RUMAH SAKIT
Prihwanto Budi S
Keuntungan IV admixture:
1. Terjaminnya sterillitas produk
2. Terkontrolnya kompatibilitas obat
3. Terjaminnya kondisi penyimpanan yang
optimum sebelum dan sesudah pengoplosan.
PREPARASI SITOSTATIKA
Peracikan obat kanker atau sitostatika adalah
kegiatan rekonstitusi (pencampuran) obat–
obat sitostatik dan menyiapkan agar siap
digunakan dengan mempertimbangkan
dasar–dasar keamanan bagi pekerja dan
lingkungan serta prinsip dasar pencampuran
obat steril.
Obat diserahkan pada bagian produksi obat
steril sebelum dilakukan kemoterapi.
Mengingat instabilitas obat rekontitusi, maka
hrs dipastikan kepastian jadi/tidaknya
pemberian kemo pada pasien.
PREPARASI SITOSTATIKA
Formulir permintaan obat sitostatika tercantum:
-data pasien: nama, nomor medical record,
ruangan, jenis kelamin, berat badan, tinggi
badan, umur, luas permukaan tubuh, diagnosis,
-nama dokter, dan paraf dokter,
- data permintaan obat yang meliputi nama
obat, dosis, cara pemberian, volume, jumlah
(ampul/vial), pelarut, volume pelarut, volume
akhir, expire date,
- alat kesehatan yang digunakan.
PREPARASI SITOSTATIKA
5. Dokumentasi.
Setiap produksi harus punya literatur teknis, yang
terdiri dari Formularium Nasional yang resmi dan
Farmakope. Sumber dari formula harus menggunakan
referensi dari literatur sains dan tercatat pada bagian
produksi dan kontrol buku kerja, kalkulasi ukuran
batch dan intruksi harus jelas sebelum memproduksi
produk baru.
SEDIAAN INTRAVENA
Tanggung jawab terhadap sistem dispensing intravena
ada di tangan farmasis karena faktor :
a. Kontaminasi, perhatikan kebersihan dan aliran
udara laminar vertikal atau horizontal untuk peracikan
intravena.
b. Kompatibilitas, kontrol larutan intravena yang
digunakan dan obat yang dikombinasikan dalam larutan.
Farmasis harus mengatasi masalah yang berhubungan
dengan ketidaksempurnaan kimia, fisik, terapeutik dan
merancang alternatif yang cocok untuk mengatasinya.
c. Stabilitas, informasi stabilitas obat harus diperoleh
dengan mudah agar farmasis dapat memantapkan
kondisi optimum penyiapan sesudah pembuatan.
d. Biaya, keuntungan bila dilakukan dibanding biaya
keseluruhan
SEDIAAN INTRAVENA
Komponen dalam dispensing intravena :
1. RUANG PENYIMPANAN
Idealnya, produk parenteral harus disiapkan
dalam clean room. Beberapa rekomendasi untuk
ruang penyimpanan produk parenteral antara
lain:
a. Lantai mudah dibersihkan.
b. Fasilitas untuk cuci tangan.
c. Hood Laminar Air flow.
d. Lemari pendingin.
e. Penerangan yang baik.
f. Ruangan yang memadai.
g. Peralatan untuk penyiapan.
KOMPONEN DISPENSING IV
2. ATURAN DAN PROSEDUR
Prosedur harus tercantum dalam prosedur manual
a. Stabilitas, ED didasarkan pada sterilitas dan
stabilitas,
b. Inkompatibilitas produk, fisik (dua atau lebih
produk dicampur terjadi perubahan tampak) kimia
(kerusakan atau ketidakaktifan bahan aktif )dan
terapi (menurunkan potensi obat atau timbulnya
toksisitas obat.)
c. Teknik aseptik, metode untuk menjamin produk
terbebas dari mikroorganisme hidup, bahan
partikulat, pirogen.
d. Intravena profiling, harus ditinjau profil pasien
untuk menentukan adanya masalah kompatibilitas
atau stabilitas sebelum penyimpanan produk
KOMPONEN DISPENSING IV
3. SARANA PRASARANA
a. LAF hoods, agar bebas mikroorganisme dan bahan partikulat.
b. Lemari pendingin, untuk stabilitas optimal sediaan, menghambat
pertumbuhan mikroorganisme.
c. Personal, dipengaruhi sistem pembuatan sediaan intravena dan
jumlah pembuatan dosis individu.
d. Tempat penyimpanan, variasi luas ruang yang dibutuhkan untuk
penyimpanan perbekalan perlu diperhatikan.
e. Pertimbangan ekonomi, sarpras dan personil berpengaruh besar
pada anggaran belanja farmasi.
f. Sistem peracikan,pilih yang membutuhkan sedikit usaha
pencampuran dengan menggunakan produk langsung pakai dari
pabrik.
g. Sumber air, harus tersedia cukup dan bermutu baik, seharusnya
cairan IV tidak boleh diproduksi lokal karena kurang
terjaminnya bebas cemaran/kontaminan dan pirogen.
SEDIAAN MATA
Dalam pembuatan sediaan larutan mata harus
diperhatikan : buffer, isotonisitas, pengawetan,
sterilitas, viskositas dan pengemasan.
Bahan pengemas, pH dan buffer harus
dipertimbangkan dalam stabilitas sediaan.
Pengawet yang digunakan umumnya adalah
benzalkonium klorida, fenil merkuri asetat atau
nitrat. Kenaikan viskositas larutan mata
memperlama kontak antara obat dengan
jaringan mata. Larutan mata yang
viskositasnya meningkat harus bebas dari
partikel yang terlihat mata.
SEDIAAN MATA