Anda di halaman 1dari 9

CONTOH PROGRAM PPI

TUJUAN
3.1. Tujuan Umum
Menurunkan kejadian penularan penyakit infeksi kepada pasien, petugas, dan pengunjung rumah sakit.
3.2. Tujuan Khusus
3.2.1. Meningkatkan pemahaman program PPI pada petugas
kesehatan, pasien, dan pengunjung RS
3.2.2. Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi;
3.2.3.Tersedianya fasilitas untuk mendukung petugas menjalankan
program PPI ini.
3.2.4. Meningkatkan kepatuhan petugas dalam melakukan
kebersihan tangan secara maksimal
3.2.5. Meningkatan kepatuhan petugas kesehatan dalam
pengelolaan sampah medis
3.2.6. Meningkatkan kegiatan surveilance infeksi di RS

3.2.7. Menurunkan angka kejadian HAIs

4. KEGIATAN POKOK/ RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dibuat oleh Komite/TIM PPI yang telah disahkan dan
ditandatangani oleh Direktur Rumah Sakit. Adapun PROGRAM PPI terdiri
dari :
4.1. Pelaksanaan Surveilans Infeksi Rumah Sakit meliputi :
4.1.1. Infeksi Saluran Kemih terkait pemasangan Catheter (ISK)
4.1.2. Infeksi Jarum Infus (ILI)/plebitis
4.1.3. Infeksi Daerah Operasi (IDO)
4.1.4. Infeksi Aliran Darah Primer (IADP)
4.1.5. Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

4.2. Pendidikan dan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


4.2.1. Memberikan Sosialisasi dasar PPI kepada perawat dan dokter
4.2.2. Memberikan Sosialisasi dasar PPI kepada tenaga penunjang
4.2.3. Memberikan Sosialisasi dasar PPI untuk tenaga non medis
4.2.4. Melakukan sosialisasi mengenai PPI untuk keluarga pasien,
masyarakat, pengunjung di RS
4.2.5. Kampanye cuci tangan pada pengunjung RS yang bekerja sama
dengan TIM TB DOT dan TIM PKRS pada hari Hand Hygiene dan hari TB

4.3. Pelaksanaan Kewaspadaan Isolasi yang meliputi :


4.3.1. Kewaspadaan Standar
4.3.1.1. Kebersihan Tangan
4.3.1.2. Pelindung Diri (APD)
4.3.1.3. Pelaksanaan Pemrosesan Dekontaminasi,
Pembersihan, dan Sterilisasi.
4.3.1.4. Pengendalian Lingkungan;
4.3.1.5. Pengelolaan Sampah dan Benda Tajam Rumah Sakit;
4.3.1.6. Pelaksanan Penyuntikan Yang Aman;
4.3.1.7. Pengelolaan Linen dan Laundry;
4.3.1.8. Penempatan Pasien;
4.3.1.9. Etika Batuk
4.3.1.10. Kesehatan Karyawan ;
4.3.1.11. Praktik Lumbal Pungsi
4.3.2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi, meliputi:
4.3.2.1.Kontak
4.3.2.2 Droplet
4.3.2.3 Airborne

4.4. Penggunaan Antimikroba Rasional


4.5. Pelaksanaan Bundles Pencegahan HAIs” meliputi
 Bundle ISK
 Bundle IDO
 Bundle IADP
 Bundle VAP

5. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN


5.1. Kegiatan surveilans
5.1.1. Perencanaan
5.1.2.Pengumpulan data
5.1.3. Analisa data
5.1.4. Interpretasi data
5.1.5. Desiminasi/sosialisasi ke unit terkait
5.1.6. Evaluasi
5.2. Pendidikan dan Sosialisasi PPI
5.2.1. Memberikan Sosialisasi dasar PPI kepada perawat dan dokter
5.2.2. Memberikan Sosialisasi dasar PPI kepada tenaga penunjang
5.2.3. Memberikan Sosialisasi dasar PPI untuk tenaga non medis
5.2.4. Melakukan sosialisasi mengenai PPI yakni 6 langkah cuci tangan dan
etika batuk untuk pasien, keluarga pasien, pengunjung RS,
masyarakat dan tenant di RS
5.2.5. Melakukan kampanye cuci tangan pada pengunjung RS bekerja
sama dengan TIM TB DOT dan TIM PKRS ( PENDIDIKAN KESEHATAN RUMAH SAKIT )pada hari Hand Hygiene dan hari TB
5.3. Kewaspadaan isolasi
5.3.1. Kewaspadaan Standar
5.3.1.1. Kebersihan tangan
5.3.1.1.1. Identifikasi sarana prasarana kebersihan
Tangan
5.3.1.1.2. Sosialisasi kebersihan tangan kepada
petugas RS, pasien, keluarga, pengunjung dan
masyarakat
5.3.1.1.3. Audit kepatuhan kebersihan tangan
5.3.1.2. Penggunaan APD
5.3.1.2.1. Identifikasi sarana prasarana APD
5.3.1.2.2.Sosialisasi APD kepada petugas RS, pasien,
keluarga, pengunjung dan masyarakat
5.3.1.2.3. Audit kepatuhan penggunaan APD

5.3.1.3. Pengolahan limbah dan benda tajam


5.3.1.3.1. Identifikasi limbah infeksius dan non
infeksius
5.3.1.3.2. Identifikasi limbah benda tajam
5.3.1.3.3. Identifikasi sarana prasarana pembuangan
limbah
5.3.1.3.4. Sosialisasi cara pemilahan limbah dan
benda tajam yang bekerjasama dengan Unit
Sarpras
5.3.1.3.5. Audit pengolahan limbah dan benda tajam
5.3.1.4. Pengendalian lingkungan
5.3.1.4.1. Identifikasi resiko lingkungan yang
terpapar
5.3.1.4.2. Sosialisasi kepada petugas tentang
lingkungan yang beresiko terpapar
5.3.1.4.3. Audit pemeliharaan lingkungan dan bekerjasama
dengan petugas Sanitasi dan Cleaning Servis
5.3.1.5. Etika batuk
5.3.1.5.1. Mensosialisasikan kepada petugas RS,pasien,
pengunjung dan keluarga pasien yang
bekerjasama dengan Tim PKRS dan Tim TB
DOT tentang etika batuk
5.3.1.5.2. Mensosialisasikan kepada pasien terutama
yang masuk kategori kewaspadaan
transmisi tentang etika batuk
5.3.1.6. Penyuntikan yang aman
5.3.1.6.1. Identifikasi sarana prasarana yang ada
5.3.1.6.2. Sosialisasikan cara penyuntikan yang
benar dan pelarangan recapping bagi petugas
5.3.1.6.3. Sosialisasikan cara penanganan limbah
jarum dan tajam yang benar
5.3.1.6.4. Audit tindakan penyuntikan
5.3.1.7. Penempatan pasien
5.3.1.7.1. Identifikasi sarana dan tempat pengisolasian
5.3.1.7.2. Sosialisasikan cara penempatan pasien
sesuai kewaspadaan transmisi
5.3.1.7.3. Audit cara penempatan pasien yang berdasarkan
kewaspadaan transmisi dan imunocompromise

5.3.1.8. Perawatan peralatan pasien


5.3.1.8.1. Identifikasi sarana peralatan yang ada
5.3.1.8.2. Identifikasi peralatan kritikal, semi kritikal,
dan non kritikal
5.3.1.8.3. Sosialisasi jenis peralatan dan cara
perawatannya
5.3.1.8.4. Audit perawatan peralatan serta alat single used yang direused
5.3.1.9. Penatalaksanaan linen
5.3.1.9.1. Identifikasi sarana yang ada
5.3.1.9.2. Identifikasi alur linen bersih dan kotor
5.3.1.9.3. Sosialisasi prosedur mengenai penanganan linen
5.3.1.9.4. Audit penatalaksanaan linen dan ruangan Laundry
5.3.1.10. Kesehatan karyawan
5.3.1.10.1. Identifikasi ruangan beresiko
5.3.1.10.2. Identifikasi petugas yang beresiko
5.3.1.10.3. Identifikasi kejadian beresiko infeksi
5.3.1.10.4. Pemberian imunisasi pasif dan aktif kepada
karyawan
5.3.1.10.5. Pengobatan karyawan yang terpapar infeksi serta
pelaksanaan medical chek up kepada petugas
yang bekerjasama dengan K3
5.3.1.10.6. Audit penanganan kesehatan karyawan
5.3.1.11. Praktek lumbal punksi
5.3.1.11.1. Identifikasi sarana prasarana lumbal fungsi
5.3.1.11.2. Audit pelaksanaan lumbal punksi
5.3.2. Kewaspadaan Transmisi
5.3.2.1. Airborne
5.3.2.8.1. Identifikasi pasien yang beresiko
5.3.2.8.2. Identifikasi ruangan yang beresiko
5.3.2.8.3. Sosialisasi mengenai penggunaan APD di
ruangan beresiko
5.3.2.8.4. Sosialisasi penempatan pasien
5.3.2.8.5. Audit penanganan pasien dengan
penularan airborne
5.3.2.2. Droplet
5.3.2.2.1. Identifikasi pasien beresiko
5.3.2.2.2. Sosialisasi penempatan pasien
5.3.2.2.3. Sosialisasi penggunaan APD

5.3.2.2.4. Sosialisasi pemindahan transport/pemindahan


pasien
5.3.2.2.5. Audit penanganan pasien dengan penularan
droplet
5.3.2.3. Kontak
5.3.2.3.1. Identifikasi pasien beresiko
5.3.2.3.2. Sosialisasi penempatan pasien
5.3.2.3.3. Sosialisasi penggunaan APD
5.3.2.3.4. Audit penanganan pasien dengan penularan
kontak
5.4. Penggunaan antibiotika secara rasional
5.4.1. Identifikasi macam antiobiotik yang ada
5.4.2. Identifikasi masalah yang terjadi karena penggunaan antibiotik
5.4.3. Analisa data
5.4.4. Desiminasikan laporan
5.5. Penerapan bundles untuk mencegah terjadi HAIs terkait tindakan pemasangan kateter urine, pemasangan alat dan tindakan operasi, dan
pemasangan infus kateter perifer.
5.5.1. Pemasangan kateter urine
5.5.1.1. Identifikasi kejadian infeksi
5.5.1.2. Pengumpulan data
5.5.1.3. Analisa data
5.5.1.4. Desiminasikan laporan
5.5.1.5. Sosialisasi unit terkait
5.5.1.6. Evaluasi
5.5.2. Pemasangan alat dan tindakan operasi
5.5.2.1. Identifikasi kejadian infeksi
5.5.2.2. Pengumpulan data
5.5.2.3. Analisa data
5.5.2.4. Desiminasikan laporan
5.5.2.5. Sosialisasi unit terkait
5.5.2.6. Evaluasi
5.5.3. Pemasangan infus keteter perifer
5.5.3.1. Identifikasi kejadian infeksi
5.5.3.2. Pengumpulan data
5.5.3.3. Analisa data
5.5.3.4. Desiminasikan laporan
5.5.3.5. Sosialisasi unit terkait
5.5.3.6. Evaluasi
5.5.4. Pemasangan aliran darah primer
5.5.4.1. Identifikasi kejadian infeksi
5.5.4.2. Pengumpulan data
5.5.4.3. Analisa data
5.5.4.4. Desiminasikan laporan
5.5.4.5. Sosialisasi unit terkait
5.5.4.6. Evaluasi
5.5.5. Pemasangan ventilator
5.5.5.1. Identifikasi kejadian infeksi
5.5.5.2. Pengumpulan data
5.5.5.3. Analisa data
5.5.5.4. Desiminasikan laporan
5.5.5.5. Sosialisasi unit terkait
5.5.5.6. Evaluasi

Anda mungkin juga menyukai