Anda di halaman 1dari 3

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

NO DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


00 1/1

Ditetapkan
TANGGAL TERBIT Direktur
STANDAR
PROSEDUR
OPERSIONAL

PENGERTIAN Antibiotik merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang


digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi.
Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik dengan
spektrum sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat,
interval dan lama pemberian yang tepat.
TUJUAN 1. Terlaksananya penggunaan antibiotik yang bijak di Rumah
Sakit Estomihi
2. Penurunan resistensi antibiotik di Rumah Sakit Estomihi
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Antibiotik empiris diberikan di Rumah Sakit


Estomihiberdasarkan :
1.1 Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011
1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang
sudah
ditetapkan
1.3 Formularium Rumah Sakit Estomihi

2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen


untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik.

3. Pemberian dengan indikasi, yaitu


3.1.Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi, kimia,
serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3.2.Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi
dan infeksi non bakterial.
3.3.Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan
spektrum sempit.
3.4.Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter
dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

NO DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


00 2/1

mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik


(mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau
memicu resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk
MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO,
golongan Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin
generasi III untuk kuman bentuk batang gram negatif dan
Tigecycline untuk Acinetobacter MDRO.
3.5.Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1. Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik
khusus, farmasi akan meminta hasil salinan kultur
dan pola kepekaan antibiotik yang telah disetujui
oleh spesialis mikrobiologi klinik.
3.5.2. Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi
dan dikonsultasikan ke tim PPRA ataupun komite
PPI yang akan bekerja lewat IPCO (Infection
Prevention Control Officer). Hasil konsultasi
disampaikan ke dokter penanggung jawab pasien.
3.5.3. Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan
pelayanan untuk mendapatkan pengesahan.
3.5.4. Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
3.6.Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan
menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta medan
kuman.

4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:


4.1.Peta medan kuman Rumah Sakit Estomihi
4.2.Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
4.3.Usulan spesialis mikrobiologi klinik
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Farmasi
7. SMF Bedah
8. SMF Bedah Saraf
9. SMF Bedah urologi
10. SMF Bedah Orthopedi
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

NO DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


00 3/1

11. SMF Anak


12. SMF Penyakit Dalam
13. SMF Obstetri dan Ginekologi
14. SMF THT
15. SMF Anestesi
16. SMF Jantung
17. SMF Jiwa
18. SMF Kulit dan Kelamin
19. SMF Mata
20. SMF Paru
21. SMF Rehabilitasi Medik
22. SMF Saraf
23. SMF Dokter umum
24. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
25. Komite Perawatan
26. Komite Medik
27. Komite Farmasi
28. Bidang Pelayanan Medis
29. Bidang Pelayanan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai