Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA

PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)

UPTD PUSKESMAS PUHJARAK


Jalan Raya Papar-Pare Km 6 Ds.Puhjarak kec.Plemahan Kediri 6455
Telp.(0354) 394113
Email : puskesmaspuhjarak@gmail.com
KEDIRI
2019
PROGRAM KERJA PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
UPTD PUSKESMAS PUHJARAK

Disusun oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh


Tim Pencegahan & Ketua Tim Pencegahan & Kepala UPTD Puskesmas
pengendalian Infeksi pengendalian Infeksi Puhjarak

Dr. Silvira Rosa Septy P. dr. Dewi Retno Purnamawati

UPTD PUSKESMAS PUHJARAK


Jalan Raya Papar-Pare Km 6 Ds.Puhjarak kec.Plemahan Kediri 6455
Telp.(0354) 394113
Email : puskesmaspuhjarak@gmail.com
KEDIRI
2019
PROGRAM PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI DI PUSKESMAS PUHJARAK

a. Pendahuluan
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, seluruh unit pelayanan yang ada dan seluruh
karyawan berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang bermutu yang peduli terhadap pasien,
pengunjung, masyarakat, dan karyawan yang bekerja di Puskesmas.
Pelayanan yang bermutu dengan mengutamakan pencegahan dan pengendalian infeksi baik itu
kepada pasien maupun petugas. Program Pencegahan & Pengendalian infeksi (PPI) merupakan
program yang wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitor, dievaluasi dan ditindak lanjuti di seluruh
jajaran yang ada di UPTD Puskesmas Puhjarak, Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan
klinis, dan seluruh karyawan.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan merupakan suatu upaya penting dalam meningkatkan mutu pelayanan fasyankes.
Sebab salah satu indikator mutu pelayanan fasyankes adalah rendahnya angka infeksi di
fasyankes. Untuk mencapai rendahnya angka infeksi, maka perlu dibuat suatu program PPI
.Oleh karena itu perlu disusun program pencegahan & pengendalian Infeksi, yang menjadi
acuan dalam penyusunan program-program PPI di unit kerja untuk dilaksanakan pada tahun
2020.

b. Latar Belakang
Infeksi nosokomial merupakan infeksi silang yang terjadi akibat perpindahan
mikroorganisme melalui petugas kesehatan dan alat yang dipergunakan saat melakukan
tindakan. Infeksi adalah adanya suatu organisme pada jaringan atau cairan tubuh yang
disertai suatu gejala klinis baik lokal maupun sistemik. Infeksi yang muncul selama
seseorang tersebut dirawat di fasyankes dan mulai menunjukkan suatu gejala selama
seseorang itu dirawat atau setelah selesai dirawat disebut infeksi nosokomial. Secara umum,
pasien yang masuk fasyankes dan menunjukkan tanda infeksi yang kurang dari 72 jam
menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk fasyankes,
dan infeksi yang baru menunjukkan gejala setelah 72 jam pasien berada di fasyankes baru
disebut infeksi nosokomial.
Healthcare Associated Infections (HAIs) banyak terjadi di seluruh dunia dengan
kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-
penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama. Suatu penelitian yang yang dilakukan oleh
WHO menunjukkan bahwa sekitar 8,7% dari 55 puskesmas dari 14 negara yang berasal dari
Eropa, Timur Tengah, Asia Tenggara dan Pasifik tetap menunjukkan adanya infeksi
nosokomial dengan Asia Tenggara sebanyak 10,0%.
Infeksi nosokomial dapat berasal dari dalam tubuh penderita maupun luar tubuh. Infeksi
endogen disebabkan oleh mikroorganisme yang semula memang sudah ada didalam tubuh
dan berpindah ke tempat baru yang kita sebut dengan self infection atau auto infection,
sementara infeksi eksogen (cross infection) disebabkan oleh mikroorganisme yang berasal
dari fasyankes dan dari satu pasien ke pasien lainnya.
HAIs masih merupakan masalah diseluruh dunia termasuk Indonesia. Data insiden rate
menurut WHO sekitar 3-21 % dengan rata-rata 9%, dan data di Indonesia belum ada secara
nasional. Berdasarkan data badan kesehatan dunia, WHO, infeksi yang terjadi akibat
interaksi yang berlangsung di puskesmas (nosokomial) merupakan salah satu penyebab
utama tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Data tahun 2005 menunjukan,
infeksi nosokomial menyebabkan 1,4 juta orang di seluruh dunia meninggal. Sementara itu,
sekitar 10 persen pasien rawat inap di puskesmas di seluruh dunia mengalami infeksi
nosokomial.
Proses penularan kuman penyebab infeksi bisa terjadi lewat berbagai mekanisme.
Kuman penyebab infeksi dapat menular lewat interaksi langsung maupun tidak langsung
antara petugas medis kepada pasien, pasien satu kepada pasien lain, maupun pasien kepada
orang yang berkunjung. Kuman penyebab infeksi dapat menular lewat droplet (batuk,
bersin, bicara), di mana kontak jarak dekat sekitar 60 cm – 1 m dapat mempermudah
transmisi ini. Kuman penyebab infeksi juga dapat menular lewat inhalasi, di mana bakteri
berukuran lebih kecil dari 5 mm dapat bertahan hidup di udara dalam jangka waktu panjang
dan berpindah dengan jarak yang jauh. Hingga kini infeksi nosokomial masih menjadi
persoalan di seluruh dunia.
Berdasarkan hal tersebut diatas,guna pengendalian infeksi serta peningkatan mutu
UPTD PUSKESMAS PUHJARAK memandang snagat perlu disusun suatu rencana
pencegahan dan pengendalian infeksi yang akan menjadi kerangka acuan bagi seluruh
pimpinan dan karyawan Puskesmas Puhjarak yang berkomitmen mewujudkan pelayanan
kesehatan klinis secara berkesinambungan.

Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


1. Tujuan Umum :
Terlaksananya identifikasi & penurunan risiko infeksi yg didapat & ditularkan diantara
pasien, karyawan puskesmas, dan pengunjung
Tujuan Khusus :
a. Sebagai pedoman untuk melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (PPI) disetiap unit dan fasilitas penunjang lainnya yang berada di
Puskesmas Puhjarak
b. Menggerakkan semua sumber daya yang ada di puskesmas secara efektif
dan efisien dalam pelaksanaan, pencegahan dan pengendalian Infeksi.
c. Mengetahui dan menurunkan angka kejadian infeksi dipuskesmas dan
melaksanakan analisa dan tindak lanjutnya untuk mencegah terjadinya
Kejadian Luar biasa (KLB).
d. Memantau dan melakukan evaluasi pelaksanaan program Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
c. Visi, Misi, dan Tata Nilai
a. Visi
Tercapainya kecamatan Plemahan Sehat Menuju Terwujudnya Indonesia Sehat
b. Misi
1. Menggerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan;
2. Mendorong Kemandirian Hidup Sehat Bagi Perorangan, Keluarga dan
Masyarakat;
3. Meningkatkan Mutu & Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan;
4. Memelihara & Meningkatkan Kesehatan perorangan, Keluarga,
Masyarakat dan Lingkungannya;
c. TATA NILAI
1. Sinergi
Saling bekerjasama lintas sektor dan lintas program
2. Integritas
- Mengambil keputusan berdasarkan kebenaran hakiki
- Menjaga nama baik puskesmas
3. Etis
- Melayani dengan adil dengan integritas moral yang tinggi
- Menerapkan standar etika tertinggi setiap saat
- Memahami dan menaati etika kebijakan atasan dengan baik
4. Profesionalisme
- Kompeten dibidangnya
- Memiliki semangat untuk maju
- Selalu meningkatkan kemampuan diri
5. Inovatif
- Membangun budaya selalu ingin lebih maju
- Senantiasa mencari solusi inovatif demi meraih hasil yang baik,lebih
aman,lebih murah dan lebih cepat
- Memiliki kematanagn intelektual

6. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No. Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pengembangan sumber daya a. Edukasi dan refreshing tentang hand hygiene,etika batuk
manusia dan APD
b. Pelatihan eksternal
- Pelatihan PPI dasar
- Pelatihan IPCN
- Pelatihan IPCD
2 Kegiatan Audit Peningkatan a. Monitoring Hand Hygiene (kerjasama dengan tim KP)
Mutu
b. Monitoring penggunan APD(alat pelindung diri)

c. Monitoring pembuangan limbah


d. Monitoring kegiatan sterilisasi
e. Pengelolaan benda tajam
3 Kegiatan pencegahan & a. Surveilance Hais, ILT dan abces pos imunisasi
pengendalian Infeksi
b. Pmbuatan dokumen Bundles
c. Pembuatan ICRA

7. Petugas yang Melaksanakan


Seluruh kegiatan dalam program PPI dilaksanakan oleh tim PPI yang terdiri dari
- IPCN yang merangkap sebagai sekretaris
- IPCLN di dapat dari tiap tiap unit yang ada dilayanan kesehatan yang telah ditunjuk.
9. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor
Pihak terkait Peran
Unit pelayanan Berperan aktif mengisi checklist monitoring
Mendukung program kerja Tim PPI
Lintas program Mendukung program kerja Tim Keselamatan Pasien
Tim pengadaan Pengadaan saran prasana, BHP yang menunjang program
keselamatan pasien

10. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

2019
No Kegiatan
Ap Ag Se De
Jan Feb Mar Mei Jun Jul Okt Nov
r s p s
1. 1 Refreshing X X X X X X X X X X X X
hand
hygiene,etiak
batuk,APD
2. 2 Pelatihan X
eksternal
3. 3 Monitoring X X X X X X X X X X X X
hand hygiene
4. 4 Monitoring X X X X X X X X X X X X
APD
5. 5 Monitoring X X X X X X X X X X X X
kebersihan 5
R
6. 6 Monitoring X X X X X X X X X X X X
pembuangan
limbah
7. 7 Monitoring X X X X X X X X X X X X
pelaksanaan
sterilisasi
8. 8 Pelaporan X X
audit PPI
9. 9 Pelaksanaan X X
Surveilance
Hais
10. 10 Menyusun X X X
Pembuatan
ICRA
11. 11 Menyusun X X
dokumen
Bundles
12. 12 Memonitor dan X X X X
mengevaluasi
pelaksanaan
Program PPI
13. 13 Pelaporan X
tahunan hasil
pelaksanaan
kegiatan
Keselamatan
Pasien

11. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadual kegiatan,
dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut

12. Pencatatan Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Sensus harian indikator mutu dan pelaporan dilakukan setiap bulan. Dilakukan pencatatan dan
pelaporan dari tiap unit kerja. Dilakukan pelaporan hasil analisis penilaian kinerja Pencegahan &
pengendalian Infeksi tiap enam bulan oleh ketua Tim PPI kepada Kepala Puskesmas, dan
didistribusikan kepada unit-unit terkait untuk ditindak lanjut
Dilakukan pelaporan tahunan hasil analisis penilaian kinerja pelayanan klinis oleh PPI kepada
Kepala Puskesmas.

Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Puhjarak Ketua Tim pencegahan & Pengendalian
infeksi

dr. dewi retno purnamati dr. silvira rosa septy p


NIP. NIP.19860901 201903 2 006

Anda mungkin juga menyukai