No. Dokumen :
No.Revisi
02.011/SOP.PPI/RSUFB/V/2016
STANDAR
OPERASIONAL
1 dari 2
TANGGAL TERBIT
01 Mei 2016
Halaman
Ditetapkan oleh :
Direktur RSU Full Bethesda
PROSEDUR
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Tentang
PROSEDUR
3.3.
spektrum sempit.
3.4.
Beberapa antibiotik hanya boleh diresepkan oleh dokter dan
diberikan oleh farmasi, jika ada hasil kultur atau telah mendapat
usulan dari spesialis mikrobiologi klinik (mekanisme automatic
stop order). Antibiotik tersebut memiliki kekhasan dalam
mengatasi kuman resisten atau memicu resistensi seperti
Vancomycin dan Linezolid untuk MRSA, Ceftazidime untuk
Pseudomonas MDRO, golongan Carbapenem untuk MDRO,
Cephalosporin generasi III untuk kuman bentuk batang gram
negatif dan Tigecycline untuk Acinetobacter MDRO.
3.5.
Automatic stop order dilakukan dengan cara:
3.5.1. Setiap ada resep antibiotik terutama antibiotik khusus,
farmasi akan meminta hasil salinan kultur dan pola
Unit Terkait
kuman.
4. Pemilihan jenis antibiotik berdasarkan:
4.1.
Peta medan kuman RSU Full Bethesda
4.2.
Hasil kultur dan tes sensitifitas antibiotik
4.3.
Usulan spesialis mikrobiologi klinik
1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Unit Care
5. Instalasi Farmasi
6. SMF Bedah
7. SMF Anak
8. SMF Penyakit Dalam
9. SMF Obstetri dan Ginekologi
10. SMF Anestesi
11. SMF Saraf
12. SMF Umum
13. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
14. Komite Perawatan
15. Komite Medik
TANGGAL TERBIT
01 Mei 2016
No.Revisi
Halaman
1 dari 3
Ditetapkan oleh :
Direktur RSU Full Bethesda
PROSEDUR
(SPO)
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
antibiotik
1. Pemeriksaan Pola Kuman secara periodik
2. Melaksanakan Kewaspadaan Universal
3. Pencegahan MDR Antibiotika dengan pemantauan pasien berat yang
dirujuk dengan penggunaan antibiotika sebelumnya
4. Pemeriksaan kultur kuman dengan metoda yang terukur
5. Tersedianya pemeriksaan untuk MDR Pseudomonas dan MDR
Klebsiella Karbapenemase
6. Isolasi pasien pada tempat khusus untuk MRSA
7. Melaksanakan Prinsip Pencegahan MDR Antibiotika dengan.
(a) Pemeriksaan spesimen mikrobiologi. Spesimen diambil dari darah,
urin, sputum, pus atau cairan serebrospinalis tergantung diagnosis
yang dicurigai.
(b) Jika dicurigai bakteri : Diberikan antibiotika empirik berdasarkan
pertimbangan klinis, pola kultur dan resistensi lokal.
(c) Setelah ada hasil pemeriksaan mikrobiologis diberikan antibiotika
definitif sesuai kultur dan resistensi
8. Melaksanakan strategi Kebijakan MDR Antibiotika dengan :
(a). Menangani patogen sebagai infeksi bukan kolonisasi.
(b). Memberikan terapi berdasarkan data lokal mengenai kepekaan kuman.
(c). Menggunakan antimikroba sebagai monoterapi atau kombinasi.
(d).
Mengoptimalkan
farmakodinamik
terapi
berdasarkan
farmakokinetik
dan
Lini
Penanggung Jawab
Dokter Umum
Eritromisin
1.
Lini 1
Sulfametoxazol
Cefadroxil
2.
Lini 2
Clindamicine
Amoxiclav
Dokter Umum
Ceftriaxone
Dokter Spesialis
Cefixime
Ampisilin Sulbactam
3.
Lini 3
Ciprofloxacin
Ceftazidim
Dokter Spesialis
Cefeperazon
Sulbactam
Levofloxacin
Fosfomycin
4.
Lini 4
Aztreonam
Tygecillin
Meropenem
/ KIC
Doripenem
Imipenem
kultur
Vancomycin
Persetujuan
Linezolid
PPRA
Tiecoplanin
Ertapenem
Unit Terkait
Tim