Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


0 1/4

STANDAR Tanggal Terbit Ditetapkan oleh


PROSEDUR Direktur
OPERASIONAL

dr.Abdal Hakim Tohari,Sp.RM.MMR


PENGERTIAN Antibiotik merupakan suatu bahan atau senyawa kimia yang digunakan
untuk menangani suatu penyakit infeksi.

Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik dengan spektrum


sempit, pada indikasi yang ketat dengan dosis yang adekuat, interval dan
lama pemberian yang tepat.
TUJUAN 1. Terlaksananya penggunaan antibiotik yang bijak di RSUD Kardinah
Tegal
2. Penurunan resistensi antibiotik di RSUD Kardinah Tegal
KEBIJAKAN 1. Penggunaan antibiotik yang bijak dan rasional di RSUD Kardinah
Tegal berdasarkan buku Pedoman Umum Penggunaan Antibiotik
Kementerian Kesehatan RI tahun 2013 dengan PERMENKES RI No.
2406/Menkes/Per/XII/2013
2. Pasien dengan klinis infeksi atau suspek infeksi harus diambil kultur
sesuai dengan klinis tempat terjadinya infeksi. Idealnya kultur
diambil sebelum pemberian antibiotik, namun dalam hal antibiotik
sudah diberikan sebelum dilakukan kultur maka harus diberikan
catatan mengenai antibiotik empiris yang diberikan saat pengiriman
sampel.
3. Antibiotik sebagai terapi empirik dapat diberikan sambil menunggu
hasil kultur dan hanya diberikan selama 5 hari atau sampai hasil
kultur dan tes kepekaan antibiotik keluar.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman


0 2/4

PROSEDUR 1. Antibiotik empiris diberikan di RSUD Kardinah Tegal


berdasarkan :
1.1. Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011
1.2. Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang sudah
ditetapkan Formularium RSUD Kardinah Tegal
2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik.
3. Pemberian dengan indikasi, yaitu
3.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi, kimia,
serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi
dan infeksi non bakterial.
3.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I
dan spektrum sempit.
3.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter
dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah
mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi klinik
(mekanisme automatic stop order). Antibiotik tersebut
memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman resisten atau
memicu resistensi seperti Vancomycin dan Linezolid untuk
MRSA, Ceftazidime untuk Pseudomonas MDRO, golongan
Carbapenem untuk MDRO, Cephalosporin generasi III untuk
kuman bentuk batang gram negatif dan Tigecycline untuk
Acinetobacter MDRO.
3.5. Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1. Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik
khusus, farmasi akan meminta hasil salinan kultur
dan pola kepekaan antibiotik yang telah disetujui
oleh spesialis mikrobiologi klinik.
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
0 3/4

3.5.2. Salinan tersebut akan diteruskan ke komite farmasi dan


dikonsultasikan ke tim PPRA ataupun komite PPI yang akan
bekerja lewat IPCO (Infection Prevention Control Officer).
Hasil konsultasi disampaikan ke dokter penanggung jawab
pasien.
3.5.3. Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan pelayanan
untuk mendapatkan pengesahan.
3.5.4. Jika telah disetujui maka antibiotik dapat diberikan.
3.5.5. Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan
menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta medan
kuman.
4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
4.1. Peta medan kuman RSUD Kardinah Tegal
4.2. Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
4.3. Usulan spesialis mikrobiologi klinik
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Rawat Intensif
5. Instalasi Bedah Sentral
6. Instalasi Farmasi
7. SMF Bedah
8. SMF Bedah Saraf
9. SMF Bedah urologi
10. SMF Bedah Orthopedi
11. SMF Anak
12. SMF Penyakit Dalam
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK
Nomor Dokumen Nomor Revisi Halaman
0 4/4

13. SMF Obstetri


14. SMF THT
15. SMF Anestesi
16. SMF Jantung
17. SMF Jiwa
18. SMF Kulit dan Kelamin
19. SMF Mata
20. SMF Paru
21. SMF Rehabilitasi Medik
22. SMF Saraf
23. SMF Dokter umum
24. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
25. Komite Perawatan
26. Komite Medik
27. Komite Farmasi
28. Bidang Pelayanan Medis
29. Bidang Pelayanan Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai