Anda di halaman 1dari 2

PENGGUNAAN ANTIBIOTIK BIJAK

DETASEMEN KESEHATAN
WILAYAH IM 04.01
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RUMAH SAKIT TK IV IM 07.01 - 1/2
LHOKSEUMAWE

Ditetapkan Oleh :
Tanggal Terbit
Kepala Rumah Sakit Tk IV IM 07.01
Lhokseumawe

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. Arif Puguh santoso. Sp.PD. M.Kes


Mayor CKM NRP 11030001780475
Antibiotik merupakan suatu bahan atatu senyawa kimia yang
digunakan untuk menangani suatu penyakit infeksi.
PENGERTIAN Penggunaan antibiotik bijak yaitu penggunaan antibiotik
denga spektrum sempit pada indikasi yang ketat dengan
dosis adekuat, interval dan lama pemberian yang tepat.
1. Terlaksananya pemberian antibiotik yang bijak di
Rumah Sakit Tk IV IM 07.01 Lhokseumawe
TUJUAN
2. Penurunan resistensi antibiotik di Rumah Sakit Tk IV
IM 07.01 Lhokseumawe
1. Permenkes Republik Indoesia No 8 Tahun 2015 tentang
Program Pengendalian Antimikroba.
KEBIJAKAN 2. Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk
IV IM 07.01 Lhokseumawe No : SK/PPRA/ / /2018

1. Antibiotik empiris diberikan di RS Advent


Manadoberdasarkan :
1.1 Pedoman umum penggunaan antibiotik Kemkes 2011
1.2 Panduan praktek klinik dan clinical pathway yang
sudah ditetapkan
1.3 Formularium RS Advent Manado
PROSEDUR 2. Antibiotik empiris diberikan setelah pengambilan spesimen
untuk pemeriksaan kultur dan tes kepekaan antibiotik
3. Pemberian dengan indikasi, yaitu
3.1. Sudah ditegakkan diagnosis infeksi yang tepat dengan
mengacu secara klinis, mikrobiologi, hematologi,
kimia, serologi dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3.2. Tidak memberikan antibiotik pada penyakit non infeksi
dan infeksi non bakterial.
3.3. Pemberian antibiotik awal merupakan antibiotik lini I
dan spektrum sempit.
3.4. Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh
dokter dan diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur
atau telah mendapat usulan dari spesialis mikrobiologi
klinik (mekanisme automatic stop order). Antibiotik
tersebut memiliki kekhasan dalam mengatasi kuman
resisten atau memicu resistensi seperti Vancomycin
dan Linezolid untuk MRSA, Ceftazidime untuk
Pseudomonas MDRO, golongan Carbapenem untuk
MDRO, Cephalosporin generasi III untuk kuman
bentuk batang gram negatif dan Tigecycline untuk
Acinetobacter MDRO.
3.5 Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1 Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik
khusus, farmasi akan meminta hasil salinan
kultur dan pola kepekaan antibiotik yang telah
disetujui oleh spesialis mikrobiologi klinik.
3.5.2 Salinan tersebut akan diteruskan ke komite
farmasi dan dikonsultasikan ke tim PPRA
ataupun komite PPI yang akan bekerja lewat
IPCO (Infection Prevention Control Officer). Hasil
konsultasi disampaikan ke dokter penanggung
jawab pasien.
3.5.3 Berkas akan diteruskan ke direktur medik dan
pelayanan untuk mendapatkan pengesahan.
3.5.4 Jika telah disetujui maka antibiotik dapat
diberikan.
3.6 Penggunaan antibiotik akan dievaluasi setiap 6 bulan
menggunakan kriteria Gyssens dan disusun peta
medan kuman.
4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
4.1 Peta medan kuman RS Advent Manado
4.2 Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
4.3 Usulan spesialis mikrobiologi klinik
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Instalasi ICCU
4. Instalasi ICU
5. Instalasi Bedah Sentral
6. InstalasiFarmasi

Anda mungkin juga menyukai