Anda di halaman 1dari 2

PENGELOLAAN SEDIAAN NARKOTIKA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/048/X/2014 1 dari 2
RUMKIT TK III
DR. REKSODIWIRYO
PADANG
Ditetapkan
Tanggal terbit Kepala Rumah Sakit Tk.III dr. Reksodiwiryo Padang
SPO
(STANDAR 12/11/2014
PROSEDUR
OPERASIONAL) dr. Tri Kurniyanto, Sp.B
Letnan Kolonel Ckm NRP 32509
Suatu tindakan yang mengatur pengelolaan obat narkotika mulai dari pengadaan,
PENGERTIAN penyimpanan, distribusi dan penyerahan kepada pasien.
1. Agar obat narkotika dapat terkontrol penyimpanan dan distribusinya.
TUJUAN 2. Menghindari kesalahan pemberian obat narkotika untuk menjamin
keselamatan pasien.
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. III dr. Reksodiwiryo Nomor : KEP/16/VIII/2014
KEBIJAKAN
Tentang Kebijakan Penerapan Pengelolaan Obat-Obat yang Perlu Kewaspadaan
Tinggi (High Alert Medication).
1. Pembelian obat narkotika dilakukan bersamaan pembelian obat lain.
Untuk obat narkotika selain PO secara system vesalius harus disertai Form
Surat.
PROSEDUR
2. Pesanan Narkotika yang ditandatangani oleh Apoteker
Penanggungjawab Farmasi.
3. Obat narkotika yang dikirim oleh PBF diterima oleh staf penerimaan
dengan menuliskan nomor registrasi (STRTTK) staf penerimaan pada faktur.
4. Faktur obat narkotika diarsipkan terpisah dari faktur obat yang lain dan
harus disertai salinan Form Surat Pesanan Narkotika (lembar biru).
5. Obat narkotika disimpan secara terpisah dalam lemari double lock dan
kunci lemari dipegang oleh dua orang yang berbeda.
6. Lemari obat narkotika terdiri dari dua bagian yaitu : bagian pertama
tempat penyimpanan morfin dan pethidin beserta stock dan bagian kedua tempat
penyimpanan untuk kebutuhan harian.

PENGELOLAAN SEDIAAN NARKOTIKA


No. Dokumen No. Revisi Halaman

SPO/SKP/048/X/2014 2 dari 2
RUMKIT TK III
DR. REKSODIWIRYO
PADANG
7. Unit farmasi dapat menyerahkan obat narkotika pada pasien yang
menebus obat dengan resep asli (bukan salinan resep).
8. Staf farmasi melakukan pengarsipan :
a. Mencatat nama pasien, nama dokter dan jumlah obat
narkotika dalam buku khusus setiap resep rawat jalan yang berisi obat
narkotika tiap akhir shift,
b. Mencatat nama pasien, nama dokter dan jumlah obat
narkotika dalam buku khusus setiap resep rawat inap yang berisi obat
narkotika per pasien setiap harinya,
PROSEDUR
9. Setiap obat narkotika diberi garis bewarna merah pada resep
10. Staf farmasi yang ditunjuk melakukan pemeriksaan obat narkotika
(jumlah, penyimpanan dan expired date) ke unit lain dua kali dalam sebulan pada
minggu kedua dan keempat dan mengisi kartu kontrol pengecekan.
11. Setiap pemasukan dan pengeluaran obat narkotika harus dicatat di
dalam Kartu Stok dan mencantumkan paraf / tanda tangan petugas yang
melaksanakan mutasi tersebut.
12. Staf melakukan serah terima stok obat narkotika setiap akhir shift.
Pelaporan obat narkotika dilakukan setiap bulannya ke Dinas Kesehatan Kota
Padang dengan tembusan ke Dinas Kesehatan Propinsi SUMBAR dan BBPOM
Kota PADANG.
1. Instalasi farmasi
UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan

Anda mungkin juga menyukai