Anda di halaman 1dari 2

PEMBERIAN ANTIBIOTIK BIJAK

No. Revisi Halaman


0 1/1
No. Dokumen
006/SPO-
RUMAH SAKIT PROGNAS/DIR/RSKPM/III/2019
KARTIKA PULO MAS

Ditetapkan
Direktur Rumah Sakit Kartika Pulomas
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR
OPERASIONAL 05 Maret 2019

drg. Wahyu Prabowo


PENGERTIAN Antibiotik merupakan suatu bahan atatu senyawa kimia yang digunakan untuk
menangani suatu penyakit infeksi.
Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik denga spektrum sempit pada
indikasi yang ketat dengan dosis adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat.
TUJUAN 1. Terlaksananya pemberian antibiotik yang bijak di Rumah Sakit Kartika Pulomas
2. Penurunan resistensi antibiotik di Rumah Sakit Kartika Pulomas
KEBIJAKAN 1. Pelayanan pada pasien lanjut usia melibatkan multi disiplin ilmu, dan tersedia dalam
suatu tim asuhan
2. Setiap pasien usia lanjut mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan
asuhannya
1. Antibiotik empiris diberikan di RS Kartika Pulo Mas berdasarkan :
PROSEDUR 1.1 PPAB
1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah ditetapkan
1.3 Formularium obat
2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen untuk pemeriksaan
kultur dan tes kepekaan antibiotik
3. Pemberian dengan indikasi, yaitu
3.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan mengacu secara klinis,
mikrobiologi, hematologi, kimia, serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi dan infeksi non
bakterial.
3.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I dan spektrum sempit.
3.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter dan diberikan oleh
farmasi, jika ada hasil kultur atau telah mendapat usulan dari spesialis
mikrobiologi klinik (mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau memicu resistensi
seperti Vancomycin dan Linezolid untuk MRSA, Ceftazidime untuk
Pseudomonas MDRO, golongan Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin
generasi III untuk kuman bentuk batang gram negatif dan Tigecycline untuk
Acinetobacter MDRO.
3.5 Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1 Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik khusus, farmasi akan
meminta hasil salinan kultur dan pola kepekaan antibiotik yang telah
disetujui oleh spesialis mikrobiologi klinik.
3.5.2 Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi dan dikonsultasikan
ke tim PPRA ataupun komite PPI yang akan bekerja lewat IPCO (Infection
Prevention Control Officer). Hasil konsultasi disampaikan ke dokter
penanggung jawab pasien.
3.5.3 Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan pelayanan untuk
mendapatkan pengesahan.
3.5.4 Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
3.6 Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan menggunakan kriteria
Gyssens dan disusun peta medan kuman.
4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
4.1 Peta medan kuman RS Kartika Pulo Mas
4.2 Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
Usulan spesialis mikrobiologi klinik
UNIT KERJA 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi HCU
4. OK
5. Instalasi Farmasi

Anda mungkin juga menyukai