Anda di halaman 1dari 185

PANDUAN PENGGUNAAN

ANTIBIOTIK
PROFILAKSIS DAN
TERAPI RSU. MITRA
MEDIKA
EDISI 1 TAHUN 2018

RSU. MITRA MEDIKA


Jl. Sisingamangaraja No. 11, Kelurahan
Harjosari I Kecamatan Medan Amplas
- Kotamadya Medan Telp. (061) 787
9080, 787 9070 (Hunting)
Website : www.mitramedika-
amplas.co.id Email :
info@mitramedika-
amplas.co.id
“Melayani Dengan Senyum”

RSU. MITRA MEDIKA


Jalan Sisingamangaraja No. 11 Medan – Kelurahan Harjosari I
Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara. Telp. (061) 787 9080, 787 9070
E-mail : info@- Website :

PERATURAN DIREKTUR RSU.MITRA MEDIKA MEDAN


NOMOR : 010/PER/DIR/RSMM/VII/2018
TENTANG
PANDUAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS DAN TERAPI
RSU. MITRA MEDIKA

Menimbang : 1. Bahwa untuk upaya mengendalikan resistensi antibiotik di


RSU Mitra Medika, diperlukan tindakan pemberian
antibiotik yang tepat guna mendapatkan pengobatan yang
efektif, mengurangi biaya pengobatan dan mengurangi
resistensi.
2. Bahwa berdasarkan butir (1) tersebut, perlu suatu panduan
yang sesuai dengan pelayanan di RSU. Mitra Medika.
3. Bahwa berdasarkan butir (1) dan (2) tersebut, perlu
ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSU. Mitra Medika.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.


2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah
Sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1691 tahun 2011
tentang Keselamatan Pasien.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan
Rumah Sakit.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/Menkes/636/2016 tentang Perubahan Kedua Atas
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.02/Menkes/523/2015 tentang Formularium Nasional.
“Melayani Dengan Senyum”

RSU. MITRA MEDIKA


Jalan Sisingamangaraja No. 11 Medan – Kelurahan Harjosari I
Kecamatan Medan Amplas, Sumatera Utara. Telp. (061) 787 9080, 787 9070
E-mail : info@- Website :

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RSU. MITRA MEDIKA


TENTANG PANDUAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS
DAN TERAPI DI RUMAH SAKIT UMUM MITRA
MEDIKA.

KESATU : Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi di


RSU. Mitra Medika dipergunakan sebagai acuan dalam
penggunaan antibiotik profilaksis dan terapi di RSU. Mitra
Medika;

KEDUA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka akan dilakukan
peninjauan kembali perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Medan
PadaTanggal : 12 Juli 2018
Direktur

dr. H. Sjahrial R. Anas, MHA

Tembusan :
1. Kepala bidang pelayanan
2. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan
3. Kepala Sub. Bidang Keperawatan
4. Unit Pelayanan dan Unit Kerja
5. Arsip
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan karuniaNya, tim penyusun dapat menyelesaikan buku Panduan
Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi Edisi I Tahun 2018 RSU Mitra
Medika.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi Edisi I Tahun 2018


adalah acuan bagi seluruh petugas yang terkait dengan pemberian antibiotik
kepada pasien RSU. Mitra Medika. Dengan adanya Panduan Penggunaan
Antibiotik Profilaksis dan Terapi Edisi I Tahun 2018 RSU Mitra Medika
diharapkan terwujud pemberian antibiotik yang sesuai dengan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2406/MENKES/PER/XII/2011 tentang
Pedoman Umum Penggunaan antibiotik. Serta dapat membantu terhadap upaya
peningkatan proses pelayanan di Rumah Sakit dalam Penggunaan Antibiotik yang
tepat.

Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkonstribusi di dalam
penyusunan panduan ini, kami menyampaikan terima kasih atas saran dan kritik
yang kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa mendatang.
Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi peningkatan pelayanan yang bermutu
di RSU Mitra Medika.

Medan, 12 Juli 2018

Ketua Tim Program Pengendalian


Resistensi Antimikroba

RSU Mitra Medika

Deli Theo, Sp.PK, MARS


dr.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra i


SAMBUTAN

DIREKTUR RSU MITRA MEDIKA

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya


buku Panduan Antibiotik Profilaksis dan Terapi di RSU Mitra Medika dapat
diterbitkan. Buku panduan ini dapat diterbitkan berkat hasil kerja dari Tim
Pengendalian Resistensi Antibiotik dan seluruh unsur-unsurnya yakni Tim
Farmasi dan Terapi (TFT), seluruh KSM, Instalasi Farmasi, Komite Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi (KPPI), Keperawatan dan Laboratorium Patologi Klinik,
melalui serangkaian kegiatan antara lain workshop, diskusi dan studi.

Buku Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi mempunyai


peran penting bagi RSU. Mitra Medika dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
yang berdaya saing global. Terjadinya resistensi antibiotik karena penggunaan
antibiotik yang tidak rasional meliputi pemilihan jenis antibiotik, penentuan dosis,
cara pemberian dan lama terapi, sehingga akan berdampak pada keberhasilan
terapi dan besarnya biaya pengobatan. Pada Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 8 tahun 2015 telah di tetapkan mengenai Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba di Rumah Sakit pada Bab III bagian kesatu Pasal 6 (2b dan 3) yakni
penyusunan kebijakan dan panduan penggunaan antibiotik diperlukan dalam
pelaksanaan Program Pengendalian Resistensi Antimikroba di Rumah Sakit
melalui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
oleh tim pelaksana PPRA.

Diharapkan dengan adanya buku Panduan Penggunaan Antibiotik


Profilaksis dan Terapi ini dapat memberikan manfaat yang besar antara lain :

1. Bagi Rumah Sakit, penggunaan antibiotik yang rasional dapat diterapkan


agar dapat mempercepat penyembuhan dan pengurangan biaya perawatan.
2. Bagi Dokter, akan berpengaruh terhadap pola peresepan dan penggunaann
antibiotik yang rasional berdasarkan Panduan Penggunaan Antibiotik
Profiaksis dan Terapi .

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra ii


3. Bagi Apoteker, akan meningkatkan peran apoteker dalam mengoptimalkan
penggunaan antibiotik, mengendalikan terjadinya resistensi dan
meningkatkan efektifitas biaya penggunaan antibiotik.
4. Bagi Perawat, dapat ikut mencegah resistensi penggunaan antibiotik
dengan pemberian antibiotik berdasarkan rejimen dosis dan waktu
pemberian yang tepat.
5. Bagi Mikrobiologi Patologi Klinik, dapat membantu dalam menentukan
diagnosa kausal penyakit infeksi baik yang disebabkan bakteri, virus
maupun jamur yang menyebabkan infeksi tersebut sehingga dapat
dilakukan pengobatan secara tepat bagi penderita sehingga mengurangi
kemungkinan terjadinya resistensi dan efektifitas biaya pengobatan.

Melalui kesempatan ini, kami berharap buku ini dapat disebarluaskan


khususnya di bagian yang berperan langsung dalam pengendalian resistensi
antimikroba di RSU Mitra Medika yaitu kalangan dokter maupun apoteker agar
dapat menjadi pegangan dalam melaksakan pelayanan kesehatan. Buku Panduan
Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi ini akan senantiasa disempurkan
untuk waktu yang akan datang sesuai dengan perkembangan dan teknologi dalam
bidang kedokteran.

Demikian kami sampaikan ucapan terimakasih kepada Tim Program


Pengendalian Resistensi Antimikroba, Tim Farmasi dan Terapi, seluruh KSM,
Keperawatan, Mikrobiologi dan Instalasi Farmasi, Narasumber dan semua pihak
yang terlibat dalam penyusunan buku panduan ini yang telah bekerja keras dan
meluangkan waktu sehingga buku Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan
Terapi berhasil diterbitkan di RSU Mitra Medika.

Medan, 12 Juli 2018

Direktur RSU Mitra

Medika

dr. H. Sjahrial R. anas, MHA

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra ii


DAFTAR TIM PENYUSUN

KSM Penyakit Dalam KSM Bedah Urologi


dr. Udut Tarihoran, Sp.PD. dr. Parsaoran Nababan, Sp.U
FINASIM dr. Asri Ludin Tambunan, KSM Gigi dan Mulut
Sp.PD drg. Rifaidah Fajrina
dr. Sari Andriyani, M.Ked (PD), Sp.PD FINASIM drg. M. Gerry Fauzan
dr. M. Isa Ansari Harahap, Sp.PD drg. Iqbal Tua Pandapotan Sirait
KSM Kesehatan Anak KSM Mata
dr. Ellya Nova Lubis, Sp.A dr. Dian Wikaningtyas, Sp.M
dr. Fahrul Azmi Tanjung, Sp.A dr. Mohd. Abrar Danial, Sp.M
dr. Fitri Aryani Lubis, Sp.A KSM Paru
dr. Meirina Daulay, M.Ked (Ped), Sp.A dr. Sri Rezeki Arbaningsih, Sp.P
dr. Suryani Ginting, Sp.A dr. Amiruddin, Sp.P
KSM Obstetri Ginekologi Instalasi Farmasi
dr. Muhammad Ikhwan, Sp.OG Winda, S.Farm, Apt
dr. Julita Adriani Lubis, Sp.OG
dr. Ardian, Sp.OG
dr. Aidil Akbar, sp.OG
KSM Bedah Umum
dr. Nazwir Nazam, Sp.B
dr. Robert F. Siregar, Sp.B
dr. bambang Prayugo, Sp.B, FICS
KSM THT dan Kepala Leher
dr. Harry Agustaf Asroel, Sp.THT-KL (K)
dr. M. Edy Syahputra Nasution, Sp.THT-KL
dr. Silvia, Sp. THT-KL
KSM Neurologi
dr. M. Yusuf, Sp.S FINS
dr. Ari Gustina, Sp.S
dr. Irsan Nofi Hardi N. Lubis, Sp.S
dr. Khairul Putra Surbakti, Sp.S (K)
KSM Orthopedi
dr. M. Manan, Sp.OT
dr. Jefryan Sofyan, M.Ked (surg), Sp.OT
KSM Jantung
dr. Faisal Habib, Sp.JP. FIHA
KSM Bedah Thorax Kardiovaskular
dr. Brema Suranta Pasaribu, Sp.BTKV
KSM Kulit dan Kelamin
dr.Chashtry Meher, M.Ked (DV), Sp.DV
KSM Patologi Klinik
dr. Deli Theo, Sp.PK. MARS
KSM Patologi Anatomi
dr. Yessi Devita Azraini Dewi, Sp.PA

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra i


DAFTAR ISI

Daftar Isi.............................................................................................. i

Kata Pengantar..................................................................................... ii

Sambutan Direktur RS Mitra Medika ................................................... iii

Daftar Tim Penyusun ........................................................................... iv

Daftar Isi.............................................................................................. v

Bab I. Pendahuluan .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Tujuan..................................................................................... 2

1.3 Definisi ................................................................................... 2

1.4 Daftar Singkatan ..................................................................... 3

1.5 Masa Berlaku .......................................................................... 4

1.6 Kelebihan dan Keterbatasan Panduan ...................................... 4

Bab II. Indikasi Penggunaan Antibiotik................................................ 6

2.1 Prinsip dan Dasar Cara Pemilihan Antibiotik........................... 6

2.1.1 Penggunaan Antibiotik Terapi Empiris dan Definitif...... 6

2.1.2 Penggunaan Antibiotik Profilaksis ................................. 8

2.1.3 Penggunaan Antibiotik Kombinasi................................. 10

2.1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Khusus .......................... 11

2.1.5 Penggunaan Antibiotik untuk Kelompok Khusus ........... 13

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra v


2.2 Alur Rekomendasi Penggunaan Antibiotik Diluar Pedoman

Penggunaan Antibiotik dan Formularium Nasional .............. 15

Bab III. Daftar Kasus dan Alur Penanganan Pasien .............................. 16

3.1 Daftar Kasus ......................................................................... 16

3.2 Penatalayanan Kasus ............................................................. 16

I. Menemukan Kasus............................................................ 16

II. Pelaporan ........................................................................ 17

III. Investigasi ...................................................................... 17

IV. Intervensi ....................................................................... 18

Bab IV. Tatalaksana Penggunaan Antibiotik ........................................ 23

4.1 Pemilihan Antibiotik ............................................................. 23

4.1.1 Alur Antibiotik Awal Flowchart .................................. 25

4.1.2 Alur Antibiotik Lanjutan Flowchart............................. 27

4.2 Stratifikasi Resiko Pasien Infeksi .......................................... 28

4.3 Penggantian Terapi Antibiotik Intravena ke Antibiotik Oral.. 30

4.4 Daftar Antibiotik per KSM.................................................... 31

4.4.1 KSM Bedah................................................................. 31

A. KSM Bedah Umum................................................ 31

B. KSM Bedah Orthopedi dan Traumatologi............... 35

C. KSM Bedah Thoraks Kardiovaskular ..................... 36

D. KSM Bedah Urologi .............................................. 37

E. KSM Bedah Saraf................................................... 41

4.4.2 KSM THT dan Kepala Leher .................................... 42

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra v


4.4.3 KSM Mata ................................................................ 45

4.4.4 KSM Obstetri Ginekologi ......................................... 49

A. Infeksi Obstetri Ginekologi .................................... 50

4.4.5 KSM Ilmu Kesehatan Anak....................................... 51

A. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit


Tropik/Parasit......................................................... 51

B. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi Penyakit

Tropik/Bakteri........................................................ 60

C. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit


Tropik/Jamur) ........................................................ 63

D. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit


Tropik/Virus) ......................................................... 64

4.4.6 KSM Penyakit Dalam (Gastrohepatologi) ................. 67

4.4.7 KSM Penyakit Dalam ............................................... 68

4.4.8 KSM Paru ................................................................. 85

A. KSM Paru (Dosis Anak)......................................... 85

B. KSM Paru (Dosis Dewasa) ..................................... 88

4.4.9 KSM Neurologi......................................................... 96

4.4.10 KSM Kesehatan Anak ............................................. 103

4.4.11 KSM Kardiologi...................................................... 104

4.4.12 Intensive Care Unit (ICU) ....................................... 114

4.4.13 KSM Gigi dan Mulut .............................................. 115

4.4.14 KSM Kulit dan Kelamin.......................................... 117

4.5 Jenis Antibiotik Berdasarkan Stratifikasi Tipe Pasien ............ 128

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra v


4.6 Daftar Antibiotik dengan Kemampuan Penetrasi di

Jaringan ............................................................................... 128

A. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada


Saluran Napas ................................................................ 128
B. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada
Saluran Kemih ............................................................... 129
C. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada
Intra-abdominal.............................................................. 129
D. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada
Kulit dan Jaringan Lunak ............................................... 130

4.7 Daftar Antibiotik Berdasarkan Spektrum............................... 130

A. Cakupan Gram Positif + Gram Negatif ............................ 130

B. Cakupan Terutama Gram Positif...................................... 131

C. Cakupan Terutama Gram Negatif .................................... 131

4.8 Daftar Antibiotik Yang Digunakan Pada Infeksi Berat .......... 131

Bab V. Dokumentasi............................................................................ 133

5.1 Penilaian Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit.................. 133

5.1.1 Batasan ..................................................................... 133

5.1.2 Tujuan....................................................................... 133

5.1.3 Penilaian Kuantitas Penggunaan Antibiotik di Rumah

Sakit ......................................................................... 133

5.1.4 Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotik di Rumah

Sakit ......................................................................... 134

Bab VI. Catatan Khusus ....................................................................... 137

6.1 Kategori Keamanan Antibiotik pada kehamilan..................... 137

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra v


6.2 Daftar Keamanan Obat Antibiotik Pada Kehamilan............... 138

6.3 Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaaan antibiotik ... 139

6.4 Daftar Efek Samping Antibiotik Yang Perlu Dilakukan

Pemantauan.......................................................................... 140

6.5 Interaksi Obat Dengan Antibiotik.......................................... 142

6.6 Rekonstitusi Antibiotik Untuk Pemberian Intravena .............. 144

6.7 Penyesuaian Dosis Pada Gangguan Ginjal............................. 152

6.8 Saat Pemberian Antibiotik..................................................... 157

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 158

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra i


DAFTAR TABEL

Tabel 1. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empiris ................................ 7

Tabel 2. Pola Aktivitas Berdasarkan Parameter PK/PD ........................ 12

Tabel 3. Pemilihan Antibiotik Menurut Yehuda Carmeli...................... 28

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra x


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Formulir Alur Antibiotik Awal ......................................... 161

Lampiran II. Formulir Alur Antibiotik Lanjutan................................... 162

Lampiran III. Cek List Alur Gyssens.................................................... 163

Lampiran IV. Rekapitulasi Evaluasi Kualitas Penggunaan Antibiotik

(Gyssens Flowchart)........................................................ 164

Lampiran V. Pelaporan Indikator Mutu PPRA .................................... 165

Lampiran VI. Protokol Terapi Antibiotik Sesuai Kultur ....................... 166

Lampiran VII. Formulir CPOA ............................................................ 167

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra x


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Munculnya kuman resisten terhadap antibiotik menjadi masalah di seluruh


dunia termasuk Indonesia. Situasi ini akan menjadi lebih parah apabila resistensi
tidak dikendalikan, seperti telah diketahui penggunaan antibiotik misuse, overuse
dan underuse merupakan penyebab utama munculnya kuman resisten. Apalagi
bila penggunaannya tidak dilaksanakan secara bijak, maka terjadi kecenderungan
konsumsi antibiotik untuk pasien diberikan secara berlebihan atau bahkan tidak
tepat. (Tenover, 2006)

Di rumah sakit penggunaan antibiotik demikian banyaknya, sehingga


masalah serius muncul terutama pada bagian paling banyak menggunakan
antibiotik seperti halnya ICU, NICU, bangsal dengan perawatan pasien infeksi
khronis, atau bangsal perawatan pasien immuno kompromis. Penyebaran kuman
resisten diantara pasien dapat terjadi karena kontak langsung atau melalui
perantara petugas kesehatan. Hal ini dikenal sebagai Healthcare Ascosiate
Infection, sehingga perilaku ketaatan terhadap universal precaution perlu
ditingkatkan di rumah sakit, utamanya kebiasaan cuci tangan para petugas pada
saat melakukan aktivitas pelayanan medis. (Hadi 2013)

Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai


permasalahan dan merupakan ancaman global bagi kesehatan terutama resistensi
bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan mortalitas, juga
memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Muncul
dan berkembangnya mikroba resisten dapat dikendalikan melalui dua kegiatan
utama, yaitu penerapan penggunaan antibiotik secara bijak, dan penerapan prinsip
pencegahan penyebaran mikroba resisten melalui kewaspadaan standar.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


Dalam upaya mengatasi resistensi bakteri terhadap antibiotik, perlu
disusun Panduan Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit sebagai acuan dalam
penerapan penggunaan antibiotik secara bijak.
1.2 Tujuan
a. Sebagai acuan bagi klinisi dalam pemilihan dan pemberian terapi
antibiotik profilaksis dan terapi secara bijak.
b. Untuk mengurangi insidensi infeksi luka pasca bedah.
c. Untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik.
d. Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
1.3 Definisi
 Antibiotik adalah suatu zat biokimia yang dihasilkan oleh
mikroorganisme yang mana dalam jumlah kecil zat biokimia ini bisa
menghambat suatu pertumbuhan atau bahkan bisa membunuh
pertumbuhan suatu mikroorganisme lainnya.
 Antimikroba adalah obat yang digunakan untuk membasmi mikroba
khususnya mikroba yang merugikan manusia.
 Kuman adalah organisme kecil seperti virus, bakteri, jamur, protozoa
mikroskopik jahat yang dapat menyebabkan suatu penyakit atau
gangguan kesehatan baik gangguan kesehatan ringan sampai berat.
 Resistensi adalah perlawanan yang terjadi ketika bakteri, virus dan
parasit lainnya secara bertahap kehilangan kepekaan terhadap obat
yang diberikan.
 Healthcare Ascosiate Infection (HAIs) adalah infeksi yang terjadi pada
pasien selama perawatan dirumah sakit atau fasilitas kesehatan
lainnya, dan dapat juga terjadi pada tenaga kesehatan, staf, dan
pengunjung rumah sakit.
 imunokompromised adalah suatu keadaan menurunnya status imun
seseorang baik status imun hormonal atau seluler, atau keduanya
hingga berakibat sangat rentan terhadap infeksi.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


1.4 Daftar Singkatan
ACT : Artemisinin Combination
Therapy ADS : Anti Dhipteri Serum
AIDS : Acquired Immunodeficiency
Virus AUC : Area Under Curve
Bln : Bulan
CrCl : Creatinin Clearance
E. coli : Escherichia coli
ESBL : Extend Spectrum Beta
Lactamase g: gram
H5N1 : subtype virus influenza
HIV : Human Immunodeficiency
Virus HSV: Herpes Symplex Virus
IM : Intramuskular
ISK : Infeksi Saluran Kemih
IU : International Unit
IV : Intravena
IVFD : Intravena Fluid Drip
KET : Kehamilan Ectopic
Terganggu KHM : Kadar Hambat
Minimum
kg : kilogram
mg/kg : milligram/kilogram
mg/kgBB : milligram/kilogram Berat Badan
mgg : minggu
ml : milliliter
MDRO : Multidrug-Resistant Organisms
MRSA : Methicillin Resistant Staphylococcus
Aureus MOW : Metode Operasi Wanita
(Tubektomi)
NICU : Neonatal Intensive Care Unit
PAE : Post Antibiotic Effect
PK : Pharmakokinetik

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 3


PD : Pharmakodinamik

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 4


PO : per oral
PICU : pediatric Intensive Care
Unit SC : Sectio Caesar
STD : Sexually Transmitted
Disease TB/TBC : Tuberculosis
TOA : Tubo Ovarian Abscess
UTI : Urinary Tract
Infection mcg : mikrogram
1.5 Masa Berlaku
Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi berlaku 1 (satu)
tahun sejak taggal ditetapkan.
1.6 Kelebihan dan Keterbatasan Panduan
a. Kelebihan
Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi merupakan daftar antibiotik
yang telah disepakati KSM dengan pertimbangan antibiotik secara ilmiah
dibutuhkan untuk pelayanan di RSU Mitra Medika. Penerapan penggunaan
panduan ini akan selalu dipantau. Hasil pemantauan akan digunakan untuk
pelaksanaan evaluasi dan revisi agar sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan. Pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk menunjang keberhasilan
penerapan panduan ini, sekaligus dapat mengidentifikasi permasalahan potensial
dan strategis penanggulangan yang efektif. Hal ini dapat tercapai melalui
koordinasi, pemantauan dan evaluasi penerapan panduan penggunaan antibiotik.
Panduan ini juga ditunjang dengan kebijakan Automatic Stop Order (ASO)
yaitu penghentian penggunaan antibiotik yang diberikan kepada pasien secara
otomatis. Farmasi akan dengan sendirinya menghentikan antibiotik tersebut bila
lama terapi yang ditentukan terlewati. Pemesanan antibiotik juga akan otomatis
dihentikan ketika pasien :
- Dipindahkan ke atau dari ruang intensif (ICU dan NICU)
- Dikirim ke ruang operasi
- Apabila pemberian antibiotik > 7 hari, kecuali pada penggunaan antibiotik
yang telah disepakati jangka waktu pemberiannya.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 5


Apoteker akan mengingatkan dokter dan perawat jika mendapati suatu
penggunaan antibiotik yang hampir mencapai batas pemberian yang aman.
Penggunaan akan dilanjutkan setelah dinyatakan secara tertulis oleh dokter yang
bersangkutan. Identifikasi dan komunikasi terkait Automatic Stop Order akan
disampaikan 48 jam sebelum batas waktu pemesanan ;
- Apoteker akan menyampaikan peringatan tentang Automatic Stop Order
yang akan dilakukan dengan memberi tanda stiker yang akan ditempatkan
pada lembar Catatan Pemberian Obat Antibiotik (CPOA) di rekam medis.
Contoh stiker Automatic Stop Order

AUTOMATIC STOP ORDER


b. Keterbatasan
Panduan ini akan di revisi dan di sempurnakan secara berkala yaitu
Namasesuai
setahun sekali obat: dengan usulan materi dari KSM.

Tanggal Stop:

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 6


BAB II
INDIKASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK
2.1 Prinsip dan Dasar Cara Pemilihan Antibiotik
2.1.1 Penggunaan Antibiotik Terapi Empiris dan Definitif
a. Antibiotik Terapi Empiris
 Penggunaan antibiotik untuk terapi empiris adalah
penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang belum
diketahui jenis bakteri penyebabnya.
 Tujuan pemberian antibiotik untuk terapi empiris adalah
eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang
diduga menjadi penyebab infeksi, sebelum diperoleh hasil
pemeriksaan mikrobiologi.
 Indikasi ditemukan sindroma klinis yang mengarah pada
keterlibatan bakteri tertentu yang paling sering menjadi
penyebab infeksi.
1. Dasar pemilihan jenis dan dosis antibiotik data
epidemiologi dan pola resistensi bakteri yang tersedia di
komunitas atau di rumah sakit setempat.
2. Kondisi klinis pasien.
3. Ketersediaan antibiotik.
4. Kemampuan antibiotik untuk menembus ke dalam
jaringan/organ yang terinfeksi.
5. Untuk infeksi berat yang diduga disebabkan oleh
polimikroba dapat digunakan antibiotik kombinasi.
 Rute pemberian antibiotik oral seharusnya menjadi pilihan
pertama untuk terapi infeksi. Pada infeksi sedang sampai
berat dapat dipertimbangkan menggunakan antibiotik
parenteral (Cunha, BA.. 2010).
 Lama pemberian antibiotik empiris diberikan untuk jangka
waktu 48-72 jam. Selanjutnya harus dilakukan evaluasi
berdasarkan data mikrobiologis dan kondisi klinis pasien
serta data penunjang lainnya.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 7


 Evaluasi penggunaan antibiotik empiris dapat dilakukan
seperti pada tabel berikut (Cunha, BA.,2010;IFIC.,2010)
Tabel 1. Evaluasi Penggunaan Antibiotik Empiris

Hasil Klinis Sensitivitas Tindak Lanjut


Kultur
+ Membaik Sesuai Lakukan sesuai prinsip
‘DeEskalasi’
+ Membaik Tidak Sesuai Evaluasi Diagnosis dan Terapi
+ Tetap/Memburuk Sesuai Evaluasi Diagnosis dan Terapi
+ Tetap/Memburuk Tidak Sesuai Evaluasi Diagnosis dan Terapi
- Membaik 0 Evaluasi Diagnosis dan Terapi
- Tetap/Memburuk 0 Evaluasi Diagnosis dan Terapi

b. Antibiotik Definitif
 Penggunaan antibiotik untuk terapi definitif adalah
penggunaan antibiotik pada kasus infeksi yang sudah
diketahui jenis bakteri penyebab dan pola resistensinya.
 Tujuan pemberian antibiotik untuk terapi definitif adalah
eradikasi atau penghambatan pertumbuhan bakteri yang
menjadi penyebab infeksi, berdasarkan pemeriksakan
mikrobiologi.
 Indikasi, sesuai dengan hasil mikrobiologi yang menjadi
penyebab infeksi.
 Dasar pemilihan jenis dan dosis antibiotik
1. Efikasi klinik dan keamanan berdasarkan hasil uji klinik.
2. Sensitivitas.
3. Biaya.
4. Kondisi klinis pasien.
5. Diutamakan antibiotik lini pertama/spectrum sempit.
6. Ketersediaan antibiotik (sesuai formularium RS).

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 8


7. Paling kecil memunculkan resiko terjadi bakteri resisten.
 Rute pemberian antibiotik oral seharusnya menjadi pilihan
pertama untuk terapi infeksi. Pada infeksi sedang sampai
berat dapat dipertimbangkan menggunakan antibiotik
parenteral (Cunha, BA.,2010). Jika kondisi pasien
memungkinkan, pemberian antibiotik parenteral harus
segera diganti dengan antibiotik per oral.
 Lama pemberian antibiotik definitif berdasarkan pada
efikasi untuk eradikasi bakteri sesuai diagnosis awal yang
telah dikonfirmasi. Selanjutnya harus dilakukan evaluasi
berdasarkan data mikrobiologis dan kondisi klinis pasien
serta data penunjang lainnya.
2.1.2 Penggunaan Antibiotik Profilaksis
 Pemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 24 jam pasca
operasi pada kasus yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda
infeksi dengan tujuan untuk mencegah terjadi infeksi luka operasi.
Diharapkan pada saat operasi antibiotik dijaringan target operasi
sudah mencapai kadar optimal yang efektif untuk menghambat
pertumbuhan bakteri.
 Prinsip penggunaan antibiotik profilaksis selain tepat dalam
pemilihan jenis juga mempertimbangkan konsentrasi antibiotik
dalam jaringan saat mulai dan selama operasi berlangsung.
 Tujuan pemberian antibiotik pada kasus pembedahan:
a. Penurunan dan pencegahan kejadian Infeksi Daerah Operasi
(IDO).
b. Penurunan morbiditas dan mortalitas pasca operasi.
c. Penghambatan muncul flora normal resisten.
d. Meminimalkan biaya pelayanan kesehatan
 Indikasi penggunaan antibiotik profilaksis didasarkan kelas
operasi, yaitu operasi bersih dan bersih terkontaminasi
 Dasar pemilihan jenis antibiotik untuk tujuan profilaksis:

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 9


a. Sesuai dengan sensitivitas dan pola bakteri patogen terbanyak
pada kasus bersangkutan.
b. Spectrum sempit untuk mengurangi risiko resistensi bakteri.
c. Toksisitas rendah.
d. Tidak menimbulkan reaksi merugikan terhadap pemberian obat
anestesi.
e. Bersifat bakterisidal.
f. Harga terjangkau.
Untuk profilaksis bedah gunakan sefalosporin generasi I –
II. Pada kasus tertentu yang dicurigai melibatkan bakteri
anaerob dapat ditambahkan metronidazol.
Tidak dianjurkan menggunakan sefalosporin generasi III –
IV, golongan karbapenem, dan golongan kuinolon untuk
profilaksis bedah.
 Rute pemberian
a. Antibiotik profilaksis diberikan secara intravena.
b. Untuk menghindari risiko yang tidak diharapkan dianjurkan
pemberian antibiotik intravena drip.
 Waktu pemberian antibiotik profilaksis diberikan ≤ 30 menit
sebelum insisi kulit. Idealnya diberikan pada saat induksi anestesi.
 Dosis pemberian
Untuk menjamin kadar puncak yang tinggi serta dapat berdifusi
dalam jaringan dengan baik, maka diperlukan antibiotik dengan
dosis yang cukup tinggi. Pada jaringan target operasi kadar
antibiotik harus mencapai kadar hambat minimal hingga dua kali
lipat kadar terapi.
 Lama pemberian
Durasi pemberian adalah dosis tunggal. Dosis ulangan dapat
diberikan atas indikasi perdarahan lebih dari 1500 ml atau operasi
berlangsung lebih dari 3 jam.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


2.1.3 Penggunaan Antibiotik Kombinasi
 Antibiotik kombinasi adalah pemberian antibiotik lebih dari satu
jenis untuk mengatasi infeksi.
 Tujuan pemberian antibiotik kombinasi adalah:
a. meningkatkan aktivitas pada infeksi spesifik (efek sinergis).
b. Memperlambat dan mengurangi risiko timbulnya bakteri
resisten.
 Indikasi penggunaan antibiotik kombinasi (Bruton et. Al, 2008;
Archer, GL., 2008):
a. Infeksi disebabkan oleh lebih dari satu bakteri (polibakteri).
b. Abses intraabdominal, hepatik, otak dan saluran genital (infeksi
campuran aerob dan anaerob).
c. Terapi empiris pada infeksi berat.
 Hal-hal yang perlu perhatian (Bruton et. Al,; Cunha, BA., 2010):
a. Kombinasi antibiotik yang bekerja pada target yang berbeda
dapat meningkatkan atau mengganggu keseluruhan aktivitas
antibiotik.
b. Suatu kombinasi antibiotik dapat memiliki toksisitas yang
bersifat aditif atau suoeraditif.
Contoh: Vankomisin secara tunggal memiliki efek nefrotoksik
minimal, tetapi pemberian bersama aminoglikosida dapat
meningkatkan toksisitasnya.
c. Diperlukan pengetahuan jenis infeksi, data mikrobiologi dan
antibiotik untuk mendapatkan kombinasi rasional dengan hasil
efektif.
d. Hindari penggunaan kombinasi antibiotik untuk terapi empiris
jangka lama.
e. Pertimbangkan peningkatan biaya pengobatan pasien.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


2.1.4 Prinsip Penggunaan Antibiotik Khusus
a. Farmakokinetik dan Farmakodinamik
Farmakokinetik (PK) membahas tentang perjalanan kadar
antibiotik di dalam tubuh, sedangkan farmakodinamik (PD) membahas
tentang hubungan antara kadar-kadar itu dan efek antibiotiknya.dosis
antibiotik dulunya hanya ditentukan oleh parameter PK saja. Namun,
ternyata PD juga mempunyai peran yang sama, atau bahkan lebih
penting. Pada abad resistensi antibiotik yang terus meningkat, PD
bahkan menjadi lebih penting lagi, karena parameter-parameter ini bias
digunakan untuk mendesain rejimen dosis yang melawan atau
mencegah resistensi. Ukuran utama aktivitas antibiotik adalah Kadar
Hambat Minimum (KHM). KHM adalah kadar terendah antibiotik
yang secara sempurna menghambat pertumbuhan suatu
mikroorganisme secara in vitro.
Parameter-parameter farmakokinetik menghitung perjalanan
kadar serum antibiotik. Terdapat tiga parameter PK yang paling
penting untuk untuk mengevaluasi efikasi antibiotik, yaitu kadar
puncak serum (Cmax), kadar minimum (Cmin), dan area under curve
(AUC) pada kurva kadar serum vs waktu. Walaupun parameter-
parameter ini mengkuantifikasi perjalanan kadar serum. Parameter-
parameter tersebut tidak mendeskripsikan aktivitas bakterisid suatu
antibiotik. Aktivitas antibiotik dapat dikuantifikasi dengan
mengintegrasikan parameter-parameter PK/PD dengan KHM.
Parameter tersebut yaitu: rasio kadar puncak/KHM, waktu > KHM,
dan rasio AUC-24 jam/KHM. Tiga sifat PD antibiotik yang paling baik
untuk menjelaskan aktivitas bakterisidal adalah Itime-dependence,
concentration-dependence, dan efek persisten. Kecepatan bakterisidal
ditentukan oleh panjang waktu yang diperlukan untuk membunuh
bakteri (time-dependent). Efek persisten mencakup Post-Antibiotic
effect (PAE). PAE adalah supresi pertumbuhan bakteri secara persisten
sesudah paparan antibiotik.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


Tabel 2. Pola Aktivitas berdasarkan parameter PK/PD
Pola Aktivitas Antibiotik Tujuan Terapi Parameter
PK/PD
Tipe I Aminoglikosid Memaksimalkan - Rasio AUC-24
Bakterisidal Fluorokuinolon kadar jam/KHM
concentration- Ketolid - Rasio kadar
dependence dan puncak/KHM
Efek persisten
yang sama
Tipe II Karbapenem Memaksimalkan Waktu > KHM
Bakterisidal time- Sefalosporin durasi paparan
dependence dan Eritromisin
Efek persisten Linezolid
minimal Penicillin
Tipe III Azitromisin Memaksimalkan Rasio AUC-24
Bakterisidal time- Klindamisin jumlah obat jam/KHM
dependence dan Oksazolidinon yang masuk
Efek persisten Tetrasiklin sirkulasi
sedang sampai Vankomisin sistemik
lama

Untuk antibiotik Tipe I, rejimen dosis yang ideal adalah memaksimalkan


kadar, karena semakin tinggi kadar, semakin ekstensif dan cepat tingkat
bakterisidalnya. Antibiotik Tipe II menunjukkan sifat yang sama sekali
berlawanan. Rejimen dosis ideal untuk antibiotik ini memaksimalkan durasi
paparan. Antibiotik Tipe III memiliki sifat bakterisidal tergantung waktu dan efek
persisten yang sedang. Rejimen dosis ideal untuk antibiotik ini memaksimalkan
jumlah obat yang diterima.
Pengetahuan tentang fungsi ginjal dan hati pasien juga penting, karena
dosis antibiotik tertentu harus disesuaikan untuk menghindari toksisitas saat
eliminasinya terganggu. Farmakokinetik (PK) membahas tentang perjalanan kadar

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


antibiotik di dalam tubuh, sedangkan farmakodinamik (PD) membahas tentang
hubungan antara kadar-kadar itu dan efek antibiotiknya.

2.1.5 Penggunaan Antibiotik untuk Kelompok Khusus


a. Penggunaan Antibiotik Pada Anak
Perhitungan dosis antibiotik berdasarkan per kg berat badan ideal
sesuai dengan usia dan petunjuk yang ada dalam formularium. Pada
praktek pemilihan antibiotik untuk anak tetap memperhatikan manfaat
dan risiko.
b. Penggunaan Antibiotik Pada Usia Lanjut
Hal yang harus diperhatikan pada pemberian antibiotik pada usia
lanjut:
1. Pada umumnya pasien usia lanjut (>60 tahun) mengalami mild
renal impairement (gangguan fungsi ginjal ringan) sehingga
penggunaan antibiotik tertentu yang eliminasinya terutama melalui
ginjal memerlukan penyesuaian dosis atau perpanjangan interval
pemberian.
2. Komorbiditas pada usia lanjut yang sering menggunakan berbagai
jenis obat memerlukan pertimbangan terjadinya interaksi dengan
antibiotik.
c. Penggunaan Antibiotik Pada Penurunan Fungsi Ginjal (Renal
Insufficiency) dan Gangguan Fungsi Hati
1. Penyesuaian Dosis pda Penurunan Fungsi Hati
Pedoman penyesuaian dosis insufisiensi fungsi hati tergantung dari
fungsi hati tersebut. Secara umum dikatakan bahwa penyesuaian
dosis hanya dilakukan pada insufisiensi hati serius sehingga
insufisiensi ringan sampai sedang tidak perlu penyesuaian dosis.
Strategi praktis sebagai berikut :
 Dosis total harian diturunkan sampai 50% bagi obat yang
tereliminasi melalui hati pada pasien sakit hti serius.
 Sebagai alternatif, dapat menggunakan antibiotik yang
tereliminasi melalui ginjal dengan dosis regular.
2. Penyesuaian Dosis Pada Gangguan Fungsi Ginjal

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


a. Pada pasien yang mengalami gangguan fungsi ginjal, dosis
antibiotik disesuaikan dengan bersihan keratin (Creatinine
clearance). Penyesuaian dosis penting untuk dilakukan terhadap
obat dengan rasio toksik-terapetik yang sempit, atau obat yang
dikonsumsi oleh pasien yang sedang mengalami penyakit ginjal.
b. Usahakan menghindari obat yang bersifat nefrotoksis.
Berikut adalah beberapa acuan yang dapat digunakan dalam
penyesuaian dosis:
 Jika bersihan kreatinin (Clearance creatinine = ClCr) obat
yang tereliminasi melalui ginjal 40-60 ml/menit, dosis
diturunkan 50% dan interval waktu regular.
 Jika Clearance creatinine (ClCr) 10-40ml/menit, dosis obat
yang eliminasi utamanya melalui ginjal diturunkan 50% dan
interval waktu pemberian diperpanjang dua kali lebih lama dari
interval regular.
 Sebagai alternative, dapat menggunakan antibiotik yang
eliminasi utamanya melalui hati dengan dosis regular.
 Clearance creatinine (ClCr) digunakan sebagai gambaran
fungsi ginjal. Perhitungan dapat menggunakan formula sbb:

[(𝟏𝟒𝟎 − 𝐔𝐦𝐮𝐫(𝐭𝐡)]𝐗 𝐁𝐁 (𝐤𝐠)


𝐋𝐚𝐤𝐢 − 𝐥𝐚𝐤𝐢 ∶ 𝐂𝐥𝐂𝐫 (𝐦𝐥/𝐦𝐧𝐭) =
𝟕𝟐 𝐗 𝐒𝐫𝐜𝐫 (𝐦𝐠/𝐝𝐥)

Perempuan = 0,85 X ClCr (laki-laki)


 Dosis muatan (Loading dose) dan dosis rumatan (maintenance
dose) insufisiensi ginjal. Kalkulasi dosis muatan obat yang rute
eliminasi utama melalui ginjal tidak ada perubahan dosis,
sedangkan dosis rumatan disesuaikan dengan kalkulasi
bersihan kreatinin.
 Pada antibiotik Golongan Aminoglikosida (misalnya:
Amikasin, Gentamisin, Netimisin, Tobramisin, dll),
penggunaan dosis tunggal setelah dosis muatan telah terbukti
menurunkan risiko potensial toksisitas ginjal. Strategi ini

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


direkomendasikan bagi semua pasien termasuk pasien kritis
(Critically lll).
2.2 Alur Rekomendasi Penggunaan Antibiotik Diluar
Pedoman PenggunaanAntibiotik Dan Formularium
Nasional

Pasien masuk dari IGD / rawat jalan


DPJP menetapkan pemakaian antibiotik

Telaah resep elektronik oleh Apoteker


Apakah antibiotik masuk Formularium Nasional & Formularium RS
YA

TIDAK
Konsultasi ke

DPJP dan Tim PPRA YA

TIDAK

Tim PPRA melakukan kajian kasus terintegrasi


YA

TIDAK

Antibiotik tidak direkomendasikan


Antibiotik yang terpilih

DanObat antibiotik
direkomendasikan
diambil

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


BAB III

DAFTAR KASUS DAN ALUR PENANGANAN PASIEN

3.1 Daftar Kasus


a. MDRO Non MRSA dan TIDAK ditemukan pasien kontak.
b. MDRO MRSA dan TIDAK ditemukan pasien kontak (single case).
c. MDRO MRSA atau Non MRSA dan TIDAK ditemukan pasien kontak.
3.2 Penatalaksanaan Kasus
I. Menemukan Kasus :
A. Dokter
1. Lakukan permintaan kultur spesimen klinik berdasarkan indikasi medis
sebelum pemberian antibiotika.
2. Lakukan permintaan kultur skrining karier MRSA (swab hidung, swab
tenggorokan, dan swab luka terbuka bila ada) yang dilakukan dalam
waktu 48 jam masuk rumah sakit (MRS) terhadap pasien :
a. Pasien rujukan
b. Pasien pernah MRS dalam 1 tahun terakhir
c. Pasien pernah terdeteksi kolonisasi dan atau infeksi MRSA
B. Perawat
1. Lakukan pengambilan dan pengiriman spesimen klinik untuk
pemeriksaan kultur mikrobiologi sesuai yang tertulis.
2. Lakukan pengambilan dan pengiriman sampel swab hidung, swab
tenggorokanan, dan swab luka terbuka (bila ada) untuk pemeriksaan
kultur skrining karier MRSA yang dilakukan dalam waktuu 48 jam
MRS terhadap :
a. Pasien rujukan
b. Pasien pernah MRS dalam 1 tahun terakhir
c. Pasien pernah terdeteksi kolonisasi dan atau infeksi MRSA
3. Tulis “SKRINING MRSA” di pojok kanan atas dari formulir
permintaan pemeriksaan (sesuai SPO Komite PPI tentang skrining dan
Eradikasi MRSA).

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


C. Instalasi Patologi Klinik
1. Lakukan kultur spesimen klinik pasien sesuai dengan permintaan
dokter sesuai dengan Pedoman Praktek Klinik (PPK).
2. Lakukan kultur skrining karier MRSA terhadap sampel swab hidung,
swab tenggorokan dan swab luka terbuka (bila ada) dari :
a. Pasien rujukan,
b. Pasien pernah MRS dalam 1 tahun terakhir
c. Pasien pernah terdeteksi kolonisasi dan atau infeksi MRSA yang
diambil dalam 48 jam MRS sesuai PPK.
II. Pelaporan
A. Instalasi Patologi Klinik
1. Laporkan hasil kultur spesimen klinik yang menunjukan
MDRO (index case) kepada dokter dan komite PPI segera
setelah hasil kultur keluar.
B. Komite PPI
1. Lakukan pencatatan kasus MDRO yang dilaporkan oleh
Instalasi Patologi Klinik dari kultur specimen.
2. Informasikan kasus MDRO tersebut kepada IPCN dan IPCLN
untuk segera melakukan investigasi
3. Laporkan kepada Tim Program Pengendalian Resistensi
Antimikroba
III. Investigasi
A. Tim PPI (IPCN dan IPCLN)
1. Lakukan telusur terhadap pasien kontak dengan infeksi dan
atau kolonisasi MDRO yang sama dengan index case selama 1
minggu terakhir di ruang rawat yang sama.
2. Lakukan konsultasi dengan dokter Instalasi Patologi Klinik
untuk konfirmasi.
3. Laporkan kepada Komite PPI dalam 24 jam.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


IV. Intervensi
A. MDRO Non MRSA dan TIDAK ditemukan pasien kontak
I. Tim PPI (IPCN dan IPCLN)
1. Lakukan koordinasi dengan kepala ruangan dan perawat
pelaksana.
2. Lakukan pemisahan pasien dengan infeksi dan atau
kolonisasi MDRO dari pasien negatif menggunakan
partisi/sketsel atau ruang isolasi.
3. Berlakukan kewaspadaan transmisi kontak
4. Sosialisasikan kepatuhan hand hygiene.
5. Sosialisasikan prosedur cleaning dan disinfecting ruang
rawat sesuai SPO Komite PPI tentang Cleaning dan
Disinfecting Area Pasien dengan Kolonisasi dan atau
infeksi MDRO.
II. Instalasi Laundry dan Steilisasi Sentral
1. Siapkan kebutuhan gaun terkait kewaspadaan transmisi
kontak
2. Siapkan alat dan bahan cleaning dan disinfecting area
pasien.
III. Instalasi Farmasi
1. Siapkan kebutuhan masker dan sarung tangan terkait
kewaspadaan transmisi kontak serta untuk cleaning
disinfecting area pasien.
2. Siapkan disinfecting yang dibutuhkan untuk disinfeksi
area pasien.
B. MDRO MRSA dan TIDAK ditemukan pasien kontak (single case)
I. Tim PPI
Lakukan poin IV.A.I
II. Instalasi Laundry dan sterilisasi Sentral
Lakukan poin IV.A.III
III. Instalasi Farmasi
1. Lakukan poin IV.A.IV

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


2. Siapkan terapi eradikasi pasien karier MRSA
IV. Dokter
1. Lakukan permintaan kultur karier MRSA (swab hidung,
swab tenggorokann) dari pasien dengan infeksi dan atau
kolonisasi MRSA berdasarkan hasil spesimen klinik.
V. Perawat
1. Lakukan pengambilan dan pengiriman sampel kultur
skrining karier MRSA (swab hidung dan swab
tenggorokanan) pasien dengan infeksi dan atau
kolonisasi MRSA berdasarkan hasil kultur spesimen
klinik.
VI. Instalasi Patologi Klinik
1. Lakukan kultur skrining MRSA terhadap sampel swab
hidung dan swab tenggorokanan dari pasien dengan
infeksi dan atau kolonisasi MRSA berdasarkan hasil
kultur spesimen klinik.
2. Laporkan hasilnya kepada dokter dan Komite PPI
segera setelah hasil keluar.
VII. Dokter, Perawat, dan instalasi Farmasi
1. Lakukan tindakan eradikasi terhadap pasien dengan
hasil skrining karier MRSA positif (sesuai SPO Komite
PPI tentang Skrining dan Eradikasi MRSA) meliputi :
a. Pasien mandi dan keramas dengan sabun
chlorhexidine gluconate 4% dua kali sehari selama
7 hari.
b. Pemberian mupirocin salep hidung 2 % dua kali
sehari selama 7 hari (bila hasil kultur swab hidung
menunjukkan positif MRSA).
c. Pemberian cotrimoxazole 2X960 mg selama 7 hari
(bila kultur swab tenggorokanan menunjukkan
positif MRSA dan pasien tidak alergi
cotrimoxazole)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


d. Bila terdapat luka terbuka dengan hasil kultur luka
menunjukkan positif MRSA maka irigasi luka
dengan kombinasi NaCl 0,9% steril dan
chlorhexidine gliconate 1,5% setiap 3 hari
sebangyak 7 kali. Bila terdapat kemajuan hasil
terapi maka irigasi dilanjutkan sampai 14 kali.
Catatan : untuk luka di bagian kepala dan atau luka
pada pasien pediatric perlu dilakukan pengkajian
lebih lanjut.
C. MDRO MRSA atau Non MRSA dan DITEMUKAN pasien kontak
I. Komite PPI (segera setelah mendapat laporan investigasi dari
IPCN dan IPCLN)
1. Laporkan Kejadian Transmisi MDRO di suatu ruang rawat
kepada Direktur dan Bidang Pelayanan Medik beserta
rekomendasi. Langkah-langkah yang harus ditempuh untuk
memutuskan rantai transmisi meliputi :
a. Tidak menerima pasien baru di ruang rawat tersebut
untuk keperluan cleaning dan disinfecting serta untuk
mellindungi pasien baru dari infeksi dan atau kolonisasi
MDRO karena ruang rawat dinyatakan dalam kondisi
tidak aman.
b. Pelaksanaan cleaning dan disinfecting ruang rawat
secara intensif sesuai SPO Komite PPI , diikuti dengan
kultur swab lingkungan ruang rawat setelah proses
cleaning dan disinfecting selesai dilakukan.
c. Pemberlakuan kewaspadaan transmisi kontak.
d. Untuk MDRO MRSA, dilakukan skrining karier MRSA
(kultur swab hidung dan swab tenggorokanan) untuk
pasien dengan risiko kontak dan petugas kesehatan serta
keluarga terdekat petugas kesehatan (suami/istri) di
ruang rawat tersebut.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


2. Lakukan sosialisasi dan monitoring proses cleaning dan
disinfecting ruang rawat sesuai SPO Komite PPI.
3. Lakukan sosialisasi dan monitoring kewaspadaan transmisi
kontak di ruang rawat.
4. Bila MDRO adalah MRSA : lakukan tindak lanjut untuk
petugas kesehatan dengan hasil skrining positif karier
MRSA sesuai dengan SPO Komite PPI tentang Skrining dan
Eradikasi MRSA :
a. Informasikan kepada petugas kesehatan tersebut dan
atasan langsungnya secara confidential untuk
mendapatkan terapi eradikasi dan libur kerja selama
dilakukan terapi eradikasi.
b. Laporkan kepada Direktur dan Bidang Pelayanan Medik
apabila status ruang rawat sudah bebas dari MDRO
target berdasarkan hasil kultur mikrobiologis.
5. Laporkan kepada Direktur dan Bidang Pelayanan Medik
apabila satus rawat sudah bebas dari MDRO target
berdasarkan hasil kultur mikrobiologis.
II. Bidang Pelayanan Medik (dalam 24 jam)
1. Lakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja terdampak,
Komite PPI, Tim PPRA, KPRS, Bidang Penunjang Medik,
dan Bidang Keperawatan setelah mendapatkan laporan
kejadian transmisi MRDO dari Komite PPI.
2. Tentukan langkah–langkah yang ditempuh manajemen
Rumah Sakit dan kebutuhan anggaran terkait kejadian
transmisi MDRO berdasarkan rekomendasi Komite PPI
dalam rapat koordinasi tersebut.
3. Tentukan alternatif alur pelayanan dan penempatan pasien.
4. Kirim surat edaran terkait kejadian transmisi MDRO dan
langkah–langkah yang ditempuh manajemen Rumah Sakit
kepada pihak–pihak yang berkepentingan yang ditentukan
dalam rapat koordinasi tersebut.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


5. Lakukan rapat koordinasi dengan satuan kerja terdampak,
Komite PPI, Tim PPRA, KPRS, Bidang Penunjang Medik,
dan Bidang Keperawatan untuk mengevaluasi upaya
penanggulangan MDRO yang telah dilakukan dan
mengembalikan alur pelayanan normal.
6. Kirim surat edaran apabila ruang rawat dinyatakan aman
untuk menerima pasien baru dan menjalankan pelayanan
normal setelah menerima laporan dari Komite PPI
III. Bidang Keperawatan
1. Lakukan koordinasi dengan satuan kerja terdampak :
a. Atur pola ketenagaan perawat selama proses
pembersihan ruang rawat.
b. Atur pola pelayanan dan penempatan pasien
berdasarkan rapat koordinasi dengan Bidang
Pelayanan Medik.
IV. Instalasi Laundry dan Sterilisasi Sentral
1. Lakukan poin IV.A.III
V. Instalasi Farmasi
1. Lakukan poin IV.A.IV
VI. Instalasi Patologi Klinik
1. Bila MDRO adalah MRSA : lakukan kultur skrining
MRSA (swab hidung dan swab tenggorokanan)
pada seluruh pasien dan petugas keselamatan serta
keluarga dekat (suami/istri) di ruang rawat.
2. Bila MDRO MRSA atau Non MRSA : lakukan
skrining MDRO target pada lingkungan ruang rawat
setelah proses pembersihan selesai dilakukan (kultur
swab lingkungan)
3. Informasikan hasil (poin 1 dan poin 2) kepada
Komite PPI segera setelah hasil keluar untuk di
tindak lanjut segera.
4. Laporkan rekapitulasi hasil (poin 1 dan poin 2)
kepada Direktur dan Bidang Penunjng Medik.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


BAB IV

TATALAKSANA PENGGUNAAN ANTIBIOTIK

4.1 Pemilihan Antibiotik


1. Antibiotik boleh digunakan apabila terdapat fokus infeksi bakterial yang
teridentifikasi atau terdapat gejala yang jelas merupakan infeksi bakterial.
Bila terdapat > 1 fokus infeksi maka dokter harus dapat mengambil
keputusan pemberian spektrum antibiotik yang terbaik yang bisa
mencakup fokus-fokus infeksi yang ada sesuai panduan.
2. Setiap dokter yang akan memberikan antibiotik di awal pasien masuk
harus mengisi formulir Alur Antibiotik Awal.
Contoh formulir dapat di lihat pada lampiran.
3. Setiap dokter yang akan mengubah antibiotik bagi pasien harus mengisi
formulir Alur Antibiotik Lanjutan.
Contoh formulir dapat di lihat pada lampiran.
Formulir Alur Antibiotik Lanjutan tidak perlu diisi jika antibiotik di stop
dan tidak dirubah ke antibiotik lain.
4. Formulir Alur Antibiotik Awal dan formulir Alur Antibiotik Lanjutan
digunakan untuk pemberian antibiotik secara empiris (tidak berdasarkan
hasil kultur. Jika pemberian antibiotik sudah didasari hasil kultur maka
tidak perlu mengisi formulir Alur Antibiotik Awal atau Alur Antibiotik
Lanjutan.
5. Apabila antibiotik akan dberikan sesuai kultur, maka dokter harus mengisi
Protokol Pemberian Antibiotik Sesuai Kultur.
Contoh Protokol Pemberian Antibiotik Sesuai Kultur dapat di lihat pada
lampiran.
6. Automatic stop order antibiotik akan diberlakukan apabila terdapat
peresepan antibiotik >7 hari, kecuali pada penggunaan Antibiotik dengan
penggunaan jangka waktu sesuai aturan tertentu seperti pada Bab 6.3 point
3. Untuk setiap antibiotik yang dikeluarkan, farmasi harus memiliki data
antibiotik tersebut sudah berapa hari diresepkan.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


7. Untuk meneruskan antibiotik yang mengalami automatic stop order atau
untuk penggunaan antibiotik di luar panduan maka dokter yang
meresepkan antibiotik harus mengisi formulir Alur Antibiotik Lanjutan.
8. Apabila terdapat kasus-kasus infeksi bacterial yang sulit, sehingga
membutuhkan / digunakan antibiotik di luar panduan atau lama waktu
penggunaan > 7 hari, maka sebaiknya dilakukan diskusi dengan tim PPRA
rumah sakit.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


4.1.1 Alur Antibiotik Awal Flowchart
Mulai

Fokus infeksi dengan gejala klinis


Tidak Tidak perlu antibiotik
Ya

Ya
Klinis progresif sepsis/ septic
shock/ febril netropenia
Tidak
Ya
Perforasi organ

Tidak

Encelophaty ec. Infeksi Ya Antibiotik


bakterial
stratifikasi
Tidak
Tipe III
IC dan/ DM tidak
terkontrol riwayat AB
Ya

IC dan/ DM tidak terkontrol


riwayat perawatan > 48 jam < 30
hari yang lalu Ya

Tidak

IC dan/ DM tidak terkontrol


penggunaan instrument medis/ Ya
riwayat penggunaan instrument
medis < 30 hari yang lalu

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


IC dan/ DM tidak terkontrol
riwayat konsumsi AB < 90 hari
Ya
Tidak

IC dan/ DM tidak terkontrol Ya Antibiotik Stratifikasi


riwayat perawatan > 48 jam < 90 hari yang lalu
Tipe II

Tidak

IC dan/ DM tidak terkontrol


riwayat perawatan > 48 jam < 90 hari yang lalu
Ya

Tidak

Antibiotik Stratifikasi Tipe I

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


4.1.2 Alur Antibiotik Lanjutan Flowchart

Mulai

De-Eskalasi sesuai kultur / step down AB ke stratifikasi yang lebih rend


Gejala infeksi masih ada ke oral / stop
Tidak

Ya
Klinis progresif sepsis/ Septic shock/ febril netropenia

Ya

Tidak

Komplikasi perforasi organ Eskalasi AB ke stratifikasi


Ya Tipe III
Tidak

Komplikasi encelophaty ec. Ya


Infeksi bakteri

Tidak
Gejala infeksi perbaikan paska 3 – 7 hari pemberian AB
Ya

Tidak

Eskalasi AB ke stratifikasi yang lebih tinggi / tambahkan AB


sesuai panduan

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


4.2 Stratifikasi Resiko Pasien Infeksi
Tabel 3. Pemilihan Antibiotik Menurut Yehuda Carmeli
Pasien Tipe I Pasien Tipe II Pasien Tipe III
- 90 hari terakhir tidak - 90 hari terakhir - Dirawat di rumah sakit (>5
ada kontak dengan terdapat kontak hari) dan /dilakukan
lingkungan medis dengan lingkungan tindakan invasive
DAN medis ATAU
- 90 hari terakhir tidak ATAU - Penggunaan antibiotik
mengkonsumsi obat- - 90 hari terakhir dalam jangka waktu ≤ 30
obatan jenis pernah hari sebelum masuk rumah
antibiotik. mengkonsumsi obat- sakit
DAN obatan jenis ATAU
- Usia muda, dan tidak antibiotik - Penyakit penyerta yang
ada penyakit ATAU mengarah pada kondisi
penyerta. - Usia tua ( ≥65 immunocompromised
tahun) dengan
penyakit penyerta
- Berisiko rendah - Berisiko tinggi - Berisiko tinggi
terhadap bakteri multi ESBL. Pseudomonas,
resisten. Resisten pada semua Acinetobacter, MRSA,
- Berisiko rendah golongan penisilin/ Enterococcus.
ESBL. semua golongan
- Berisiko rendah sefalosporin/
Pseudomonas. sebagian besar
resisten pada
kuinolon dan
aminoglikosida
- Berisiko rendah
Pseudomonas,
Acinetobacter,
MRSA, Enterococcus.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 2


A. Stratifikasi Tipe III (Yehuda Carmeli)
Bila fokus infeksi teridentifikasi dengan sepsis/ septic syok ATAU
Perforasi Gastro-Intestinal ATAU Encephalopathy ATAU Diabetes
mellitus tidak terkontrol ATAU Immunocompromised dengan salah satu
berikut ini:
a. Mengkonsumsi antibiotik <30 hari yang lalu.
b. Perawatan > 48 jam di rumah sakit <30 hari yang lalu.
c. Penggunaan instrument medis atau riwayat penggunaan instrument
medis < 30 hari yang lalu.
Menggunakan Broad Spectrum Antibiotic
B. Stratifikasi Tipe II (Yehuda Carmeli)
Pasiebn-pasien non sepsis dengan Diabetes mellitus tidak terkontrol
ATAU Immunocompromised dengan salah satu berikut ini :
a. Mengkonsumsi antibiotik < 90 hari yang lalu.
b. Perawatan >48 jam di rumah sakit <90 hari yang lalu.
c. Penggunaan instrument medis atau riwayat penggunaan instrument
medis < 90 hari yang lalu.

Menggunakan Anti ESBLs Antibiotik.

C. Stratifikasi Tipe I (Yehuda Carmeli)


Semua pasien diluar kriteria stratifikasi Tipe III dan stratifikasi Tipe II
menggunakan Narrow Spectrum Antibiotic.
Pasien immunocompromised, bila terdapat salah satu atau lebih di bawah ini :
 Neonatus berat badan lahir rendah (BBLR).
 Neonatus dengan kelahiran premature.
 Neonatus dengan multipatologi (banyak komorbid).
 Pasien-pasien geriatric dengan multipatologi (>banyak
kormobid, termasuk infeksi yang diderita).
 Pasien-pasien dengan HIV/AIDS.
 Pasien-pasien dengan malignancy (keganasan).
 Pasien-pasien dengan netropenia.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 3


 Pasien-pasien dengan penyakit kronis/ infeksi kronis / sirosis hati
dan gagal ginjal kronis.
 Pasien-pasienn dengan autoimmune dan/ atau
penggunaan immunosupresan lama.
4.3 Penggantian Terapi Antibiotik Intravena ke Antibiotik Oral

Antibiotik intravena dapat diganti peroral, apabila setelah 24 – 48 jam:

a. Kondisi klinis pasien membaik.


b. Tidak ada gangguan fungsi pencernaan (muntah, malabsorpsi,
gangguan menelan, diare berat).
c. Kesadaran baik.
d. Tidak demam (suhu > 36 C dan < 38 C), disertai tidak lebih dari satu
kriteria berikut:
 Nadi > 90 kali/menit.
 Pernapasan > 20 kali/menit atau PaCO2 < 32 mmHg.
 Tekanan darah tidak stabil.
 Leukosit < 4.000 sel/dl atau > 12.000 sel/dl (tidak ada
neutropeni).

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 3


4.4 Daftar Antibiotik per KSM
4.4.1 KSM Bedah
A. KSM Bedah Umum

No. Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama Keterangan


penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
1 Seluruh Operasi Ciprofloxin IV: 400mg - EMPIRIS 12 jam 7 hari
Digestif dengan + + +
Indikasi Peritonitis dan Metronidazole IVFD:500 mg 8 jam
Abses
2 Appendektomi Ceftriaxon IV: 1 gram - PROFILAKSIS 24 jam 1 hari

3 Bersih dengan implan Ceftriaxon IV: 1 gram - PROFILAKSIS 24 jam hari


(24 jam --> hernia
implan)
4. Hernia Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari

5. Colorectal surgery PROFILAKSIS 24 jam 1 hari


- Hemorroid Cefazolin IV: 2 gram
- Fistula ani Cefazolin IV: 2 gram
6. Stomach and Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
duodenal surgery
7. Small intestine Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
surgery

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 3


8. Operasi bersih Cefazolin IV : 2 gram IV : 15- 20 PROFILAKSIS 1 hari
terkontaminasi : mg/kgBB
Gentamicin IV :
fiksasi internal
fraktur tulang wajah

9. Operasi bersih Cefazolin IV : 2 gram IV : 15- 20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari


terkontaminasi pada mg/kgBB
kulit dan jaringan Gentamicin IV :
lunak wajah

10. Operasi bersih Cefazolin IV : 2 gram IV : 15- 20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari


terkontaminasi : mg/kgBB
debridement luka
bakar akut
11. Soft tissue tumor Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari

Skin tumor
12. Operasi debridementCefazolin IV : 2 gram IV : 15- 20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
fraktur terbuka jari, mg/kgBB
degloving injury.
13. Operasi bersih : Cefazolin IV : 2 gram IV : 15- 20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
patah tulang tertutup mg/kgBB
dengan pemasangan

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 32


implant

Pemasangan protesa
14. Pemasanga implant Cefazolin IV : 2 gram IV : 15-20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
paska debridement gram
(patah tulang
terbuka)
15. Lower limb Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
amputation
16. Operasi rekonstruksi Cefazolin IV : 2 gram IV : 15- 20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
tendon mg/kgBB
17. Patah tulang terbuka Cefazolin IV : 2 gram IV : 15-20 PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
grade I, II < 6 jam mg/kgBB
18. Operasi bersih Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
terkontaminasi
:

Batu Ginjal

Batu ureter

Batu buli

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 33


19. Prostatektomi Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
(simple/radikal)
20. Transuretheral Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
Resection of the
prostate
21. Litotripsi, sistocopi/ Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
aff DJ Stent
22. Transrectal prostate Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
biopsy
23. Radical cystectomi Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari

24. Repair hipospadia Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Jika operasi lebih dari 4
jam
25. Operasi bersih Cefazolin IV : 2 gram PROFILAKSI 8 jam 1 hari
terkontaminasi di S
daerah telinga, hidung,
tenggorokanan,
esophagus

Appendectomi pada Cefazolin IV : 25-50 PROFILAKSI 24 jam 1 hari Dapat dilanjutkan 3x24 jam
anak mg/kgBB S sesuai kesepakatan KSM Bedah

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 34


B. KSM Bedah Orthopedi dan Traumatologi

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilksis pemberian
1 Operasi Bersih : Patah Cefazolin IV : 2gram IV : 15-20mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
tulang tertutup dengan
pemasangan implant
Pemasangan Protesa
Artoscopy Spine Gentamicin IV : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg IV PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Bila alergi cefazolin
Pemasangan implan
paska debridemen
(Patah tulang terbuka)

2 Operasi Bersih : Skin Cefazolin IV : 2gram IV : 15-20mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari


grafting, flap,
rekonstruksi tendon
Gentamicin IV : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg IV PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Bila alergi cefazolin
dan neurovaskuler

3 Patah tulang terbuka Cefazolin IV : 2gram IV : 15-20mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Dapat dilanjutkan 3x24jam
grade I, II kurang dari 6 dengan acc PIC bedah
jam

Gentamicin IV : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg IV PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Bila alergi cefazolin

4 Patah tulang terbuka Cefazolin IV : 2 gram IV : 15-20mg/kg EMPIRIS 3 - 7 hari Kultur diambil sebelum diberikan
grade III kurang dari 6 + (Sampai antibiotika empiris.
jam Gentamicin IV : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg IV 24 jam didapatkan
hasil kultur)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 35


5 Patah tulang terbuka Ampisilin sulbactam IV : 1gram IV : 15-20mg/kg EMPIRIS 8 jam 3 - 7 hari Kultur diambil sebelum diberikan
grade I, II, III lebih dari + (Sampai antibiotika empiris.
6 jam Gentamicin IV : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg IV 24 jam didapatkan
hasil kultur)

6 Sepsis dengan patah Cloxacillin IV : 250-500mg IV : 100-200mg/kg/ EMPIRIS 6 jam 7 hari


tulang terbuka hari

7 Osteomyelitis dan Cloxacillin IV : 250-500mg IV : 100-200mg/kg/ EMPIRIS 6 jam 7 hari Terapi dilanjutkan sesuai kultur
septic arthritis hari

8 Infeksi Pasca Implan Ciprofloxacin IVFD : 400 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari Untuk osteomyelitis TB
konsul dengan PIC
Levofloxacin IVFD : 750 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari

C. KSM Bedah Thoraks Kardiovaskular

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak Profilksis pemberian
1 Operasi Bersih : Cefazolin IV : 1-2 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari
Vaskular sentral
2 Vaskular peripheral Cefazolin IV : 1-2 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 36


D. KSM Bedah Urologi

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
1 Refluks vesiko ureter Ciprofloxacin IVFD : 400 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari
dan nefropati refluks
2 Operasi Bersih : Tidak perlu
Nefropeksi/ Hidrokel/ antibiotik
Palomo
prosedur/torsiotestis
UDT/Parapimhosis/
Fimosis/koreksi
priapismus/ Hipospadia
3 Operasi Bersih : Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
hipospadia dengan estimasi Cefoperazon IV: 1 g PROFILAKSIS 8 jam 1 hari ditambahkan antimikroba yg
operasi lebih dari 4 jam sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada penderita
gagal ginjal. Cefazolin digunakan
apabila pasien mengalami
penurunan fungsi ginjal
4 Operasi Bersih Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Terkontaminasi: ditambahkan antimikroba yg
Batu Ginjal sama dengan dosis tunggal
Batu Ureter Pennyesuaian dosis pada
Batu buli penderita gagal ginjal
Cefoperazon IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 37


5 Operasi Bersih Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Terkontaminasi dan ditambahkan antimikroba yg
Terkontaminasi : sama dengan dosis tunggal
Stoma (Nefrostomi, Penyesuaian dosis pada
Cistotomi,
penderita gagal ginjal.
Uretrokutanneostomi)
Nefrektomi Cefoperazon IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari Cefazolin digunakan apabila
(simpel/radikal) pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal

6 Operasi Bersih Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Terkontaminasi dan ditambahkan antimikroba yg
Terkontaminasi : sama dengan dosis tunggal
Sistektomi + Neoblader Penyesuaian dosis pada
Prostatektomi
penderita gagal ginjal
(simpel/radikal)

Cefoperazon IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam i 1hari Cefazolin digunakan apabila


pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 38


7 Operasi Bersih Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Terkontaminasi dan ditambahkan antimikroba yg
Terkontaminasi : Penektomi sama dengan dosis tunggal
Penyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal
Cefoperazone IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal

8 Endoskopi (Operasi Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Bersih Terkontaminasi ditambahkan antimikroba yg
dan Terkontaminasi) : sama dengan dosis tunggal
Percutaneus Nephro
Penyesuaian dosis pada
Lithotomy, Ureteroscopic 1 hari
Lithotripsy, ESWL Cefazolin IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam penderita gagal ginjal.
Transuretheral Resection
of the prostate
Litotripsi, Sistocopi / Aff DJ Cefazolin digunakan apabila
8Stent
pasien mengalami penurunan
Uretrotomi interna
fungsi ginjal.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 39


9 Tindakan Diagnostik Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Bersih Terkontaminasi ditambahkan antimikroba yg
Urodinamik sama dengan dosis tunggal
APG (Antegrate Pennyesuaian dosis pada
Pyelography) penderita gagal ginjal
Cefoperazone IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal
10 Tindakan Diagnostik Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
Bersih Terkontaminasi dan ditambahkan antimikroba yg
Terkontaminasi : Biopsi sama dengan dosis tunggal
Prostat Pennyesuaian dosis pada
Sistografi penderita gagal ginjal
Cefoperazone IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal
11 Laparoskopi dengan Gentamicin IVFD : 5mg/kg IV : 2,5mg/kg PROFILAKSIS 24 jam 1 hari operasi lebih dari 4 jam
melibatkan saluran ditambahkan antimikroba yg
kencing/cerna sama dengan dosis tunggal
Pennyesuaian dosis pada
penderita gagal ginjal
Cefoperazon IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1 hari Cefazolin digunakan apabila
pasien mengalami penurunan
fungsi ginjal
12 Operasi Ciprofloxacin IVFD : 400 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari
Terkontaminasi : Metronidazole IVFD : 500 mg EMPIRIS 8 jam 7 hari
Abses dll

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 40


E. KSM Bedah Saraf

No. Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama


profilaksis Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
1. Abses Otak Ceftriaxon Iv : 2gram IV : 200-300 PROFILAKSIS 12 jam 7 hari
+ mg/kg/hari
Metronidazole IVFD : 15 8 jam
Iv : 500mg
mg/kg

2. Fraktur Dasar Ceftriaxon IV : 1 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari


Tengkorak
Anak dan Dewasa
3 Operasi Tanpa Buka Ceftriaxon IV : 1 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Untuk operasi yang berkepanjangan
Dura dosis ditambah satu atau lebih
menurut lama operasi Sampai lepas
drain atau 24 jam bila tanpa drain

4. Operasi Bersih Ceftriaxon IV : 1 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari Lama pemberian


Operasi Dengan Buka sampai lepas drain atau 24 jam bila
Dura tanpa drain
Max. 7 hari
5. Operasi Bersih Ceftriaxon IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 5 hari Sampai leakage csf berhenti
Terkontaminasi OP + dan lepas drain
leakage csf

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 41


4.4.2 KSM THT dan Kepala Leher

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak Profilaksis Pemberian
1 Rhinosinusitis Akut Ciprofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5
(bakterial)
Cotrimoxazole PO : 960 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5

Co amoxiclav PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5. Hanya


hari untuk anak
2 Rhinosinusitis Kronik Ciprofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5

Cotrimoxazole PO : 960 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5. Hanya


untuk anak
Co amoxiclav PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
hari untuk anak
3 Rhinosinusitis Kronik Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
dengan Komplikasi Clavulanic acid hari untuk anak
Amikacin IV : IV : 15-22,5 mg/ EMPIRIS 8-12 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5
15mg/kg/hari kg/hari
Cotrimoxazole PO : 960 mg PO : 6-10 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari Kultur diambil dihari ke 5. Hanya
Trimethoprim/kg/ untuk anak
hari
4 Rhinitis Ozeana Ciprofloxacin PO : 500 mg PO : 10-20 mg/ EMPIRIS 12 jam 5 hari
kg
Gentamicin IV : 3-5 mg/kg/ IV : EMPIRIS 24 jam 5 hari
hari 7,5mg/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 42


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak Profilaksis Pemberian
5 Otitis Media Supuratif Ciprofloxacin PO : 500 mg PO : 10-20 EMPIRIS 12 jam 5 hari
Akut mg/kg
Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid hari
6 Otitis Media Supuratif Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari
Kronik tanpa Clavulanic acid hari
Kolesteatoma Ciprofloxacin PO : 500 mg PO :10-20 mg/ EMPIRIS 12 jam 5 hari
kg
7 Otitis Media Supuratif Amoxicillin– PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari
Kronik dengan Clavulanic acid hari
kolesteatoma Ciprofloxacin PO : 500 mg PO :10-20 mg/kg EMPIRIS 12 jam 5 hari

8 Abses Retroaurikula Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari


Clavulanic acid hari
Ciprofloxacin PO : 500 mg PO : 10-20 mg/ EMPIRIS 12 jam 5 hari
kg
9 Otitis Eksterna Maligna Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid hari
10 Perichondritis Ciprofloxacin IV : 200 mg PO :10-20 mg/ EMPIRIS 12 jam 5 hari
kg
Levofloxacin IVFD : 500 mg IVFD : 8 mg/kg EMPIRIS 24 jam 5 hari Bila tidak membaik menggunakan
ciprofloxacin
11 Sialadenitis Amoxicillin– PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanicacid hari
12 Tonsilitis Akut Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 mg/kg/ EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 43


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak Profilaksis Pemberian
13 Faringitis Akut Amoxicillin– PO : 625 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid
Amoxicillin PO : 25 mg/kg/hari EMPIRIS 12 jam 5 hari

Cefadroxil PO : 500 mg PO : 30 EMPIRIS 12 jam 5 hari


mg/kg/hari
14 Epiglotitis Akut Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid mg/kg/hari
Cefadroxil PO : 500 mg PO : 30 EMPIRIS 12 jam 5 hari
mg/kg/hari
15 Laringitis Akut Amoxicillin - PO : 625 mg PO : 20 EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid mg/kg/hari
Cefadroxil PO : 500 mg PO : 30 EMPIRIS 12 jam 5 hari
mg/kg/hari
16 Laringotrakeobronkitis Ciprofloxacin IV : 200 mg PO :10-20 mg/Kg EMPIRIS 12 jam 5 hari
+
metronidazol IV : 500mg IV : 30
mg/kg/hari
17 Peritonsil Abses Ciprofloxacin IV : 200 mg PO :10-20 mg/Kg EMPIRIS 12 jam 5 hari
+
metronidazol IV : 500mg IV : 30
mg/kg/hari
18 Operasi Bersih Cefazolin IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1
Terkontaminasi di hari
daerah Telinga,
Hidung, Tenggorok,
Esofagus, dan Bronkus

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 44


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak Profilaksis Pemberian
19 Maksilektomi Cefazolin IV : 1 gram PROFILAKSIS 8 jam 1
Mandibulektomi hari
Glossektomi
Partial Laringektomi
Total Laringektomi
20 Otitis Externa Ofloxacin Tetes telinga

4.4.3 KSM Mata

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
1 Bleparitis : Anterior Topikal: EMPIRIS 6 jam 7-14 hari
Oxyitetracycline
1% salep mata
Sistemik: PO : 250-500 mg EMPIRIS 24 jam 5 hari
Azithromycin
2 Konjungtivitis : Sistemik: IM : 1 gram IM : max. 125mg EMPIRIS IM : 24 jam IM : Single IM :bila tidak ada
Gonococcal Ceftriaxone atau atau atau dose atau keterlibatan kornea. IV :
IV : 1 gram IV : 25-50 mg/kg IV : 12 jam IV : 3 hari bila didapatkan keterlibatan
kornea
Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS Hingga 1 5-7 hari
Levofloxacin 0.3% tetes tiap
jam

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 45


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
3 Konjungtivitis : Sistemik : PO : 500 mg PO : 12.5 mg/kg EMPIRIS 6 jam 7 hari
Klamidial Erythromycin

Topikal: EMPIRIS 6 jam 7 hari


Oxytetracycline 1%
salep mata
4 Konjungtivitis : Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS 4-6 jam 5-7 hari
Purulen Akut Levofloxacin 0,5%

5 Keratitis Bakterial Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS Hingga 1 tetes 7-14 hari Bila kondisi klinis berat dapat
Levofloxacin 0,5% tiap jam diberikan terapi sesuai ulkus
kornea.
Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS 4-6 jam 7-14 jam
Moxifloxacin
0,5%
6 Ulkus Kornea Sistemik: IVFD : 200 mg EMPIRIS IVFD : 12 ja IVFD : 5 hari Bila didapatkan
Bakterial Ciprofloxacin atau atau atau hipopion atau ulkus luas di
PO : 500 mg PO : 12 jam PO : 7-14 hari sentral
Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS Hingga 1 tetes 7-14 hari Pada fase akut
Levofloxacin 0,5% tiap jam antibiotika topikal dapat
diberikan bahkan tiap 5
Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS 4-6 jam 7-14 jam menit.
Moxifloxacin 0,5%

Fortified: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS Hingga 1 tetes Maks 7 hari Antibiotika fortified
Cefazolin F tiap jam dibuat dengan mencampurkan
sediaan tetes mata dan injeksi,

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 46


Fortified: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS Hingga 1 tetes Maks 7 hari atau mengencerkan
Gentamicin F tiap jam sediaan injeksi

7 Endophthalmitis Intravitreal: Vancomycin Vancomycin 0.1 EMPIRIS Dapat diulang


Vancomycin 0.1 ml ml setelah 48-72
1 mg/0.1 ml + + + jam

Sistemik: IVFD : 200 mg EMPIRIS IVFD : 12 ja IVFD : 5 hari


Ciprofloxacin atau atau atau
PO : 750 mg PO : 12 jam PO : 7-10 hari
Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS 4-6 jam 7-14 hari
8 Prosedur operasi Moxifloxacin 0,5% Terapi Post Operatif
Intraokuli
Sistemik: 500 mg PO EMPIRIS 12 jam 5 hari
Ciprofloxacin

Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS 4 jam 7-10 hari


Levofloxacin 0,5%

9 Ocular toxoplasmosis Cotrimoxazole PO : 960 mg EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu

Clindamycin PO : 300 mg EMPIRIS 6 jam 4-6 minggu

Spiramycin PO : 400 mg EMPIRIS 8 jam 4-6 minggu Infeksi Akut pada Ibu Hamil

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 47


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
10 Selulitis: Preseptal Sistemik: PO : 625 mg EMPIRIS 8 jam 5-7 hari
Amoxicillin-

Topikal: EMPIRIS 6 jam 7-10 hari


Chloramphenicol
11 Selulitis: Orbital Sistemik: IV : 1 gram EMPIRIS 24 jam 5 hari
Ceftriaxone
Topikal: 1 tetes (mata) 1 tetes (mata) EMPIRIS Hingga 1 tetes 10-14 hari
Levofloxacin 0,5% tiap jam
Topikal: EMPIRIS 6 jam 10-14 ari
Chloramphenicol

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 48


4.4.4 KSM Obstetri Ginekologi

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
1 Operasi Elektif Bersih No Antibiotic PROFILAKSIS
Pemasangan implant
2 Operasi Elektif Bersih Cefazolin IV : 1 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
Terkontaminasi : SC
elektif Rekonstruksi tuba
Histerektomi supravaginal
Kista ovarium Laparoskopi
(diagnostik/terapetik)
Surgical staging
Vaginoplasty
MOW
3 Operasi Emergency Bersih Cefazolin IV : 1 gram PROFILAKSIS 24 jam 1 hari
Terkontaminasi SC CITO
KET
Kista Ovarium Terpuntir Kuret
Abortus (tidak terinfeksi)
4 Operasi Elektif Ceftriaxon IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam Sampai ada
Terkontaminasi : Fistel kultur
vesico vagina TOA Gentamycin IV : 80 mg EMPIRIS 12 jam Sampai ada
kista terinfeksi kultur
5 Operasi Emergency Ceftriaxon IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam Sampai ada
Terkontaminasi : Kuret kultur
abortus septik SC partus Gentamycin IV : 80 mg EMPIRIS 12 jam Sampai ada
kasep Kista/TOA pecah kultur

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 49


A. Infeksi Obstetri Ginekologi

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
1 Antibiotika terapi Ceftriaxon IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam Sampai ada kultur
Partus kasep
dengan infeksi Gentamycin IV : 80 mg EMPIRIS 12 jam Sampai ada kultur
2 Hamil dengan UTI Ceftriaxon IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam Sampai ada kultur

Gentamycin IV : 80 mg EMPIRIS 12 jam Sampai ada kultur


3 Fluor albus Clindamicin PO : 300 mg EMPIRIS 8 jam 7 hari
STD
Fluor albus Doxyciclin PO : 100 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari
Non STD

4 Pelvic Inflammation Clindamicin PO : 300 mg EMPIRIS 8 jam 7 hari


Disease
Ringan dan sedang Doxyciclin PO : 100 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari

Pelvic Inflammation Ceftriaxon IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 7 hari


Disease + +
Berat Gentamicin IV : 500 mg 24 jam
+ + +
Metronidazole IV : 500 mg 8 jam
5 Mastitis 1. Amoxicillin– PO : 625 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
ClavulanicAcid
2.Eritromycin PO : 500 mg EMPIRIS 6 jam 5 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 50


4.4.5 KSM Ilmu Kesehatan Anak
A. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit Tropik/ Parasit)
Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. KumanPenyebab Interval Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
1 Angiostrongyliasis Angiostrongylus Albendazole PO:20mg/kg/ DEFINITIF 12jam 9hari
cantonensis hari, terbagi2
kali perhari
Angiostrongylus Thiabendazole PO:50-75mg/ DEFINITIF 8jam 3hari
costaricensis kg/hari, terbagi3
kali perhari
2 Ascariasis Ascarislumbricoides Pyrantelpamoate PO:10mg/kg/ DEFINITIF 1hari
Hari
Mebendazole PO:100mg, DEFINITIF 12jam 3hari
2xsehari
Albendazole PO:400mg DEFINITIF 1hari
Dosistunggal
Ivermectin PO:150-200 μg/ DEFINITIF 1hari
kg,satukali
3 Babesiosis Baylisascaris Albendazole PO:25-40mg/ DEFINITIF 12jam
procyonis kg/hari, terbagi2
kali per hari
4 Cryptosporidiosis Cryptosporidium Nitazoxanide PO:12-47 DEFINITIF 12jam
parvum bulan:5ml
(100mg),
terbagi 2 dosis
Paramomycin PO:30mg/kg/ DEFINITIF 6-12jam
hari, terbagi2-4
dosis
Azithromycin PO:10mg/kg/ DEFINITIF 5hari
Hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 51


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. KumanPenyebab Interval Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
5 Cutaneous Larva Ancylostoma Albendazole PO :15mg/kg/ EMPIRIS 24jam 3hari
Migrans caninum hari, sekali
Ancylostoma sehari
braziliense
Uncinaria
stenocephala
6 Cyclospora spp Cyanobacterium-like Trimetroprim/Sulfa PO:10mg DEFINITIF 12jam 5-10hari
agent methoxazol Trimethoprim/kg
/hari,
dibagi 2kali
perhari
7 Cysticercosis Cysticercus Albendazole PO:15mg/kg/ DEFINITIF 12jam
cellulosae hari, terbagi2
kali sehari
Praziquantel PO:50-100mg/ DEFINITIF 8jam 15-30hari
kg/hari, dibagi3
kali perhari
8 Echinococcosis Echinococcus Albendazole PO :15mg/kg/ DEFINITIF 12jam 1-6 bulan
granulosus, hari, terbagi2
Echinococcus kali sehari
multilocularis ataukombinasi PO:50-75mg/ DEFINITIF 5-14hari
Praziquantel kg/hari
9 Eosinophilic colitis Ancylostoma Albendazole PO:15mg/kg/ DEFINITIF 12jam
caninum hari, terbagi2
kali sehari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 52


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. penyakit / tindakan Kuman Penyebab Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian Keterangan
10 Filariasis Onchocerca volvulus Ivermectin PO : 150 μg/kg DEFINITIF
once diulang 6 –
12 bulan
Wuchereria DietilCarbamacin P.O : DEFINITIF 8 jam 4-14 hari
bancrofti, Brugia (DEC) Hari 1 : 1 mg/kg
malayi, Mansonella Hari 2 :
streptocerca 3 mg/kg/hari terbagi
3 dosis Hari 3 :
3-6 mg/kg/hari terbagi
3 dosis Hari 4–14 :
6 mg/kg/hari terbagi
3 dosis
Ivermectin PO : 400 μg/kg DEFINITIF 1 hari
Tunggal
Albendazole 400 mg dosis DEFINITIF 1 hari
Tunggal
Mansonella ozzardi Ivermectin PO : 150 μg/kg DEFINITIF 1 hari
Once
Mansonella perstans Albendazole PO : 400 mg DEFINITIF 12 jam 10 hari
terbagi 2 dosis

Loa loa DEC PO : DEFINITIF 14-21 hari


Hari 1: 1mg/kg
Hari 2 :
3 mg/kg/hari terbagi 3
dosis Hari 3 :
3-6 mg/kg/hari terbagi 3
dosis Hari 4–14 :
6 mg/kg/hari terbagi 3
dosis Hari 15–21 :
9 mg/kg/hari dibagi 3
kali perhari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 53


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Pemberian
11 Giardiasis Giardia Lamblia Metronidazole PO:30-40mg/ DEFINITIF 8jam 7-10hari
kg/hari, dibagi3
kali perhari
Nitazoxanide PO:100mg/kali, DEFINITIF 12jam 7hari umur 12-47 bulan
2kaliperhari
PO:200mg/kali, DEFINITIF 12jam 7hari umur 4-11tahun
2kaliperhari
PO:1tab,2kali DEFINITIF 7hari >12tahun
Perhari
Tinidazole PO:50mg/kg/ DEFINITIF 1hari
Hari
Furazolidon PO:5-8mg/kg/ DEFINITIF 6jam 10hari
hari, dibagi4
dosis
Inakrin PO:6mg/kg/ DEFINITIF 8jam 7-10hari
hari, dibagi3
dosis
12 Hookworm Necatoramericanus, Albendazole PO:10mg/kg, DEFINITIF dosistunggal
Ancylostoma max.400mg
duodenale Satukali
Pyrantelpamoate PO:11mg/kg, DEFINITIF 24jam 3hari
max.1gram/hari,
sekali per hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 54


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama
No. Kuman Penyebab profilaksis Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
13 HymenolepiasisNana Hymenolepisnana Prazyquantel PO:25mg/kg DEFINITIF 1kali/single
Isosporiasis Isospora belli dose
Trimetoprim/Sulfam 10Hari: DEFINITIF 10hari
ethoxazol 10mg
Trimethopri
m/kg/hari
dibagi 4kali
perhari,
Lalu
3minggu:
5
mgTrimethoprim
/kg/hari dibagi 2
dosis
14 LICE Pediculuscapitisor Permethrin1%, 1% DEFINITIF
humanus, Phthirus Pyrethrin,
Pubis Malathion0,5%.
Lindane, Benzyl
alcohol lotion5%,
Ivermectinlotion
0,5%, ivermectin
200μg/kgsekali

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 55


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama
No. Kuman Penyebab profilaksis Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
15 Pinworms Enterobius Albendazole PO :10mg/kg DEFINITIF 1hari Dosis tunggal
vermicularis max.400mg
Tunggal
Pyrantel pamoate PO:11mg/kg DEFINITIF 1hari Diulang dalam2 minggu
max.1gram once,
diulang
pengobatan
dalam2minggu
Ricketsiasis Ricketsiasiscinorii Doxycycline PO :100mg DEFINITIF 12jam 7hari

RicketsiasisRicketsii Doxycycline PO : 22mg/kg/ DEFINITIF 12jam 7hari


Kali
16 Scabies Sarcoptes scabei Permethrin5% DEFINITIF
cream
Lindane lotion DEFINITIF

Ivermectin PO:200 μg/kg DEFINITIF 1 hari Dosis tunggal


Sekali
17 Strongyloidiasis Strongyloides Ivermectin PO:200 μg/kg DEFINITIF 1-2hari
stercoralis sehari sekali
Thiabendazole PO:50mg/kg/ DEFINITIF 2 hari
hari, dibagi2
kali sehari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 56


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama
No. KumanPenyebab profilaksis Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
18 Toxoplasmosis Toxoplasma gondii Pyrimethamine PO: DEFINITIF 12jam
3hari:
2 mg/kg/hari
dibagi 2kali
perhari
Lalu
1 mg/kg/hari
sehari sekali
Dan Sulfadiazine PO:120mg/kg/ hari, DEFINITIF 6jam
dibagi4 kali perhari
max.6g/hari
Dengan asamfolat PO:10-25mg DEFINITIF
Dan leucovorin
Spiramycin PO:100mg/kg/ hari, DEFINITIF 12jam
dibagi2
Dosis
Corticosteroid PO:1.5mg/kg/ hari, DEFINITIF 12jam
dibagi2 dosis
19 Trichinellosis Trichinella spiralis Albendazole PO :20mg/kg/ DEFINITIF 12jam 8-14hari
hari,max.400 mg/kali
dibagi2
kali perhari
20 Visceral Larva Toxocaracanis; Albendazole PO:15mg/kg/ hari, DEFINITIF 12jam 3-5hari
Migrans(Toxocariasis) Toxocaracati dibagi2
kali perhari
DEC PO:6mg/kg/ DEFINITIF 8jam 7-10hari
haridibagi3kali
perhari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 57


Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama
No. KumanPenyebab Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Profilaksis Pemberian
21 Whipworm TrichurisTrichiura Albendazole PO:400mg DEFINITIF 3hari
(Trichuriasis)
Ivermectin PO:200 μg/kg DEFINITIF 3hari

22 Malariatanpa Malaria Falsifarum Dihydroartemisinin 2-4mg/kg DEFINITIF 3hari


komplikasi
Piperaquine 16-32mg/kg DEFINITIF 3hari

Primaquine 0.75mg/kg DEFINITIF 1kali di hari


pertama
Linikedua Kina+ PO:10mg/kg/ DEFINITIF
hari, 3kali sehari
Clindamycin PO:6mg/kg/ DEFINITIF 7hari
kali, 3kali sehari
Primaquine 0.75mg/kg DEFINITIF 1kali di hari
pertama
Malariavivax Dihydroartemisinin 2-4mg/kg DEFINITIF 3hari

Piperaquine 16-32mg/kg DEFINITIF 3hari

Primaquine 0.25mg/kg DEFINITIF 14hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 58


Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama
No. KumanPenyebab profilaksis Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
Malariatanpa Malaria vivaxyg Dihydroartemisinin 2-4mg/kg DEFINITIF 3hari
komplikasi relaps Piperaquine 16-32mg/kg DEFINITIF 3hari
Primaquine 0.5mg/kg DEFINITIF 14hari
Malaria Ovale Dihydroartemisinin 2-4mg/kg DEFINITIF 3hari
Piperaquine 16-32mg/kg DEFINITIF 3hari
Atau Artesunate DEFINITIF
amodiaquine
Malaria malariae Dihydroartemisinin 2-4mg/kg DEFINITIF 3hari
Piperaquine 16-32mg/kg DEFINITIF 3hari
Infeksicampur Dihydroartemisinin 2-4mg/kg DEFINITIF 3hari
P.falsiparum+ Piperaquine 16-32mg/kg DEFINITIF 3hari
P.vivax/ovale
Primaquine 0.25mg/kg DEFINITIF 14hari
MALARIA BERAT Artesunat IV:2,4mg/kg DEFINITIF 12jam 3kali
dilanjutkanDHP+ sebanyak3kali pemberian
Primaquine IV:2,4mg/kg DEFINITIF 24jam sampai
sebanyak3kali mampu
minumobat
Obat alternatif KinaHCL25% 10mg/kg DEFINITIF 8jam 7hari
dilanjutkanKina sampai
peroral dapat
minumobat

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 59


B. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit Tropik/Bakteri)

Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama


No. Kuman Penyebab profilaksis Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
1 Bullousimpetigo, Staphylococcus Oxacillin IV:15 mg/kg/ DEFINITIF 8jam 10-14 hari
Cellulitisof unknown aureus hari
Etiology,cellulitis,buccal
Pyoderma,
Staphylococcal scalded
skin syndrome
2 Diphtheria Corynebacterium Erythromycin 40-50 mg/kg/hari DEFINITIF 6 jam 10-14 hari
difteria dibagi 4 dosis
Penicillinprocain IM :50.000- DEFINITIF 12jam 10-14 hari difteri berat
100.000IU/kg/
hari, dibagi2
3 Pharyngitis bakterial Amoxicillin 50-75 mg/kg/hari EMPIRIS 8 jam 10 hari
dibagi 3 dosis
Erythromycin 40 mg/kg/hari EMPIRIS 6-12 jam 10 hari
dibagi 4 dosis
4 Pertussis Bordetella pertusis Erythromycin 40 mg/kg/hari EMPIRIS 6 jam 14 hari
dibagi 4 dosis
Clarithromycin 15 mg/kg/hari EMPIRIS 12 jam 7 hari
dibagi 2 dosis

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 60


Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama
No. Kuman Penyebab profilaksis Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak Pemberian
5 Pneumocystis jiroveci Pneumocystis carinii Trimethoprim / 20 mg dari EMPIRIS 14-21 hari
thoxazole Trimethoprim/kg/
hari dibagi 4 dosis

PCP pada HIV anak Trimethoprim / 5 mg/kgBB/hari PROFILAKSIS 24 jam Sampai CD4 >200 atau
Sulfamethoxazole >20% setelah terapi 6
bulan

6 Typhoid fever Typhoid fever Chloramphenicol 50-100 mg/kg/hari DEFINITIF 6 jam 7-10 hari
dibagi 4 dosis
secara IV/po
Trimethoprim / 8 mg/kg/hari dari DEFINITIF 12 jam 10 hari Bila intoleransi dengan
Sulfamethoxazole Trimethoprim Chloramphenicol
dibagi 2 dosis

Ceftriaxone 100 mg/kg/hari DEFINITIF 12 jam 5 hari Bila tifoid berat


IV, IM dibagi 2
dosis

Ciprofloxacin 15 mg/kg/kali DEFINITIF 12 jam 10-14 hari life threatening,


penggunaan tidak
melebihi 2 minggu
7 Leptospirosis Leptospira Ceftriaxon 50 mg/kg hari DEFINITIF 7 hari Leptospirosis berat
sehari sekali
Doxycyclin (>7 4 mg/kg/hari DEFINITIF 12 jam 7-10 hari Untuk rawat jalan
tahun) (maks
200
mg/hari)dibagi 2
dosis

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 61


Keadaanklinik/ KumanPenyebab Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik profilaksis Interval Pemberian Keterangan
Dewasa Anak
8 Tetanus Clostridium Metronidazole 30 mg/kg/hari IV DEFINITIF 8 jam 10-14 hari
tetani

9 Sepsis 1. Ampisillin 200 mg/kgBB/hari iv EMPIRIS 6 jam 10-14 hari pemakaian 3 hari, klinis tidak
sulbactam dalam 4 dosis membaik dan procalcitonin
meningkat dapat ditambahkan
gentamisin
2.Gentamisin 5-7 mg/kgBB/hari iv EMPIRIS 12-24 jam 10-14 hari
dibagi 1- 2 dosis

3. Meropenem 30-120mg/kgBB/hr EMPIRIS 8-12 jam + Berdasar peta kuman atau


8 jam kultur darah

10 MRSA MRSA Vancomycin Meningitis, iv: 15 DEFINITIF 10-14 hari


mg/kg/kali

Bakteremia, iv: 10 DEFINITIF


mg/kg/kali

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 62


C. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit Tropik/Jamur)

Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama


No. Penyakit /tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval Pemberian Keterangan
1 Aspergillosis Itraconazole IV/PO:5-10 DEFINITIF 12jam
mg/kg/hari,2x
sehari

2 Candidosis Fluconazole P.O,I.V: 6-12 DEFINITIF


mg/kgBB/hari

Micafungin IV: 4 – 12 mg/kgBB curiga strain resisten


candida albicans atau
Non candida albican
candidosis
3 Meningitis Cryptococcus Fluconazole 6 mg/kgBB/hari DEFINITIF

Flucytosine P.O : 50-150 mg/kgBB DEFINITIF 6 jam


dalam 4 dosis

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 63


D. KSM Ilmu Kesehatan Anak (Infeksi dan Penyakit Tropik/Virus)

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
1 Cytomegalovirus Cytomegalovirus Valganciclovir PO : 16 mg/kg/dose, DEFINITIF 12 jam 6 bulan
Congenital 2 kali sehari
Ganciclovir IV : 6-8 DEFINITIF 12 jam 6 minggu
mg/kg/dose, 2 kali
sehari
Cytomegalovirus Ganciclovir IV : 12 mg/kg/hari, DEFINITIF 12 jam 14-21 hari
Perinatal atau dibagi 2 dosis
postnatal
Cytomegalovirus Ganciclovir IV : 10 mg/kg/hari, DEFINITIF 12 jam 14-21 hari
Immunocompromised dibagi 2 dosis
(HIV) dapat ditingkatkan
sampai 15mg/kg/
hari, dibagi 2 dosis
2 Herpes Simplex virus Mucocutaneous Acyclovir PO : 60-80 mg/kg/ DEFINITIF 6-8 jam 5-7 hari
(normal host) hari, dibagi 3-4
dosis
Valacyclovir PO : 20 mg/kg/dose, DEFINITIF 12 jam 5-7 hari
2 kali sehari
Genital Acyclovir PO : 400 mg, 3 kali DEFINITIF 8 jam 7-10 hari
Perhari
Valacyclovir PO : 1 gram, 2 kali DEFINITIF 12 jam 10 hari
Perhari
Famciclovir 250 mg 3 kali DEFINITIF 8 jam 7-10 hari
perhari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 64


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
Encephalitis Acyclovir IVFD : 60 mg/kg/ DEFINITIF 8 jam 21 hari utk
hari dalam 1-2 jam, bayi<4 bulan
dibagi 3 dosis
45-60 mg/kg/hari DEFINITIF utk bayi dan anak

3 Influenza A dan B Oseltamivir DEFINITIF

Preterm (<38 1 mg/kg/kali 2 kali DEFINITIF 12 jam


minggu) Sehari

Preterm (38-40 1.5 mg/kg/kali 2 DEFINITIF 12 jam


mgg) kali sehari
Preterm >40 3 mg/kg/kali 2 DEFINITIF 12 jam
mgg kali sehari
Term: lahir-8 3 mg/kg/kali 2 DEFINITIF 12 jam
bulan kali sehari

9-11 bulan 3.5mg/kg/kali 2 kali DEFINITIF 12 jam


Sehari
12-23 bulan 3.5mg/kg/kali 2 DEFINITIF 12 jam
kali sehari
2-12 tahun DEFINITIF

≤15 kg 30 mg DEFINITIF
16-23 kg 45 mg DEFINITIF
24-40 kg
60 mg DEFINITIF

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 65


Keadaan klinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. Penyakit /tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
4. > 40 kg 75 mg DEFINITIF
Varicella Zoster virus
Acyclovir 80 mg/kg/hari dibagi DEFINITIF 6 jam 5 hari
4 dosis

Acyclovir IVFD : 30 mg/kg/hari DEFINITIF 8 jam 10 hari


selama 1-2 jam, dibagi
dalam 3 dosis

Valacyclovir PO : 20 mg/kg DEFINITIF 5 hari

5 Herpes Zoster Valacyclovir PO : 1 gram DEFINITIF 24 jam 7 hari


Acyclovir PO : 800 mg DEFINITIF 7-10 hari
6 Severe Acute Oseltamivir PO : 75 mg DEFINITIF 24 jam 5 hari
Respiratory Syndrome

7 Avian influenza Oseltamivir PO : 75 mg DEFINITIF 24 jam 5 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 66


4.4.6 KSM Penyakit Dalam (Gastrohepatologi)

Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis


No. penyakit/ tindakan Antibiotik Empiris/ Interval Lama Keterangan
Dewasa Anak profilaksis pemberian
1 Shigellosis bakterial Ciprofloxacin 15 mg/kg/kali EMPIRIS 12 jam 3-7 hari

Cefixim 3-5 mg/kg/kali EMPIRIS 12 jam 7 hari bila 3 hari tidak membaik
dengan ciprofloxacin
2 Cholera Tetrasiklin P.O : 12,5 mg/kgBB EMPIRIS 6 jam 3 hr

3 Amoebiasis Metronidazol P.O : 10 mg/kgBB EMPIRIS 8 jam 5-10 hr

4 Giardiasis Metronidazol P.O :10 mg/kgBB EMPIRIS 8 jam 5-10 hr

5 Sakit perut berulang Amoksisilin + P.O : 25 mg/kgBB + EMPIRIS 12 jam + 7 – 14 hr + antibiotika, ditambah Proton
Metronidazol P.O : 20 mg/kgBB 12 jam 7 - 14 hr pump inhibitor (PPI)

6 Salmonellosis Choramphenicol 50-100 mg/kg/hari EMPIRIS 6 jam 10 hari bila tidak membaik ganti
dengan cefixim
7 Enteroinvasive E Coli, Colistin 20.000-40.000 EMPIRIS 8 jam 7-10 ari
Enterohemorrhagic E Coli iu/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 67


4.4.7 KSM Penyakit Dalam

Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Interval Lama Keterangan


No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak pemberian
Profilaksis
1 Sepsis Ampicillin Sx I.V : 200 mg/kg/hr EMPIRIS 8 jam 10 hari

Gentamycin I.V: 5-7 mg/kg/hr EMPIRIS 12-24 jam 10 hari

Meropenem I.V: 30-50 EMPIRIS 8 jam 10 hari


mg/KgBB/hari

Amikasin I.V : 15 mg/kgBB/hr EMPIRIS 12-24 jam 7-14 hari

Fluconazol 6 -12 mg/kg/hari EMPIRIS 7-10 hari

Mycafungin IV: 4 – 12 mg/kgBB EMPIRIS 7-10 hari

2 ISK Amoxicillin 10-25 mg/kg/x EMPIRIS 3x/hari 7 hari-10 hari intra vena atau per oral
Clavulanic (maks 1 gram)
Acid
C0-trimoxazole 3-4 mg/kg/x EMPIRIS 2x/hari 7-10 hari
(Trimethoprim 1 mg, Trimethoprim
Sulfametoksazole 5
mg
Ceftriaxone 25 mg/kg/x EMPIRIS 2x/hari 7-14 hari Renal adjustment
(maks 1 gr),
severe: 50 mg/kg/x (
maks 2 gr)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 68


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
3 Diare Shigella spp 1. Ciprofloxacin PO : 500mg EMPIRIS 12 jam 3 hari Bila pasien muntah atau
ada tanda sepsis,
2.Cotrimoxazol PO : 960 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari
antibiotik diberikan secara
Diberikan
IV
bila MRS
Salmonella Thypi 1. Ciprofloxacin PO : 500mg EMPIRIS 12 jam 3-5 hari Pada pasien
imunokompromais
2. Chloramphenicol PO : 500 mg EMPIRIS 6 jam 10-14 hari diberikan antara 7 -
10 hari
Vibrio cholera 1. Tetracycline PO : 500mg EMPIRIS 6 jam 3 hari
2. Ciprofloxacin PO : 500mg EMPIRIS 12 jam 3-5 hari

Clostridium difficile Metronidazole PO : 500mg EMPIRIS 6 jam 7-14 hari

Giardia Lambia Metronidazol PO : 250-500 EMPIRIS 6 jam 7-14 hari


mg
Entomoeba Metronidazol PO : 250-500 EMPIRIS 6 jam 7-14 hari
Hystolitica mg
Isospora belii Cotrimoxazol PO : 960 mg EMPIRIS 12 jam 7-10 hari

Cryptosporidia Paromomisin PO : 4 EMPIRIS 24 jam 4 hari


+ Azithromycin gram/hari
+ PO : 500 mg
Salmonella (non 1. Ciprofloxacin PO : 500mg EMPIRIS 12 jam 3 hari
typhoidal)
2.Kortimoxazol PO : 960 mg EMPIRIS 12 jam 3 hari

4 Diare terkait E. coli 1. Ciprofloxacin PO :500 mg EMPIRIS 12 jam 1-5 hari


pemberian antibiotik Cyclospora
Traveler diarea cayetanensis
Isospora belli

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 69


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberi
5 Nosokomial diare Mycobacterium 1. Metronidazole PO : 500mg EMPIRIS 6 jam 7-14 hari Bila C difficile
(menunggu kultur C. avium Complex C. negative,
difficile) difficile pemberian
metronidazole
Dihentikan
6 Curiga infeksi Metronidazole PO :250–750mg EMPIRIS 8 jam 7-10 hari
Giardia

7 Infeksi H. pylori Helicobacter 1. Clarithromycin PO : 500 mg EMPIRIS 12 jam 7-14 hari Dengan
pylori + Amoxycillin + PO : 1 gram penambahan terapi
lansoprasol 30 mg
12 jam
tiap 12 jam selama
14 hari
2. Tetrasiklin PO : 250 mg EMPIRIS 6 jam 7-14 hari Di daerah yang
+ Metronidazol e + PO : 500 mg 8 jam diketahui resisten
+ Bismut subsalisilat + PO : 2 tab 12 jam
klaritromisin
>20% Dengan
penambahan terapi
lansoprasol 30 mg
tiap 12 jam selama
14 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 70


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberiam
8 TBC abdomen Rifampicin + PO :450– 600 mg EMPIRIS 24 jam 6 bulan
Mycobacterium OAT dapat
(TBC pencernaan dan tuberculosis Isoniazid + PO :300 mg PO EMPIRIS 24 jam 6 bulan diperpanjang s/d
peritonitis TB) Pirazinamid + :500 mg PO :500 EMPIRIS 24 jam 2 bulan
Ethambutol + mg IM :1 gram EMPIRIS 24 jam 6 bulan 12–18 bulan
Streptomisin EMPIRIS 24 jam 2 bulan Pemberian steroid
memperbaiki
kondisi
9 Pancreatitis Metronidazol IVFD : 500 mg 8 jam Antibiotik diberikan
7-14 hari
+ +
pada px pankreatitis
Siprofloksasin IV : 200 mg 12 jam 7-14 hari
nekrosis yg lbh 30%
pancreas yg
dibuktikan dgn CT
scan

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 71


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberiam
10 Inflamatory Bowel Proses imunologi 5-aminosalicylic PO : 3-6 mg/hari 8 jam Sampai
EMPIRIS Bila terinfeksi lain
Disease acid(5- tercapai
Kolitis ulceratif ASA)/Sulphasalazine remisi perlu ditambah
Untuk penyakit antibiotik.
ringan ( kurang 25
cm)
Induksi remisi
10 Inflamatory Bowel Proses imunologi 5-aminosalicylic PO : 3-6 mg/hari EMPIRIS 8 jam Sampai
Disease acid(5- tercapai Bila terinfeksi lain
Kolitis ulceratif ASA)/Sulphasalazine remisi perlu ditambah
Untuk penyakit antibiotik.
ringan ( kurang 25
cm)
Induksi remisi
11 Inflamatory Bowel 1. Mesalazine PO : 2-4,8 mg/ EMPIRIS 8 jam sampai
Disease hari tercapai
Kolitis ulceratif remisi
Sedang lebih 25 cm 2. 5-aminosalicylic PO/topical : EMPIRIS 8 jam sampai Bila 2-4 mgg gagal
s/d flexura splenic acid(5- 3-6 mg/ hari tercapai mencapai remisi,
ASA)/Sulphasalazine remisi perlu ditambah
steroid/cyclosporine

12 Inflamatory Bowel 5-aminosalicylic PO/topical : EMPIRIS 8 jam Minimal 5


Disease acid(5- 3-6 mg/ hari tahun
Kolitis ulceratif ASA)/Sulphasalazine sampai
Moderat ( sampai sembuh
caecum)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 72


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberiam
13 Inflamatory Bowel 1. 5-aminosalicylic PO/topical : EMPIRIS 8 jam Bila gagal
Disease acid(5- 3-6 mg/hari maintanace, yaitu
Kolitis ulceratif ASA)/Sulphasalazine kambuh lebih 2
Maintenace remisi kali dalam 1 tahun
kambuh, diberi
imunosupresan,
bila masih gagal
perlu pemberian
infliximab.cholecto
my diindikasi pada
penderita displasia
berat menuju ke
kanker,terapi
ditambah
metronidazol, dan
siprofloksasin
2. Mesalazine PO : 2-4,8 mg/hari EMPIRIS 8 jam Sampai
tercapai
remisi

14 Crohn disease 1. 5-aminosalicylic PO : 3-6 mg/hari EMPIRIS 8 jam Sampai


Induksi remisi: acid(5- tercapai
Ringan ASA)/Sulphasalazine remisi

2. Mesalazine PO : 2-4,8 mg/hari EMPIRIS 8 jam Sampai


tercapai
remisi

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 73


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval angan
penyakit / tindakan Antbiotik Dewasa Anak profilaksis pemberiam
15 Crohn disease 1. 5-aminosalicylic PO : 3-6 mg/hari EMPIRIS 8 jam
Induksi remisi: acid(5-
Moderat ASA)/Sulphasalazine
2. Mesalazine PO : 2-4,8 mg/hari EMPIRIS 8 jam

16 Cholecistitis Enterobacterial Cefotaxime IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 7 hari Antibiotik


calculous acut family diberikan bila ada
Enterococus/ tanda infeksi
anaerob leukositosis suhu
lebih dari 35C
dangan gambaran
Cefotaxime IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 7 hari udara pada dinding
+ atau kantung
empedu)

1. Ciprofloxacin IV : 200 mg EMPIRIS 12jam 7 hari

2. Metronidazole IV : 500 mg EMPIRIS 6 jam 7 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 74


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / indakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
17 Kholangitis acut Ecoli 1. Ampicillin- IV : 1 gram EMPIRIS 8 jam 5-7 hari
Enterococcus sulbactam
Klebsiella
Enterobactere 2. Cefositin IV : 1 gram EMPIRIS 8 jam 5-7 hari
pseudomonas
streptococus 3. Metronidazole IV : 500 mg EMPIRIS 12 jam 5-7 hari

18 Sirosis dengan Escherichia coli Ceftriaxone IV : 1 gram EMPIRIS 12-24 jam 10 – 14 hari
Spontaneous Klebsiella
peritonitis bacteria pneumonia
Non-enterococcal -
Streptococcus spp
19 Sirosis dengan E. Coli Ceftriaxone IV : 1 gram EMPIRIS 24 jam Minimal 7
perdarahan varises K. Pneumoniae hari
Ciprofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 12 jam 7-14hari

20 Abses hati Escherichia coli Ceftriaxone IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 2-3 minggu
Piogenik Klebsiella +
pneumonia
Anaerobic Metronidazole IV : 500 mg 8 jam 2-3 minggu
streptococci

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 75


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberiam
21 Abses hati E. histolytica 1. Metronidazole PO/IVFD : EMPIRIS Bila 3-5 terapi hari
Amubik 500–750 mg tidak ada perbaikan
terapi atau
diameterabses
> 10 cm harus
dilakukan drainase

2. Didihydroxyquin PO : 650 mg
(Luminal amoebicide)

3. Chloroquine PO : 600 mg
(Tropozoid dilanjutkan
PO :300 mg
22 Candidiasis Candida Fluconazole PO : 150 mg EMPIRIS 24 jam 14 hari
Bila terjadi resistensi
Mucocutane gabralta
fluconazol atau telah
us candidiasis Candida
menggunakan
: Cutaneus albicans
fluconazol 7 hari tapi
Vulvovagin al Candida Sp.
Thrush tidak ada perbaikan
esophageal
Deeply
invasi.ve(kidney,
GI tract, urinary tract,
abdomen)

Echinocandin IVFD : 100mg EMPIRIS 24 jam 14 hari


(micafungin)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 76


23 Histoplasmosis Histoplasma Fluconazole PO :200 - 400 mg EMPIRIS 24 jam 3–6bulan
Perikarditis pada Capsulatum
kondisi kusus
imunocompromise

Itraconazole PO : 200 mg EMPIRIS 8 jam 3 hari


Criptococus
dilanjutkan
PO : 200 mg 12 jam 6-12 minggu

24 Infeksi Pulmoner Coccidioido 1.Flukonazole PO: 200 - 400 mg EMPIRIS 24 jam


Primer dan kronik Immitis
C. posadasii
2.Itrakonazol PO : 200 -400 mg EMPIRIS 24 jam

25 Ricketsiasis Ricketsiasis cinorii Doxycycline PO: 100 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari


Ricketsiasis typhii
Ricketsiasis
prowarrezkii
Ricketsiasis ricketsii

26 helmyntiasis Nematode 1.Mebendazole PO : 200–400 mg EMPIRIS 8 jam 3 hari


usus dilanjutkan
Hematoda 400 mg
Ceztoda
8-14 hari
8 jam
2. pyrantel pamoat PO: 250mg EMPIRIS 24 jam 1 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 77


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
27 Malaria tanpa Plasmodium 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam 3 hari
komplikasi falcifarum/knowlesi 3 tablet (BB<60kg)
+
3 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam Hari
2 tablet (BB<60kg) pertama
2.Artesunat 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari
+
Amodiakuin 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari
+
Primakuin 3 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam Hari
2 tablet (BB<60kg) pertama
3. Kina 2 tablet EMPIRIS 8 jam 7 hari ibu hamil trimester
+ I
Clindamycin EMPIRIS

4. ACT 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari ibu hamil trimester


II & III
Plasmodium Vivax 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam 3 hari
+ 3 tablet (BB<60kg)
Primakuin 1 tablet EMPIRIS 24 jam 14 hari
2.Artesunat 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari
+
Amodiakuin 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari
+
Primakuin 1 tablet EMPIRIS 24 jam 14 hari
3. Kina 2 tablet EMPIRIS 8 jam 7 hari ibu hamil trimester
I
4. ACT 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 78


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
Malaria tanpa Plasmodium Ovale 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam 3 hari
komplikasi 3 tablet (BB<60kg)
2.Artesunat 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari
+ 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari
Amodiakuin

Plasmodium ACT 4 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam 3 hari


Malariae 3 tablet (BB<60kg)
Plasmodium 1.ACT 4 tablet (BB≥60kg); EMPIRIS 24 jam 3 hari
falcifarum + + 3 tablet (BB<60kg)
vivax/ovale Primakuin 1 tablet EMPIRIS 24 jam 14 hari

2.Artesunat 4 tablet EMPIRIS 24 jam 3 hari


+ EMPIRIS 24 jam 3 hari
Amodiakuin 4 tablet EMPIRIS 24 jam 14 hari
+
Primakuin 1 tablet
28 CMV Retinitis Citomegalo Virus Ganciclovir IVFD : 5 mg/kg EMPIRIS 24 jam 14-21 hari Loading dose atau
Maintenance dose

Valganciclovir PO : 900 mg EMPIRIS 12 jam Loading dose

29 CMV profilaksis Citomegalo Virus Ganciclovir IV : 500 mg EMPIRIS 12 jam Sampai CD 4


pada HIV ≥100 cells/uL
selama ≥ 6 bulan
Valganciclovir PO : 900 mg EMPIRIS 24 jam Sampai CD 4
≥100 cells/uL
selama ≥ 6 bulan
30 CMV pada Renal Citomegalo Virus Ganciclovir IVFD : 5 mg/kg EMPIRIS 12 7-14 hari Loading dose atau
Transplant atau jam atau Maintenance dose
PO : 3x1000 mg atau 14-21 hari
24 jam

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 79


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
31 Influenza A H1N1 Oseltamir 75 mg po EMPIRIS 12 jam 5 hari Terapi

75 mg po 24 jam 10 hari Profilaksis


Zanamivir Inhalasi : 2x5 mg EMPIRIS 12 jam Terapi

Inhalasi : 2x5 mg 24 jam Profilaksis


32 Dipteri Corynebacterium ADS + EMPIRIS ADS 40.000 U
diptheriae (nasal/faucial
diptheria)

ADS 60.000 U
(moderate
nasofaringeal/faucia
l diptheria)
ADS 100.000 U
(systemic/severe
diptheria, bullneck
dyptheria atau
diptheri > 3 hr)
1. Penicillin Procaine IM :1.200.000 EMPIRIS 12 jam 14 hari
unit/hari
2. Erithromycin PO : 2 gram/hari EMPIRIS 6 jam 14 hari
33 Cellulitis Streptokokus sp 1. Dicloxacillin PO : 500 mg EMPIRIS 6 jam 5-7
Wajah/Leher hari
2. Clindamycin PO : 300 mg EMPIRIS 8-12 jam 5-7 Regimen IV
atau hari diberikan pada
IV : 600-900 mg kasus berat
yang
membutuhkan
rawat inap

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 80


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. penyakit / tindakan Kuman Penyebab Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian Keterangan
34 Uncomplicated UTI E. Coli (80%) Cotrimoxazole (oral) 2 x 960 mg Empiris 3-5 hari Diabetes, Pregnancy, usia >
(Cystitis) Klebsiella 65 tahun : 7-10 hari

Ciprofloxacin (oral) 2 x 500 mg Empiris 5-7 hari

Enterobacter Cotrimoxazole (oral) 2 x 960 mg Empiris 14 hari Tidak untuk enerococcus dan
pseudomonas)
Pseudomonas Ciprofloxacin (oral) 2 x 500 mg Empiris 7 hari

Staphylococcus
Saprophyticus (5-15%)

35 Complicated UTI E. Coli (80%) Cotrimoxazole (oral) 2 x 960 mg Empiris 3-5 hari Diabetes, Pregnancy, usia >
Acute pyelonephritis 65 tahun : 7-10 hari
non rawat inap
Klebsiella Ciprofloxacin (oral) 2 x 500 mg Empiris 5-7 hari

Enterobacter Cotrimoxazole (oral) 2 x 960 mg Empiris 14 hari Tidak untuk enerococcus dan
pseudomonas)

Pseudomonas Ciprofloxacin (oral) 2 x 500 mg Empiris 7 hari

Staphylococcus
Saprophyticus (5-15%)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 81


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. penyakit / tindakan Kuman Penyebab Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian Keterangan
36 Compicated UTI E. Coli Ciprofloxacin (iv) Empiris maksimal 14 hari,
Kasus rawat Klebsiella ganti oral setlah 48
inap Kasus berat jam klinis
C. Perirenal atau membaik
pararenal abses
Gentamycin (+/-) Empiris

Enterobacter Ampicilin Empiris

Pseudomonas Ceftriaxon Empiris

Staphylococcus Meropenem Empiris


Saprophyticus (5-15%)
37 Epididymitis E. Coli Cotrimoxazole 2 x 960 mg Empiris 3 minggu
Klebsiella
Enterobacter Ciprofloxacin 2 x 500 mg Empiris
Pseudomonas
Staphylococcus
Saprophyticus (5-
15%)
38 Acute Bacterial E. Coli Klebsiella Cotrimoxazole 2 x 960 mg Empiris 4 minggu
Prostatitis Enterobacter
Pseudomonas Ciprofloxacin 2 x 500 mg Empiris
Staphylococcus
Saprophyticus (5-
15%)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 82


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. penyakit / tindakan Kuman Penyebab Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian Keterangan
39 Chronic Bacterial E. Coli Cotrimoxazole 2 x 960 mg Empiris 6 - 12 minggu
Prostatitis Klebsiella
Enterobacter
Pseudomonas
Staphylococcus
Saprophyticus (5- Ciprofloxacin 2 x 500 mg Empiris
15%)
40 Uncomplicated
40 Staphylococcus Co amoxiclav 3 x 650 Empiris 5 - 7 hari
Intravascular coagulase (-)
Catheter Related Styaphylococcus Ampicilin - Sulbactam 3 gram/6 jam Empiris 7 - 14 hari
Infection/ Remove aureus
catheter Enterococcus
Gram (-) Bacili Meropenem 1 gram/8 jam Empiris 7 - 14 hari
Candida spp
Vancomycin 15 mg/kg/12 jam Empiris 7 - 14 hari

Fluconazole 400 - 600 mg/ hari Empiris 14 hari (adjusting


sesuai fungsi
renal)
41 Complicated Staphylococcus Co amoxiclav 3 x 650 Empiris 5 - 7 hari Dipilih yang intravena
Intravascular Catheter coagulase (-)
Related Infection Styaphylococcus aureus Ampicilin - Sulbactam 3 gram/6 jam Empiris 7 - 14 hari
Enterococcus Meropenem 1 gram/8 jam Empiris 7 - 14 hari
Gram (-) Bacili Vancomycin 15 mg/kg/12 jam Empiris 7 - 14 hari

Candida spp Fluconazole 400 - 600 mg/ hari Empiris 14 hari (adjusting
sesuai fungsi renal)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 83


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. penyakit / tindakan Kuman Penyebab Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian Keterangan
42 Peritonitis CAPD Gram (-) Ceftriaxon dengan atau 1 gram/ hari 10 hari Urine output > 100
E. Coli cc/hari
Klebsiella
Pseudomonas Gentamicin 0.6 mg/kg/hari
Gram(+) intraperitoneal atau
Coagulase negative 60 - 80 kg : 40
staphylococcus mg
Streptococcus 80 - 100 kg: 50mg
Pseudomonas 100 - 120kg: 60
Candida mg
Vancomycin dengan BB < 60 kg : 1.5 5 hari Urineoutput> 500
atau gram cc/hari
60 - 80 kg : 2 gram

> 80 gram : 2.5


gram
Gentamycin 0.6 mg/kg/hari
intraperitoneal atau
60 - 80 kg : 40 mg
80 - 100 kg : 50 mg
Fluconazole 200 mg/24 – 48 jam

43 Typhoid fever Salmonella typhosa 1. Ciprofloxacin PO/IVFD : 500 mg EMPIRIS 12 jam 5-7 hari
Atau Ceftriaxon IV : 1 gram
2.clorampenicol PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 5-7 hari
44 Tetanus Clostridium tetani 2. Metronidazole PO/IVFD : 500 EMPIRIS 6 jam 7 hari Apabila TIG tidak tersedia,
mg dapat diberikan ATS 10.000
-
20.000 Unit equine IM dosis
tunggal

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 84


4.4.8 KSM Paru

A. KSM Paru (Dosis Anak)


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. Interval Keterangan
penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
1 Sinusitis Bakterial Amoksisilin P.O : 45-90 EMPIRIS 12 jam 7 hr
Akut mg/kgBB/hr
Ringan
Sinusitis Bakterial Akut Amoksisilin- P.O : 80-90 EMPIRIS 12 jam 7 hr
Sedang disertai muntah klavulanat mg/kgBB/hr
Seftriakson I.V : 50 mg/kgBB/hr EMPIRIS 24 jam 1 -2 hr
SinusitisBakterial Seftriakson I.V : 100 EMPIRIS 12 jam 7 hr
Akut Berat mg/kgBB/hr
Klaritromisin P.O : 30 EMPIRIS 12 jam 10-14 hari
mg/kgBB/har
2 Pneumonia Anak 1. Ampisillin I.V : 50-100 EMPIRIS 12 jam 10 hr
mg/kgBB/hr
a. Bayi: < 3 bulan:
2. Gentamisin I.V : 5-7.5 EMPIRIS 12-24 jam 10 hr
mg/kgBB/hr
3. Cefotaksim I.V : 150-200 EMPIRIS 6-8 jam
mg/kgBB/hr
4. Meropenem I.V : 30-50 DEFINITIF 8 jam 10 hr Diberikan bila sesuai kultur atau acc
mg/kgBB/hr PIC PPRA
5. Amikasin I.V : 7,5 mg/kgBB DEFINITIF 12-24 jam 10 hr Diberikan bila sesuai kultur atau acc
PIC PPRA
6. Amoksisillin P.O: 80-100 EMPIRIS 8 jam 7-10 hr kasus ringan rawat jalan
mg/kgBB/hr
7. Cefixim P.O : 5 mg/kgBB EMPIRIS 12 jam 10 hr kasus ringan rawat jalan

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 85


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
b. 3 bulan - 5 tahun: 1. Ampisilin I.V : 50-100 EMPIRIS 8 jam 10 hr Lini pertama
mg/kgBB/hr
2. Kloramfenikol I.V : 50 EMPIRIS 8 jam 10 hr Lini pertama
mg/kgBB/hr
3. Cefotaksim I.V : 150-200 EMPIRIS 6-8 jam 10 hr Lini kedua, atau cephalosporin gen 3 yang
mg/kgBB/hr lain seperti ceftriaxon
4. Meropenem I.V : 30-50 DEFINITIF 8 jam 10 hr Diberikan bila sesuai kultur atau acc PIC
mg/kgBB/hr PPRA
5. Amikasin I.V : 7,5 mg/kgBB DEFINITIF 12-24 jam 10 hr Diberikan bila sesuai kultur atau acc PIC
PPRA
6. Amoksisillin p.o:80-100 EMPIRIS 8 jam 7-10 hr kasus ringan rawat jalan
mg/kg/hr
7. Cefixim p.o: 5 mg/kgBB EMPIRIS 12 jam 10 hr kasus ringan rawat jalan
c.> 5 tahun 1. Ampisillin I.V : 50-100 EMPIRIS 8 jam 10 hr
mg/kgBB/hr
2. Kloramfenikol I.V: 50 EMPIRIS 8 jam 10 hr
mg/kgBB/hr
3. Ceftriakson I.V : 50-75 EMPIRIS 12-24 jam 10 hr bisa diganti cephalosporin gen 3 yang lain
mg/kgBB/hr seperti cefotaxim
4. Meropenem I.V: 30-50 EMPIRIS 8 jam 10 hr Lini Kedua atau acc PIC PPRA
mg/kgBB/hr
5. Amikasin I.V : 7,5 mg/kgBB DEFINITIF 12-24 jam 10 hr Diberikan bila sesuai kultur atau acc PIC
PPRA
6. Erithromycin 10 mg/kgBB/kali EMPIRIS 8 jam 7-10 hr

7. Azithromycin p.o:10-20mg/kg/hr EMPIRIS 24 jam 3 hr

8. Amoksisilin p.o:80-100 EMPIRIS 8 jam 7-10 hr kasus rawat jalan


mg/kg/hr
9. Cefixim p.o: 5 mg/kgBB EMPIRIS 8 jam 10 hr kasus rawat jalan

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 86


3 Tuberculosis Paru Rifampicin + P.O :10-20 EMPIRIS 24 jam TB paru/kelenjar/efusi pleura: 2HRZ/4HR
Anak mg/kgBB/hari
isoniazid + P.O : 5-15 EMPIRIS TB milier: 2HRZ(ES)/7-10HR
mg/kgBB/hari
pyrazinamid P.O : 15-30 EMPIRIS TB ekstra paru: 2HRZ(ES)/10HR
mg/kgBB/hari
streptomycin P.O : 15-40 EMPIRIS
mg/kgBB/hari
atau etambutol P.O : 20 EMPIRIS 24 jam
mg/kgBB/hari
TB MDR Levofloksasin 7,5-10 mg/kg EMPIRIS 12-24 jam Anak <5 th 2 kali sehari, untuk
TB ekstraparu: (TB anak >5 th sehari sekali, tidak
tulang, TB kelenjar, TB direkomendasikan anak dg BB<14 kg, Lini
sendi) kedua: amikasin (dosis 15-30 mg/kg)
Moksifloksasin 7.5 -10 mg/kg
Kanamisin 15-30 mg/kg maksimal 1000 mg
Etionamide (Eto) 15-20 mg/kg
Protionamid (Pto) 15-20 mg/kg
Sikloserin (Cs) 10-20 mg/kg
Linezolid 10 mg/kg/dose
sesuai berat badan EMPIRIS
4 Abses Leher Dalam Ampisilin sulbaktam 375 – 750mg - EMPIRIS 12 jam 5 hr i.v bb > 30 kg -
+ 12,5 i.v bb < 30 kg
– 25mg/kg
Gentamisin I.V : 2 – 3 dd 1 – EMPIRIS 8 - 12 jam 5 - 7 hr
+ 1,5
mg/kgBB
Metronidazol I.V 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hr

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 87


B. KSM Paru (Dosis Dewasa)

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
1. Pneumonia komuniti Cefadroxil PO : 500 mg EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu Pasien tanpa komorbid atau tidak
(CAP/ Community mempunyai riwayat pemakaian
Acquired Pneumonia) antibiotik 3 bulan sebelumnya
Rawat Jalan
Pasien tanpa Cefixime PO : 100 mg; 200 mg EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu Dengan mempertimbangkan pemilihan
komorbid atau tidak antibiotik berdasarkan keadaan klinis,
mempunyai riwayat riwayat penggunaan antibiotik
pemakaian antibiotik sebelumnya atau riwayat alergi; Bila
Amoxicillin– PO : 625 mg EMPIRIS 8 jam 1-2 minggu pasien sebelumnya sudah mendapatkan
3 bulan sebelumnya
Clavulanic acid Cefadroxil dari PKM, maka bisa
diberikan Cefixime atau pada pasien
yang alergi obat amoxicillin-clavulanic
acid maka bisa diganti dengan obat
yang lain yang tidak alergi
2. Pneumonia komuniti Azithromycin PO : 250; 500 mg EMPIRIS 24 jam 3-5 hari Pemilihan antibiotika berdasarkan
(CAP/ Community keadaan klinis, riwayat pengobatan
Acquired Pneumonia) Levofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu sebelumnya, riwayat alergi dan biaya
Rawat Jalan
Pasien dengan Clarithromycin PO : 250; 500 mg EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu
kecurigaan pneumonia
atypical
3. Pneumonia komuniti Levofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu Pasien dengan komorbid atau
(CAP/ Community mempunyai riwayat pemakaian
Acquired Pneumonia) antibiotik 3 bulan sebelumnya
Rawat Jalan dengan
Amoxicillin PO : 625 mg EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu Dengan mempertimbangkan pemilihan
Komorbid
Clavulanate antibiotik berdasarkan keadaan klinis,
riwayat penggunaan antibiotik
sebelumnya atau riwayat alergi, serta
biaya;

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 88


Moxifloxacin PO : 400 mg EMPIRIS 8 jam 1-2 minggu Moxifloxacin diberikan pada pasien
yang mengalami gangguan ginjal, atau
pasien sudah mendapatkan levofloxacin
sebelumnya yang tidak ada perbaikan
(harus mendapat persetujuan PIC KSM)
4 Pneumonia komuniti Levofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 1-2mgg Dengan mempertimbangkan pemilihan
(CAP/ Community IVFD : 750 mg antibiotik berdasarkan keadaan klinis,
Acquired riwayat penggunaan antibiotik
Pneumonia) Rawat sebelumnya atau riwayat alergi, serta
Inap Biasa biaya;
Ceftriaxone IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 1-2mgg

Cefoperazone IV : 1 gram EMPIRIS 12 jam 1-2mgg Bila ada bukti penurunan fungsi ginjal

5 Pneumonia komuniti Azithromycin PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu Pemilihan antibiotika berdasarkan
(CAP/ Community IV : 250 mg; 500 keadaan klinis, riwayat pengobatan
Acquired sebelumnya, riwayat alergi dan biaya
Pneumonia) Rawat
Inap Biasa Kuman
atypikal Clarithromycin PO : 250 mg EMPIRIS 12 jam 7 hari
Doxycycline PO: 200 mg EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu
dilanjutkan 100 4 -11 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 89


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
6 Pneumonia komuniti Levofloxacin PO : 500 mg IV : EMPIRIS 24 jam 7-14 hari Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan
(CAP/ Community 750 mg klinis, riwayat pengobatan sebelumnya,
Acquired Pneumonia) Moxifloxacin PO : 400 mg EMPIRIS 24 jam 7 hari riwayat alergi dan biaya
Rawat Inap Intensif IVFD : 400 mg Moxifloxacin diberikan pada pasien yang
mengalami gangguan ginjal, atau pasien
sudah mendapatkan levofloxacin
sebelumnya yang tidak ada perbaikan (harus
mendapat persetujuan PIC)

Ampicillin- sulbactam IV : 1,5 gram + PO EMPIRIS 6 jam + 1-2 minggu Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan
+ Levofloxacin : 500 mg IV : 750 24 jam klinis, riwayat pengobatan sebelumnya,
mg riwayat alergi dan biaya; Pada pasien yang
tidak bisa dirawat diruang intensive atau
pasien TB MDR karena keterbatasan
ruangan, maka terapi bisa dioptimalkan
sesuai dengan klinis pasien dan konfirmasi
PIC KSM .
Ceftriaxone + IV : 1 gram + PO : EMPIRIS 12 jam + 1-2mgg
Levofloxacin 500 mg IV : 750 24 jam
mg
Ceftriaxone + IV : 1 gram + PO : EMPIRIS 12 jam + 1-2mgg Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan
Azithromycin 500 mg IV : 250 24 jam klinis, riwayat pengobatan sebelumnya,
mg; 500 mg riwayat alergi dan biaya (terutama
pneumonia atipical)
7 Pneumonia komuniti Meropenem IV : 500 mg 8 jam 14 hari Risiko Psudomonas Penghasil kuman ESBL ;
(CAP/ Community Sesuai klinis bisa diberikan kombinasi dengan
Acquired Pneumonia) Fluoroqinolon respirasi atau aminoglicosida; bila
memberat dilakukan ekskalasi konfirmasi PIC dan
Rawat Inap Intensif
PPRA.
Risiko Psudomonas Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan klinis,
Penghasil kuman riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat alergi
ESBL dan biaya; Pada pasien yang tidak bisa dirawat
diruang intensive atau pasien TB MDR karena
keterbatasan ruangan, maka terapi bisa
dioptimalkan sesuai dengan klinis pasien dan
konfirmasi PIC KSM.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 90


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberia Keterangan
8. Pneumonia Levofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 7-14 hari Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan
Nosokomial IV : 750 mg klinis, riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat
Early Onset Tanpa alergi dan biaya; tidak ada kriteria pneumonia
faktor risiko MDRO berat menurut ATS

Moxifloxacin PO : 400 mg EMPIRIS 24 jam 7 hari Moxifloxacin diberikan pada pasien yang
IVFD : 400 mg mengalami gangguan ginjal, atau pasien sudah
mendapatkan levofloxacin sebelumnya yang
tidak ada perbaikan (harus mendapat persetujuan
PIC)

Ampicillin- IV : 1,5 gram + EMPIRIS 6 jam + 24 1-2 minggu Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan
sulbactam + PO : 500 mg IV jam klinis, riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat
Levofloxacin : 750 mg alergi dan biaya; terdapat kriteria pneumonia
berat sesuai ATS

Ceftriaxone + IV : 1 gram + EMPIRIS 12 jam + 24 1-2mgg Kombinasi


Levofloxacin PO : 500 mg IV jam
: 750 mg

Ceftriaxone + IV : 1 gram + EMPIRIS 12 jam + 24 1-2mgg Pemilihan antibiotika berdasarkan keadaan


Azithromycin PO : 500 mg IV jam klinis, riwayat pengobatan sebelumnya, riwayat
: 250 mg; 500 alergi dan biaya (terutama pneumonia atipical)
mg

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 91


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
9 Pneumonia Meropenem + IV: 500 mg; 1 g + EMPIRIS 8 jam + 7-14 hari Kombinasi
Nosokomial Levofloxacin IVFD : 750 mg 24 jam
Late Onset Dengan
faktor risiko Meropenem + IV : 500 mg, 1 g + EMPIRIS 8jam + Kombinasi; Moxifloxacin diberikan pada
MDRO Moxifloxacin PO : 400 mg IVFD 24 jam pasien yang mengalami gangguan ginjal,
: 400 mg atau pasien sudah mendapatkan levofloxacin
sebelumnya yang tidak ada perbaikan (harus
mendapat persetujuan PIC)
10 Pneumonia Fungal Fluconazole IVFD : 200-400 EMPIRIS 24 jam 7-21 hari
mg; PO : 50-
150mg
Micafungin IVFD : 50 mg EMPIRIS 12-24 jam 2 minggu Diberikan pada pasien yang tidak ada
perbaikan klinis setelah pemberian
Fluconazole (5-7 hari) dengan persetujuan
PPRA; Diberikan pada pasien dengan
Candida Non Albican/ Candidemia
11 Aspergillus Voriconazole IVFD : 6 mg/kg EMPIRIS 12 jam 14-21 hari
Invasive dilanjutkan 4 dilanjutkan
Pulmonary mg/kg 12 jam
Invasive Sinus dilanjutkn dilanjutkan
Tracheobroncal PO : 200 mg 12 jam
Echinocandin IV : 50 mg EMPIRIS 24 jam 14-21 hari
(Micafungin)
12 Pulmonary Fluconazole PO : 200 - 400 EMPIRIS 24 jam 3 - 6 bulan
Kriptokokus mg
Infeksi Pulmoner Itraconazole IVFD : 0,5-0,7 EMPIRIS 24 jam beberapa
Primer mg/kg minggu
dan kronik

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 92


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
13. Bronkitis Azithromycin PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam 3-5 hari Kuman atipikal ; Chlamidia sp
Mycoplasma Legionella
Levofloxacin PO : 500–750mg EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu

Cefixime PO : 100 mg EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu Dengan mempertimbangkan pemilihan


antibiotik berdasarkan keadaan klinis,
riwayat penggunaan antibiotik sebelumnya
atau riwayat alergi; Bila pasien sebelumnya
sudah mendapatkan Cefadroxil dari PKM,
maka bias diberikan Cefixime
14 Pneumonia Aspirasi Ampicillin- IV : 1,5 gram EMPIRIS 6 jam 1-2 minggu Pada pasien-pasien risiko tinggi terjadi
sulbactam pneumonia aspirasi (penurunan kesadaran,
tirah baring lama, gangguan
koordinasi dll)
Levofloxacin IVFD : 1gram EMPIRIS 24 jam 2 minggu Pilihan ke dua, bila alergi atau kontraindikasi
pemberian Ampi
Sulbactam
15 Pneumonia (pada Cotrimoxazol PO : 960 mg PROFILAKSIS 24 jam Indikasi : klinis dan atau
pasien e CD4 <200/mm3 s/d
imunocompromise) CD4>200/mm3
Dapsone PO : 100 mg PROFILAKSIS 24 jam
Profilaksis

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 93


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
16 Pneumonia (pada Cotrimoxazol PO : 960 mg EMPIRIS 8 jam 21 hari Sampai CD4>200/mm3
pasien e
imunocompromise) Dapsone PO : 100 mg EMPIRIS 24 jam 21 hari Sampai CD4>200/mm3
Terapi + + +
Trimetoprime PO : 5 8 jam
mg/kg
Primaquine PO : 30 mg EMPIRIS 24 jam 21 hari
+ + +
Clindamycin PO : 300–450mg 6-8 jam
Atovaquone PO :750 mg EMPIRIS 12 jam 21 hari Indikasi : CD4
<50/mm3 sampai
CD4>100/mm3
17 Pneumonia (pd pasien Azithromycin PO :1200 mg EMPIRIS 1 minggu Indikasi : CD4
imunocompromise) <50/mm3 sampai
M. avium CD4>100/mm3
intracellulare Clarithromycin PO :500 mg EMPIRIS 12 jam

18 Abses Paru/Empiema Ampicillin- IV : 1,5 gram EMPIRIS 6 jam 1-2 minggu


sulbactam
Ceftriaxone IV : 1 EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu
+
Gentamycin gram 24 jam
+
Metronidazole IV : 8 jam

80mg

IVFD : 500 mg
Clindamycin PO : 150–300mg EMPIRIS 6 jam 4-6 mgg

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 94


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
19. MOTT Clarithromycin PO : 500 mg EMPIRIS 18 bulan
(Mycobacterium Other
Ciprofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 18 bulan
Than Tuberkulosis)
Ethambutol sesuai berat badan EMPIRIS 18 bulan

Levofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 18 bulan

Doxycycline PO : 100 mg EMPIRIS 18 bulan

Roxythromycin PO : 150 mg, 300 EMPIRIS 18 bulan


mg
Azithromycin PO : 500 mg EMPIRIS 18 bulan
Rifampin PO: 450 mg, 600 EMPIRIS 18 bulan
mg
20 Tuberkulosis Isoniazid PO : 100 mg, EMPIRIS 24 jam Sesuai dengan
300 mg, 400 mg program DOTs
Rifampin PO : 450 mg, 600 EMPIRIS 24 jam
mg
Pyrazinamide PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam TB kondisi khusus (Meningitis, spondilitis)
lama pengobatan bisa sampai 9 bulan
Ethambutol PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam

Streptomycin IM : 1 gram EMPIRIS 24 jam

22 H5N1 Olsetamifer PO: 75 mg Profilaksis 24 jam 1 minggu Kontak erat dengan pasien H5N1
PO: 75 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari
23 H1N1 Olsetamifer PO: 75 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari
24 Mers Co Vi Olsetamifer PO: 75 mg EMPIRIS 13 jam 6 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 95


4.4.9 KSM Neurologi

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama


No. Antibiotik profilaksis Keterangan
penyakit / tindakan Dewasa Anak pemberian
1 Meningitis ceftriaxon IV : 2–3 gram EMPIRIS 12 jam 1-2 minggu

ceftazidime IV : 6 gram EMPIRIS 8 jam 1 - 2 minggu


2 Meningitis Isoniazid+ PO : 300 mg + EMPIRIS 24 jam 7bulan +
Tuberkulosis Rifampin+ PO : 600 mg + 7 bulan +
Pyrazinamide PO : 15-30 mg/kg 2 bulan
+ Streptomycin + +
IM : 1 gram 2 bulan
3 Abses Otak Ceftazidime IV : 2-4 gram EMPIRIS 8 jam + 6-8 minggu +
+ 8 jam 2-3 bulan
+ IVFD : 500 mg dilanjut
Metronidazole
dilanjut kan
PO : 500 mg 6 jam
4 Leptospirosis Ringan Doxycycline PO : 100 mg EMPIRIS 12 jam
Ampicillin IV : 500-750 mg EMPIRIS 6 jam
5 Leptospirosis Sedang Amoxicillin PO : 500 mg EMPIRIS 6 jam

6 Leptospirosis Berat Penicillin G IV : 1-1,5 juta IU EMPIRIS 6 jam

Erythromycin PO : 500 mg EMPIRIS 6 jam

Ampicillin IV : 1 g EMPIRIS 6 jam


7 Kemoprofilaksis Amoxicillin PO : 1 g EMPIRIS 6 jam
Doxycycline PO : 200 mg PROFILAKSIS 6 jam

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 96


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. Antibiotik profilaksis Keterangan
penyakit / tindakan Dewasa Anak pemberian
8 Rabies PVRV(purified vero 2x 0,5 ml + EMPIRIS Hari ke 1 Pemberian
rabies vaccine) 2x 0,5 ml + + Hari ke vaksinasi PVRV
2x 0,5 ml + 7 + Hari (purified vero
2x 0,5 ml + SAR ke 21 rabies vaccine)
+ Hari ke ulangan 1 tahun setelah
90 pemberian yang
pertama, diulangi terus
setiap 3 tahun
SAR (serum antirabies) 40 IU/kg EMPIRIS
Heterolog atau bersamaan
dengan SAR hari
ke 1
SAR (serum 20 IU/kg EMPIRIS
antirabies) Homolog atau
bersama
dengan SAR hari
ke 1
9. Ensefalitis Acyclovir IV : 10 mg/kg EMPIRIS 8 jam 3 minggu
Foscarnet IV : 60 mg/kg EMPIRIS 8 jam 3 minggu jika resisten Acyclovir
Acyclovir PO : 10 mg/kg EMPIRIS 8 jam 2 minggu
Ganciclovir Induksi : EMPIRIS Induksi: Induksi : 2-
i.v: 5 mg/kgbb 12 jam 3 minggu
Pemeliharaan : Pemelih
i.v: 5 mg/kgbb araan:
24 jam
Foscarnet Induksi : EMPIRIS Induksi : 8 Induksi : 2-
i.v: 60 mg/kgbb jam 3 minggu
Pemeliharaan : Peneliharaa
i.v: 60 -120 n : 24 jam
mg/kgbb

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 97


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. Antibiotik profilaksis Keterangan
penyakit / tindakan Dewasa Anak pemberian
9 Ensefalitis Acyclovir i.v: 10 mg/kgbb EMPIRIS 8 jam

Foscarnet i.v: 60 mg/kgbb EMPIRIS 8 jam 2-3 minggu

Foscarnet i.v: 5 mg/kgbb EMPIRIS 12 jam

Doxycycline p.o: 100 mg EMPIRIS 12 jam

10 Meningitis Fluconazole p.o: 800 mg/hari EMPIRIS 4-6 jam + 2 minggu


Kriptokokus (MK) 24 jam
(fase awal)
Meningitis Fluconazole p.o: 200 mg/hari EMPIRIS Hingga CD4> 200
Kriptokokus (MK)
(fase rumatan)
11. Neurosistiserkosis Albendazole PO : 15 EMPIRIS 24 jam 1 bulan
mg/kg/hari
Praziquantel PO : 50 EMPIRIS 24 jam 2 minggu
mg/kg/hari
12. Tetanus Metronidazole IVFD : 500 mg 8 jam 10 hari

13. Infeksi Toxoplasmosis Pyrimethamine PO : 200 mg EMPIRIS 24 jam 4-6 minggu


(fase akut) + dilanjutkan
75-100 mg/hari
1.Sulfadiazine PO : 100 EMPIRIS 6 jam 4-6 minggu
mg/kg/hari (max. 8
g/hari)
2.Clindamycin PO : 600-1200 mg EMPIRIS 6 jam 4-6 minggu

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 98


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Interval Lama
No. Antibiotik profilaksis Keterangan
penyakit / tindakan Dewasa Anak pemberian
3.Cotrimoxazole PO : 10 mg/kg/hari EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu
(max. 15-20
mg/kg/hari)
4.Clarithromycin PO : 1000 mg EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu

5.Atovaquone PO : 1,5 mg EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu

6.Minocycline PO : 150-200 mg EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu

7.Doxycycline PO : 300-400 EMPIRIS 4-6 minggu


mg/hari
14. Infeksi Toxoplasmosis Pyrimethamine PO : 25-50 mg/hari EMPIRIS 6 jam 30-36 minggu
(fase perawatan) +
1.Sulfadiazine PO : 500-1000 EMPIRIS 6 jam 30-36 minggu
mg/hari
2. Clindamycin PO : 1200 mg EMPIRIS 6 jam 30-36 minggu

15 Epidural Abses Ceftriaxone IV: 2 g EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu

Meropenem IV: 2 g EMPIRIS 8 jam 4-6 minggu


+ + +
Metronidazole IV: 500 6 jam
mg
16 Subdural Empyema Ceftraxone IV: 2 g EMPIRIS 12 jam 4-6 minggu
+ + +
Metronidazole IV: 500 6 jam
mg

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 99


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
17 Cerebral Malaria Quinine IVFD : 20 mg/kg EMPIRIS 4 jam IVFD dalam 100-200 ml
dilanjutkan dilanjutkan 4 PO : 7 hari Dextrose 5% atau NaCl
10 mg/kg jam 0,9%
dilanjutkan dilanjutkan 8 POsejak pemberian perenteral
10 mg/kg jam
dilanjutkan dilanjutkan
PO :400-600 mg 8 jam
Quinidine IVFD : EMPIRIS 4 jam Dilarutkan dalam 250 ml
Loading : 15 mg/kg cairan isotonik Dilanjutkan
Dilanjutkan peroral setelah penderita sadar
7,5 mg basa/ kg
Chloroquine IVFD : 50 mg/kg EMPIRIS 8 jam i.v Dilarutkan dalam
dilanjutkan 500 mL NaCl 0,9% Diulang 3
5 mg/ kg kali (dosis total 25 mg/kgbb
atau atau 6 selama 32 jam) Diganti peroral
IM : 3,5 mg/kg jam bila
atau atau 4 pasien bisa minum obat atau stlh 2
IM : 2,5 mg/kgbb jam kali pemberian parenteral Dapat
dengan menambahkan
doxycycline/tetracycline untuk
mencegah rekrudensi
Artesunate IVFD : 2,4 mg/kg/hari EMPIRIS 12 jam 1 hari Sampai hilangnya
dilanjutkan dilanjutkan 12 dilanjutkan tanda-tanda infeksi lokal
1,2 mg/kg/hari jam 4 hari yang aktif
Artemether IM :3,2 mg/kg/hari EMPIRIS 12 jam 1 hari
dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
1,6 mg/kg/hari 24 jam 4 hari
Artemisinin Suppo:10 mg/kg/hari EMPIRIS 24 jam 1 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
18 MENINGITIS Ampicillin- IV: 200 - EMPIRIS 8jam 14-21hari
BAKTERIALIS Sulbactam 400mg/kg/
Usia<2 bln Hari
1.Gentamycin IV: EMPIRIS 12jam 14-21hari
6-8
mg/kg/hari

2.Amikacin IV:15mg/kg/ EMPIRIS 12jam 14-21hari


hari

MENINGITIS Ceftriaxon 50-100 EMPIRIS 12-24 jam 14-21 hari


BAKTERIALIS mg/kg/hari
Usia 2bln-5th
Ampicillin IV: 200-400 EMPIRIS 8jam 10-14hari
+ mg/kg/hari
Chloramphenicol IV:100mg/ EMPIRIS 8jam 10-14hari
kg/hari
MENINGITIS Ceftriaxon 50-100 EMPIRIS 12-24 jam 14-21 hari
BAKTERIALIS mg/kg/hari
Usia>5th
Ampicillin IV: 200-400 EMPIRIS 8jam 10-14hari
+ mg/kg/hari
Chloramphenicol IV:100 EMPIRIS 8jam 10-14hari
mg/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
19 MENINGITIS Streptomycin IM : EMPIRIS 24jam 3 bulan
TUBERCULOSIS Sulphate 20-40mg/kg/hari
Anak
Isoniazid PO: EMPIRIS 24jam 1-1,5thn
+ 10-20mg/kg/hari
Rifampicin PO: EMPIRIS 24jam 1-1,5thn
+ 10-15mg/kg/hari
Pyrazinamid PO: EMPIRIS 24jam 1-1,5thn
10-35mg/kg/hari
20 ABSESOtak Anak Ceftriaxone IV: 200-300 EMPIRIS 6jam 6 minggu
+ mg/kg/hari
Metronidazole IVFD: EMPIRIS 6jam 6 minggu

Meropenem IV:2gram EMPIRIS 8jam 6-8minggu

Metronidazole IVFD:500mg EMPIRIS 8jam 6-8minggu


dilanjutkan dilanjutkan dilanjutkan
21 ENSEFALITIS 1.Asiklovir 10 mg - 15 EMPIRIS 6 jam 10-14 hari
Anak mg/kgBB I.V
2.Gansiklovir 6 - 8 mg/kgBB EMPIRIS 12 jam 2-6 mgg

22 NEUROSISTISERKOSIS 1.Albendazole P.O : 15 EMPIRIS 24 jam 1 bulan


mg/kgBB/hr
2.Praziquantel P.O : 50 EMPIRIS 24 jam 2 minggu
mg/kgBB/hr

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


4.4.10 KSM Kesehatan Anak

Keadaanklinik/ Kuman Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama


No. penyakit/tindakan Penyebab Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
1 Sepsis Unknowncase

Lini I Ampicillin- 150 mg/kg/hari EMPIRIS 12 jam 7-14 hari Pemakaian antibiotik
sulbactam menyesuaikan dengan
Gentamisin 5 mg/kg/hari EMPIRIS klinis dan hasil kultur.
Bilas udah didapatka n
hasil kultur
Lini II Meropenem 40 mg/kg/hr EMPIRIS 8 jam 7-14 hari antibiotik
disesuaikan.

2 Infeksi Fungi Fluconazole 6 mg/kg/hr EMPIRIS 24 jam

Micafungin IVFD: EMPIRIS 24jam


7-10mg/kg/hari
Nystatin PO: PROFILAKSIS 8jam Selama Diberika npada bayi
0,5mg/kg/kali pemberian dengan BBL<1500 gram
tindakan invasif
seperti
pemasangan
infus,long line

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


4.4.11 KSM Kardiologi

Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama


No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
1 Endokarditis 1. Ampicillin i.v : 400 mg EMPIRIS 8 jam 2 mgg Evaluasi echo dan kultur setiap 1
1.1 Endokarditis minggu, bila setelah 1 mgg hasil
infektif echo
3 Ampicillin + i.v : 400 mg EMPIRIS 3 jam 2 mgg Evaluasi echo dan kultur setiap 1
Gentamycin i.v : 5 mg/kgBB 24 jam minggu
3.Seftriakson I.V : 50-100 mg/kgBB EMPIRIS 24 jam 2 mgg Evaluasi echo dan kultur setiap 1
minggu
Endokarditis Infektif Ampicillin IV : 12 EMPIRIS 4-6 dosis hingga
(Infective + gram/hari + kuman patogen
Endocarditis/ IE) (Flu)cloxacillinatau + 4-6 dosis teridentifikasi
Pemberian regimen Oxacillin IV : 12
antibiotik untuk terapi + gram/hari +
empiris awal Gentamicin 1 dosis
(before pathogen +
identification) Katup IV/IM : 3
mg/kg/hari
asli/ native atau katup
prostetik (late, ≥12
bulan post pembedahan)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
2 Demam rematik Benzatin Penicilin I.M : 600.000-900.000 24 1 kali per 4 mgg
2.1 Pencegahan primer (BPG) iu (BB<30kg) jam
I.M : 1,2 juta iu 24 jam 4 mgg
(BB>30kg)
Eritromisin P.O : 50 mg/kgBB 6 jam 10 hr Bila alergi terhadap BPG

2.2 Pencegahan 1.Benzathin penisilin I.M : 600.000-900.000 24 jam 1 kali per 4 mgg Tanpa karditis selama 5 tahun
sekunder (BPG) IU (BB< 30 kg) atau sampai usia 21 tahun Dengan
karditis tanpa struktur katup
selama 10 tahun atau sampai usia
21 tahun
I.M : 1,2 juta IU (BB > 24 jam 1 kali per 4 mgg Dengan karditis dan kelainan
30 kg) struktur katup selama 10 tahun
atau sampai usia 40 tahun
Eritromisin P.O : 250 mg 12 jam 10 hr

Endokarditis Infektif Vancomycin IVFD : EMPIRIS 2-3 dosis + hingga


(Infective 30-60 1 dosis kuman patogen
Endocarditis/ IE) + mg/kg/hari teridentifikasi
Pemberian regimen Gentamicin +
antibiotik untuk terapi IV/IM :
empiris awal (before 3mg/kg/hari
pathogen identification)
Katup asli/ native atau
katup prostetik(late,
≥12 bulan post
pembedahan):
Pasien yang alergi
Penicillin

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
3. Ekstraksi gigi pada pasienAmpicillin 200 mg/kgBB/kali
PJB komplex atau 100 mg/kgBB/kali
kelainan katup 100 mg/kgBB/kali
Tindakan kateterisasi (dalam 24 jam)
Endokarditis Infektif Vancomycin IVFD : EMPIRIS 2 dosis + hingga
(Infective 30- 1 dosis + kuman patogen
Endocarditis/ IE) + Gentamicin 60mg/kg/ 2-3 dosis teridentifikasi
Pemberian regimen + Rifampicin hari + terbagi
antibiotik untuk IV/IM :
terapi empiris awal 3mg/kg/hari
(before pathogen +
identification) Katup PO : 900-
prostetik (early, 1200
<12 bulan post mg/hari
pembedahan) atau
nosocomial dan non-
nosocomial
healthcare associated

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
4. Pemberian antibiotik Penicillin G IVFD: IVFD: EMPIRIS 4-6 dosis 4 minggu
sesuai dengan temuan 12-18 juta 200.000 IU/kg/hari
mikroorganisme IU/hari
Penicillin-susceptible
oral streptococci and Amoxicillin IV: IV: 300 mg/kg/hari EMPIRIS 4-6 dosis 4 minggu
Streptococcus bovis 100-200
group mg/kg/hari
Terapi standar: durasi 4 Ceftriaxon IV/IM : 2 IV/IM: EMPIRIS 1 dosis 4 minggu
minggu gram/hari 100 mg/kg/hari
5. Pemberian antibiotik Penicillin G IVFD : IV: EMPIRIS 4-6 dosis + 2 minggu + Sampai dengan kultur keluar
sesuai dengan temuan 12-18 juta 1 dosis
mikroorganisme + U/hari 200.000 U/kg/hari 2 minggu
Penicillin-susceptible +
Gentamicin IV/IM : 3 +
oral streptococci and
mg/kg/hari
Streptococcus bovis
group
Terapi standar: durasi 2 Amoxicillin IV: IV: 300 mg/kg/hari EMPIRIS 4-6 dosis + 2 minggu +
minggu 100-200 + 1 dosis
+ mg/kg/hari 2 minggu
+
Gentamicin IV/IM 3
mg/kg/hari
Ceftriaxon IV/IM : 2 IV/IM : EMPIRIS 1 dosis + 2 minggu +
gram/hari 1 dosis
+ 100 mg/kg/hari 2 minggu
IV/IM : 3
mg/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
6. Pemberian antibiotik Penicillin G IVFD : 24 EMPIRIS 4-6 dosis 4 minggu
sesuai dengan temuan + juta U/hari + +
mikroorganisme Gentamicin + 1 dosis 2 minggu
Penicillin-resistant IV/IM : 3
mg/kg/hari
oral streptococci and
Amoxicillin IV : 200 EMPIRIS 4-6 dosis 4 minggu
Streptococcus bovis mg/kg/ha
+ + +
group (MIC 0,250-2 Gentamicin ri 1 dosis 2 minggu
mg/L) +
Terapi Standar IV/IM : 3
7. Pemberian antibiotik mg/kg/hari
sesuai dengan temuan Ceftriaxon IV/IM : 2 EMPIRIS 1 dosis 4 minggu
+ gram/hari + +
mikroorganisme
Gentamicin + 1 dosis 2 minggu
Penicillin-resistant
Vancomycin IV/IM :3 EMPIRIS 4 minggu
oral streptococci and 2 dosis
+ mg/kg/hari +
Streptococcus bovis +
group (MIC 0,250-2 Gentamicin IV : 30 1 dosis 2 minggu
mg/L) mg/kg/hari
Pasien Alergi Beta +
Laktam IV/IM :
3mg/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
8. Pemberian antibiotik (Flu)cloxacillin atau IV : 12 IV: EMPIRIS 4-6 dosis 4-6 minggu
sesuai dengan temuan Oxacillin g/hari 200-300 mg/kg/hari
mikroorganisme + + + +
Methicillin-susceptible Clindamycin + IV : 40 mg/kg/hari 3 dosis 1 minggu
staphylococci IV : 1800
Katup native mg/hari
Cotrimoxazole IV: i.v: Sulfamethoxazole EMPIRIS 4-6 dosis 4-6 minggu
Sulfametho 60 mg/kg/dan +3 dosis + 1 minggu
xazole 480 Trimethoprim 12
mg/hari dan mg/kg/hari Anak: 2
+ Trimethopri + dosis + 3
Clindamycin m 960 IV : 40 mg/kg/hari dosis
mg/hari
+
IV : 1800
mg/hari
9. Pemberian antibiotik (Flu)cloxacillin atau i.v: 12 i.v: 12 g/hari + p.o: EMPIRIS 4-6 dosis ≥6 minggu
sesuai dengan temuan Oxacillin g/hari 900-1200
mikroorganis-me + mg/hari + + +
Methicillin-susceptible Rifampicin + i.v/i.m: 3 mg/kg/hari 3 dosis ≥6 minggu
staphylococci + p.o: 900 – + +
Katup prosterik Gentamicin 1200 1-2 dosis 2 minggu
mg/hari
+
IV/IM : 3
mg/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 10


Keadaanklinik/ Rekomendasi Dosis Empiris/ Lama
No. penyakit/tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis Interval pemberian Keterangan
10. Pemberian antibiotik Vancomycin IV : 30-60 i.v: 40 mg/kg/hari EMPIRIS 2-3 dosis 4-6 minggu
sesuai dengan temuan + mg/kg/hari + i.v: 40 + +
mikroorganisme Clindamycin + mg/kg/hari 3 dosis 1 minggu
Penicillin-allergic IV : 1800
patients or methicillin- mg/hari
resistant staphylococci
Katup Native
Cotrimoxazole IV: IV: EMPIRIS 4-6 dosis 1 IV + 5 PO
+ Sulfamethoxazo Sulfamethoxazole + +
Clindamycin le 480 mg/hari 60 mg/kg/hari dan 3 dosis 1 minggu
dan Trimethoprim 12
Trimethoprim mg/kg/hari
960 mg/hari + +
IV: 1800 IV : 40 mg/kg/hari
mg/hari
11. Pemberian antibiotik Amoxicillin IV : 200 IV : 300 EMPIRIS 4-6 dosis 4-6 minggu
sesuai dengan temuan + mg/kg/hari + mg/kg/hari + +
mikroorganisme Gentamicin IV/IM : 3 + IV/IM : 3 1 dosis 2-6 minggu
mg/kg/hari mg/kg/hari
Grup Enterococcus
spp. yang sensitif Ampicillin IV : 200 IV : 300 mg/kg/hr EMPIRIS 4-6 dosis 6 minggu
dengan beta-lactam + mg/kg/hr + + IV/ IM 100 mg/ + +
dan gentamicin Ceftriaxone IV/IM : 4 g/hr kg/12 jam 2 dosis 6 minggu
Vancomycin IV : 30 IV : 40 mg/kg/hari EMPIRIS 2 dosis 6 minggu Harus dengan konsul PIC
+ mg/kg/hari + + IV/IM : 3 + +
Gentamicin IV/IM : 3 mg/kg/hari 1 dosis 6 minggu
mg/kg/hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
12 Pemberian antibiotik Ceftriaxone IV/IM : 2 EMPIRIS 1 dosis + Ceftriaxone :
sesuai dengan temuan + gram/hari 2-3 dosis Katup native: 4
mikroorganisme Gentamicin + minggu, katup
Gram-negative IV/IM : 3 prostetik: 6
bacteria mg/kg/hari minggu
Gentamisin : 4-6
minggu
Ampicillin IV : 12 gram/hari EMPIRIS 4-6 dosis 4-6 minggu tidak
+ + + + memproduksi beta laktamase
Gentamicin IV/IM : 3 mg/kg/hari 2-3 dosis 4-6 minggu
Ciprofloxacin IV : 400 mg EMPIRIS tiap 8-12 4-6 minggu less well-validated
atau jam atau alternative
PO : 750 mg tiap 12 jam
13 Pemberian antibiotik Doxycycline PO : 200 mg EMPIRIS tiap 24 jam ≥3-6 bulan Blood culture–
sesuai dengan temuan + + + negative IE (BCNIE) refers to
mikroorganisme Cotrimoxazole PO : 960 mg tiap 12 jam IE in which no causative
Blood culture- + + + microorganism can be grown
negative Rifampin PO : 300-600 mg tiap 24 jam using the usual blood culture
methods. konsul PIC
Doxycycline PO : 200 mg EMPIRIS tiap 24 jam ≥18 bulan
+ + +
Hidroxychloroquin PO : 200-600 mg tiap 24 jam
Doxycycline PO : 100 mg EMPIRIS tiap 12 jam 4 minggu
+ + + +
Gentamisin i
IV/IM : 3 mg/kg/har tiap 24 jam 2 minggu

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
14 Pemberian antibiotik Levofloxacin IV/PO : 500 mg EMPIRIS tiap 12 ≥6 minggu
sesuai dengan temuan + + jam
mikroorganisme Blood Rifampin PO : 300–1200 +
culture- negative mg/hari tiap 24 jam
Clarithromycin IV : 500 mg EMPIRIS tiap 12 jam IV 2 minggu,
+ dilanjutkan PO + PO 4 minggu
Rifampin + tiap 24 jam
PO : 300–1200
mg/hari
Levofloxacin IV/PO : 500 mg EMPIRIS tiap 12 jam ≥6 bulan
Doxycycline PO : 200 mg EMPIRIS tiap 24 jam ≥18 bulan
+ + +
Hidroxychloloroquin PO : 200-600 mg tiap 24 jam
15 Pemberian antibiotik Amoxicillin i.v/p.o: 2 g i.v/p.o: 50 PROFILAKSIS Single dose 30-60 menit (1) pasien dengan
profilaksis untuk mg/kg sebelum katup prostetik termasuk
prosedur dental pada tindakan katup transkateter atau
populasi risiko tinggi Ampicillin i.v/p.o: 2 g i.v/p.o: 50 PROFILAKSIS Single dose 30-60 menit semua yang menggunakan
No allergy topenicillin mg/kg sebelum material prostetik untuk
or ampicillin tindakan perbaikan katup jantung;
16 Pemberian antibiotik Klindamisin i.v/p.o: 600 mg i.v/p.o: 20 PROFILAKSIS Single dose 30-60 menit (2) pasien dengan riwayat
profilaksis untuk mg/kg sebelum IE
prosedur dental pd tindakan
populasi risiko tinggi
Allergy to penicillin/
ampicillin
17 Pemberian antibiotik Ampicilin sulbactam PROFILAKSIS Single dose Perioperatif
profilaksis untuk
prosedur nondental: cefazolin
Intervensi kardiak/vas

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama pemberian
No. penyakit / tindakan Antibiotik profilaksis Interval Keterangan
Dewasa Anak
18 Demam Rematik Phenoxymethil p.o: 500 mg p.o: 250 mg EMPIRIS 2-3 kali 10 hari
Akut penicillin (PenicillinV) (BB≤27 kg) sehari
Eradikasi (Prevensi Amoxycillin p.o: 50 mg/ EMPIRIS Sekali 10 hari maksimal 1 g/hari
Primer) kg / hari sehari
Benzathin penicillin G i.m: 1,2 juta U i.m: 1,2 juta U EMPIRIS Sekali
Cephalosporin (BB≤27 kg) pemberian
spektrum sempit Bervariasi EMPIRIS 10 hari Alergi Penisilin
(Cefalexin, Cefadroxil)

Clindamycin i.v/p.o: 600 mg p.o: 20 mg/kg/hari EMPIRIS Dibagi 3 10 hari Alergi Penisilin
dosis maksimal 1,8
gram/hari
Azithromycin p.o: 250 mg p.o: 12 mg/kg/hari EMPIRIS Sekali 5 hari Alergi Penisilin
sehari maksimal 500 mg
Clarithromycin p.o: 250 mg p.o: 15 mg/kg/hari EMPIRIS Dibagi 2 10 hari Alergi Penisilin
dosis maksimal 500 mg
19 Demam Rematik Benzathin penicillinIM : 1,2 juta Unit IM : 1,2 juta Unit EMPIRIS Setiap 4 Tidak terbukti karditis: 5 th
Akut G (BB≤27 kg) minggu setelah serangan terakhir atau
Prevensi Sekunder Phenoxymethylpenici PO : 500 mg PO: 250 mg EMPIRIS 2 kali hingga usia 21 th (dipilih yang
llin (BB≤27 kg) sehari lebih lama); dengan karditis
(Penicillin V) namun tanpa sequel pada
Sulfadiazin PO : 1 gram/hari PO : 500 mg/hari EMPIRIS Sekali jantung: 10 th atau hingga usia Alergi Penisilin
21 th (dipilih yang lebih lama);
(BB≤27 kg) sehari
dengan karditis dan sequel
Makrolida atau Bervariasi EMPIRIS penyakit katup jantung Alergi Penisilin
azalida rematik/kelainan katup: 10 dan Sulfadiazin
tahun atau sampai usia
40 th (dipilih yang lebih
lama), kadang perlu sampai
seumur hidup

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Dosis
Rekomendasi Empiris / Lama
No. penyakit / Interval Keterangan
Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
tindakan
20 Perikarditis Penicillin resisten Bervariasi EMPIRIS Hingga kuman
Bakterial Penicillinase patogen
(Perikarditis teridentifikasi
Cephalosporin Bervariasi EMPIRIS Hingga kuman patogen
Purulenta)
generasi ketiga teridentifikasi
(Ceftriaxon,
Cefotaxsim)
Vancomisin(jika IV: 30 mg/kg/hari EMPIRIS Dalam 2 dosis
dicurigai MRSA)
21. Tindakan intervensi Ampicilin sulbactam Bervariasi PROFILAKSIS Perioperatif
kardiak dan cefazolin
vaskular
(bukan
diagnostik)

4.4.12 Intensive Care Unit (ICU)

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Interval Keterangan
penyakit/ tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
1 Sepsis : Sebelum Ada Meropenem IV : 1 gram EMPIRIS 8 jam 7 hari Sampai kultur keluar
Kultur Amikacin IV : 15mg/kg/hari EMPIRIS 24 jam 7 hari Sampai kultur keluar

2 Infeksi Saluran Kemih Meropenem IV : 1 gram EMPIRIS 8 jam 7 hari Sampai kultur keluar

3 Pneumonia VAP Meropenem IV : 1 gram EMPIRIS 8 jam 7 hari Sampai kultur keluar

Amikacin IV : 15mg/kg/hari EMPIRIS 24 jam 7 hari Sampai kultur keluar

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


4.4.13 KSM Gigi dan Mulut

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
1. Infeksi gusi dan Campuran bakteri Amoxicillin PO : 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
jaringan pendukung : anaerob dan aerob
Gingivitis, oral floral Amoxicillin– PO : 650 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Periodontitis, Clavulanic acid
Perikoronitis
2. Infeksi Jaringan Keras : Campuran bakteri Amoxicillin PO : 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Alveolitis, anaerob dan aerob
Subperiotitis, Periotitis, oral floral Amoxicillin– PO : 650 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Osteomielitis Clavulanic acid
3. Infeksi Gigi : Campuran bakteri Amoxicillin PO : 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Pulpitis anaerob dan aerob
oral floral Amoxicillin– PO : 650 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Clavulanic acid
Lincomycin PO : 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari

4. Infeksi Kelenjar Air Campuran bakteri Amoxicillin– PO : 650 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Liur : anaerob dan aerob Clavulanic acid
Parotitis, Sialodenitis, oral floral Ciprofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Sialodochitis,
Periadenitis Clindamycin PO : 300 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
5. Abses : Campuran bakteri Amoxicillin– PO : 650 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Spasium dan anaerob dan aerob Clavulanic acid
Dentoalveolar Abses, oral floral Metronidazole PO : 500 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari
Periodental Abses,
Pulpitis Purulenta, Ciprofloxacin PO : 500 mg EMPIRIS 12 jam 5 hari Pada infeksi berat
Osteomyelitis dapat diberikan
Purulenta setiap 8 jam
Clindamycin PO : 300 mg EMPIRIS 8 jam 5 hari

6. Gangren Radik & Campuran bakteri Amoxicillin IV : 1 g PROFILAKSIS


Gangren Pulpa anaerob dan aerob
Proekstraksi Gigi oral floral
dengan GA sebegai
persiapan operasi
jantung

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


4.4.14 KSM Kulit dan Kelamin

Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama


No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian

1. Dermatomikosis Microsporum Topikal: Ketoconazole Krim 2% EMPIRIS 24 jam 2-6 minggu


Tinea korporis Trichophyton
Tinea kruris Epidermophyton Topikal:Terbinafin Krim 1% EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu

Sistemik:Fluconazole PO: 150 mg EMPIRIS 1 minggu 4-6 minggu


Sistemik: Itraconazole PO : 100 mg/hari PO : 5 mg/kg/hari EMPIRIS 24 jam 15 hari
2. Dermatomikosis Tricophyton Topikal: Golongan Krim 2% EMPIRIS 12 jam 4 minggu
Tinea manus Epidermophyton Azol
Tinea pedis Topikal: Terbinafin Krim 1% EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu
Sistemik:Itraconazole PO : 400 mg/hari PO : 5mg/kg/hari EMPIRIS Dewasa : Dewasa :
atau 12 jam atau 1 minggu atau
PO : 200 mg/hari 24 jam atau 3 minggu atau
atau 24 jam 4 minggu
PO : 100 mg/hari
Sistemik: Fluconazole PO : 150 PO : 6 mg/kg EMPIRIS 3-4 minggu
mg/minggu atau atau
PO : 50 mg/hari 30 hari

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan antimikroba Dewasa Anak profilaksis pemberian
3. Dermatomikosis Dermatofit : Topikal: Clotrimazole Krim 1% EMPIRIS 12 jam 12 minggu
Onikomikosis Tricophyton Topikal: EMPIRIS
Non dermatofit Cyclopiroxolamine
: Candida Sistemik: Itraconazole Kontinyu : EMPIRIS 3 bulan dan
200mg/hari 7 hari,
Denyut : 400 interval
mg/hari
Sistemik: Fluconazole PO: 150 mg/mgg PO: 6 mg/kg EMPIRIS 24 jam
atau
PO: 50 mg/hari
4. Dermatomikosis Microsporum Sistemik: PO : 500 mg/hari PO : 10-20 EMPIRIS 24 jam minimal
Tinea kapitis Trichophyton Griseofulvin mg/kg/hari (micronize) 6-8 minggg
atau s/d 3-4 bulan
PO : 5,5 mg/kg/hari
(ultramicronize)
Sistemik: PO : 200 mg PO : 3,3-6,6mg/kg EMPIRIS 24 jam 3-6 mgg efektif untuk
Ketoconazole Tricophyton

5. Dermatomikosis Hortae werneckii Topikal : Krim 2% EMPIRIS 12 jam minimal Dilanjutkan 2-4
Tinea nigra Golongan Azol 3minggu mgg sesudah
klinis sembuh
Sistemik : PO : 200 mg PO : 3,3-6,6mg/kg EMPIRIS 24 jam 3 minggu
Ketokonazol
6. Dermatomikosis Tricophyton Sistemik : PO : 500 mg/hari PO : 10-20 EMPIRIS Dewasa : 4-6 minggu
Tinea imbrikata concentricum Griseofulvin atau mg/kg/hari(micronize) 24 jam atau
PO: 500 mg/12 jam atau 12 jam
PO : 5,5 mg/kg/hari
(ultra micronize)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
7. Dermatomikosis Candida albicans Sistemik : PO : 150-300 mg EMPIRIS 1 minggu 3-12 bulan
Paronikia kandida Flukonazol
Echinocandin IV : 50 mg EMPIRIS 24 jam 14-21 hari
(Micafungin)
8. Dermatomikosis Malassezia furfur Topikal : Krim 2% EMPIRIS 12-24 jam 2 minggu
Pitiriasis versikolor Mikonazol
Topikal : Sampo 2% EMPIRIS 24 jam 2 minggu 5 menit sebelum
Ketokonazol mandi lalu
dibilas air
Topikal : Solutio 20-25% EMPIRIS 12 jam 2 minggu
Sodium thiosulfat
Topikal : Sampo 1,8% EMPIRIS 24 jam atau 2 minggu 10 menit
Selenium 48 jam sebelum
sulfide mandi lalu
dibilas air
atau malam
sebelum tidur
Topikal : Krim 1% EMPIRIS 24 jam 1 minggu Tidak dianjurkan
Terbinafin FDA untuk
Pitiriasis
versikolor
Topikal : Solutio 50% EMPIRIS 12 jam 2 minggu
Propyleneglycol
Topikal : Sampo EMPIRIS 24 jam 2 minggu 5 menit sebelum
Zinc pyrithione mandi lalu
dibilas air
Sistemik : p.o : 200 mg/hari EMPIRIS 24 jam 7-10 hari atau
Ketoconazole atau dosis tunggal
p.o: 400 mg

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 11


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
Sistemik : p.o: 200-400 EMPIRIS 24 jam 3-7 hari atau
Itraconazole mg/hari atau dosis tunggal
p.o : 400 mg
Sistemik : p.o : 400 mg/hari EMPIRIS 24 jam dosis tunggal Tidak dianjurkan
Fluconazole FDA untuk
Pitiriasis
versikolor
9. Dermatomikosis Malassezia furfur Topikal : Sampo 2% EMPIRIS 24 jam 2 minggu
Malassezia Ketoconazole terapi
folikulitis rumatan: 2-
3x/minggu
Topikal : Sampo 2,5% EMPIRIS 24 jam 2-4 minggu
Selenium terapi
sulfide rumatan:
1x/minggu
Sistemik : PO : 200 mg/hr EMPIRIS 2-4 mgg
Ketoconazole
Sistemik : PO : 150 mg/hr EMPIRIS 24 jamterapi 2-4 mgg
Fluconazole rumatan :
200
mg/bulan
10. Dermatomikosis Candida albicans Topikal : Krim 2% EMPIRIS 12 jam 2-6 minggu
kandidiasis kutis Ketoconazole
Sistemik : PO : 200 mg/hari EMPIRIS 24 jam 1-2 minggu
Ketoconazole
Sistemik : PO : 150 mg/hr EMPIRIS 24 jam 2-4 mgg
Fluconazole

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
11. Dermatomikosis Candida albicans Topikal : oral : 4-6 ml EMPIRIS 6 jam Bayi 2 ml
kandidiasis oral Nystatin Oral (400.000 –
Suspensi
Topikal : Solutio 1% EMPIRIS 12 jam 3 hari
Gentian 2-4 minggu
violet PO : 200-400 EMPIRIS 24 jam
Sistemik : mg/hari
Ketoconazole
Sistemik : PO : 150 EMPIRIS 24 jam 4 minggu
Fluconazole mg/hari
12. Infeksi Bakteri Staphyllococcus Sistemik : PO : 250-500 EMPIRIS 6 jam 5-7 hari First Line
Impetigo, Ektima aureus Dicloxacill mg
in
Sistemik : PO : 250-500 PO : 15 mg/kg/hari EMPIRIS Dewasa : 6 5-7 hari Second Line
Erithromycin mg jam
13. Infeksi Bakteri Streptococcus Topikal : Krim 0,1% EMPIRIS 12 jam 7-10 hari
Folikulitis pyogenes Gentamycin sulfat
Sistemik : PO : 250-500 mg PO : 10–25 EMPIRIS 6 jam 7-10 hari
Cloxacillin mg/kg/hari
Sistemik : PO : 250-500 mg PO : 12,5-25 EMPIRIS 6 jam 7-10 hari Alergi Penisilin
Erithromycin mg/kg/hari
14. Infeksi Bakteri Corynebacterium Topikal : Solutio 2% EMPIRIS
Eritrasma minutissimum Erithromycin
Topikal : EMPIRIS
Clindamycin
Sistemik : EMPIRIS
Erithromycin

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
15. Infeksi Bakteri Group A Sistemik : Cloxacillin PO : 250-500 mg PO : 10–25 EMPIRIS 6 jam 10 hari Resisten
Erisipelas Selulitis Streptococcus mg/kg/hari Penisilin
S. Aureus Sistemik : PO : 150-300 mg PO : 8–20 EMPIRIS 6-8 jam 10 hari Alergi penisilin
group A Clindamycin mg/kg/hari dosis anak usia >
Streptococcus 1 bulan
16. Infeksi Mycobacterium Sistemik : PO : 600 mg PO : 450 mg EMPIRIS 1 bulan 12-18 bulan Multiple Drug
Mikobakterium leprae Rifampisin Therapy
Lepra / Kusta Sistemik : PO : 300 mg atau PO : 150 mg atau EMPIRIS Dewasa :
Tipe Multibasiler 12-18 bulan
Lamprene / PO : 50 mg PO : 50 mg 1 bulan
Clofazimin
atau24 jam
Anak :1 bulan
atau 12 jam

Sistemik : Dapson PO : 100 mg PO : 50 mg EMPIRIS 24 jam 12-18 bulan

17. Infeksi Mycobacterium Sistemik : PO : 600 mg PO : 450 mg EMPIRIS 1 bulan 6-9 bulan Multiple Drug
Mikobakterium leprae Rifampisin Therapy
Lepra / Kusta Sistemik : PO : 100 mg PO : 50 mg EMPIRIS 24 jam 6-9 bulan
Tipe Dapson
Pausibasiler
Sistemik : PO : 500 mg EMPIRIS 24 jam
Klaritromisin
Sistemik : PO : 100 mg EMPIRIS 24 jam
Minosiklin
Sistemik : PO : 400 mg EMPIRIS 24 jam
Oflofloksin

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
18. Infeksi Mycobacterium Disesuaikan terapi EMPIRIS
Mikobakterium tuberculosis tuberkulosis paru
Tuberkulosis kutis
19. Infeksi treponemal Treponema Sistemik : PO : 500 mg PO : 8–10 mg/kg (< 8 EMPIRIS 6 jam 15 hari
Yaws Partenue Eritromisin tahun)
(frambusia) Treponema
Pinta carateum
bejel or endemic Treponema
syphilis pallidum
endemicum
20 Infeksi virus Herpes Simplex Sistemik : PO : 200 mg atau po: 15 mg/kg EMPIRIS Dewasa : 5 - 7 hari
Herpes Acyclovir 400 mg 5 kali sehari
atau 8 jam
Anak :
5 kali sehari
Sistemik : PO : 1 gram EMPIRIS 12 jam 7-10 hari
Valacyclovir
21 Infeksi parasit Sarcoptes scabiei Topikal : Krim 5% EMPIRIS 8 jam tidak FDA : B (untuk
Skabies Permetrin 5% boleh terkena kehamilan)
air, diulang 7
hari kemudian
Topikal : Krim 5-10% EMPIRIS Dioleskan Cenderung
Sulfur selama 8 jam aman, untuk
presipitatum 5%– pada hari 1, neonatus dan
10% 2,3,8 kehamilan
22 Urethritis Neisseria Sistemik : PO : 400 mg + EMPIRIS dosis
gonorrhoeae non gonorrhoeae Cefixim + PO : 1 gram tunggal
komplikata Azithromycin
Urethra, servik,
rectum

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
23 Infeksi virus Virus varicella Sistemik : PO : PO : 10 mg/kg EMPIRIS Dewasa : Neonatus : 2s/d< 18 thn :
Varicella / zoster zoster Acyclovir 800 mg (≥ 40kg) (neonatus) PO : 5 kali 10 hari dosis tidak lebih
atau atau sehari dari 3200
IVFD : PO : 20 mg/kg atau 2 s/d<18 thn mg/hari
10 mg/kg (varicella (2 s/d < 18 tahun) IVFD : 8 :
berat dan jam 5 hari
imunokompromais Dewasa
berat) Anak : : 7-10
8 jam atau hari
6 jam
Sistemik : PO : 1 gram PO : 20 mg/kg EMPIRIS 8 jam Dewasa: 7 untuk 2 sd <
Valacyclovir hari Anak : 18 tahun :
5 hari tidak lebih
dari 3 g/hari

≥ 40kg : apabila
varicella ringan
atau
imunokomprama
is ringan 7-10
hari

Jika ada
toxicitas
acyclovir atau
tidak ada
perbaikan
setelah
diberikan
acyclovir

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
24 Urethritis Neisseria Sistemik : IM : 250 mg + PO EMPIRIS dosis
gonorrhoeae gonorrhoeae Ceftriaxone : tunggal
+ 1 gram
Azithromycin
25 Urethritis non Chlamidya Sistemik : PO : 1 gram EMPIRIS dosis
gonococcal trachomatis Azithromycin tunggal
Sistemik : PO : 100 mg EMPIRIS 7 hari
Doxycycline
Sistemik : PO : 500 mg EMPIRIS 7 hari
Erithromycin
26 Cervicitis Chlamidya Sistemik : PO : 1 gram EMPIRIS dosis
trachomatis Azithromycin tunggal
Sistemik : PO : 100 mg EMPIRIS 7 hari
Doxycycline
Sistemik : PO : 500 mg atau EMPIRIS 7 hari atau
Erithromycin 250 mg 14 hari
Sistemik : PO : 800 mg atau EMPIRIS 7 hari atau
Erithromycin 400 mg 14 hari
ethyilsuccinate
Sistemik : PO : 500 mg EMPIRIS 7 hari
Amoxicilin

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan Antibiotik Dewasa Anak profilaksis pemberian
27 Ophtalmia Chlamidya Sistemik : PO : 50 mg/kg/hari EMPIRIS 14 hari Evaluasi
neonatorum trachomatis Azithromycin tanda gejala
infantile
hypertrophic
pyloric
stenosis
(IHPS)
Sistemik : PO : 20 mg/kg/hari EMPIRIS 24 jam 3 hari Evaluasi
Erithromycin tanda gejala
infantile
hypertrophi
c
pyloric
stenosis
(IHPS)
Topical : Tetes mata EMPIRIS 5 hari
ofloxacin
28 Bakterial vaginosis Gardnerella Sistemik : PO : 500 mg EMPIRIS 7 hari
vaginalis Metronidazol
30 Kandidiasis Candida albicans Topikal : Supp vagina EMPIRIS 24 jam 7 hari atau
vulvovaginalis Clotrimazole 1 tablet (malam) 3 hari atau
(unkomplikasi) (100mg)/hari atau dosis tunggal
2 tablet
(100mg)/hari atau
1 tablet
(500mg)/hari
Sistemik : PO : 200 mg EMPIRIS 12 jam
Ketoconazole
Sistemik : PO : 50 mg atau EMPIRIS 24 jam 7 hari atau
Fluconazole 150 mg dosis tunggal

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


Keadaan klinik / Rekomendasi Dosis Empiris / Lama
No. Kuman Penyebab Interval Keterangan
penyakit / tindakan antimikroba Dewasa Anak profilaksis pemberian
31 Ulkus mole Haemophyllus Sistemik : PO : 1 gram EMPIRIS dosis
(chancroid) ducreyi Azithromycin tunggal
Sistemik : IM : 250 mg EMPIRIS dosis
tunggal
Ceftriaxone

32 Limfoganuloma Chlamidya Sistemik : PO : 100 mg EMPIRIS 12 jam 21 hari


venereum trachomatis Doxycyclin
Sistemik : PO : 500 mg EMPIRIS 6 jam 21 hari
Erithromycin Base
33 Ganuloma inguinale Klebsiella Sistemik : PO : 1 gram atau EMPIRIS 1 minggu 3 minggu
(donovanosis) granulomatis Azithromycin PO : 500 mg atau sampai semua
24 jam lesi sembuh
Sistemik : PO : 100 mg EMPIRIS 12 jam 3 minggu
Doxycyclin sampai semua
lesi sembuh
34 Syphilis Treponema Sistemik : IM : 2,4 juta unit IM : 50.000 unit/kg EMPIRIS Dosis Pasien HIV :
pallidum Benzathin penicillin tunggal 2,4 juta unit
G IM dosis
tunggal

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


4.5 Jenis Antibiotik Berdasarkan Stratifikasi Tipe Pasien
Stratifikasi Tipe I Stratifikasi Tipe II Stratifikasi Tipe III
Pilihan Antibiotik: Pilihan Antibiotik : Pilihan Antibiotik :
Dewasa: Ampicillin Sulbactam, Meropenem, Imipenem
Ciprofloxacin, Amoxycillin + / - Amikacin
Cefixime, Clavulanat. Alternatif : Cefepime,
Fosfomycin. Alternatif : High Dose Cefpirome, High Dose
Anak : Cefixime Ciprofloxacin IV Ciprofloxacin IV
Alternatif : (2x400mg), High Dose (2x400mg)
Ceftriaxone, Ceftriaxone IV (2x2g). + Amikacin.
Cefotaxime,
Ampicillin,
Amoxycillin,
Trimetroprim –
Sulfametoxazole.

4.6 Daftar Antibiotik dengan Kemampuan Penetrasi di Jaringan


A. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada Saluran Napas
No. Golongan Antibiotik
1. Penicillin Amoxycillin, Ampicillin, Amoxycillin,
Ampicillin Sulbactam, Piperacillin
Tazobactam
2. Cephalosporin Cephalosporin Generasi III dan IV
3. Macrolide Azithromycin, Erithromycin
4. Quinolon Ciprofloxacin, Levofloxacin, Moxifloxacin
4. Carbapenem Ertapenem, Imipenem, Meropenem
5. Oxazolindinone Linezolid
6. Glycopeptide Vancomycin, Teicoplanin

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


B. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada Saluran Kemih
No. Golongan Antibiotik
1. Penicillin Amoxycillin, Ampicillin, Amoxycillin
Clavulanat, Ampicillin Sulbactam,
Piperacillin Tazobactam
2. Cephalosporin Cephalosporin Generasi III dan IV
3. Quinolon Ciprofloxacin, Moxifloxacin
4. Carbapenem Ertapenem, Imipenem, Meropenem
5. Golongan Lain Fosfomycin, Cotrimoxazole

C. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada Intra-abdominal


No. Extra Bilier Intra Bilier
Golongan Antibiotik Golongan Antibiotik
1. Penicillin Ampicillin, Ampicillin Cephalosporin Cefoperazone,
Sulbactam, Cefoperazone
PiperacillinTazobactam Sulbactam
2. Cephalosporin Cephalosporin Quinolon Ciprofloxacin,
Generasi III dan IV Moxifloxacin
3. Quinolon Ofloxacin, Pefloxacin, Carbapenem Imipenem,
Ciprofloxacin, Doripenem
Moxifloxacin
4. Carbapenem Ertapenem (Extra-
bilier), Imipenem,
Meropenem,
Doripenem

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 12


D. Antibiotik Yang Memiliki Penetrasi Baik Pada Kulit
dan Jaringan Lunak
No. Golongan Antibiotik
1. Penicillin Amoxycillin, Ampicillin, Amoxycillin
Clavulanat, Ampicillin Sulbactam,
Piperacillin Tazobactam
2. Cephalosporin Cephalosporin Generasi I, II dan III
3. Lincosinamide Clindamycin, Lincomycin
4. Macrolide Erithromycin
5. Quinolon Ciprofloxacin, Levofloxacin, Moxifloxacin
6. Carbapenem Ertapenem, Imipenem, Meropenem
7. Oxazolindinone Linezolid
8. Glycopeptide Vancomycin, Teicoplanin

4.7 Daftar Antibiotik Berdasarkan Spektrum

A. Cakupan Gram Positif + Gram Negatif

No. Golongan Antibiotik


1. Penicillin Amoxycillin, Ampicillin, Amoxycillin
Clavulanat, Ampicillin Sulbactam,
Piperacillin Tazobactam
2. Cephalosporin Cephalosporin Generasi III dan IV
3. Quinolon Levofloxacin, Moxifloxacin
4. Carbapenem Ertapenem, Imipenem, Meropenem,
Doripenem
5. Tetrasiklin Tetracyclin, Doxycyclin, Tigecyclin
6. Golongan Lain Fosfomycin, Cotrimoxazole

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


B. Cakupan Terutama Gram Positif
No. Golongan Antibiotik
1. Cephalosporin Cephalosporin Generasi I dan II
2. Lincocinamide Lincomycin, Clindamycin
3. Macrolide Azithromycin, Clarithromycin, Erithromycin
4. Oxazolindinone Linezolid
5. Glycopeptide Vancomycin, Teicoplanin

C. Cakupan Terutama Gram Negatif

No. Golongan Antibiotik


1. Aminoglycocide Gentamycin, Amikacin, Streptomycin
2. Quinolon Ciprofloxacin
3. Monobactam Aztreonam
4. Polymixin Polymixin B dan Polymixin C (Colistin)

4.8 Daftar Antibiotik Yang Digunakan Pada Infeksi Berat

No. Golongan Antibiotik Keterangan


1. Carbapenem Imipenem,
Grup II Meropenem,
Doripenem
2. Penicillin + Anti Piperacillin
ESBL tazobactam
3. Tetracyclin Tigecyclin Dianjurkan untuk tidak
digunakan secara tunggal,
sebaiknya dikombinasi dengan
antibiotik lain.
Umumnya digunakan pada
infeksi dengan kecurigaan
XDR Acinetobacter tidak
dianjurkan untuk eradikasi

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


Pseudomonas sp
4. Polymixin Polymixin B / Digunakan pada sepsis dengan
Polymixin E kecurigaan infeksi XDR
(Colistin) Acinetobacter, sebaiknya tidak
digunakan secara tunggal,
melainkan dikombinasi dengan
antibiotik lain.
5. Antipseudomonas Ceftazidime, Antibiotik ini tidak dianjurkan
Cephalosporin Cefepime, penggunaan tunggal pada
Cefpirome tatalaksana sepsis, tidak
digunakan untuk eradikasi
ESBL, dapat dikombinasikan
dengan golongan
Aminoglycoside.
6. Glycopeptida dan Vancomycin Diberikan pada kasus-kasus
Oxazolindinone (Glycopeptide), dengan kecurigaan infeksi
Teicoplanin MRSA.
(Glycopeptide),
Linezolide
(Oxazolindinon
e)
7 Aminoglycocide Amikacin, Sebaiknya digunakan sebagai
Gentamycin antibiotik kombinasi, tidak
dianjurkan penggunaan
tunggal pada tatalaksana
empiris.
8. Antipseudomonas Ciprofloxacin, Sebaiknya digunakan sebagai
Quinolon Levofloxacin antibiotik kombinasi, tidak
(750mg) dianjurkan penggunaan
tunggal pada tatalaksana
empiris.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


BAB V

DOKUMENTASI

5.1 Penilaian Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit


5.1.1 Batasan

Penilaian kuantitas dan kualitas penggunaan antibiotik di rumah


sakit, dapat diukur secara retrospektif dan prospektif melalui data
rekam medik dan Catatan Pemberian Obat Antibiotik (CPOA).
5.1.2 Tujuan
1. Mengetahui jumlah atau konsumsi penggunaan antibiotik di rumah
sakit.
2. Mengetahui dan mengevaluasi kualitas penggunaan antibiotik di
rumah sakit.
3. Sebagai dasar acuan untuk melakukan surveilans penggunaan
antibiotik di rumah sakit secara sistematik dan terstandar.
5.1.3 Penilaian Kuantitas Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit
i. Kuantitas penggunaan antibiotik adalah jumlah penggunaan antibiotik
di rumah sakit yang diukur secara restropektif dan prospektif dan
melalui studi validasi.
ii. Studi validasi adalah studi yang dilakukan secara prospektif untuk
mengetahui perbedaan antara jumlah antibiotik yang benar-benar
digunakan pasien dibandingkan dengan yang tertulis di rekam medic.
iii. Parameter perhitungan konsumsi antibiotik :
a. Persentase pasien yang mendapat terapi antibiotik selama rawat
inap di rumah sakit.
b. Jumlah penggunaan antibiotik dinyatakan sebagai dosis harian
ditetapkan dengan Defined Daily Doses (DDD)/100 patien days.
iv. DDD adalah asumsi dosis rata-rata per hari penggunaan antibiotik
untuk indikasi tertentu pada orang dewasa. Untuk memperoleh data
baku dan merekomendasikan klasifikasi penggunaan antibiotik secara
Anatomical Therapeutic Chemical (ATC) Clasification (Gould IM,
2005).

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


v. Perhitungan DDD
Setiap antibiotik mempunyai nilai DDD yang ditentukan oleh WHO
berdasarkan dosis pemeliharaan rata-rata, untuk indikasi utama pada
orang dewasa BB 70 kg.
1. Data yang berasal dari instalasi farmasi berbentuk data kolektif,
maka rumusnya sebagai berikut:

jml kemasan X jml tabletper kemasan X jml gram per tablet X 100
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐷𝐷𝐷 =
DDD antibiotik dalam gram

2. Data yang berasal dari pasien menggunakan rumus untuk setiap


pasien:

jumlah konsumsi antibiotik dalam gram


𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑢𝑚𝑠𝑖 𝐴𝐵(𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝐷𝐷𝐷) =
DDD antibiotik dalam gram

jumlah konsumsi antibiotik dalam gram


𝐷𝐷𝐷/100𝑝𝑎𝑡𝑖𝑒𝑛𝑡 𝑑𝑎𝑦𝑠 = X 100
DDD antibiotik dalam gram

5.1.4 Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit


1. Kualitas penggunaan antibiotik dapat dinilai dengan melihat rekam
pemberian antibiotik dan rekam medik pasien.
2. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian diagnosis
(gejala klinis dan hasil laboratorium), indikasi, regimen dosis,
keamanan, dan harga.
3. Alur penilaian menggunakan kategori/klasifikasi Gyssens.
4. Kategori hasil penilaian kualitatif penggunaan antibiotik sebagai
berikut (Gyssens IC, 2005):
Kategori 0 : penggunaan antibiotik tepat/bijak.
Kategori I : penggunaan antibiotik tidak tepat waktu.
Kategori II A : penggunaan antibiotik tidak tepat dosis.
Kategori II B : penggunaan antibiotik tidak tepat interval
pemberian.
Kategori IIC : penggunaan antibiotik tidak tepat cara/rute
pemberian.
Kategori IIIA : penggunaan antibiotik terlalu lama.
Kategori IIIB : penggunaan antibiotik terlalu
singkat.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


Kategori IVA : ada antibiotik lain yang lebih efektif.
Kategori IVB : ada antibiotik lain yang kurang toksik/lebih
aman.
Kategori IVC : ada antibiotik lain yang lebih murah.
Kategori IVD : ada antibiotik lain yang spektrumnya lebih
sempit.
Kategori V : tidak ada indikasi penggunaan antibiotik.
Kategori VI : data rekam medik tidak lengkap dan tidak
dapat dievaluasi.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


Penilaian Kualitas Penggunaan Antibiotik (Alur Gyssens)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


BAB VI
CATATAN KHUSUS

6.1 Kategori Keamanan Antibiotik Pada Kehamilan


Kategori A : pada studi terkontrol pada wanita gagal menunjukkan
resiko pada janin pada trisemester 1, dan tidak ada bukti
resiko pada trisemester selanjutnya. Kemungkinan
bahaya pada janin sedikit.
Kategori B : dari hasil studi reproduksi pada hewan tidak
menunjukkan resiko pada janin, tetapi tidak ada studi
terkontrol pada ibu hamil; atau studi pada reproduksi
hewan menunjukkan efek samping (penurunan fertilitas)
yang tidak terkonfirmasi pada studi terkontrol pada
trisemester pertama wanita (dan tidak ada bukti pada
resiko trisemester selanjutnya).
Kategori C : studi pada hewan menampakkan adanya efek samping
pada janin (embryogenic, teratogenic, atau lainnya), dan
tidak ada studi terkontrol pada wanita, atau studi pada
wanita dan hewan tidak tersedia. Obat hanya diberikan
jika potensi manfaat lebih besar daripada resiko pada
janin.
Kategori D : terjadi resiko pada janin, tetapi manfaat pemberian pada
ibu hamil mungkin lebih diterima meskipun resikonya
(misal, obat dibutuhkan dalam situasi menyelamatkan
nyawa atau untuk penyakit yang serius dimana obat yang
lebih aman tidak dapat digunakan atau tidak efektif).
Kategori X : studi pada hewan atau manusia menunjukkan
ketidaknormalan pada janin, ada bukti resiko pada janin
berdasarkan pengalaman, atau keduanya; dan resiko
penggunaan obat ini pada wanita hamil jelas lebih
banyak daripada manfaatnya. Obat dikontraindikasikan
pada wanita yang mungkin akan hamil.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


6.2 Daftar Keamanan Obat Antibiotik Pada Kehamilan
Nama Kategori Nama Kategori Nama Kategori
Antibiotik Kehamilan Antibiotik Kehamilan Antibiotik Kehamilan
Acyclovir B Fosfomycin B Spiramycin B
Amikacin D Ganciclovir C Stavudine C
Amoxicillin B Gentamicin D Streptomycin D
Amphotericin B B Imipenem/cilastati C Sulfadiazine B
n
Ampicilin B Isoniazid C Sulfisoxazole C
Ampicillin/sulbac B Itraconazole C Tetracycline D
tam
Azitromycin B Ketoconazole C Tigecycline D
Benzyl penisilin B Lamivudine C Tobramycin D
Cefazolin B Levofloksasin C Trimethoprim C
Cefixime B Lopinavir/ritonavir C Trimethoprim / C
Sulfamethoxazole 2

Ceftazidime B Meropenem B Vancomycin C


Ceftriaxone B Metronidazole B Zidovudine C
Cefuroxime B Natamycin C
Chloramphenicol C Nevirapin C
Ciprofloxacin C Netilmycin D
Clarithromycin B Neomycin D
Clavulanat B Norfloxacin C
Clindamicin B
Colistin C Ofloxacin C
Oxacillin B
Doxycycline D Penicillin G B
Doripenem C Piperacillin/tazobc B
tam
Erythromycin B Polimiksin B B
Ethambutol B Ribavirin X
Fluconazole C Rimantadine C
Foscarnet C Ritonavire C

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


6.3 Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan antibiotik
1. Antibiotik yang memerlukan kewaspadaan dalam penggunaannya :
a. Kotrimoksazol dapat menyebabkan efek samping yang serius,
seperti diskrasia darah dan reaksi kulit yang berat (stevens
Johnson Syndrome). Oleh karena itu sebaiknya Kotrimoksazol
hanya digunakan untuk Pneumonicystis Pneumonia.
b. Aminoglikosida dan Vankomisin yang bersifat nefrotoksik harus
dimonitor kadar dalam darah terutama pada pasien dengan
gangguan ginjal, bila perlu dilakukan penyesuaian dosis rejimen.
c. Vankomisin infus sebaiknya diinfuskan secara pelan lebih dari
100 menit (kecepatan maksimum 10mg/menit) untuk menghindari
Red Man Syndrome.
d. Antibiotik topical sebaiknya dibatasi hanya untuk penggunaan
pada mata dan telinga karena dapat menyebabkan resistensi
antibiotik dan hipersensitivitas. Jika penggunaan antibiotik topical
diperlukan maka pilih antibiotik yang tidak diabsorpsi melalui
kulit (bukan antibiotik sistemik), contoh : Mupirocin.
e. Antibiotik intravena hanya digunakan bila rute oral dan rectal
tidak dapat dilakukan atau jika diinginkan kadar dalam serum
yang tinggi dalam waktu cepat. Sebagai contoh kadar puncak
metronidazol dalam darah dapat segera dicapai dengan pemberian
intravena, oral setelah 1 jam dan 3 jam setelah diberikan rektal
(Suppositoria). Semua sediaan Metronidazol intravena, oral
maupun rektal mempunyai bioavailabilitas yang ekivalen. Infus
intravena sebaiknya diberikan pelan (5ml/menit).
2. Penggantian bentuk sediaan antibiotik intravena dengan antibiotik oral
dapat dilakukan dalam waktu 72 jam jika antibiotik memiliki spektrum
yang sesuai dengan hasil tes sensitivitas dengan memperhatikan
farmakodinamik dan farmakokinetik.
3. Berdasarkan efikasi klinis untuk eradikasi mikroba atau sesuai protocol
terapi, lama pemberian antibiotik adalah sebagai berikut :
 Sebagian besar infeksi seperti pneumonia,

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 13


Septikemia : 5-7 hari
 Cystitis : 3 hari
 Streptococcal pharingitis : 10 hari
 Endokarditis : 2 – 6 minggu
 Pyelenophritis : 2 minggu
 Osteomyelitis :beberapa
minggu / bulan
 Septic arthritis : 2 – 6 minggu
 Lung abscess : 4 – 6 minggu
 Liver abscess : 1 – 4 bulan
6.4 Daftar Efek Samping Antibiotik Yang Perlu Dilakukan Pemantauan
No Antibiotik Informasi
1. Beta laktam Reaksi yang tidak diinginkan :
(Penisillin,  Alergi : anafilaksi, urtikaria, serum sickness,
sefalosporin, rash dan demam
monobaktam,  Diare : umum terjadi pada penggunaan
karbapenem) ampisillin, augmentin, seftriakson dan
sefoperazon. Kolitis terkait antibiotik dapat
terjadi pada sebagian besar penggunaan antibiotik
 Anemia hemolitik : umum terjadi pada dosis tinggi.
Aktifitas antiplatelet (penghambatan agregasi
platelet) sebagian besar terjadi pada penisillin
antipseudomonal dan betalaktam lain pada kadar
dalam serum tinggi.
 Hipotrombinemia lebih sering terkait dengan
sefalosporin yang memiliki rantai samping
metiltetrazoletiol (sefamandol, sefotetan,
sefoperazol, sefametazol). Reaksi ni dapat
dicegah
dan bersifat reversible dangan vitamin K.
2. Aminoglikosida Efek samping :
(gentamisin, Hipotensi, mual, nefrotoksisitas; insiden kejadian 10-15%.
tobramisin, amikasin, Umumnya reversibel, biasanya terjadi 5-7 hari terapi.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


metilmisin) Faktor resiko: dehidrasi, usia, dosis, durasi, pemberian
bersama nefrotoksin penyakit liver.
3. Makrolid Efek samping :
(eritromisin,  Mual, muntah, rasa terbakar : di perut; pada
azitromisin, pemberian oral. Azitromisin dan klaritomisin
klaritomisin) menyebabkan mual lebih rendah disbanding
eritromisin.
 Cholestatic jaundice : dilaporkan pada semua
garam eritromisin, paling utama dengan estolat.
 Ototoksisitas : sebagian besar terjadi pada dosis
tinggi pada pasien yang mengalami gangguan ginjal
dan atau gagal hepatik.
4. Tetrasiklin Efek samping :
 Alergi
 Fotosensitifitas
 Deposisi gigi/tulang dan diskolorisasi; hindari
digunakan pada anak, wanita hamil dan ibu
menyusui.
 Gastrointestinal : umumnya gastrointestinal bagian
atas
 Hepatitis : umumnya pada kehamilan dan orang tua
 Renal (azotemia): tetrasiklin memiliki efek
antianabolik dan seharusnya dihindari pada pasien
dengan penurunan fungsi ginjal. Yang paling
kurang menimbulkan masalah ini : doksisiklin.
 Vestibular : terkait dengan minosiklin, terutama
pada dosis tinggi.
5. Vankomisin Efek samping :
 Ototoksisitas; hanya jika digunakan bersama
dengan ototoksin, misalnya aminoglikosida dan
makrolid

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


 Nefrotoksisitas: sedikit hingga tidak bersifat
nefrotoksisitas. Dapat meningkatkan nefrotoksisitas
aminoglikosida.
 Hipotensi, flusing: terkait dengan infus cepat
vankomisin. Lebih umum terjadi pada peningkatan
dosis.
 Flebitis: memerlukan pengenceran volume besar.

6.5 Interaksi Obat Dengan Antibiotik


No Antibiotik Interaksi Efek
1. Tetrasiklin  Zink Pembentukan senyawa kelat dan
 Kalsium mengganggu absorbsi
 Didanosin
 Antasida
2. Tetrasiklin Diuretik Risiko peningkatan konsentrasi
urea serum
-tidak dengan doksisiklin

3. Tetrasiklin  Rifampisin Waktu paruh doksisiklin


 Fenobarbital memendek
 Fenitoin
 Karbamazepin
4. Kloramfenikol Obat yang dimetabolisme Kloramfenikol menurunnkan
oleh sitokrom P 450; metabolism
 Tolbutamid
 Fenitoin
 Siklofosfamid
 Warfarin
5. Kloramfenikol Rifampisin Rifampisin menurunkan
konsentrasi kloramfenikol
melalui induksi metabolism.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


6. Aminoglikosida Relaksan otot Hambatan neuromuscular
7. Kloramfenikol Fenitoin, antifungal Toksisitas fenitoin
Metronidazol
Isoniazid
8. Siprofloksasin Teofilin Agitasi, konvulsi
Klaritromisin
Eritromisin
9. Flukonazol Warfarin Peningkatan antikoagulasi
10. Griseofulvin Warfarin Penurunan efek antikoagulan
11. Itrakonazol Antasida oral dan Penurunan absorbs antifungal
antagonis H2
Ketokonazol
12. Aminoglikosida Siklosporin A Nefrotoksisitas siklosporin
Ketokonazol
Kuinolon
13. Rifampisin Kontrasepsi oral Penurunan efikasi kontrasepsi
14. Kotrimoksazol Antikoagulan Peningkatan antikoagulan
Sulfonamide

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


6.6 Rekonstitusi Antibiotik Untuk Pemberian Intravena

STABILITAS
NO NAMA OBAT RUTE REKONSTITUSI KELARUTAN PENYIMPANAN KETERANGAN
2 – 8 ᵒC ≤ 25 ᵒC
1 Amikacin
- 250 mg/2 ml IV - - 60 hari 24 jam - Diberikan IV pelan 2 – 3
IV Drip Diencerkan dengan 50 – 100 NaCl 0,9%, Dextrose - - menit.
ml NaCl 0,9%. 5%, RL, Infus 2:1 - Lama pemberian IV drip
- 500 mg/2 ml IV - - 60 hari 24 jam 1 - 2 jam untuk bayi; 30 -
IV Drip Diencerkan dengan 100 – 200 NaCl 0,9%, Dextrose - - 60 menit untuk anak dan
ml NaCl 0,9%. 5% dewasa.
2 Amoxicillin +
Asam Clavulanat
(Co-Amoxiclav)
- 500 mg IV Tambahkan 10 ml aqua pro NaCl 0,9%, Aqua pro - 20 menit Terjadi penurunan potensi
injeksi; diberikan IV pelan 3 - injeksi pada penyimpanan,
4 menit. sebaiknya segera digunakan
IV Drip Dalam 50 ml NaCl 0,9% setelah di rekonstitusi.
diberikan dalam waktu 30 -
40 menit
- 1000 mg IV Tambahkan 20 ml aqua pro
injeksi; diberikan IV pelan 3 -
4 menit.
IV Drip Tambahkan 20 ml aqua pro
injeksi; diberikan IV pelan 3 -
4 menit.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


3 Ampicillin
- 500 mg IV Tambahkan 5 ml aqua pro NaCl 0,9%, Aqua pro 4 jam 1 jam - Segera digunakan setelah
injeksi. injeksi direkonstitusi.
IV Drip Dalam 100 ml NaCl 0,9% - Diberikan IV pelan 3 - 5
diberikan dalam waktu 30 - menit.
60 menit.
- 1000 mg IV Tambahkan 10 ml aqua pro
injeksi.
IV Drip Dalam 100 ml NaCl 0,9%
diberikan dalam waktu 30 -
60 menit.
4 Ampicillin +
Sulbactam
- 750 mg IV Tambahkan 1,6 ml aqua pro NaCl 0,9%, Aqua pro - 1 jam - Dapat diinjeksikan secara
injeksi injeksi IV pelan langsung 10 –
- 1500 mg IV Tambahkan 3,2 ml aqua pro 15 menit;
injeksi - Larutan yang sudah
750 mg atau 1500 IV Drip Diencerkan dengan 50 – 100 - 8 jam direkonstitusi tidak bisa
mg ml NaCl 0,9% dengan lama disimpan, karena terjadi
pemberian 15 – 30 menit. penurunan potensi
5 Cefepime
- 500 mg IV Tambahkan 5 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 24 jam 8 jam - Diinjeksikan secara IV
injeksi (konsentrasi akhir 100 NaCl 0,9%, Dextrose pelan 3 – 5 menit
mg/ml) 5%
- 1000 mg IV Tambahkan 10 ml aqua pro
injeksi (konsentrasi akhir 100
mg/ml)

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


6 Cefotaxime

- 500 mg IV Tambahkan 10 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 7 hari 24 jam - Warna rekonstitusi antara
injeksi (konsentrasi akhir 50 NaCl 0,9%, Dextrose kuning muda sampe
mg/ml) 5% merah coklat.
- 1000 mg IV Tambahkan 9,6 ml aqua pro - Perubahan warna larutan
injeksi (konsentrasi akhir 100 menjadi gelap, tidak
mg/ml) boleh digunakan lagi
karena potensinya hilang.
- Diinjeksikan secara IV
IV Drip Diencerkan dengan 50 – 100 - - pelan 3 – 5 menit
ml NaCl 0,9% atau Dextrose
5% dengan lama pemberian
20 – 30 menit.
7 Cefuroxime
- 750 mg IV Tambahkan 8 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 48 jam 24 jam - Injeksi IV pelan 3 – 5
injeksi (konsentrasi akhir 90 NaCl 0,9%, Dextrose menit
mg/ml) 5% - Perubahan warna dari
- 1500 mg IV Tambahkan 16 ml aqua pro kekuningan menjadi
injeksi (konsentrasi akhir 90 gelap tergantung kondisi
mg/ml) penyimpanan, tetapi
750 mg atau 1500 IV Drip Diencerkan dengan 100 – 200 - - tidak mempengaruhi
mg ml NaCl 0,9% atau Dextrose potensi sehingga masih
5% dengan lama pemberian bisa digunakan.
15 – 60 menit.
8 Ceftriaxone
- 500 mg IV Tambahkan 4,8 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 10 hari 3 hari - Setelah direkonstitusi
injeksi NaCl 0,9%, Dextrose larutan berwarna

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


- 1000 mg IV Tambahkan 9,6 ml aqua pro 5% kekuningan.
injeksi - Injeksi IV pelan 2 – 4
500 mg atau 1000 IV Drip Diencerkan dengan 50 – 100 - - menit.
mg ml NaCl 0,9%dengan lama
pemberian 30 menit.
9 Ceftazidime
- 1000 mg IV Tambahkan 10 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 7 hari 24 jam - Injeksi IV pelan 3 – 5
injeksi (konsentrasi akhir 100 NaCl 0,9%, Dextrose menit
mg/ml) 5% - Dalam penyimpanan
IV Drip Diencerkan dengan 100 ml - - dapat terjadi
NaCl 0,9% dengan lama perubahan warna
pemberian 20 – 30 menit. menjadi gelap, namun
masih boleh digunakan
karena tidak ada
perubahan potensi.

10 Cefoperazone
- 1000 mg IV Tambahkan 5 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 5 hari 24 jam - Injeksi IV pelan 3 – 5
injeksi NaCl 0,9%, Dextrose menit
IV Drip Diencerkan dengan 100 ml 5% - -
NaCl 0,9% dengan lama
pemberian 15 – 30 menit.
11 Cefoperazone –
Sulbactam
- 1000 mg IV Tambahkan 3,4 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 5 hari 24 jam - Injeksi IV pelan
injeksi NaCl 0,9%, Dextrose minimal 3 menit
IV Drip Diencerkan dengan 20 ml 5% - -
NaCl 0,9% dengan lama

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


pemberian 15 – 60 menit.

12 Chloramphenicol
- 1000 mg IV Tambahkan 9,2 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 24 jam 24 jam - Injeksi IV pelan
injeksi NaCl 0,9%, Dextrose minimal 1 menit
IV Drip Diencerkan dengan 100 ml 5%
NaCl 0,9% dengan lama
pemberian 10 – 60 menit.

13 Ciprofloxacin
- 200 mg/100 ml IV Drip Larutan infus dapat diberikan Aqua pro injeksi, - - - Larutan berwarna jernih
langsung atau dicampur NaCl 0,9%, Dextrose sampe kekuningan.
dengan infus lain. 5%, Infus 2:1, Infus - Larutan tidak boleh
4:1, RL dibekukan.
- Kristal mungkin
terbentuk tergantung
dalam penyimpanan,
dapat dilarutkan dalam
suhu ruangan tanpa
mengurangi potensi.
- Kecepatan pemberian
drip minimal 30
menit/100 ml.
14 Clindamycin
150 mg/ml – 2ml, IV Drip Diencerkan dengan 100 ml NaCl 0,9%, Dextrose 24 jam - Kecepatan pemberian
4 ml NaCl 0,9% dengan lama 5% tidak boleh lebih dari 30
pemberian 10 – 60 menit. mg/menit
15 Cloxacillin

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


- 500 mg IV Tambahkan 20 ml aqua pro Aqua pro injeksi 72 jam 34 jam
injeksi
16 Fluconazole
- 200 mg/100 ml IV Drip - - - - - Tidak boleh digunakan
jika larutan keruh atau
ada endapan.
- Larutan tidak boleh
dibekukan.
- Kecepatan pemberian
drip minimal 1
jam/100
ml.
17 Gentamycin
- 80 mg/2 ml IV Drip Diencerkan dengan 50 - 200 NaCl 0,9%, Dextrose - - - Tidak boleh dibekukan.
ml NaCl 0,9% atau Dextrose 5% - Ampul hanya untuk
5% dengan lama pemberian single dose, buang
30 menit – 2 jam. sisa yang tidak
IV Diinjeksikan secara IV pelan
terpakai.
3 – 5 menit.
18 Levofloxacin -
- 500 mg/100 ml IV Drip Diberikan secara infus IV - - 3 jam - Setelah dibuka, larutan
- 750 mg/150 ml lambat, waktu infus 500 mg harus digunakan segera
(100 ml) tidak kurang dari 60 (dalam waktu 3 jam)
menit. untuk menghindari
kontaminasi bakteri.
19 - Meropenem
- 500 mg IV Tambahkan 10 ml aqua pro Aqua pro injeksi, 12 jam 2 jam - IV pelan 3 – 5 menit atau
injeksi NaCl 0,9%, Dextrose drip 15 – 30 menit.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 14


- 1000 mg IV Tambahkan 20 ml aqua pro 5% - Tidak boleh digunakan
injeksi jika larutan berubah
- 500 mg atau IV Drip Larutkan dalam 100 ml NaCl 18 jam 2 jam warna menjadi kuning.
1000 mg 0,9%
Larutkan dalam 100 ml 8 jam 1 jam
Dextrose 5%
20 Metronidazole
- 500 mg/100 IV Drip IV Drip dengan kecepatan 5 - - - Adanya cahaya yang
ml ml/menit atau selama 20 berlebihan dapat
menit. menyebabkan perubahan
warna menjadi gelap,
lindungi dari sinar matahari
langsung.
21 Moxifloxacin
- 400 mg/250 ml IV Drip IV Drip dalam waktu lebih NaCl 0,9%, Dextrose - - - Bila diencerkan dengan
dari 60 menit. 5%, RL pelarut lain, campuran
stabil selama 24 jam
pada suhu kamar.
- Penyimpanan pada suhu
dingin dapat
menyebabkan
timbulnya endapan, dan
endapan
akan terlarut kembali
pada suhu kamar.
22 Vancomycin
- 500 mg IV Drip - Tambahkan 9,7 ml aqua Aqua pro injeksi, 14 hari 14 hari - Sangat mengiritasi
pro injeksi, kemudian NaCl 0,9%, Dextrose jaringan dan dapat
encerkan dengan 100 ml 5% menyebabkan nekrosis.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


Dextrose 5% atau NaCl - Tidak dianjurkan untuk
0,9%. diberikan IM.
- Diberikan dalam waktu - Ekstravasasi sebaiknya
minimal 1 jam. dicegah pada pemberian
IV.
- Dapat diberikan IV Drip
dengan jumlah pelarut
disesuaikan untuk
kebutuhan 24 jam.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


6.7 Penyesuaian Dosis Pada Pasien Gangguan Ginjal

Waktu paruh (jam) Dosis (fungsi ginjal Dosis berdasarkan CrCl (ml/min)
Antibiotik
Normal ESRD normal) >50 – 90 10-50 <10
Aminoglycoside Antibiotics: Traditional multiple daily doses—adjustment for renal disease
Amikacin 1.4 – 2.3 17–150 7.5 mg per kg/12 jam I 7.5 mg/kg/12 jam 7.5 mg/kg /24 jam 7.5 mg/kg /48 jam
atau15 mg per kg/hari

Tobramycin 2–3 20–60 1.7 mg per kg /8 jam 100% /8 jam 100% /12-24 jam 100% /48 jam
Netilmicin 2–3 35–72 2.0 mg per kg /8 jam 100% /8 jam 100% /12-24 jam 100% /48 jam
Streptomycin 2–3 30–80 15 mg per kg (max. Tiap 24 jam tiap 24–72 jam Tiap 72–96 jam
of 1.0 g) /24 jam.

Golongan Karbapenem
Meropenem 1 6–8 1.0 g / 8 jam 1.0 g /8 jam 1.0 g /12 jam 0.5 g /24 jam
Golongan Sefalosporin
Cefazolin 1.9 40–70 1.0–2.0 g /8 jam /8 jam /12 jam /24–48 jam
Cefepime 2.2 18 2.0 g /8 jam (max. 2 g/8 jam 2 g/12–24 jam 1 g/24 jam
dosis)
Cefotaxime,Ceftizoxime 1.7 15–35 2.0 g/8 jam /8–12 jam /12–24 jam /24 jam

Ceftazidime 1.2 13–25 2 g/8 jam /8–12 jam /12–24 jam /24-48 jam
Cefuroxime sodium 1.2 17 0.75–1.5 g/8 jam /8 jam /8–12 jam /24 jam
Golongan Florokuinolon
Ciprofloxacin 36 6–9 500–750 mg po(atau 100% 50–75% 50%
400 mg IV) /12 jam 400 mg IV /24 jam
Levofloxacin / D&I 6–8 76 750 mg /24 jam i.v, 750 mg /24 jam 20-49: 750 /48 jam <20: 750 mg/24 jam,
p.o kemudian 500 mg/48 jam

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


Golongan Makrolid

Clarithromycin 5–7 22 0.5–1.0 g/12 jam 100% 75% 50–75%

Erythromycin 1.4 5–6 250–500 mg/6 jam 100% 100% 50–75%

Golongan Penisilin

Amoxicillin 1 5–20 250–500 mg/8 jam /8 jam /8–12 jam /24 jam
250 mg–2 g/6 jam
Ampicillin 1 7–20 /6 jam /6–12 jam /12–24 jam

Amoxicillin/ 1.3 AM 1 500/125 mg/8 jam 500/125 mg/8 jam 250–500 mg AM 250–500 mg
Clavulanate 5–20 4 component / 12 jam AM component / 24 jam
Aztreonam 2 6–8 2 gm/8 jam 100% 50–75% 25%

Penicillin G 0.5 6–20 0.5–4 million U /4 jam 100% 75% 20–50%

Golongan Tetrasiklin

Tetracycline 6–10 57–108 250–500 mg / 6 jam /8–12 jam /12–24 jam /24 jam

GolonganMiscelaneous

Colistin <6 ≥48 80–160 mg/8 jam 160 mg /8 jam 160 mg /24 jam 160 mg/36 jam
dosis sama untuk
CRRT

Daptomycin 9,4 30 4–6 mg per kg perhari 4–6 mg per CrCl<30, 4–6 mg per
kg perhari kg /48 jam

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


Linezolid 5,6 6,8 600 mg po/IV /12 jam 600 mg /12 jam 600 mg /12 jam 600 mg/12 jam
dosis sama untuk AD
CRRT
Metronidazole 6–14 7 21 7.5 mg per kg /6 jam 100% 100% 50%
dosis sama untuk
CRRT
Nitrofurantoin 0,5 1 50–100 mg 100% Hindarkan Hindarkan

Sulfamethoxazole 10 20-50 1.0 g /8 jam /12 jam /18h Dosis sama /24 jam
untuk CAVH

Trimethoprim 11 20-49 100–200 mg /12 jam /12 jam >30: /12 jam /24 jam
10-30: /18 jam
dosis sama untuk
CRRT
Trimethoprim-sulfamethoxazole-DS (Doses based on Trimethoprim component)

Terapi (berdasarkan pada Sebagai Sebagai 5–20 mg/kg/hari 5–20 mg/kg/hari 30–50: 5–7.5 mg/kg Tidak direkomendasikan,
Trimethoprim) Trimethoprim Terbagi /6-12 jam terbagi/ 6-12jam /8 jam (dosis sama tetapi jika digunakan : 5–
untuk CRRT) 10–29: 10 mg/kg per dosis/24 jam
5–10 mg/kg /12jam
Trimethoprim – Sebagai Sebagai 1 tab po /24jam atau 100% 100% 100%
Sulfamethoxazol Prophylaxis Trimethoprim Trimethoprim 3x/minggu
Vancomycin1 6 1 g /12jam 1 g /12jam 1 g /24–96jam 1 g/4–7 hari

Anti Tuberculosis
Ethambutol 4 7 15 15–25 mg per kg /24jam /24–36 jam /48 jam
/24jam dosis sama untuk
CRRT
Ethionamide 2.1 250–500 mg /12jam 100% 100% 50%
Isoniazid 0.7–4 8–17 5 mg per kg/hari 100% 100% dosis sama 100%
(max. 300 mg) untuk CRRT

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


Pyrazinamide 9 26 25 mg per kg /24jam 100% 100% dosis sama 12–25 mg per
(dosis max. 2.5 gm untuk CRRT Kg/24 jam
/24jam)
Rifampin 1.5-5 1.8–11 600 mg per hari 600 mg /24jam 300–600 mg /24 jam 300–600 mg
dosis sama untuk
CRRT /24jam
Anti Fungi

Amphotericin B 24jam-15hari unchanged Non-lipid: 0.4– /24jam /24jam dosis sama /24jam
1.0 mg/kg/hari untuk CRRT
& Lipid-based
ABLC: 5 mg/kg/hari
ampho LAB: 3–5 mg/kg/hari
Fluconazole 37 100 100–400 mg /24jam 100% 50% 50%

Itraconazole, po 21 25 100–200 mg /12jam 100% 100% dosis sama 50%


untuk CRRT

Itraconazole, IV 21 25 200 mg IV bid Jangan digunakan IV


jika CrCl<30 oleh
karena meyebabkan
carrier:
cyclodextrin
Anti Viral

Acyclovir, IV 4-Feb 20 5–12.4 mg per kg /8 100% /8 jam 100% /12–24jam 50%/24 jam
jam

Adefovir 7.5 15 10 mg po/24 jam 10 mg /24 jam 10 mg /48–72jam3 10 mg/72 jam3

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


Amantadine 12 500 100 mg po bid /12 jam /24-48jam /7hari

Cidofovir: Complicated dosing—see package insert

Induction 2.5 Tidak diketahui 5 mg per kg 5 mg per kg Kontraindkasi pada


1x/minggu selama 1x/minggu pasien dengan CrCl ≤
2 minggu 55 ml/min.
Maintenance 2.5 Tidak diketahui 5 mg per kg /2 minggu 5 mg per kg /2 Kontraindkasi pada
minggu pasien dengan CrCl ≤
55 ml/min.
Entecavir 128–149 0.5 mg /24jam 0.5 mg /24jam 0.15–0.25 mg/24jam 0.05 mg/24 jam

Ganciclovir 3.6 30 Induction 5 mg per 5 mg per kg 1.25–2.5 mg per kg 1.25 mg per


Kg/12 IV 24 jam
/12jam 2.5– kg 3 kali per minggu
5.0 mg
per kg /24 jam
0.5–1 g/ 8 jam
Maintenance 5 mg 0.6–1.25 mg per 0.625 mg per
per kg /24jam IV kg/24 jam kg 3 kali per minggu

1.0 g/ 8 jam p.o 0.5–1.0 gm/24jam 0.5 gm 3 kali per minggu

Lamivudine5 5–7 15–35 300 mg p.o /24 jam 300 mg po/24 jam 50–150 mg /24h 25–50 mg /24jam

Stavudine, po5 1–1.4 5.5–8 30–40 mg/12 jam 100% 50% /12–24jam ≥60 kg: 20 mg per hari
<60 kg:15 mg per hari
300 mg /12jam
Zidovudine5 1.1–1.4 1.4–3 300 mg /12 jam 300 mg /12 jam dosis 100 mg/8 jam
sama untuk CR

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


6.8 Saat Pemberian Antibiotik

Nama Generik AC DC PC Nama Generik AC DC PC


Amoxicillin + - + Isoniazid 1 jam - 2 jam
Amoxicillin/ Clavulanic acid + + - Kanamycin sulfat + - +
Ampicillin 1 jam - 2 jam Levofloxacin + - +
Ampicillin / sulbactam + - + Lincomycin 1 jam - 2 jam
Azithromycin 1 jam - 2 jam Linezolid + - +
Cefadroxil + - + Metronidazole - + +
Cefixime - + - Moxifloxacin + - +
Cefuroxime - + - Ofloxacin + - +
Chloramphenicol 1 jam - 2 jam Phenoxymethylpenicillin 1 jam - 2 jam
Ciprofloxacin + - + Pyrazinamide - + -
Clarithromycin + - + Rifampicin 1 jam - 2 jam
Clindamycin + - + Roxythromycin + - -
Cotrimoxazole - + - Spiramicin - - +
Doxycycline - + - Thiamphenicol 1 jam - 2 jam
Erithromycin 1 jam - 2 jam
Ethambutol - + -

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


DAFTAR PUSTAKA

Bradley JS, Nelson JD. 2014. Nelson’s Pediatric Antimicrobial Therapy, 20th
Edition, Editors: American Academy of Pediatrics.
Bramono K, Suyoso S, et al. 2013. Dermatomikosis Superfisialis Edisi ke 2.
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Brigss GG, Freeman RK, Yaffe SJ. 2005. Drugs in Pregnancy and Lactation 7th
Edition.Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Berek JS. 2007. Berek and Novak’s Gynecology. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins.
Buku Ajar Respirologi Anak, Edisi pertama, penyunting, Nastiti N. Rahajoe,
Bambang Supriyatno, Darmawan Budi Seyanto. Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Badan Penerbit IDAI, 2008.
Buku Ajar Nutrisi Pediatrik dan Penyakit Metabolik, penyunting, Damayanti
Rusli Sjarif, Endang Dewi Lestari, Maria Mexitalia, Sri Sudaryati Nasar,
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Badan Penerbit IDAI, 2011.
Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi, penyunting Mohammad Juffrie, Sri
Supar Yati Soenarto, Hanifah Oswari, Sjamsul Arief, Ina Rosalina, Nenny
Sri Mulyani, Ikatan Dokter Anak Indonesia, Badan Penerbit IDAI, 2010.
Buku ajar Neurologi Anak, penyunting Taslim S. Soetomenggolo, Sofyan Ismael,
Ikatan Dokter Anak Indonesia, Badan Penerbit IDAI, 1999.
Chamber, HF., Antimicrobial agents. In Hardman JG. Et.al., (eds). Goodman and
Gilman’s. the Pharmacological Basis of Therapeutics, 1 0th ed. New York: Mc
Graw Hills, 2001.
Cohen & Powderly, Infectious Disease, 2nd Ed. Edinburgh: Mosby, 2004.
Cunha Burke A., Antibiotik Essential. 2010, Jones and Barlett, London, 2010.
Creasy RK, Resnik R, Lams JD, Lockwood CJ, Moore TR. 2009. Creasy &
Resnik’s Maternal–Fetal Medicine 6th Edition vol I & 2. Saunders Elsevier.

Djer MM. 2014. Penanganan Penyakit Jantung Bawaan Tanpa Operasi


(Kardiologi Intervensi). Jakarta:Sagung Seto.
G. Dimitroulis. 1997. A synospis of Minor Oral Surgery. Wright.
Goldsmith LA, Katz SI, et al. 2012. Ftzpatricks’s Dermatology in General
Medicine 8th Edition. New York : The McGraw-Hill Companies Inc.
Gilbert Habib, Patrizio Lancelotti, Manuel Antunes, Maria Gracia Bongiorni,

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


Jean Paul Casalta, Francesco de Zolti, et al. (2015). 2015 ESC Guidelines
for the management of infective endocarditis. European Heart Journal,2-
54.
Gomella. 2013. Neonatology Management, Procedures, On Call Problems,
Diseases, and Drug. 7 th edition. McGraw-Hill.Lange, 2013.
Gyssens, IC., Audit for Monitoring the Quality of ntimicrobial Prescription,
Dalam: Gould, I.M., Van der Meer, penyunting. Antibiotik Policies: Theory
and Practice, Kluwer Academic Publishers, New York, 2005, h. 197-226.
Hadi U. Pengendalian Muncul dan Berkembangnya Kuman Kebal Antibiotik.
AUP 2013.
Habib G, Lancellotti P, Antunes MJ, Bongiorni MG, Casalta JP, FD Zotti, et al.
2015.2015 ESC Guidelines for The Management of Infective Endocarditis.
Eur Heart J 2015; 36:3075-123.
Horsager R, Roberts S, Rogers V, Munos PS, Worley K, Hoffman B. 2014.
Williams Obstetric 24th Edition : Study Guide. McGraw-Hill Professional.
Isman Firdaus, Ulfa Rahayu, Fauzi Yahya, Antonia Anna Lukito, Ario Soeryo,
Oktavia Lilyasari, et al. (2016). Panduan Praktik Klinis (PPK) dan Clinical
Pathway (CP) Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah. Jakarta:
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2016.
Kalenic S, Borg M. Principles of antibiotic policies. In: Friedman C, Newsom W.
editors. Basic concepts of infection control. International Federation of
Infection Control. 2007.
Koda-Klimble, Mary Anne, et. Al. Hanbook of Applied Therapeutics, Eight
Edition, Philadelpia: Lippincott Williams & Wilkuns, 2005.
Lyod, W., Antibiotic Prescribing Policy, 2010.
Mc Graw-Hill. 2007. Lange Current Diagnosis and Treatment Obstetrics and
Gynecology 10th Edition. A Lange Medical Book.
Michael Gerber, Robert Baltimore, Charles Eaton, Michael Gewitz, Anne
Rowley, Stanford Shulman, et al. (2009). Prevention of Rheumatic Fever
and Diagnosis and Treatment of Acute Streptococcal Pharyngitis.
CirculationAHA Journal, 119:1541-1551.
NHS, Antibiotic Policy for Adult Patient, 2009.
NHS, Antimicrobial Prescribing Guidelines in General Practice, version 1.0.,
2010.
Piscitelli, Stephen C, Keith A. Rodvold, Henry Masur, Drug Interactions in
infectious Disease, Second Edition, Totowa, New Jersey: Humna Press Inc,

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 15


2005.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 16


Peterson. 1998. Oral and Maxillofacial Surgery 3rd Edition. Mosby.
Park MK. 2014. Pediatric Cardiology for Practitioner 6th Edition. Philadelphia:
MosbyElsevier.
Putra ST, Ontoseno T, Djer MM, Sukardi R, penyunting. PediatricCardiology
Update 2015. Surabaya.
Rakka SA, Sugianto P, Ritarwan K. 2011. Infeksi Pada Sistem Saraf Kelompok
Studi Neuroinfeksi Persatuan Dokters Spesialis Saraf Indonesia. Surabaya :
Airlangga University Press.
Samuel MA, Roper AH Samuel. 2010. Manual of Neurologis Therapeutics.
Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins Kluwer.

Smith R, Fary R. 2005. Neonatal pharmacopoe, 2 nd revised edition. Royal


women’s hospital. carlton Australia.
Tenover FC. (2006) Mechanisms of Antimicrobial Resistance in Bacteria The
American Journal of Medicine, Vol 119 (6A).
Workowski KA, Bolan GA. 2015. Center for Disease Control and Prevention
MMWR Recommendations and Reports : Sexually Transmitted Disease
Treatment Guidelines. Atlanta : The Center for Surveillance, Epidemiology,
and Laboraty Services, Centers for Disease Control and Prevention (CDC),
U.S Department of Health and Human Services.
WHO UNICEF. 2002. Treatment of Diarrhea; Guideline for physician and other
health worker.

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


LAMPIRAN I

RSU MITRA MEDIKA Nama Pasien :


Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan No. RM :
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas Tgl. Lahir :
Telp.061-7879080 (Hunting)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id Nama Antibiotik :
Website : www.mitramedika-amplas.co.id
Dosis :
Lama Pemberian :

Formulir Alur Antibiotik Awal


NO. SPESIFIKASI FLOW KET. TINDAKAN ANTIBIOTIK
Tidak Henti Tidak pelu antibiotik
1 Fokus infeksi dengan gejala infeksi Ya
Klinis progresif Sepsis/Septic Shock/ Febril Antibiotik Stratifikasi Tipe
2 netropenia Ya Henti III
Tidak
Perforasi organ Antibiotik Stratifikasi Tipe
3 Ya Henti III
Tidak
Encephalopathy ec. Infeksi bakteri Antibiotik Stratifikasi Tipe
4 Ya Henti III
Tidak
Immunocompromised dan/atau DM tidak Antibiotik Stratifikasi Tipe
5 terkontrol Ya Henti III
riwayat konsumsi antibiotik < 30 hari Tidak
Immunocompromised dan/atau DM tidak Antibiotik Stratifikasi Tipe
terkontrol Ya Henti III
6
riwayat konsumsi antibiotik < 48 jam < 30
hari yang lalu Tidak
Immunocompromised dan/atau DM tidak Antibiotik Stratifikasi Tipe
terkontrol Ya Henti III
7 penggunaan instrumen medis atau riwayat
penggunaan instrumen medis < 30 hari yang
lalu Tidak
Immunocompromised dan/atau DM tidak
8 terkontrol Ya Henti Antibiotik Stratifikasi Tipe II
riwayat konsumsi antibiotik < 90 hari Tidak
Immunocompromised dan/atau DM tidak
terkontrol Ya Henti Antibiotik stratifikasi Tipe II
9
riwayat perawatan > 48 jam < 90 hari yang
lalu Tidak
Immunocompromised dan/atau DM tidak
terkontrol Ya Henti Antibiotik Stratifikasi Tipe II
10
penggunaan instrumen medis atau riwayat
penggunaan instrumen medis < 90 hari Tidak Antibiotik Stratifikasi Tipe I

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 16


LAMPIRAN II

RSU MITRA MEDIKA Nama Pasien :


Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan No. RM :
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas Tgl. Lahir :
Telp.061-7879080 (Hunting)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id Nama Antibiotik :
Website : www.mitramedika-amplas.co.id Dosis :

Lama Pemberian :

Formulir Alur Antibiotik Lanjutan

AB AB
NO. SPESIFIKASI FLOW KETERANGAN TINDAKAN
AWAL LANJUTAN
Tidak Henti De-eskalasi sesuai kultur/
(isi AB Awal -
step-down antibiotik ke strat.yang lebih
1 Gejala infeksi masih ada AB Lanjut)
rendah/
switch IV ke oral/ stop
Ya
Klinis progresif Sepsis/ Ya Henti Eskalasi antibiotik ke
(isi AB Awal -
2 Septic shock/ febril
AB Lanjut) stratifikasi Tipe III
Netropenia Tidak
Ya Henti Eskalasi antibiotik ke
(isi AB Awal -
3 Komplikasi perforasi organ AB Lanjut) stratifikasi Tipe III
Tidak
Ya Henti Eskalasi antibiotik ke
Komplikasi ensefalopati (isi AB Awal -
4
ec. Infeksi bakteri AB Lanjut) stratifikasi Tipe III
Tidak
Tidak Henti Eskalasi antibiotik ke strat.

(isi AB Awal - yang lebih tinggi/tambahkan


AB Lanjut) AB sesuai panduan
Gejala klinis perbaikan Ya Henti
5 paska 3-7 hari pemberian (isi AB Awal -
antibiotik AB Lanjut) De-eskalasi sesuai kultur/
step-down antibiotik ke strat.yang leih
rendah/
switch IV ke oral/ stop

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 16


LAMPIRAN III

RSU MITRA MEDIKA Nama Pasien :


Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan No. RM :
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas Tanggal Lahir :
Telp.061-7879080 (Hunting) CEK LIST ALUR GYSSENS Tanggal dirawat :
Email : info@mitramedika-amplas.co.id Diagnosa :
NO. Website : www.mitramedika-amplas.co.id
PENGAMATAN HASIL ANTIBIOTIK KATEGORI TINDAKAN CATATAN
I II III IV V
1 Data lengkap Tidak VI Henti
Ya
2 Indikasi antibiotik sesuai Tidak V Henti
Ya
3 Alternatif lebih efektif Ya IV A
Tidak
4 Alternatif kurang toksik Ya IV B
Tidak
5 Alternatif lebih murah Ya IV C
Tidak
6 Alternatif lebih sempit Ya IV D
Tidak
7 Durasi terlalu panjang Ya III A
Tidak
8 Durasi terlalu singkat Ya III B
Tidak
9 Dosis tepat Tidak II A
Ya
10 Interval tepat Tidak II B
Ya
11 Rute tepat Tidak II C
Ya
12 Waktu pemberian tepat Tidak I
Ya 0 TEPAT

CATATAN Penilai
NO Nama Obat Antibiotik
1
2
3
4
5 ( )

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 16


LAMPIRAN IV

RSU MITRA MEDIKA


Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas
Telp.061-7879080 (Hunting)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id
Website : www.mitramedika-amplas.co.id

REKAPITULASI EVALUASI KUALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK (GYSSENS FLOWCHART)

Rejimen Tipe Terapi tgl Tgl Kategori (Gyssens)


No. No. RM Pasien Nama Antibiotik Rute Indikasi
Dosis (P/E/EE/D) Mulai Stop VI V IV (A/B/C/D) III A III B II (A/B/C I 0

Keterangan Tipe Terapi:


P : Antibiotik Profilaksis E
: Antibiotik Empiris
EE : Antibiotik Extended Empiris
D : Antibiotik Definitif

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 1


LAMPIRAN V
TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI
RSU MITRA MEDIKA ANTIMIKROBA (PPRA)
Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan RSU MITRA MEDIKA
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas PELAPORAN INDIKATOR MUTU
PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI
Telp.061-7879080 (Hunting) ANTIMIKROBA
Email : info@mitramedika-amplas.co.id TAHUN:
Website : www.mitramedika-amplas.co.id

I. Kualitas Penggunaan Antibiotik di RSU Mitra Medika


No Lokasi/KSM VI V IV A IV B IV C IV D III A III B II A II B II C I 0

II. Kuantitas Penggunaan Antibiotik di RSU Mitra Medika


DDD
No Nama Antibiotik Rute g Lama Inap Numerator DDD/100 patient-days
(WHO)

III. Pelaksanaan Forum Kajian Kasus Infeksi Terintegrasi


Pemimpin
Tgl Kajian Kasus dan Peserta Kesimpulan Kajian Kasus
Kajian

Ringkasan :

Mengetahui Medan,
Direktur Ketua
RSU Mitra Medika Tim PPRA RSU Mitra Medika

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 16


LAMPIRAN VI

RSU MITRA MEDIKA PROTOKOL TERAPI ANTIBIOTIK


Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan SESUAI KULTUR RSU MITRA MEDIKA
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas
Telp.061-7879080 (Hunting)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id
Website : www.mitramedika-amplas.co.id

1 Nama Pasien : ……………………………………………………………………………


2 Tgl. Lahir : ……………………………………………………………………………
3 No. Rekam Medis : ……………………………………………………………………………
4 Rencana Mulai Pemberian Antibiotik : ……………………………………………………………………………
5 Diagnosa Primer : ……………………………………………………………………………
Diagnosa Sekunder : ……………………………………………………………………………
Diagnosa Sprosedur : ……………………………………………………………………………
6 Klinik / Ruang dirawat : ……………………………………………………………………………
7 TB / BB Pasien : ……………………………………………………………………………
8. Fungsi Ginjal : Normal Tidak normal
9. Fungsi Hati : Normal Tidak normal

Sehubungan telah keluar hasil kultur pada tanggal :……………………….. Maka kami merekomendasikan
pemberian antibiotik dengan keterangan sebagai berikut:

No Nama Antibiotik Jumlah Signa Keterangan


1
2
3

Medan,………………………………………..
Dokter Ahli

Disetujui Disetujui
TFT TIM PPRA

Panduan Penggunaan Antibiotik Profilaksis dan Terapi RSU Mitra 16


LAMPIRAN VII
RM.8.6/CPOA/VI/2018
1 x 1 P 06.00-7.00 ac = ante conam (sebelum makan)
1 x 1 M21.00 - 22.00 pc = post conam (sesudah makan)
RSU MITRA MEDIKA Nama : 2x1 06.00-7.00 18.00-19.00 as = auric sinister (telinga kiri)

Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan Tanggal Lahir : ( thn) L/P 3x1 06.00-7.00 12.00-13.00 19.00-20.00 ad = auric dexter (telinga kanan)
4x1 06.00-7.00 12.00-13.00 18.00-19.00 22.00-23.00 os = osculus sinister (mata kiri)
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas No. Rekam Medis :
5x1 06.00-7.00 10.00-11.00 15.00-16.00 20.00-21.00 23.00-24.00 od = osculus dexter (mata kanan)
Telp.061-7879080 (Hunting) Diagnosa :
6x1 05.00-6.00 09.00-10.00 13.00-14.00 17.00-18.00 21.00-22.00 suc = signa usus externum (untuk pemakaian luar)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id dr. Yang Merawat :
01.00-02.00 spr = signa pro renata (pemakaian sudah diketahui)
Website : www.mitramedika-amplas.co.id Diet :
Alergi Obat : Farmasi : cth = cochlear thea (sendok teh)
TB : c = cochlear (sendok makan)
R (Refuse) = Menolak, A (Not Available) = Obat tidak ada
BB :
F (Fasty) = Puasa V (Vomite) = mu PRN (Max)
gtt = guttae (tetes)
Tipe terapi Profilaksis Empiris Definitif
CATATAN PEMBERIAN OBAT ANTIBIOTIK
TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
Nama Obat dan Aturan Jumlah Tanggal Instruksi Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
No Hari obat Mulai Jam Stop Jam I Tanggal II Tanggal III Tanggal IV Tanggal V Tanggal VI Tanggal VII Tanggal
Dosis Pakai
JAM JAM JAM JAM JAM JAM JAM
PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS
Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel
1
Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi

JAM JAM JAM JAM JAM JAM JAM


PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS
Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel
2
Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi

JAM JAM JAM JAM JAM JAM JAM


PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS
Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel
3
Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi

RM.8.6/CPOA/VI/2018
1 x 1 P 06.00-7.00 ac = ante conam (sebelum makan)
1 x 1 M21.00 - 22.00 pc = post conam (sesudah makan)

RSU MITRA MEDIKA Nama : 2 x 1 06.00-7.00 18.00-19.00 as = auric sinister (telinga kiri)
3x1 06.00-7.00 12.00-13.00 19.00-20.00 ad = auric dexter (telinga kanan)
Jl. Sisingamangaraja No. 11 Medan Tanggal Lahir : ( thn) L/P 4x1 06.00-7.00 12.00-13.00 18.00-19.00 22.00-23.00 os = osculus sinister (mata kiri)
Kel. Harjosari I Kec.Medan Amplas No. Rekam Medis : 5x1 06.00-7.00 10.00-11.00 15.00-16.00 20.00-21.00 23.00-24.00 od = osculus dexter (mata kanan)
Telp.061-7879080 (Hunting) Diagnosa : 6x1 05.00-6.00 09.00-10.00 13.00-14.00 17.00-18.00 21.00-22.00 suc = signa usus externum (untuk pemakaian luar)
01.00-02.00 spr = signa pro renata (pemakaian sudah diketahui)
Email : info@mitramedika-amplas.co.id dr. Yang Merawat :
Website : www.mitramedika-amplas.co.id Diet :
TB : Alergi Obat : Farmasi : cth = cochlear thea (sendok teh)
BB : R (Refuse) = Menolak, A (Not Available) = Obat tidak ada c = cochlear (sendok makan)
F (Fasty) = Puasa V (Vomite) = mu PRN (Max) gtt = guttae (tetes)
Tipe terapi Profilaksis Empiris Definitif
CATATAN PEMBERIAN OBAT ANTIBIOTIK
TIM PROGRAM PENGENDALIAN RESISTENSI ANTIMIKROBA
Nama Obat dan Aturan Jumlah Tanggal Instruksi Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
No Hari obat Mulai Jam Stop Jam I Tanggal II Tanggal III Tanggal IV Tanggal V Tanggal VI Tanggal VII Tanggal
Dosis Pakai
JAM JAM JAM JAM JAM JAM JAM
PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS
Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel
1
Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi

JAM JAM JAM JAM JAM JAM JAM


PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS
Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel
2
Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi

JAM JAM JAM JAM JAM JAM JAM


PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS PTGS
Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel Pas/Kel
3
Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai