Direktur RS STANDAR PROSEDUR ....... 2016 OPERASIONAL drg. Tony Wibowo H, M. Kes NIP. 196202061989031011 Penggunaan antibiotika rasional adalah suatu upaya otorisasi rumah sakit dalam membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam penggunaan antibiotik rasional di rumah sakit. Kebijakan tersebut mencakup : 1. Kebijakan Manajemen Rumah Sakit dalam Standarisasi Penggunaan Antibiotik yang.rasional PENGERTIAN 2. Upaya untuk membuat keterpaduan dalam penggunaan antibiotik rasional berdasarkan keilmuan berbasis bukti 3. Standardisasi penggunaan antibiotik untuk pelayanan pasien yang optimal berkorelasi dengan program pengendalian infeksi rumah sakit.. Terutama dalam menghadapi kasus Multi Drug Resistance (MDR) Kebijakan Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit dilaksankan untuk optimalisasi pelayanan kesehatan dirumah sakit terutama dalam TUJUAN manajemen penyakit infeksi dari berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan dalam pengendaian infeksi dan keselamatan pasien. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan KEBIJAKAN Tanjung Priok Nomor ..... Tahun 2016 tentang Kebijakan Penggunaan Antibiotik PROSEDUR 1. Melaksanakan Kewaspadaan Universal 2. Pencegahan MDR Antibiotika dengan pemantauan pasien berat yang dirujuk dengan penggunaan antibiotika sebelumnya 3. Pemeriksaan kultur kuman dengan metoda yang terukur 4. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas sp. dan MDR Klebsiella karbapenemase PENGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL
No. Dokumen No. Revisi Halaman
00 1/3
5. Isolasi pasien pada tempat khusus untuk MRSA
6. Melaksanakan Prinsip Pencegahan MDR Antibiotika dengan.(a) Pemeriksaan spesimen mikrobiologi. Spesimen diambil dari darah, urin, sputum, pus atau cairan serebrospinalis tergantung diagnosis yang dicurigai.(b) Jika dicurigai bakteri : Diberikan antibiotika empirik berdasarkan pertimbangan klinis, pola kultur dan resistensi lokal. (c) Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologis diberikan antibiotika definitif sesuai kultur dan resistensi 7. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan : (a) Menangani patogen sebagai infeksi bukan kolonisasi. (b) Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan kuman. (c) Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau kombinasi. (d) Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan farmakodinamik (e) Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi organ. (f) Mencegah transmisi. (g) Mempersingkat durasi terapi. (h) Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit mengenai penggunaan antibiotika. (i) Paradigma pemberian antibiotik secara empirik pasien rawat inap dengan deskalasi antibiotika.
Klasifikasi Pemberian Antibiotika
1. Unit Rawat Jalan 2. Unit Rawat Inap UNIT TERKAIT 3. Instalasi Gawat Darurat