Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KOTA PALANGKA RAYA

RUMAH SAKIT UMUM KELAS D


KOTA PALANGKA RAYA
JL. MAHIR MAHAR KM. 18,5 Telp. (0536) 3246101 Kalampangan 73114
Email : rsupalangkaraya@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD KOTA PALANGKA RAYA


Nomor : 444/ /K.1.PPI/RSU-D/V/2018
TENTANG
KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN
RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA PALANGKA RAYA

MENIMBANG : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum
Kelas D Kota Palangka Raya, maka diperlukan pengelolaan kebersihan
Tangan rumah sakit yang bermutu tinggi dapat terlaksana dengan baik, perlu
adanya panduan Direktur Rumah Sakit Umum Kelas D Kota Palangka Raya
sebagai landasan bagi penyelenggaraan Kebersihan Tangan di Rumah Sakit
Umum Kelas D Kota Palangka Raya.

2. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1, perlu


ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Kelas D Kota
Palangka Raya.

MENGINGAT : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan.

3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1691/Menkes/Per/VIII/2011 tentang


Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2017
tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan.

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :

Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA


PALANGKA RAYA TENTANG PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN
KEBERSIHAN TANGAN DIRI RUMAH SAKIT UMUM KELAS D
KOTA PALANGKA RAYA.

Kedua : Memberlakukan Kebijakan Kebersihan Tangan Rumah Sakit Umum Kelas D


Kota Palangka Raya sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.
Ketiga : Keputusan ini sejak tanggal di tetapkannya, dan apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam surat keputusan, maka akan diadakan perbaikan dan
perubahan seperlunya.

Ditetapkan di : Palangka Raya


Pada tanggal : Mei 2018

Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP: 19760824 200801 1 022
LAMPIRAN
KEBIJAKAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOTA PALANGKARAYA
NOMOR : 444/ /K.1.PPI/RSU-D/V2018
TANGGAL : MEI 2018
TENTANG : KEBIJAKAN KEBERSIHAN TANGAN

1. PENDAHULUAN
A. Kebersihan tangan adalah satu-satunya cara yang paling efektif dan sederhana untuk
mencegah infeksi Healthcare Aquaired Infections ( HAI).
B. Kebersihan tangan harus dilakukan pada saat yang tepat dan menggunakan teknik yang
benar.
C. Tangan para petugas kesehatan adalah media yang paling umum untuk perpindahan
mikroorganisme dari satu pasien ke pasien yang lainnya, dari satu bagian tubuh ke bagian
tubuh lainnya pada pasien yang sama, dan dari lingkungan yang tercemar ke pasien.
D. Flora normal pada kulit merupaka mikroorganisme penghuni kulit kita, dan biasa menjadi
penyebab infeksi silang jika anggota tim kesehatan gagal untuk mengatasi pencemaran
tangan mereka.
E. Mikroorganisme sementara biasa hadir pada permukaan kulit dan dapat berupa virus atau
bakteri. Mikroorganisme tersebut disebut sementara karena biasa menularkan melalui cara
kontak langsung dengan peralatan, lingkungan atau individu. Mikroorganisme tersebut tidak
seperti mikroorganisme penghuni yang lebih mudah dibersihkan dengan pembersih tangan
yang akan mengurangi resiko penularan.
F. Mencuci tangan dengan efektif menggunakan sabun cair akan menghilangkan
mikroorganisme transient dan membuat tangan bersih. Penggunaan cairan antiseptik akan
menghilangkan mikroorganisme transient dan mengurangi mikroorganisme resident sebelum
prosedur asepsis dan selama isolasi. Pembersih tangan yang berbahan dasar alcohol
merupakan salah satu alternative yang praktis dan diterima sebagai pencuci tangan di antara
pasien, prosedur dan lingkungan. Namun demikian alcohol tidak efektif dalam
membersihkan debu, material organik atau spora seperti Clostridium Difficile

2. TUJUAN
A. Kebijakan ini bertujuan menjamin semua staf klinis maupun non klinis yang bekerja di
Rumah Sakit Petukangan terbiasa dalam mempraktekkan teknik kebersihan tangan yang
baik. Semua anggota staff yang bekerja di area klinik juga harus memenuhi 5 momen
kebersihan tangan. Hal ini penting untuk menjamin lingkungan yang aman bagi pasien,
pemberi pelayanan, public dan staf dalam rangka upaya pencegahan dan pengendalian
penyebaran infeksi.
B. Prinsip-prinsip kunci dan tujuan dari kebijakan iuni adalah mencapai dan mempertahankan
minimum 90% kesesuaian audit kebersihan tangan ( kesempatan, dan teknik )
C. Mengurangi angka Hospital Acquired infection
D. Menjamin semua staff mendapatkan training kebersihan tangan sebagai bagian dari training
wajib dan induksi pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Petukangan.

3. RUANG LINGKUP
Kebijakan ini berlaku untuk semua staf klinis dan non klinis termasuk staf outsorcing yang
bekerja di rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada.

4. TANGGUNG JAWAB ORGANISASI


A. Direktur Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada bertanggung jawab untuk menjamin
bahwa mekanisme telah tersedia untuk keseluruhan pelaksanaan, pengawasan, dan
peninjauan kebijakan ini. Direktur mendelegasian seluruh tanggung jawab pelaksanaan dan
implementasi kepada Direktur Medis.
B. Direktur Medis Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada bertanggung jawab untuk
menjamin bahwa semua Manager:
1) Menyebarluaskan kebijakan di area tanggung jawabnya.
2) Menerapkan kebijakan ini dalam area tanggung jawabnya.
3) Mengidentifikasi dan mengalokasikan sumber-sumber agar sesuai dengan kebijakan.
4) Menjamin semua staf diinformasikan mengenai kebijakan ini.
5) Menjamin semua staf di bawah pengawasan mereka telah mendapat pelatihan sesuai
kebutuhan kebijakan ini.
C. Kepala unit bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dalam pengelolaan di
lingkungan mereka dan harus memastikan bahwa :
1) Semua staf baru maupun yang lama mempunyai akses ke Kebijakan Kebersihan
Tangan dari Direktur Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada.
2) Tersedia SPO tertulis yang mendukung pengawasan dan kepatuhan terhadap
kebijakan cuci tangan.
3) Semua suplai ( sabun antiseptic, kertas tissue, dsb ) yang diperlukan untuk mencuci
tangan tersedia dan dig anti bila sudah habis di tempatnya.
4) Menjamin semua staf termasuk staf outsourcing (kontraktor) pelayanan terbiasa
dengan kebijakan ini
5) Menjamin bahwa staff dijadwalkan untuk mengikuti training, termasuk training
tentang hygiene tangan
D. Semua staf bertanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan dan harus menjamin :
1) Semua mengerti dan melakukan cuci tangan sesuai dengan SPO
2) Semua staff bertanggung jawab atas kebersihan tangannya dan menganjurkan
petugas kesehatan lainnya melakukan hal yang sama.
3) Menasehati pasien dan pengunjung untuk ikut serta melakukan tindakan pencegahan
pengendalian infeksi antara lain dengan cara cuci tangan.
4) Menjamin suplai cairan pembersih tangan dan material lainnya, seperti kertas tissue
selalu tersedia, termasuk untuk pengunjung.
5) Melaporkan ke Kepala Bidang ketika ada kekurangan pengetahuan atau faktor-faktor
lain yang berhubungan dengan kebersihan tangan, terutama yang meliputi fasilitas /
peralatan atau insiden-insiden yang menyebabkan kontaminasi silang.
6) Semua staf harus hadir dalam pelatihan / edukasi pengendalian infeksi.
E. Unit hospitality :
Semua suplai pencuci tangan di area publik disediakan oleh RS Bersalin Permata Sarana
Husada dan segera diganti bila sudah habis.
F. Farmasi
1) Farmasi bertanggung jawab dalam pengadaan sabun, sabun antiseptik, pencuci
tangan yang mengandung alkohol, berdasarkan nama yang telah direkomendasi oleh
Komite Pengendalian Infeksi.
2) Farmasi bertanggung jawab mensuplai barang-barang tersebut ke ruang rawat inap.
G. Komite Pengendalian Infeksi
Komite Pengendalian Infeksi bertanggung jawab untuk :
1) Menjamin bahwa kebijakan ini sesuai dengan nasihat dan panduan yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan dan lembaga internasional.
2) Tinjau ulang kebijakan jika menerima perubahan nasihat atau panduan dari
Departemen Kesehatan dan lembaga lainnya.
3) Mengembangkan dan melaksanakan semua SPO yang mendukung kebijakan ini.

H. Infection Prevention & Control Nurse (ICN)


1) Menyediakan fasilitas cuci tangan & alcohol handrub pada tempat yang mudah
diakses ( at the point of care ).
2) Melakukan perbaikan kepatuhan hygiene tangan menjadi prioritas utama organisasi.
3) Mengadopsi program multimodal hygiene tangan WHO yang meliputi perubahan
sistem, training & edukasi, evaluasi & umpan balik, peringatan di area kerja dan
iklim yangb aman serta melaksanakan program tersebut demi mencapai perbaikan
kepatuhan hygiene tangan.

5. MENCUCI TANGAN
A. Prinsip-prinsip :
1) Kedua tangan harus dicuci berdasarkan 5 momen cuci tangan
2) Kedua tangan harus harus dicuci berdasarkan 5 momen cuci tangan.
3) Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan pembersih tangan yang
mengandung alcohol, sabun cair atau cairan antiseptic. Pilihan cairan tergantung
aktivitas yang dilakukan.
4) Semua staf harus sesuai kebijakan dan panduan mencuci tangan; semua jam tangan
dan perhiasaan harus dilepaskan saat cuci tangan
5) Kuku harus dipotong pendek (0,5 cm). kuku palsu dan pewarna kuku tidak boleh
dipakai saat kontak langsung dengan pasien.
6) Luka sayat dan luka lecet harus ditutup dengan plester kedap air.
B. Teknik ( lihat diagram di bawah ini )
1) Teknik mencuci tangan yang efektif terdiri atas 3 tahap : persiapan, pencucian, dan
pengeringan (harus dalam waktu 40-60 detik).
2) Basahilah kedua tangan dibawah air mengalir sebelum menggunakan sabun cair atau
sediaan antimikroba.
3) Gunakan sabun secukupnya sampai mengenai seluruh permukaan tangan.
4) Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri dan sela-sela jari dan
sebaliknya.
5) Gosokkan telapak tangan yang satu dengan telapak tangan lainnya dan sela-sela jari
dari kedua telapak tangan.
6) Gosok punggung jari-jari ke telapak tangan dengan saling berlawanan dan jari-jari
saling bertautan.
7) Gosok dengan memutar ibu jari tangan kiri dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
8) Gosok dengan memutar ke depan dan kebelakang dengan posisi jari-jari tangan
kanan terkunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
9) Cuci kedua tangan di bawah air mengalir.
10) Keringkan kedua tangan dengan tissue sekali pakai.
11) Gunakan siku atau bekas tissue lap tangan untuk menutup kran.
12) Tangan harus digosok bersama-sama selama minimum 40-60 detik, dengan
perhatian ujung-ujung jari, kedua ibu jari, dan di sela-sela jari.
C. Alcohol Hand Rub ( lihat diagram di bawah ini )
1) Bila menggunakan pencuci tangan yang mengandung alcohol, maka tangan harus
bersih dari debu dan material organic. Kedua tangan harus digosok bersama-sama
selama minimum 20-30 detik,perhatikan khususnya ujung-ujung jari tangan, kedua
ibu jari, dan area di antara jari-jari dan sampai cairan sudah menguap dan kedua
tangan dibiarkan mongering sendiri.
2) Basahi alcohol handrub secukupnya sampai mengenai seluruh permukaan kedua
tangan.
3) Telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kid dan sela-sela jari dan
sebaliknya.
4) Gosokkan telapak tangan yang satu dengan telapak tangan lainnya dan sela-sela jari
dari kedua telapak tangan.
5) Gosok punggung jari-jari ke telapak tangan dengan saling berlawanan dan jari-jari
saling bertautan.
6) Gosok dengan memutar ibu jari tangan kiri dalam genggaman tangan kanan dan
sebaliknya.
7) Gosok dengan memutar kedepan dan kebelakang dengan posisi jari-jari tangan
kanan terkunci pada telapak tangan kiri dan sebaliknya.
8) Biarkan tangan mengering sendiri.

6. KESEMPATAN CUCI TANGAN


A. Hal ini berdasarkan 5 momen untuk kebersihan tangan dari WHO, semua petugas kesehatan
harus memperhatikan kebersihan tangan dalam semua aktivitas, ini berlaku di lingkungan
RSB Permata Sarana Husada.
B. Lima kesempatan / momen untuk kebersihan tangan dari WHO terlampir di sini. Kebersihan
tangan harus dilakukan sebagai berikut : ( liat diagram di bawah ini )
1) Sebelum menyentuh pasien
2) Sebelum melakukan tindakan bersih/aseptik
3) Sesudah terpapar dengan cairan tubuh pasien yang beresiko
4) Sesudah menyentuh pasien
5) Sesudah menyentuh benda-benda di sekeliling pasien
C. Indikasi Kebersihan tangan
1) Cuci tangan dengan sabun dan air jika tangan tampak kotor.
2) Cuci tangan dengan sabun desinfektan dan air jika tangan terkena darah atau cairan tubuh
lainnya.
3) Jika tangan tidak tampak kotor, gunakan alcohol hand rub untuk dekontaminasi tangan
secara rutin pada keadaan dibawah ini:
a. Sebelum dan sesudah menyentuh pasien. Misalnya menjabat tangan, menolong
memindahkan posisi pasien, memandikan pasien, mengukur tanda-tanda vital
pasien : suhu,, tensi, pernafasan, denyut jantung, memakai dan melepas sarung
tangan.
b. Sebelum menangani alat invasif saat perawatan / tindakan pada pasien. Misalnya :
Perawat mulut dan gigi, menyisap slym pasien, perawatan luka.
c. Mengganti balutan, memberikan injeksi subcutan, memasang infus, membuka
aliran infuse, menyiapkan makanan, menyiapkan obat, menyiapkan alat ganti
balutan, sebelum menyiapkan semua alat-alat invasif untuk perawatan/ tindakan
pada pasien, sebelum tangan berpindah ari area tubuh yang terkontaminasi ke area
tubuh yang bersih.
d. Sesudah kontak dengan cairan tubuh, membran mukosa, kulit yang tidak utuh atau
mengganti balutan. Misalnya : Perawat mulut dan gigi, menghisap slym pasien,
perawatan luka, mengganti balutan, memberikan injeksi subcutan, mengambil
sampel specimen, cairan apapun, membuka aliran infus, memasang dan melepas
slang endotracheal, mengeluarkan urine dari kantong urine, membersihkan urine,
faeces, dan muntahan, menangani sampah (pembalut, napkin, pembalut
inkontinensia), membersihkan material atau area yang terkontaminasi dan tampak
kotor ( kamar kecil/ kamar mandi, dirty room, instrument medik ).
e. Sesudah kontak dengan lingkungan pasien dan benda –benda di sekitar pasien.
Misalnya : mengganti linen tempat tidur, menghitung atau mengatur tetsan infuse,
membenarkan posisi selang infus, memegang pagar tempat tidur, meja makan
pasien, meja bedsite pasien, nurse call, selimut pasien.
f. Sebelum tangan berpindah dari area tubuh yang terkontaminasi ke area tubuh yang
bersih.
g. Sebelum menangani obat atau persiapan makan pasien.
h. Sesudah melepas sarung tangan steril maupun non steril.
i. Sabun dan alcohol tidak diperbolehkan digunakan bersamaan.
j. Jika ada pasien dengan clostridium difficile-associated diare, maka lakukan cuci
tangan dengan sabun dan air.
k. Di klinik gigi, kebersihan tangan harus dilakukan sebelum dan sesudah kontak
dengan pasien dan area kerja. Hal ini meliputi kursi, lampu, peralatan, tempat
duduk tanpa sandaran dan meja / siku.

7. CUCI TANGAN PEMBEDAHAN


A. Lakukan cuci tangan antisepsis pembedahan dengan menggunakan sabun antimicrobial atau
alcohol handrub. Tetapi lebih dianjurkan menggunakan produk yang mempunyai daya aktif
lebih panjang seperti chlorhexidine 4%.
B. Jika melakukan cuci tangan antisepsis pembedahan menggunakan sabun antimicrobial, sikat
tangan dan lengan dibawah siku selam 2-5 menit.
C. Tidak dianjurkan penggunaan kombinasi cuci tangan pembedahan dengan sikat dan alcohol
handrub secara berurutan.
D. Jika cuci tangan pembedahan menggunakan alcohol handrub, gunakan secukupnya agar
tangan dan lengan dibawah siku tetap basah. Tehnik yang digunakan untuk ackohol
handrub seperti dalam lampiran.
E. Sesudah menggunakan alcohol handrub biarkan tangan kering sendiri sebelum
menggunakan sarung tangan steril.

8. AGEN-AGEN PENCUCI TANGAN


Ada 3 tipe agen yang dapat digunakan untuk menyingkirkan mikroorganisme dari tangan : sabun,
pembersih tangan yang mengandung alcohol ( alcohol handrub ) dan cairan antiseptic.
A. Sabun
Akan menyingkirkan mikroorganisme transien secara mekanik, tetapi sedikit efeknya
terhadap mikroorganisme residen. Namun demikian, mencuci tangan dengan sabun secara
keseluruhan penting untuk mencegah infeksi silang selama kontak social. Ini dapat
dilakukan sebelum melakukan tugas-tugas rutin di unit perawatan dan setelah setiap kontak
dengan pasien. Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merekomendasi penggunaan
sabun cair dalam container dengan dosis terukur.
B. Cairan Antiseptik
1) Akan menyingkirkan mikroorganisme transien dan mengurangi mikroorganisme
residen. Sediaan yang menggandung bahan dasar Chlorhexidine terbukti lebih efektif
dibandingkan dengan cairan berbahan dasar iodine karena ini mengandung efek
residu yang mempengaruhi waktu kesempatan hidup dari banyak mikroorganisme
pada permukaan tangan.
2) Agen antimikroba harus digunakan dalam situasi-situasi yang membutuhkan
pengurangan mikroba residen, misalnya di ruang operasi atau unit-unit yang serupa,
ketika menjumpai pasien di ruang isolasi, selama wabah infeksi dan sebelum
melakukan prosedur invasive.
C. Pencuci Tangan Berbahan Dasar Alkohol
Dapat digunakan dengan cepat tanpa perlu air. Namun demikian tidak efektif
menyingkirkan kotoran tanah / spora dan hanya boleh digunakan jika tangan tampak bersih.
Pencuci tangan berbahan dasar alcohol tidak boleh digunakan pada pasien yang
teridentifikasi / dicurigai positif terdapat bakteri Clostridium difficule.

9. AGEN-AGEN PENGERING TANGAN


Di area klinik kertas tissue harus tergantung di dinding untuk mengeringkan tangan. Kertas tissue
yang berdaya serap tinggi akan menyingkirkan beberapa organism transien yang masih tertinggal
setelah selesai cuci tangan. Penggunaan pengering tangan yang panas tidak boleh digunakan di
area klinik karena akan menyebarkan bakteri di udara oleh udara lingkungan sekitar yang
bersirkulasi kembali.

10. KEBERSIHAN TANGAN PASIEN / PENGUNJUNG


Semua pasien / pengunjung harus dianjurkan memperoleh standar kebersihan tangan yang baik
untuk mencegah penularan infeksi. Staf harus menjamin bahwa pasien / pengunjung ditawarkan
kesempata mencuci tangan pada saat yang tepat.
11. PENGAWASAN DAN PENGONTROLAN
Pengontrolan kebersihan tangan berfokus pada pemenuhan
A. Teknik kebersihan tangan.
B. Kesempatan membersihkan tangan berdasarkan “ 5 momen kebersihan tangan “.
C. Kebersihan tangan ini menjadi quality indicator dari infection prevention and control.
D. Kesesuaian dengan kesempatan dan teknik kebersihan tangan akan diaudit setiap bulan.
Semua unit ikut aktif melakukan audit sendiri di unitnya. Hasil audit disampaikan ke
Departement Quality dan Infection Control Nurse.
E. Hasil dari audit akan dipresentasikan ke Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan
manajemen.
F. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi akan melakukan pengawasan dan mengawasi
kemajuan.

12. PENGELOLAAN KINERJA – ESKALASI


A. Audit Kesempatan kebersihan tangan
Pencapaian 90% atau lebih, diperlukan pada setiap Audit Kesempatan Membersihkan
Tangan. Jika target 90% tidak terpenuhi, maka lakukan analisa akar masalah, rencana tindak
lanjut dan laksanakan rencana tersebut untuk selanjutnya di evaluasi kembali.
B. Teknik Kebersihan Tangan
1) Pencapaian 90% atau lebih, diperlukan bagi semua kelompok staf untuk semua
tahapan proses membersihkan tangan (mencuci tangan dan penggunaan alcohol).
Semua staf yang mengalami kontak langsung dengan pasien atau benda-benda di
sekitar pasien harus menggunakan teknik yang benar.
2) Dokter , kepala bidang / perawat senior, perawat bagian Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi dan staf penunjang medis dan staf lainnya akan melakukan
tinjau ulang bersama manajer masing-masing setiap bulan. Jika gagal mencapai
90%, maka lakukan analisa akar masalah, rencana tindak lanjut dan laksanakan
rencana tersebut untuk selanjutnya dievaluasi kembali.

13. EDUKASI BAGI STAFF


A. SPO hand hygiene
B. SPO mencuci tangan di ruang operasi
C. Semua SPO yang berkaitan dengan prosedur-prosedur klinis

14. EDUKASI BAGI STAF


A. Edukasi staf tentang isi kebijakan ini, tekankan pada aktifitas pelayanan yang dapat
mengkontaminasi tangan petugas dan tentang keuntungan dan kerugian dari setiap jenis
cuci tangan yang dipakai demi kebersihan cuci tangan
B. Edukasi pasien dan keluarga serta pengunjung akan pentingnya kebersihan tangan dan
melakukan cuci tangan
C. Semua karyawan di Rumah Sakit Bersalin Permata Sarana Husada akan mendapatkan
pelatihan kebersihan tangan ini.

15. REFENCES
A. Depkes ( 2007 ), Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
B. World Alliance for Patient Safety. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Healthcare. First
Global Patient Safety challenge, Clean Care is Safer Care. World Health organization (2009
)
C. Boyce JM, Pittet D, et al, CDC Guideline for Hand Hygiene in Health-Care Setiings.
D. Recommendations of the Healthcare Infection control Practices Advisory Committee and
the HICPAC/SHEA/APIC/IDSA Hand hygiene Task force. Morbid Mortal Wkly Rep.
2002; 51(RR16);1-45
E. Hertfordshire Partnership NHS http;//www.hertsparts.nhs.uk/handhygienePolicv November
2005

Lampiran 1 – Definisi
Istilah Definisi
Kebersihan Tangan (hand Adalah istilah untuk setiap tindakan membersihkan tangan (cuci
hygiene) tangan, anti septik pencuci tangan dan hand rubantiseptis tangan
untuk operasi)
Membersihkan tangan Suatu tindakan melakukan kebersihan tangan secara fisik atau
mekanik yang bertujuan menyingkirkan kotoran atau
mikroorganisme
Mencuci tangan Mencuci tangan dengan sabun antimikroba dan air.
Antiseptis tangan Mengurangi atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
dengan cara menggunakan handrub atau antiseptic pencuci
tangan
Menggosok tangan ( hand Tindakan penggunaanproduk pencuci tangan berbahan dasar
rubbing ) alcohol (tanpa air)
Pengeringan tangan Mengeringkan seluruh air yang ada di tangan.
Sabun Adalah pembersih dengan bahan dasar deterjen dalam bentuk
batang dan cairan. Sabun di gunakan terutama untuk
menyingkirkan kotoran dan mikroorganisme. Sabun akan
menyingkirkan bakteritransien, tapi membuni bakteri residen.
Sabun antimikroba Mengandung unsur (contoh : chlorhexidine) yang membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme di kulit.
Microorganisme Sebuah organisme yang hanya bisa terlihat dengan mikroskop.
Microorganisme meliputi : bakteri, protozoa (hewan bersel
satu), jamur dan virus.
Petugas kesehatan Semua karyawan yang bekerja di ruma sakit
Alkohol handrub Adalah cairan pencuci tangan yang berisi alcohol
Microorganisme transien Adalah microorganisme sementara yang berpindah ke tangan
kita dan akan hilang setelah kita mencuci tangan
Microorganisme residen Adalah flora normal yang ada di tubuh kita

Lampiran 2 – Tahapan Mencuci Tangan


MENCUCI ALCOHOL PROSEDUR CUCI
TANGAN HAND RUB DAN CUCI TANGAN
RUTIN/SOSIAL TANGAN BEDAH
Tujuan Menyingkirkan Menyingkirkan Menyingkirkan Menyingkirka
mikroorganisme mikroorganisme mikroorganisme n semua
sementara sementara dan sementara dan mikroorganis
beberapa beberapa me sementara
mikroorganisme mikroorganisme dan sebagian
penghuni penghuni besar
mikroorganis
me penghuni
Desinfektan Sabun Alkohol 70% Chlorhexidine Chlorhexidine
yang digunakan 2% 4%
Lamanya 20 detik 20 detik 60 detik 2 – 5 menit
Indikasi Sebelum: Sebelum : Sebelum : Sebelum:
1. Memegan Kontak 1. Kontak 1. Prosedur
g makanan langsung dengan dengan pasien aseptic
atau pasien dengan utama,
makan gangguan misalnya di
2. Setelah Setelah : sistem ruang
kontak 1. Kontak kekebalan operasi
dengan Langsung 2. Melakukan
pasien dengan kulit prosedur 2. Sesudah :
3. Sebelum pasien. aseptic mengenaka
prosedur 2. Kontak (memasukan n sarung
non dengan kateter urin tangan
aseptik objek/ benda indwelling,kat steril ketika
mati secara eter vena memasukan
Sesudah : langsung di perifer, dsb) kateter
1. Mengguna sekitar intravascula
kan toilet pasien. r sentral,
atau 3. Kontak selang ke
membantu dengan dada,
pasien di cairan tubuh, rongga
toilet membran pleura, dll.
2. Kontak mukosa, kulit
dengan yang tidak
pasien utuh, dan
pembalut
3. Kontak luka jika
dengan kedua tangan
peralatan tidak nampak
bekas kotor
pakai melepaskan
4. Kontak sarung
dengan tangan.
hidung 4. Ketika
atau mulut memindahka
(misalnya: n dari bagian
bersin atau tubuh yang
batuk) kotor ke
5. Kontak bagian tubuh
dengan yang bersih
kotoran : selama
debu atau perawatan
oli pasien.
6. Setelah 5. Jika setelah
merawat terjadi
pasien kontak
yang dengan
tercemar lingkungan
clostridiu pasien, maka
m difficule kedua tangan
7. Ketika harus di
kedua bersihkan
tangan ketika
terlihat meninggalka
kotor n tempat
tidur atau
kamar pasien

Mengeringkan Menggunakan Tidak ada kertas Menggunakan Menggunakan


tangan kertas tissue tissue kertas tissue handuk streil

Lampiran 3 – Lokasi Sabun, Sabun Antiseptik dan Alkohol Hand rub DI Rumah Sakit
Semua toilet akan dilengkapi dengan sabun dan kertas tissue atau alat pengering tangan, semua tempat
cuci tangan klinikal dilengkapi dengan sabun, cairan chlorhexidine dan kertas tissue, kecuali untuk
tempat-tempat yang memerlukan tambahan chlorhexidine 4% :
1. Emergensi – ruang resusitasi
2. Emergensi – ruang tindakan
3. Poliklinik gigi
4. Poliklinik – ruang tindakan / pengobatan
5. Poliklinik – ruang tindakan / pengobatan kasus gastrointestinal
6. Ruang operasi – endoskopi
7. HCU – tempat cuci tangan ukuran sedang
8. Lantai 12 – Kamar Bersalin
Tempat cuci tangan di ruang operasi – hanya chlorhexidine 4% yang diizinkan. Di semua ruang kotor
dilengkapi dengan sabun, cairan disinfektans cuci tangan yang mengandung chlorhexidine 2% dan
kertas tissue dekat tempat cuci tangan.
Alcohol hand rub ditempatkan di :
1. Semua kamar operasi
2. Setiap Poliklinik
3. Setiap tempat tidur pasien di ruang rawat inap
4. Di Nurse station
5. Di ruang kerja klinik lainnya
6. Di area pengunjung dan ruang tunggu
Poster
1. Tempatkan Poster teknik cuci tangan di semua wastafel
2. Tempatkan poster 5 moment di semua area klinik

Lampiran 4 – teknik cuci tangan pembedahan dengan alcohol handrub


Ditetapkan di : Palangka Raya
Pada tanggal : Mei 2018

Direktur RSU Kelas D Kota Palangka Raya

dr. ABRAM SIDI WINASIS


NIP: 19760824 200801 1 022

Anda mungkin juga menyukai