Anda di halaman 1dari 16

DOKUMEN PROGRAM PENCEGAHAN

DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

PUSKESMAS SEHAT SELALU

TAHUN 2019

1
LEMBAR PENGESAHAN

PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI


PUSKESMAS SEHAT SELALU
TAHUN 2019

Telah disahkan pada :


Hari : Senin
Tanggal : 31 Desember 2018
Tempat : Malang

Ketua Tim PPI Infection Prevention Control


Puskesmas……….. Nurse (IPCN),

dr. ……………… Ns. ……………

Mengetahui,
Kepala Puskesmas ……………

. ……………….

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmat yang telah
dikaruniakan kepada penyusun, sehingga Pedoman Pelayanan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI) Puskesmas Sehat Selalu ini dapat terselesaikan.
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi ini berisikan tentang program
tahunan Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi terkait rincian kegiatan, jadwal
pelaksanaan serta anggaran.
Kami menyadari bahwa penulisan Program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari para pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan program
ini.

Malang, Desember 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan
D. Pelaksanaan Kegiatan dan Sasaran
E. Anggaran Kegiatan
F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
G. Pencatatan dan Pelaporan
H. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan

4
KOP PUSKESMAS

A. Latar Belakang
Infeksi nosokomial merupakan infeksi silang yang terjadi akibat
perpindahan mikroorganisme melalui petugas kesehatan dan alat yang dipergunakan
saat melakukan tindakan. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau
cairan tubuh yang disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi
yang muncul selama seseorang tersebut dirawat di fasyankes dan mulai
menunjukkan suatu gejala selama seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat
disebut infeksi nosokomial. Secara umum, pasien yang masuk fasyankes dan
menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam menunjukkan bahwa masa
inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk fasyankes, dan infeksi yang
baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada di fasyankes baru disebut
infeksi nosokomial.
Healthcare Associated Infections (HAIs) banyak terjadi di seluruh dunia
dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang
karena penyakit-penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian
yang yang dilakukan oleh WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55
puskesmas dari 14 negara yang berasal dari Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara
dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi nosokomial dengan Asia Tenggara
sebanyak 10,0%.
Infeksi nosokomial dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar
tubuh. Infeksi endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang
sudah ada didalam tubuh dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self
infection atau auto infection, sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan
oleh mikroorganisme yang berasal dari fasyankes dan dari satu pasien ke pasien
lainnya.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang berhubungan dengan
pelayanan kesehatan merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu
pelayanan fasyankes. Sebab salah satu indikator mutu pelayanan fasyankes adalah
rendahnya angka infeksi di fasyankes. Untuk mencapai rendahnya angka infeksi,
maka perlu dibuat suatu program PPI puskesmas.
Klinik adalah tempat pasien mendapatkan terapi dan perawatan agar sembuh
dari penyakit yang diderita. Selain untuk mencari kesembuhan, puskesmas juga
merupakan sumber bagi berbagai macam penyakit yang berasal dari penderita
maupun dari pengunjung yang berstatus karier. Kuman penyakit ini dapat hidup dan
berkembang di lingkungan puskesmas seperti udara, air, lantai, makanan, dan benda-
benda medis maupun non medis. Terjadinya HAIs akan menimbulkan banyak

5
kerugian, antara lainnya adalah lama hari perawatan bertambah panjang, penderitaan
bertambah dan biaya meningkat.
HAIs masih merupakan masalah diseluruh dunia termasuk Indonesia. Data
insiden rate menurut WHO sekitar 3-21% dengan rata-rata 9%, dan data di Indonesia
belum ada secara nasional. Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi
yang terjadi akibat interaksi yang berlangsung di puskesmas (nosokomial)
merupakan salah satu penyebab utama tingginya angka kesakitan dan kematian di
dunia. Data tahun 2005 menunjukan, infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta
orang di seluruh dunia meninggal. Sementara itu, sekitar 10 persen pasien rawat inap
di puskesmas di seluruh dunia mengalami infeksi nosokomial.
Proses penularan kuman penyebab infeksi bisa terjadi lewat berbagai
mekanisme. Kuman penyebab infeksi dapat menular lewat interaksi langsung
maupun tidak langsung antara petugas medis kepada pasien, pasien satu kepada
pasien lain, maupun pasien kepada orang yang berkunjung. Kuman penyebab infeksi
dapat menular lewat droplet (batuk, bersin, bicara), di mana kontak jarak dekat
sekitar 60 cm – 1 m dapat mempermudah transmisi ini. Kuman penyebab infeksi
juga dapat menular lewat inhalasi, di mana bakteri berukuran lebih kecil dari 5 mm
dapat bertahan hidup di udara dalam jangka waktu panjang dan berpindah dengan
jarak yang jauh. Hingga kini infeksi nosokomial masih menjadi persoalan di seluruh
dunia. Kondisi ini juga terjadi di  puskesmas di Indonesia.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Terlaksananya identifikasi & penurunan risiko infeksi yg didapat & ditularkan
diantara pasien, staf puskesmas, dan pengunjung.
b. Tujuan Khusus
1. Sebagai pedoman untuk melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) disetiap unit dan fasilitas penunjang lainnya yang berada di
Puskesmas Sehat Selalu
2. Menggerakkan semua sumber daya yang ada di puskesmas secara efektif
dan efisien dalam pelaksanaan, pencegahan dan pengendalian Infeksi.
3. Mengetahui dan menurunkan angka kejadian infeksi dipuskesmas dan
melaksanakan analisa dan tindak lanjutnya untuk mencegah terjadinya
Kejadian Luar biasa (KLB).
4. Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.

C. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


a. Kegiatan Pokok
1. Pengembangan Sumber Daya

6
2. Kegiatan Audit Peningkatan Mutu
3. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
b. Rincian Kegiatan
1. Pengembangan Sumber Daya Manusia (Kerjasama dengan Bagian Diklat)
a. Edukasi dan Refreshing kepada karyawan Kliniok Sehat Selalu
i. Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan APD
ii. Pembekalan Karyawan Baru tentang PPI
iii. Refreshing pencegahan infeksi luka tindakan
b. Edukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan pengunjung
i. Pembuatan Pamflet/Poster PPI
ii. Penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung
c. Pelatihan eksternal
i. Pelatihan PPI Dasar
ii. Pelatihan IPCN
iii. Pelatihan IPCD

2. Kegiatan Audit Peningkatan Mutu


a. Monitoring Hand Hygiene (Kerjasama dengan Tim KP)
b. Monitoring Penggunaan Alat Pelindung Diri
c. Monitoring Pembuangan Limbah Benda Tajam
d. Monitoring Kegiatan Sterilisasi
e. Monitoring Kebersihan Lingkungan 5R
f. Monitoring Prosedur Pencegahan Infeksi

3. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


a. Surveilans HAIs
i. Surveilans IDO/ILT
b. Investigasi Outbreak
c. Pembuatan ICRA

4. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan


a. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Secara Rutin
b. Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam dan Jarum (Kerjasama
dengan Tim K3 puskesmas)
c. Vaksinasi Hepatitis B kepada Karyawan

D. Pelaksanaan Kegiatan dan Sasaran


(Lampiran 1)

7
E. Anggaran Kegiatan
(Lampiran 2)

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


(Lampiran 3)

G. Pencatatan dan Pelaporan


Pencatatan tiap kegiatan dilakukan setiap akhir kegiatan dan dibuatkan laporan
tertulis untuk dievaluasi oleh IPCN dan IPCO dalam rapat Tim PPI.

H. Evaluasi Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi kegiatan dilakukan melalui rapat Tim PPI tiap 6 bulan dan dilaporkan
secara tertulis kepada Kepala klinik dan tim Mutu.

Surabaya, ………………………….2019

Ketua Tim PPI

….………………….

8
Lampiran 1
Pelaksanaan Kegiatan dan Sasaran

No. Kegiatan Tujuan Sasaran / Target Kegiatan Waktu Tempat Pelaksanaan Pelaksana dan Peserta
  Pengembangan Sumber Daya Manusia        
  Edukasi dan Refreshing kepada        
karyawan Puskesmas Bareng
1 Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan Meningkatkan pengetahuan  Terlaksananya edukasi hand hygiene, Agustus 2019 Klinik Sehat Selalu
APD petugas tentang hand hygiene, etika batuk, dan APD.
etika batuk, dan APD  Terjadi peningkatan kepatuhan hand
hygiene dan APD setelah dilakukan
edukasi

2 Refreshing pengetahuan pencegahan Meningkatkan pengetahuan  Terjadi penurunan angka infeksi luka Oktober 2019 Klinik Sehat Selalu
infeksi luka tindakan tentang pencegahan infeksi tindakan dalam surveilans HAIs
luka tindakan

  Edukasi kepada pasien, keluarga      


pasien, dan pengunjung
1 Pembuatan Pamflet/Poster PPI Tersedianya pamflet/poster Tersedianya pamflet/poster PPI di Aguatus 2019 Klinik Sehat Selalu
PPI bagi pasien, keluarga, dan Instalasi Rawat Inap
pengunjung

2 Penyuluhan kepada keluarga pasien dan Peningkatan pengetahuan Terlaksananya penyuluhan kepada Januari, April, Klinik Sehat Selalu
pengunjung keluarga pasien dan keluarga pasien dan pengunjung Juli, Oktober
pengunjung tentang PPI 2019

  Pelatihan eksternal      
1 Pelatihan PPI Dasar Peningkatan pengetahuan  Peningkatan pengetahuan petugas Tahun 2019 Eksternal sesuai info
petugas tentang PPI dasar tentang PPI Dasar. pelatihan yang diterima
 Mendapatkan sertifikasi pelatihan PPI
Dasar
2 Pelatihan IPCN Peningkatan pengetahuan dan  Peningkatan pengetahuan petugas Tahun 2019 Eksternal sesuai info
kompetensi petugas IPCN tentang IPCN. pelatihan yang diterima

9
 Mendapatkan sertifikasi pelatihan
IPCN
3 Pelatihan IPCD Peningkatan pengetahuan dan  Peningkatan pengetahuan Dokter Tahun 2019 Eksternal sesuai info
kompetensi petugas IPCD tentang PPI. pelatihan yang diterima
 Mendapatkan sertifikasi pelatihan
IPCD
  Kegiatan Audit Peningkatan Mutu      
1 Monitoring Hand Hygiene (Kerjasama Memperoleh data monitoring  Memperoleh data monitoring hand Januari - Klinik Sehat Selalu
dengan Tim KP) PPI hygiene tiap bulan. Desember 2019
 Angka kepatuhan Hand Hygiene >
80%
2 Monitoring Penggunaan APD Memperoleh data monitoring  Memperoleh data monitoring Januari - Klinik Sehat Selalu
PPI penggunaan APD tiap bulan. Desember 2019
 Angka kepatuhan penggunaan APD >
80%
3 Monitoring Pembuangan Limbah Benda Memperoleh data monitoring  Memperoleh data monitoring Januari - Klinik Sehat Selalu
Tajam PPI pembuangan limbah benda tajam Desember 2019
 Angka kepatuhan pembuangan limbah
benda tajam> 80%

4 Monitoring Kegiatan Desinfeksi dan atau Memperoleh data monitoring  Memperoleh data monitoring kegiatan Januari- Klinik Sehat Selalu
Sterilisasi PPI sterilisasi tiap bulan. Desember 2019
 Angka kesesuaian kegiatan sterilisasi
dengan SPO sterilisasi > 80%

5 Monitoring Kebersihan Lingkungan Memperoleh data monitoring  Memperoleh data monitoring Januari- Klinik Sehat Selalu
Pelayanan berdasarkan 5R PPI kebersihan lingkungan 5R tiap bulan. Desember 2019
 Angka kesesuaian pelaksanaan
kegiatan kebersihan lingkungan
dengan SPO yang ada > 80%

6 Monitoring Prosedur Pencegahan Memperoleh data monitoring  Memperoleh data monitoring prosedur Januari- Klinik Sehat Selalu
Penularan Infeksi PPI pencegahan penularan infeksi tiap Desember 2019
bulan.
 Angka kesesuaian prosedur
pencegahan penularan infeksi dengan
SPO yang ada > 80%

10
  Kegiatan Pencegahan dan      
Pengendalian Infeksi
1 Surveilans HAIs Memperoleh data angka Memperoleh data angka kejadian HAIs Januari - Klinik Sehat Selalu
kejadian HAIs (ILT) tiap bulan. Desember 2019
Target angka HAIs:
 Angka ILT < 2%
2 Investigasi Outbreak Deteksi dini terjadinya Terlaksananya kegiatan investigasi Sewaktu-waktu Klinik Sehat Selalu
outbreak dan melakukan outbreak bila terjadi outbreak bila terjadi
tindakan pencegahan dan outbreak
pengendalian outbreak

3 Pembuatan ICRA PPI Memperoleh data penilaian Tersedianya data penilaian risiko infeksi Juli 2019 Klinik Sehat Selalu
risiko infeksi di Puskesmas di Puskesmas tahun 2019
tiap tahun
4 Pembuatan ICRA Bangunan Menilai risiko infeksi pada  Terlaksananya pembuatan ICRA Sewaktu-waktu Klinik Sehat Selalu
setiap kegiatan renovasi/ bangunan. sebelum dimulai
konstruksi agar dapat  Tersedianya dokumen ICRA kegiatan
menentukan tindakan bangunan. renovasi/
pencegahan infeksi yang  Terlaksananya tindakan pencegahan konstruksi
diperlukan infeksi yang diperlukan selama
kegiatan renovasi/konstruksi
  Kesehatan Karyawan      
1 Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam Mengetahui kejadian pajanan Tersedianya laporan kejadian pajanan Sewaktu-waktu Klinik Sehat Selalu
dan Jarum (Kerjasama dengan Tim K3) benda tajam dan jarum di benda tajam dan jarum bila terjadi
Puskesmas Bareng dan kejadian pajanan
menentukan rencana tindak benda tajam dan
lanjut yang diperlukan jarum

2 Vaksinasi Hepatitis B kepada Karyawan Memberikan perlindungan Terlaksananya vaksinasi hepatitis B November 2019 Klinik Sehat Selalu
terhadap Hepatitis B kepada kepada 30 karyawan Puskesmas Bareng
keryawan Puskesmas Bareng tahun 2019

11
Lampiran 2
Anggaran Kegiatan

No. Nama Kegiatan   Volume Satuan Harga Satuan Jumlah


  Pengembangan Sumber Daya Manusia          
Edukasi dan Refreshing kepada karyawan
           
Puskesmas Bareng
Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan
1 Kebutuhan: ATK, Print, Konsumsi 1 Paket
APD

2 Refreshing pengetahuan pencegahan phlebitis Kebutuhan: ATK, Print, Konsumsi 1 Paket

Edukasi kepada pasien, keluarga pasien,


       
dan pengunjung
1 Pembuatan Pamflet/Poster PPI Kebutuhan: Biaya cetak 50 Lembar
Penyuluhan kepada keluarga pasien dan Kebutuhan: Konsumsi, Print (untuk
2 4 Paket
pengunjung penyusunan laporan)
  Pelatihan eksternal      
Kebutuhan: Biaya pelatihan, Akomodasi,
1 Pelatihan PPI Dasar 2 Paket
Transport
Kebutuhan: Biaya pelatihan, Akomodasi,
2 Pelatihan IPCN 1 Paket
Transport
Kebutuhan: Biaya pelatihan, Akomodasi,
3 Pelatihan IPCD 1 Paket
Transport
  Kegiatan Audit Peningkatan Mutu      
Monitoring Hand Hygiene (Kerjasama
1 Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket
dengan Tim KP)
2 Monitoring Penggunaan APD Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket
Monitoring Pembuangan Limbah Benda
3 Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket
Tajam
4 Monitoring Kegiatan Sterilisasi Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket
5 Monitoring Kebersihan Lingkungan berdasar Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket

12
5R
Monitoring Prosedur Pencegahan Penularan
6 Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket
Infeksi
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian
       
Infeksi
1 Surveilans HAIs Kebutuhan: ATK, Print, Fotokopi, Jilid 12 Paket
2 Investigasi Outbreak Dilakukan bila terjadi outbreak 1 Paket
Kebutuhan: ATK, Print, Jilid, Konsumsi
3 Pembuatan ICRA PPI 1 Paket
Rapat
Kebutuhan: ATK, Print, Jilid, Konsumsi
4 Pembuatan ICRA Bangunan 5 Paket
Rapat
  Kesehatan Karyawan      

Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam


1 Kebutuhan: ATK, Print 1 Paket
dan Jarum (Kerjasama dengan Tim K3)

2 Vaksinasi Hepatitis B kepada Karyawan Kebutuhan: Pembelian Vaksin 30 Buah


Jumlah Total

Lampiran 3

13
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Bulan
No. Nama Kegiatan Penanggung Jawab
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
  Pengembangan Sumber Daya Manusia                          
Edukasi dan Refreshing kepada karyawan Puskesmas
                       
Bareng  
1 Edukasi Hand Hygiene, Etika Batuk, dan APD               x      

2 Refreshing pengetahuan pencegahan infeksi luka tindakan                   x  

Edukasi kepada pasien, keluarga pasien, dan


                       
pengunjung
1 Pembuatan Pamflet/Poster PPI                x      
2 Penyuluhan kepada keluarga pasien dan pengunjung x     x     x   x  
Pelatihan eksternal                        
1 Pelatihan PPI Dasar Sewaktu-waktu, sesuai informasi pelatihan yang tersedia
2 Pelatihan IPCN Sewaktu-waktu, sesuai informasi pelatihan yang tersedia
3 Pelatihan IPCD Sewaktu-waktu, sesuai informasi pelatihan yang tersedia
Kegiatan Audit Peningkatan Mutu                        

1 Monitoring Hand Hygiene (Kerjasama dengan Tim PMKP) x x x x x x x  x x x x x

2 Monitoring Penggunaan APD x x x x x x x  x x x x x

3 Monitoring Pembuangan Limbah Benda Tajama x x x x x x x  x x x x x

4 Monitoring Kegiatan Sterilisasi x x   x x  x x  x x  x x x x 


5 Monitoring kebersihan lingkungan x x  x  x  x  x x x  x x x   x
6 Monitoring prosedur pencegahan infeksi x  x x  x x  x  x x  x x x   x
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi                        
1 Surveilans HAIs x x x x x x x  x x x x x
2 Investigasi Outbreak Sewaktu-waktu bila terjadi outbreak
3 Pembuatan ICRA PPI             x          
4 Pembuatan ICRA Bangunan Sebelum dilakukan pekerjaan konstruksi/renovasi
Kesehatan Karyawan                        
Pelaporan Kejadian Pajanan Benda Tajam dan Jarum
1 Sewaktu-waktu bila terjadi kejadian pajanan benda tajam dan jarum
(Kerjasama dengan Tim K3RS)

14
2 Vaksinasi Hepatitis B kepada Karyawan                     x  

15
REFERENSI:

1. Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas


Kesehatan Lainnya, Depkes, 2007
2. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RS dan Fasilitas Kesehatan Lainnya,
Depkes – Perdalin – JHPIEGO, 2007
3. Pedoman Pelaksanaan Kewaspadaan Universal di Pelayanan Kesehatan, Depkes,
Cetakan II, 2005
4. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi di puskesmas, Depkes, 2009
5. Pedoman Sanitasi puskesmas di Indonesia, Depkes, 2000
6. A Guide to the Implementation of the WHO Multimodel Hand Hygiene Improvement
Strategy, 2009
7. ICRA PPI Klinik Sehjat Selalu tahun 2019

16

Anda mungkin juga menyukai