I. Identitas
A. Nama : Ny. R
B. Jenis Kelamin : Perempuan
C. Umur : 63 tahun
D. Alamat : Cilacap
E. Agama : Islam
F. Suku : Jawa
G. Status Pernikahan : Sudah Menikah
H. Pendidikan Terakhir : Tidak diketahui
I. Pekerjaan : Tidak bekerja
J. Tanggal masuk RS : 26 November 2018
K. Tanggal pemeriksaan : 28 November 2018
2. Alloanamnesis
Tidak dilakukan karena keluarga pasien tidak berada di
tempat dan tidak ada kontak yang bisa dihubungi
C. Alam Perasaan
1. Mood : Labil
2. Afek : Tumpul
3. Keserasian : Serasi
4. Empati : Tidak dapat dirabarasakan
D. Gangguan Persepsi
1. Halusinasi : visual (+), perilaku halusinatorik (+)
2. Ilusi : (-) tidak ada
3. Depersonalisasi : (-) tidak ada
4. Derealisasi : (-) tidak ada
E. Proses Pikir
1. Bentuk pikir : non realistik
2. Arus pikir : inkoheren, flight of idea
3. Isi pikir : Tidak dapat digali
F. Kesadaran Kognisi
1. Orientasi
a. Orang : Buruk (Tidak dapat mengenali pemeriksa setelah
perkenalan)
b. Tempat : Buruk (Tidak mengetahui dimana pasien berada)
c. Waktu : Tidak dapat diketahui
d. Situasi : Buruk (Tidak dapat mengenali situasi sekitar)
2. Daya Ingat
a. Jangka Segera : Buruk ( tidak dapat mengingat nama pemeriksa)
b. Jangka Pendek: Buruk (tidak dapat mengingat jumlah anak )
c. Jangka Panjang: Buruk (dapat menyebutkan nama ibu pasien)
3. Kemampuan Abstrak
Tidak dapat dinilai
4. Kemampuan Visuospasial
Belum dievaluasi
5. Daya Konsentrasi dan Perhatian
a. Konsentrasi : Terganggu
b. Perhatian : Terganggu
G. Daya Nilai
1. Nilai Sosial : Terganggu
2. Uji Daya Nilai : Terganggu
3. Penilaian Realita : Terganggu
H. Tilikan Diri
Derajat 1 (Penyangkalan terhadap penyakitnya)
I. Taraf Kepercayaan
Dapat dipercaya.
C. Formulasi Diagnostik
Pada pasien ini didapatkan adanya gangguan pada perilaku dan
psikososial yang secara klinis bermakna dan menimbulkan penderitaan
(distress), fungsi kehidupan sosialnya terganggu dengan demikian dapat
disimpulkan pasien menderita gangguan jiwa.
Pada pemeriksaan status mental didapatkan kesadaran secara
kuantitatif compos mentis, secara kualitatif berubah, arus pikir inkoheren
dan flight of idea. Tidak terdapat isi pikir berupa waham kebesaran dan
waham bizzare sehingga blok Skizofrenia, Gangguan Skizotipal, dan
Gangguan Waham dapat disingkirkan (F20-F29).
Pada pemeriksaan tidak ditemukan adanya waham, namun
ditemukan perilaku halusinatorik dan halusinasi visual serta adanya
penurunan fungsi kognitif,sehingga blok Gangguan Mental Organik tidak
dapat disingkirkan.
Gejala yang timbul pada pasien memenuhi kriteria diagnosis
Gangguan Mental Organik yaitu Demensia dengan gejala halusinasi positif
(F03.2), dimana pasien memiliki penurunan fungsi kognitif berupa
gangguan perhatian, disorientasi waktu, tempat, orang, dan suasana serta
memiliki gejala psikotik berupa halusinasi visual.
D. Diagnosis Multiaxial
Axis I : F03.2 Demensia YTT dengan gejala halusinasi
Axis II : Tidak terdapat diagnosis
Axis III : Katarak OD
Axis IV : Tidak terdapat diagnosis
Axis V : 70-61 = gejala ringan dan menetap, disabilitas
ringan dalam fungsi, secara umum masih baik
E. Diagnosis Banding
F06.7 Gangguan Kognitif Ringan
F01.0 Demensia Vaskular
F. Rencana Terapi
A. Psikofarmaka
1. Haloperidol tab 3x5 mg
2. Risperidone 2x2 mg
B. Psikoterapi
1. Terhadap pasien
a. Pengenalan terhadap penyakitnya, manfaat pengobatan, cara
pengobatan, dan efek samping
b. Motivasi pasien agar minum obat teratur dan rajin kontrol
c. Membantu pasien untuk menerima realita dan menghadapinya
d. Membantu pasien agar dapat kembali melakukan aktivitas sehari-
hari secara bertahap
2. Terhadap keluarga
a. Memberi penjelasan dan pengertian pada keluarga mengenai
gangguan yang diderita pasien
b. Menyarankan keluarga agar memberi suasana kondusif bagi
penyembuhan pasien
G. Prognosis
Qua ad Vitam : Dubia ad bonam
Qua ad sanam : Dubia ad bonam
Qua ad fungsionam : Dubia ad bonam