Anda di halaman 1dari 124

PANDUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH HAYYUNG


KEPULAUAN SELAYAR

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan karunia-Nya, tim penyusun dapat menyelesaikan

buku Panduan Pemberian Antibiotik RSUD KH Hayyung Kep. Selayar.

Buku ini diharapkan menjadi panduan dalam pengambilan keputusan

dalam penggunaan antimikroba. Dengan adanya Panduan

Pemberian Antibiotik diharapkan terwujud pemberian antimikroba yang

sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan

Antibiotik.

Ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya pada semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan panduan ini, kami

harapkan saran dan kritik untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa

mendatang.

Kepulauan Selayar, 01 Oktober 2018

Ketua Tim PPRA

RSUD KH Hayyung

Dr. Marlayanti, Sp.PD


SAMBUTAN

DIREKTUR RSUD K H H a y y u n g K e p S e l a y a r

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan ridho-Nya maka Buku Panduan Umum Penggunaan
Antibiotik RSUD K H Hayyung Kep. Selayar telah diselesaikan.
Buku ini merupakan satu upaya untuk memberikan informasi dan panduan
bagi para praktisi dalam menggunakan antibiotik .

Resistensi terhadap antibiotik telah menjadi masalah kesehatan yang


mendunia, dengan berbagai dampak merugikan yang dapat
menurunkan mutu dan meningkatkan risiko pelayanan kesehatan
khususnya biaya dan keselamatan pasien. Dalam rangka mengendalikan
mikroba resisten di rumah sakit, maka kami membentuk Tim PPRA
(Program Pengendalian Resisten Antimikroba) yang salah satu
programnya membuat buku Panduan Umum Penggunaan Antibiotik.

Ucapan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada pihak


yang telah berkontribusi dalam penyusunan buku ini, kami harapkan
buku ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Kepulauan Selayar, 01 Oktober 2018


Direktur RSUD K H H a y y u n g

dr. Hazairin Nur, Sp.B, FICS


Pangkat : Pembina
NIP : 197703172006041 020
PEMERINTAH KABUPATEN K E P U L A U A N S E L A Y A R
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KH HAYYUNG
Alamat : Jl. A b d u l K a d i r K a s i m , P a r a p p a ,

KEPUTUSAN
DIREKTUR RSUD KH HAYYUNG KEP. SELAYAR
NOMOR :

TENTANG
PANDUAN UMUM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI RSUD KH HAYYUNG KEPULAUAN
SELAYAR

Menimbang : a. Bahwa penggunaan antibiotik dalam pelayanan


kesehatan seringkali tidak tepat sehingga dapat
menimbulkan pengobatan kurang efektif, peningkatan
risiko terhadap keamanan pasien, meluasnya
resistensi dan tingginya biaya pengobatan;

b. Bahwa untuk meningkatkan ketepatan


penggunaan antibiotik dalam pelayanan kesehatan
perlu diberlakukan Buku Panduan Umum
Penggunaan Antibiotik yang ditetapkan melalui
Keputusan Direktur RSUD KH Hayyung
Kepulauan Selayar

Mengingat : 1. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2009 tentang Praktik


Kedokteran;
2. Undang-Undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691


Tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333 I MENKES I SK I


XII I1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02 / MENKES /


068 / I I 2010 tentang Kewajiban Menggunakan Obat Generik
di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 8 tahun 2015 tentang


Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit;
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 2406 / MENKES / PER
/ XII / 2011 tentang Pedoman Umum Penggunaan Antibiotika.
MEMUTUSKAN

Menetapkan
: KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KH
Pertama

: Panduan Umum Penggunaan Antibiotik di RSUD Batara Guru


Belopa dimaksud tercantum dalam Lampiran yang merupakan
Kedua bagian tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini;

: Isi Panduan Umum Penggunaan Antibiotika akan ditinjau dan


disempurnakan secara terus-menerus oleh Komite pengendalian
Ketiga
Resistensi Antibiotik RSUD Batara Guru Belopa untuk
disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan terkini;
: Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila
kemudian
di hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
Keempat
penetapannya, akan dilakukan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Belopa
Pada Tanggal: 01 Oktober 2018
Direktur RSUD Batara Guru Belopa

dr. FATRIWATI RIFAI


Pangkat : Pembina Tk. 1
NIP. : 19630807 200212 2 001
TIM PENYUSUN PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

KETUA : dr. Adi Sastrawijaya, Sp,B. MKes


SEKERTARIS : Ns. Muhni Skep

SMF : 1. dr. Mahirina Marjani Sp,A, M.kes


2. dr. Nurmaeni Muslimin Sp.Kk,M.Kes
3. dr. Mashudi Muhammadiyah,Sp, PD FINASIM
4. dr.Alauddin SpAn,M.kes
5. dr. Wirihartati SpTht-kl,M.Kes
6. dr. Ratna Hamid SpOg,M.Kes
7. dr. Fahmiyanti arsi Sp.M,M.Kes
8. drg. ABD. Gafur Azis
DAFTAR SINGKATAN

ADRs : Adverse Drug Reactions


Ppra : program pengendalian resistenasi antimikroba
PAB : panduan antibiotik
AID : Acquired Immune Deficiency Syndrome
ARV : Anti Retro Viral
ASA : American Society of Anesthesiologists
ATC : Anatomical Therapeutic Chemical
AUC : Area Under Curve
CAP : Community-Acquired Pneumonia
Clcr : Creatinine clearance
CMV : Cytomegalovirus
CVP : Central Venous Pressure
DDD : Defined Daily Doses
ESBL : Extended Spectrum Beta- Lactamase
ESO : Efek Samping Obat
G6PD : Glukosa-6-Fosfat Dehidrogenase
IDO : Infeksi Daerah Operasi
IGD : Instalasi Gawat Darurat
ILO : Infeksi Luka Operasi
KHM : Kadar Hambat Minimal
LCS : Liquor Cerebrospinalis/Likuor Serebrospinalis
MDRO : Multidrug -Resistant Organisms
MESO : Monitoring Efek Samping Obat
MIC : Minimal Inhibitory Concentration

MRSA : Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus


DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................................................... i
Sambutan Direktur RSUD Batata Guru Belopa .............................................................. ii
SK Pemberlakuan Panduan Penggunaan Antibiotik ....................................................... iii
Daftar Tim Penyusun ...................................................................................................... iv
Daftar istilah / singkatan.................................................................................................. v
Daftar Isi ......................................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang........................................................................................................... 1

1.2 Definisi...................................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
1.4 Masa Berlaku............................................................................................................ 2
1.5 Kelebihan dan keterbatasan panduan....................................................................... 2

BAB II. INDIKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK


2.1 Alur Rekomendasi Penggunaan antibiotik................................................................. 3

BAB lll. ANTIBIOTIK TERAPI EMPIRIK


3.1 SMF THT .................................................................................................................. 4

3.2 SMF MATA ............................................................................................................... 10


3.3 SMF ANAK ............................................................................................................... 15
3.4 SMF KULIT DAN KELAMIN ..................................................................................... 35
3.5 SMF GIGI.................................................................................................................. 55
3.6 SMF INTERNA ........................................................................................................ 56
3.7 SMF OBGYN ........................................................................................................... 81
3.8 ICU ........................................................................................................................... 84
3.9 SMF BEDAH ............................................................................................................ 84

BAB lV. ANTIBIOTIK TERAPI PROFILAKSIS


4.1. Dasar penguunaan antibiotik profilaksis................................................................... 90

4.2 Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis ................................................................. 91


4.3 Standar operasional prosedur penggunaan antibiotik profilaksis............................... 94
4.4 Smf THT .................................................................................................................. 96
4.5 Smf Gigi.................................................................................................................... 97
4.6 Smf Bedah ............................................................................................................... 97
4.7 Smf Obgyn...............................................................................................................106

Penutup ......................................................................................................................... vii


LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RS BATARA GURU


NOMOR : 800 /076/RSUD-BG /X / 2018

TENTANG

PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan
masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Salah satu obat
andalan untuk mengatasi masalah tersebut adalah antimikroba antara lain
antibakteri/antibiotik, antijamur, antivirus, antiprotozoa.
Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang
disebabkan oleh bakteri. Berbagai studi menemukan bahwa sekitar 40-62%
antibiotik digunakan secara tidak tepat antara lain untuk penyakit-penyakit yang
sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. Pada penelitian kualitas penggunaan
antibiotik di berbagai bagian rumah sakit ditemukan 30% sampai dengan 80% tidak
didasarkan pada indikasi (Hadi, 2009).
Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai
permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi
bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga
memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Muncul
dan berkembangnya mikroba resisten dapat dikendalikan melalui dua kegiatan
utama, yaitu penerapan penggunaan antimikroba secara bijak, dan penerapan
prinsip pencegahan penyebaran mikroba resisten melalui kewaspadaan standar
Dalam upaya mengatasi resistensi antimikroba, perlu disusun Panduan
Penggunaan Antimikroba (Profilaksis dan Empiris) di RSUD Batara Guru Belopa
sebagai acuan dalam penerapan penggunaan antimikroba secara bijak.
B. Definisi.
• Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh agen biologi (virus,
bakteri, parasit, jamur), bukan disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar)
atau kimia (seperti keracunan).
• Antimikroba adalah bahan-bahan/obat-obat yang digunakan untuk
memberantas/ membasmi infeksi mikroba khususnya yang merugikan
manusia
• Antibiotika adalah suatu senyawa kimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang dalam konsentrasi kecil mempunyai kemampuan
menghambat atau membunuh mikroorganisme lain
• Antijamur adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh jamur
• Antivirus adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh virus
• Antiparasit adalah senyawa yang digunakan untuk pengobatan penyakit
yang disebabkan oleh parasit
• Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menetralisir dan melemahkan
daya kerja antimikroba
C. Tujuan
a. Sebagai acuan bagi klinisi dalam memberikan terapi antibiotik baik
profilaksis maupun terapi empiris secara bijak
b. Untuk mencegah terjadinya resistensi antibiotik
D. masa berlaku
1 tahun terhitung masa ditetapkan.

E.Kelebihan dan Keterbatasan Panduan


a. Kelebihan
Panduan Penggunaan Antibiotik (Profilaksis dan Empiris) merupakan
daftar antibiotik yang telah disepakati SMF dengan pertimbangan antibiotik
secara ilmiah dibutuhkan untuk pelayanan di RSUD Batara Guru Belopa.
Penerapan penggunaan panduan ini akan selalu dipantau. Hasil pemantauan
akan digunakan untuk pelaksanaan evaluasi dan revisi agar sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk
menunjang keberhasilan penerapan panduan ini, sekaligus dapat
mengidentifikasi permasalahan potensial dan strategis penanggulangan yang
efektif. Hal ini dapat tercapai melalui koordinasi, pemantauan dan evaluasi
penerapan panduan penggunaan antibiotik .
Panduan ini juga ditunjang dengan kebijakan Automatic Stop Order
(ASO) yaitu penghentian penggunaan antibiotik yang diberikan kepada pasien
secara otomatis. Farmasi akan dengan sendirinya menghentikan antibiotik
tersebut bila lama terapi yang ditentukan terlewati. Pemesanan antibiotik juga
akan otomatis dihentikan ketika pasien :
• Dipindahkan keatau dari ruang intensif (ICU, NICU,)
• Dipindahkan ke atau dari pelayanan medis lain (misalkan dari bagian
Bedah ke Penyakit Dalam)
• Dikirim ke ruang operasi
• Bila resep antibiotik tidak sesuai dengan hasil kultur dan kepekaan
antibiotik.
Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati suatu
penggunaan antibiotik yang hampir mencapai batas pemberian yang aman.
Penggunaan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis oleh dokter
yang bersangkutan Identifikasi

• Apoteker akan mengirim peringatan tentang Automatic Stop Order


yang akan dilakukan
• Peringatan akan ditandai dengan stempel yang akan ditempatkan
pada Lembar Catatan Perkembangan Pasien Terpadu (CPPT) di
rekam medis
Contoh stiker/stempel Automatic Stop Order

Automatik stop order


Untuk obat : ...................................
Berakhir pada tanggal : ....................
b. Keterbatasan
Panduan ini perlu dilakukan revisi dan penyempurnaan secara berkala sesuai
dengan usulan materi dari SMF
BAB ll
INDIKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
Alur Rekomendasi Penggunaan Antibiotik Diluar Pedoman Penggunaan Antibiotik
Dan Formularium Nasional

Resep Antibiotik diluar PPA


dan/atau Formularium Nasional

Konsultasi dengan
Dokter Penanggung Jawab Pasien

DPJP konsultasi
dengan PIC Masing-masing SMF

PIC Masing-masing SMF


konsultasi dengan Komite
Pengendalian Resistensi
Antibiotik

Komite Pengendalian Resistensi Antibiotik Terpilih


melaksanakan Kajian Kasus (dapat secara Antibiotik
Langsung, Tertulis dan/atau Media Elektronik) yang sesuai

Komite Pengendalian Resistensi


Antibiotik memberikan
rekomendasi ACC

Kajian Kasus antara Dokter Penanggungjawab Resep Antibiotik


Pasien, PIC masing-masing SMF dan Komite diambil ke Depo IFRS
Pengendalian Resistensi Antibiotik dapat
dilakukan melalui Langsung, Tertulis dan/atau
Media Elektronik
BAB Ill
ANTIBIOTIK TERAPI EMPIRIK

Penentuan Ada/ Tidaknya Indikasi Pemberian Antibiotik untuk Terapi Empirik Apabila pasien tidak menunjukkan tanda / gejala infeksi bakterial
yang jelas, maka skrining perlu tidaknya antibiotik didasarkan pada :
a) Hitung lekosit
b) CRP kuantitatif
c) Procalcitonin

1. SMF THT.
No klinik/penyakit/ Kuman penyebab Rekomendasi Interval Lama Keterangan
antibiotik Dosis pemberian

Dewasa Anak

1 Rhinosinusitis akut H. influenza Ciprofloxacin Po : 500mg Po : 10- 12 jam 5 hari


M. catarrhalis 20mg/kg
S.aureus Cotrimoxazole Po : 960mg 12 jam 5 hari
Streptococcus sp Po : 6-10mg
Intermedius TMP/kg/hari
S. piogenes Piperacillin - IV: 3 gr 6 jam 5 hari
Tazobactam

2 Rhinosinusitis kronis Streptococcus Ciprofloxacin Po : 500mg Po : 10- 12 jam 5 hari


viridans 20mg/kg
Serratia Cotrimoxazole Po : 960mg 12 jam 5 hari
liquefaciens
Streptococcus Po : 6-10mg
TMP/kg/hari
coagulase negatif Piperacillin - IV: 3 gr 6 jam 5 hari
Citrobacter Tazobactam
freundii

3 Rhinosinusitis Kronik Staphylococcus Amoxicillin - Po : 625mg Po : 625mg 8 jam 5 hari


dengan Komplikasi coagulase negatif Clavulanic acid
IV : IV :
Amikacin 8-12 jam 5 hari
15mg/kg/hr 15mg/kg/hr
Cotrimoxazole Po : 960mg Po : 960mg 12 jam 5 hari
4 Rhinitis Ozeana Klebsiella ozeana Ciprofloxacin Po : 500mg Po : 10 12jam 5 hari
20mg/kg
Gentamicin IV : 35 mg 24 jam 5 hari
IV :
/kg/hr
IV : 3 gram 7,5mg/kg/hr 6 jam 5 hari
Piperacillin -
Tazobactam
5 Otitis Media Supuratif S.aureus Levofloxacin IVFD : 500 mg IVFD : 8 mg/kg 24 jam
Akut P.aeruginosa Ciprofloxacin PO : 500 mg 12 jam 5 hari
Enterobacter PO : 10-20
aerogenes mg/kg
Ceftriaxone 24 jam 5 hari
S.epidermidis IV : 50 mg/kg/
Proterus vulgaris Hari IV : 50 mg/kg/ Amoksisilin
Citrobacter Hari 8 jam 5 hari dosis
Amoxicillin - PO : 625 mg
faecalis 5 hari tinggi
Clavulanic acid PO : 20 mg/kg/ (untuk
Alcaligenes 12 jam
Amoxicillin PO : 500 mg Hari pertama
faecalis 5 hari
PO :25mg/kg kali)
12 jam
Doxycycline hari
PO :
200mg/hari
PO : 2,2-4,4
mg/
kg/hari
6 Otitis Media Supuratif Staphylococcus Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ 8jam 5 hari
Kronik tanpa coagulase negatif Clavulanic acid Hari
Kolesteatoma P.aeruginosa Ciprofloxacin PO : 500 mg 12 jam 5 hari
Yeast/yeast like PO :10-20 mg/
fungi Kg
Gentamicin 24jam
Salmonella IV : 3-5 mg/kg/ IV :7,5mg/kg/
cholerasuis Hari
Levofloxacin hari 24jam 5 hari
Enterobacter
IVFD : 500 mg IVFD : 8 mg/kg
gergoviae
P.stutzeri Cotrimoxazole 12jam
E.coli PO : 960 mg
Providencia PO : 6-10 mg
TMP/kg/hari 6jam 5 hari
Piperacillin - IV : 3 gram
Tazobactam
Cefadroxil 12jam
PO : 500 mg
PO :30 mg/kg/
hari
7 Otitis Media Supuratif S.aureus Cotrimoxazole PO : 960 mg PO : 6-10 mg 12 jam 5 hari
Kronik dengan Proteus mirabilis TMP/kg/hari
kolesteatoma Staphylococcus PO : 625 mg 8 jam 5 hari
koagulase negatif Amoxicillin– PO : 20 mg/kg/
Pseudomonas Clavulanic acid Hari
aeruginosa
Hafnia alvei PO : 500 mg PO :10-20 12 jam 5 hari
Ciprofloxacin
Klebsiella ozaena mg/kg
Enterobacter PO : 500 mg 24 jam 5 hari
gergoviae Gentamicin
IV : 7,5 mg/kg/
Acinobacter Hari
Baumanii
8 Abses Retroaurikula Serratia Ciprofloxacin PO : 500 mg PO : 10-20 12 jam 5 hari
marcesces PO : 625 mg mg/ 8 jam
P. aeruginosa Amoxicillin - PO : 500 mg Kg 12 jam
Clavulanic acid
Amoxicillin PO : 20 mg/
Kg 5 hari

PO : 25 mg/
kg
5 hari
9 Otitis Eksterna Proteus mirabilis Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/ 8 jam 5 hari
Maligna P.aeruginosa Clavulanic acid Kg

10 Perichondritis P.aeruginosa Ciprofloxacin PO : 500 mg PO :10-20 mg/ 12 jam 5 hari


Kg
PO : 625 mg 8 jam 5 hari
Amoxicillin– PO : 20 mg/kg/
Clavulanicacid Hari

IVFD : 500 mg IVFD : 8 mg/kg 24 jam 5 hari


Levofloxacin
PO : 150- 6 jam 5 hari
Clindamycin
450mg PO : 10-20
mg/
kg/hari
11 Sialadenitis Streptococcus sp Amoxicillin– PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ 8 jam 5 hari
H.influenza Clavulanicacid Hari
Staphilococcus
spp

12 Tonsilitis Akut Staphylococcus Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ 8jam 5 hari


aureus Clavulanic acid Hari
Haemophilus
parainfluenzae Metronidazole 6 jam 5 hari
Haemophilus IVFD IVFD : 30 mg/
influenzae :7,5mg/kg kg/hari
Streptococcus Erithromycin 6jam 5 hari
grup PO : 400 mg PO :30-50 mg/
pyogenes kg/hari

13 Faringitis Akut Streptococcus Amoxicillin– Po : 625 mg Po : 20mg/kg/ 8 jam 5 hari


pyogenes Clavulanic acid hari
Group A ß
haemolytic Cefadroxil Po : 500 mg 12 jam 5 hari
Po : 30mg/kg/
Arcanobacterium
hari
haemolyticum
Neisseria Clindamycin Po : 150- Po : 10- 6 jam 5 hari
gonorrheae 450mg 20mg/kg / hari
Group C dan
Group
G Streptococci
Mycoplasma
Pneumoniae

14 Faringitis Akut Streptococcus Cefadroxil Po : 500mg Po : 30mg/kg/ 12 jam 5 hari


Pneumoniae hari
H influenzae type Po : 625mg Po : 20mg/kg/ 8 jam 5 hari
b Amoxicillin–
hari
S. Aureus Clavulanic acid
S. Pneumonia
Goup A haemolitic
Astreptococcus
15 Laringitis Akut Streptococcus Cefadroxil Po : 500mg Po : 30mg/kg/ 12 jam 5 hari
Pneumoniae hari
H influenzae type Po : 625mg Po : 20mg/kg/ 8 jam 5 hari
b Amoxicillin– hari
S. Aureus Clavulanic acid
S. Pneumonia
Goup A haemolitic
astreptococcus
16 Laringotrakeobronkitis Streptococcus Amoxicillin– Po : 625mg Po : 20mg/kg/ 8 jam 5 hari
group A Clavulanicacid hari
H. Influenza
Staphilococcus Cefadroxil IV : 200mg 12 jam 5 hari
Po : 10-
aureus
20mg/kg/hari
Moraxella
chatarallis Metronidazole IV : 500mg IV : 30mg/kg 12 jam 5 hari
/hari
17 Peritonsil Abses S . Aureus Amoxicillin– Po : 625mg Po : 20mg/kg/ 8 jam 5 hari
Anaerobes Clavulanicacid hari
Streptococcus
pyogenes Cefadroxil IV : 200mg Po : 10- 12 jam 5 hari
20mg/kg/hari
Metronidazole IV : 500mg
IV : 30mg/kg 12 jam 5 hari
/hari
2. SMF MATA.
No Keadaan klinik/ Kuman Rekomendasi Dosis Interval Lama Keterangan
penyakit/tindakan penyebab antibiotik Dewasa Anak pemberian

1 Bleparitis : Staphylococcus Topikal: 6 jam 7-14 hari


Anterior sp. Oxyitetracycline
1% salep mata

Sistemik:
Azithromycin PO : 250-500 12 jam 5 hari
mg

Sistemik: 12-24jam Hingga 4


Doxycycline PO : 100 mg minggu

2 Konjungtivitis Neisseria Sistemik: IM : 1 gram IM : IM : 24 IM : Single IM :bila tidak


: Gonococcal Gonorrhoeae Ceftriaxone atau max125mg jam Dose atau ada
IV : 1 gram atau atau IV : 3 hari keterlibatan
IV : 25- IV : 12 jam kornea.
1 tetes (mata) 50mg/kg 5-7hari IV : bila
Tiap jam
Topikal: didapatkan
Levofloxacin 1 tetes (mata) keterlibatan
0.3% kornea

3 Konjungtivitis Sistemik :
: Klamidial Chlamydia Erythromycin PO : 500 mg PO : 12.5 6 jam 7 hari
Trachomatis mg/kg

Sistemik :
Doxycyline PO : 100 mg 12 jam 7 hari

Sistemik : PO : 1 gram 24 jam


Azithromycin Single dose
6 jam 7 hari
Topikal:
Oxytetracycline
1%
salep mata
4 Konjungtivitis Staphyloccus sp. Topikal: 1 tetes mata 1 tetes mata 4-6 jam 5-7 hari
: Purulen H. Influenzae Polymyxin-
Akut Neomycin

Topikal:
Tobramiycin 1 tetes mata 1 tetes mata 4-6 jam 5-7 hari

Topikal: 1 tetes mata 1 tetes mata 4-6 jam 5-7 hari


Levofloxacin
0,5%
5 Keratitis Bakterial Gram positif: Topikal: 1 tetes mata 1 tetes mata 1 tetes/jam 7-14 hari Bila kondisi
Staphylococcus Levofloxacin klinis
sp. 0,5% berat dapat
Streptococcus diberikan
sp.Pseudomonas terapi sesuai
aeruginosa Topikal: ulkus
(pengguna lensa 1 tetes mata 1 tetes mata 4-6 jam 7-14 hari kornea.
Moxifloxacin
kontak) 0,5%
Gram negatif:
Neisseria sp.

6 Ulkus Kornea Gram positif: Sistemik: IVFD : 200 mg IVFD : 12 IVFD : 5 Bila didapatkan
Bakterial Staphylococcus Ciprofloxacin atau jam atau hari atau hipopion atau
sp. PO : 500 mg PO : PO : 7-14 ulkus
Streptococcus 12jam hari luas di sentral
sp. 1 tetes mata
Topikal: 7-14 hari
Pseudomonas 1 tetes mata Pada fase akut
Levofloxacin
aeruginosa 0,5% Hingga antibiotika
(pengguna lensa 1 tetes topikal
kontak) tiap jam dapat diberikan
Gram negatif: 1 tetes mata 1 tetes mata 7-14 hari bahkan tiap 5
Topikal:
Neisseria sp Moxifloxacin menit
4-6 jam
0,5%
Antibiotika
fortified
1 tetes mata 1 tetes mata Maks 7 hari
dibuat dengan
Fortified:
Cefazolin mencampurkan
F Hingga sediaan tetes
1 tetes mata 1 tetes mata 1 tetes Maks 7 hari mata dan
tiap jam injeksi, atau
mengencerkan
Fortified: Hingga
Dibekacin sediaan injeksi
1 tetes mata 1 tetes mata 1 tetes Maks 7 hari
F
tiap jam

Hingga
Fortified: 1 tetes
Gentamicin tiap jam
F
7 Endophthalmitis Post operatif: Intravitreal: Vancomycin Vancomycin Dapat Injeksi
Staphylococus Vancomycin 0.1 ml 0.1 ml diulang intravitreal
sp. 1 mg/0.1 ml + + + setelah dilakukan
Streptococcus Ceftazidime Ceftazidime Ceftazidime 48-72 jam bersamaan
sp. 2,25 mg/0.1 ml 0,1 ml 0,1 ml dengan tap
vitreus
Post trauma: dan/ akuos di
Staphylococcus Sistemik: IVFD : 12 kamar
Epidermidis Ciprofloxacin IVFD : 200 mg jam atau operasi.
atau PO : 12 IVFD : 5
PO : 750 mg hari atau
jam 4-6 PO : 7-10 Sediaan tetes
jam hari mata
1 tetes/jam Vancomycin
1 tetes mata dibuat
Topikal: 1 tetes mata
7-14 jam dari sisa obat
Moxifloxacin untuk
0,5%
injeksi
intravitreal
1 tetes mata 1 tetes mata
Topikal: Maksimal 7
Vancomycin hari
50mg/ml

8 Prosedur operasi Sistemik:


Intraokuli Ciprofloxacin 500 mg PO 12 jam 5 hari

Topikal:
1 tetes mata 1 tetes mata 4 jam 7-10 hari
Levofloxacin
0,5%
1 tetes mata 1 tetes mata 4-6 jam 7-10 hari
Topikal:
Moxifloxacin
0,5%
9 Ocular Toxoplasma Cotrimoxazole Po : 960mg 12 jam 4-6 minggu Infeksi Akut
toxoplasmosis gondii pada Ibu
Clindamycin Po : 300 mg 6jam 4-6 minggu Hamil

Azithromycin Po : 250- 24 jam 3 minggu


500mg
Spiramycin Po : 400mg 8 jam 4-6 minggu

10 Selulitis: Staphylococcus Sistemik:


Preseptal sp. Amoxicillin- PO : 625 mg 8 jam 5-7 hari
Streptococcus Clavulanate acid
sp.
H. Influenzae
Sistemik:
Cefixime PO : 100 mg 12 jam 5-7 hari

Topikal: 6 jam 7-10 hari


Chloramphenicol
Salep Mata
11 Selulitis: Orbital Staphylococcus Sistemik:
sp. Ceftriaxone IV : 1 gram 24 jam 5 hari
Streptococcus
sp. PO : 100 mg 12 jam 7-10 hari
H. Influenzae Sistemik:
Cefixime

1 tetes (mata) 1 tetes (mata) 1 tetes / 10-14 hari


Topikal: jam
Levofloxacin
0,5%
6 jam 10-14 hari

Topikal:
Chloramphenicol
Salep Mata

3. SMF ANAK

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Lama


No. penyakit / tindakan Kuman Penyebab antimikroba Interval pemberian Keterangan
Anak
1. Meningitis Usia < 2 bulan Ampicillin IV : 200-400 mg/ 8 jam 14 - 21 hari Disesuaikan dengan
Bakterialis Sulbactam kg/hari PPAM Pediatrik
Anak +
Streptococcus 1. Gentamycin IV : 6-8 mg/kg/ hari 12 jam 14 - 21 hari
group B E. IV : 15 mg/ kg/hari
Coli 2. Amikacin 12 jam 14 - 21 hari

Usia 2bln - 5th Ampicillin IV : 200-400 mg/ 8 jam 10 - 14 hari Disesuaikan dengan
Streptococcus kg/hari PPAM Pediatrik
pneumoniae +
Neisseria Chloramphenicol IV : 100 mg/kg/ hari 8 jam 10 - 14 hari
meningitides
Haemophillus
influenza
Usia >5th Ampicillin I.V : 200-400 mg/ 8 jam 10 - 14 hari Disesuaikan dengan
Streptococcus + kg/hari PPAM Pediatrik
pneumonia Neisseria
meningitides Chloramphenicol I.V : 100 mg/kg/ hari 8 jam 10 - 14 hari

2. Meningitis Mycobacterium Streptomycin IM : 20–40 24 jam 3 bulan


Tuberculosis tuberculosa + mg/kg/hari PO : 10–
Anak Isoniazid (INH) 20 mg/kg/hari PO : 24 jam 1 - 1,5 tahun
+ 10–15 mg/kg/hari
Rifampicin PO : 10–35 24 jam 1 - 1,5 tahun
+ mg/kg/hari
Pyrazinamide 24 jam 1 - 1,5 tahun

3. Abses Otak Polimicrobial Ceftriaxone IV : 200-300 6 jam 6 minggu


Anak + mg/kg/hari IVFD : 15
Metronidazole mg/kg 6 jam 6 minggu
4. Sepsis 1. Ampicillin– Sulbactam IV : 200 mg/kg/ hari, 6 jam
+ dalam 4 dosis

Gentamicin atau IV : 5-7 mg/kg/ hari, 24 jam


dalam 2 dosis

Amikacin IV : 15-20 mg/ kg/hari

Cefotaxime IV : 100 mg/kg/ hari, 8 jam


dalam 3 dosis

2.Ceftriakson IV : 24 jam Terapi empirik, bila hasil


kultur sudah ada, terapi
50–100 mg/kg
+ + disesuaikan
+
Netilmicin 8 jam
2 mg/kg
3.Amikacin IV : 8-12 jam
7.5-10 mg/kg
+ + 30-120 mg/ +
Meropenem kg/hari 8 jam

Enterobacter 1.Amikacin IV : 8-12 jam 7-14 hari


Gergoviae 7.5-10 mg/kg
2.Meropenem IV : 30-120 mg/ 8 jam 7-14 hari
kg/hari
Staphylococcus 1.Ampicillin– IV : 100-200 mg/ 8 jam 7-14 hari
Coag negatif Sulbactam kg/hari
2.Netilmicin IV : 2 mg/kg 8 jam 7-14 hari

3. Vancomycin IV : 1 gram/hari 12 jam 7-14 hari


Sepsis K. pneumonia 1. Netilmicin IV : 2 mg/kg 8 jam 7-14 hari

2.Amikacin IV : 8-12jam 7-14 hari


7.5-10 mg/kg
3. Meropenem IV : 30-120 mg/ kg/hari 8 jam 7-14 hari

Acinetobacter 1.Netilmicin IV : 2 mg/kg 8 jam 7-14 hari


baumanii
2.Amikacin IV : 8-12jam 7-14 hari
7.5-10 mg/kg
Acinetobacter iwolfii 1.Chloramphenicol IV : 12.5–25 mg/ kg 8 jam 7-14 hari

2.Gentamicin IV : 8 mg/kg/hari 12-24 jam 7-14 hari

3.Netilmicin IV : 2 mg/kg 8 jam 7-14 hari

4.Doxycycline IV : 2-4 mg/kg/ hari 12 jam 7-14 hari

5. CURIGA MRSA MRSA Vancomycin Meningitis IV: 10-14 hari


15 mg/kg/kali

Bakteremia IV :
10 mg/kg/kali

6. Diare/ Escherichia coli Cotrimoxazole PO : 30 mg/kg/hari 12 jam 5 - 7 hari antibiotika hanya


Gastroenteritis digunakan apabila
Anak didapatkan gejala
klinis yang
mendukung
Campylobacter jejuni Erythromycin PO : 30-40 mg/kg/hari 6 jam 5 – 7 hari
Azithromycin/Erythromycin/
Ciprofloxacin
Shigella dysenterie Cotrimoxazole PO : 30 mg/kg/hari 12 jam 5 hari atau sesuai hasil
Shigella sonnei kultur dan tes
Shigella flexneri sensitivitas kuman
Shigella boydii terhadap antibiotik
Salmonella Chloramphenicol IV / PO: 20 mg/kg 6 jam 14 hari sesuai kultur atau
choleraesuis apabila secara klinis
terdapat dugaan
resistensi atau gejala
klinis yang menetap
setelah penggunaan
antibiotika lain selama
5 hr
Salmonella enterica Meropenem IV : 10 mg/kg 8 jam 14 hari

Salmonella intestinal Ampicillin, Quinolon,


Cotrimoxazole
Salmonella ekstra Cephalosporin3thgen,
intestinal Chloramphenicol
Enterobacter Colistin PO : 30.000 IU/kg 8 jam 14 hari
gergoviae
Klebsiella oxytoca Meropenem IV : 10 mg/kg 8 jam 14 hari

7. Cholera Vibrio Cholera El tor Tetracycline PO : 12,5 mg/kg 6 jam 3 hari

Clostridium difficile Metronidazole PO : 10 mg/kg 8 jam 5-10 hari

8 Amoebiasis Entamoeba Metronidazole PO : 10 mg/kg 8 jam 5-10 hari


Hystolitica
9 Giardiasis Giardia lamblia Metronidazole PO :10 mg/kg 8 jam 5-10 hari

10 Sakit perut Helicobacter pylor Amoxicillin PO : 25 mg/kg 12 jam 7 – 14 hari antibiotika, ditambah
berulang + + + + Proton pump inhibitor
P.O : 20 mg/kgBB 12 jam 7 - 14 hari (PPI)
Metronidazole
11 Sinusitis Bakterial Streptococcus Amoxicillin PO : 12 jam 7 hari
Akut pneumonia 45-90 mg/kg/hari
Ringan Hemophyllus
influenza Moraxella
catarrhallis

Sinusitis Bakterial Streptococcus Amoxicillin– PO : 12 jam 7 hari


Akut Sedang pneumonia Clavulanic Acid 80-90 mg/kg/hari
disertai muntah Hemophyllus Cefuroxim PO : 8 jam 5 - 10 hari
influenza Moraxella
30 mg/kg/hari
catarrhallis
Ceftriaxone IV : 24 jam 1 -2 hari Terapi peroral
50 mg/kg/hari dilanjutkan bila
sudah tidak muntah
disesuaikan dengan
respon klinis dan
hasil kultur darah
Sinusitis Bakterial Streptococcus Ceftriaxone IV : 12 jam 7 hari
Akut pneumonia 100 mg/kg/hari
Berat Hemophyllus Clarithomycin PO : 12 jam 10-14 hari
influenza Moraxella 30 mg/kg/hari
catarrhallis

12 Dipteri Corynebacterium ADS ADS 40.000 U


diptheriae (faringeal diptheria)
+ ADS 60.000
U
(nasofaringeal
diptheria)
ADS 100.000 U lebih dari 3
(systemic diptheria hari
atau diptheri >3hari)
1. Penicillin G IV : 1 juta IU 4 jam 14 hari

2. Azithromycin IV : 500 mg 24 jam 14 hari

3. Penicillin IM : 600.000 IU 24 jam 14 hari


Procaine
13 Pneumonia Streptococcus gup B 1. Ampicillin IV : 12 jam 10 hari
Anak a. Escherichia coli 50-100 mg/kg/hari
Neonatus Klebsiella spp. 2. Gentamycin IV : 24 -36 10 hari Sesuai dengan umur
Awitan dini: Staphylococcus 5-7,5 mg/kg/hari jam kehamilan
aureus 3. Amikacin IV : 12 jam 7-14 hari dosis loading
Streptococcus 15 mg/kg/hari 15mg/kg/ hari
Pneumonia
4. Netilmicin IV : 2-4 mg/kgBB 12 jam 7-14 hari
Lysteria
Monocytogenes
Streptococcus 5. Meropenem IV : 12 jam 7-14 hari
pyogenes 40 mg/kg/kali

Pneumonia Anak Virus:Chlamidia 1. Ampicillin IV : 12 jam 10 hari


b. Bayi: < 3 bulan: trachomatis 50-100 mg/kg/hari
Bakteri: B. Pertussis
2. Gentamycin IV : 24 -36 10 hari
5-7,5 mg/kg/hari jam
3. Cefotaxim IV : 6-8 jam
150-200 mg/kg/hari
4. Azithromycin PO : 24 jam 3 hari kasus ringan rawat
20 mg/kg/hari jalan untuk umur < 4
bulan
PO : 10 mg/kg/hari 24 jam 1 hari kasus ringan rawat
jalan untuk umur > 4
PO : 5 mg/kg/ hari 24 jam 5 hari bulan. Dimulai hr ke
2
5. Erythromycin P.O : 50 mg/kgBB/ 4 jam 14 hari kasus ringan rawat
hari jalan
6. Amoxicillin PO : 8 jam 7-10 hari kasus ringan rawat
80-100 mg/kg/hari jalan untuk umur 4
bulan- 5 tahun
7. Doxicycline PO : 4 mg/kg/hari 12 jam 7 hari kasus ringan rawat
jalan untuk umur > 5
tahun
8. Cefixime PO : 5 mg/kg/hari 12 jam 10 hari kasus ringan rawat
jalan
Pneumonia Anak Virus: 1. Ampicillin IV : 12 jam 10 hari
c. 3 bulan - 5 tahun: RSV, influenza A, B 50-100 mg/kg/hari
Adenovirus 2. Chloramphenicol IV : 8 jam 10 hari
Coronavirus 50 mg/kg/hari
Rhinovirus 3. Cloxacillin IV : 8 jam 10 hari
Bakteria: 50 mg/kg/ hari
Streptococcus
4. Cefotaxim IV : 6-8 jam 10 hari
pneumoniae
150-200 mg/kg/hari
Haemophyllus 5. Meropenem IV : 8 jam 10 hari
influenzae tipe b 30-50 mg/kg/hari
Haemophyllus 6. Amikacin IV : 7,5 mg/kg 12 jam 10 hari
influenzae non tipe
Moraxella catarrhalis
Staphylococcus
aureus
Streptococcus
pyogenes
Pneumonia Anak bakteria atipikal 1. Ampicillin IV : 12 jam 10 hari
d.> 5 tahun Mycoplasma 50-100 mg/kg/hari
pneumoniae 2. Ceftriaxon IV : 6-8 jam 10 hari
Streptococcus 50-75 mg/kg/hari
pneumoniae
3. Chloraphenicol IV : 8 jam 10 hari
50 mg/kg/hari
4. Meropenem I.V : 8 jam 10 hari
30-50 mg/kg/hari
5. Cloxacillin IV : 8 jam 10 hari
50 mg/kg/hari
14 Hospital Acquired Pseudomonas sp. Amikacin IV : 8 jam 7-14hari
Pneumonia 7,5 mg/kg
15 Hospital Acquired ESBL Ticarcillin IVFD : 6 jam 14 hari
Pneumonia Anak Clavulanate Sodium 300 mg/kg/hari
Acinetobacter sp. Piperacillin IV : 6 jam 14 hari
Tazobactam 300 mg/kg/hari
MRSA Meropenem IV : 6 jam 14 hari
60 mg/kg/hari
MOTT Clarithromycin IV : 12 jam 18 bulan
(Mycobacterium 250 mg
Other Than
Tuberculosis)
16 Pneumoniae ICU Klebsiella Amikacin
pneumonia,
Acinetobacter Meropenem (only for
baumanii, A. Baumanii :
Escherichia Coli Resistant)
17 Tuberculosis Paru Mycobacterium Rifampin (R) PO : 24 jam TB
Anak tuberculosis + 10-20 mg/kg/hari paru/kelenjar/efusi
pleura:
2HRZ/4HR
Isoniazid (H) PO : TB milier:
+ 5-15 mg/kg/hari 2HRZ(ES)/7-10HR
Pyrazinamide (Z) PO : TB ekstra paru:
15-30 mg/kg/hari 2HRZ(ES)/10HR
Streptomycin (S) PO :
15-40 mg/kg/hari
or Ethambutol (E) PO : 24 jam
20 mg/kg/hari
18 Tuberculosis Paru Mycobacterium Category I : lampiran dosis obat
Dewasa tuberculosis TB
Rifampin sesuai berat badan (2HRZE/4HR atau
+ 2HRZE/4H3R3)
Isoniazid 2 bulan HRZE
+ dilanjutkan
Pyrazinamid + 4 bulan HR
Bila pengobatan 2
Ethambutol bulan pertama tidak
signifikan,
maka ditambah sisipan
1
HRZE
Category II: 3 bulan fase intensif
terdiri dari
Rifampin sesuai berat badan (2HRZES/HRZE/5HRE)
+ atau
(2HRZES/HRZE/
Isoniazid
5H3R3E3)
+
2 bulan HRZES
Pyrazinamid + 1 bulan HRZE
5 bulan fase lanjutan
Ethambutol + HRS atau H3R3E3
Bila pengobatan 2
Streptomycin bulan pertama tidak
signifikan,
maka ditambah sisipan
1
HRZE
MDR TB (Multidrug
Resistant Tuberkulosis)
Mycobacterium
tuberculosis minimal
resisten INH dan
Rifampisin
Sesuai program PMDT
(Progmatic
Management of
Drug Resistant TB)

19 MENINGITIS Streptococcus group Ampicillin-Sulbactam IV : 8 jam 14-21 hari


BAKTERIALI b + 200-400 mg/kg/hari
S Usia <2 bln Escherichia coli 1.Gentamycin IV : 12 jam 14-21 hari
6-8mg/kg/hari
2.Amikacin IV : 12 jam 14-21 hari
15 mg/kg/hari
MENINGITIS Steptococcus Ampicillin IV : 8 jam 10-14 hari
BAKTERIALIS pneumoniae + 200-400mg/kg/hari
Usia 2bln-5th Neisseria Chloramphenicol IV : 8 jam 10-14 hari
meningitides 100mg/kg/hari
Haemophillus
influenzae
MENINGITIS Streptococcus Ampicillin IV : 8 jam 10-14 hari
BAKTERIALI pneumoniae + 200-400mg/kg/hari
S Usia >5th Neisseria Chloramphenicol 8 jam 10-14 hari
IV :
meningitidis 100mg/kg/hari
20 MENINGITIS Mycobacterium Streptomycin Sulphate IM : 24 jam 3 bulan
TUBERCULOSIS Tuberculosa + 20-40mg/kg/hari
2.1 Anak Isoniazid PO : 24 jam 1-1,5 thn
+ 10-20mg/kg/hari
Rifampicin PO : 24 jam 1-1,5 thn
+ 10-15mg/kg/hari
Pyrazinamid PO : 24 jam 1-1,5 thn
10-35 mg/kg/hari
21 RABIES Famili PVRV(Purified Vero 2x0,5 hari ke 1 Pemberian vaksinasi
Rhabdoviridae Rabies Vaccine) ml hari ke 7 PVRV(Purified Vero
2x0,5 hari ke Rabies Vaccine)
ml 21 hari ulangan 1 tahun setelah
2x0,5 ke 90 pemberian yang
ml pertama, diulangi terus
2x0,5 ml + SAR setiap 3 tahun
SAR (Antirabies Heterolog : 40 IU/kg -
Serum) atau bersamaan
dengan SAR hari ke
1
Homolog :
20 IU/kg atau
bersama dengan
SAR hari ke 1
22 ENSEFALITIS Herpes simplex virus 1.Acyclovir IV : 6 jam 10-14 hari
6.1 Anak cytomegalovirus 10-15 mg/kg
2.Ganciclovir IV : 12 jam 2-6 minggu
6-8 mg/kg
23 MENINGITIS Kriptokokus Amphotericin IV : 4-6 jam 2 minggu dalam dekstrose 5%
KRIPTOKOKUS pneumonia B 0,7- 1 mg/kg/hari
(MK) +
Fluconazole PO : 800 mg/hari 24 jam 8 minggu
(fase awal) Mgg 1-2
MENINGITIS Kriptokokus Fluconazole PO : 800 mg/hari
KRIPTOKOKUS pneumonia
(MK)
(fase awal)Mgg 3-10
MENINGITIS Kriptokokus Fluconazole PO : 200 mg/hari Hingga CD4> 200
KRIPTOKOKUS pneumonia
(MK)
(fase rumatan)
24 Endokarditis Streptococcus 1.Penicillin G 6 jam 4 minggu
1.1 viridian
Endokarditis Staphylococcus 2.Ampicillin IV : 100 mg/kg 8 jam 4 minggu
infektif aureus Streptococcus
3.Ceftriaxone IV : 50-100 mg/kg 24 jam 4 minggu

4.Ampicillin IV : 100 mg/kg 8 jam 4 minggu +


+ + + 2 minggu
Gentamycin IV : 5 mg/kg 24 jam
5. Ceftriaxone IV : 50-100 mg/kg 24 jam 4 minggu +
+ + + 2 minggu
Gentamycin IV : 5 mg/kg 24 jam
Polimikrobial 1.Ampicillin IV : 100 mg/kg 8 jam

2.Ampicillin IV : 100 mg/kg 8 jam


+ + +
Gentamycin IV : 5 mg/kg 24 jam
25 Penyakit Jantung Streptococcus Cefotaxime IV : 100 mg/kg 8 jam 14 hari
Bawaan (PJB) pneumonia
Asianotik Polimikrobial 1.Cefotaxime IV : 200-300 8 jam 6 mgg
mg/kgBB
2. Ampicillin IV : 200 mg/kgBB 6 jam + 6 mgg +
+ + 6 jam + 6 mgg +
Chloramphenicol IV : 100 mg/kgBB 6 jam 7 hr
+ +
Metronidazole IV : 15 mg/kgBB
dilanjutkan
7,5 mg/kgBB
26 Demam Rematik Streptococcus beta 1.Penicillin V PO : 500 mg 8 jam 10 hari
Pencegahan hemoliticus gup A
Primer PO : 250 mg 8 jam 10 hari

2.Benzathine BB<30kg : 24 jam 4 minggu


Penicillin (BPG) IM : 600.000-
900.000 IU
BB>30kg : 24 jam 4 minggu
IM : 1,2 juta IU
3.Azithromycin PO : 12 mg/kg max. 24 jam 5 hari
500 mg
4.Clindamycin PO : 20 mg/kg 8 jam 10 hari

If Patient Alergic :

Eritthromycin PO : 50 mg/kg 6 jam 10 hari

Demam Rematik Streptococcus beta 1.Benzathine penicillin BB< 30 kg : 24 jam 3 minggu Tanpa karditis selama 5
Pencegahan hemoliticus gup A (BPG) IM : 600.000- atau 4 tahun atau sampai usia
Sekunder 900.000 IU mgg 21 tahun Dengan
karditis tanpa struktur
katup selama 10 tahun
atau sampai usia 21
tahun

BB > 30 kg : 24 jam 3 minggu Dengan karditis dan


IM : 1,2 juta atau 4 kelainan struktur katup
IU mgg selama 10 tahun atau
sampai usia 40 tahun
2.Penicillin G 12 jam

3. Sulfadiazine 24 jam

If Patient Alergic :

Erithromycin P.O : 250 mg 12 jam 10 hari

27 ISK Tergantung Kultur Amoxicillin– 10-25 mg/kg/kali 3x/hari 7 hari-10


kuman, paling sering Clavulanic Acid (maks 1 gram) hari
gram negative PO : 2x/hari 7-10 hari
Co-trimoxazole
Bacilli dan gram 3-4 mgTMP/kg/kali
(TMP 1 mg,
positive cocci
SMX 5 mg)
Cefixime PO : 4 mg/kg/kali 2x/hari 7-10 hari

Cefaclor 10-15 mg/kg/kali 3x/hari 7-10 hari

Cephalexin PO : 15 mg/kg/kali 2x/hari 7-10 hari


(max. 500 mg)
Cefuroxime 10-15 mg/kg/kali 2x/hari 7-14 hari
Ceftriaxone IV :25 mg/kg/kali, 2x/hari 7-14 hari Renal adjustment
max. 1 gram,
Severe:
50 mg/kg/kali, max. 2
gram
Cefazolin IV : 10-15 mg/kg/kali 4x/hari 7-14 hari Renal adjustment
Amikacin IV : 1x/hari
Term neonate:
15 mg/kg/x
1 mgg-10 tahun:
Hari I : 25
mg/kg/kali lalu 18
mg/kg/kali > 10
tahun
Hari I : 20 mg/kg/kali
lalu 15 mg/kg/kali,
max.
1/5 g/hari
Meropenem IV : 10-20 mg/kg/x 3x/hari 7-14 hari Renal adjustment
28 Gizi Buruk Ampicillin 100 mg/kgBB/hari 8 jam 7-10 hari
Sulbactam

Neonatal

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Lama


No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan antimikroba Anak pemberian
1 Sepsis Unknown case

Lini I Ampicillinsulbactam IV : 12 jam 7-14 hari Pemakaian antibiotik


150 mg/kg/hari menyesuaikan dengan
Gentamicin IV : klinis dan hasil kultur.
5 mg/kg/hari Bila sudah didapatkan
Lini II Ampicillin IV : 12 jam 7-14 hari hasil kultur antibiotik
200 mg/kg/hari disesuaikan.
Amikasin IV : ≥ 35
7,5 mg/kg/hari minggu
:
24 jam
30–34
minggu
:
Meropenem IV : 8 jam 7-14 hari
Lini III 36 jam
40 mg/kg/hari
2 Infeksi Fungi Amphotericin IV :
24 jam
1-1,5 mg/kg/hari
Micafungin IVFD : 24 jam
7-10 mg/kg/hari
Nystatin PO : 8 jam Selama Diberikan pada bayi
0,5 mg/kg/kali pemberian dengan BBL <1500
tindakan gram
invasif
seperti
pemasangan
infus, long
line
3 Bayi dan Anak: a. Streptococcus a. Amoxicillin PO : 12 jam 7 hari ~ umur kehamilan
Pneumonia 45-90 mg/kg/hari
a. Sinusitis b. Gentamycin IV : 24-36 jam 10 hari dosis loading 15
Bakterial 5-7,5 mg/kg/hari mg/kgBB/hr
Akut c. Amikacin IV : 15 mg/kg/hari 12 jam 7-14 hari
b. Pneumonia
c. 3 bulan - 5 tahun d. Netilmicin IV : 12 jam 7-14 hari
d. > 5 tahun 2-4 mg/kg/hari
e. PJB Asianotik e. Cefotaxim IV : 6-8 jam 10 hari
f. Anak Meningitis 150-200 mg/kg/hari
Bakteri f. Ceftriaxone IV : 6-8 jam 10 hari
g. Pneumonia Anak 50-75 mg/kg/hari
h. 3 bulan - 5 tahun IV : 50 mg/kg/hari 8 jam 10 hari
g.
Chloramphenicol
h. Meropenem IV : 8 jam 10 hari
30-50 mg/kg/hari
i. Cloxacillin IV : 50 mg/kg/hari 8 jam 10 hari

j. Cefotaxime IV : 8 jam 14 hari


100 mg/kg/hari
k. Ampicillin (+) IV : 8 jam 10-14 hari
200-400 g/kg/hari
l. IV: 8 jam 10-14 hari
Chloramphenicol 100 mg/kg/hari
Bayi dan Anak: b. Neisseria meningitis a. Ampicillin IV : 8 jam 10-14 hari
a. Sinusitis 200-400 mg/kg/hari
Bakterial b. IV : 8 jam 10-14 hari
Akut Chloramphenicol 100 mg/kg/hari
b. Pneumonia a. Gentamycin IV : 24-36 jam 10 hari
c. Staphylococcus
c. 3 bulan - 5 tahun aureus 5-7,5 mg/kg/hari
d. > 5 tahun b. Ampicillin IV : 12 jam 10 hari
e. PJB Asianotik 50-100 mg/kg/hari
f. Anak Meningitis c. Amikacin IV : 7,5 mg/kg/hari 12 jam 10 hari
Bakteri
g. Pneumonia Anak d. MRSA a. Meropenem IV : 60 mg/kg/hari 6 jam 14 hari
h. 3 bulan - 5 tahun
e. Bordetella
Pertusis

4. SMF KULIT KELAMIN

Keadaan klinik / Kuman Rekomendasi D osis Lama


No. penyakit / tindakan Interval Keterangan
Penyebab antimikroba Dewasa Anak pemberian
1. Dermatomikosis Microsporum Topikal: Miconazole Krim 2% 12 jam 2-6 minggu
Tinea korporis Trichophyton
Tinea kruris Epidermophyton Topikal: Ketoconazole Krim 2% 24 jam 2-6 minggu

Topikal: Clotrimazole Krim 1% 12 jam 2-6 minggu


Topikal:Terbinafin Krim 1% 24 jam 1-2 minggu

Sistemik:Ketoconazole PO : 200 mg PO : 3,3- 24 jam 2 minggu


6,6mg/kg
Sistemik:Fluconazole PO: 150 mg 1 minggu 4-6 minggu

Sistemik: Itraconazole PO : 100 PO : 5 24 jam 15 hari


mg/hari mg/kg/hari
Sistemik: Griseofulvin PO : 500 PO : 10-20 24 jam 2-6 minggu
mg/hari mg/kg/hari
(micronize)
PO : 5,5
mg/kg/hari
(ultramicronize)
Sistemik: Terbinafin PO : 250 PO : 3-6 24 jam 2 minggu
mg/hari mg/kg/hari
2. Dermatomikosis Tricophyton Topikal: Golongan Krim 2% 12 jam 4 minggu
Tinea manus Epidermophyton Azol
Tinea pedis Topikal: Terbinafin Krim 1% 24 jam 1-2 minggu

Sistemik:Terbinafin PO : 250 PO : 3-6 2 minggu


mg/hari mg/kg/hari
Sistemik:Itraconazole PO : 400 PO : Dewasa : Dewasa :
mg/hari atau 5mg/kg/hari 12 jam 1 minggu
PO : 200 atau atau
mg/hari atau 24 jam 3 minggu
PO : 100 atau atau
mg/hari 24 jam 4 minggu
Sistemik: Fluconazole PO : 150 PO : 6 mg/kg 3-4 minggu
mg/minggu atau
atau PO : 50 30 hari
mg/hari
3. Dermatomikosis Dermatofit : Topikal: Clotrimazole Krim 1% 12 jam 12 minggu
Onikomikosis Tricophyton
Non dermatofit Topikal:
: Candida Cyclopiroxolamine
Sistemik: Itraconazole Kontinyu : 3 bulan
200mg/hari dan 7
Denyut : 400 hari,
mg/hari interval
Sistemik: Terbinafin PO : 250 PO : 3-6
mg/hari mg/kg/hari
Sistemik: Fluconazole PO: 150 PO: 6 mg/kg 24 jam
mg/mgg
atau
PO: 50
mg/hari
4. Dermatomikosis Microsporum Sistemik: Griseofulvin PO : 500 PO : 10-20 24 jam minimal 6-
Tinea kapitis Trichophyton mg/hari mg/kg/hari 8 minggg
(micronize) s/d 3-4
bulan
atau
PO : 5,5
mg/kg/hari
(ultramicronize)
5. Dermatomikosis Hortae werneckii Topikal : Krim 2% 12 jam minimal Dilanjutkan 2-4
Tinea nigra Golongan Azol 3minggu mgg sesudah
klinis sembuh
Sistemik : PO : 200 mg PO : 3,3- 24 jam 3 minggu
Ketokonazol 6,6mg/kg
6. Dermatomikosis Tricophyton Sistemik : PO : 500 PO : 10-20 Dewasa 4-6 minggu
Tinea imbrikata concentricum Griseofulvin mg/hari atau mg/kg/hari : 24 jam
PO: 500 (micronize) atau 12
mg/12 jam atau jam
PO : 5,5
mg/kg/hari
(ultra micronize)
Sistemik : PO : 250 PO : 3-6 24 jam 4-6 minggu
Terbinafin mg/hari mg/kg/hari
7. Dermatomikosis Candida albicans Sistemik : PO : 150-300 1 minggu 3-12 bulan
Paronikia kandida Flukonazol mg
Sistemik : PO : 200 mg p.o : 5 mg/kgbb 24 jam 1 minggu Pada Tangan 2
Itrakonazol dilanjutkan bulan, pada Kaki 3
400 mg bulan, Tangan 2
siklus, Kaki 3-4
siklus terapi
denyut 400 mg/hr
1 mgg, berhenti 3
mgg, Tangan 6-8
mgg,
Kaki 12-16 mgg
Sistemik : IV : 250 mg 24 jam
Terbinafin
8. Dermatomikosis Malassezia Topikal : Krim 2% 12-24 2 minggu
Pitiriasis versikolor furfur Mikonazo jam
l Sampo 2% 24 jam 2 minggu
Topikal : 5 menit sebelum
Ketokonazol mandi lalu dibilas
air
Topikal : Solutio 20- 12 jam 2 minggu
Sodium thiosulfat 25%
Topikal : Sampo 1,8% 24 jam 2 minggu 10 menit sebelum
Selenium sulfide atau mandi lalu dibilas
48 jam air atau
malam sebelum
tidur
Topikal : Krim 1% 24 jam 1 minggu Tidak dianjurkan
Terbinafin FDA untuk
Pitiriasis
versikolor
Topikal : Solutio 50% 12 jam 2 minggu
Propyleneglycol
Topikal : Sampo 24 jam 2 minggu 5 menit sebelum
Zinc pyrithione mandi lalu dibilas
air
Sistemik : p.o : 200 24 jam 7-10 hari
Ketoconazole mg/hari atau atau dosis
p.o: 400 mg tunggal
Sistemik : p.o: 200-400 24 jam 3-7 hari
Itraconazole mg/hari atau atau dosis
p.o : 400 mg tunggal
Sistemik : p.o : 400 24 jam dosis Tidak dianjurkan
Fluconazole mg/hari tunggal FDA untuk
Pitiriasis
versikolor
9. Dermatomikosis Malassezia furfur Topikal : Sampo 2% 24 jam 2 minggu
Malassezia Ketoconazole terapi
folikulitis rumatan:
23x/minggu
Topikal : Sampo 2,5% 24 jam 2-4 minggu
Selenium sulfide terapi
rumatan:
1x/minggu
Sistemik : PO : 200 24 2-4 mgg
Ketoconazole mg/hr jamterapi
rumatan :
400
mg/minggu
Sistemik : PO : 200 24 2 mgg
Itraconazole mg/hr jamterapi
rumatan :
400
mg/bulan
Sistemik : PO : 150 24 2-4 mgg
Fluconazole mg/hr jamterapi
rumatan :
200
mg/bulan
10. Dermatomikosis Candida albicans Topikal : Krim 2% 12 jam 2-6 minggu
kandidiasis kutis Miconazole
Topikal : Krim 2% 12 jam 2-6 minggu
Ketoconazole
Topikal : Krim 1% 12 jam 2-6 minggu
Clotrimazole
Topikal Krim 100.000 12 jam 2-6 minggu
: U/g
Nystatin 24 jam 1-2 minggu
Sistemik : PO : 200
Ketoconazole mg/hari
Sistemik : PO : 200-400 24 jam 1 minggu
Itraconazole mg/hari
11. Dermatomikosis Candida albicans Topikal : oral : 4-6 ml 6 jam Bayi 2 ml
kandidiasis oral Nystatin Oral Suspensi (400.000 –
600.000
I.U)
Topikal : Solutio 1% 12 jam 3 hari
Gentian violet
Sistemik : PO : 200-400 24 jam 2-4 minggu
Ketoconazole mg/hari
Sistemik : PO : 150 24 jam 4 minggu
Fluconazole mg/hari
Sistemik : PO : 100-200 24 jam
Itraconazole mg/hari
12. Infeksi Bakteri Staphyllococcus Topikal : ointment, 12 jam
Impetigo, Ektima aureus Mupiroci Krim
n Ointment 1% 12 jam
Topikal :
Retapamulin
Topikal : 12 jam
Fusidic acid
Sistemik : PO : 250-500 6 jam 5-7 hari First Line
Dicloxacilli mg
n PO : 625 mg 8 jam First Line
Sistemik : PO : 25
Co-amoxiclav mg/kg/hari
Sistemik : PO : 500 mg 5 hari Second Line
Azithromycin (hari
pertama)
dilanjutkan
250 mg/hari
selama 4 hari
Sistemik : PO : 15 6-8 jam 10 hari Second Line
Clindamycin mg/kg/hari
Sistemik : PO : 250-500 PO : 15 Dewasa : 5-7 hari Second Line
Erithromycin mg mg/kg/hari 6 jam
Anak : 8
jam

13. Infeksi Bakteri Streptococcus Topikal : Krim 0,1% 12 jam 7-10 hari
Folikulitis pyogenes Gentamycin sulfat
Sistemik : IM : 0,6-1,2 IM : 25.000- 12 jam 7-10 hari
Penicillin G procaine juta 50.000
Unit Unit/kg
Sistemik : PO : 7,5–25 PO : 250-500 8 jam 7-10 hari
Amoxycillin mg/kg/hari mg
e PO : 625 mg 8 jam 7-10 hari
Sistemik : PO : 25
Co-amoxyclav mg/kg/hari
Sistemik : PO : 250-500 PO : 10–25 6 jam 7-10 hari
Cloxacillin mg mg/kg/hari
Sistemik : PO : 250-500 PO : 12,5-25 6 jam 7-10 hari Alergi Penisilin
Erithromycin mg mg/kg/hari
Sistemik : PO : 150-300 PO : 8-20 6 jam 7-10 hari Alergi
Clindamycin mg mg/kg/hari penisilin
dosis anak:
Usia > 1
bulan
14. Infeksi Bakteri Topikal : Gel 5%
Eritrasma Corynebacterium Benzoyl peroxyde
minutissimum
Topikal :
Clindamycin
Topikal : Solutio 2%
Erithromycin
Sistemik : PO : 1 gram dosis
Claritromisin tunggal
Sistemik :
Erithromycin
Topikal : Krim 0,1% 12 jam 7-10 hari
Gentamycin sulfat
15. Infeksi Bakteri Group A Sistemik : IV : 600-1200 6 jam 10 hari
Erisipelas Selulitis Streptococcus Benzyl penicillin mg
S. Aureus Sistemik : IV/IM : 1,2 juta 4 jam 10 hari
group A Penicillin G Kristal IU
Streptococcus
Sistemik : IM : 0,6-1,2 IM : 25.000- 12 jam 10 hari
Penicillin G procaine juta 50.000
IU IU/kg/hari
Sistemik : PO : 250-500 PO : 40 6 jam 10 hari Alergi Penisilin
Erithromycin stearat mg/kali mg/kg/hari
Sistemik : PO : 250-500 PO : 10–25 6 jam 10 hari Resisten
Cloxacillin mg mg/kg/hari Penisilin
Sistemik : PO : 150-300 PO : 8–20 6-8 jam 10 hari Alergi penisilin
Clindamycin mg mg/kg/hari dosis anak usia
> 1 bulan
Sistemik : PO : 500 mg 12 jam 10 hari Alergi Penisilin
Ciprofloxacin
Sistemik PO : 500 mg PO : 12,5–25 12 jam 10 hari
: mg/kg/hari
16. Cefalexin PO : 600 mg PO : 450 mg 1 bulan 12-18 bulan Multiple Drug
Infeksi Mycobacterium Sistemik :
Mikobakterium leprae Rifampisin Therapy
Lepra / Kusta Sistemik : PO : 300 mg PO : 150 mg Dewasa : 12-18 bulan
Tipe Multibasiler Lamprene / atau atau 1 bulan
Clofazimin PO : 50 mg PO : 50 mg atau 24
jam
Anak :
1 bulan
atau
12 jam
Sistemik PO : 100 mg PO : 50 mg 24 jam 12-18 bulan
: Dapson
17. Infeksi Mycobacterium Sistemik : PO : 600 mg PO : 450 mg 1 bulan 6-9 bulan Multiple Drug
Mikobakterium leprae Rifampisin Therapy
Lepra / Kusta Sistemik PO : 100 mg PO : 50 mg 24 jam 6-9 bulan
Tipe Pausibasiler : Dapson
Sistemik : PO : 500 mg 24 jam
Klaritromisi
n PO : 100 mg 24 jam
Sistemik
:
Minosiklin PO : 400 mg 24 jam
Sistemik :
Oflofloksi
18. n
Infeksi Mycobacterium Disesuaikan terapi
Mikobakterium tuberculosis tuberkulosis paru
Tuberkulosis kutis
19. Infeksi treponemal Treponema Sistemik : IM : 1.2 juta IM : 0.6 juta unit dosis
partenue Benzatin penisiln G unit (< 10 tahun) tunggal
(> 10 tahun)
Yaws Treponema Sistemik : PO : 500 mg PO : 8–10 6 jam 15 hari
(frambusia) carateum Eritromisi mg/kg
Pinta Treponema n (< 8 tahun)
bejel or endemic pallidum PO : 100 mg 12 jam 15 hari
Sistemik :
syphilis endemicum Doksisikli
n PO : 500 mg 6 jam 15 hari
Sistemik : PO : 250 mg
Tetrasiklin atau
25 mg/kg/hari
(> 8 tahun)

20. Infeksi virus Virus varicella Sistemik PO : PO : 10 mg/kg Dewasa : Neonatus 2s/d< 18 thn :
Varicella zoster : 800 mg (neonatus) PO : 5 : 10 hari dosis tidak lebih
Acyclovir (≥ 40kg) atau kali dari 3200
PO : 20 mg/kg sehari 2 s/d<18 mg/hari
atau
IVFD : (2 s/d < 18 atau thn
tahun) IVFD : 8 :
10 mg/kg
(varicella berat jam 5 hari
dan Dewasa
imunokompro Anak : 8 : 7-10
mais jam atau hari
berat) 6 jam
Sistemik : PO : 1 gram PO : 20 mg/kg 8 jam Dewasa: untuk 2 sd < 18
Valacyclovir 7 hari tahun : tidak lebih
Anak : 5 dari 3 g/hari
hari
≥ 40kg : apabila
varicella ringan
atau
imunokompramais
ringan 7-10 hari
Sistemik : PO : 500 mg 8 jam 7 hari ≥ 40kg : apabila
Famcyclovir varicella ringan
atau
imunokompramais
ringan 7-10 hari
Sistemik : IVFD : 40 mg/kg 8 jam sampai Resisten acyclovir
Foscarnet sembuh

21. Infeksi virus Varicella zoster Sistemik PO : 800 mg 5 kali 7 hari atau PO :
Herpes zoster : atau sehari atau 7-10 hari < 50 tahun atau
Acyclovir IVFD : 10 mg/kg 8 jam ≥50 years ; pasien
usia berapapun
dengan kelainan
di kranial atau
imunokompramais
ringan

IV :
imunokompramais
berat
Sistemik : PO : 500 mg 8 jam 7 hariatau 7 hari :
Famcyclovir 7-10 hari < 50 tahun atau
≥50 years ; pasien
usia berapapun
dengan kelainan
di kranial

7-10 hari :
imunokompramais
ringan
Sistemik : PO : 1 gram 8 jam 7 hariatau 7 hari :
Valacyclovir 7-10 hari < 50 tahun atau
≥50 years ; pasien
usia berapapun
dengan kelainan
di kranial

7-10 hari :
imunokompramais
ringan
Sistemik : IVFD : 40 mg/kg 8 jam sampai Resisten acyclovir
Foscarnet sembuh
22. Infeksi virus Herpes simplek 1 Sistemik PO : 200 mg po: 15 mg/kg Dewasa : 7-10 hari
Herpes : atau 5 kali
labialis Acyclovir 400 mg sehari atau
Primer 8 jam Anak
:
5 kali
sehari
Sistemik : PO : 1 gram 12 jam 7-10 hari
Valacyclovir
Sistemik : PO : 250 mg 8 jam 7-10 hari
Famcyclovir
23. Infeksi virus Herpes simplek 1 Sistemik PO : 400 mg 5 kali 4-5 hari
Herpes : sehari
labialis Acyclovir PO : 2 gram 12 jam 1 hari
Sistemik :
Rekuren Valacyclovir
Sistemik : PO : 500 mg 8 jam atau 1 hari
Famcyclovir atau 12 jam
PO : 750 mg
24. Infeksi virus Herpes simpleks Sistemik PO : 400 mg PO : 40-80 Dewasa : 7-10 hari
Herpes genitalis virus : atau mg/kgbb/hari 8 jam atau
Primer Acyclovir PO : 200 mg 5 kali
sehari Anak
: 5 kali
sehari
Sistemik : PO : 1 gram 12 jam 7-10 hari
Valacyclovir
Sistemik : PO : 250 mg 8 jam 7-10 hari
Famcyclovir
25. Infeksi virus Herpes simpleks Sistemik PO : 400 mg PO : 1 gram Dewasa: 5-10 hari
Herpes genitalis virus : atau 4-6 jam
Rekuren Acyclovir PO : 200 mg atau 5 kali
atau sehari
PO : 800 mg atau 8 jam
Anak : 4-6
jam
Sistemik : PO : 1 gram 12 jam atau 5-10 hari
Valacyclovir atau 24 jam
PO : 500 mg
Sistemik : PO : 1 gram 12 jam atau 5-10 hari
Famcyclovir atau 24 jam atau 1 hari
PO : 500 mg
26. Infeksi parasit Sarcoptes scabiei Topikal : Krim 5% 8 jam tidak FDA : B (untuk
Skabies Permetrin 5% boleh kehamilan)
terkena air,
diulang 7
hari
kemudian
Topikal : Lotion 1% 8 jam tidak FDA : kotak
Lindane 1% boleh hitam untuk bayi
terkena air, prematur,
diulang 7 kelainan kejang
hari tidak terkontrol.
kemudian Hatihati untuk
bayi, orangtua,
kelainan kulit
seperti
dermatitis,
psoriasis,
BB < 50Kg ;
beresiko
neurotoksik
Topikal : Krim 10% Dioleskan
Crotamiton 10% selama 8
jam pada
hari 1,
2,3,8
Topikal : Krim 5-10% Dioleskan Cenderung
Sulfur presipitatum selama 8 aman, untuk
5%–10% jam pada neonatus dan
hari 1, kehamilan
2,3,8
Topikal : Lotion 10% Dioleskan
Benzyl benzoate 10% selama 24
jam
Sistemik : PO : 200 μg/kg 24 jam hari 1 dan Tidak untuk < 15
Ivermectin 8 Kg, hamil,
menyusui
27. Urethritis Neisseria Sistemik : IM : 250 mg IM : 125 mg dosis
gonorrhoeae non gonorrhoeae Ceftriaxone tunggal
komplikata Sistemik : PO : 1 gram dosis
Urethra, servik, Azithromycin tunggal
rectum
Sistemik : PO : 400 mg dosis
Cefixim + + PO : 1 gram tunggal
Azithromycin
28. Urethritis Neisseria Sistemik : IM : 250 mg dosis
gonorrhoeae gonorrhoeae Ceftriaxone + PO : 1 tunggal
non komplikata + gram
Faring Azithromycin
29. Urethritis Neisseria Sistemik : IM : 250 mg IM : 125 mg dosis
gonorrhoeae non gonorrhoeae Ceftriaxone tunggal
komplikata
Epididimitis
30. Urethritis Neisseria Sistemik : IM : 1 gram dosis
gonorrhoeae non gonorrhoeae Ceftriaxone + PO : 1 tunggal
komplikata + gram
Konjugtivitis Azithromycin
gonorrhoeae
31. Urethritis Neisseria Sistemik : IM : 1 gram 24 jam Seftriakson
gonorrhoeae non gonorrhoeae Ceftriaxone + PO : 1 7 hari
komplikata + gram Azitromisin
Disseminated Azithromycin dosis
gonococcal tunggal
infection 8 jam +
Sistemik : IV : 1 gram + 7 hari
Sefotaksim + PO : 1 gram 24 jam + +
Azithromycin + IV : 1 gram 8 jam dosis
+
Ceftizoxim tunggal
+ 7 hari

Sistemik : PO : 1 gram dosis


Azithromycin tunggal
32. Urethritis non Chlamidya Sistemik : PO : 1 gram dosis
gonococcal trachomatis Azithromycin tunggal
Sistemik : PO : 100 mg 12 jam 7 hari
Doxycycline
Sistemik : PO : 500 mg 6 jam 7 hari
Erithromycin
Sistemik : PO : 800 mg 6 jam 7 hari
Erithromycin
ethylsuccinate
Sistemik : PO : 500 mg 24 jam 7 hari
Levofloxacin
Sistemik PO : 300 mg 12 jam 7 hari
:
33. Cervicitis Ofloxacin PO : 1 gram
Chlamidya Sistemik : dosis
trachomatis Azithromycin tunggal
Sistemik : PO : 100 mg 12 jam 7 hari
Doxycycline
Sistemik : PO : 500 mg 6 jam 7 hari atau
Erithromycin atau 14 hari
250 mg
Sistemik : PO : 800 mg 6 jam 7 hari atau
Erithromycin atau 14 hari
ethyilsuccinate 400 mg
Sistemik : PO : 500 mg 8 jam 7 hari
Amoxicilli
34. n 6 jam 14 hari
Ophtalmia Chlamidya Sistemik : PO : 50 Evaluasi tanda
neonatorum trachomatis Azithromycin mg/kg/hari gejala infantile
hypertrophic
pyloric stenosis
(IHPS)
Sistemik : PO : 20 24 jam 3 hari Evaluasi tanda
Erithromycin mg/kg/hari gejala infantile
hypertrophic
pyloric stenosis
(IHPS)
35. Pneumonia pada Chlamidya Sistemik : PO : 50 6 jam 14 hari
infant trachomatis Azithromycin mg/kg/hari
Sistemik : PO : 20 24 jam 3 hari
Erithromycin mg/kg/hari
36. Bakterial vaginosis Gardnerella Topikal : gel 0.75% 24 jam 5 hari
vaginalis Metronidazol 1aplikator (5
gram)
intravaginal
Topikal : krim 2% 24 jam (tidur 7 hari
Clindamycin 1 aplikator malam)
(5gram)
intravaginal
Sistemik : PO : 500 mg 12 jam 7 hari
Metronidazol
Sistemik : PO : 300 mg 12 jam 7 hari
Clindamycin
Sistemik PO : 2 gram atau 24 jam 2 hari atau
: PO : 1 gram 5 hari
Tinidazol
37. Trikomoniasis Trichomonas Sistemik : PO : 2 gram atau 24 jam atau dosis 7 hari : sama
vaginalis Metronidazol PO : 500 mg 12 jam tunggal untuk pasien
atau 7 hari perempuan
dengan HIV
Sistemik PO : 2 gram dosis
: tunggal
38. Candida albicans Tinidazol 14 hari
Kandidiasis Topikal Supp vagina 24 jam
vulvovaginalis : 1 tablet/hari (malam)
(unkomplikasi) Nystatin Supp vagina 7-12 hari
Topikal : 24 jam aman untuk ibu
Amphotericin 1 (malam) hamil
B tablet(50mg)/hari
Topikal : Supp vagina 24 jam 7 hari atau
Clotrimazole 1 tablet (malam) 3 hari atau
(100mg)/hari dosis
atau tunggal
2 tablet
(100mg)/hari
atau
1 tablet
(500mg)/hari
Topikal : Krim 2 % 24 jam 7 hari
Miconazole (malam)
Topikal : Krim 2 % Dosis Bila diperlukan
Butoconazole nitrat tunggal bisa diulang hari
ke 4 atau 5
Sistemik : PO : 200 mg 12 jam
Ketoconazole
Sistemik : PO : 200 mg 24 jam atau 2-3 hari
Itraconazole atau 12 jam
100 mg
Sistemik : PO : 50 mg atau 24 jam 7 hari atau
Fluconazole 150 mg dosis
tunggal
39. Ulkus mole Haemophyllus Sistemik : PO : 1 gram dosis
(chancroid) ducreyi Azithromycin tunggal
Sistemik : IM : 250 mg dosis
Ceftriaxone tunggal
Sistemik : PO : 500 mg 12 jam 3 hari
Ciprofloxacin
Sistemik : PO : 500 mg 8 jam 7 hari
Erithromycin
40. Limfoganuloma Chlamidya Sistemik : PO : 100 mg 12 jam 21 hari
venereum trachomatis Doxycycli
n PO : 500 mg 6 jam 21 hari
Sistemik :
Erithromycin Base
41. Ganuloma Klebsiella Sistemik : PO : 1 gram 1 minggu 3 minggu
inguinale granulomatis Azithromycin atau atau sampai
(donovanosis) PO : 500 mg 24 jam semua lesi
sembuh
Sistemik : PO : 100 mg 12 jam 3 minggu
Doxycycli sampai
n semua lesi
sembuh
Sistemik : PO : 750 mg 12 jam 3 minggu
Ciprofloxacin sampai
semua lesi
sembuh
Sistemik : PO : 500 mg 6 jam 3 minggu
Erithromycin Base sampai
semua lesi
sembuh
Sistemik : PO : 960 mg 12 jam 3 minggu
Cotrimoxazole sampai
semua lesi
sembuh
42. Syphilis primer dan Treponema Sistemik : IM : 2,4 juta unit IM : 50.000 Dosis Pasien HIV : 2,4
sekunder pallidum Benzathin penicillin G unit/kg tunggal juta unit IM dosis
tunggal
43. Syphilis laten awal Treponema Sistemik : IM : 2,4 juta unit IM : 50.000 Dosis Pasien HIV : 2,4
pallidum Benzathin penicillin G unit/kg tunggal juta unit IM dosis
tunggal
Maksimal dosis
anak 2,4 juta unit
44. Syphilis laten lanjut Treponema Sistemik : IM : 2,4 juta unit IM : 50.000 1 minggu 3 minggu Dosis total 7,2
atau tidak diketahui pallidum Benzathin penicillin G unit/kg juta
duras unit Dosis anak
Inya maksimal 2,4
juta unit/mgg
Pasien HIV : 2,4
juta unit IM ;
1x/mgg selama 3
minggu
45. Syphilis tersier Treponema Sistemik : IM : 2,4 juta unit 1 minggu 3 minggu Dosis total 7,2
dengan kadar CSF pallidum Benzathin penicillin G juta unit
normal
46. Neurosyphilis dan Treponema Sistemik : IVFD: 18-24 juta 24 jam 10-14 hari IV : 3-4 juta unit
ocular syphilis pallidum PenicillinG kristalin unit setiap 4 jam atau
aqua infuse kontinu
4. SMF GIGI

No Keadaan klinis/ Kuman penyebab Rekomendasi Dosis Interval Lama keterangan


penyakit/tindakan antibiotik Dewasa Anak pemberian
1 Infeksi gusi dan Campuran Amoxicillin Po : 500mg 8 jam 5 hari
jaringan bakteri
pendukung : anaerob dan Po : 650 mg 8 jam 5 hari
Gingivitis, aerob oral floral Amoxicillin–
Periodontitis, Clavulanic acid
Perikoronitis

2 Infeksi Jaringan Campuran Amoxicillin Po : 500mg 8 jam 5 hari


Keras : bakteri
Alveolitis, anaerob dan Po : 650 mg 8 jam 5 hari
Subperiotitis, aerob oral floral Amoxicillin–
Periotitis, Clavulanic acid
Osteomielitis

3 Infeksi Gigi Campuran Amoxicillin Po : 500mg 8 jam 5 hari


: Pulpitis bakteri
anaerob dan Po : 650 mg 8 jam 5 hari
aerob oral floral Amoxicillin–
Clavulanic acid
Po : 500 mg 8 jam 5 hari
Lincomycin

4 Infeksi Kelenjar Campuran Amoxicillin– Po : 650mg 8 jam 5 hari


Air Liur : bakteri Clavulanic acid
Parotitis, anaerob dan
Sialodenitis, aerob oral floral Ciprofloxacin Po : 500mg 8 jam 5 hari
Sialodochitis,
Periadenitis
Clindamycin Po : 300 mg 8 jam 5 hari
5 Abses : Spasium Campuran Amoxicillin– Po : 650mg 8 jam 5 hari
dan bakteri Clavulanic acid
Dentoalveolar anaerob dan
Abses, aerob oral floral Ciprofloxacin Pada infeksi
Po : 500mg 12 jam 5 hari
Periodental berat dapat
Abses, Pulpitis diberikan
Purulenta, setiap 8 jam
Osteomyelitis
Clindamycin Po : 300 mg 8 jam 5 hari

5. SMF INTERNA

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Lama


Kuman
No. penyakit / tindakan antimikroba Interval pemberian Keterangan
Penyebab

1. Diare Shigella spp 1. Ciprofloxacin PO : 500mg 12 jam 3 hari Bila pasien


muntah atau ada
2. Norfloxacin PO : 400mg 12 jam 3 hari tanda sepsis,
antibiotik
3. Levofloxacin PO : 500mg 24 jam 3 hari
4.Cotrimoxazol PO : 960 mg 12 jam 5 hari diberikan secara
IV
Salmonella Thypi 1. PO : 500 mg 6 jam 10-14 hari
Chloramphenicol Pada pasien
2. Ciprofloxacin PO : 500mg 12 jam 3-5 hari imunokompromais
diberikan antara 7
3. Norfloxacin PO : 400mg 12 jam 3-5 hari -
10 hari
4. Levofloxacin PO : 500mg 24 jam 3-5 hari

5. Cotrimoxazol PO : 960 mg 12 jam 10-14 hari

Vibrio cholera 1. Tetracycline PO : 500mg 6 jam 3 hari

2. Doxycyclin PO : 300mg 6 jam 3-5 hari

3. Ciprofloxacin PO : 500mg 12 jam 3-5 hari

4. Norfloxacin PO : 400mg 12 jam 3-5 hari

5. Levofloxacin PO : 500mg 24 jam 3-5 hari

Clostridium 1. Metronidazole PO : 500mg 6 jam 7-14 hari


difficile
2. Vancomycin PO : 125mg 6 jam 7-14 hari

Diare Yersinia 1. Streptomycin IM : 12 jam 10 hari Bila resisten


enterocolytica 30mg/kg/hari terhadap
metronidazole
2. Cotrimoxazol PO : 960 mg 12 jam 10-14 hari
3. Ciprofloxacin PO : 500mg 12 jam 3-5 hari

4. Norfloxacin PO : 400mg 12 jam 3-5 hari

5. Levofloxacin PO : 500mg 24 jam 3-5 hari

Campylobacter 1. Ciprofloxacin PO : 500mg 12 jam 3-5 hari


Jejunii
2. Norfloxacin PO : 400mg 12 jam 3-5 hari

3. Levofloxacin PO : 500mg 24 jam 3-5 hari

4. Erithromycin PO : 500mg 12 jam 5 hari

Giardia Lambia Metronidazol PO : 250-500 6 jam 7-14 hari


mg
Entomoeba 1. Metronidazol PO : 250-500 6 jam 7-14 hari
Hystolitica mg
2. tinidazol Po : 2 gram/ 3 hari
hari
3. paromomycin Po : 4 7 hari
gram/hari

Diare Cryptosporidia Paromomis PO : 4 24 jam 4 hari


Azithromycin gram/hari
+
PO : 500 mg
1. Ciprofloxacin PO : 500mg 12 jam 3 hari
Salmonella (non 2.Kortimoxazol PO : 960 mg 12 jam 3 hari
typhoidal)
3. Ceftriaxone IV : 1 gram 12 jam 5 hari

2. Diare terkait E. coli 1. Ciprofloxacin PO :500 mg 12 jam 1-5 hari


pemberian
antibiotik Cyclospora 2. Norfloxacin PO :400 mg 12 jam 1-5 hari
Traveler diarea cayetanensis
Isospora belli 3. Levofloxacin PO : 500 mg 24 jam 1-5 hari

3. Nosokomial Mycobacterium 1. Metronidazole PO : 500mg 6 jam 7-14 hari Bila C difficile


diare (menunggu avium Complex negative,
kultur C. difficile) C. pemberian
difficile metronidazole
dihentikan
2. Vancomycin PO : 125mg 6 jam 7-14 hari

4. Curiga infeksi Metronidazole PO :250– 8 jam 7-10 hari


Giardia 750mg
5. Infeksi H. pylori Helicobacter 1. Clarithromycin PO : 500 12 jam 7-14 hari Dengan
pylori + mg + penambahan
Amoxycillin PO : 1 gram 12 jam terapi lansoprasol
30 mg tiap 12 jam
selama
14 hari
2. Tetrasiklin PO : 250 6 jam 7-14 hari Di daerah yang
+ mg + 8 jam diketahui resisten
Metronidazol e PO : 500 mg 12 jam klaritromisin
+ + >20% Dengan
Bismut PO : 2 tab penambahan
subsalisilat terapi lansoprasol
30 mg tiap 12 jam
selama
14 hari
3. Clarithromycin PO : 500 12 jam 7-14 hari Dengan
+ mg + 12 jam penambahan
Amoxycillin PO : 1 8 jam terapi lansoprasol
+ gra 30 mg tiap 12 jam
Metronidazole m + selama
PO : 500 mg 14 hari
4. Levofloksasin PO : 500 12 jam 7-14 hari Dengan
+ mg + 12 jam penambahan
Amoxycillin PO : 1 gram terapi lansoprasol
30 mg tiap 12 jam
selama
14 hari
6. TBC abdomen Mycobacterium Rifampicin + PO :450– 600 24 jam 6 bulan OAT dapat
(TBC tuberculosis Isoniazid + mg 24 jam 6 bulan diperpanjang s/d
pencernaan dan Pirazinamid PO :300 mg 8 jam 2 bulan 12–18 bulan
peritonitis TB) + Ethambutol PO :500 mg 8 jam 6 bulan Pemberian steroid
+ PO :500 mg 24 jam 2 bulan memperbaiki
Streptomisin IM :1 gram kondisi
7. Pancreatitis Metronidazol IVFD : 500 mg 8 jam 7-14 hari Antibiotik diberikan
+ + 7- 14 hari pada px
Siprofloksasin IV : 200 mg 12 jam pankreatitis
nekrosis yg lbh
30% pancreas yg
dibuktikan dgn CT
scan
8. Inflamatory Proses 5-aminosalicylic PO : 3-6 8 jam Sampai Bila terinfeksi lain
Bowel imunologi acid(5- mg/hari tercapai remisi perlu ditambah
Disease ASA)/Sulphasal antibiotik
Kolitis ulceratif azine
Untuk penyakit
ringan ( kurang
25 cm)
Induksi remisi
9. Inflamatory 1. Mesalazine PO : 2-4,8 8 jam sampai tercapai
Bowel mg/ hari remisi
Disease
2. 5- PO/topical 8 jam sampai tercapai Bila 2-4 mgg
Kolitis ulceratif : 3-6 mg/ remisi
aminosalicylic gagal mencapai
Sedang lebih 25 acid(5- hari remisi, perlu
cm s/d flexura ASA)/Sulphasal ditambah
splenic azine steroid/cyclosporin
10. Inflamatory 5-aminosalicylic PO/topical : 8 jam Minimal 5 tahun
Bowel acid(5- 3-6 mg/ hari sampai sembuh
Disease ASA)/Sulphasal
Kolitis ulceratif azine
Moderat ( sampai
caecum)
11. Inflamatory Bowel 1. 5- PO/topical : 8 jam Bila gagal
Disease aminosalicylic 3-6 mg/hari maintanace, yaitu
Kolitis ulceratif acid(5-ASA) / kambuh lebih 2
Maintenace remisi Sulphasalazine kali dalam 1 tahun
2. Mesalazine PO : 2-4,8 8 jam kambuh, diberi
mg/hari imunosupresan,
bila masih gagal
perlu pemberian
infliximab.cholecto
my diindikasi pada
penderita displasia
berat menuju ke
kanker,terapi
ditambah
metronidazol, dan
siprofloksasin
12. Crohn disease 1. 5- PO : 3-6 8 jam Sampai tercapai
Induksi remisi: aminosalicylic mg/hari remisi
Ringan acid(5-
ASA)/Sulphasal
azine
2. Mesalazine PO : 2-4,8 8 jam Sampai tercapai
mg/hari remisi
13. Crohn disease 1. 5- PO : 3-6 8 jam
Induksi remisi: aminosalicylic mg/hari
Moderat acid(5-
ASA)/Sulphasal
azine
2. Mesalazine PO : 2-4,8 8 jam
mg/hari

14. Cholecistitis Enterobacterial family Cefotaxime IV : 1 gram 12 jam 7 hari Antibiotik diberikan
calculous acut Enterococus/ anaerob bila ada tanda
Cefotaxime IV : 1 gram 12 jam 7 hari infeksi leukositosis
suhu lebih dari 35C
1. Ciprofloxacin IV : 200 mg 12 jam 7 hari dangan gambaran
udara pada dinding
2. IV : 500 mg 6 jam 7 hari atau kantung
Metronidazole empedu)
15. Kholangitis Ecoli 1. IV : 1 gram 8 jam 5-7 hari
acut Enterococcus Ampicillinsulba
Klebsiella ctam
Enterobactere 2. Cefositin IV : 1 gram 8 jam 5-7 hari
pseudomonas
streptococus 3. IV : 500 mg 12 jam 5-7 hari
Metronidazole
16. Sirosis dengan Escherichia coli Ceftriaxone IV : 1 gram 12-24 jam 10 – 14 hari
Spontaneous Klebsiella pneumonia
peritonitis Non-enterococcal -
bacteria Streptococcus spp
17. Sirosis dengan E. Coli Ceftriaxone IV : 1 gram 24 jam Minimal 7 hari
perdarahan K. Pneumoniae
varises Norfloxacin PO : 400 mg 12 jam
18. Sirosis E. Coli Ceftriaxone IV : 1 gram 24 jam 7 hari
dengan infeksi K. Pneumoniae
saluran kemih
19. Abses hati Escherichia coli Ceftriaxone IV : 1 gram 12 jam 2-3 minggu Diameter abses 3-
Piogenik Klebsiella pneumonia + 5 cm dilakukan
Anaerobic streptococci aspirasi abses >5
dilakukan drainase,
dilanjutkan
antibiotik oral
selama 2-4 minggu.
Metronidazole IV : 500 mg 8 jam 2-3 minggu

20. Abses hati E. histolytica 1. Metronidazole PO/IVFD : 8 jam Minimal 10 hari Bila 3-5 terapi hari
Amubik 500–750 mg tidak ada
2. PO : 650 mg 8 jam 20 hari perbaikan terapi
Didihydroxyquin atau
(Luminal diameterabses >
amoebicide) 10 cm harus
dilakukan
3. Chloroquine PO : 600 mg 24 jam 2 hari 2-3 drainase.
(Tropozoid) dilanjutkan mgg
PO :300 mg 24 jam
21. Candidiasis Candida gabralta Echinocandin IVFD :100mg 24 jam 14 hari
Mucocutaneus Candida albicans (micafungin)
candidiasis : Candida Sp. Azole topikal
Cutaneus Fluconazole PO : 150 mg 24 jam 14 hari
Vulvovaginal
Thrush Itraconazole PO : 100-200 mg 24 jam 14 hari
esophageal
Deeply Echinocandin IVFD : 100mg 24 jam 14 hari
invasi.ve(kidney, (micafungin)
GI Amphotericin B IVFD : 24 jam 14 hari
tract, urinary 0,5–1,0 mg/kg/kali
tract,
abdomen)
22. Histoplasmosis Histoplasma Itraconazole PO : 200 mg 8 jam 3 hari 6-12
Perikarditis capsulatum dilanjutkan minggu
PO : 200 mg 12 jam
23. Histoplasmosis Histoplasma Itraconazole PO : 200 mg 8 jam 3 hari 6-12
Rheumatologic capsulatum dilanjutkan minggu
PO : 200 mg 12 jam
24. Histoplasmosis Histoplasma Itraconazole PO : 200 mg 8 jam 3 hari
Mediastinal capsulatum dilanjutkan PO
lymphadenitis : 200 mg 12 jam 6-12 minggu
25. Pulmonary Criptococus Fluconazole 200 - 400 mg 24 jam 3–6bulan
Kriptokokus
26. Infeksi Coccidioido Amfoterisin B i.v: 0,5- 0,7 24 jam beberapa
Pulmoner Immitis mg/kgbb/kali minggu
Primer C. posadasii
27. Infeksi Coccidioido Amfoterisin i.v:0,5 - 0,7 24 jam beberapa
Pulmoner Immitis B dilanjutkan mg/kgbb/kali minggu
Kronik C. posadasii
1.Flukonazole p.o: 200 - 400 mg 24 jam
2.Itrakonazol p.o: 200 -400 mg 24 jam

28. Ricketsiasis Ricketsiasis cinorii Doxycycline p.o : 100 mg 12 jam 7 hari


Ricketsiasis typhii
Ricketsiasis
prowarrezkii
Ricketsiasis
ricketsii
29. Toxoplasmosis Cotrimoxazole PO : 960 mg 24 jam Sampai
cerebri CD4>200/mm3
Dapsone PO : 50 mg 24 mg Sampai
+ PO : 50 mg CD4>200/mm3
Pyrimethamine
Terapi:

1.Pyrimethamine PO : Loading 200 24 jam 6-8 minggu


mg (har1 1) 24 jam
+ <60 kg
50 mg >60 kg
75 mg 6-8 minggu
Sulfadiazine 6 jam <60 kg >60
+ 1000 mg 1500 kg
10 mg
Leucovorine 24 jam 6-8 minggu
Toxoplasmosis 2.Pyrimethamie PO : Loading 200 24 jam 6-8 minggu <60 kg
cerebri mg (hari 1) >60 mg
+ 50 mg
75 mg 6 jam 6-8 minggu
Clindamycin
+ PO : 600 mg
24 jam
Leucovorin 10 mg 6-8 minggu

3.Atovaquone 1,5 g 12 jam 6-8 minggu


+
Pyrimethamine PO : Loading 200 24 jam 6-8 minggu
mg (hari1) 24 jam
50 mg <60 kg
75 mg >60 kg
30. Trichinellosis Trichinella spiralis Suportif
Mild
31. Trichinellosis Trichinella spiralis 1.Albendazole PO : 400 mg 12 jam 8-14 hari
Moderate
2.Mebendazole PO : 200–400 mg 8 jam 3 hari
dilanjutkan 400 mg
8 jam 8-14 hari
32. Trichinellosis Trichinella spiralis Glucocorticoid PO : 1 mg/kg/kali 6 jam 5 hr
Severity (perdnison)
33. Visceral larva LarvaAscaris Suportif
migant Larvastrongyloides
Mild to Larva Acylostoma
moderate duodenale
34. Visceral Larva Ascaris Glucocorticoid PO : 1 mg/kg/kali
larva Larva (prednison)
strongyloides
migant Larva Acylostoma
Severe duodenale

35. Visceral larva Ascaris Albendazole PO : 800 mg 12 jam 5-20 hari


larva larva + + 6 jam 5-20 hari
migant strongyloides Glucocorticoid PO : 1 mg/kg/kali
Ocular larva Acylostoma
duodenale
36. Visceral larva Strongyloides 1.Ivermecotin PO : 24 jam Dosis tunggal
migant stercoralis 200microgram/kg/kal
Cutaneus Larva Necator 2.Albendazole PO : 200 mg 12 jam 21 hari
Migan americanus
Uncinaria
stenocephala
37. Angistrongyliasis Suportif
Mild to moderate
38. Angistrongyliasis Glucocorticoid PO : 1 mg/kg/kali 6 jam 5-20 hari
Severe (prednison)
39. Gnathostomiasis 1.Ivermecotin PO : 24 jam Dosis tunggal
200 microgram/kg/
kali
2.Albendazole PO : 200 mg 12 jam 21 hari

40. Ancylostoma Ancylostoma 1.Mebendazole PO : 100 mg 12 jam 3 hari


caninum
Ancylostoma 2.Albendazole PO : 400 mg 24 jam Dosis tunggal
braziliense
41. Ascariasis 1. Pyrantel PO : 11 mg/kg/kali 24 jam Dosis tunggal
pamoat Maksimal 1 g (bisa
untuk ibu hamil)
2.Albendazole PO : 400 mg 24 jam Dosis tunggal

3.Mebendazole PO : 100 mg 12 jam 3 hari Kontrak indikasi


pada ibu hamil
42. Filariasis W.Bancrofti 1.Dietylcarba PO : 6 mg/kg/kali 24 jam 12 hari
B. malayi mazepine
B.timori (DEC)
2.Albendazol p.o: 400 mg 12 jam 21 hari

43. Malaria tanpa Plasmodium 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); 24 jam 3 hari


komplikasi falcifarum/knowlesi 3 tablet (BB<60kg)
+
3 tablet (BB≥60kg); 24 jam Hari pertama
2 tablet (BB<60kg)
2.Artesunat 4 tablet 24 jam 3 hari
+
Amodiakuin 4 tablet 24 jam 3 hari
+ 24 jam
3 tablet (BB≥60kg); Hari pertama
Primakuin
2 tablet (BB<60kg)
3. Kina 2 tablet 8 jam 7 hari ibu hamil
+ trimester
Clindamycin I
4. ACT 4 tablet 24 jam 3 hari ibu hamil
trimester II &
III
Plasmodium Vivax 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); 24 jam 3 hari
+ 3 tablet (BB<60kg)
Primakuin 1 tablet 24 jam 14 hari
2.Artesunat 4 tablet 24 jam 3 hari
+
Amodiakuin 4 tablet 24 jam 3 hari
+ 1 tablet 24 jam
Primakuin 14 hari
3. Kina 2 tablet 8 jam 7 hari ibu hamil
trimester
4. ACT 4 tablet 24 jam 3hari I

Malaria tanpa Plasmodium 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); 24 jam 3 hari


komplikasi Ovale 3 tablet (BB<60kg)
2.Artesunat 4 tablet 24 jam 3 hari
+ 4 tablet 24 jam 3 hari
Amodiakuin
Plasmodium ACT 4 tablet (BB≥60kg); 24 jam 3 hari
Malariae 3 tablet (BB<60kg)
Plasmodium 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); 24 jam 3 hari
falcifarum + + 3 tablet (BB<60kg)
vivax/ovale Primakuin 1 tablet 24 jam 14 hari
2.Artesunat 4 tablet 24 jam 3 hari
+ 24 jam 3 hari
Amodiakuin 4 tablet 24 jam 14 hari
+ 1 tablet
Primakuin
44. CMV Retinitis Citomegalo Virus Ganciclovir IVFD : 5 mg/kg atau 24 jam 14-21 Loading dose atau
PO : 3x1000 mg hari Maintenance dose
Valganciclovir PO : 900 mg 12 jam Loading dose

45. CMV Citomegalo Virus Ganciclovir PO : 1000-1500 mg 8 jam Sampai CD 4 ≥100


profilaksis cells/uL selama ≥ 6
pada HIV bulan
Valganciclovir PO : 900 mg 24 jam Sampai CD 4 ≥100
cells/uL selama ≥ 6
bulan
46. CMV pada Citomegalo Virus Ganciclovir IVFD : 5 mg/kg atau 12 7-14 Loading dose atau
Renal PO : 3x1000 mg jam hari Maintenance dose
Transplant atau atau
24 14-21
jam hari
47. Influenza A H1N1 Oseltamir 75 mg po 12 jam 5 hari Terapi

75 mg po 24 jam 10 hari Profilaksis


Zanamivir Inhalasi : 2x5 mg 12 jam Terapi

Inhalasi : 2x5 mg 24 jam Profilaksis


48. HIV-AIDS HIV Tenovovir PO : 300mg 12 jam seumur Lini Pertama
hidup
Lamivudin PO : 150 mg 12 jam seumur Lini Pertama
hidup
Emtricitabin PO : 200 mg 12 jam seumur Lini Pertama
hidup
Efaviren PO : 600 mg 24 jam seumur Lini Pertama
hidup
Nevirapin PO : 200mg 24 jam seumur lini pertama,
hidup setelah 2
minggu dosis
2x200mg po
Zidovudin PO : 300mg 12 jam seumur Lini Pertama
hidup
Lopinavir/ritonavir PO : 400mg/200mg 12 jam seumur Lini kedua
hidup
Etravirin PO : 200mg 12 jam seumur Lini Ketiga
hidup
Raltegravir PO : 800mg 12 jam seumur Lini Ketiga
hidup
49. Dipteri Corynebacterium ADS + ADS 40.000
diptheriae U
(nasal/faucial
diptheria)
ADS 60.000 U
(moderate
Nasofaringeal
faucial diptheria)
ADS 100.000 U
(systemic/severe
diptheria,
bullneck
dyptheria atau
diptheri > 3 hr)
1. Penicillin IM :1.200.000 12 jam 14 hari
Procaine unit/hari
2. Erithromycin PO : 2 gram/hari 6 jam 14 hari

3. Benzathine IM : 1.200.000 24 jam 14 hari


Penicillin G unit/hari
50. Luka garukan Bartonella 1.Erithromycin PO : 40 mg/kg/hari, 8 jam 5-7 hari
kucing henselae atau
(Catscratch 500mg (dewasa)
disease) 2.Doxycycline PO : 100 mg 12 jam 5 hari

3.Azithromycin PO :500 mg (hari 24 jam 4 hari


I), dilanjutkan 250
Mg
4. Gentamycin IV : 1-2.5 12 jam minimum 2 Untuk infeksi
mg/kg/dosis minggu sistemik,
termasuk
endokarditis
dengan kultur
negatif
5. Doxycycline PO/IV : 2x100 mg 3 minggu – Untuk infeksi
+ + 2 bulan CNS
Rifampin PO : 2x300 mg
51. Cellulitis Hemophilus 1.Amoxycillin PO : 875 mg/125 mg 12 jam 5 - 7 hari
Wajah/Leher influenzae clanulanic acid
Staphilokokus
spp
Streptokokus sp 2. Clindamycin PO : 300 mg atau 8-12 jam 5 - 7 hari Regimen IV
IV : 600-900 mg diberikan
pada kasus
berat yang
membutuhkan
rawat inap
3. Dicloxacillin PO : 500 mg 6 jam 5 - 7 hari

4. Cefazolin IV : 1-2 gram 8 jam 1-3 hari hingga


pasien
membaik,
kemudian
diganti
regimen oral
hingga 7 hari
5. Vancomycin IVFD : 15 12 jam 1-3 hari hingga Untuk suspek
mg/kg/dosis pasien kasus MRSA
membaik,
kemudian
diganti
regimen oral
hingga 7 hari
52. Sistitis akut E. Coli Nitrofurantoin 100 mg 12 jam 7 hari Kultur urine
tanpa komplikasi sebelum
Cefuroxime 250 mg 12 jam 3-5 hari pemberian
terapi empiris
S. Cotrimoxazole 960 mg 12 jam 3-5 hari
Saphrophyticus
Klebsiella Ciprofloxacin 500 mg 12 jam 3-5 hari
pneumonia

53. Pyelonefritis E. Coli Amikasin IV : 1 gram 24 jam Kultur urine


akut tanpa sebelum
komplikasi Piperacillin- IV : 4,5 gram 6 jam pemberian
Tazobactam terapi empiris
S. Saphrophyticus Gentamycin IV : 7 mg/kg/hari 24 jam Monitoring
fungsi
Cefoperazone- IV : 3 gram 12 jam ginjal jika
Sulbactam menggunakan
Klebsiella Ertapenem IV : 1 gram 24 jam\ golongan
pneumonia aminoglikosida
Proteus Mirabilis

54. Pyelonefritis E. Coli Piperacillin IV: 4,5 gram 6 jam


dengan Tazobactam
komplikasi Imipenem IV : 1 gram 8 jam

Enterococcus sp. Cefoperazone IV : 3 gram 12 jam


Klebsiella Sulbactam
pneumonia
Proteus mirabilis
Pseudomonas
aeruginosa
55. Prostatitis akut Enterobacteriaceae Doxycycline PO : 100 mg 12 jam lakukan kultur
urine dan
Piperacillin IV : 4,5 gram 6 jam prostat, ganti
Tazobactam
E. Coli, Klebsiella Kotrimoxazole PO :960 mg 12 jam dengan
sp antibiotik
Cefoperazone IV : 3 gram 12 jam spektrum
Sulbactam sempit sesuai
Ertapenem IV : 1 gram 24 jam\ dengan hasil
kultur dan
Imipenem IV : 1 gram 8 jam sensitivitas,
terapi selama
Meropenem IV : 1 gram 8 jam 3-4 minggu
56. ISK E. Coli spesies Tidak perlu
Bakteriuria lain terapi kecuali
asimtomatik sebelum dilakukan
tindakan intervensidi
bidang urologi dan
selama kehamilan
57. ISK Sistitis E coli Fosfomycin IV : 3 g Dosis
akut tanpa Klebsiella sp. tunggal
komplikasi Proteus sp. Nitrofurantoin 100 mg 12 jam 5 hari hindari pada
Staphylococci def.
G6PD
Pivmecillinam 400 mg 8 jam 3 hari

Ciprofloxacin PO : 250 mg 12 jam 3 hari hindari pada


kehamilan
Levofloxacin PO : 250 mg 6 jam 3 hari hindari pada
kehamilan
Ofloxacin PO : 200 mg 12 jam 3 hari hindari pada
kehamilan
Cefadroxil PO : 500 mg 12 jam 3 hari

Cotrimoxazole PO : 960 mg 12 jam 3 hari

58. ISK E coli Ciprofloxacin PO : 500-750 12 jam 7-10 hari


Pyelonefritis Klebsiella sp. mg
akut tanpa Proteus sp. Levofloxacin PO : 500 mg 6 jam 7-10 hari
komplikasi Staphylococci
(ringan dan Enterobacteriaceae Levofloxacin IVFD : 750 mg 6 jam 5 hari
sedang) lain
Cefpodoxime proxetil 200 mg 12 jam 10 hari

Ceftibuten 400 mg 6 jam 10 hari

Cotrimoxazole PO : 960 mg 12 jam 14 hari

59. ISK E coli Ciprofloxacin IVFD : 400 mg 12 jam Setelah


Pyelonefritis Klebsiella sp. perbaikan maka
akut tanpa Proteus sp. Levofloxacin PO : 250-500 mg 6 jam terapi dapat
komplikasi Staphylococci diganti seperti
Levofloxacin IVFD : 750 mg 6 jam terapi
(berat) Enterobacteriaceae
lain pyelonephritis
Cefotaxime IV : 2 gram 8 jam
ringan-sedang
untuk
Ceftriaxone IV : 1-2 gram 6 jam
melengkapi
Ceftazidime IV : 1-2 gram 8 jam terapi selama
1- 2
Cefepime IV : 1-2 gram 12 jam mg

Co-amoxiclav IV : 1,5 gram 8 jam


Piperacillintazobactam IV : 2,5-4,5 gram 8 jam Hindari
fluorokuinolon
Gentamycin IV : 5 mg/kg/hari 6 jam pada kehamilan
Amikacin IV : 15 6 jam
mg/kg/hari
Ertapenem IV : 1 g 6 jam

Imipinem/cilastatin IV : 0,5 g/0,5 g 8 jam

Meropenem IV : 1 g 8 jam

Doripenem IV : 0,5 g 8 jam

60 Urethritis N. Gonorrhoeae Ceftriaxone IV : 1 gram Dosis Jika terdapat


+ tunggal kontraindikasi
Azithromycin PO : 1-1,5 gram Dosis injeksi IM/IV,
tunggal bisa
diberikan
Cefixime PO : 400 mg Dosis cefixime
tunggal
800 mg PO
Azithromycin PO : 1-1,5 gram Dosis
tunggal
Chlamydia sp. Azithromycin PO : 1-1,5 gram Dosis
tunggal
Doksisiklin PO : 100 mg 12 jam 7 hari

Mycoplasma sp. Azithromycin PO : 500 mg Karena adanya


(H1); beberapa
PO: 250 mg (H2- kegagalan
5) terapi dengan
Moxifloxacin PO : 400 mg 6 jam 5 hari moxifloxacin
maka
disarankan
terapi selama
14 hari
trichomonas Metronidazole PO : 2 gram Dosis Pada kondisi
vaginalis tunggal persistensi
diberikan
4g/hari 3-5 hari
Non Gonococcal Doksisiklin 100 mg 12 jam 7 hari
Urethritis
Azithromycin PO : 500 mg
(H1);
PO : 250 mg
(H2-5)
61. Typhoid fever Salmonella 1. Ciprofloxacin PO/IVFD : 500 12 jam 5-7 hari
Fully sensitve typhosa mg
2.Levofloxacin PO/IVFD : 500 24 jam 5-7 hari
mg
3. Thiamphenicol PO : 500 mg 6 jam 5-7 hari

62. Typhoid fever Cefixime PO : 15-20 24 jam 10-14


Multidrug mg/kg hari
resintance /hari
63. Typhoid Azithromycin PO : 8-10 24 jam 7 hari
fever mg/kg/hari,
Quinolon atau
resistance 2x500 mg pada
orang dewasa
64. Typoid berat / Ampicillin IV : 4 gram/hari 6 jam 14-27
toksis + hari
Typoid perforasi Chloramphenicol IV : 2 gram/hari 6 jam
+ 7 hari
bebas
panas
1.Metronidazol IVFD :500 mg 8 jam 14-21
hari
2.Levofloxacin IVFD : 500 mg 24 jam 5-7 hari

65. Tetanus Clostridium 1. Penicillin G IV : 100.000 6-12 jam 7 hari Tetanus


tetani - 200.000 imonuglobulin
IU/kg/hari (TIG) 500
Unit IM/IV
(tergantung
sediaan) 50%
deltoid 50 %
sekitar luka
dikombinasi
dengan
antibiotik
2. Metronidazole PO/IVFD : 500 6 jam 7 hari Apabila TIG
mg tidak tersedia,
dapat diberikan
ATS 10.000
20.000 Unit
equine IM dosis
tunggal
70. Diare pada Campylobacter 1. Ciprofloxacin PO/IVFD : 500 12 jam 1-2
penderita (C.jejuni) mg minggu
immunocompromise 2.Azithromycin PO : 500 mg 24 jam 1-2
minggu
Clostridium 1.Metronidazole PO/IVFD : 500 8 jam 10-14 terapi intravena
difficile mg hari dapat
digunakan pada
kondisi berat
dan maldigesti

6. SMF OBGIN
No Keadaan kilinik/ Kuman penyebab Rekomendasi Dosis Interval Lama Keterangan
penyakit/tindakan antibiotik pemberian
1. Operasi emergensi E.coli
bersih terkontaminasi Staph coagulase
: Negatif
1. SC. Sito Acinetobacter
Sefalosporin IV : 1 gram 12 jam 2 hari
2. KET baumanii
Sefalosporin Po : 500 mg 12 jam 3 hari
3. Kista ovarium
terpuntir
4. Kuret abortus
(tidak terinfeksi)
2. Operasi elektif bersih E.coli Sefalosporin IV : 1 gram 12 jam 2 hari
terkontaminasi : Staph coagulase Sefalosporin Po : 500 mg 12 jam 3 hari
1. SC elektif. Negatif
2. Rekonstruksi tuba Acinetobacter
3. Histerektomi. baumanii
4. Supravaginal.
5. Kista ovarium.
6. Laparascopy.
7. Surgical staging.
8. Vaginoplasty.
9. MOW
3. Operasi elektif bersih Cefadroxil Po : 500 mg 12 jam 3 hari
Pemasangan inplant
4 Operasi elektif E.coli
terkontaminasi Staph coagulase
: Negatif Sefalosporin IV : 1 gram 12 jam 2 hari
1. TOA Acinetobacter Sefalosporin Po : 500 mg 12 jam 3 hari
2. Kista terinfeksi baumanii
5 Operasi emergency
terkontaminasi :
1. Kuret abortus septik E.coli Metronidazole IVFD : 500 mg 8 jam 3 hari
2. SC partus kasep Staph coagulase Sefalosporin IV : 1 gram 12 jam 3 hari
3. Kista/TOA pecah Negatif

6 Antibiotika terapi Staphylococcus Metronidazole IVFD : 500 mg 8 jam 2 hari


partus kasep dengan E.coli Sefalosporin IV : 1 gram 8jam 2 hari
infeksi
7 Hamil dengan UTI E.coli Ofloxacin Po : 400 mg 12 jam 5 hari
asimptomatik
Hamil dengan UTI E.coli Ofloxacin Po : 400 mg 12 jam 5 hari
simptomatik
8 Fluor albus STD Staphylococcus Amoxicillin + Po : 500 mg 8 jam 5 hari
Coagulase Metronidazole + Po : 500 8 jam 5 hari
negatif mg
E.coli

Fluor albus non STD Staphylococcus Amoxicillin + 8 jam 5 hari


Coagulase Metronidazole Po : 500 mg 8 jam 5 hari
negatif + Po : 500
E.coli mg
10 Pelvic inflamation Staphylococcus Doxicylin + Po : 100 mg 12 jam 3 hari
disiase ringan Coagulase metronidazole Po : 500mg 8 jam 3 hari
negatif
E.coli
Acinetobacter
Anaerob

Pelvic inflamation Staphylococcus Doxicylin + Po : 500 mg 24 jam 5 hari


disiase sedang Coagulase metronidazole Po : 5000 mg 8 jam 5 hari
negatif
E.coli
Acinetobacter
Anaerob
Pelvic inflamation Staphylococcus Doxicylin + IV : 100 mg 12 jam 3 hari
disiase berat Coagulase sefalosporin IV : 2 gram 12 jam 3 hari
negatif Dilanjutkan Dilanjutkan Dilanjutkan
E.coli
Acinetobacter Doxicylin Po : 100 mg 12 jam 14 hari
Anaerob

11 Mastitis S.aureus Amoxicillin- Po : 625 mg 8 jam 5 hari


clavulanic Acid

Eritrimycin Po : 500 mg 6 jam 5 hari

7.INTENSIVE CARE UNIT


No Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Interval Lama pemberian Keterangan
penyakit/ tindakan antibiotik
1. Infesi saluran kemih Meropenem IV : 1 gram 8 jam 7 hari Sampai kultur
keluar
2. VAP Meropenem IV : 1 gram 8 jam 7 hari Sampai kultur
Amikacin IV : 15mg/kg/hari 24 jam 7 hari keluar
3. Sepsis sebelum ada Meropenem IV : 1 gram 8 jam 7 hari Sampai kultur
kultur Amikaci IV : 15mg/kg/hari 24 jam 7 hari keluar
8.SMF BEDAH
Keadaan klinik / Kuman Rekomendasi Dosis interval Lama Keterangan
No penyakit / tindakan penyebab antibiotik Dewasa Anak pemberian

1. Penggunaan S. aureus Clindamycin PO : 15- PO : 8-20 6 jam


Antimikroba pada (MRSA) S. 450mg mg/kg/hari
Infeksi Kulit dan coagulase –
Jaringan Lunak : Streptococcus gr Meropenem IV : 500mg PO : 8-20 8 jam Anak tidak
A mg/kg/hari lebih dari
Cellulitis Impetigo 500mg
( IV)/8jam
2. Penggunaan S. aureus Ampicillin IV : 1,5-3gram IV : 200mg/kg 6 jam
Antimikroba pada (MRSA) -
Infeksi Kulit dan S. coagulase Sulbactam IV : 10mg/kg
Jaringan Lunak : negatif IV : 500mg IV 8 jam Anak tidak
Pyoderma berat Meropenem lebih dari
Aerobic GNBS
500mg(IV)/ 8
abses E coli jam
pseudomonas
3. Penggunaan S. aureus Metronidazole IV : 7,5mg/kg IV : 6 jam
Antimikroba pada (MRSA) 30mg/kg/hari
Infeksi Kulit dan Str. Group
Jaringan Lunak : A P.
Gigitan Binatang multocida E
coli
4. Penggunaan Bakteri
Anaerob anaerob
mulut Ampicillin IV : 1,5-3gram IV : 200mg/kg 6 jam
Antimikroba pada S. aureus -
Infeksi Kulit dan (MRSA) Sulbactam
Jaringan Lunak : Str. Group A IV : 10mg/kg
Gigitan Manusia Enterobacter IV : 500mg 8 jam
Meropenem
gergoviae E. Anak tidak
Corrodens lebih dari
500mg(IV)/ 8
jam
5. Penggunaan S. aureus Gentamicin IV : 4-7 IV : 24 jam
Antimikroba pada (MRSA) mg/kg/hari 7,5mg/kg/hari
Infeksi Kulit dan S. coagulase
Jaringan Lunak : negatif
Luka Aerobic GNBS
IV : 10mg/kg Anak tidak
Kronik dengan E coli
Meropenem IV : 500mg 8 jam lebih dari
Infeksi Pseudomonas 500mg(IV)/ 8
(Wound Septic) jam
6. Bedah Anaerob mulut Ampicillin IV : 1,5-3 IV : 200mg/kg 6 jam +
Kraniomaksilofasial S. aureus - gram +30mg/kg/hari 6 jam
: Operasi (MRSA) Sulbactam + 7,5mg/kg
terkontaminasi Str. Group A
pada kulit dan Enterobacter IV : 500- 8 jam +
jaringan lunak gergoviae 750mg + IV : 6 jam
Cefuroxime +
wajah IVFD : 150mg/kg/hari
Metronidazole
7,5mg/kg +IVFD :
30mg/kg/hari

IV : 10mg/kg+ 8 jam +
Meropenem + IV : 500mg IVFD : 6 jam
Metronidazole + IVFD : 30mg/kg/hari
7,5mg/kg
7. Bedah Anaerob mulut Ampicillin - IV : 1,5-3gram IV : 200mg/kg 6 jam +
Kraniomaksilofasial S. aureus Sulbactam + + IVFD : + IVFD : 6 jam
: Operasi (MRSA) Metronidazole 7,5mg/kg 30mg/kg/hari
terkontaminasi
fraktur tulang Str. Group A Cefuroxime + IV : 500-750 IV : 150mg/kg 8 jam +
wajah Enterobacter Metronidazole mg + IVFD : /hari + IVFD : 6 jam
gergoviae 7,5mg/kg 30mg/kg/hari

IV : 500 mg IV : 10mg/kg 8 jam +


Meropenem + + IVFD :
Metronidazole + 6 jam
30mg/kg/hari
IVFD :
7,5mg/kg
8. Bedah Kulit dan S. epidermidis Gentamicin IV : 4-7mg/kg/ IV : 7,5mg/kg 24 jam 72 jam Bila Pasien
Luka Bakar : (CoNS) Str. + Topikal hari /hari Kontraindikasi
Operasi Group A Aminoglikosida
terkontaminasi pseudomonas dapat
Debridement luka Amikacin IV : 15mg/kg/ IV :22,5mg/kg 8 jam 72 jam menggunakan
bakar necglected, + Topical hari /hari Meropenem
escharectomi dan
nekrotomi
9. Bedah Tangan dan S. aureus Gentamicin IV : 4-7mg/kg/ IV : 7,5mg/kg 24 jam
Bedah Mikro : (MRSA) hari /hari
Operasi bersih S. coagulase
Skin grafting dan negatif
flap , implant pada Enterobacter
prosedur Meropenem IV : 500mg IV : 10mg/kg 8 jam Anak tidak
gergoviae
rekontruksi jari lebih dari
Klebsiella 500mg(iv)per 8
dan tangan oxytoca jam
10. Bedah Tangan dan S. aureus Gentamicin IV : 4-7mg/kg/ IV : 7,5mg/kg 24 jam
Bedah Mikro : (MRSA) hari /hari
Operasi bersih S. coagulase
terkontaminasi negatif
Operasi bedah Metropenem IV : 500mg IV : 10mg/kg 8 jam
mikro yang Enterobacter Anak tidak
membutuhkan gergoviae lebih dari
waktu lebih 6 jam Klebsiella 500mg(iv)per 8
oxytoca jam
11. Bedah Tangan dan S. aureus Gentamicin IV : 4-7mg/kg IV : 7,5mg/kg/ 24 jam
Bedah Mikro : (MRSA) /hari hari
Operasi S. coagulase
terkontaminasi Amikacin IV : 15mg/kg IV : 22,5mg 8 jam
negatif /hari /kg /hari
Debridement Anak tidak
fraktur terbuka jari Enterobacter Meropenem IV : 500mg IV : 10mg/kg 8 jam lebih dari
, degloving dengan gergoviae 500mg(iv)per 8
pengotoran luas Klebsiella jam
oxytoca
E coli
Pseudomonas
12. Osteomyelitis dan Enterobacter Moxifloxacin IV : 400mg 6 jam 6
septic artritis gergoviae minggu

Staphylococcus Moxifloxacin IV : 400mg 6 jam 2 2 minngu


coag negative mimggu dilanjutkan oral
K.pneumoniae 4 minggu
Acinetobacter
baumanii
Acinetobacter
iwolfii
13 Operasi Bersih P.aeroginosa Cefuroxim IV : 1 gram 8 jam 3 hari
Terkontaminasi: E.coli anaerob + + 8 jam
Trauma : Metronidazole IVFD : 1 gram
a. Thoraks
Kardiovaskuler
14 Vaskuler peripheral P.aeroginosa Cefuroxim IV : 1-2gram - 8 jam 1h
E.coli
15 Operasi Bersih : E.coli Tidak perlu
Nefropeksi/ Staphylococcus antibiotik
Hidrokel/ Palomo koagulase
prosedur/ negatif
torsiotestis/ UDT
Parapimhosis/
Fimosis/koreksi
priapismus
Hipospadia
16 Operasi Moxifloxacin IVFD : 400mg - 12 jam 7-1
Terkontaminasi
: Abses dll Metronidazole IVFD : 500mg 8 jam 7-1
17 Tumor dengan Staph.aureus Ambacin + IV : 15mg/kg 8 jam + 3-7
ulkus atau Staph.pyogenes /hari 8 jam
terinfeksi Klebsiela metronidazole IVFD : 500
Acinetobacter mg
Pseudomonas
E.coli
Enterobacter
BAB IV
ANTIBIOTIK TERAPI PROFILAKSIS

Dasar –dasar Penggunaan Antibiotik Profilaksis Bedah


1. Definisi
Antibiotik profilaksis bedah adalah antibiotika yang diberikan pada penderita
yang belum terkena infeksi, tetapi diduga mempunyai peluang besar untuk
mendapatkan infeksi daerah operasi, atau bila penderita terkena infeksi dapat
menimbulkan dampak buruk pada penderita. Contoh penggunaan AB
Profilaksis :
a. Profilaksis yang bertujuan mencegah infeksi oleh mikroorganisme yang
diperkirakan dapat timbul pada tempat operasi.
b. Pencegahan infeksi pada tempat dengan resiko tinggi untuk terjadinya
infeksi misalnya penggunan implan atau endokard yang rusak
c. Adanya kemungkinan mikroorganisme yang masuk ke dalam darah sebagai
akibat intervensi pada tempat lain ( cabut gigi, operasi rongga mulut
membuka GI tract, Urologi dll )

2.Tujuan Penggunaan Antibiotik Profilaksis Bedah


1. Mencegah terjadinya infeksi luka operasi.
2. Mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas pasca bedah.
3. Mengurangi lama perawatan dan menurunkan biaya perawatan.
4. Tidak menimbulkan efek ikutan.
5. Mencegah konsekuensi ikutan pada penggunaan antibiotika terhadap flora
normal pasien dan kuman penghuni rumah sakit.

3. Syarat Antibiotik Profilaksis Bedah yang Ideal


Untuk mencapai tujuan tersebut di atas maka dipilih antibiotika yang
mempunyai kemampuan sebagai berikut :
1. Aktif terhadap kuman patogen yang terbanyak mengontaminasi luka.
2. Diberikan dengan dosis yang adekuat dan waktu yang tepat sehingga
pada saat insisi daerah operasi telah mencapai kadar cukup tinggi di
jaringan yang bersangkutan.
3. Aman.
4. Penggunaan dalam waktu yang singkat untuk mengurangi efek ikutan,
mencegah timbulnya resistensi dan menekan biaya yang tidak perlu.
Walaupun penggunaan antibiotika profilaksis mempunyai peranan penting
dalam menurunkan infeksi luka operasi, didapatkannya juga faktor lain
antara lain lingkungan kamar operasi dan kondisi medis lain yang mendasari
penderita.

4. Pembagian InfeksiDaerah Operasi/Surgical Site Infection


a. Infeksi Luka Operasi Superfisial
Adalah infeksi yang terjadi dalam jangka waktu 30 hari pasca operasi
yang mengenai kulit atau jaringan subkutis di atas fasia disertai :
• Keluarnya pus dari luka insisi atau drain dia atas fasia.
• Adanya mikroorganisme pada biakan yang didapatkan melalui
prosedur aseptik dari luka yang ditutup primer.
• Salah satu tanda-tanda nyeri, pembengkakan, kemerahan,
hangat atau luka operasi sengaja dibuka ahli bedah, walaupun
hasil biakan negatif.
• Didiagnosis infeksi oleh ahli bedah atau dokter yang berwenang.
b. Infeksi Luka Operasi Dalam
Adalah infeksi yang terjadi dalam jangka waktu 30 hari pascaoperasi bila
tanpa implan atau dalam jangka waktu 1 tahun bila disertai dengan
pemasangan implan dan infeksi mengenai jaringan atau rongga di fasia
atau di bawah lapisan fasia disertai kriteria :
• Luka spontan membuka (dehisensi) atau sengaja dibuka oleh ahli
bedah disertai salah satu tanda : panas ( >38oC ), atau nyeri walaupun
hasil biakan negatif.
• Abses atau tanda infeksi yang dijumpai pada saat pemeriksaan
langsung ( dilihat ), pre-operasi, atau dari hasil pemeriksaan radiologis
atau pun histopatologi, atau diagnosis infeksi oleh ahli bedah.
c. Kriteria Infeksi Luka Organ/Rongga
Infeksi yang terjadi dalam jangka waktu 30 hari paska operasi bila tanpa
implan atau dalam jangka waktu 1 tahun bila disertai pemasangan implan
dan ternyata timbulnya infeksi terkait dengan tindakan operasi dan infeksi
berhubungan dengan anatomi ( organ/rongga), yang dibuka selama
operasi disertai sedikitnya salah satu kreteria tersebut di bawah ini :
1. Keluarnya pus dari drain yang ditempatkan pada luka tusuk ke
dalam organ atau rongga.
2. Adanya mikro-organisme pada biakan yang diambil secara
aseptik dari cairan, jaringan organ atau rongga.
3. Abses atau tanda infeksi yang ditemukan saat pemeriksaan, re-
operasi, radiologis atau histopatologis.
4. Diagnosis infeksi oleh ahli bedah atau dokter yang berwenang.
Klasifikasi organ/rongga spesifik yang terkena infeksi meliputi
Infeksi arteri atau vena.
•Abses payudara atau mastitis
• Disc space.
• Telinga, mastoid
• Endokarditis.
• Endometritis.
• Mata, selain konjungvitis.
• Traktus gastrointestinal.
• Intraabdominal, tidak dijelaskan di mana.
• Intrakranial, abses otak atau dura.
• Persendian atau bursa
• Mediastinitis
• Meningitis atau vertrikulitis.
• Miokarditis atau perikarditis.
• Rongga mulut ( mulut, lidah, gusi).
• Osteomielitis.
• Infeksi lain dari traktus respiratorius bawah (empiema).
• Organ reproduksi laki atau perempuan.
• Sinusitis
•Abses spinal tanpa meningitis.
• Traktus respiratorius atas
•Vaginal cuff

C. Indikasi Penggunaan AB Profilaksis


Dalam menetapkan apakah seorang pasien memiliki indikasi untuk mendapatkan
antibiotik profilaksis bedah, perlu dievaluasi berapa faktor resiko yang
berhubungan dengan
penyembuhan luka pada pembedahan adalah :
1. Tingkat kontaminasi bakteri patogen selama pembedahan menurut
klasifikasi PembedahanMayhall (Mayhall Classification).
2. Ada tidaknya ko-morbid (Klasifikasi ko-morbiditas menurut ASA).
3. Lama waktu rawat inap sebelum operasi.
4. Pemasangan prostesis.
5. Operasi cardio vasculer
D. Kebutuhan Antibiotik Profilaksis menurut Klasifikasi Pembedahan Mayhal
(Mayhall Classification)
Klasifikasi pembedahan menurut Mayhall pada umumnya merupakan dasar
pertimbangan utama menetapkan ada tidaknya indikasi memberikan
profilaksis bedah, kemudian disusul faktor lain yang berpengaruh terhadap
resiko terjadinya morbiditas pasca operasi sebagai pertimbangan tambahan
.
a.Operasi bersih
Yaitu operasi yang dilakukan pada daerah / kulit yang pada kondisi
prabedah
tanpa peradangan dan tidak membuka traktus respiratorius, traktus
gastrointestinal, orofaring, traktus urinarius atau traktus bilier ataupun
operasi yang terencana dengan penutupan kulit primer atau tanpa
penggunaan drain tertutup.Kemungkinan timbulnya infeksi daerah operasi
kategori ini adalah 2-4 %.
Antibiotika profilaksis di sini dianjurkan hanya pada kasus-kasus berikut :
- Pemasangan implan / prostesis yang permanen
- Pembawa (carrier)bakteri patogen.
- Adanya infeksi ditempat lain di luar daerah operasi.
- Riwayat penyakit katup rematik atau telah memakai katup buatan.
- Penderita dengan tuberkulosis tenang (penggunaan tuberkulostatika
mencegah penyebaran).
- Penderita yang mengalami diseksi jaringan yang luas, vaskularisasi
jaringan terganggu / jelek, penggunaan obat imunosupresif.
b. Operasi bersih terkontiminasi.
Yaitu operasi yang membuka traktus digestivus, traktus bilier, traktus
urinarius, traktus respiratorius sampai orofaring, traktus reproduksi kecuali
ovarium ataupun operasi yang tanpa pencemaran nyata ( gross
spilage).Kemungkinan timbul infeksi adalah 5 – 15 %
Antibiotika profilaksis pada kategori ini digunakan pada :
- Diseksi leher yang masuk ke orofaring.
- Diseksi lambung ( karsinoma), membuka kolon, ileum bagian distal.
- Operasi kolon / usus kecil dengan gangguan vaskularisasi daru usus.
- Operasi yang menembus saluran empedu (ekstra hepatal).
- Operasi saluran kemih.
- Operasi yang melalui vagina.
c.Operasi terkontaminasi.
Adalah operasi yang membuka traktus digestivus, traktus bilier, traktus
urinarius, traktus respiratorius sampai dengan orofaring atau traktus
reproduksi kecuali ovarium dengan pencemaran yang nyata ataupun
operasi pada luka karena kecelakaan dalam waktu kurang dari 6 jam
(golden period).
Pada operasi jenis ini tidak lagi diberikan antibiotik profilaksis akan tetapi
diberikan antibiotik terapetik seperti:
- Operasi yang menembus saluran empedu yang terinfeksi.
- Operasi yang menembus saluran kemih yang terinfeksi.
- Operasi radang akut tanpa pembentukan nanah.
- Operasi pada patah tulang terbuka (open fractur).

d.Operasi kotor dengan infeksi.


Adalah operasi pada perforasi traktus digestivus, traktus urogenitalis atau
traktus respiratorius yang terinfeksi ataupun operasiyang melewati daerah
purulen (inflamasi bakterial). Dapat pula operasi pada luka terbuka lebih dari
6 jam setelah kejadian atas terdapat jaringan nonvital yang luas atau nyata
kotor, atau dokter yang melakukan operasi menyatakan sebagai luka operasi
kotor / terinfeksi.Kemungkinan infeksi adalah 40 – 70 %. Pada keadaan
tersebut juga tidak diberikan antibiotik profilaksis, melainkan antibiotik terapi.
E. Kebutuhan Antibiotik Profilaksis Bedah menurut Status FisikPenderita
berdasarkan
Skor Americnm Society of Anesthesiologist (ASA)

Scor asa Status fisik


1 Penderita normal dan sehat
2 Penderita dengan kelainan sistemik ringan
3 Penderita dengan kelainan sistemik berat, aktivitas
terbatas
4 Penderita dengan kalainan sistemik berat yang sedang
mengalami pengobatan untuk live support
5 diperkirakan dapat dipertahankan 24 jam dengan atau

F. Kemungkinan kejadian ILO


Di bawah ini adalah faktor resiko untuk ancaman terjadinya ILO. Lama operasi,
komorbiditas merupakan faktor resiko terjadinya ILO.
Adanya 2 ko-morbiditas (dapat dilihat dari skor ASA>2) dan lama operasi dapat
diperhitungkan sebagai ”indeks resiko”

Indeks resiko Definisi


0 Tidak ditemukan faktor resiko
1 Ditemukan 1 faktor resiko
2 Ditemukan 2 faktor resiko

Kemungkinan ILO bedasarkan kelas operasi dan indeks resiko.


Kelas operasi Indeks risiko
0 1 2
Bersih 1,0% 2,3% 5,4%
Bersih 2,1% 4,0% 9,5%
terkontaminasi
Terkontaminasi 3,4% 6,8% 13,

G. Prinsip Penggunaan Antibiotik Profilaksis Bedah


• Pilih antibiotika yang paling efektif melawan mikroba yang mungkin sebagai
penyebab infeksi.
• Pilih antibiotika dengan toksisitas rendah.
• Antibiotika tunggal, dengan dosis terapeutik, diberikan secara intravena 30-60
menit sebelum operasi, sehingga pada saat operasi diharapkan sudah
mencapai kadar yang efektif untuk menghambat pertumbuhan kuman.
• Penggunaan antibiotika selama operasi masih berjalan diulangi bila operasi
Telah berjalan lebih dari 3 – 4 jam atau dua kali half life antibiotika, atau
perdarahan lebih dari 1500 ml
• Bila diperlukan dapat diberikan 2 atau 3 kali pasca bedah, tetapi tidak lebih dari
24 jam.
• Gunakan antibiotika yang sesuai bila infeksi cukup sering terjadi atau bila
akibatinfeksi ini memperburuk keadaan penderita.
Diagnosis infeksi sebaiknya didasarkan atas pemeriksaan bakteriologis.
Sebelum antibiotika diberikan harus ditentukan dulu indikasinya apakah sebagai
profilaksis atau terapeutik. Pemilihan antibiotika tergantung spektrum antibiotika,
farmakokinetik dan farmokodinamik, efek samping, ekologi dan resistensi,
pengalaman klinik, serta biaya.

H. Kategori rekomendasi penggunaan antibiotika profilaksis bedah


1. Sangat direkomendasikan
Penggunaan antibiotika profilaksis jelas jelas menurunkan morbiditas,
mengurangi biaya rumah sakit dan juga menurunkan penggunaan antibiotika
secara keseluruhan.
2. Direkomendasikan
Antibiotika profilaksis menurunkan angka morbiditas dalam jangka pendek,
tetapi tidak dapat membuktikan bahwa profilaksis menurunkan mortalitas atau
morbiditas jangka panjang, mengurangi biaya rumah sakit dan penggunaan
antibiotika secara keseluruhan.
3.Direkomendasikan tetapi peraturan (policy) setempat membuat
perkecualian
Walau ada indikasi penggunaan antibiotika profilaksis tetapi peraturan (policy)
setempat membuat perkecualian.
4. Tidak direkomendasikan
Antibiotika profilaksis tidak terbukti secara klinis efektif, malah meningkatkan
penggunaan antibiotika dengan manfaat minimal.

I. STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PEMBERIAN ANTIBIOTIK


PROFILAKSIS
1. Menentukan klasifikasi jenis operasi
a. Dokter operator menentukan klasifikasi jenis operasi.
b. Menentukan indeks risiko.
c. Menentukan ada/ tidaknya indikasi penggunaan antibiotika profilaksis.
d. Mempersiapkan perlengkapan kebutuhan operasi termasuk pengadaan
antibiotika untuk profilaksis (jenis dan dosis).
2. Dokter penanggung jawab penggunaan antibiotika profilaksis
a. Dokter operator memastikan obat disertakan saat pengiriman pasien ke
kamar operasi.
b. Dokter operator yang bertanggung jawab memberikan antibiotika
profilaksis.
Penggunaan antibiotika profilaksis dilakukan di kamar operasi 30-60 menit
sebelum operasi. Pelaksanaan injeksi antibiotik dapat dilimpahkan kepada
dokter anestesi. Setelah memberikan antibiotika profilaksis dokter mencatat
pada lembar catatan operasi : Jenis obat, rute, dosis, waktu, nama jelas
dokter (boleh singkatan resmi).
3. Dosis tambahan
Dosis tambahan diberikan pada saat operasi berlangsung apabila :
a. Pendarahan melebihi 1500 ml (antibiotika, diberikan setelah dilakukan
resusitasi cairan), atau jika terjadi hemodilusi > 15 ml / kg.
b. Operasi berlangsung lebih dari 3 – 4 jam
c. Jenis dan dosis antibiotika yang diberikan sama dengan saat penggunaan
pertama.
d. Pemberian antibiotika ditentukan oleh operator.
e. Pelaksanaan pemberian dilakukan oleh dokter anestesi.
f. Dilakukan pencatat oleh dokter anestesi pada lembar observasi anestesi.
4. Pencatatan
Data minimum yang harus ada pada penggunaan antibiotika profilaksis
bedah.
a. Tanggal
b. Jenis pembedahan
c. Operasi elektif atau emergensi
d. Klasifikasi operasi (bersih/bersih terkontaminasi/terkontaminasi.
e. Alasan penggunaan antibiotika profilaksis.
f. Reaksi penggunaan antibiotika sebelumnya.
g. Nama, dosis, rute obat.
h. Waktu pemberian pertama antibiotika profilaksis.
i. Waktu mulai insisi.
j. Lama operasi.
k. Apakah diperlukan dosis tambahan.
l. Frekuensi dan lama pemberian.
m. Apakah ada indikasi penggunaan tambahan.
n. Nama dokter operator.
o. Tanda tangan operator.
5. Follow up
a. Follow up dan monitoring penggunaan atibiotika profilaksis secara periodik
oleh supervisor dan anggota tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) RSUD Barata Guru Belopa.
b. Melakukan pembinaan pada PPDS-1 tentang pentingnya penggunaan
antibiotika profilaksis secara rasional.
c. Melakukan penelitian / surveillance outcome pelaksanaan pedoman
penggunaan antibiotika profilaksis, meliputi :
i. angka kejadian IDO
ii. Kepatuhan terhadap PPAB
iii. Kelengkapan pengisian rekam medik.
Terapi profilaksis tiap SMF
1. SMF THT
No Keadaan Kuman Rekomendasi Dosis Interval Lama Keterangan
klinik/penyakit/tindakan penyebab antibiotik Dewasa Anak pemberian
1 Operasi Bersih Streptococcus Piperacillin - IV : 3,375 IV : 100 mg/kg 1/2 jam 24 jam Bila dirasa
Terkontaminasi di non Tazobactam gram piperasilin Pre perlu dan
daerah Telinga, Hidung, haemolyticus Operasi tidak
Tenggorok, Esofagus, S. Koagulasi mendapat
dan Bronkus negatif antimikroba
K. Pneumonia rutin
Enterobacter
gergoviae
Acinetobacteria
baumanii
Proteus Mirabilis
Pseudomonas
aeruoginosa
Seratia
marcescens
S. Liquefaciens
S. Aureus

2 Maksilektomi Streptococcus Piperasilin- IV : 3,375 IV : 100 mg/kg 1/2 jam 24 jam Bila dirasa
Mandibulektomi non Tazobaktam gram piperasilin Pre perlu dan
Glossektomi haemolyticus Operasi tidak
Partial Laringektomi S. Koagulasi mendapat
Total Laringektomi negatif antimikroba
K. Pneumonia rutin
Enterobacter
gergoviae
Acinetobacteria
baumanii
Proteus Mirabilis
Pseudomonas
aeroginosa
Seratia
marcescens
S. liquefaciens
S. Aureus
2. SMF GIGI
No Keadaan klinis / Kuman penyebab Rekomendasi Dosis Interval Lama Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak pemberian
1 Gangren Radik Campuran Amoxicillin IV : 1 g 30 menit
& Gangren bakteri Pre
Pulpa anaerob dan Operasi
Proekstraksi Gigi aerob
dengan GA oral floral

3. SMF BEDAH
No Keadaan klinis/ Kuman penyebab Rekomendasi Dosis Interval Lama keterangan
penyakit/ tindakan antibiotik pemberian
Dewasa Anak

1. Operasi Bersih Proteus Moxifloxacin IVFD : - 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Terkontaminasi dan Klebsiela 400mg pre jam ditambahkan
Terkontaminasi : Pseudomonas operasi antimikroba yg
Stoma (Nefrostomi, Gentamicin IV : 2,5mg/ 24 jam sama dengan
Cistotomi, kg/hari 24 jam dosis tunggal
Uretrokutanneostomi) Pennyesuaian
Nefrektomi IV : dosis pada
(simpel/radikal) 5mg/kg/ penderita gagal
hari ginjal

2. Operasi Bersih E.coli Moxifloxacin IVFD : - 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Terkontaminasi dan Klebsiella 400mg pre jam ditambahkan
Terkontaminasi : operasi antimikroba yg
Sistektomi + Gentamicin IV : 2,5mg/ sama dengan
Neoblader IV : kg/hari 24 jam 24 jam dosis tunggal
Prostatektomi 5mg/kg/ Pennyesuaian
(simpel/radikal) hari dosis pada
penderita gagal
ginjal

3. Operasi bersih E, coli Moxifloxacin IVFD : - 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
terkontaminasi Klebsiela 400mg pre jam ditambahkan
: terkontaminasi Pseudomonas operasi antimikroba yg
penektomi Gentamicin IV : 2,5mg/ sama dengan
IV : kg/hari 24 jam 24 jam dosis tunggal
5mg/kg/ Pennyesuaian
hari dosis pada
penderita gagal
ginjal

4. Tindakan Diagnostik E.coli Ciprofloxacin IVFD : - 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Bersih 400mg pre jam ditambahkan
Gentamicin operasi antimikroba yg
Terkontaminasi dan IV : 2,5mg/ sama dengan
Terkontaminasi : IV : kg/hari 24 jam 24 jam dosis tunggal
Biopsi Prostat 5mg/kg/ Pennyesuaian
hari dosis pada
penderita gagal
ginjal

5. Bersih Aerob gram Cefoperazone+ IV : 12 jam 3 hari Bila ada obstruksi


Terkontaminasi negatif Metronidazole 1gram + + 8
Streptococcus spp IVFD : jam
Gastroduodenal termasuk 500mg
S.faecalis dan
beberapa bakteri Moxifloxacine 3-5 hari
anaerob 400mg 24 jam

6. Bersih Bakteri aerob Cefoperazone+ IV : 12 jam 3hari


Terkontaminasi gram negatif Metronidazole 1gram + + 8
Kandung Empedu S.faecalis dan IVFD : jam
bakteri anaerob 500mg

Moxifloxacine
400mg 24 jam
7. Bersih Bakteri anaerob Cefoperazone+ IV : 12 jam 3 hari
Terkontaminasi Metronidazole 1gram + + 8
: Saluran IVFD : jam
empedu 500mg
pancreas
Moxifloxacine
400mg 24 jam
8. Bersih Bakteri anaerob Cefoperazone+ IV : 12 jam 3 hari
Terkontaminasi dan aerob gram Metronidazole 1gram + + 8
Kolorektal elektif negatif IVFD : jam
S.faecalis 500mg

Moxifloxacine
400mg 24 jam
9. Appendektomi Bakteri anaerob Cefoperazone+ IV : 12 jam 3 hari
dan aerob gram Metronidazole 1gram + + 8
negatif IVFD : jam
S.faecalis 500mg

Moxifloxacine
400mg 24 jam
10. Bersih dengan Bakteri anaerob Cefoperazone+ IV : 12 jam 3 hari
implan (24 jam --> dan aerob gram Metronidazole 1gram + + 8
hernia implan negatif IVFD : jam
S.faecalis 500mg

Moxifloxacine
400mg 24 jam
11. Bedah S. aureus (MRSA) Anbacin IV : 2mg IV : 15- 24 jam
Kraniomaksilofasial S. piogenus 20mg/kg
: Operasi bersih S.
epidermidis(CoNS)
Gentamicin IV : 2,5mg/kg
Operasi rekonstruksi S. coagulase IV :
yg tidak melibatkan negatif 5mg/kg
orofaring

12. Bedah S. aureus (MRSA) Anbacin IV : 2mg IV : 15- 24 jam


Kraniomaksilofasial : S. piogenus 20mg/kg
Operasi bersih S.
terkontaminasi epidermidis(CoNS)
Melibatkan orofaring. S. coagulase
Fiksasi internal negatif Gentamicin IV : 2,5mg/kg
IV :
fraktur tulang wajah Aerobic GNBS 5mg/kg

13. Bedah S. aureus (MRSA) Anbacin IV : 2mg IV : 15- 24 jam


Kraniomaksilofasial S. piogenus 20mg/kg
: Operasi bersih Str.Group
terkontaminasi pada A
kulit dan jaringan Gentamicin IV : IV : 2,5mg/kg
lunak wajah 5mg/kg

14. Bedah Kulit dan Luka S. aureus (MRSA) Cefoperazone IV : 2mg IV : 15- 24 jam
Bakar : Operasi S. piogenus 20mg/kg
bersih Skin grafting S.
dan flap kulit epidermidis(CoNS)
S. coagulase Gentamicin IV IV : 2,5mg/kg 24 jam
negative :5mg/kg
15. Bedah Kulit dan Luka S. aureus (MRSA) Cefuroxime IV : 1,5 IV : 50mg/kg 24 jam
Bakar : Operasi S. piogenus gram
bersih terkontaminasi
Debridement luka S.
bakar akut, prosedur epidermidis(CoNS)
subtitusi kulit dan S. coagulase IV : 2,5mg/kg
rekontruksi defek negatif Gentamicin IV : 24 jam
luka Aerobic GNBS 5mg/kg

16. Bedah Kulit dan Luka S. aureus (MRSA) Cefuroxime IV : 1,5 IV : 50mg/kg 24 jam
Bakar : Operasi S. gram
terkontaminasi epidermidis(CoNS) IV : 2,5mg/kg
IV :
Debridement luka Str. Group A Gentamicin 24 jam
bakar necglected, pseudomonas 5mg/kg
escharectomi dan
nekrotomi

17. Operasi Bersih : S. Aureus Anbacim IV : 2 0,5 -1 Max 24 Diberikan lagi bila :
Patah tulang tertutup S.Epidimidis gram jam jam pasca a. Perdarahan
dengan pemasangan pre operasi > 1.500 ml
implant operasi b. Setelah 3 jam
Pemasangan Protesa Alergi sefalosporin
Artoscopy Spine generasi 1 :
Pemasangan implan Gentamicin
paska debridemen
(Patah tulang
terbuka)
18. Operasi Bersih : Skin S. Aureus Anbacim IV : 2 O,5 – 1 Max 24 Diberikan lagi bila :
grafting, flap, gram jam jam pasca a. Perdarahan
rekonstruksi tendon pre operasi > 1.500 ml
dan neurovaskuler operasi b. Setelah 3 jam
Alergi sefalosporin
generasi 1 :
Gentamicin IV :
160mg
19. Patah tulang terbuka S. Aureus Anbacim IV : 1 8 jam 3 hari
grade I gram

20. Patah tulang terbuka S. Aureus Anbacim + IV : 1 8 jam 3 hari


grade II S.Epidimidis gentamicin gram + +
IV : 4- 24jam
7mg/kg
21. Patah tulang terbuka S. Aureus Anbacim + IV : 1 8 jam 5 hari Tempat
grade III S.Epidimidis gentamicin gram + + kecelakaan atau
IV : 4- 24jam trauma di :
7mg/kg 1. Pertanian
2. Selokan3.
Lumpur
Ditambahkan :
Metronidazol

22. Operasi Bersih Proteus Moxifloxacin IVFD 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Terkontaminasi dan Klebsiella : pre jam ditambahkan
Terkontaminasi : Pseudomonas 400mg operasi antimikroba yg
Stoma (Nefrostomi, sama dengan
Cistotomi, dosis tunggal
Uretrokutanneostomi) Gentamicin IV : IV : 2,5mg/kg 24 jam 24 jam Pennyesuaian
Nefrektomi 5mg/kg dosis pada
(simpel/radikal) penderita gagal
ginjal

23. Operasi Bersih E.coli Moxifloxacin IVFD : 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Terkontaminasi dan Klebsiel 400mg pre jam ditambahkan
Terkontaminasi : l operasi antimikroba yg
Sistektomi + sama dengan
Neoblader dosis tunggal
Prostatektomi Gentamicin IV : IV : 2,5mg/kg 24 jam 24 jam Pennyesuaian
(simpel/radikal) 5mg/kg dosis pada
penderita gagal
ginjal

24. Operasi Bersih E.coli Moxifloxacin IVFD : 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Terkontaminasi dan Klebsiella 400mg pre jam ditambahkan
Terkontaminasi : Pseudomonas operasi antimikroba yg
Penektomi sama dengan
dosis tunggal
Gentamicin IV : IV : 2,5mg/kg Pennyesuaian
5mg/kg 24 jam 24 jam dosis pada
penderita gagal
ginjal

25. Tindakan Diagnostik E.coli Ciprofloxacin IVFD : IVFD : 1 jam 24 jam operasi lebih dari 4
Bersih 400mg 100 mg/kg pre jam ditambahkan
operasi antimikroba yg
Terkontaminasi dan sama dengan
Terkontaminasi : dosis tunggal
Biopsi Prostat Pennyesuaian
Gentamicin IV : IV : 2,5mg/kg 24 jam 24 jam dosis pada
5mg/kg penderita gagal
ginjal

26 Bersih terkontaminasi Yernisia Anbacim IV : 75- 8 jam 3 hari


Appendictomi Salmonella 150mg/kg/hari
sederhana Shigela
Staphylococcus
Streptococcus
Clostridium difficile
Pseudomonas
27 Operasi bersih cefazoline IV : 25- 8 jam 24 jam Gangguan
Splenektomi 50mg/kg/hari imunitas

28 Eksisis tumor Yernisia Anbacim IV : 25-


Salmonella 50mg/kg/hari
Shigela
Staphylococcus
Streptococcus
Clostridium difficile
Pseudomonas
29. Tutup stoma Shigela Anbacim + IV : 25- 8 jam 3 hari
ileum/kolon Staphylococcus 50mg/kg/hari +
Streptococcus +
Clostridium difficile metronidazole 6-8jam
Pseudomonas IVFD : 7,5-
15mg/kg
30. Operasi definitif Shigela Anbacim + IV : 25- 8 jam 3 hari
Hirschprung desease Staphylococcus 50mg/kg/hari +
Streptococcus + 6-
Clostridium difficile metronidazole IVFD : 7,5- 8jam
Pseudomonas 15mg/kg
31. Poetro sagital Shigela Anbacim + IV : 25- 6.jam 3 hari
anorektoplasti Staphylococcus 50mg/kg/hari +
( PSARP) Streptococcus +
Clostridium difficile 6-8jam
metronidazole IVFD : 7,5-
Pseudomonas 15mg/kg

32. Seluruh operasi Yernisia Anbacim + IV : 25- 8.jam 5-7 hari


bedah anak dengan Salmonella 50mg/kg/hari +
indikasi peritonitis, Shigela +
abses, atau dengan Staphylococcus IV : 2- 8 jam
penyulit Streptococcus Gentamicin + 2,5mg/kg
Clostridium difficile + +
Pseudomonas IVFD : 7,5- 8jam
Metronidazole 15mg/kg

33. Operasi bersih : Staph.aureus Anbacim IV : 1 8 jam 24 jam Dosis pertama


Toroidektomi Staph.pyogenes gram diberikan 1 jam
Mastektomi sebelum operasi
Solf tissue tumor Alergi : gentamicin dilanjutkan 1 hari
Skin tomor pasca operasi
untuk operasi
pada penderita
yang sebelumnya
mengalami
kemoterapi dan
atau operasi yang
berlangsung lama
antibiotik injeksi
dilanjutkan 3-5
hari

34. Operasi Staph.aureus Anbacim + IV : 1 8jam 3-5 Dosis pertama


terkontaminasi Staph.pyogenes metronidazle gram har diberikan 24 jan
Operasi tumor Klebsiela + + i sebelum operasi.
daerah rongga mulut, Acinetobakter IVFD 8 jam Dilanjutkan 3-5
saluran napas Pseudomonas : hari pasca operasi
E.coli Alergi : gentamicin 500mg
Emtrobacter
proteus
35. Tumor dengan ulkus Staph.aureus Anbacim + IV : 8jam 3-7 Dosis pertama
atau terinfeksi Staph.pyogenes metronidazle 15mg/kg har diberikan 24 jan
Klebsiela /hari + i sebelum operasi.
Acinetobakter + 8 jam Dilanjutkan 3-7
Pseudomonas IVFD : hari pasca
E.coli Alergi : gentamicin 500mg operasi. Lama
Emtrobacter pemberian
proteus antibiotik
tergantung dari
assesment selama
perawatan pasca
operasi.

4. SMF OBGYN

No Keadaan klinik / Kuman Penyebab Rekomendasi Dosis Interval Lama Keterangan


penyakit / tindakan antimikroba Dewasa pemberian

1. Operasi Elektif No Antibiotic


Bersih
Pemasangan implant
2. Operasi Elektif E. coli 1.Cefazolin IV : 1 12 jam 3 hari
Bersih Staph. Coagulase gram
Terkontaminasi

IV : 625 8 jam
2. mg
Amoxicillin–
3. Operasi E coli Clavulanic
1.CefazolinAcid 12 jam 3 hari
IV : 1
Emergency Staph. gram
Bersih Coagulase
Terkontaminasi negatif
SC CITO Acinetobacter IV : 625
KET baumanii mg 8 jam
2. Amoxicillin–
Kista Ovarium Clavulanic Acid
Terpuntir Kuret
Abortus (tidak
terinfeksi)

4 Operasi Elektif E coli Cefazolin IV : 1 12 jam 3-5 hari


Terkontaminasi Staph. Coagulase gram
: negatif
Acinetobacter Gentamycin 3-5 hari
Fistel vesico vagina IV : 80 12 jam
TOA baumanii
mg
5 kista terinfeksi
Operasi E coli Cefazolin IV :1 12 jam 5hari
Emergency Staph. Coagulase gram
Terkontaminasi : negatif
Kuret abortus septik
Gentamycin +
SC partus kasep
IV : 80 12 jam 5 hari
Kista/TOA pecah
mg
Metronidazole +
IVFD + 8 jam
:
500 mg
PENUTUP

Dengan tersusunnya Panduan penggunaan antibiotik di RSUD Batara Guru


Belopa ini, maka diharapkan dapat menjadi acuan dalam penggunaan antimikroba
sehingga dapat dilaksanakan perbaikan kuantitas dan kualitas penggunaan
antibiotik dan menurunkan angka resisten antimikroba , penurunan jumlah infeksi di
RSUD Batara guru Belopa.
Hal-hal yang bersifat lebih teknis dan rinci akan disusun dalam bentuk SPO
yang diperlukan sesuai dengan pokok kegiatan yang mendukung pelaksanaan
pelayanan pengobatan. Setiap petugas kesehatan di RSUD Batara Guru Belopa
diwajibkan mengikuti panduan ini secara utuh.
Bila di dalam pelaksanaannya terdapat perkembangan yang baru, maka
tidak menutup kemungkinan pedoman ini akan dilakukan perubahan dan
penyesuaian sesuai kebutuhan dan tuntutan.

Anda mungkin juga menyukai