Anda di halaman 1dari 5

Yth.

1. Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan, Kementerian Kesehatan

2. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi di seluruh Indonesia


3. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia
4. Direktur Utama/Direktur/Kepala Rumah Sakit di seluruh Indonesia
5. Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan di seluruh Indonesia
6.Kepala Balai Besar/Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit di seluruh
Indonesia
7. Kepala Balai Besar Laboratorium Kesehatan di seluruh Indonesia
8. Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah di seluruh Indonesia
9. Ketua Umum Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Pusat

SURAT EDARAN
NOMOR HK.02.02/C/5140/2022
TENTANG
MEKANISME RUJUKAN PEMERIKSAAN SAMPEL PANEL PATOGEN DAN TOKSIKOLOGI
KASUS GANGGUAN GINJAL AKUT PROGRESIF ATIPIKAL (GGAPA)/ATYPICAL
PROGRESSIVE ACUTE KIDNEY INJURY PADA ANAK

Sehubungan dengan terjadinya peningkatan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif


Atipikal (GGAPA)/Atypical Progressive Acute Kidney Injury pada anak usia 0-18 tahun di
Indonesia, telah diterbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor
HK.02.02/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut
Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) dalam rangka melakukan
penanggulangan terhadap kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/Atypical
Progressive Acute Kidney Injury, seluruh fasilitas pelayanan kesehatan agar segera melakukan
identifikasi pasien untuk mendapatkan seluruh spesimen pasien dan sampel obat yang
dikonsumsi pasien GGAPA baik sebelum maupun setelah dirawat.
Surat Edaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan dukungan Pemerintah Daerah, fasilitas
pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan,
dan para pemangku kepentingan dalam rangka Pencegahan dan Pengendalian kasus
Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/Atypical Progressive Acute Kidney Injury
pada anak usia 0-18 tahun. Terkait hal tersebut, kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
A. Mengingat ketentuan:
1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501/MENKES/PER/X/2010 Tentang Jenis
Penyakit Menular Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya
Penanggulangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 503

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1113);
4. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3305/2022
Tentang Tata Laksana Dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal
(Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

B. Rujukan Sampel :
Rujukan Sampel Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute
Kidney Injury yang ditemukan di Indonesia, merujuk pada butir-butir sebagai berikut:
1. Definisi Kasus :
a. Kasus Suspek Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute
Kidney Injury pada anak adalah kasus penyakit pada anak usia 0-18 tahun
(mayoritas usia balita) dengan gejala anuria atau oliguria yang terjadi secara tiba-
tiba.
b. Kasus Probabel Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute
Kidney Injury pada anak adalah kasus Suspek ditambah dengan tidak terdapatnya
riwayat kelainan ginjal sebelumnya atau penyakit ginjal kronik, dengan disertai/tanpa
disertai gejala prodromal (seperti demam, diare, muntah, batuk pilek), pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan ureum kreatinin (kreatinin > 1,5
kali atau naik senilai ≥ 0,3 mg/dL), dan pemeriksaan USG didapatkan bentuk dan
ukuran ginjal normal, tidak ada kelainan seperti batu, kista, atau massa.
2. Dalam rangka efektifitas dan efisiensi pemeriksaan sampel dan spesimen kasus
Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury pada
anak ditetapkan 2 laboratorium pemeriksa yaitu BKPK untuk pemeriksaan panel patogen
dan Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta untuk pemeriksaan toksikologi. Dalam
hal dimana jumlah spesimen toksikologi melebihi kemampuan pemeriksaan
Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta maka laboratorium rujukan sebagaimana
ditetapkan dalam surat Plt. Dirjen Yankes Nomor.SR.01.05/III/3461/2022 perihal
Kewajiban Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gangguan Ginjal Akut
Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) pada Anak dapat melakukan
pemeriksaan toksikologi. Kondisi khusus sebagaimana dimaksud dilakukan melalui surat
permintaan pemeriksaan toksikologi dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
3. Pemeriksaan rujukan sampel kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical
Progressive Acute Kidney Injury untuk Panel Patogen dan Toksikologi dapat dikirimkan
ke:
a. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan di
Jakarta untuk pemeriksaan Panel Patogen dengan jenis spesimen sebagai berikut:
1) Darah EDTA 3 mL (tabung tutup ungu);
2) Serum 1 ml;
3) Rectal swab dalam VTM (non buffer lysis); dan
4) Swab naso-orofaring dalam VTM (non buffer lysis);
5) Suhu penyimpanan/pengiriman sampel 2-8 derajat Celcius dan dikirimkan
menggunakan coolbox.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
6) Spesimen dikirimkan dengan memberikan tanda (SPESIMEN Atypical
Progressive Acute Kidney Injury) disertai dengan surat pengantar dan form PE
yang telah diisi secara lengkap.
7) Alamat Pengiriman:
Laboratorium Nasional Pusat Penyakit Infeksi Pusat Kebijakan Sistem
Ketahanan Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan Badan Kebijakan
Pembangunan Kesehatan Komplek Pergudangan Kemkes Jalan Percetakan
Negara No.23A Jakarta Pusat 10560 Telp. 021-42887606 / 4288 7583

b. Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi DKI Jakarta untuk Pemeriksaan


Toksikologi (pemeriksaan kandungan Etilen Glikol (EG)/Dietilen Glikol (DEG) dan
turunannya), sebagai berikut:

1) Sampel yang dikirimkan dapat berupa :


a) Plasma dari darah EDTA sebanyak 3 ml
b) Sisa obat cair sediaan oral dalam botol asli berikut kotak kemasan dan
tampak jelas nomor produksi/batch/bets.
2) Suhu penyimpanan/pengiriman sampel plasma 2-8 derajat Celcius
menggunakan coolbox.
3) Untuk sampel obat harus dilakukan pengemasan ulang, penyegelan obat oleh
instalasi/unit farmasi rumah sakit/fasilitas pelayanan Kesehatan dan
dimasukkan dalam plastik transparan
4) Waktu pengiriman sampel asal Jabodetabek diterima pada hari Senin s/d
Jumat, jam 08.00 s.d 16.00 WIB di bagian loket COVID-19. Pengiriman sampel
melalui jasa kurir di luar Jabodetabek dapat diterima 24 jam, termasuk hari
Sabtu dan Minggu.
5) Alamat Pengiriman :
UPT Labkesda Provinsi DKI Jakarta,
Up. Sdr. Sutar, S.Farm., APT (SAMPEL EDG),
Jln. Rawasari Selatan No. 2 Cempaka Putih Jakarta Pusat, 10510
6) Fasyankes dimohon untuk mengisi identitas pasien dengan format formulir
dapat didownload dan upload pada link https://bit.ly/FORMGLIKOL2022 dan
menyertakan surat permintaan pemeriksaan (surat pengantar).

C. Pelaporan Hasil Pemeriksaan

1) Pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium dari BKPK dan Labkesda DKI Jakarta
dikirimkan secara resmi ke Direktorat SKK, Ditjen P2P melalui :
- email labkes.kemenkes@gmail.com
- mengisi data hasil pada link gform :
a) https://bit.ly/LaporanHasilPemeriksaan_PanelPatogenAKI untuk BKPK
b) https://bit.ly/LaporanHasilPemeriksaan_ToksikologiAKI untuk Labkesda DKI
Jakarta
segera setelah hasil pemeriksaan tersedia

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
2) Apabila diperlukan untuk follow up kondisi pasien yang sedang dirawat, pelaporan hasil
pemeriksaan laboratorium dapat ditembuskan kepada Pimpinan Rumah Sakit pengirim
sampel.

D. Pembiayaan
1) Pembiayaan untuk pengiriman sampel Panel Patogen dan Toksikologi kasus Gangguan
Ginjal Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury dibebankan
kepada Kementerian Kesehatan – Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.

2) Klaim biaya pengiriman sampel dari fasyankes/Dinas Kesehatan dan biaya pemeriksaan
di laboratorium pemeriksa GGAPA dilakukan untuk sampel yang dikirim ke laboratorium
pemeriksa dalam rangka Penyelidikan Epidemiologi dan Pelaporan Kasus Gagal Ginjal
Akut Progresif Atipikal/Atypical Progressive Acute Kidney Injury pada anak sejak tanggal
1 Agustus 2022.

3) Klaim pembiayaan pengiriman sampel paling lambat diterima pada tanggal 10 Desember
2022 yang ditujukan kepada:

Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan – Ditjen P2P


Up. Siska Fariani, SE
Gedung Adhyatma, lantai 6 Ruang 605
Jl. HR Rasuna Said Blok X5 Kav. 4 – 9, Kuningan – Jakarta Selatan

Demikian Surat Edaran ini, kami sampaikan untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di Jakarta,
pada tanggal 25 Oktober 2022

Direktur Jenderal P2P,

Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM.MARS

Tembusan:
1. Menteri Kesehatan RI
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
3. Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan
4. Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan
5. Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan
6. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan
7. Kepala Pusat Laboratorium Forensik POLRI

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai