KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AGUNG MULIA PACITAN
NOMOR : 032/KPTS/RSIA-AM/4/2018
TENTANG
PEMBERLAKUAN PANDUAN KEBERSIHAN TANGAN (HAND HYGIENE)
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK AGUNG MULIA PACITAN
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Agung Mulia Pacitan
tentang Pemberlakuan Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) di
Rumah Sakit Ibu dan Anak Agung Mulia Pacitan sebagaimana
tercantum dalam Keputusan ini.
Kedua : Panduan Kebersihan Tangan (Hand Hygiene) di Rumah Sakit Ibu dan
Anak Agung Mulia Pacitan digunakan sebagai acuan dalam tertib
administrasi di lingkungan Rumah Sakit Ibu Dan Anak Agung Mulia
Pacitan
Di Tetapkan di Pacitan
Pada Tanggal 09 Agustus 2018
Direktur RSIA Agung Mulia Pacitan
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang
telah dikaruniakan sehingga Panduan Kebersihan Tangan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Madiun ini dapat selesai disusun.
Panduan Kebersihan Tangan ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan bagi petugas rumah
sakit. Panduan ini sangat penting untuk membantu sistematika kerja petugas agar terhindar
dari infeksi nosokomial serta meningkatkan mutu pelayanan di semua unit pada umumnya.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan
semua pihak dalam menyelesaikan Panduan Kebersihan Tangan Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Madiun ini.
Pacitan,
Tim Penyusun
BAB I
DEFINISI
BAB II
RUANG LINGKUP
Langkah-langkah melakukan kebersihan tangan mengacu pada pedoman dari Depkes dan
WHO 2009 yaitu menggunakan cuci tangan dengan tehnik enam langkah.
Saat tepat mencuci tangan mengacu pada pedoman dari Depkes dan WHO 2009 yaitu 5
moment cuci tangan:
a. sebelum kontak dengan pasien
b. sebelum melakukan tindakan aseptik
c. setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
d. setelah kontak dengan pasien
e. setelah kontak dengan lingkungan pasien.
Cara melakukan cuci tangan steril sebelum pembedahan mengacu pada WHO 2009 yang
memiliki dua tehnik yaitu handscrub dan handrub.
Pemantauan cara mencuci tangan mengacu pada WHO 2009 dan dilaporkan setiap bulan.
Sosialisasi cuci tangan diberikan kepada karyawan, pasien, keluarga dan pengunjung
RS.Sosialisasi dilakukan dengan berbagai metode seperti presentasi, demonstrasi, leafet, dan
poster cuci tangan.
BAB III
TATA LAKSANA
1. Cuci tangan denganair mengalir (Handwash) yaitu cuci tangan menggunakan sabun dan
air mengalir (40 – 60 detik)
a. Cuci tangan dengan menggunakan sabun antiseptik.
b. Cuci tangan dilakukan jika tangan terlihat kotor atau terkontaminasi cairan tubuh,
sebelum makan dan setelah dari kamar mandi/toilet.
2. Cuci tangan kering (handrubbing)yaitu cuci tangan dengan menggunakan cairan berbasis
alcohol atau bahan antiseptic lainnya (20 – 30 detik), menggunakan handrub, dilakukan
saat tangan tidak terlihat kotor.
3. Cuci tangan steril(2 – 6 menit), menggunakan sabun dan handrub , saat akan melakukan
tindakan pembedahan.
Langkah-langkah cuci tangan dengan sabun (handwash) dan handrub hampir sama.
Waktu cuci tangan dengan sabun atau handwashlebih lama yaitu 40 – 60 detik, sedangkan
handrubbing lebih singkat yaitu 20 – 30 detik.
a. Lepaskan semua perhiasan yang ada di tangan (cincin, jam tangan, gelang dan semua
aksesoris lainnya).
b. Nyalakan kran air kemudian basahi kedua tangan sampai setinggi pertengahan lengan
bawah sampai merata atau terbasahi semuanya.
c. Ambil sabun dan tuangkan ke telapak tangan secukupnya (± 5 cc setara 1-2 semprotan
kontainer sabun)
Langkah 1 : mengosok dengan cara telapak tangan ketemu telapak tangan
gosok memutar berlawanan arah jarum jam
Langkah 2 : menggosok dengan cara telapak tangan kanan diatas punggung
tangan kiri dengan jari-jari saling menjalin, gantian tangan satunya
Langkah 3 : mengosok dengan cara telapak dengan telapak dengan jari-jari
saling menjalin
Langkah 4 : menggosok dengan cara punggung jari-jari pada telapak tangan
berlawanan dengan jari-jari saling mengunci
Langkah 5 : menggosok dengan cara gosok memutar dengan ibu jari mengunci
pada telapak kanan dan sebaliknya
Langkah 6 : menggosok dengan cara gosok memutar kearah berlawanan jarum
jam dengan jari-jari tangan kanan menguncup pada telapak tangan kiri dan
sebaliknya
m. Gosok sisi lengan kanan dari pergelangan ke arah siku (satu arah jangan bolak
balik)dengan gerakan memutar selama 1 menitJaga posisi tangan tetap diatas siku
setiap saat.Jika tangan menyentuh sesuatu setiap saat,prosedur cuci tangan bedah
harus diperpajang 1menit pada bagian yang terkontaminasi.
n. Bilas tangan dan lengan dengan mengalirkan air satu arah dari ujung jari ke arah siku
tanpa menyentuh antara lengan yang satu dengan yang lain. Jangan membalikan arah
posisi lengan di aliran air selama prosedur cuci tangan usahakan agar air tidak
menciprat ke pakaian bedah.
o. Lanjutkan ke ruang operasi dengan posisi tangan tetap diatas siku
p. Keringkan tangan menggunakan handuk steril.
gerakan memutar selama 1 menit.
.
C.5 (Lima) Saat Tepat
Merupakan Mencuci Tangan (5 Moment Hand Hygiene), yaitu:
1. Sebelum kontak dengan pasien.
2. Sebelum melakukan tindakan/prosedur aseptik.
3. Setelah terkena atau resiko terpapar cairan tubuh (darah, urine, sputum, keringat,
muntah, dll).
4. Sesudah kontak dengan pasien.
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien dan semua peralatan yang digunakan
untuk perawatan pasien
Gambar5 Momen Cuci Tangan
1. Cincin, jam tangan dan aksesoris lain harus dilepas ketika cuci tangan
2. Penggunaan cat kuku dan perhiasan tidak diperkenankan bagi semua petugas kesehatan.
Daerah di bawah kuku dan kuku yang panjang berperan sebagai reservoir bakteri Gram
negative, jamur dan bakteri pathogen lainnya.Kuku harus dijaga tetap pendek dan tidak
melebihi 3 mm dari ujung jari.
3. Frekuensi dan metode cuci tangan bervariasi tergantung dengan unit kerja dan tugas yang
dilakukan.
4. Sabun antiseptik digunakan untuk cuci tangan sebelum melakukan prosedur invasive, saat
tangan terkontaminasi dan selama terjadi kejadian luar biasa.
5. Handrub berbasis alkohol tersedia di unit kerja dan dapat digunakan sebagai pengganti
cuci tangan. Cara penggunaannya dengan cara menekan pompa dispenser handrub satu
kali ( + 5ml) dan digosokkan merata ke seluruh bagian tangan. Handrub berbasis alkohol
tidak dapat digunakan jika tangan terlihat kotor.
Mencuci tangan telah dianggap sebagai salah satu tindakan terpenting untuk mengurangi
penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi.Masalah yang selalu timbul adalah sulitnya
membuat perilaku petugas kesehatan patuh pada praktek mencuci tangan. Cara meningkatkan
keberhasilan upaya kepatuhan kebersihan tangan adalah :
1. Menyebarluaskan panduan terbaru mengenai praktek menjaga kebersihan tangan.
2. Melibatkan Pimpinan/Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Iskak dalam
diseminasi dan penerapan pedoman kebersihan tangan.
3. Menggunakan teknik pendidikan yang efektif melalui supervisor di tiap unit dengan
melaksanakan edukasi, monitoring, dan umpan balik positif.
4. Mempertimbangkan kenyamanan petugas dan pilihan efektif untuk menjaga
kebersihan tangan sehingga petugas lebih mudah mematuhinya.
BABIV
DOKUMENTASI
Dokumentasi Hand Hygiene dilakukan dengan cara melakukan audit hand hygiene yang
dilakukan tiap 1 bulan sekali.
1. Observasi atau monitoring dapat dilakukan setiap waktu oleh IPCLN dan atau IPCN.
2. Perhitungan dilakukan bersama-sama IPCN dan dilaporkan ke ketua Komite PPI untuk
dibahas bersama anggota komite PPI
3. Konsep tools monitoring mengacu pada referensi yang terkini (WHO 2009) yaitu penilaian
kepatuhan kebersihan tangan mengacu pada konsep lima langkah tepat mencuci tangan
(five moment).
4. Cara perhitungan :
a. Lakukan penjumlahan pada masing – masing profesi yang melakukan
b. Jumlahkan semua tindakan yang dilakukan
c. Jumlahkan semua kesempatan yang dilakukan
d. Bagi total tindakan dengan kesempatan
e. Kalikan dengan 100 persen.
ℎ ℎ 100%
1. Depkes RI, 2011, Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Kesiapan Menghadapi Emerging Infectious
Disease, Jakarta.
2. CDC-MMWR, 2002, Guidelines for hand hygiene in health care setting,Washington DC.