Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL

(BIJAK)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 1/4
Tanggal Terbit Ditetapkan oleh:
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Fadila Aznafury
NIP. T.021.010909
PENGERTIAN Antibiotik adalah zat yang digunakan untuk menghambat atau
membunuh bakteri yang menjadi penyebab penyakit.
Penggunaan antibiotik rasional dan bijak adalah penggunaan
antibiotik dengan spektrum sempit, indikasi tepat, dosis adekuat,
interval, rute dan lama pemberian yang tepat.
Pemberian antibiotik dapat sebagai terapi empirik pada kasus
infeksi yang belum diketahui bakteri penyebabnya selama 3
sampai 5 hari, kemudian digantikan dengan terapi definitif
apabila hasil kultur dan resistensi kuman sudah ada.
Penggunaan antibiotik di rumah sakit mulai dari penulisan resep
DPJP, pengiriman obat sesuai resep oleh petugas farmasi dan
pemberian obat di ruangan yang diketahui oleh perawat ruangan.
Ruang lingkup prosedur ini dimulai dari pemilihan obat yang
diindikasikan sampai memastikan obat sesuai dengan
formularium rumah sakit.
1. Terlaksananya penggunaan antibiotik yang bijak dan
TUJUAN
rasional di RSU Permata Bunda.
2. Menurunnya resistensi antibiotik terhadap kuman di RSU
Permata Bunda.
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Permata Bunda
KEBIJAKAN
Nomor 013 Tahun 2018 tentang kebijakan Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) Pada Rumah
Sakit Umum Permata Bunda.
1. Antibiotik diberikan di RSU Permata Bunda
PROSEDUR
berdasarkan:
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL
(BIJAK)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 2/4
a) Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes
PROSEDUR
2011.
b) Panduan Praktek Klinik dan Clinical Pathway yang
sudah ditetapkan.
c) Formularium RSU Permata Bunda.
2. Antibiotik diberikan setelah pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan kultur dan resistensi.
3. Pemberian dengan indikasi tetap, yaitu :
a. Penegakan diagnosis penyakit infeksi yang tepat
dengan didukung pemeriksaan laboratorium
mikrobiologi, hematologi, kimia, serologi dan
penunjang lainnya.
b. Tidak memberikan antibiotik pada infeksi non
bakteri.
Pemberian antibiotik spektrum sempit dan dimulai
dari antibiotik lini pertama kultur dan resistensi.
4. Pemberian dengan indikasi tetap, yaitu :
a) Penegakan diagnosis penyakit infeksi yang tepat
dengan didukung pemeriksaan laboratorium
mikrobiologi, hematologi, kimia, serologi dan
penunjang lainnya.
b) Tidak memberikan antibiotik pada infeksi non
bakteri.
c) Pemberian antibiotik spektrum sempit dan dimulai
dari antibiotik lini pertama.
d) Pemberian antibiotik yang dicadangkan (reserved
antibiotics) piperacillin-tazobactam, meropenem,
imipenem, + cilastatin, ceftazidime, cefepime,
cefoperazone, vancomycin) harus sesuai dengan
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL
(BIJAK)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 3/4
hasil kultur resistensi (automatic stop order),
PROSEDUR
kecuali pada kasus berat untuk penyelamatan hidup
pasien (life saving).

e) Automatic stop order dilakukan dengan cara :


1) Setiap ada resep antibiotik yang dicadangkan
(reserved antibiotic), petugas depo farmasi meminta
fotokopi hasil kultur resistensi dan hasil
laboratorium terkait.
2) Berkas tersebut diteruskan ke instalasi Farmasi, tim
Farmasi klinis akan mengkaji penggunaan antibiotik
tersebut kemudian melakukan konsultasi dengan tim
PPRA. Hasil konsultasi disampaikan kepada dokter
penanggung jawab pasien.
3) Berkas akan diteruskan kepada Wakil Direktur
Medik dan Keperawatan untuk disetujui.
4) Jika telah disetujui, maka antibiotik dapat diberikan.
f) Evaluasi penggunaan antibiotika dilakukan menurut alur
Gyssen.
Alur Gyssen adalah perangkat untuk evaluasi
penggunaan antibiotika berdasarkan pertimbangan
ketepatan indikasi, spektrum (narrow spectrum),
efektivitas cost effective, lama, cara, interval, dosis dan
saat pemberian antibiotik.
5. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan :
a) pola kuman dan resistensi RSU Permata Bunda.
b) Hasil kultur resistensi kuman penyebab.
c) Alur Gyssen
d) Profil farmakokinetik dan farmakodinamik
antibiotik
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL
(BIJAK)
No. Dokumen No. Revisi Halaman
1 4/4
1. Instalasi Gawat Darurat
UNIT TERKAIT
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Rawat Inap
4. SMF Bedah
5. SMF Anak
6. SMF Penyakit Dalam
7. SMF Kebidanan
8. SMF Orthopedi
9. SMF Gigi dan Mulut
10. SMF Saraf
11. SMF Anestesi
12. SMF Jantung
13. SMF Kulit Kelamin
14. SMF Mata
15. SMF THT
16. SMF Dokter Umum
17. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
18. Komite Medik
19. Komite Keperawatan
20. Tim Farmasi Terapi

Anda mungkin juga menyukai