Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sepanjang tahun 2018 Tim PPI RSU Kelas D Kota Palangka Raya telah
melaksanakan program surveilans HAIs. Berdasarkan surveilans HAIs tahun 2018,
didapatkan angka incident rateHAIs yang lebih tinggi dari acuan nasional, maka hasil
tersebut masih tidak sesuai dengan standar indikator. Oleh karena itu perlu ditindak
lanjuti upaya-upaya untuk menurunkan angka incident rate HAIs di RSU Kelas D Kota
Palangka Raya pada tahun 2018 dan hasilnya menjadi acuan bagi tim PPI menyusun
Program tahun 2019.

B. DASAR HUKUM KEGIATAN


Adapun dasar hukum kegiatan ini adalah :
1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 129/Menkes/SK/2008 tentang standar
minimal Pelayanan Rumah Sakit;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman
Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4. Peraturan Walikota Palangka Raya No. 58 Tahun 2014 Tentang Pembentukan
Rumah Sakit Umum Kelas Kota Palangka Raya
5. Surat Keputusan Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya Nomor 444/01/K1-
PPI/RSU-D/II/2018 tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU Kelas D Kota Palangka Raya.

C. TUJUAN
Tujuan pelaporan ini adalah memberikan gambaran mutu pelayanan kepada pihak
manajemen rumah sakit terkait upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dengan
menampilkan hasil kajian resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan (ICRA) di RSU
Kelas D Kota Palangka Raya tahun 2018 sehingga dapat menjadi bahan evaluasi untuk
pihak terkait untuk lebih meningkatkan pelayanan dan meminimalkan resiko terjadi
HAIs.

D. RUANG LINGKUP
Ruang Lingkup Pengkajian Risiko Infeksi (ICRA) bila ditinjau dari area adalah
sebagai berikut :
1. Healthcare Associated Infections (HAIs):
a. Infeksi Saluran Kemih
b. PLEBITIS
c. Hospital Acquired Pneumonia
2. Pemberian Obat Intra Vena tidak adekuat :

1
a. Area Persiapan Obat
b. Pengambilan obat dengan jarum steril
c. Teknik aseptik Obat single dose dan multi dose
d. Penyuntikan yang aman
e. Penyimpanan Obat
f. Penanganan lingkungan, limbah benda tajam bekas pakai
g. Komposisi obat (osmolaritas tinggi, toksik, dll)
h. Pengelolaan alat kadaluarsa.
3. Sterilisasi
a. Alur kerja di CSSD instrumen kotor, bersih dan steril
b. Pemrosesan ulang instrumen bedah
c. Prothesa/ implant
d. Pengelolaan alat single use menjadi re-use
e. Pembungkusan instrumen
f. Indikator dan proses sterilisasi
g. Penyimpanan Instrumen steril
h. Pembersihan yang tidak benar atau desinfeksi peralatan pasien.
4. Linen dan Laundry :
a. Sarana dan prasarana
b. Pemisahan linen infeksius dan non infeksius
c. Penyediaan linen untuk operasi
d. Penanganan limbah dan lingkungan.
5. Pengelolaan Sampah :
a. Ketersediaan sarana dan prasarana
b. Pemilahan limbah dan benda tajam
c. Penanganan limbah lab, darah, jaringan tubuh
d. Pemantauan pengelolaan limbah.
6. Pelayanan makanan :
a. Alur kerja dapur
b. Pembersihan dan sanitasi peralatan dan lingkungan
c. Pengiriman dan penerimaan bahan baku
d. Perlindungan makanan saat menangani makanan matang
e. Penyimpanan makanan
f. Pengelolaan dan pemeliharaan peralatan makan
g. Pengukuran suhu dan kelembaban
h. Kesehatan dan kebersihan petugas dapur
i. Pengontrolan mesin.
7. Renovasi/demolisi pembangunan.

2
BAB II
ISI LAPORAN

A. PROSES PELAKSANAAN KEGIATAN


Kajian resiko infeksi dilaksanakan pada hari Senin, 8 Oktober 2018 bertempat di
Ruang Sekretariat PPI RSU Kelas D Kota Palangka Raya pada Pukul 08.00-10.00 WIB.
Yang dihadiri oleh anggota PPI.
Kajian resiko infeksi terkait Renovasi dan Kontruksi pda tahun 2017 dilaksanakan
untuk ruangan Poliklinik dan Ruang Perawatan.

B. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Kajian resiko pencegahan dan pengendalian infeksi dengan menilai


probabilitas/frekuensi, dampak/resiko dan sistem yang ada untuk menentukan program
prioritas.

Hasil Kajian Risiko terlampir.


Peringkat Risiko berdasarkan Penilaian Risiko pada tahun 2018 :
1. Phlebitis
2. Pengelolaan Sampah
3. Pemberian obat Intra vena
4 .Linen Laundry
5. Pelayanan makanan

C. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan

Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya sebagai sarana pelayanan
kesehatan di Kota Palangka Raya telah menetapkan standar pelayanan rumah sakit dalam
upaya meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan rumah sakit dalam upaya
meningkatkan dan menjamin mutu pelayanan. Salah satu Upaya yang dilakukan yaitu
penerapan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU Kelas D Kota Palangka
raya (PPIRS), dimana kegiatan dilakukan untuk meminimalkan atau mencegah terjadinya
infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar rumah sakit (Healthcare
Associated Infections/ HAIs). Tim PPI RS juga melaksanakan kajian risiko infeksi
layanan kesehatan.

3
2. Saran

Berdasarkan kegiatan dan hasil serta analisa ICRA maka Komite PPI
mengusulkan beberapa rekomendasi atau saran dalam rangka perbaikan dan peningkatan
mutu pelayanan terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi untuk tahun berikutnya
sebagai berikut :

1. Pendidikan dan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi wajib


dilaksanakan kepada semua petugas baik medik dan non medik di RS secara
kontinu setiap tahun.
2. Panduan dan SPO terkait Pencegahan dan Pengendalian Infeksi perlu
disosialisasikan secara kontinu kepada semua pegawai RS
3. Fasilitas baik Sarana dan Prasarana terkait Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi dilengkapi dan dimasukkan dalam rencana anggaran tahun berikutnya
dengan melibatkan instalasi terkait didalamnya.
4. Pembentukan Tim PPRA terkait penggunaan Anti microba yang rasional,
pemetaan pola kuman berdasarkan hasil kultur dan sensitivitasnya dan
beroordinasi dengan Komite Medik terkait pemberian anti mikroba yang
rasional sehingga resistensi anti mikroba dapat terkendali
5. Terkait renovasi bangunan sering ditemui pihak kontraktor tidak kooperatif,
jadi sebainya perlu ketegasan dari pihak manajemen.
6. Melanjutkan kembali program PPI yang sudah dilaksanakan di tahun 2018
namun memprioritaskan sesuai hasil resiko.

4
BAB III
PENUTUP

Adapun tujuan pelaporan ini adalah memberikan gambaran kajian risiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan di RSU Kelas D Kota Palangka Raya yang dapat menjadi
acuan dalam penyusunan program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi tahun
berikutnya supaya lebih prioritas. Oleh karena itu semoga laporan ini bermafaat.

Palangka Raya, 08 Oktober 2018

Ketua Tim PPI


RSU Kelas D Kota Palangka Raya

dr. Enricko Michael S.D, M.Biomed, Sp.OG


NIP : 19741026 200604 1 007

Anda mungkin juga menyukai