Anda di halaman 1dari 2

CUTANEUS LARVA MIGRAN

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP TanggalTerbit : 3 September 2018
Halaman : 1/2

UPTD
Drg.Meilita Wise Utami
PUSKESMAS NIP.197505132005022003
MUNGO
1. Pengertian Cutaneus Larva Migrans (Creeping Eruption) merupakan
kelainan kulit berupa peradangan berbentuk linear atau
berkelok-kelok, menimbul dan progresif, yang disebabkan oleh
invasi larva cacing tambang yang berasal dari anjing dan
kucing. Penularan melalui kontak langsung dengan larva.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pengobatan
Cutaneus Larva Migran di Puskesmas Mungo.
3. Kebijakan SK kepala Puskesmas No 440/ /Pusk.MG/2018 tentang
Pelayanan Klinis
4. Referensi PERMENKES No 5 Tahun 2014
5. Prosedur 1. Anamnesis
Keluhan
Pasien mengeluh gatal dan panas pada tempat infeksi.
Pada awal infeksi, lesi berbentuk papul yang kemudian
diikuti dengan lesi berbentuk linear atau berkelok-kelok
yang terus menjalar memanjang. Keluhan dirasakan
muncul sekitar empat hari setelah terpajan.
Faktor Risiko
Orang yang berjalan tanpa alas kaki, atau yang sering
berkontak dengan tanah atau pasir.
2. Pemeriksaan Fisik
Lesi awal berupa papul eritema yang menjalar dan
tersusun linear atau berkelok-kelok meyerupai benang.
Predileksi penyakit ini terutama pada daerah telapak kaki,
bokong, genital dan tangan.
3. Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan
Pemeriksaan Fisik.
4. Diagnosis Banding
a. Dermatofitosis
b. Dermatitis
c. Dermatosis
5. Penatalaksanaan
a. Memodifikasi gaya hidup dengan menggunakan alas
kaki dan sarung tangan pada saat melakukan
aktifitas yang berkontak dengan tanah, seperti
berkebun dan lain-lain
b. Terapi farmakologi dengan obat antelmintik derivat
Azol sekali sehari, selama 3 hari
c. Untuk mengurangi gejala pada penderita dapat
dilakukan penyemprotan Etil Klorida pada lokasi lesi
d. Bila terjadi infeksi sekunder, dapat diterapi sesuai
dengan tatalaksana pioderma.
6. Diagram
Alir
Anamnesis: Gatal danpanas di daerah infeksi

Pemeriksaan fisik: Lesi retitem linier berkelok

Menegakan Diagnosis dan Diagnosis Banding

Penatalaksanaan Farmakologi dan non


farmakologi
power

7. Unit Poli Umum


terkait KIA

Anda mungkin juga menyukai