Anda di halaman 1dari 40

Edukasi Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi

Oleh
Komite PPI
RSUD Sijunjung
Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
adalah suatu upaya kegiatan
untuk mencegah dan
mengendalikan infeksi terkait
dengan pelayanan kesehatan
yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan,
pembinaan, monitoring
evaluasi serta pelaporan

2
TUJUAN PPI

Menurunkan/meminimalkan insiden rate


infeksi yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan pada pasien,
petugas, pengunjung serta masyarakat
sekitar RS dengan mempertimbangkan
cost effectiveness
KENAPA PERLU PPI ?

WHO : HAIs terjadi pada 5 – 10 %


pasien dirawat

LOS (hari rawat) memanjang dan biaya


meningkat (cost uneffectiveness)

50 % bisa dicegah
dengan perubahan perilaku
PROGRAM PPI
1. KEWASPADAAN ISOLASI
2. SURVEILANS INFEKSI
3. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
4. PENERAPAN BUNDLES HAIS
5. MONITORING DAN EVALUASI PENGGUNAAN
ANTIBIOTIKA RASIONAL

5
KEWASPADAAN
1. Kebersihan tangan BERDASARKAN TRANSMISI
2. Penggunaan APD
3. Pengelolaan Limbah
4. Pengendalian Lingkungan
5. Penyuntikan yang aman
6. Perawatan Peralatan Pasien Kontak
7. Penatalaksanaa Linen
8. Etika Batuk
Droplet
9. Kesehatan Karyawan Airborne
10. Penempatan Pasien
11. Lumbal Punksi

KEWASPADAAN STANDAR
1. KEBERSIHAN TANGAN

Prosedur paling efektif dan penting


dalam mencegah infeksi bila dilakukan
dengan baik dan benar

Pilar utama dalam pencegahan dan


pengendalian infeksi

Komponen utama dalam keselamatan


pasien
Jika tangan kotor lakukan
cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir (40-60 dtk)

Jika tangan tidak terlihat


kotor lakukan cuci tangan
dengan hand rub berbasis
alkohol (20-30 dtk)
Kapan harus melakukan kebersihan tangan

01 Sebelum kontak dengan pasien

02 Sebelum melakukan tindakan aseptik

03 Setelah kontak dengan cairan tubuh

04 Setelah kontak dengan pasien

05 Setelah kontak dengan lingkungan pasien


INDIKASI KEBERSIHAN
TANGAN LAINNYA
Segera setelah tiba di rumah sakit
Sebelum masuk & meninggalkan
ruangan pasien
Bila tangan kotor
Sebelum meninggalkan rumah sakit
Segera setelah keluar dari toilet
Setelah membersihkan sekresi hidung
Sebelum dan setelah menyiapkan dan
mengkonsumsi makanan
TE-PUNG-SELA-CI-PU-PUT
TEKNIK KEBERSIHAN TANGAN

Melepaskan Mengeringkan
cincin sebelum tangan dengan tisu
mencuci tangan atau handuk bersih
2. ALAT PELINDUNG DIRI

Kelengkapan yang
wajib digunakan saat
bekerja sesuai risiko
kerja untuk menjaga
keselamatan petugas
itu sendiri dan orang di
sekelilingnya
APD terdiri dari masker, topi
pelindung, sarung tangan, skor
(gaun), google, pelindung wajah
(face shield) dan sepatu

Digunakan sesuai indikasi

Segera dilepas jika sudah


selesai tindakan
Penggunaan Sarung Tangan AGENDA
STYLE
Sarung tangan digunakan jika bersentuhan
dengan cairan tubuh pasien

Sarung tangan tidak menggantikan cuci


tangan

Segera lepas sarung tangan selesai


digunakan
No Tindakan Sarung Tangan

1 Pemeriksaan TTV Tidak

2 Menyuntik Tidak

3 Perawatan luka Bedah/bersih

Contoh 4 Penanganan limbah terkontaminasi Rumah Tangga/Bedah

penggunaan 5 Membersihankan darah atau cairan tubuh Rumah Tangga/Bedah

6 Pengambilan sampel darah Bedah/bersih


sarung 7 Pemasangan dan pelepasan infus Bedah/bersih
tangan 8 Pemeriksaan dalam-mukosa (mulut, Bedah/bersih
vagina, rectum)
9 Pemasangan/pelepasan kateter, implant, Bedah/bersih

10 Persalinan per vaginam Bedah/bersih

11 Tindakan operasi (SC, laparatomi) Steril


3. PENANGANAN LIMBAH
Limbah infeksius adalah limbah yang
terkontaminasi dengan cairan tubuh

Contohnya sarung tangan bekas pakai,


masker, kateter urin, infus, kassa balutan
luka

Limbah infeksius dibuang ke kantong


plastik warna kuning
Limbah non infeksius adalah
limbah yang tidak
terkontaminasi cairan tubuh

Contohnya sampah bekas


makanan, kantong plastik,
kertas dll

Limbah non infeksius di


buang ke kantong plastik
hitam
Limbah jarum dan benda
tajam lainnya dibuang ke
safety box

Limbah daur ulang (botol


infus, vial obat) dibuang ke
kantong bening

Tempat limbah harus


tertutup, dan menggunakan
injakan kaki

Hati-hati menangani benda


tajam
Sampah harus diikat dan
dibuang setelah ¾
penuh

Limbah dipilah sebelum


dibuang

Limbah diangkut sesuai


waktu yang telah
ditentukan
4. PENGENDALIAN LINGKUNGAN

Permukaan lingkungan bersih


Lantai bersih, kering dan tidak licin
Tidak ada lawa-lawa

Peralatan ditata sedemikian rupa


sehingga tampak rapi dan mudah
dibersihkan
Binatang (kucing, anjing, tikus)
tidak ada disekitar ruangan,
termasuk lalat, nyamuk dan kecoak
5. MENYUNTIK YANG
AMAN
One needle, one shoot, one time

No recaping

Menggunakan bak instrumen

Melakukan teknik aseptik dan


antiseptic

Langsung membuang spuit yang


sudah digunakan ke safety box
6. PENANGANAN LINEN

Menyimpan linen bersih di


dalam lemari tertutup

Lemari harus bersih dan rapi


Place Your Picture Here And Send To Back

Menempatkan linen kotor


langsung ke wadahnya (tidak
meletakkannya di lantai
7. PERALATAN PERAWATAN PASIEN

● Peralatan non kritikal


Peralatan yang hanya dipermukaan tubuh
pasien
(Pembersihan atau disinfeksi)
● Peralatan semi kritikal
Peralatan yang masuk kedalam membrane
mukosa
(Minimal disinfeksi tingkat tinggi atau
sterilisasi)
● Peralatan kritikal
Peralatan yang masuk kedalam pembuluh
darah atau jaringan steril
(Sterilisasi)
8. PERLINDUNGAN KESEHATAN PETUGAS

● Petugas wajib menjaga


kesehatannya
● Saat bekerja menggunakan
sepatu/tidak memakai sandal
jepit
● Berpakaian bersih
TATALAKSANA PAJANAN

1. Bila tertusuk jarum bilas dengan air mengalir dan sabun/antiseptik


2. Bila cairan tubuh mengenai kulit yg utuh, cuci dengan sabun
3. Bila cairan tubuh mengenai mulut, ludahkan dan kumur beberapa kali
4. Bila terpercik pada mata cuci dengan air mengalir (irigasi) dengan posisi
kepala miring ke arah mata yang terpercik
5. Bila darah memercik hidung, hembuskan keluar dan bersihkan dengan air
6. Bagian tubuh yang tertusuk tidak boleh ditekan dan dihisap dengan mulut
TATALAKSANA PAJANAN
1. Lapor ke Komite PPI/K3RS
 Tentukan status HIV, HBV, dan HCV sumber pajanan
 Periksa status HIV, HBV, dan HCV petugas yang terpajan
 Monitoring dengan pemeriksaan laboratorium

2. Bila status pasien bebas HIV,HBV,HCV dan bukan dalam masa


inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas terhadap
HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas khawatir dapat dilakukan konseling

3. Bila status pasien HIV,HBV.HCV positif maka tentukan status


HIV.HBV,HCV petugas kesehatan tsb
9. PENEMPATAN PASIEN
● Pasien infeksius di ruang terpisah, beri jarak
>1 m
● Kohorting bila tidak memungkinkan
● Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab
infeksi
9. PENEMPATAN PASIEN
● Pasien infeksius di ruang terpisah, beri jarak
>1 m
● Kohorting bila tidak memungkinkan, bila
kedua-dua nya tidak memungkinkan
konsultasi dengan petugas PPIRS
● Kewaspadaan sesuai cara transmisi penyebab
infeksi
● Pisahkan pasien yang tidak dapat menjaga
kebersihan lingkungannya
10. ETIKA BATUK
• Menutup mulut dan • Cuci tangan
hidung saat batuk dgn
dg tissue sabun/alkohol
• Gunakan lengan handrub
baju bagian atas • Gunakan
(jika tisu tdk ada) masker
• Buang tisu ke • Jaga jarak
tempat sampah dengan org
infeksius (kantong ISPA dan
kuning) demam
KEWASPADAAN
BERDASARKAN
TRANSMISI
Kewaspadaan
Berdasarkan Transmisi
KONTAK DROPLET AIRBORNE
Sarung Tangan Masker Bedah Masker N95
Gown/skor Sarung Tangan
Gown/skor
KONTAK-DROPLET-AIRBORNE
Kewaspadaan berdasarkan Transmisi Kontak
Penempatan pasien
1 kamar tersendiri atau kohor (dikumpulkan) dengan
pasien yang terinfeksi agen infeksi yang sama

Alat Pelindung Diri


Sarung tangan
Gaun : apabila pakaian akan tercemar saat kontak dg pasien,
permukaan lingkungan atau peralatan pasien (diare,
inkontinensia, kolonostomi, slang drainase)
Lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan dan pastikan
pakaian tidak menyentuh lagi permukaan tercemar dlm
ruangan
35
Kewaspadaan berdasarkan transmisi droplet
Menular lewat droplet yang keluar ketika
batuk,bersin dan berbicara
Percikan >5µm melayang di udara jatuh
mengenai mukosa mata, hidung atau
mulut orang tanpa pelindung dan akan
jatuh pada jarak <1m
Prosedur yang dapat menimbulkan
aerosol misalnya suction, bronkoskopi,
nebulising, intubasi
Penempatan Pasien

Kamar tersendiri, kohorting atau beri jarak


antar pasien 1m
Pengelolaan udara khusus tidak diperlukan
Pintu boleh terbuka
Gunakan masker bedah
Pemindahan pasien : minimalisasi transportasi
pasien, pasangkan masker pada pasien
APD yang digunakan
Masker bedah, sarung tangan, gaun
Kewaspadaan berdasarkan transmisi Udara/Airborne

Percikan/partikel berukuran kecil


< 5mm melayang/menetap di udara beberapa jam, disebarkan
luas dalam ruangan /jarak lebih jauh.
Contohnya TBC
Menyebar melalui batuk, bersin, berbicara, tindakan intubasi,
suction, bronkoskopi

38
Penempatan pasien :
Di ruangan dengan tekanan negatif termonitor
Pertukaran udara setiap 5-10 menit atau 6-12 x per jam
Jangan gunakan AC sentral, tapi gunakan AC + filter HEPA (high
efficiency particulate air) yang menyaring udara ruangan yang
dibuang keluar.
Pintu harus selalu tertutup rapat.
Bila tdk memungkinkan, kumpulkan pasien (kohort) dengan pasien
infeksi yang sama
Pakai respirator partikulat, jika melakukan tindakan yang menghasilkan
aerosol
Batasi gerak pasien,edukasi untuk etika batuk,pakai masker bila keluar
ruang rawat
39
Protect
patients…protect
healthcare
workers…
promote quality
healthcare!

Thank you

Anda mungkin juga menyukai