Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT

UMUM DAERAH PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA RASIONAL


GUNUNGTUA
No. Revisi : Halaman :

A 1/3
No. Dokumen :

……………………..
Jl. Raya Gunungtua –
Binanga Km. 6 Aek
Haruaya
Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Gunungtua
SPO
………………..

dr. Arnalom Sitorus

PENGERTIAN
Penggunaan antibiotika rasional adalah suatu upaya otorisasi rumah
sakit dalam membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam
penggunaan antibiotik rasional di rumah sakit.

TUJUAN
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk optimalisasi
pelayanan kesehatan di rumah sakit terutama dalam manajemen
penyakit infeksi dari berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan
dalam pengendalian infeksi dan keselamatan pasien.

SK Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Gunungtua


KEBIJAKAN
Nomor : /PPI/SK/DIR/ / tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Umum Daerah Gunungtua .
PROSEDUR
1. Pemeriksaan pola kuman secara periodik.
2. Melaksanakan kewaspadaan universal.
3. Pencegahan MDR Antibiotika dengan pemantauan pasien berat
yang dirujuk dengan penggunaan antibiotika sebelumnya.
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metode yang terukur.
5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR pseudomonas dan MDR
Klebsiela Karbapenemase.
6. Isolasi pasien khusus pada tempat khusus untuk MRSA.
7. Melaksanakan Prinsip Pencegahan MDR Antibiotika dengan:
a. Pemeriksaan spesimen mikrobiologi. Spesimen diambil dari
darah, urin, sputum, pus, atau cairan serebrospinalis tergantung
diagnosis yang dicurigai.
b. Jika dicurigai bakteri: diberikan antibiotika empiric
berdasarkan pertimbangan klinis, pola kultur, dan resistensi
lokal.
c. Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologis diberikan
antibiotika definitive sesuai kultur dan resistensi.
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan :
a. Menangani pathogen sebagai infeksi bukan kolonisasi.
b. Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan
kuman.
c. Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau
kombinasi.
d. Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan
farmakodinamik.
e. Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi organ.
f. Mencegah transmisi.
g. Mempersingkat durasi terapi.
h. Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit mengenai
penggunaan antibiotika.
i. Paradigma pemberian antibiotika secara empiric pasien rawat
inap dengan deeskalasi antibiotika.
PROSEDUR Klasifikasi pemberian antibiotika :
( Lanjutan)
Lini Jenis Antibiotika Penanggung Jawab
Lini 1  Amoxicillin  Dokter Umum
 Cotrimoxazole
 Cefadroxil
 Doxycycline

Lini 2  Co-amoxiclav  Dokter Umum


 Ceftriaoxone inj  Dokter Spesialis
 Cefixime
 Ciprofloxacin
 Cefoperazone inj

Lini 3  Zibac inj  Dokter Spesialis


 Plus cefoperazone
 Levofloxacin inf
 Fosmicin inj
 Avelox inf

Lini 4  Ronem inj  Dokter Spesialis


 Merofen inj
 Zyvox inf
 Meronem inj
 Merosam inj

UNIT TERKAIT 1. Panitia Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


2. Unit Gawat Darurat
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
5. Unit Kamar Operasi
6. Unit Kamar Bersalin
7. Unit Rawat Intensif
8. Unit Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai