DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS MEKAR WANGI `
Jl. Subur No.2 Kel. Mekar Wangi Kec. Tanah Sareal
Telp. (0251) 7535957 Kota Bogor 16168
` Email : pkmmekarwangi@kotabogor.go.id
Website : pmmekarwangi.kotabogor.go.id
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bogor
pada tanggal 02 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEKAR WANGI
YULIA EKAWATI
LAMPIRAN I
SURAT KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS MEKAR WANGI
NOMOR : 445/3-001/SK/PKMMW/I/2023
TANGGAL : 07 JANUARI 2023
TENTANG : PENYELENGGARAAN UPAYA
KESEHATAN PERSEORANGAN
(UKP), LABORATORIUM DAN
KEFARMASIAN
A. ALUR PELAYANAN
B. PENAPISAN
Penapisan adalah suatu proses untuk pemisahan pasien sesuai kategori
yang ada. Petugas penapisan pasien memisahkan pasien menjadi 3
kategori yaitu :
1. Pasien dengan kegawatdaruratan adalah pasien yang
membutuhkan tindakan medis segera;
Pasien datang dengan kegawatdaruratan diidentifikasi dengan
kategori Merah/Oranye/Kuning/Kuning/Hijau
Merah Oranye Kuning Hijau
Tanda ● Tidak sadarkan ● Nyeri ● Tampak pucat Kondisi
dan diri atau Hebat ● Lemas Stabil
Gejala pingsan ● Nyeri ● Sempoyongan
● Tidak bernafas Dada ● Limbung
atau kesulitan
bernafas
● Nadi tidak
teraba atau
henti jantung
● Kejang
berulang atau
kejang
lama
Untuk kategori Merah, Oranye dan Kuning, penanganan dilakukan
di Ruang Gawat Darurat sedangkan kategori Hijau mengikuti alur
pelayanan seperti biasa.
C. PENDAFTARAN PASIEN
Pendaftaran pasien merupakan proses pencatatan identitas pasien
untuk mendapatkan pelayanan di UPTD Puskesmas Mekar Wangi.
1. Alur Pendaftaran UPTD Puskesmas Mekar Wangi
D. TARIF LAYANAN
Tarif layanan adalah imbalan atas barang/atau jasa yang diberikan
pemberi layanan, dapat bertujuan untuk menutup seluruh atau sebagian
dari biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang/jasa atas
layanan yang disediakan UPTD Puskesmas Mekar Wangi.
TARIF
NO JENIS LAYANAN
(Rp,00)
TARIF LAYANAN UNTUK 1 KALI KUNJUNGAN
1 Poli Pagi 8.000
2 UGD 25.000
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1 Hemoglobin 6.500
2 Hematokrit 6.500
3 Eritrosit 6.500
4 Trombosit 10.000
5 LED 9.000
6 Hematologi Rutin 31.500
7 Hematologi Lengkap 50.000
8 Widal 4 paket 31.000
9 Gol darah + Rhesus 15.000
10 Gula Darah 15.000
11 Asam Urat 20.000
12 Cholesterol 18.000
13 HDL Cholesterol 18.000
14 LDL Cholesterol Indirect 18.000
15 Trigleserida 18.000
16 Cholesterol Paket 72.000
17 Ureum 18.000
18 Creatinin 18.000
19 SGOT 18.000
20 SGPT 18.000
21 HBs Ag 44.000
22 HIV 56.000
23 Sifilis 50.000
24 Tes Kehamilan 15.000
25 Urine Lengkap 20.000
PEMERIKSAAN PERSALINAN
1 Persalinan Normal 850.000
2 Persalinan dengan tindakan emergensi dasar 1.250.000
3 Pemasangan IUD 150.000
4 Pencabutan IUD tanpa penyulit 125.000
5 Pemasangan IUD (Nova T) 725.000
6 Pemasangan Implant 215.000
7 Pencabutan Implant 135.000
8 Kontrol IUD dan Implant 25.000
9 Tindik bayi 35.000
10 Suntik KB 3 bulan 25.000
11 Suntik KB 1 bulan 30.000
12 KB Pil 1 bulan 20.000
13 IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) 30.000
14 Konsultasi / konseling kesehatan 10.000
15 Pelayanan tindakan pasca lahiran 200.000
16 Pelayanan pra rujuk pada komplikasi 200.000
kebidanan
17 Pemeriksaan ANC dalam bentuk paket (minimal 300.000
empat kali pemeriksaan)
18 Pemeriksaan ANC + Obat 75.000
PEMERIKSAAN GIGI
1 Tambal gigi sementara 30.000
2 Tambal gigi dengan glass ionomer 50.000
3 Cabut gigi susu tanpa injeksi 50.000
4 Cabut gigi susu dengan injeksi 75.000
5 Trepanasi 30.000
6 Grinding 30.000
7 Cabut gigi tetap 100.000
8 Curettage 50.000
9 Perawatan Endodentik 50.000
10 Medikasi oral + obat 5.000
11 Tumpatan gigi permanen dengan Glass Ionomer 50.000
(cavitas kecil)
12 Tumpatan gigi permanen dengan Glass Ionomer 75.000
(cavitas sedang)
13 Tumpatan gigi permanen dengan Glass Ionomer 100.000
(cavitas besar)
B. ASUHAN KEPERAWATAN
Rangkaian interaksi perawat dengan klien dan lingkungannya untuk
mencapai tujuan pemenuhan kebutuhan dan kemandirian klien dalam
merawat dirinya. Praktek keperawatan dilaksanakan sesuai dengan kode
etik, standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional
yang berlaku. Dalam melakukan tugasnya perawat berwenang:
a. Melakukan pengkajian keperawatan secara holistik;
b. Menetapkan diagnosis keperawatan;
c. Merencanakan tindakan keperawatan;
d. Melaksanakan tindakan keperawatan;
e. Mengevaluasi hasil tindakan keperawatan;
f. Melakukan rujukan;
g. Memberikan tindakan pada keadaan gawat darurat sesuai dengan
kompetensi;
h. Memberikan konsultasi keperawatan dan berkolaborasi dengan
dokter;
i. Melakukan penyuluhan kesehatan dan konseling; dan
j. Melakukan penatalaksanaan pemberian obat kepada klien sesuai
dengan resep tenaga medis atau obat bebas dan obat bebas terbatas.
C. ASUHAN KEBIDANAN
Asuhan kebidanan adalah rangkaian kegiatan yang didasarkan pada proses
pengambilan keputusan dan tindakan yang dilakukan oleh Bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat
kebidanan. Praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh Bidan dalam bentuk asuhan kebidanan. Dalam
menyelenggarakan praktik kebidanan, Bidan bertugas memberikan
pelayanan yang meliputi :
a. Pelayanan kesehatan ibu;
b. Pelayanan kesehatan anak;
c. Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga
berencana;
d. Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang; dan/atau
e. Pelaksanaan tugas dalam keadaan keterbatasan tertentu.
D. PELAYANAN MEDIS
Pelayanan medis adalah pelayanan kesehatan perorangan dengan lingkup
pelayanan berupa segala tindakan atau perilaku yang diberikan kepada
pasien dalam upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan
medis dilaksanakan sesuai kompetensi petugas, berdasarkan panduan
praktik klinis yang berlaku.
1. Triase;
Triase adalah proses khusus memilah pasien berdasarkan beratnya
cedera atau penyakit untuk menentukan jenis penanganan/intervensi
kegawatdaruratan.
Prinsip triase adalah pemberlakuan sistem prioritas dengan
penentuan/penyeleksian pasien yang harus didahulukan untuk
mendapatkan penanganan.
Dalam triase pasien dikategorikan berdasarkan prioritas ABCDE
(Airway, Breathing, Circulation, Disability, Environment) menjadi:
- Kategori merah: prioritas pertama (P1), pasien cedera berat
mengancam jiwa yang kemungkinan besar dapat hidup bila
ditolong segera;
- Kategori kuning: prioritas kedua (P2), pasien memerlukan
tindakan definitif, tidak ada ancaman jiwa segera;
- Kategori hijau: prioritas ketiga (P3), pasien dengan cedera
minimal, dapat berjalan dan menolong diri sendiri atau mencari
pertolongan;
- Kategori hitam (P4) merupakan pasien meninggal atau cedera fatal
yang jelas dan tidak mungkin diresusitasi.
2. Resusitasi dan stabilisasi;
- Tindakan resusitasi segera diberikan kepada pasien dengan
kategori merah setelah mengevaluasi potensi jalan nafas (airway),
status pernafasan (breathing) dan sirkulasi ke jaringan
(circulation) serta status mental pasien yang diukur Glasgow Coma
Scale (GCS).
- Batasan waktu (respon time) untuk mengkaji keadaan dan
memberikan intervensi secepatnya untuk pasien yang
membutuhkan pelayanan resusitasi adalah segera. Apabila
kondisi pasien memerlukan tindakan definitif segera namun pada
Puskesmas tidak tersedia tenaga yang berkompeten ataupun
fasilitas yang memadai, maka harus dilakukan rujukan segera
sesuai prosedur tanpa melakukan survei sekunder;
3. Survei sekunder;
- Melakukan anamnesa (alloanamnesa/autoanamnesa) untuk
mendapatkan informasi mengenai apa yang dialami pasien pada
saat kejadian, mekanisme cidera, terpapar zat-zat berbahaya,
riwayat penyakit terdahulu dan riwayat obat yang dikonsumsi;
- Pemeriksaan fisik secara menyeluruh (head to toe), neurologis,
dan status mental dengan menggunakan Glasgow Coma Scale
(GCS).
4. Tatalaksana definitif;
Adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk
menyelesaikan permasalahan setiap pasien. Penentuan tindakan
yang diambil berdasarkan atas hasil kesimpulan dari anamnesa,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Yang berwenang
melakukan tata laksana defintif adalah Dokter/Dokter Gigi yang
terlatih.
5. Rujukan.
Rujukan adalah memindahkan pasien ke tingkat fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih tinggi ataupun ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang memiliki sarana dan prasarana medis serta tenaga ahli yang
dibutuhkan untuk memberikan terapi definitif kepada pasien.
Sebelum pasien dirujuk, terlebih dahulu dilakukan koordinasi
dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang dituju mengenai kondisi
pasien, serta tindakan medis yang diperlukan oleh pasien.
Fasilitas pelayanan kesehatan pengirim harus mendapat kepastian
bahwa fasilitas pelayanan kesehatan yang dituju siap menerima dan
melayani pasien yang dirujuk. Proses pengiriman pasien dilakukan
bila kondisi pasien stabil, menggunakan ambulans yang dilengkapi
dengan penunjang resusitasi beserta tenaga kesehatan terlatih untuk
melakukan tindakan resusitasi.
PELAYANAN GIZI
Upaya perbaikan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat yang dilakukan pada seluruh siklus kehidupan sejak dalam
kandungan sampai lanjut usia, dengan prioritas pada kelompok rawan, yaitu
bayi dan balita, remaja perempuan, ibu hamil dan ibu menyusui.
Karbohidrat
Nasi 2 centong
Bubur 1 mangkuk
Roti 2 slice
Biskuit 6 keping
Oatmeal 7 sdm
Mie 1 piring
sdg
Protein Hewani Protein Nabati
Ayam tanpa 1 ptg sdg Kacang 2 sdm
kulit merah
Ikan segar 1 ptg sdg Tahu 2 bh
Ikan teri 1 sdm Tempe 2 ptg sdg
Bakso 7 btr kcl Kacang hijau 2 sdm
Daging sapi 1 ptg sdg Kacang tanah 2 sdm
Hati 1 ptg sdg Selai kacang 1 sdm
Telur ayam 1 btr
Sayur Buah
Idealnya setara dgn Apel 1 bh kcl
porsi karbohidrat Melon 1 ptg bsr
Pepaya 1 ptg bsr
Pisang 1 bh
Semangka 2 ptg sdg
Jeruk 2 bh sdg
Mangga ¾ bh
Nasi 2 centong
Ayam semur 1 potong sedang
Tahu 2 buah
Sayur 1 centong sayur
Jeruk 2 buah sedang
PELAYANAN RUJUKAN
H. Transportasi rujukan
Transportasi rujukan di UPTD Puskesmas Mekar Wangi adalah mobil
ambulans.
I. Sistem Rujukan
Sistem rujukan di UPTD Puskesmas Mekar Wangi menggunakan sistem
manual dan Elektronik, yaitu : Elektronik Sistem Informasi Rujukan
(e-SIR) dan Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
C. Isi rekam medis Rekam medis rawat jalan paling sedikit berisi:
1. Identitas pasien;
2. Tanggal dan waktu;
3. Hasil anamnesis, mencakup sekurang-kurangnya keluhan dan
riwayat penyakit;
4. Penyakit;
5. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik;
6. Diagnosis;
7. Rencana penatalaksanaan;
8. Pengobatan dan/ atau tindakan;
9. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien;
10. Persetujuan dan penolakan tindakan jika diperlukan;
11. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik; dan
12. Nama dokter, dokter gigi dan atau tenaga kesehatan yang
memberikan pelayanan kesehatan.
D. Akses rekam medis
Akses rekam medis diberikan kepada :
1. Staf puskesmas dengan seizin petugas rekam medis
2. Dinas kesehatan dengan seizin kepala puskesmas
3. Pihak terkait yang membutuhkan informasi kesehatan secara
hukum atau ilmu pengetahuan dengan seizin kepala puskesmas.
E. Retensi rekam medis
1. Retensi rekam medis dilakukan untuk pasien inaktif 2 tahun atau
lebih sejak terakhir pasien berobat.
2. Retensi dilakukan setiap bulan atau triwulan secara reguler.
3. Apabila rekam medis pasien sudah disimpan di rak inaktif tapi
kemudian pasien berobat lagi maka rekam medis disimpan kembali
di dalam rak aktif.
4. Pemusnahan dilakukan untuk rekam medis yang inaktif yang telah
mencapai 5 tahun sejak terakhir berobat kecuali ringkasan pulang
dan persetujuan tindakan medis.
5. Ringkasan pulang dan persetujuan tindakan medis disimpan
dalam jangka waktu minimal 10 tahun sejak tanggal dibuat
ringkasan tersebut.
I. Daftar Singkatan
NAMA AKRONIM PENJABARAN AKRONIM
AN ANAK
AMOX AMOKSISILIN
SR (SUCCESS RATE) ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN
ANC ANTENATAL CARE
AS MEF ASAM MEFENAMAT
AU ASAM URAT
AMP AUDIT MATERNAL PERINATAL
ATS ANTASID
VIT BC VITAMIN B KOMPLEK
BPJS BADAN PENYELENGGARAN JAMINAN SOSIAL
BMHP BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
BBL BAYI BARU LAHIR
BBLR BERAT BADAN LAHIR RENDAH
BA BERITA ACARA
BABS BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN
BJ BUNYI JANTUNG
NAMA AKRONIM PENJABARAN AKRONIM
CA CONJUNGTIVA ANEMIS
CATIN CALON PENGANTIN
CDR CASE DETECTION RATE ( ANGKA PENEMUAN KASUS )
CTM CHLORPENIRAMINE MALEATE
CH CHOLESTEROL
CBD CIBADAK
CILBAR CILEBUT BARAT
C19 COVID 19
Dx. Kep: DIAGNOSA KEPERAWATAN
DBN DALAM BATAS NORMAL
E KOHORT ELEKTRONIK KOHORT
FDC FIXED DOSE COMBINATION
GC GENERAL CONSENT
GDPP GULA DARAH POST PORANDIAL
GDP GULA DARAH PUASA
GDS GULA DARAH SEWAKTU
Hb HAEMOGLOBIN
HJ HAJI
Ht HEMATOKRIT
H2TL HEMOGLOBIN,HEMATOKRIT,LEUKOSIT,TROMBOSIT
HPHT HARI PERTAMA HAID TERAKHIR
HCT HIDROKLORTIAZID
HDL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN
HT HIPERTENSI
IUD INTRA UTERINE DEVICE
IMS INFEKSI MENULAR SEKSUAL
IKL INSPEKSI KESEHATAN LINGKUNGAN
IVA INSPEKSI VISUAL ASETAT
INC INTRANATAL CARE
KABER KAMAR BERSALIN
KD BADAK KEDUNG BADAK
KD HALANG KEDUNG HALANG
POKJA KELOMPOK KERJA
KB KELUARGA BERENCANA
KC KENCANA
KAPUS KEPALA PUSKESMAS
KASUBBAG TU KEPALA SUB BAGIAN TATA USAHA
KMP KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS
NAMA AKRONIM PENJABARAN AKRONIM
KIA KESEHATAN IBU DAN ANAK
KLPCM KETIDAKLENGKAPAN PENULISAN CATATAN MEDIS
CPZ KLORPROMAZIN
KDT KOMBINASI DOSIS TETAP
LK LINGKAR KEPALA
LP LINGKAR PERUT
LPLPO LAPORAN PEMAKAIAN DAN LEMBAR PERMINTAAN OBAT
LDL LOW DENSITY LIPOPROTEIN
LW LUAR WILAYAH
MTBS MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT
MTBM MANAJEMEN TERPADU BAYI MUDA
MW MEKAR WANGI
MESO MONITORING EFEK SAMPING OBAT
MDR MULTI DRUG RESISTANT
N NADI
N NORMAL
NN NONA
NY NYONYA
NAC N-ACETYLSISTEIN
NCB NEONATUS CUKUP BULAN
NKB NEONATUS KURANG BULAN
NO NOMOR
OAT OBAT ANTI TUBERKULOSIS
ODF OPEN DEFECATION FREE
OBS OBSERVASI
OMZ OMEPRAZOL
PB PANJANG BADAN
PCT PARASETAMOL
PIO PELAYANAN INFORMASI OBAT
PTO PEMANTAUAN TERAPI OBAT
POR PENGGUNAAN OBAT RASIONAL
PMP PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
PNC POST NATAL CARE
PROGNAS PROGRAM NASIONAL
PUSKESMAS PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT
PUSTU PUSKESMAS PEMBANTU
R/ RECIPE
RH RHONKI
NAMA AKRONIM PENJABARAN AKRONIM
RM REKAM MEDIS
RPK RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
RR RESPIRATORY RATE
RUK RENCANA USULAN KEGIATAN
RL RINGAR LAKTATE
RESTI RISIKO TINGGI
S SUHU
SI SKLERA IKTERIK
SMK SESUAI MASA KEHAMILAN
KMK KECIL MASA KEHAMILAN
STBM SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
SYR SIRUP
SISTEM ELEKTRONIK PENGELOLAAN DAN PELAYANAN
SELENA KEFARMASIAN
SIHA SISTEM INFORMASI HIV AIDS
SISTEM INFORMASI MONITORING DAN PEMBINAAN FASILITAS
SIMONA PELAYANAN KEFARMASIAN
SIMPUS SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
SITB SISTEM INFORMASI TUBERKULOSIS
SMILE SISTEM MONITORING IMUNISASI DAN LOGISTIK ELEKTRONIK
SDIDTK STIMULASI DETEKSI, INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG
SUSP SUSPEK
SO STOCK OPNAME
SD SUKADAMAI
SR SUKARESMI
SBBK SURAT BUKTI BARANG KELUAR
TB TINGGI BADAN
TB TUBERKULOSIS
TD TEKANAN DARAH
TFU TEMPAT FASILITAS UMUM
TFU TINGGI FUNDUS UTERI
TGK TAMAN GRIYA KENCANA
TTD TANDA TANGAN
TG TRIGLISERID
TTV TANDA – TANDA VITAL
TU TATA USAHA
TN TUAN
TBJ TAKSIRAN BERAT JANIN
TP TAKSIRAN PARTUS
TPP TEMPAT PENGOLAHAN PANGAN
NAMA AKRONIM PENJABARAN AKRONIM
TTK TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN
TPT TERAPI PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
UGD UNIT GAWAT DARURAT
UPTD UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
UKM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
UKP UPAYA KESEHATAN PERSEORANGAN
UL URIN LENGKAP
WH WHEEZING
Proses menyatakan jika reagen tidak tersedia adalah pada saat buffer stok
sudah mulai terpakai atau berkurang, pada saat itulah laboratorium
melakukan order kepada farmasi agar dilakukan pembelian .
I. Pemusnahan Resep
Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 tahun dapat
dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan oleh apoteker atau
penanggungjawab disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas kesehatan
lain dengan cara dibakar atau cara pemusnahan lain yang dibuktikan
dengan Berita Acara Pemusnahan Resep dan selanjutnya dilaporkan
kepada Dinas Kesehatan Kota.
S. Rekonsiliasi Obat
Rekonsiliasi obat merupakan proses membandingkan instruksi
pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Rekonsiliasi dilakukan
untuk mencegah terjadinya kesalahan obat seperti obat tidak diberikan,
duplikasi, kesalahan dosis, atau interaksi obat.
V. Peresepan Obat
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari
dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang diberi kewenangan kepada
pengelola obat di UPTD Puskesmas Mekar Wangi untuk menyediakan atau
membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan
sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan.
Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional. Kriteria resep yang
tepat, aman dan rasional yaitu:
● Benar pasien
● Benar jenis obat
● Benar dosis
● Benar waktu pemberian obat
● Benar rute pemberian
● Benar dokumentasi
● Benar informasi
Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk
pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Mekar Wangi harus tercantum:
a. Tanggal penulisan resep.
b. Nama pasien.
c. Umur pasien.
d. Alamat pasien.
e. Berat badan pasien
f. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
g. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
h. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
Khusus resep obat narkotika dan psikotropika hanya boleh ditulis oleh
dokter atau dokter gigi. Resep yang boleh dilayani merupakan resep asli
(bukan iterasi) dan ditandatangani langsung oleh dokter
pemeriksa/pemberi resep. Jika tidak ditandatangani, resep bisa ditolak
atau dilakukan konfirmasi ke dokter penulis resep. Resep narkotika diberi
garis berwarna merah di bawah nama obat, sedangkan resep psikotropika
diberi garis berwarna biru. Setelah obat diserahkan, resep narkotika/
psikotropika disimpan terpisah dalam lemari psikotropika.
W. Kit Emergensi
Kit emergensi harus tersedia di tempat pelayanan untuk mengatasi jika
terjadi kedaruratan dalam pelayanan kesehatan. Kit emergensi terdapat di
ruang tindakan, ruang pemeriksaan gigi, ruang pelayanan KIA, dan mobil
ambulan. Penyimpanan kit emergensi harus mudah diakses dan terhindar
dari penyalahgunaan dan pencurian.
Berikut ini daftar kit emergensi di setiap ruangan:
R. R. R.
NO NAMA OBAT AMBULAN
TINDAKAN GIGI KABER
1 Epinefrin 1 mg inj
2 Diazepam 10 mg inj -
Deksametason 5 mg
3
inj
4 Lidokain 2% inj
5 Atropin inj
6 MgSO4 40% inj
7 Ca-glukonat inj - - -
8 Diazepam sup - - -
9 Ibuprofen supp - - -
10 Nifedipin tab
11 Dextrose 40% inf
12 Dextrose 10% inf - -
13 NaCl inf
14 RL inf
15 Spuit 10 cc
16 Spuit 3 cc
17 Spuit 1 cc
18 Abbocath 18 -
19 Abbocath 20 -
20 Infus set anak -
21 Infus set dewasa -
Difenhidramin 10 - -
22
mg inj
23 Metilergometrin inj - - -
24 Oksitosin inj - - -
25 Fenobarbital inj - - -
26 Ampisilin inj - - -
28 Kanul bayi - - -
29 Mucus extractor - - -
30 Ranitidine inj - - -
31 ISDN - -