Anda di halaman 1dari 7

PENATALAKSANAAN TERTUSUK JARUM

ATAU BENDA TAJAM


No.Dokumen : 440/ /TU.SOP.A.HcM./ -
2019
SOP
No.Revisi :

Tanggal Terbit : 4 April 2019

Halaman : 1/1

PUSKESMAS Drg.Meilita Wise Utami


MUNGO NIP.197505132005022003

1.Pengertian Penatalaksanaan tertusuk jarum atau benda tajam adalah salah satu upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi terhadap petugas yang tertusuk benda yang memiliki sudut tajam atau
runcing yang menusuk, memotong, melukai kulit seperti jarum suntik, jarum jahit bedah, pisau,
skalpel, gunting, atau benang kawat.
2. Tujuan Melindungi petugas kesehatan, mahasiswa, petugas kebersihan, pengunjung dari perlukaan dan
tertular penyakit seperti hepatitis B, hepatitis C atau HIV.
3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Mungo No.440/ /TU.SK.A.Hc.M/ / 2016 tentang
pelayanan klinis.
4.Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 tahun2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
5.Langah- 1. Pertolongan pertama
langkah /
- Segera cuci bagian tubuh yang terpapar dengan sabun antiseptik dan air mengalir
prosedur
- Bilas dengan air bila terpapar pada daerah membran mukosa

- Bilas dengan air atau cairan NaCl bila terpapar pada daerah mata

2. Laporan dan Pendokumentasian

a. Laporan meliputi: hari, tanggal, jam, di mana, bagaimana, kejadian, bagian mana yang
terkena, penyebab, jenis sumber (darah, urin, feses) dan jumlah sumber yang mencemari
(banyak/sedikit)

b. Tentukan status pasien sebagai sumber jarum dan benda tajam (pasien dengan riwayat sakit
apa)

c. Tentukan status petugas terpapar: apakah menderita hepatitis B, apakah pernah


mendapatkan imunisasi hep B, apakah sedang hamil atau menyusui

d. Jika tidak diketahui sumber paparannya, petugas yang terpapar diperiksa status HIV, HBV,
HCV (konsul ke ahli penyakit dalam).

e. Bila status pasien bebas HIV, HBV, HCV dan bukan dalam masa inkubasi tidak perlu
tindakan khusus untuk petugas, tetapi bila diragukan dapat dilakukan konseling

3.Evaluasi pencemaran berdasarkan mode, rute, beratnya yang terpapar

- Cairan resiko tinggi yang perlu diwaspadai dan dapat menimbulkan pencemaran adalah
darah, cairan sperma, sekret vagina

- Cairan tubuh yang tidak menimbulkan pecemaran: urin, sputum non purulen, air mata,
keringat, feses.

4. Evaluasi yang terpapar pasien terinfeksi hep B dan HIV, yang perlu di follow up, dengan
indikasi: tertusuk jarum, terpapar cairan tubuh pada mukosa, terpapar pada kulit yang tidak
utuh/bekas luka

5. Laporan kejadian dilakukan oleh unit pelayanan tempat terjadinya insiden kepada tim
PMKP dan PPI Puskesmas.

6.Bagan Alir
7.Hal yang perlu Riwayat sakit yang diderita pasien (HIV, Hepatitis B, Hepatitis C)
diperhatikan
8. Unit terkait Ruang Tindakan, KIA, KB, Gigi, Laboratorium, Pelayanan Bersalin
10. Rekaman histori
No. Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

KERANGKA ACUAN
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MASYARAKAT /
SASRAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

I. Pendahuluan
Puskesmas merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat di samping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu, kepada masyarakat di
wilayah kerjanya dalam kegiatan pokok.

II. Latar Belakang


Dalam pembangunan bidang kesehatan yang berbasis masyarakat, pelaksana kegiatan pokok
puskesmas di wilayah kerjanya melibatkan peran serta masyarakat dalam merencanakan kegiatan
puskesmas. Untuk itu diperlukan penyusunan identifikasi dalam menganalisis kebutuhan dan harapan
masyarakat / sasaran program.

III. Tujuan
A Tujuan Umum
Untuk mengetahui kebutuhan masyarakat / sasaran terhadap upaya kesehatan masyarakat yang
diselenggarakan oleh puskesmas.
B Tujuan khusus
1. Teridentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat maupun sasaran dari upaya
kesehatan masyarakat
2. Perencanaan kegiatan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


A. Menentukan instrument yang digunakan untuk menganalisa kebutuhan dan harapan
masyarakat / sasaran program terhadap kegiatan program yaitu dengan kuisioner
B. Membuat kuisioner
C. Mengindentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dengan kuisioner
D. Merencanakan tindak lanjut / kegiatan upaya kesehatan masyarakat
E. Pelaksanaan kegiatan upaya kesehatan masyarakat

V. Cara melaksanakan kegiatan


Sosialisasi

VI. Sasaran
Perwakilan masyarakat nagari di wilayah kerja puskesmas Mungo

VII. Jadwal pelaksanaan kegiatan


Bulan Maret 2016

VIII. Rencana pembiayaan


Dana APBD Puskesmas Mungo

IX. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setahun sekali


A. Pelaksanaan kegiatan adalah pelaksana upaya kesehatan masyarakat
B. Pelaporan dibuat setelah kegiatan selesai dilaksanakan dan laporan diberikan kepada kepala
Puskesma Mungo

X. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi


Pencatatan dibuat dalam bentuk laporan tertulis dan harus diserahkan dalam kurun waktu 1 bulan
setelah kegiatan selesai.

Pakan Sabtu, 5 Januari 2016


Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mungo

Drg. Erma Risydianti


NIP.197511022005012009

KOORDINASI DAN KOMUNIKASI LINTAS


PROGRAM DAN LINTAS SEKTORAL
No.Dokumen : 440/ /TU.SOP.A.HcM/ -2016

No.Revisi
Dinas kesehatan Puskesmas
Kabupaten Lima SOP Tgl.Diberlaku
Puluh Kota Mungo
Halaman

Ditetapkan : Ttd KaPuskesmas Kepala Puskesmas


Drg.Erma Risydianti

NIP.19751102200501209

A Pengertian 1 Koordinasi dan komunikasi lintas program kesehatan masyarakat dan lintas
sektoral adalah koordinasi dan komunikasi antara upaya kesehatan masyarakat
dengan lintas program kesehatan masyarakat dan .lintas sektor.
2 Koordinasi dan komunikasi lintas program kesehatan masyarakat dan lintas
sektor dilaksanakan oleh penanggung jawab program kesehatan masyarakat dan
pelaksana UKM.
3 Koordinasi dan komunikasi lintas program kesehatan masyarakat dan lintas
sektor dilaksanakan dalam pertemuan lokakaryamini puskesmas maupun
pertemuan lintas sektor.

B Tujuan Sebagai pedoman didalam koordinasi dan komunikasi lintas proram kesehatan
masyarakat dan lintas sektor untuk mendapatkan perbaikan / penyempurnaan /
cakupan pelayanan program kesehatan masyarakat.

C Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Mungo No. 440/.....


/TU.SKHCM/ /2016 tentang tentang mekanisme komunikasi dan koordinasi
upaya kesehatan masyarakat dan lintas sektor sebagai pedoman pelaksanaan
koordinasi dan komunikasi lintas program Kesehatan Masyarakat dan lintas sector
D Referensi Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 92 tahun 2014

E Alat dan
Bahan

F Prosedur / 1 Penyelenggaraan oleh Program Kesehatan Masyarakat


Langkah- a. Penanggung jawab dan pelaksana program kesehatan masyarakat
langkah
mengadakan pertemuan membicarakan hal-hal yang akan dibicarakan di
dalam pertemuan linta program
b. Penanggung jawab dan pelaksana program kesehatan masyarakat
menentukan pihak mana yang akan diundang
c. Pelaksana program kesehatan masyarakat yang ditunjuk membuat
undangan, dan meminta tanda tangan kepada kepala Puskesmas Mungo.
d. Kepala Puskesmas Mungo menandatangani surat undangan.
e. Pelaksana Program Kesehatan Masyarakat yang ditunjuk menyampaikan
undangan / memberikan informasi kepada penanggung jawab program
kesehatan masyarakat lain yang diundang.
f. Pada hari pertemuan penanggung jawab program kesehatan masyarakat
membuka dan memimpin pertemuan
g. Penanggung jawab program kesehatan masyarakat memberikan waktu
kepada pelaksana yang ditunjuk untuk menyampaikan hal-hal yang akan
dibicarakan.
h. Penanggung jawab program kesehatan masyarakat memberikan
kesempatan kepada peserta pertemuan / penanggung jawab program
kesehatan masyarakat lain / yang mewakili
i. Penanggung jawab program kesehatan masyarakat membahas apa yang
disampaikan oleh program kesehatan masyarakat lain maupun yang
disampaikan program kesehatan masyarakat
j. Penanggung jawab program kesehatan masyarakat memimpin kesepakatan
bersama dan pembagian tugas sesuai dengan peran, tugas dan kewenangan
masing-masing
k. Pelaksana administrasi / mencatat pertemuan yang ditunjuk mencatat di
dalam notulen pertemuan
l. Pelaksana administrasi meminta tanda tangan peserta pertemuan
m. Pelaksana administrasi / membacakan hasil pertemuan
n. Kepala Puskesmas Mungo menandatangani surat tugas dari peserta rapat /
pertemuan
o. Penanggung jawab program kesehatan masyarakat menutup pertemuan.

2. Penyelenggaraan oleh program kesehatan masyarakat lain

a. Penananggung jawab program kesehatan masyarakat menerima undangan


dari upaya kesehatan masyarakat lain
b. Penangung jawab dan pelaksana program kesehatan masyarakat
membicarakan surat undangan dan menunjuk siapa yang ditugaskan (bisa
melaksanakan maupun koordinatorb sendiri)
c. Penangggung jawab atau pelaksana program kesehatan masyarakat akan
menghadiri pertemuan / mempersiapkana materi pertemuan dan surat tugas
penanggung jawab atau pelaksana program kesehatan masyarakat
menghadiri pertemuan sesuai dengan undangan.
d. Penanggung jawab atau pelaksana program kesehatan masyarakat
mengikuti pertemuan dengan menyampaikan hal-hal yang berkaitan yang
ada kaitannya dengan pembahasan pertemuan
e. Pertemuan jawab atau pelaksana program kesehatan masyarakat mencatat
dalam proses pertemuan
f. Penanggung jawab atau pelaksana program kesehatan masyarakat meminta
tanda tangan surat tugas yang dibawa
g. Pemimpin pertemuan menutup pertemuan
h. Apabila yang mengikuti pertemuan pelaksana melapor kepada koordinator

i. Apabila yang mengikuti pertemuan penanggung jawab program kesehatan


masyarakat dan pelaksana program kesehatan masyarakat membahas hasil
pertemuan dengan lintas sektor dan pembagian tugas apabila hasil
pertemuan ada yang perlu ditindak lanjuti
j. Penanggungjawab program kesehatan masyarakat dan pelaksana program
kesehatan masyarakat melakukan kegiatan sesuai dengan tugas masing-
masing dan mencatat dibuku / kegiatan individual

G Hal-hal yang
diperhatikan
H Unit Teait 1 Penanggung jawab terkait
2 Pelaksana program
3 Lintras sektor terkait

I Dokumen
Terkait

J. Rekaman Terkait
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan
Tanggal

Anda mungkin juga menyukai