atapnya ada yang masing menggunakan alang-alang. Kayu jati juga menjadi
bahan baku pembuatan furniture. Rajutan rotan juga dapat digunakan
sebagai dinding rumah tradisional.
Gambar seorang gadis membawa jamu. Jamu adalah obat tradisional yang
memanfaatkan keanekaragaman hayati.
Jamu adalah obat tradisional asal Indonesia yang menggunakan kekayaan
hayati tumbuhan sebagai bahan bakunya. Jamu alami memiliki banyak
khasiat dan memiliki efek samping yang sedikit. Indonesia memiliki hampir
1000 spesies tanaman obat.
hal itu akan mengganggu makhluk hidup lain yang bergantung padanya.
Misalnya jika ular sawah terus diburu dan dibunuh, maka populasi tikus
sawah akan berkembang pesat karena tidak ada yang memakannya.
Akibatnya hasil panen padi terus menurun karena diserang hama tikus.
2.
Multiseluler, makroskopis
3.
Berklorofil
4.
Autotrof
5.
Produsen
6.
B. Klasifikasi
1) Bryophyta
a.
Ciri- ciri:
1.
Berklorofil
2.
3.
4.
Tumbuhan Thalus
5.
6.
2) Reproduksi
1. Metagenesis
Bagan metagenesis tumbuhan lumut
Ciri-ciri Pteridophyta
1.
Berklorofil
2.
Menghasilkan spora
3.
Tumbuhan paku sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
4.
Pada daun terdapat bulatan kuning/coklat disebut sorus (kalau banyak =
sori). Sorus merupakan kumpulan kotak spora yang dibungkus indusium.
5.
Tempat hidup di tempat lembab dan menempel pada batang pohon (epifit).
6.
Mengalami metagenesis (cara berkembangbiaknya), yaitu mengalami
pergiliran keturunan dari generative (seksual) ke vegetative (aseksual).
7.
b. Reproduksi
Bagan metagenesis tumbuhan paku
5.
2.
3.
4.
a.
Ciri-ciri Gymnospermae :
Bakal bjjinya tidak terlindung oleh daun buah
b.
Berakar tunggang
c.
d.
Ciri-ciri Angiospermae :
2.
Akar tunggang
3.
4.
2.
3.
Tumbuhan Monokotil
Ciri-ciri tumbuhan monokotil :
1.
2.
Akar serabut
3.
4.
2.
3.
4.
5.
Tanaman paku subdivisi psilopsida merupakan salah satu tanaman paku yang
sederhana, karena susunan atau struktur tanamannya dapat dikatakan cukup
sederhana. Tanaman paku psilopsida ini hanya berupa ranting yang bercabang
cabang, tanpa daun dan akar. Adapun, struktur yang berbentuk bulu bulu halus yang
disebut rizoid atau akar semu, berfungsi seperti akar, alat untuk melekatkan diri pada
substrat dan menyerap air dan zat hara. Psilopsida hanya memiliki dua genus di
seluruh dunia yang tersebar di iklim tropis dan subtropis. Tanaman ini termasuk
tanaman sporofit atau penghasil spora. Sayangnya, tanaman subdivisi psilopsida ini
termasuk tanaman yang hampir punah keberadaannya. Contoh subdivisi psilopsida ini
adalah Psilotum nudum.
2. Subdivisi Lycopsida
tropis seperti Indonesia. Subdivisi lycopsida termasuk tanaman epifit atau menumpang
hidup pada tanaman lainnya. Subdivisi Lycopsida contohnya adalah tanaman
Lycopodium cernuum (paku kawat) serta Selaginella (paku rane).
3. Subdivisi sphenopsida
Tidak seperti subdivisi lycopsida yang hidup di daerah tropis, sebaliknya subdivisi
sphenopsida atau yang juga disebut tanaman paku ekor kuda hidup di daerah sub
tropis, terutama di daerah rawa rawa. Subdivisi sphenopsida memiliki daun mikrofil
dan termasuk generasi sporofit, yaitu tanaman yang menghasilkan spora. Spora haploid
dihasilkan dari sporangium (kotak spora) dengan cara meiosis. Subdivisi sphenopsida
memiliki batang yang keras dan berongga, mengandung silika. Contoh dari Subdivisi
sphenopsida adalah Equisetum palustre.
4. Subdivisi Pteropsida
5. Berdaun Mikrofil
6. Berdaun Makrofil
7. Berdaun Tropofil
8. Berdaun Sporofil
Daun sporofil merupakan daun yang berfungsi sebagai penghasil spora. Spora
disimpan didalam kotak spora yang disebut sporangium. Pada daun sporofil inilah
kumpulan sporangium (yang disebut sorus) berada, biasanya terletak pada bagian
bawah daun dan berupa bintik-bintik berwarna kuning, cokelat, atau cokelat kehitaman.
Sorus-sorus yang masih muda dilindungi oleh membran tipis yang disebut indisium.
Dan sporofil memiliki peran penting dalam tumbuhan paku karena merupakan akar dari
setiap tumbuhan paku yang akan menghasilkan spora yang akan melengkapi struktur
tanaman paku sehingga akan menghasilkan tanaman paku yang sempurna