Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN STERLISASI RUANG TINDKAN DAN RUANG GIGI

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan sumber infeksi, maka infeksi dapat berasal dari
masyarakat/komunitas (Community Acquired Infection) atau dari rumah sakit (HAIs).
Penyakit infeksi yang didapat dari rumah sakit beberapa waktu yang lalu disebut
sebagai Infeksi Nosokomial (Hospital Acquired Infection). Saat ini penyebutan diubah
menjadi Infeksi Terkait Layanan Kesehatan atau HAIs (Healthcare-Associated
Infections) dengan pengertian yang lebih luas, yaitu kejadian infeksi tidak hanya
berasal dari rumah sakit, tetapi juga dapat dari fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.
Tidak terbatas infeksi kepada pasien namun dapat juga kepada petugas kesehatan
dan pengunjung yang tertular pada saat berada di dalam lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah
upaya untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas,
pengunjung, dan masyarakat sekitar Klinik pratama Sehati Kudus.
Rantai infeksi (chain of infection) merupakan rangkaian yang harus ada untuk
menimbulkan infeksi. Dalam melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian
infeksi dengan efektif, perlu dipahami secara cermat rantai infeksi. Kejadian infeksi di
fasilitas pelayanan kesehatan dapat disebabkan oleh 6 komponen rantai penularan,
apabila satu rantai diputus atau dihilangkan, maka penularan infeksi dapat dicegah
atau dihentikan.
B. LATAR BELAKANG
Sterlisasi adalah suatu proses pengelohan alat atau bahan yang bertujuan
untuk menghancurkan semua bentuk kehidipan mikroba. Pusat Sterilisasi
merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk pengendelaian infeksi dan
berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi . Untuk menjalakan peran dan
fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit penunjang lain,
seperti unsur pelayanan medic, penunjang medic, perlengkapan, pemeliharan
rumah sakit, sanitasi rumah sakit dan unsur lainya. Apabila terjadi hambatan pada
suatu unsur diatas, maka akan mengganggu proses hasil sterlisasi.
Pada tahun 1968 Spaulding mengusulkan tiga kategori risiko berpotensi infeksi
untuk menjadi dasar pemilihan praktik atau proses pencegahan yang akan
digunakan (seperti sterilisasi peralatan medis, sarung tangan dan perkakas
lainnya) sewaktu merawat pasien. Kategori Spaulding adalah sebagai berikut:
1. Kritikal
Bahan dan praktik ini berkaitan dengan jaringan steril atau sistem darah
sehingga merupakan risiko infeksi tingkat tertinggi. Kegagalan manajemen
sterilisasi dapat mengakibatkan infeksi yang serius dan fatal.
2. Semikritikal
Bahan dan praktik ini merupakan terpenting kedua setelah kritikal yang
berkaitan dengan mukosa dan area kecil di kulit yang lecet.Pengelola perlu
mengetahui dan memiliki keterampilan dalam penanganan peralatan invasif,
pemrosesan alat, Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT), pemakaian sarung tangan
bagi petugas yang menyentuh mukosa atau kulit tidak utuh.
3. Non-kritikal
Pengelolaan peralatan/ bahan dan praktik yang berhubungan dengan kulit utuh
yang merupakan risiko terendah. Walaupun demikian, pengelolaan yang buruk
pada bahan dan peralatan non-kritikal akan dapat menghabiskan sumber daya
dengan manfaat yang terbatas (contohnya sarung tangan steril digunakan
untuk setiap kali memegang tempat sampah atau memindahkan sampah).
C. TUJUAN
1.Tujuan Umum
a) Dapat Menjadi pedoman dalam memberikan pelayanan pusat sterilisasi di
Klinik Pratama Sehati.
b) Dapat Menurunkan angka kejadian infeksi atau infeski nosocomial di Klinik
Pratama Sehati.
2. Tujuan Khusus
a) Dapat meningkatkan mutu pelayanan Sterilisasi alat dan bahan di Klinik
Pratama Sehati.
b) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kepeda petugas atau para
medis di Klinik Pratama Sehati tentang prosedur pelaksanan sterilisasi.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


 Penerimaan : Menerima alat dan bahan bekas pakai dari unit yang di Klinik menulis di
buku penerimaan barang
 Sterilisasi : Menyetrilkan setelah yang sudah di cuci yang disenfeksi oleh unit terkait.
 Pendistribusian : Alat yang sudah di steril di tempakan di tempat yang sudah
ditentukan dan diberi label yang berisi tanggal. Mendistibusikan alat yang sudah di
setrilkan ke unit terkait.
 Pencatatan :Catatan di buku Pengambilan sterilisasi.
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Petugas mengambil alat yang kotor dari ruang tindakan dan ruang gigi untuk dilakukan
pencucian dan sterilisasi. Berikut langkah cara mencuci dan mensterilisasikan alat :
1. Petugas memakai sarung tangan kemudian menyiapkan bak perendaman yang
telah diisi dengan larutan clorin 0,5% dengan takaran 1:9.
2. Petugas memasukan alat-alat kesehatan yang sudah terpakai dan bisa digunakan
lagi ke dalam bak perendaman kurang lebih 10 menit.
3. Petugas mengalirkan air dari kran dengan tangan kanan, lalu mencuci dengan
mengunakan sikat ,air dan sabun untuk menghilanhkan sisa darah dan kotoran,
cuci hinga alat benar-benar bersih dan memastikan sudah tidak ada darah dan
kotoran yang tertinggal. Setelah dicuci alat ditaruh di napan dan dikeringkan hinga
bener-benar kering untuk dilakukan sterilisasi.
4. Alat Kritikal harus di sterilisasikan mengunakan Autoclave dengan cara alat
dimasukan kedalam Sterilization pouch lalu dimasukan kedalam autoclave dengan
menambahkan air 150ml setelah itu tutup aoutoclave lalu pilih tombol ON tunggu
hingga 30 menit sampai warna lampu biru menyala.
5. Alat Semikritikal alat disterilisasikan menggunakan sterlisasi panas kering (OVEN)
dengan cara alat di letakan ke dalam mesin sterlisasi dan di tata rapi setelah itu
sterlisasi ditutup lalu tekan tombol power tunggu hinga warn lampu merah mati.
6. Alat Non Kritikal alat diusap dengan alkhol 70% atau dengan bahan desinfektan
lain yang tersedia
F. SASARAN
1.Ruang Tindakan
2. Ruang Gigi Dan Mulut
G. JADWAL KEGIATAN
H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORANYA

Evalusi terhadap pelaksanaan kegiatan dilaksankan sesuai nama kegiatan dan jadwal
kegiatan di atas.

I. PENCTATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dan evalusi kegiatan dilaksanakan oleh petugas pengurus sterilisasi dan
dilaporkan kepada Kepala Klinik

Mengetahui

Kepala Klinik Petugas Sterilisasi

Dr.Hariyanto

Anda mungkin juga menyukai