TINGKAT PROVINSI SULAWESI SELATAN TAHUN 2017 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/kota diharapkan melaksanakan survey pengendalian vector DBD melalui anggaran APBD II.
2. Setiap kejadian kasus DBD akan ditindak lanjuti dengan kegiatan
penyelidikan epidemiologi sebagai dasar pelaksanaan penanggulangan selanjutnya.
3. Kabupaten/kota Melakukan kegiatan penyebarluasan Gerakan 1 Rumah 1
Jumantik melalui pendekatan keluarga di setiap kecamatan di buktikan dengan adanya SK G1R1J
4. Untuk mendapatkan data kasus yang baik,akan dilakukan perbaikan sistem
pencatatan dan pelaporan mulai dari puskesmas sampai pusat. Kasus dilaporkan secara rutin setiap bulan (termasuk nol kasus). Laporan dilakukan secara berjenjang dengan ketentuan waktu sebagai berikut: a. Dari Puskesmas/Rs ke Dinas Kesehatan Kab/Kota paling lambat tanggal 5 bulan berikutnya dan diketahui kepala puskesmas/Rs b. Dari Dinas Kesehatan Kab/Kota ke Dinas Kesehatan provinsi paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya c. Dari Dinas Kesehatan Provinsi ke Pusat (Subdit Pengendalian Arbovirosis) paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. d. Laporan yang dikirim ke provinsi harus ditandatangani oleh kepala bidang P2P dengan sepengetahuan Kepala seksi P2 Kab/kota masing- masing.
5. Melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas petugas kesehatan di tingkat
puskesmas, Rumah sakit dan pengelola program DBD terkait tata laksana kasus dan penegakan diagnosis DBD