Anda di halaman 1dari 3

INSTALASI FARMASI

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL


NOMOR
NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
32.06.0.70 1 dari 3
0 8 0 8 Disahkan Oleh
TANGGAL Direktur Rumah Sakit Jasa
TERBIT Kartini
Tasikmalaya
PROSEDUR
TETAP

dr. H. DUDUN ABDULLAH

PENGERTIAN Penggunaan antibiotika rasional adalah suatu upaya


otorisasi rumah sakit dalam membuat suatu sistem
terukur dan terstandarisasi dalam penggunaan antibiotik
rasional di rumah sakit.
Kebijakan tersebut mencakup :
1. Kebijakan Manajemen Rumah Sakit dalam
Standarisasi Penggunaan Antibiotik yang rasional
2. Upaya untuk membuat keterpaduan dalam
penggunaan antibiotik rasional berdasarkan keilmuan
berbasis bukti
3. Standarisasi penggunaan antibiotik untuk pelayanan
pasien yang optimal berkorelasi dengan program
pengendalian infeksi rumah sakit.Terutama dalam
menghadapi kasus MDR
TUJUAN Kebijakan Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit
dilaksankan untuk optimalisasi pelayanan kesehatan
dirumah sakit terutama dalam manajemen penyakit
infeksi dari berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan
dalam pengendaian infeksi dan keselamatan pasien.
RUANG 1. Instalasi Penyakit Dalam
LINGKUP 2. PPI Rumah Sakit
3. Unit Pelayanan HIV/AIDS
4. Instalasi Bedah
5. Instalasi Obstetri dan Ginekologi
6. Instalasi Kesling
7. Instalasi Anak
8. Instalasi lain yang terkait pelayanan beresiko untuk
terjadinya infeksi
PROSEDUR 1. Pemeriksaan Pola Kuman secara periodik
2. Melaksanakan Kewaspadaan Universal
3. Pencegahan MDR Antibiotika dengan pemantauan
pasien berat yang dirujuk dengan penggunaan
antibiotika sebelumnya
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metoda yang
terukur
5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas
dan MDR Klebsiella Karbapenemase
6. Isolasi pasien pada tempat khusus untuk MRSA
7. Melaksanakan Prinsip Pencegahan MDR Antibiotika
INSTALASI FARMASI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL
NOMOR
NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
32.06.0.70 1 dari 3
0 8 0 8 Disahkan Oleh
TANGGAL Direktur Rumah Sakit Jasa
TERBIT Kartini
Tasikmalaya
PROSEDUR
TETAP

dr. H. DUDUN ABDULLAH


dengan:
(a) Pemeriksaan spesimen mikrobiologi. Spesimen
diambil dari darah, urin, sputum, pus atau cairan
serebrospinalis tergantung diagnosis yang
dicurigai.
(b) Jika dicurigai bakteri : Diberikan antibiotika
empirik berdasarkan pertimbangan klinis, pola
kultur dan resistensi lokal.
(c) Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologis
diberikan antibiotika definitif sesuai kultur dan
resistensi
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika
dengan :
(a) Menangani patogen sebagai infeksi bukan
kolonisasi.
(b) Memberikan terapi berdasarkan data lokal
mengenai kepekaan kuman.
(c) Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi
atau kombinasi.
(d) Mengoptimalkan terapi berdasarkan
farmakokinetik dan farmakodinamik
(e) Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi
organ.
(f) Mencegah transmisi.
(g) Mempersingkat durasi terapi.
(h) Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit
mengenai penggunaan antibiotika.
(i) Paradigma pemberian antibiotik secara empirik
pasien rawat inap dengan deeskalasi antibiotika.

Klasifikasi Pemberian Antibiotika


No Lini Jenis Antibiotika Penanggung Jawab
1 Lini 1 Amoksisilin Dokter Umum
Eritromisin
Trimetropin
Sulfametoxazol
Cefadroxil
INSTALASI FARMASI
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL
NOMOR
NOMOR REVISI HALAMAN
DOKUMEN
32.06.0.70 1 dari 3
0 8 0 8 Disahkan Oleh
TANGGAL Direktur Rumah Sakit Jasa
TERBIT Kartini
Tasikmalaya
PROSEDUR
TETAP

dr. H. DUDUN ABDULLAH


Doxicyclin
Ampicilllin injeksi
2 Lini 2 Amoxiclav Dokter Umum
Ceftriaxon Dokter Spesialis
Cefixime
Ampicilin
Sulbactam
Ciprofloxacin
Ceftriaxon
3 Lini 3 Ceftazidim Dokter Spesialis
Cefeperazone Dokter Spesialis IPCO
Sulbactam Setiap Instalasi
Levofloxacin
Fosfomycin
Moxifloxcacin
Aztreonam
4 Lini 4 Tygecililin Dokter Spesialis IPCO
Meropenem Setiap Instalasi /ICU
Doripenem Berdasarkan
Imipenem pertimbangan klinis dan
Vancomycin hasil kultur
Linezolid dan persetujuan dari
Tiecoplanin Tim
Ertapenem Kebijakan Antibiotik
pada
kasus yang khusus
DOKUMEN
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai