Anda di halaman 1dari 54

KEWASPADAAN

STANDAR

PELATIHAN PPI UPELKES DINKES


PROV JABAR 21-30 OKTOBER 2022

PELATIHAN PPI UPELKES DINKES PROV JABAR


TANGGAL 21-30 OKTOBER 2022
BIODATA
NAMA :
dr RINA ROSTARINA.MAP
Alumni:
FAKULTAS KEDOKTERAN UNPAD
JABATAN ; WIDYAISWARA MADYA
INSTANSI : Upelkes DINKES PROV JABAR
KELUARGA:1 SUAMI, 2 PUTRA , 1PUTRI
RIWAYAT PEKERJAAN:
1.PKM Parung Panjang Kab Bogor
2. RSUD Kab Sumedang
3. PKM Paseh Kab Sumedang
4. PKM Kiaracondong Dinkes Kota Bandung
5. PKM Cikutra Lama Dinkes Kota Bandung
6. PKM Sukawarna Dinkes Kota Bandung
7. Staf Seksi Penyelenggara Bapelkes Dinkes Prov Jabar
8. Widyaiswara Madya Upelkes Dinkes Prov Jabar
01
Pencapaian Hasil Belajar
Peserta pembekalan mampu menerapkan tentang program
Kewaspadaan Standar

02 Pencapaian Indikator Hasil Belajar


Peserta pelatihan Mampu Tentang :
a. Memahami Program PPI
b. Menerapkan Kewaspadaan Standar
BAGAIMANA PELAKSANAAN PEMBERIAN VAKSI
MENURUT ANDA?
KEWASPADAAN STANDAR

POKOK BAHASAN Kebersihan


tangan
Penyuntikan
yang aman

Alat Pelindung Diri Penempatan pasien


01 PROGRAM PPI Pengendalian
Kesehatan
lingkungan &
02 KEWASPADAAN STANDAR Limbah
Petugas

Pengelolaan Kebersihan
peralatan & Pernafasan &
Linen etika batuk

Praktek lumbal
fungsi ?

Flowchart Power Point 5


wardanelayunus@gmail.com.202
Penyakit Infeksi terkait pelayanan
kesehatan/
background
Healthcare Associated
Infection (HAIs)

salah satu masalah


kesehatan
diberbagai negara
di dunia
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENGERTIAN HAIs


Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam
masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat
terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
.

7
Agent
rangkaian yang
harus ada untuk
Host reservoirs
menimbulkan
infeksi
apabila satu mata rantai Portal of entry Portal of exit
diputus atau dihilangkan,
maka penularan infeksi Means of
dapat dicegah atau
transmission
dihentikan wardanelayunus@gmail.com.2022
meningkatkan kualitas
pelayanan di fasyankes,
sehingga melindungi sumber
Program daya manusia kesehatan,
pasien dan masyarakat dari
PPI penyakit infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
di fasyankes
wardanelayunus@gmail.com.2022
PROGRAM PPI
PMK NO.27 TAHUN 2017 TENTANG PPI
PEDOMAN TEKHNIS PPI DI FKTP TAHUN 2020

1. KEWASPADAAN ISOLASI : KEWASPADAAN


STANDAR & Kewaspadaan Transmisi
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK

MONITORING DAN EVALUASI :


AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
wardanelayunus@gmail.com
KEWASPADAAN ISOLASI (ISOLATION
PRECAUTION)
• Kewaspadaan adalah Tindakan pencegahan
• Isolasi merupakan memisahkan

KEWASPADAAN TRANSMISI

KEWASPADAAN STANDAR
Kewaspadaan ini diterapkan untuk
Mencegah risiko kontaminasi melalui cairan tubuh, mencegah dan memutus rantai
darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik penularan penyakit lewat kontak,
pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau droplet, dan udara
kolonisasi, terutama saat memberikan pelayanan
kepada pasien atau di masyarakat wardanelayunus@gmail.com.2022
Kewaspadaan Standard
a. Kebersihan
Kewaspadaan Tangan
Transmisi
b. Kewaspadaan
a. Penggunaan APD Kontak
Transmisi
c. Kewaspadaan
b. PengendalianTransmisi
Lingkungan
Droplet
d. Kewaspadaan
c. pengelolaan Tranmisi
LimbahUdarahasil(Airborne
pelayanan
Kesehatan
KEWASPADAAN e. Pengelolaan Peralatan Perawatan
STANDAR pasienPPI
Bundles dandanalat Medis
PPI padalainnyaPenggunaan
f. Pengelolaan
Peralatan KesehtanLinen
Lainnya
g. Bundles
a. Penyuntikan
PPI IDOyang aman
Minor, ISK, PLABSI
h. PPI
b. Kebersihan Pernafasan
pada Penggunaan atauKesehtan
Peralatan Etika
batuk
Lainnya
i. Penempatan Pasien
j. Perlindungan Kesehatan petugas

wardanelayunus@gmail.com.2022
KEBERSIHAN
01 TANGAM
Kewaspadaan Standar penting
utk mencegah Transmisi darah,
produk darah dan cairan tubuh
Dan salah satunya adalah
melakukan KEBERSIHAN TANGAN
sebagai PILAR PPI
KEBERSIHAN TANGAN

INGAT :
1. TIDAK MENGGUNAKAN ASSESORIS TINGAN
2. KUKU SELALU PENDEK TAMPA PEWARNA KUKU KEBERSIHAN TANGAN WAJIB
BUKAN KEWAJIBAN
KEBERSIHAN TANGAN

SARANA
HH

MOMENT

LANGKAH

wardanelayunus@gmail.com.2022
PASTIKAN

Semua petugas paham 5 moment dan


6 Langkah
Mematuhi Langkah kebersihan tangan
Komposisi cairan Cairan handrub secara berurutan baik dan benar
CAMPURAN 97 ml ALKOHOL 70 %
Tersedia sarana kebersihan tangan
DALAM 3 ML CAIRAN DLICEIN, JIKA NO assesoris di tangan dan kuku
DIBUAT SECARA MASSAL TIDAK
LEBIH DARI 50 LITER PERSEKALI pendek tampa pewarna
PEMBUATAN Tersedia sarana kebersihan tangan

wardanelayunus@gmail.com.2022
VIDIO LANGKAH KEBERSIHAN TANGAN

wardanelayunus@gmail.com.2022
ALAT PELINDUNG
02 DIRI (APD)
DIGUNAKAN
BERDASARKAN JENIS DAN
INDIKASI
ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)

▪Alat pelindung diri (APD) adalah perangkat


alat yang dirancang sebagai penghalang
terhadap penetrasi zat, partikel padat, cair,
atau udara untuk melindungi pemakainya
dari cedera atau penyebaran infeksi atau
penyakit
▪Melindungi pasien dari Mikroorganisme yang
ada pada petugas kesehatan dan sebaliknya
▪Penggunaan APD sesuai dengan indikasi
dan jenis paparan
ALAT
BUSINESS MODELPELINDUNG
CANVAS DIRI
(APD)
DIGUNAKAN SESUAI INDIKASI DAN JENIS PAPARAN
Key Partners Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments
Insert your content Insert your content Insert your content Insert your content Insert your content

Key Resources Channels


Insert your content Insert your content

Revenue Streams
Insert your content

20
wardanelayunus@gmail.com.2022
PRINSIP
1. APD harus digunakan di tempat dan waktu yang
PENGGUNAAN APD ditentukan
✓ sesuai indikasi dan resiko pajanan : Petugas
menilai resiko darah, cairan tubuh,
eksresi/sekresi atau bahan infeksius
✓ dalam ukuran yang benar
2. Semua APD harus memenuhi standar keamnan,
perlindungan dan keselamatan petugas/pasien
3. Hindari kontak antara APD yang terkontaminasi
dengan alat/permukaan lingkungan
4. Tidak berbagi APD yang sama antara dua
petugas/individu
5. Segera lepaskan APD setiap selesai prosedur
6. Lakukan kebersihan tangan setelah melepaskan
APD utk prosedur yang baru
PENGENDALIAN
03 LINGKUNGAN
5 R ( Resik, Ringkas, Rapih,
Rawat,Rajin )
SISTIM AIR : Sumber air, Persyaratan
Kesehatan air, system pengelolaan air
PENGENDALIAN
limbah Medis dan Non Media LINGKUNGAN

upaya perbaikan kualitas


VENTILASI udara, kualitas air dan
SISTIM
RUANGAN : Sistim permukaan lingkungan,
PENCAHAYAAN :
ventilasi Alami, Jendela/Pintu, serta desain dan konstruksi
Mekanik dan Lampu bangunan dilakukan untuk
campuran
mencegah transmisi
mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan
KONSTRUKSI BANGUNAN: pengunjung.
Disain bangunan, Tata ruang,
Kebersihan Lingkungan
Flowchart Power Point 24
wardanelayunus@gmail.com.202
? PEMBERSIHAN
PENGENDALIAN LINGKUNGAN

LINGKUNGAN
Yes No
Pertahankan kondisi lingkungan sehat
◼ Sirkulasi udara di dalam ruangan
Dilakukan 2 Lingkungan
6-12 perputaran/jam dan utk kali sehari tidak tertata
kamar mandi/WC 10 kali dan jika rapi dan
◼ Permukaan lingkungan bersih diperlukan tampak kotor
◼ Area pemeriksaan pasien khusus
terpisah dengan area administrasi
◼ Penataan peralatan tampak rapi Yes No
dan mudah dibersihkan
◼ Sarana kebersihan tangan Gunakan Troli Petugas
kebersihan, menggunakan
◼ Pembersihan rutin ( minimal 2 kali APD dan satu ember
sehari) cairan berisi air tanpa
◼ Pengelolaan limbah disinfektan APD

Flowchart Power Point 25


wardanelayunus@gmail.com.202
PEMBERSIHAN LINGKUNGAN RUANG PELAYANAN PASIEN

wardanelayunus@gmail.com.2022
PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,


Spiil Kit Infekisus cairan detergen, cairan klorin 0,5 % dan kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.

Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan


sapu kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan
Spill Kit B3 kimianya, dan kain perca/tisu/koran bekas), plastik warna coklat

Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius: Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakan APD. 1. Petugas menggunakan APD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan,
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain lalu keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang masukan ke kantong warna coklat, tuangkan detergen dan
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke serap/keringkan dengan kertas/koran/kain perca buang ke
kantong warna kuning (kantong infeksius). kantong warna coklat. Berikan label B3 pada plastik warna
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan
kain perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke
menaburkan Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area
kantong warna kuning. tumpahan, kumpulkan bekas resapan kedalam plastik
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap hitam/coklat, kemudian bersihkan lantai dengan detergen
dan buang ke kantong warna kuning (kantong kemudian serap dan buang ke kantong warna hitam/coklat.
infeksius). 5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan
sampah infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam
ruang penyimpanan limbah B3.

wardanelayunus@gmail.com.2022
DEKONTAMINASI AMBULANS
1. BERSIHKAN secara berkala dan setiap selesai
penggunaan ambulan
2. Petugas menggunakan APD (masker, gaun, sraung
tangan, pelindung wajah) jika terkena percikan darah
atau benda infekisus pada area selaput mukosa maka
lakukan tindak lanjut pembersihan
3. Bersihkan area yang bersentuhan dengan pasien,
peralatan yang terkontaminasi : streacher, rails, dinding,
lantai dan alat ainnya
4. Gunakan desinfektan yang mengandung Natium
hipoklorit 0,5 %
5. Jika ada tumpahan darah/cairan tubuh/bahan
kimia/infeksius lakukan prosedur dengan Spill Kits
6. Segera lepaskan APD dan lakukan kebersihan tangan
7. Pembuangan limbah dan APD sesuai Prosedur
PENGELOLAAN
04 LIMBAH
INFEKSIUS, NON INFEKSIUS
DAN BENDA TAJAM
PENGELOLAAN
LIMBAH
Limbah B3 dari
pelayanan medis dan
TUJUAN Limbah InfekisuS :
terkontaminasi 04 penunjang medis
darah, cairan yang berasal dari
tubuh, sekresi, sitotoksis dan limbah
Melindungi pasien, eksresi, ruang bahan kimia
petugas , pengunjung isolasi .
dan masyarakat sekitar
fasyankes dari
penyebaran infeksi
Limbah Non 03 KATEGORI 01
InfekisuS : semua LIMBAH Limbah Benda
akibat limbah yang Limbah yang tidak
tidak dikendalikan tajam adalah
terkontaminasi
semua limbah
termasuk resiko cidera darah, cairan
yang dapat
tubuh, sekresi,
melukai kulit
eksresi, dan
berasal dari limbah 02 dan masuk ke
pembuluh
umum
darah .

Next Step Slide Presentation 30


wardanelayunus@gmail.com.202
PENAMPUNGAN LIMBAH SEMENTARA ( TPS)

RUANGAN PELAYANAN PENAMPUNGAN SEMENTARA PEMBUANGAN AKHIR

1. TPA PEMDA : Limbah Non


Cooler Infeksius
box utk 2. Insenerator : Limbah Infeksius
benda
Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia,
tajam
limbah klinik dapat ditimbun dengan
kapur dan ditanam.
1. Menggali lubang, dengan
kedalaman sekitar 2,5 meter
2. Tebarkan limbah klinik di dasar
lubang sampai setinggi 75 cm.
Tambahkan lapisan kapur. Lapisan
limbah yang ditimbun lapisan kapur
masih bisa ditambahkan sampai
ketinggian 0,5 meter di bawah
permukaan tanah
3. Akhirnya lubang tersebut harus
ditutup dengan tanah.
Membuangan safety box dilakukan setelah kotak terisi 2/3
Limbah Limbah tajam jarum
rumah suntik Limbah Limbah Non Limbah cair
sakit/puskes Infeksius Infeksius
mas/klinik
needle
syringe

Pemilahan Safet Plastik Plastik Hitam Cairan Cairan


kuning/code
y box infeksiud tubuh lainya

Pengangkutan

Penyimpanan
Cold
sementara
storage

Pembuangan
akhir

wardanelayunus@gmail.com.2022
PENGELOLAAN
05 PERALATAN
KRITIKAL, SEMI KRITIKAL
DAN NON KRITIKAL
(kriteria dr Earl Spalding)
06
07
PENYUNTIKAN YANG AMAN adalah penyuntikan
yang dilakukan dengan mengindahkan Prinsip prinsip
yang benar sehingga aman untuk pasien dan petugas
dari resiko terinfeksi

ASEPTIC TECHNIQUE adalah penanganan secara


steril terhadap obat -obat, jarum/spuit, vial, ampul
mulai dari penyimpanan, persiapan sampai
penyuntikan sehingga kesterilan tetap terjamin.

SINGLE DOSE adalah pemberian obat dalam


kemasan vial/ampul dengan menggunakan satu jarum
dan spuit untuk satu kali pemberian pada satu
pasien.

MULTI DOSE adalah pemberian obat dalam bentuk


vial/ampul untuk lebih dari satu kali pemberian pada
pasien yang sama dengan menggunakan jarum dan
spuit steril pada setiap penyuntikan
wardanelayunus@gmail.com.2022
PENYUNTIKAN YANG AMAN
Penyuntikan yang Aman
1. Tidak memakai ulang jarum suntik berulang
2. Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
3. Pertahankan teknik aseptik dan antiseptik
pada pemberian suntikan
4. Segera buang jarum suntik habis pakai
5. Tidak melakukan recapping jarum suntik
habis pakai

pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017


08
Etika batuk dan kebersihan pernafasan
➢ MENEMPATKAN PASIEN DENGAN JARAK SETIDAKNYA 1 METER
DARI PASIEN LAIN
➢ TERDAPAT TANDA PERINGATAN KEBERSIHAN PERNAPASAN DAN
ETIKA BATUK

Menutup mulut dan hidung


saat batuk /bersin

Pakai tisu, saputangan, masker


kain/medis bila tersedia, buang
ke tempat sampah

Lakukan cuci tangan Masker medis < 4 -6 jam atau


wardanelayunus@gmail.com.2022
kotor/basah : ganti
Sarana kebersihan pernafasan dan Etika Batuk

1. Tissu/ Sapu Tangan


2.Saran Kebersihan Tangan
3. Masker
4.Tempat Sampah
5. Poster etika batuk dan
kebersihan pernfasan

wardanelayunus@gmail.com.2022
Pasang tanda di pintu masuk dan di tempat-tempat strategis ( mis : pintu
masuk, ruang tunggu) dalam pengaturan rawat jalan dan rawat inap
dengan instruksi kepada pasien dan orang lain dengan gejala infeksi
pernapasan

Menyediakan wadah tissu dan tanpa sentuh (mis. tutup yang dioperasikan
dengan pedal kaki atau terbuka, keranjang sampah berlapis plastik) untuk
pembuangan tisu

Menyediakan sumber daya dan petunjuk untuk melakukan kebersihan


tangan di dalam atau di dekat ruang tunggu dalam pengaturan rawat jalan
dan inpatinet, menyediakan dispencer yang terletak di lokasi yang strategis
dari pelumas tangan berbasis alkohol dan di mana wastafel tersedia,
persediaan untuk mencuci tangan
PENEMPATAN POSTER

wardanelayunus@gmail.com.2022
09
PENEMPATAN PASIEN
adalah menempatkan pasien pada
tempat yang telah ditetukan
berdasarkan metode transmisi
dengan mengatur jarak , penataan
sirkulasi udara untuk mempermudah
pencegahan infeksi silang pada
pelayanan Kesehatan dengan
mempertimbangkan aspek
keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas Kesehatan

wardanelayunus@gmail.com.2022
PENEMPATAN PASIEN SESUAI
TRANSMISI

1. Ruang tersendiri/Kohort 1. Ruang tersendiri/Kohort system 1. Ruang tersendiri/Kohort system


system 2. Saranan & Kepatuhan Kebersihan 2. Saranan & Kepatuhan Kebersihan
2. Saranan & Kepatuhan tangan tangan
Kebersihan tangan 3. Menggunakan APD : Masker 3. Menggunakan APD sesuai Masker N95
3. Menggunakan APD sesuai medis, Gaun, pelindung wajah 4. Pintu Ruang tertutp, ventilasi udara
Indikasi 4. Gerakan Pasien dibatasi , Jika tekanan negative 12 x perputaran/jam
4. Pembersihan Peralatan & pasien berpindah menggunakan 5. Mobilisasi pasien dibatasi : masker
lingkungan masker bedah bedah
5. Ventilasi udara netral 5. Ventilasi udara netral 55
wardanelayunus@gmail.com.202
PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)

01 02

Pasien infeksius terpisah Penempatan pasien disesuaikan


dengan pasien non infeksius.
dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet,
airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
03
04
Bila tidak tersedia ruang tersendiri,
Semua ruangan terkait cohorting
dibolehkan dirawat bersama pasien
harus diberi tanda kewaspadaan
lain yang jenis infeksinya sama
berdasarkan jenis transmisinya
dengan menerapkan sistem cohorting.
(kontak,droplet, airborne).
Jarak antara tempat tidur minimal 1
56
meter.
PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)

05 06

Pasien yang tidak dapat menjaga Mobilisasi pasien infeksius yang jenis
kebersihan diri atau lingkungannya
transmisinya melalui udara
(airborne) agar dibatasi di
seyogyanya dipisahkan tersendiri. lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan
.
07

Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat


bersama dengan pasien TB dalam satu
ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB.
57
10
Perlindungan Kesehatan
Petugas
1. Pemahaman petugas terhadap resiko
penularan penyakit/infeksi
2. Pemeriksaan berkala terhadap semua
petugas kesehatan terutama pada area
risiko tinggi (MCU)
3. Pemberian immunisasi vaksin ( terutama
pada area resiko tinggi)
4. Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) dan
penggunaan baju kerja
5. Tersedia kebijakan penatalaksanaan paska
luka tusuk jarum bekas pakai
6. Kepatuhan petugas terhadap standar
wardanelayunus@gmail.com.20
FLOW CHART LUKA TUSUK JARUM

Tertusuk jarum Terpajan cairan


terkontaminasi tubuh

Keluarkan Segera lapor ke Cuci dg air


darah, cuci dg atasan mengalir
air mengalir

Buat laporan

Treatment klinik staf

Periksa darah HCV, HBV, HIV

Follow up HBsAg, anti HCV pasien (-) HIV psn (+)  dr

Ulang 3, 6 bl Follow up Dr
8-60
wardanelayunus@gmail.com.20
KESIMPULAN
1. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait Bundles
HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan, Monitoring melalui
ICRA dan Audit PPI

2. Kewaspadaan Standar adalah upaya pencegah infeksi melalui risiko


kontaminasi cairan tubuh, darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh.
baik pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi,
terutama saat memberikan pelayanan kepada pasien atau di masyarakat

3. Pelaksanana Kewaspadaan Standar terdiri dari Kebersihan tangan, APD,


Pengendalian Lingkungan , pengelolaan Limbah, Pengelolaan Peralatan
Perawatan pasien dan alat Medis lainnya , Pengelolaan Linen , Penyuntikan
yang aman , Kebersihan Pernafasan atau Etika batuk , Penempatan Pasien,
Perlindungan Kesehatan petugas
wardanelayunus@gmail.com.2022
TERIMA KASIH
Patuhi standar yang sudah ditetapkan maka
kita bebas dari infeksi silang

Anda mungkin juga menyukai