Anda di halaman 1dari 18

PANDUAN

KEBERSIHANTANGAN (HAND HYGIENE)

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK


AGUNG MULIA PACITAN
2018
RUMAH SAKIT IBU & ANAK AGUNG MULIA
Jl. Sasuit Tubun No.25 Kel. Sidoharjo Kec/Kab. Pacitan
Telp. (0357) 884466 Fax. 887301
Email : Rs.Agungmulia@yahoo.com Kode Pos 63514

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AGUNG MULIA PACITAN
NOMOR : 032/KPTS/RSIA-AM/4/2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AGUNG MULIA PACITAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AGUNG MULIA PACITAN


Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan mendukung
terwujudnya pelayanan yang menjamin keselamatan pasien di
Rumah Sakit perlu adanya Panduan Kebersihan Tangan
(HandHygiene) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Agung Mulia
Pacitan;

b. Bahwa untuk mewujudkan Program Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) yang mengutamakan keselamatan
pasien dengan membudayakan kebersihan tangan (Hand
Hyegiene);

c. Bahwa dalam rangka melaksanakan kegiatan pada huruf a dan b


konsideran menimbang ini, maka perlu menetapkan Panduan
Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Agung Mulia Pacitan dalam suatu keputusan.

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tentang Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit;

3 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor


1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit;

4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007


tentang Pedoman Managemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) di Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;

6. Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan Agung Mulia Pacitan


Nomor 45/KPTS/YIAMM/X/2018 tahun 2018 tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Ibu Dan Anak Agung Mulia
Pacitan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Agung Mulia Pacitan
tentang Pemberlakuan Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Agung Mulia Pacitan sebagaimana
tercantum dalam Keputusan ini.

Kedua : Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Agung Mulia Pacitan digunakan sebagai acuan dalam tertib
administrasi di lingkungan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Agung Mulia
Pacitan

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila


dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam ketetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Di Tetapkan di Pacitan
Pada Tanggal 09 Agustus 2018
Direktur RSIA Agung Mulia Pacitan

dr. Zulfa Hasanah, Sp.KK


KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang
telah dikaruniakan sehingga Panduan Kebersihan Tangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Madiun ini dapat selesai disusun.

Panduan Kebersihan Tangan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan bagi petugas rumah
sakit. Panduan ini sangat penting untuk membantu sistematika kerja petugas agar terhindar
dari infeksi nosokomial serta meningkatkan mutu pelayanan di semua unit pada umumnya.

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Panduan Kebersihan Tangan Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Madiun ini.

Pacitan,

Tim Penyusun
BAB I
DEFINISI

1. Kebersihan tangan(hand hygiene): setiap metode yang bertujuan untuk menghilangkan


atau menghancurkan mikroorganisme pada tangan. Kebersihan tangan dapat dilakukan
dengan mencuci tangan menggunakan sabun (handwash), dan dengan mencuci tangan
kering (handrub) menggunakan larutanberbasis alkohol (handrubbing).
2. Mencuci tangan (handwash): membersihkan seluruh permukaan tangan secara kuat
dalam waktu singkat dengan sabun, diikuti dengan pembilasan di bawah aliran air
3. Mencuci tangan kering (handrubbing): membersihkan seluruh permukaan tangan dengan
menggunakan handrub berbasis alkohol atau bahan antiseptik lain tanpa menggunakan
air.
4. Handrub: antiseptik berbasis alcohol atau bahan antiseptic lain untuk membersihkan
tangan yang bereaksi cepat menghilangkan sementara atau mengurangi mikroorganisme
dan melindungi kulit tanpa mennggunakan air. Cairan ini biasanya mengandung alkohol
60-90%, pelembab (emmolient), pewangi dan sering disertai antiseptik tambahan yang
memiliki aksi residual.
5. Antiseptik: bahan kimia yang diaplikasikan di atas kulit atau jaringan hidup lainnya
untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme, sehingga mengurangi jumlah
hitung bakteri total. Bahan antiseptik adalah :

a. Alkohol 60-90% (etil dan isopropyl atau metil alkohol).


b. Klorheksidin glukonat 2-4%
c. Klorheksidin glukonat dalam berbagai konsentrasi.
d. Yodium 3%
e. Iodofor 7.5-10% berbagai konsentrasi.
f. Kloroksilenol 0.5-4% .
g. Triklosan 0.2-2%
6. Air bersih: air yang secara alami atau kimiawi dibersihkan dan disaring sehingga aman
untuk diminum, serta untuk pemakaian lainnya karena memenuhi standar kesehatan yang
ditetapkan. Pada keadaan minimal, air bersih harus bebas dari mikroorganisme indikator
dan memiliki turbiditas rendah (jernih, tidak berkabut).
7. Pelembab (emollient): cairan organik, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang
ketika ditambahkan pada handrub dan lotion tangan akan melunakkan kulit dan
membantu mencegah kerusakan kulit (keretakan, kekeringan, iritasi, dan dermatitis)
akibat pencucian tangan dengan sabun yang sering dan air.
8. Sabun: produk-produk pembersih yang menurunkan tegangan permukaan sehingga
membantu melepaskan kotoran, debris dan mikroorganisme yang melekat sementara pada
tangan. Sabun biasa memerlukan gosokan untuk melepas mikroorganisme secara
mekanik, sementara sabun antiseptik selain melepas juga membunuh atau menghambat
pertumbuhan dari hampir sebagian besar mikroorganisme.
9. Flora transien: mikroorganisme yang diperoleh melalui kontak dengan pasien, petugas
kesehatan atau permukaan yang terkontaminasi selama bekerja. Mikroorganisme ini
tinggal di lapisan luar kulit dan terangkat sebagian dengan mencuci tangan menggunakan
sabun biasa dan air.
10. Flora residen: mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di
dalam folikel rambut, dan tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, bahkan dengan pencucian
dan pembilasan keras dengan sabun dan air bersih. Pada sebagian besar kasus, flora
residen, sangat kecil kemungkinannya terkait dengan penyakit infeksi yang menular dari
udara, seperti flu burung.Tangan atau kuku dari sejumlah petugas kesehatan dapat
terkolonisasi pada lapisan dalam oleh mikroorganisme yang menyebabkan infeksi seperti
Staphylococcus aureus, bakteri batang Gram negatif atau ragi.
11. Cuci tangan steril: cuci tangan dengan menggunakan sabun dan air dan antiseptik dari
ujung jari sampai siku yang dilakukan sebelum operasi oleh petugas operasi untuk
mengurangi mikroorganisme yang ada di tangan. Cuci tangan steril ada dua macam, yaitu
cuci tangan steril dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handscrub), dan cuci tangan
steril tanpa air mengalir atau menggunakan cairan berbasis alkohol (handrub)

BAB II
RUANG LINGKUP

Adapun lingkup panduan mencuci tangan adalah:

1. Metode kebersihan tangan

Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan sabun (handwashing) ataupun


tidak yaitu dengan handrub berbasis alcohol/antiseptik (handrubbing).Teknik handwashing dan
handrubbing memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.Handwashing merupakan metode
yang dapat digunakan pada tangan yang terlihat kotor, termasuk jika berkontak dengan cairan
tubuh.Teknik ini membutuhkan waktu yang relatif panjang dalam pelaksanaannya, yaitu sekitar
40 hingga 60 detik. Metode handrubbing tidak dapat dilakukan pada tangan yang kotor dan
berkontak dengan cairan tubuh, namun teknik ini memiliki kelebihan berupa pelaksanaan yang
membutuhkan waktu lebih singkat, yaitu sekitar 20 hingga 30 detik, lebih cepat kering, dan
dengan adanya kandungan alkohol, dapat melindungi seluruh permukaan tangan hingga bagian
kuku.

2. Langkah-langkah kebersihan tangan

Langkah-langkah melakukan kebersihan tangan mengacu pada pedoman dari Depkes dan
WHO 2009 yaitu menggunakan cuci tangan dengan tehnik enam langkah.

3. Saat tepat mencuci tangan

Saat tepat mencuci tangan mengacu pada pedoman dari Depkes dan WHO 2009 yaitu 5
moment cuci tangan:
a. sebelum kontak dengan pasien
b. sebelum melakukan tindakan aseptik
c. setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
d. setelah kontak dengan pasien
e. setelah kontak dengan lingkungan pasien.

4. Cuci tangan steril/bedah

Cara melakukan cuci tangan steril sebelum pembedahan mengacu pada WHO 2009 yang
memiliki dua tehnik yaitu handscrub dan handrub.

 Handrub steril : suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan


handrub yang mengandungchlorhexidine gluconat 4% tanpa menggunakan air
 Handscrub steril : suatu prosedur tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan
sabun antiseptik atau yang mengandungchlorhexidine gluconat 4% dengan
menggunakan air.

5. Pemantauan cara mencuci tangan

Pemantauan cara mencuci tangan mengacu pada WHO 2009 dan dilaporkan setiap bulan.

6. Sosialisasi cuci tangan

Sosialisasi cuci tangan diberikan kepada karyawan, pasien, keluarga dan pengunjung
RS.Sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode seperti presentasi, demonstrasi, leafet, dan
poster cuci tangan.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Jenis-Jenis Cuci Tangan

1. Cuci tangan denganair mengalir (Handwash) yaitu cuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir (40 – 60 detik)
a. Cuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik.
b. Cuci tangan dilakukan jika tangan terlihat kotor atau terkontaminasi cairan tubuh,
sebelum makan dan setelah dari kamar mandi/toilet.
2. Cuci tangan kering (handrubbing)yaitu cuci tangan dengan menggunakan cairan berbasis
alcohol atau bahan antiseptic lainnya (20 – 30 detik), menggunakan handrub, dilakukan
saat tangan tidak terlihat kotor.
3. Cuci tangan steril(2 – 6 menit), menggunakan sabun dan handrub , saat akan melakukan
tindakan pembedahan.

B. Langkah-Langkah Hand Hygiene

Langkah-langkah cuci tangan dengan sabun (handwash) dan handrub hampir sama.
Waktu cuci tangan dengan sabun atau handwashlebih lama yaitu 40 – 60 detik, sedangkan
handrubbing lebih singkat yaitu 20 – 30 detik.

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir (handwash)


Mencuci tangan dengan menggunakan media sabun antimikrobial dan di bawah air
mengalir yang dilakukan selama 40 detik – 60 detik dengan teknik 6 langkah:

a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan semua
aksesoris lainnya).
b. Nyalakan kran air kemudian basahi kedua tangan sampai setinggi pertengahan lengan
bawah sampai merata atau terbasahi semuanya.
c. Ambil sabun dan tuangkan ke telapak tangan secukupnya (± 5 cc setara 1-2 semprotan
kontainer sabun)
 Langkah 1 : mengosok dengan cara telapak tangan ketemu telapak tangan
gosok memutar berlawanan arah jarum jam
 Langkah 2 : menggosok dengan cara telapak tangan kanan diatas punggung
tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin, gantian tangan satunya
 Langkah 3 : mengosok dengan cara telapak dengan telapak dengan jari-jari
saling menjalin
 Langkah 4 : menggosok dengan cara punggung jari-jari pada telapak tangan
berlawanan dengan jari-jari saling mengunci
 Langkah 5 : menggosok dengan cara gosok memutar dengan ibu jari mengunci
pada telapak kanan dan sebaliknya
 Langkah 6 : menggosok dengan cara gosok memutar kearah berlawanan jarum
jam dengan jari-jari tangan kanan menguncup pada telapak tangan kiri dan
sebaliknya

d. Bilas di bawah air mengalir sampai tangan bersih.


e. Ambil kertas tisu secukupnya (satu lembar) kemudian keringkan tangan.
f. Tutup kran air menggunakan tisu yang telah dipakai.
g. Buang bekas tisu ke tempat sampah non infeksius (plastik warna hitam).

Gambar : Cuci Tangan 6 Langkah (Handwash)

2. Cuci tangan kering (handrubbing)


Mencuci tangan dengan menggunakan media cairan desinfektan berbahan dasar alkohol
atau antiseptic lainnya dilakukan selama 20 detik – 30 detik dengan tehnik 6 langkah :
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan semua
aksesoris lainnya)
b. Ambil cairan handrub dan tuangkan ke telapak tangan secukupnya (± 5cc).
 Langkah 1 : mengosok dengan cara telapak tangan ketemu telapak tangan
gosok memutar berlawanan arah jarum jam
 Langkah 2 : menggosok dengan cara telapak tangan kanan diatas punggung
tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin, gantian tangan satunya
 Langkah 3 : mengosok dengan cara telapak dengan telapak dengan jari-jari
saling menjalin
 Langkah 4 : menggosok dengan cara punggung jari-jari pada telapak tangan
berlawanan dengan jari-jari saling mengunci
 Langkah 5 : menggosok dengan cara gosok memutar dengan ibu jari mengunci
pada telapak kanan dan sebaliknya
 Langkah 6 : menggosok dengan cara gosok memutar kearah berlawanan jarum
jam dengan jari-jari tangan kanan menguncup pada telapak tangan kiri dan
sebaliknya

Gambar : Cuci Tangan 6 Langkah (Handrubbing)


3. Cuci tangan steril (Surgical Handwash) pada tindakan operasi :
a. Proses menghilangkan atau menghancurkan mikroorganisme transien dan
mikroorganisme yang tinggal di lapisan kulit yang lebih dalam serta di dalam folikel
rambut yang tidak dapat di hilangkan seluruhnya (flora residen).
b. Membersihkan tangan dengan menggunakan cairan chlorhexidine dengan prosedur
tertentu agar tangan dan lengan bagian bawah bebas dari mikroorganisme yang
dilakukan selama lebih kurang 5 menit dengan tehnik :
 Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan
semua aksesoris lainnya).
 Petugas melakukan cuci tangan bedah kering (handrub ) dengan langkah dibawah
ini :
1. Tuangkan sekitar 5ml chlorhexidine ditelapak tangan kiri dengan
menggunakan siku lengan kanan untuk mengoperasikan dispenser.
2. Masukan jari-jari tangan kanan tepat di handrub untuk dekontaminasi bawah
kuku (5 detik).
3. Gosok punggung tangan kanan secara melingkar pada lengan sampai ke siku
(10-15 detik).
4. Tuangkan sekitar 5 ml (3 dosis) chlorhexidine di telapak tangan kanan
dengan menggunakan siku lengan kiri untuk mengoperasikan dispenser.
5. Masukkan jari – jari tangan kiri tepat di handrub untuk dekontaminasi bawah
kuku (5 detik).
6. Gosok punggung tangan kiri secara melingkar pada lengan sampai siku (10-
15 detik)
7. Tuangkan sekitar 5 ml (3 dosis) chlorhexidine di telapak tangan kanan,
dengan menggunakan siku lengan anda yang lain untuk mengoperasikan
dispenser.
8. Ratakan alcohol dengan kedua telapak tangan hingga pergelangan tangan
dengan gerakan berputar.
9. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan menggunakan tangan
kanan dan sebaliknya.
10. Gosok kedua telapak tangan dan sela – sela jari.
11. Jari – jari- sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan lakukan
penggosokan.
12. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya.
13. Setelah tangan kering pakaian bedah dan sarung tangan steril dapat
digunakan
 Petugas melakukan cuci tangan bedah dengan sabun dan air mengalir (handscrub) dengan
tehnik berikut :
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan seperti cincin, jam dan gelang
b. Gulung lengan baju hingga atas siku.
c. Basahi tangan hingga siku dengan air mengalir, jaga posisi tangan lebih tinggi dari
lengan untuk menghindari kotaminasi ulang oleh air dari arah siku dan mencegah
kontaminasi tangan dari bakteri pada sabun dan air.
d. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3-5ml (satu kali pompa) pada telapak tangan
kiri untuk menyabuni seluruh permukaan tangan yang telah dibasahi pada telapak
tangan .
e. Ratakan cairan antiseptik pada kedua tangan.
f. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
g. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari.
h. Gosok jari-jari kedua tangan dengan posisi saling mengait.
i. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya.
j. Gosok ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dengan gerakan memutar
dan sebaliknya
k. Tuangkan cairan antiseptik cuci tangan 3-5ml (satu kali pompa) pada tangan kanan.
l. Gosok sisi lengan kiri pergelangan ke arah siku (satu arah, jangan bolak balik) dengan

m. Gosok sisi lengan kanan dari pergelangan ke arah siku (satu arah jangan bolak
balik)dengan gerakan memutar selama 1 menitJaga posisi tangan tetap diatas siku
setiap saat.Jika tangan menyentuh sesuatu setiap saat,prosedur cuci tangan bedah
harus diperpajang 1menit pada bagian yang terkontaminasi.
n. Bilas tangan dan lengan dengan mengalirkan air satu arah dari ujung jari ke arah siku
tanpa menyentuh antara lengan yang satu dengan yang lain. Jangan membalikan arah
posisi lengan di aliran air selama prosedur cuci tangan usahakan agar air tidak
menciprat ke pakaian bedah.
o. Lanjutkan ke ruang operasi dengan posisi tangan tetap diatas siku
p. Keringkan tangan menggunakan handuk steril.
gerakan memutar selama 1 menit.

.
C.5 (Lima) Saat Tepat
Merupakan Mencuci Tangan (5 Moment Hand Hygiene), yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum melakukan tindakan/prosedur aseptik.
3. Setelah terkena atau resiko terpapar cairan tubuh (darah, urine, sputum, keringat,
muntah, dll).
4. Sesudah kontak dengan pasien.
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien dan semua peralatan yang digunakan
untuk perawatan pasien
Gambar5 Momen Cuci Tangan

D. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan tangan

1. Cincin, jam tangan dan aksesoris lain harus dilepas ketika cuci tangan
2. Penggunaan cat kuku dan perhiasan tidak diperkenankan bagi semua petugas kesehatan.
Daerah di bawah kuku dan kuku yang panjang berperan sebagai reservoir bakteri Gram
negative, jamur dan bakteri pathogen lainnya.Kuku harus dijaga tetap pendek dan tidak
melebihi 3 mm dari ujung jari.
3. Frekuensi dan metode cuci tangan bervariasi tergantung dengan unit kerja dan tugas yang
dilakukan.
4. Sabun antiseptik digunakan untuk cuci tangan sebelum melakukan prosedur invasive, saat
tangan terkontaminasi dan selama terjadi kejadian luar biasa.
5. Handrub berbasis alkohol tersedia di unit kerja dan dapat digunakan sebagai pengganti
cuci tangan. Cara penggunaannya dengan cara menekan pompa dispenser handrub satu
kali ( + 5ml) dan digosokkan merata ke seluruh bagian tangan. Handrub berbasis alkohol
tidak dapat digunakan jika tangan terlihat kotor.

E. Upaya meningkatkan kebersihan Tangan

Mencuci tangan telah dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting untuk mengurangi
penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.Masalah yang selalu timbul adalah sulitnya
membuat perilaku petugas kesehatan patuh pada praktek mencuci tangan. Cara meningkatkan
keberhasilan upaya kepatuhan kebersihan tangan adalah :
1. Menyebarluaskan panduan terbaru mengenai praktek menjaga kebersihan tangan.
2. Melibatkan Pimpinan/Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak dalam
diseminasi dan penerapan pedoman kebersihan tangan.
3. Menggunakan teknik pendidikan yang efektif melalui supervisor di tiap unit dengan
melaksanakan edukasi, monitoring, dan umpan balik positif.
4. Mempertimbangkan kenyamanan petugas dan pilihan efektif untuk menjaga
kebersihan tangan sehingga petugas lebih mudah mematuhinya.

BABIV
DOKUMENTASI

Dokumentasi Hand Hygiene dilakukan dengan cara melakukan audit hand hygiene yang
dilakukan tiap 1 bulan sekali.
1. Observasi atau monitoring dapat dilakukan setiap waktu oleh IPCLN dan atau IPCN.
2. Perhitungan dilakukan bersama-sama IPCN dan dilaporkan ke ketua Komite PPI untuk
dibahas bersama anggota komite PPI
3. Konsep tools monitoring mengacu pada referensi yang terkini (WHO 2009) yaitu penilaian
kepatuhan kebersihan tangan mengacu pada konsep lima langkah tepat mencuci tangan
(five moment).
4. Cara perhitungan :
a. Lakukan penjumlahan pada masing – masing profesi yang melakukan
b. Jumlahkan semua tindakan yang dilakukan
c. Jumlahkan semua kesempatan yang dilakukan
d. Bagi total tindakan dengan kesempatan
e. Kalikan dengan 100 persen.

Totalt 100 % = ℎ (%)

f. Kepatuhan kebersihan tangan rumah sakit adalah penjumlahan semua kepatuhan


berdasarkan profesi di bagi total profesi yang di obesrvasi kali 100 persen

ℎ ℎ 100%

5. Prosedur observasi harus :


a. Data anonim, rahasia
b. Observasi langsung, terbuka, objektif
c. Izin kepada koordinator
d. Privasi pasien
e. Tidak mengganggu pelayanan
f. Tidak pada situasi emergensi
g. Berdiri dekat pelayanan terjadi
h. Tidak memakai jam tangan, perhiasan
i. Kualitas cuci tangan tidak dinilai
j. Yang diamati: hanya saat pemberian pelayanan terhadap pasien
6. Setiap bulan minimal diamati 200 kesempatan per periode observasi dan per unit observasi
(lokasi, pengelompokan profesi) :
a. 100 kesempatan untuk perawat.
b. 40 kesempatan untuk dokter umum dan spesialis
c. 30 kesempatan untuk penunjang medis
d. 30 kesempatan untuk staf lain (keamanan, kebersihan dan laundry)
7. Penilaian termasuk pada handwash dan handrub
DAFTAR PUSTAKA

1. Depkes RI, 2011, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi Emerging Infectious
Disease, Jakarta.

2. CDC-MMWR, 2002, Guidelines for hand hygiene in health care setting,Washington DC.

3. WHO, 2009, WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care,Geneva.

Anda mungkin juga menyukai