Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL

No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit 5 Juli 2019
Halaman 4

drg RUDY ISWOYO, MM


PUSKESMAS IJEN
NIP. 19700823 200501 1 006

Penggunaan antibiotik rasional adalah suatu upaya otorisasi puskesmas dalam


membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam penggunaan antibiotik di
puskesmas.
Kebijakan tersebut mencakup :
1. Kebijakan manajemen puskesmas dalam standarisasi penggunaan antibiotik
1. Pengertian
yang rasional
2. Upaya untuk membentuk keterpaduan dalam penggunaan antibiotic rasional
berdasarkan keilmuan berbasis bukti
Standarisasi penggunaan antibiotic untuk pelayanan pasien yang optimal
berkorelasi dengan program pengendalian infeksi puskesmas
Kebijakan penggunaan antibiotic di puskesmas dilaksanakan untuk optimalisasi
pelayanan kesehatan di puskesmas terutama dalam manajemen penyakit infeksi
2. Tujuan dari berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan dalam pengendalian infeksi
dan keselamatan pasien.

3. Kebijakan

1. Yuli Evi Yanti, 2016 Tentang Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien
Rawat Inap Balita Penderita Pneumonia dengan di RSUD Sultan Syarif
4. Referensi 2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik, 2011
3. Permenkes nomor 2406/Menkes/XII/2011 tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik
1. Persiapan Alat dan Bahan
a. ATK
b. Kartu Stok
c. Etiket
d. Wadah Obat

2. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Petugas Farmasi
c. Pengelola Obat

3. Langkah - langkah
a. Evaluasi data rekam medis pasien dan kelengkapan antibiotika sesuai kategori
b. Bila data pasien tidak lengkap, tidak dapat dievaluasi, tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang
c. Bila data pasien lengkap tapi tidak ada indikasi pemberian antibiotika, dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang apakah ada infeksi yang membutuhkan
antibiotika atau tidak
5. Prosedur / langkah - d. Bila data pasien terdapat indikasi pemberian antibiotika, lakukan evaluasi
langkah pemberian antibiotika sudah tepat atau tidak
e. Bila pemberian antibiotika tidak tepat, hentikan dan berikan alternatif
antibiotika lain yang kurang toksik
f. Bila tidak tersedia antibiotika yang bersifat kurang toksik, berikan alternatif
antibiotika yang lebih murah
g. Bila tidak tersedia antibiotika yang lebih murah, berikan alternatif antibiotika
yang memiliki spektrum lebih sempit
h. Bila tidak tersedia antibiotika spektrum sempit, lakukan evaluasi dari durasi
pemberian antibiotika berdasarkan data pasien
i. Bila durasi pemberian antibiotika terlalu panjang, hentikan
j. Bila durasi pemberian antibiotika terlalu singkat, hentikan, pastikan dosis
antibiotika yang diberikan sudah tepat
k. Bila dosis pemberian antibiotika tidak tepat, pastikan interval pemberian
antibiotika sudah tepat
l. Bila interval pemberian antibiotika tidak tepat, pastikan waktu pemberian
antibiotika sudah tepat
m. Bila waktu pemberian antibiotika tidak tepat, pastikan rute pemberian
antibiotika sudah tepat
Mulai

Data Tidak
Selesai
Lengkap

Data Lengkap Antibiotik Tidak


Selesai
Diindikasikan

Antibiotik Sesuai Selesai


Diindikasikan

Alternatif Tersedia Selesai


Lebih Efektif

Alternatif Tersedia Selesai


Kurang Toksik

6. Diagram Alir

Alternatif Tersedia Selesai


Lebih Murah

Spektrum Tersedia Selesai


Lebih Sempit

Durasi Durasi Dosis Selesai


Panjang Singkat Tepat

Hentikan Hentikan Interval Selesai


Tepat

Rute Selesai
Tepat

Waktu
Selesai
Tepat
Jika dirasa tidak perlu pemberian antibiotika, sebaiknya tidak perlu dikonsumsi.
7. Hal – hal yang
Pemberian antibiotika yang tidak bijak, tidak sesuai aturan pakai yang telah dianjurkan
perlu diperhatikan
oleh dokter, dapat menyebabkan resistensi pada tubuh.

a. Kepala Puskesmas
b. Dokter
8. Unit Terkait c. Petugas Farmasi
d. Pengelola Obat
e. Penanggug Jawab Pustu/Ponkesdes

9. Dokumen Terkait 1. Resep

Tanggal mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
10. Rekaman Historis diberlakukan
Nama Puskesmas
Perubahan 1 Menjadi Puskesmas Ijen 5 Juli 2019
Sempol
PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL

No. Dokumen
No. Revisi
SOP Tanggal Terbit 5 Juli 2019
Halaman

drg RUDY ISWOYO, MM


PUSKESMAS IJEN
NIP. 19700823 200501 1 006

Penggunaan antibiotik rasional adalah suatu upaya otorisasi puskesmas dalam


membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam penggunaan antibiotik di
puskesmas.
Kebijakan tersebut mencakup :
1. Kebijakan manajemen puskesmas dalam standarisasi penggunaan antibiotik
1. Pengertian
yang rasional
2. Upaya untuk membentuk keterpaduan dalam penggunaan antibiotic rasional
berdasarkan keilmuan berbasis bukti
Standarisasi penggunaan antibiotic untuk pelayanan pasien yang optimal
berkorelasi dengan program pengendalian infeksi puskesmas
Kebijakan penggunaan antibiotic di puskesmas dilaksanakan untuk optimalisasi
pelayanan kesehatan di puskesmas terutama dalam manajemen penyakit infeksi
2. Tujuan dari berbagai multidisiplin sehingga menjadi acuan dalam pengendalian infeksi
dan keselamatan pasien.

3. Kebijakan

1. Yuli Evi Yanti, 2016 Tentang Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien
Rawat Inap Balita Penderita Pneumonia dengan di RSUD Sultan Syarif
4. Referensi 2. Pedoman Pelayanan Kefarmasian Untuk Terapi Antibiotik, 2011
3. Permenkes nomor 2406/Menkes/XII/2011 tentang Pedoman Umum
Penggunaan Antibiotik
4. Persiapan Alat dan Bahan
a. ATK
b. Kartu Stok
c. Etiket
d. Wadah Obat

5. Petugas yang melaksanakan


a. Dokter
b. Petugas Farmasi
c. Pengelola Obat

6. Langkah - langkah
a. Evaluasi data rekam medis pasien dan kelengkapan antibiotika sesuai kategori
b. Bila data pasien tidak lengkap, tidak dapat dievaluasi, tidak dilakukan
pemeriksaan penunjang
c. Bila data pasien lengkap tapi tidak ada indikasi pemberian antibiotika, dapat
dilakukan pemeriksaan penunjang apakah ada infeksi yang membutuhkan
antibiotika atau tidak
5. Prosedur / langkah - d. Bila data pasien terdapat indikasi pemberian antibiotika, lakukan evaluasi
langkah pemberian antibiotika sudah tepat atau tidak
e. Bila pemberian antibiotika tidak tepat, hentikan dan berikan alternatif
antibiotika lain yang kurang toksik
f. Bila tidak tersedia antibiotika yang bersifat kurang toksik, berikan alternatif
antibiotika yang lebih murah
g. Bila tidak tersedia antibiotika yang lebih murah, berikan alternatif antibiotika
yang memiliki spektrum lebih sempit
h. Bila tidak tersedia antibiotika spektrum sempit, lakukan evaluasi dari durasi
pemberian antibiotika berdasarkan data pasien
i. Bila durasi pemberian antibiotika terlalu panjang, hentikan
j. Bila durasi pemberian antibiotika terlalu singkat, hentikan, pastikan dosis
antibiotika yang diberikan sudah tepat
k. Bila dosis pemberian antibiotika tidak tepat, pastikan interval pemberian
antibiotika sudah tepat
l. Bila interval pemberian antibiotika tidak tepat, pastikan waktu pemberian
antibiotika sudah tepat
m. Bila waktu pemberian antibiotika tidak tepat, pastikan rute pemberian
antibiotika sudah tepat
Mulai

Data Tidak
Selesai
Lengkap

Data Lengkap Antibiotik Tidak


Selesai
Diindikasikan

Antibiotik Sesuai Selesai


Diindikasikan

Alternatif Tersedia Selesai


Lebih Efektif

Alternatif Tersedia Selesai


Kurang Toksik

6. Diagram Alir

Alternatif Tersedia Selesai


Lebih Murah

Spektrum Tersedia Selesai


Lebih Sempit

Durasi Durasi Dosis Selesai


Panjang Singkat Tepat

Hentikan Hentikan Interval Selesai


Tepat

Rute Selesai
Tepat

Waktu
Selesai
Tepat
Jika dirasa tidak perlu pemberian antibiotika, sebaiknya tidak perlu dikonsumsi.
7. Hal – hal yang
Pemberian antibiotika yang tidak bijak, tidak sesuai aturan pakai yang telah dianjurkan
perlu diperhatikan
oleh dokter, dapat menyebabkan resistensi pada tubuh.

1. Kepala Puskesmas
2. Dokter
8. Unit Terkait 3. Petugas Farmasi
4. Pengelola Obat
5. Penanggug Jawab Pustu/Ponkesdes

9. Dokumen Terkait 1. Resep

Tanggal mulai
No. Yang diubah Isi Perubahan
10. Rekaman Historis diberlakukan
Nama Puskesmas
Perubahan 1 Menjadi Puskesmas Ijen 5 Juli 2019
Sempol

Anda mungkin juga menyukai