1. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan health care system yang di dalamnya terdapat sistem
surveilans sebagai upaya pengendalian dan pencegahan yang di dalamnya. Rumah sakit
mempunyai peran strategis dalam upaya mempercepat peningkatan kesehatan
masyarakat di Indonesia, karena rumah sakit merupakan fasilitas yang padat karya dan
padat teknologi. Peran strategis rumah sakit sangat diperlukan untuk menghadapi
transisi epidemiologi yang terjadi saat ini.
Media penularan utama dari sebagian besar bakteri atau virus penyebab infeksi
nosokomial adalah tangan-tangan personil medik yang terkontaminasi. Hand hygiene
adalah istilah yang digunakan untuk mencuci tangan menggunakan antiseptic pencuci tangan.
Pada tahun 2009, WHO mencetuskan global patient safety challenge dengan clean care
is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene untuk petugas
kesehatan dengan my five moments for hand hygiene yaitu melakukan cuci tangan
sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum melakukan prosedur bersih dan steril, setelah
bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien, setelah
bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien.
Pengetahuan tentang infeksi nosokomial dan pencegahannya merupakan stimulus
sosial yang dapat menimbulkan respon emosional terhadap upaya universal precaution
sehingga akan meningkatkan peran sertanya dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial.
Kegagalan melakukan kebersihan tangan yang baik dan benar dianggap sebagai
penyebab utama infeksi nosocomial atau HAIs dan penyebaran mikroorganisme multi
resisten di fasilitas pelayanan kesehatan dan telah diakui sebagai contributor yang
penting terhadap timbulnya wabah (boyce dan pittet, 2002). Sehingga perlu adanya
audit kepatuhan pelaksanaan hand hygiene untuk evaluasi kegiatan hand hygiene yang
telah dilakukan oleh tim PPI Rumah Sakit Umum Leona Kefamenanu.
2
2. Tujuan
1) Tujuan Umum
Memberikan informasi dan saran kepada pimpinan dan semua unit kerja di
Rumah Sakit Umum Leona Kefamenanu, tentang hasil pelaksanaan penilaian fasilitas
cuci tangan, kepatuhan cuci tangan, untuk dijadikan dasar guna menentukan kebijakan
selanjutnya.
2) Tujuan Khusus
a. Meningkatkan pengetahuan seluruh petugas di Rumah Sakit Umum Leona
Kefamenanu, dalam melakukan cuci tangan (hand hygiene) dengan handrub
maupun handwash.
b. Meningkatkan kepatuhan kebersihan tangan (hand hygiene) seluruh petugas di
Rumah Sakit Umum Leona Kefamenanu.
c. Meningkatkan perilaku sehat dengan selalu melakukan cuci tangan (hand
hygiene) dengan 6 langkah dalam 5 moment oleh seluruh di Rumah Sakit Umum
Leona Kefamenanu.
3. Metode
1) Metode Penelitian : Observasi terhadap dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain
petugas di Rumah Sakit Umum Leona Kefamenanu.
2) Subyek Penelitian :Dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya petugas di Rumah
Sakit Umum Leona Kefamenanu.
3) Definisi operasional :
a. Fasilitas cuci tangan adalah sarana cuci tangan yang dapat memudahkan dan
melancarkan dokter, perawat dan tenaga kesehatan lain petugas di Rumah Sakit
Umum Leona Kefamenanu, untuk melakukan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen
cuci tangan.
b. Kepatuhan cuci tangan adalah bentuk prilaku disiplin dan sesuai aturan, seorang
dokter, perawat dan tenaga kesehatan laindi rumah sakit dalam melakukan cuci
tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan.
3
c. Parameter tingkat kepatuhan di Rumah Sakit Umum Leona Kefamenanu untuk
melakukan cuci tangan yang diharapkan yaitu jumlah Komulatif Nilai Sangat Baik
+ Baik = 100%.
d. Penilaian tingkat kepatuhan Hand Hygiene petugas di Rumah Sakit Umum Leona
Kefamenanu ditetapkan sebagai berikut :
Kategori Kepatuhan :
Kepatuhan Minimal : < 75 %
Kepatuhan Intermediate : 76 – 84 %
Kepatuhan Baik : ≥ 85 %
SKORING FORMULA
Total “YA”
----------------------------- X 100 %
Total “ YA&TIDAK“
4
Gambar 2.1 Angka Kepatuhan Hand Hygiene di RSU Leona Kefamenanu bulan
Desember 2019 Berdasarkan Moment di RSU Leona Kefamenanu
Berdasarkan data pada gambar 2.1 menunjukkan bahwa angka kepatuhan hand hygiene
berdasarkan moment, kepatuhan yang tertinggi pada moment 4 sebesar 70,5 % yaitu setelah
kontak dengan pasien dan yang terendah pada moment ke 1 sebelum kontak dengan pasien
51,9 %
5
Evaluasi Dan Tindak Lanjut
1 2 3 4 5
Fasilitas cuci a. Tersedia hand rub di setiap 91,6 a. Sudah tersedia hand rub di setiap Melakukan observasi
tangan nurse station nurse station ulang untuk memeriksa
b. Tersedia hand rub di setiap b. Sudah tersedia hand rub di setiap fasilitas cuci tangan dan
trolley tindakan trolley tindakan. mengajukan kembali
c. Tersedia hand rub di setiap c. Ditemukan belum tersedianya kekurangan fasilitas.
tempat tidur IGD hand rub di setiap tempat tidur
d. Tersedia wastafel di setiap IGD
kamar mandi d. Sudah tersedia wastafel di setiap
e. Tersedia sabun antiseptik di kamar mandi,
setiap wastafel untuk e. Tersedia sabun antiseptik di setiap
tindakan invasif wastafel
f. Tersedia tisu kertas di f. Tersedia tissue kertas di setiap
setiap wastafel wastafel
Kepatuhan cuci Enam langkah cuci tangan a. 51,9% Masih ditemukan ada dokter, Melakukan observasi
tangan a. Sebelum kontak dengan b. 61,2% perawat dan tenaga kesehatan lain ulang untuk menilai
pasien yang tidak melakukan cuci tangan 6 kepatuhan dokter,
b. Sebelum tindakan aseptik c. 53,4% langkah dan 5 momen cuci tangan, perawat dan fasilitas
c. Setelah terpapar cairan tubuh d. 70,5% mereka hanya melakukan cuci kesehatan lain dalam
pasien e. 56,5% tangan sesuai kebiasaan sehari – melaksanakan cuci
d. Setelah kontak dengan hari(tidak sesuai prosedur) tangan 6 langkah dan 5
pasien momen cuci tangan serta
e. Setelah kontak dengan melakukan sosialisasi
lingkungan pasien yang lebih sering
tentang cuci tangan 6
langkah dan 5 moment
7
5. Penutup
Demikian laporan pelaksana penilaian fasilitas cuci tangan dan kepatuhan cuci tangan
di RSU Leona Kefamenanu bulan Desember 2019. Melalui penilaian ini diharapkan dapat
diketahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki oleh rumah sakit guna mencari upaya
dalam melengkapi fasilitas cuci tangan cuci tangan 6 langkah dan 5 momen cuci tangan
sehingga angka kejadian infeksi HAIs dapat di kurangi.
IPCN
Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn
2 1 HR 2 1 HR 2 1 HR 2 1 HR
2 HW 2 HW 2 HW 2 HW
3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak
4 4 4 4
5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves
Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn
3 1 HR 3 1 HR 3 1 HR 3 1 HR
2 HW 2 HW 2 HW 2 HW
3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak
4 4 4 4
5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves
Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn
4 1 HR 4 1 HR 4 1 HR 4 1 HR
2 HW 2 HW 2 HW 2 HW
3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak
4 4 4 4
5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves
Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn
5 1 HR 5 1 HR 5 1 HR 5 1 HR
2 HW 2 HW 2 HW 2 HW
3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak
4 4 4 4
5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves 5 Gloves
Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn Opp Indikasi Cuci Tgn
6 1 HR 6 1 HR 6 1 HR 6 1 HR
2 HW 2 HW 2 HW 2 HW
3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak 3 Tidak
4 4 4 4
5 5 5 5
10
Gloves Gloves Gloves Gloves
11
12