ANTIMIKROBA (PPRA)
TAHUN 2022
I. PENDAHULUAN
Resistensi antimikroba yang dimaksud adalah resistensi terhadap antimikroba yang efektif
untuk terapi infeksi yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit. Bakteri adalah penyebab
infeksi terbanyak maka penggunaan antibakteri yang dimakasud adalah penggunaan antibiotik.
Intensitas penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan berbagai permasalahan global bagi
kesehatan terutama resistensi bakteri terhadap antibiotik. Selain berdampak pada morbiditas dan
mortalitas, juga memberi dampak negatif terhadap ekonomi dan sosial yang sangat tinggi. Resistensi
lambat laun berkembang di lingkungan masyarakat, khususnya Streptococus pneumoniae (SP),
Staphylococcus aureus, dan Escherichia coli.
Melalui penggunaan antibiotik yang rasional dan bijak merupakan salah satu upaya
peningkatan mutu pelayanan dalam program pencegahan pengendalian infeksi dan program
pengendalian resistensi antimikroba.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rumah Sakit
Umum Daerah Bagas Waras Kabupaten Klaten, dapat diketahui bahwa RSUD Bagas Waras
Kabupaten Klaten telah berdiri sejak tanggal 7 Agustus 2014 .Rumah Sakit ini beralamatkan di Jln. Ir.
Soekarno Km.2 Buntalan Klaten Tengah Klaten Jawa Tengah , Telp. (0272) 3359188, Fax (0272)
335966 dengan luas tanah 55.000 m² dan luas bangunan ±10.415 m².Berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Klaten Nomor 10 Tahun 2014, pada pasal 1 ayat (5) tentang Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Klaten menyatakan bahwa Rumah Sakit Umum
Daerah selanjutnya disingkat RSUD adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Klaten
dengan status kepemilikan merupakan milik Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten.RSUD Bagas
Waras Kabupaten Klaten merupakan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang dipimpin oleh
direktur sebagaimana tertuang dalam Perda Kabupaten Klaten Nomor 10 Tahun 2014.
Dengan Keputusan Bupati Klaten Nomor 445/301 Tahun 2015 tentang Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Bagas Waras Kabupaten Klaten,
terhitung mulai tanggal 23 Juli 2015, RSUD Bagas Waras Kabupaten Klaten menerima pola
penetapan pola tata kelola keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) . Pola tata kelola
keuangan BLUD di RSUD Bagas waras Kabupaten Klaten pada Tahun 2015 dalam masa transisi
sedangkan penggunaan BLUD penuh akan dilaksanakan pada Tahun 2016.
Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten
Nomor 503.24/002/OP/2015/29 tentang Pemberian Izin Operasional Rumah Sakit , Kepala Kantor
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu memutuskan memberikan Izin Operasional Rumah Sakit
Umum Kelas C kepada RSUD Bagas Waras pada tanggal 30 September 2015. Masa berlaku Izin
Operasional selama 5 (lima) tahun ( 30 September 2015 s/d 30 September 2020).
Izin Operasional Rumah Sakit yang Baru, berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Klaten Nomor 503.24/004/OP Tahun 2020
tentang Pemberian Perpanjangan Izin Operasional Rumah Sakit , Kepala Dinas Penanaman Modal
dan Pelayanan Terpadu Satu Pitu Kabupaten Klaten memutuskan memberikan Perpanjangan Izin
Operasional Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C kepada RSUD Bagas Waras pada tanggal 30
September 2020. Masa berlaku Izin Operasional selama 5 (lima) tahun ( 30 September 2020 s/d 30
September 2025).
Hal tersebut diatas berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bagas
Waras Kabupaten Klaten Nomor 188.4/29/Kpts/414.103.001/2019 Tentang Perubahan Kedua
Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bagas Waras Kabupaten Klaten Nomor
188.4/05/Kpts/414.109/2016 Tentang Tim Pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba
Rumah Sakit Umum Daerah Bagas Waras Kabupaten Klaten. Susunan tersebut sudah sesuai dengan
Pasal 7 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2015 Tentang Program
Pengendalian Resistensi Antimikroba Di Rumah Sakit. Yang mensyaratkan :
Tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
ayat (2) huruf a dibentuk melalui keputusan kepala/direktur rumah sakit.
Susunan tim pelaksana Program Pengendalian Resistensi Antimikroba sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) terdiri atas ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.
Kualifikasi ketua tim PPRA sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Merupakan seorang klinisi yang berminat di bidang infeksi.
4. Sasaran
Sasaran kegiatan program pengendalian resistensi antimikroba RSUD Bagas Waras
Kabupaten Klaten, meliputi :
a. Seluruh Anggota komite PPRA RSUD Bagas Waras Kabupaten Klaten
b. Seluruh pihak manajemen yang terkait
c. Seluruh pelaksana pelayanan kesehatan yang terkait (klinisi, perawat, farmasi,
laboratorium)
5. Jadwal Kegiatan
Jadwal Kegiatan pada progran kerja sebagaimana berikut :
N KEGIATAN BULAN (TAHUN 2022) PENANGGUNG ANGGARAN
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JAWAB
1 Rapat TIM PPRA RSUD Bagas Waras Klaten TIM PPRA Rp. 300.000
2 Menyusun panduan penggunaan antibiotik TIM PPRA Rp. 200.000
profilaksis dan terapi di RSUD Bagas Waras
Kabupaten Klaten
3 Penyusunan SPO TIM PPRA Rp. 100.000
4 Sosialisasi panduan dan SPO TIM PPRA Rp. 1.000.000
5 Surveilans penggunaan antibiotik TIM PPRA
V. Daftar Dokumen yang telah tersedia, yang berhubungan dengan pelaksanaan PPRA di RS
Evaluasi dokumen yang berhubungan dengan pelaksanaan program pengendalian resistensi
antimikroba dilakukan oleh Tim PPRA RSUD Bagas Waras Kabupaten Klaten adalah sebagai
berikut :
No Dokumen Standart Tersedia/ Tidak
1 Kebijakan dan/atau Peraturan RS Tersedia
2 Prosedur operasional baku (POB)/standar prosedur Tersedia
operasional (SPO) PRA
3 Pedoman penggunaan antibiotik (PPAB) Tersedia
dr. Limawan