Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

Dr. Daud Alexander Kirojan, M.Kes


PENGERTIAN Pemberian antibiotik sebelum, saat dan hingga 24 jam pascaoperasi pada kasus
yang secara klinis tidak didapatkan tanda-tanda infeksi dengan tujuan untuk
mencegah terjadi infeksi luka operasi.
TUJUAN

KEBIJAKAN 1. Penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional di RSU GMIM Bethesda
Tomohon berdasarkan buku Panduan Penatagunaan Antimikroba
Kementerian Kesehatan RI tahun 2021 dengan PERMENKES RI No.
2406/Menkes/Per/XII/2016
2. Pasien dengan klinis infeksi atau suspek infeksi harus diambil kultur
sesuai dengan klinis tempat terjadinya infeksi. Idealnya kultur diambil
sebelum pemberian antibiotik, namun dalam hal antibiotik sudah
diberikan sebelum dilakukan kultur maka harus diberikan catatan
mengenai antibiotik empiris yang diberikan saat pengiriman sampel.
3. Antibiotik sebagai terapi empirik dapat diberikan sambil menunggu hasil
kultur dan hanya diberikan selama 5 hari atau sampai hasil kultur dan tes
kepekaan antibiotik keluar
4. Pemberian terapi empiric ke spektrum yang lebih sempit dapat dilakukan
dengan metode de – eskalsi berdasarkan pertimbangan klinis pasien,
serta hasil kultur
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman

PROSEDUR 1. Antibiotik empiris diberikan di RSU GMIM Bethesda Tomohon


berdasarkan :
1.1 Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2016
1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah
ditetapkan
1.3 Formularium RSU GMIM Bethesda Tomohon

2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen


untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik.

3. Pemberian dengan indikasi, yaitu


3.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi, kimia,
serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi
dan infeksi non bakterial.
3.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan
spektrum sempit.
3.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter
dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah
mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik
(mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau
memicu resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk
MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO, golongan
Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin generasi III untuk
kuman bentuk batang gram negatif dan Tigecycline untuk
Acinetobacter MDRO.
3.5. Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1. Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik khusus,
farmasi akan meminta hasil salinan kultur dan pola
kepekaan antibiotik yang telah disetujui oleh spesialis
mikrobiologi klinik.
3.5.2. Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi
dan dikonsultasikan ke tim PPRA ataupun komite PPI
yang akan bekerja lewat IPCO (Infection Prevention
Control Officer). Hasil konsultasi disampaikan ke
dokter penanggung jawab pasien.
3.5.3. Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan
pelayanan untuk mendapatkan pengesahan.
3.5.4. Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
3.6. Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan
menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta medan
kuman.

4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:


4.1. Peta medan kuman RSU GMIM Bethesda Tomohon
4.2. Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Farmasi
7. SMF Bedah
8. SMF Bedah Saraf
9. SMF Anak
10. SMF Penyakit Dalam
11. SMF Obstetri dan Ginekologi
12. SMF THT
13. SMF Anestesi
14. SMF Jantung
15. SMF Kulit dan Kelamin
16. SMF Mata
17. SMF Saraf
18. SMF Dokter umum
19. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
20. Komite Perawatan
21. Komite Medik
22. Komite Farmasi
23. Bidang Pelayanan Medis
24. Bidang Pelayanan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai