Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PERTEMUN SOSILISASI PPI

I. PENDAHULUAN

a. Dasar Hukum : Surat Peserta Pertemuan Sosilisasi Pencegahn dan Pengendlin


Infeksi (PPI) bagi Puskesmas dengan Nomor 10230/KS.01.01/Yankes.

b. Maksud dan Tujuan Dalam rangka menghadiri Acara Pertemuan Sosilisasi


Pencegahn dan Pengendlin Infeksi (PPI) bagi Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Jawa
Barat.

II. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Menghadiri Acara Pertemuan Sosilisasi Pencegahn dan Pengendlin Infeksi (PPI) bagi
Puskesmas oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat pada tanggal 21-22 Juli 2022 melalui media
daring Aplikasi Zoom
Meeting ID : 879 818 5442
Pascode : JABARJUARA
Laporan Hasil Kegiatan.
1. Kegiatan ini dimaksutkan untuk mendukung pelaksanan pelayanan kesehatan yang
bermutu khususnya dalam upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)di
fasilitas pelayanan kesehatan diperlukan penanganan secara komperhensif sesuai
dengan Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
2. Pebelajaran tentang konsep PPI di Puskesmas dan implementasi kewaspadaan standar
dari transmisi di puskesmas.
3. Peserta dapat memahami tentang standar PPI di Puskesmas dan menjadi studi
banding untuk penyelengaraan akreditasi puskesmas khususnya tentang pelaksanaan
progra PPI di Puskesmas.
4. Peserta dapat mengetahui indikator apa saja yng terdapat dalam program PPI di
Puskemas serta iplementasi dalam pelayana dalam gedung dan luar gedung.
5. Memahami dokumen dokumen terkait progra PPI Puskesmas teruama yang berkaitan
dengan akeditasi Puskemas dalam pelaksanaan PPI.

III. KESIMPULAN
Setelah menjadi Pesert dalam Sosialisasi Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) yang diselengarakan oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat, masih banyak hal-hal yang
harus di perbaiki terkait program PPI di Puskesmas Kedung Badak beradasarkan standar
pelayanan dan akreditasi. Masih banyak dokumen-dokumen yang harus di siapkan serta
bukti telusur pelaksanaan kegiatan.
Setelah di kaji ulang masih banyak kekurangan dalam implementasi program PPI
di Puskesmas Kedung Badak Berdasarkan standar Akreditasi FKTP, dan bukti telusur
kegiatan dalam satu tahun terkhir yang tidak tercatat dan tidak terdapat bukti kegiatan,
seperti edukasi Penerapan Kewaspadaan standar baik kepada petugas, pasien, kelurga
pasien, lingkungan sekitar di wiaya kerja puskemas. Oleh karna itu, harus adanya
perbaikan regulasi dan koordinasi antara Kepala puskesmas, tim PPI, Ketua POKJA
Mutu dan serta semua pegawai agar program PPI DI Puskesmas bisa berjalan sesaui
standar.

Berikut adalah lampiran hasil Sosialisai PPI oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat
yang saya rangkum berdasarkan poin-poin penilaian.
1. Dokumen
a. Sk Penangung Jawab
b. SK tentang penerapan kewaspadaan standar
c. Pedoman Internal PPI
d. Komitmen Penerapan Program PPI di Puskesmas
e. SOP
- Kebersihan tangan
- Alat Pelinung Diri
Pemkaian dan Pelepasan APD
- Penyuntikan yang aman
- Etika batuk
- Manajemen linen
Pengumpulan linen kotor
Pencucian
penyimpanan
- Penempatan pasien
- Pengelolaan alkes
- Pengendalian Lingkungan
Pembersihan dan disinfeksi rutin dan jadwal pembersihan ruangan
Pemakaian mops
Alat pel harus dalam kondisi baik dan di cuci berkla setiap hari
- Pengendalian Limba
Tidak ada tempat / bend yng dapat menjadi akumulasi debu
Disinpeksi tempat tidur setelah di pakai pasien
- Kesehatan Petugas
Pemeriksaan kesehatan berkala
Vaksinasi/imunisasi petugas beresiko
Penatalaksanaan pasca tertusuk jarum bekas pakai
f. Rencana kerja tahunan Program PPI
g. Identifiksi resiko infeksi untuk menyusun strategi pengurngan resiko
h. Bukti telusur kegiatan
a. Rencana program
b. Bukti pelaksanaan program ppi
c. Dokumen bukti monev
AKREDITASI PPI

5.5.1 Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan


oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif untuk mencegah dan
meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan.

A. Elemen Penilaian
1. Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan program PPI secara komprehensif
dalam penyelenggaraan pelayanan di puskesmas. (R, D, O)
2. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan program PPI
dengan menggunakan indikator yang ditetapkan. (D, W)

B. Dokumen
1. DOKUMEN PERENCANAAN PROGRAM PPI DI PUSKESMAS
2. BUKTI PELAKSANAAN PROGRAM PPI DI PUSKESMAS
3. DOKUMEN BUKTI MONEV DAN RTL PROGRAM PPI
a. Laporan hasil audit PPI dibuat setiap bulan oleh Tim PPI Puskesmas
b. Laporan surveilance dibuat setiapbulan. 
c. Pelaporah penerapan Program PPI  kepada kepala Puskesmas

5.5.2 Dilakukan identifikasi risiko-risiko infeksi dalam penyelenggaraan


pelayanan sebagai dasar untuk menyusun dan menerapkan strategi untuk
mengurangi risiko-risiko tersebut
A. Elemen Penilain
1. Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait dengan penyelenggaraan
pelayanan di Puskesmas. (O,W)
2. Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan risiko infeksi terkait dengan
penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas dan dipastikan ketersediaan a) sampai f) di
dalam pokok pikiran. (D,W)
ALUR PELAKSANAAN
IDENTIFIKASI MASALAH
ANALISA RISIKO
PENILAIAN DAN PENENTUAN SKORING
PENGELOLAAN RISIKO
PLAN OF ACTION
5.5.3 Puskesmas mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan kesehatan perlu
n mengimplementasikan program PPI, untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien,
petugas, keluarga pasien, masyarakat, dan lingkungan 
a) Kebersihan Tangan
b) Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) secara benar dan sesuai indikasi
c) Etika batuk dan bersin
d) Penempatan pasien dengan benar
e) Penyuntikan yang aman
f) Dekontaminasi peralatan perawatan pasien dengan benar
g) Pengelolaan linen dengan benar
h) Pengelolaan limbah dengan benar dan sesuai peraturan perundangan
i) Pengendalian Lingkungan
j) Perlindung petugas terhadap infeksi.

Elemen penilian
1. Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip-prinsip kewaspadaan standar sesuai
pokok pikiran huruf a sampai dengan huruf J sesuai prosedur yang ditetapkan . (D,O,W)
2. Bila ada pengelolaan pada pokok pikiran huruf f sampai dengan huruf h yang
dilaksanakan oleh pihak ketiga, Puskesmas harus memastikan standar mutu diterapkan
oleh pihak ketiga sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (D,W)
5.5.4 Kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko infeksi yang terkait
dengan pelayanan kesehatan

Elemen penilaian
1. Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada tenaga medis, tenaga kesehatan, seluruh
karyawan Puskesmas, pasien dan keluarga pasien. (D,W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebersihan tangan. (D, W)
3. Perlengkapan dan peralatan untuk kebersihan tangan tersedia di tempat pelayanan. (D,O)

Dokumen
1. SOP Kebersihan Tangan
2. Tersedia Banner/Poster/ Leaflet  tentang edukasi kebersihan tangan
3. Instrumen Audit Kepatuhan kebersihan tangan
4. Instrumen Monitoring Kelengkapan fasilitas Kebersihan Cuci tangan 
5. Bukti pelaksaaan edukasi kebersihan tangan yang dilakukan di Puskesmas dan wilayah
kerja Puskesmas
6. Bukti hasil audit kepatuhan kebersihan tangan

5.5.5 Dilakukan upaya pencegahan penularan infeksi dengan penerapan kewaspadaan


berdasar transmisi dalam proses penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat ditularkan
melalui transmisi air borne

Elemen penilaian
1. Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang ditularkan melalui transmisi airborne dan
prosedur atau tindakan yang menimbulkan aerosolisasi yang dilayani di Puskesmas serta
upaya pencegahan penularan infeksi melalui transmisi airborne dengan pemakaian APD,
penataan ruang periksa, penempatan pasien, maupun transfer pasien, sesuai dengan
regulasi yang disusun. (D,O,W)
2. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan terhadap pelaksanaan
penataaan ruang periksa, penggunaan APD, penempatan pasien, transfer pasien untuk
mencegah transmisi infeksi (D.O.W)

Dokumen
1. Bukti Identifikasi penyakit infeksi terutama saat penerimaan pasien di Puskesmas
2. Alur Penatalaksanaan Pasien Infeksius
3. Bukti Monitoring dan tindaklanjut dari pemantauan pencegahan transmisi Infeksi

5.5.6 Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak infeksi baik di
Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas

Kriteria outbreak infeksi terkait pelayanan kesehatan di Puskesmas  adalah:


a. terdapat kejadian infeksi yang sebelumnya tidak ada atau sejak lama tidak pernah
muncul yang diakibatkan oleh kegiatan pelayanan kesehatan yang berdampak
risiko infeksi baik di Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas.
b. peningkatan kejadian 2 kali lipat atau lebih dibanding periode sebelumnya.
c. kejadian dapat meningkat secara luas dalam kurun waktu yang sama
d. kejadian infeksi yang ditetapkan sebagai outbreak oleh pemerintah.

Elemen penilaian
1. Dilakukan identifikasi kemungkinan terjadinya outbreak infeksi baik yang terjadi di
Puskesmas atau di wilayah kerja Puskesmas. (D,W)
2. Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai dengan kebijakan,
panduan, protokol kesehatan, dan prosedur  yang disusun serta dilakukan evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan penanggulangan sesuai dengan regulasi yang disusun
(D.W)
Dokumen
1. Dokumen Identifikasi kejadian outbreak infeksi  di Puskesmas atau di wilayah kerja
Puskesmas
2. Bukti penetalaksanaan kejadian outbreak infeksi 
3. Bukti Monitoring dan tindaklanjut dari penanggulangan kejadian outbreak infeksi
Sarana dan prasarana
1. Spill kit Infeksius (Dalam Container Box)
- Topi
- Kacama
- Sarung tangan
- Masker
- Serok dan sapu kecil
- Cairan detergen
- Cairan clorin 0,5%
- Kain perca / tissu
- Plastik warna kuning

2. Spill Kit B3 (Dalam Container Box)


- Topi
- Kacama
- Sarung tangan
- Masker
- Serok dan sapu kecil
- Gaun
- Detergen
- Larutan tergantung jenis bahan kimia
- Kain / Tissu
- Plastik Warna Coklat

Tambahan
1. Mops penganti sapu
2. Lemari penyimpanan APD (APD yang bersih harus di lipat dan disimpan di tempat khusu
APD dan tertutup)

Anda mungkin juga menyukai