Anda di halaman 1dari 3

PENGOLAHAN LINEN

No. Dokumen :
445/SOP KESLING/270/2019
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 24 Agustus 2019
Halaman : 1/1

UPTD PUSKESMAS
Yosefina Nirma
BORONG
NIP.19810805 200604 2 027
Pengertian Pengolahan linen kotor adalah suatu kegiatan yang dimulai dari
pengumpulan linen kotor dari masing- masing ruangan, pengangkutan ,
pencucian, penyetrikaan, penyiapan dan penggunaan kembali linen yang
sudah bersih

Tujuan Sebagai pedoman proses pengelolan linen di UPTD Puskesmas Borong

Kebijakan
Dalam kegiatan pengelolaannya linen kotor dapat dibedakan atas infeksius
dan non infeksius
1. Linen infeksius :
Linen yang kotor oleh kuman penyakit menular yang berasal antara
lain dari ruang isolasi, ruang perawatan penyakit menular dan bisa
juga poliklinik.
2. Linen non infeksius :
Linen yang sudah dipakai yang berasal dari ruang administrasi, apotik,
ruang tunggu dapur dan ruang tidak menular.

Tahap- tahap pengelolaan linen :

Desinfeksi Pengumpulan

Pengangkutan

Desinfeksi Pencucian
Sterilisasi
Penyimpanan

Pendistribusian

Ruang lain
Pendistribusian

PENGOLAHAN LINEN
SOP No. Dokumen :
445/SOP KESLING/270/2019
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 24 Agustus 2019
Halaman : 1/1

UPTD PUSKESMAS
Yosefina Nirma,SST
BORONG
NIP.19810805 200604 2 027
TAHAP PENGUMPULAN :
1. Linen kotor dari masinng- masing ruangan perlu dikumpulkan dahulu
sebelum diangkut ke tempat pencucian sesuai dari sifat linen tersebut
2. Pengumpulan linen dari ruangan dilakukan oleh petugas ruangan
3. Perlu dibedakan antara linen infeksius dan linen non infeksius
a. Linen Infeksius
Kumpulkan dan dilakukan desinfeksius dengan bayclin sebelum
dibawa ke tempat cucian.
b. Linen non Infeksius
Dikelompokkan sendiri dan pengambilannya tidak boleh dikibas-
kibaskan.
TAHAP PENGANGKUTAN :
Linen kotor yang telah dipisah- pisahkan antara linen
infeksius dan non infeksius diangkut dengan kereta
dorong menuju ke tempat cucian.
TAHAP PENCUCIAN :
1. Linen kotor setibanya diruang cucian segera ditempatkan di tempat
pencucian sesuai dengan sifat bahan kimia berupa sabun dan
bayclin.
2. Kemudian dilakukan pencucian dengan mengunakan mesin cuci
3. Penjemuran dan penyetrikaan.
TAHAP PENYIMPANAN :
1. Linen bersih yang sudah disetrika harus disimpan rapi dalam lemari
2. Letakkan ruang penyimpanan/ pendistribusian linen bersih harus
terpisah dengan alur untuk proses pencucian.
TAHAP PENDISTRIBUSIAN
1. Pendistribusisn dari ruang penyimpanan ke ruang operasi dan ruang
lainnya harus terbungkus rapi dapat diangkut dengan kereta dorong
atau diangkat biasa
2. Khusus untuk ruang operasi linen harus dilakukan sterilisasi dengan
prosedur sebelum disimpan diruang operasi.
EVALUASI PENGELOLAAN LINEN
1. Perlu diperhatikan laporan rutin magenta jumlah linen yang dicuci dan
yang diberikan desinfektan
2. Hasil uji petik dari pengelolaan linen.
3. Pemeliharaan alt cuci sesuai dengan tata cara penyimpanannya.
4. Pengawasan terhadap limbah cuci sesuai dengan tata cara
pengelolaan limbah cair.
5. Pemeriksaan kesehatan bagi para petugas cuci setiap semester

Unit Terkait Loundry

Anda mungkin juga menyukai