Revisi ke :
Tgl Berlaku : 02 Januari 2019
i
KERANGKA ACUAN KERJA
KEBERSIHAN TANGAN
A. Pendahuluan
“Health – care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling
sering terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai infeksi
Nosokomial atau disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit “Hospital Acquired
Infections” merupakan persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung
maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tidak berakibat kematian,
pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya lebih banyak.
HAIs adalah penyakit infeksi yang pertama muncul (penyakit infeksi yang tidak
berasal dari pasien itu sendiri) dalam waktu antara 48 jam dan empat hari setelah
pasien masuk tempat pelayanan kesehatan, atau dalam waktu 30 hari setelah
pasien pulang. Dalam hal ini termasuk infeksi yang didapat dari puskesmas tetapi
muncul setelah pulang dan infeksi akibat kerja terhadap pekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan.
Angka kejadian terus meningkat mencapai sekitar 9% (variasi 3-21%) atau lebih
dari 1,4 juta pasien rawat inap di seluruh dunia. Kondisi ini menunjukkan penurunan
mutu pelayanan kesehatan. Tak dipungkiri lagi untuk masa yang akan datang dapat
timbul tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan, sehingga kejadian infeksi
di pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian.
B. Latar Belakang
Untuk meminimalkan resiko terjadinya infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan maka
perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) , yaitu sosialisasi,
pelaksanaan, evaluasi, tindak lanjut dalam kegiatan cuci tangan.
1
C. Tujuan Kegiatan
Meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan sumber daya manusia,
tentang pencegahan dan pengendalian infeksi, sehingga dapat melindungi tenaga
kerja dan masyarakat dari penularan penyakit infeksi.
2. Pelaporan
Laporan evaluai pelaksanaan kegiatan dibuat setiap 3 bulan berdasarkan
masing – masing kegiatan yang dilakukan.
2
b. Materi
c. Undangan
d. Daftra hadir
e. Laporan hasil kegiatan
f. Dokumentasi kegiatan
2. Pelaporan
Laporan pelaksanaan kegiatan dibuat setiap selesai kegiatan dilakukan
(maksimal 1 minggu setelah kegiatan berlangsung) dan dilaporkan kepada
ketua tim PPI setiap 3 bulan sekali, yang selanjutnya akan dilaporkan pada tim
PMKP dilanjutkan ke kepala puskesmas.
3. Evaluasi kegiatan
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan per 3 bulan sekali dengan cara melihat
hasil evaluasi kegiatan yang telah dijadwalkan.
K. Penutup
Dengan mempertimbangkan kebutuhan anggaran dan biaya serta manfaatnya bagi
puskesmas kalibaru kulon, maka diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana.