Anda di halaman 1dari 3

RS.

SAHABAT SPO PENGGUNAAN ANTIBIOTIK RASIONAL


No Dokumen No. Revisi Halaman
51.00.00 0 1/2
Ditetapkan oleh,
Direktur RS Sahabat
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 01 Juli 2018
OPERASIONAL
dr. Rike Jeff Yus Jeffi Habibi
Penggunaan antibiotika rasional adalah suatu upaya otorisasi rumah sakit
dalam membuat suatu sistem terukur dan terstandarisasi dalam penggunaan
antibiotik rasional di rumah sakit. Kebijakan tersebut mencakup :
1. Kebijakan Manajemen Rumah Sakit dalam Standarisasi Penggunaan
Antibiotik yang.rasional
PENGERTIAN
2. Upaya untuk membuat keterpaduan dalam penggunaan antibiotic
rasional berdasarkan keilmuan berbasis bukti.
3. Standarisasi penggunaan antibiotik untuk pelayanan pasien yang
optimal berkorelasi dengan program pengendalian infeksi rumah
sakit. Terutama dalam menghadapi kasus MDR
Kebijakan Penggunaan Antibiotik di Rumah Sakit dilaksankan untuk
TUJUAN optimalisasi pelayanan kesehatan dirumah sakit terutama dalam
manajemen penyakit infeksi dari berbagai multidisiplin sehingga menjadi
acuan dalam pengendaian infeksi dan keselamatan pasien
1. Lebih menekankan terhadap peningkatan otorisasi kebijakan dalam
penggunaan antibiotik di rumah sakit.
2. Penggunaan antibiotik di rumah sakit, terutama untuk kasus umum dan
khusus didasarkan dengan adanya pola kuman dari masing-masing
bagian/departemen yang terintegrasi dalam pola kuman di rumah sakit.
KEBIJAKAN 3. Untuk menunjang hal tersebut di atas rumah sakit menyediakan
pemeriksaan mikrobiologi untuk mendeteksi dengan lebih tepat adanya
infeksi dari pemeriksaan kultur kuman dan kemungkinan adanya
suatu MDR.
4. Kebijakan ini berkaitan dengan kebijakan rumah sakit dalam
penggunaan antibiotik
1. Pemeriksaan Pola Kuman secara periodic
2. Melaksanakan Kewaspadaan Universal
3. Pencegahan MDR Antibiotika dengan pemantauan pasien berat
yang dirujuk dengan penggunaan antibiotika sebelumnya
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metoda yang terukur
5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas dan MDR
Klebsiella Karbapenemase
PROSEDUR 6. Isolasi pasien pada tempat khusus untuk MRSA
7. Melaksanakan Prinsip Pencegahan MDR Antibiotika dengan.(a)
Pemeriksaan specimen mikrobiologi. Spesimen diambil dari darah, urin,
sputum, pus atau cairan serebrospinalis tergantung diagnosis yang
dicurigai.(b) Jika dicurigai bakteri : Diberikan antibiotika empirik
berdasarkan pertimbangan klinis, pola kultur dan resistensi lokal. (c)
Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologis diberikan antibiotika
definitif sesuai kultur dan resistensi
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan : (a)
Menangani patogen sebagai infeksi bukan kolonisasi. (b)
Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan
kuman. (c) Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau
kombinasi. (d) Mengoptimalkan terapi berdasarkan farmakokinetik dan
farmakodinamik (e) Mempertimbangkan komorbiditas dan fungsi
organ. (f) Mencegah transmisi. (g) Mempersingkat durasi terapi. (h)
Memperkuat sistem pengawasan rumah sakit mengenai penggunaan
antibiotika. (i) Paradigma pemberian antibiotik secara empirik pasien
rawat inap dengan deeskalasi antibiotika.

Klasifikasi Pemberian Antibiotika :


No Lini Jenis Antibiotika Penanggung Jawab
1 Lini 1 Amoksisilin Dokter Umum
Eritromisin
Trimetropin
Sulfametoxazol
Cefadroxil
Doxicyclin
Ampicilllin injeksi
2 Lini 2 Amoxiclav Dokter Umum
Ceftriaxon Dokter Spesialis
Cefixime
Ampicilin
Sulbactam
Ciprofloxacin
Ceftriaxon
3 Lini 3 Ceftazidim Dokter Spesialis
Cefeperazone Dokter Spesialis
IPCO
Sulbactam Setiap departemen
Levofloxacin
Fosfomycin
Moxifloxcacin
Aztreonam
4 Lini 4 Tygecililin Dokter Spesialis
IPCO
Meropenem Setiap Departemen
/ICU
Doripenem Berdasarkan
Imipenem pertimbangan klinis
dan
Vancomycin hasil kultur
Linezolid dan persetujuan dari
Tim
Tiecoplanin Kebijakan Antibiotik
pada
Ertapenem kasus yang khusus
UNIT TERKAIT Semua Instalasi dan bagian.

Anda mungkin juga menyukai