Anda di halaman 1dari 3

TERAPI ANTIBIOTIK EMPIRIK

NOMOR REVISI HALAMAN

TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH:


DIREKTUR UTAMA

PROSEDUR TETAP

dr. Hazairin Nur, Sp.B.FICS

NIP 19770317 200604 1 020

1. PENGERTIAN Terapi antibiotik empirik adalah suatu pemberian terapi antibiotik pada pasien-
pasien yang dirawat di RSUD KH Hayyung didasarkan pada persangkaan kuman
serta tempat sumber infeksinya sampai didapatkannya hasil kultur dan resistensi.
Pemilihan terapi antibiotik empirik harus mempertimbangkan beberapa faktor:
 Faktor spesifik pasien :
- memperkirakan sumber infeksi (contohnya : sputum, darah, urine,
intra abdomen )
- adanya kondisi ko morbid ( contohnya : riwayat trauma dan operasi
sebelumnya, penyakit kronis)
- riwayat pemberian antibiotik sebelumnya
 Faktor Mikrobiologis
- mengidentifikasi patogen yang paling memungkinkan serta pola kuman
yang spesifik di tiap ruangan perawatan
 Faktor Farmakologis
- toksisitas obat (contoh: Aminoglikosida)
- bioavailabilitas (contoh : distribusi terhadap tempat infeksi)

2. TUJUAN  Mengurangi mortalitas


 Mengurangi timbulnya resistensi
 Mengurangi kejadian superinfeksi
 Mengurangi biaya pemakaian antibiotik

3. KEBIJAKAN  Kriteria Inklusi


- Setiap pasien dengan persangkaan infeksi ataupun dengan resiko
terjadinya infeksi
 Kriteria Eksklusi
- Pasien yang telah memiliki hasil kultur dan resistensi yang paling baru

4. PROSEDUR Cara pemberian antibiotik empirik ini dapat dilihat dalam lampiran

5. UNIT TERKAIT  Bagian Ilmu Penyakit dalam


 Bagian Bedah
 Bagian Bedah Saraf
 Bagian Orthopedi
 Bagian Neurologi
 Bagian Kulit dan Kelamin

PEMBERIAN KORTIKOSTEROID DOSIS RENDAH


PADA PASIEN SEPSIS
NOMOR REVISI HALAMAN

TANGGAL DITETAPKAN OLEH:


TERBIT DIREKTUR UTAMA

PROSEDUR TETAP

1. PENGERTIAN Berdasarkan penelitian secara prospektif, randomized, placebo, controlled study


yang dilakukan di 19 ICU di Perancis, disimpulkan : pemberian kortikosteroid
dosis rendah dapat menurunkan angka kematian pada pasien dengan septic shock
dan relatif insufisiensi adrenal

2. TUJUAN Menurunkan angka kematian

3. KEBIJAKAN Pasien yang dapat diberi kortikosteroid dosis rendah :


1. Umur ≥ 18 tahun
2. Jelas terdapat infeksi
3. Suhu > 38,3ºC atau < 35,6ºC
4. Denyut jantung > 90 x/menit
5. Sistolik BP < 90 mmHg (setelah pemberian cairan, dopamine >
5µ/kg/menit, adrenalin dan noradrenalin)
6. Menggunakan ventilator
7. PaO2/FiO2 < 280, urine output , 0,5 ml/kg/jam atau laktat > 2 mmol/L

Pasien yang tidak dapat diberi kortikosteroid dosisi rendah :


1. Hamil
2. Infark Myocard Akut, emboli paru
3. Mendapat terapi kortikosteroid
4. Kontra indikasi terhadap steroid

4. PROSEDUR 1. Berikan hidrocortison 4x50 mg IV dan fludrocortison 1x50µg per NGT


2. Lama pemberian 7 hari
5. UNIT TERKAIT  Bagian Ilmu Penyakit dalam
 Bagian Bedah
 Bagian Bedah Saraf
 Bagian Orthopedi
 Bagian Neurologi
 Bagian Kulit dan Kelamin

TERAPI CHALLENGE TEST

NOMOR REVISI HALAMAN

TANGGAL DITETAPKAN OLEH:


TERBIT DIREKTUR UTAMA

PROSEDUR TETAP

1. PENGERTIAN Penilaian status volume di intravaskuler

2. TUJUAN Mencegah terjadinya hipervolemi dan hipovolemi yang meningkatkan morbiditas


dan mortalitas

3. KEBIJAKAN Menjaga nilai CVP dalam kisaran 8 – 12 mmHg atau 12 – 15 mmHg jika dengan
ventilator (1 cmH2O = 0,7 mmHg; 1 mmHg = 1,3 cmH2O)

4. PROSEDUR  Bila nilai CVP < 8 cmH20 loading cairan 200cc


 Bila nilai CVP diantara 8 – 13 cmH20 loading cairan 100cc
 Bila nilai CVP > 13 cmH20 loading cairan 50cc

Setelah 10 menit, lakukan penilai ulang nilai CVP:


 <2 hipovolemi
 2–5 Normovolemi
 >5 Hipervolemi

5. UNIT TERKAIT  Bagian Anestesiologi dan Reanimasi


 Bagian Ilmu Penyakit dalam
 Bagian Bedah
 Bagian Neurologi

Anda mungkin juga menyukai