3. Referensi 1. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia nomor 18 tahun 2020 tentang
pengelolaan limbah medis fasilitas pelayanan kesehatan berbasis wilayah
2. Permenkes No. 75 Tahun 2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. PMK No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di FASYANKES.
4. PP nomor 18 tahun 1999 jo nomor 85 tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
5. Pedoman Pengelolaan Limbah Tajam Puskesmas Oleh Kementerian
Kesehatan Tahun 2010
6. Pedoman pengelolaan limbah Rumah sakit rujukan, rumah Sakit darurat dan
puskesmas Yang menangani pasien Covid-19 tahun 2020.
4. Langkah- 1. Persiapan Alat & Bahan :
langkah a. Tempat sampah.
Prosedur b. Plastik berwarna kuning dan hitam.
c. Safety box.
d. Kaporit.
e. Garam Kasar (Air Laut).
f. APD level 3.
g. Minyak Tanah.
h. Kayu Bakar.
i. Troli Pengangkut.
j. Desinfektan.
k. Incenerator Sederhana.
l. Form pencatatan harian pengolahan limbah medis.
m.Form Pemusnahan limbah medis.
3. Langkah-langkah :
a. Pengelolaan Limbah Padat
a) Petugas menyiapkan tempat sampah medis padat yang dialasi
dengan kantong kuning yang diberi label limbah B3 di setiap tempat
pelaksanaan Tindakan medis.
b) Petugas pelaksana tindakan medis langsung membuang sampah sesuai
dengan jenisnya di tempat pelaksanaan kegiatan.
c) Petugas pengangkut menggunakan APD.
d) Petugas mengikat kantong plastik limbah medis yang sudah terisi ¾
penuh atau paling lama 12 jam, sampah atau limbah B3 di kemas dan
diikat rapat.
e) Petugas harus mengangkut limbah padat yang dihasilkan ke TPS
setiap selesai kegiatan pelayanan, tidak boleh ditampung di dalam
ruang tindakan.
f) Petugas melakukan disinfeksi pada kantong sampah dan tempat
sampah menggunakan cairan disinfektan berbasis klorin dengan
konsetrasi 0,05%.
g) Petugas mengangkut limbah medis dari masing-masing ruangan
menggunakan troli atau tempat pengangkut khusus yang tertutup rapat
dan di bawah ke tempat penampungan sementara.
h) Petugas meletakkan kantong sampah pada TPS limbah padat yang
sudah disiapkan, maksimal harus diangkut 2 x 24 jam sejak kantong
sampah medis diikat untuk dimusnahkan di TPA atau diangkut oleh
pihak ke tiga.
i) Petugas mengisi Format pencatatan sampah harian.
5. Catatan 1. Tempat sampah harus kuat, ringan, tidak berkarat dan kokoh serta memiliki
penutup.
2. Tempat sampah sementara harus kokoh dan kuat serta jauh dari jangkauan
orang dan binatang.
3. Waktu pembakaran dilakukan pada malam hari.
6. Unit 1. Petugas Sanitarian (Penanggung Jawab)
terkait 2. Cleaning service
7. Alur
Sampah
Medis
Cair Jenis
Tempa Penampungan
Sementara (TPS)
Maksimal 2 x 24 jam)
Transport Pihak
Desinfeksi Pertama / Pihak Pemusnahan
(0.05%) ke tiga (Incenerator)