DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NGADI
Jl. Raya Ngadi No.88 Ngadi-Mojo-Kediri
Telepon (0354) 7474125 Email : puskesmasngadi.uptd@gmail.com
KEDIRI
Kode Pos : 64162
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI TENTANG TATA
NASKAH PUSKESMAS.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedoman Umum Tata Naskah dilingkungan di UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten
Kediri diperlukan dalam mendukung tugas pokok dan fungsi UPTD Puskesmas Ngadi
Kabupaten Kediri. Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan UPTD
Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri adalah administrasi umum. Tata Naskah dilingkungan
UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri sebagai salah satu unsur administrasi umum
mencakup pengaturan tentang jenis, penyusunan, penggunaan lambang Puskesmas, logo,
stempel, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam naskah serta
kewenangan penandatanganan naskah. Keterpaduan tata naskah dilingkungan UPTD
Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran
komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
secara berdaya guna dan berhasil guna. Untuk itu diperlukan Pedoman Umum Tata
Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri sebagai acuan dalam
melaksanakan tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri.
2. Tujuan
Pedoman Umum Tata Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten
Kediri bertujuan menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang berhasil guna dan
berdaya guna dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dilingkungan UPTD
Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri.
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa dan penafsiran dalam penyelenggaraan
tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri.
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam
lingkup administrasi umum.
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis.
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Ngadi
Kabupaten Kediri yang efisien dan efektif.
D. Ruang lingkup
Ruang lingkup Pedoman Umum Tata Naskah UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri
meliputi pengaturan tentang jenis, bentuk, dan penyusunan naskah, serta kelengkapan
naskah termasuk penggunaan logo, stempel dan amplop serta kewenangan
penandatanganan naskah.
E. Asas
a. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah dinas perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, penentuan spesifikasi
informasi serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan lugas.
b. Asas Pembakuan
Naskah dinas diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk baku, termasuk
jenis, penyusunan naskah dinas, dan tata cara penyelenggaraannya.
c. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dinas dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
d. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dinas terkait dengan unsur administrasi umum
lainnya.
e. Asas Kecepatan dan Ketepatan
Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi satuan kerja atau satuan organisasi,
naskah dinas harus dapat diselesaikan tepat waktu dan tepat sasaran antara lain
dilihat dari kejelasan redaksional, kemudahan prosedural, kecepatan penyampaian
dan distribusi.
f. Asas Keamanan
Naskah dinas harus aman secara fisik dan substansi mulai dari penyusunan,
klasifikasi, penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
F. Pengertian
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah
dinas (tata persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan lembaga, singkatan,
kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
2. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan taat letak dan
redaksional, serta penggunaan logo dan cap dinas.
3. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi naskah berdasarkan sistem Tata
Kearsipan Dinamis.
4. Komunikasi Internal adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi kedinasan
yang dilakukan antar pejabat dalam satuan kerja, secara vertikal dan/atau horisontal.
5. Komunikasi Eksternal adalah tata hubungan antar unit dalam penyampaian informasi
kedinasan yang dilakukan oleh satuan kerja dengan pihak lain di luar lingkungan
satuan kerja yang bersangkutan.
6. Kewenangan Penandatanganan Naskah Dinas adalah hak dan kewajiban yang ada
pada pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab kedinasan pada jabatannya.
7. Logo adalah gambar/huruf sebagai identitas lembaga negara, pemerintah daerah,
perguruan tinggi negeri, dan Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah.
8. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai bukti,
penguat tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat.
9. Tata Naskah adalah pengaturan tentang jenis dan format, teknik penyusunan,
kewenangan penandatanganan, serta pengamanan naskah dinas yang digunakan
dalam komunikasi Administrasi.
10. Naskah Dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang dibuat
dan diterima oleh pejabat yang berwenang dilingkungan Dinas Kesehatan dan UPTD
nya dalam rangka penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan.
11. Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah dinas yang jumlahnya
sesuai dengan jumlah pejabat atau satuan kerja yang dipandang perlu untuk
mengetahui isi surat dan disebut dalam naskah asli sebagai penerima tembusan
12. Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal oleh staf
atau pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian diperiksa dan
disetujui oleh pejabat yang akan menetapkan dan berwenang menandatangani surat
tersebut
BAB II
TATA NASKAH
A. Jenis Naskah
Naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri terdiri dari dua
jenis yaitu :
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk hukum berupa regulasi,
yaitu :
a. Keputusan Kepala Puskesmas
Keputusan adalah naskah yang bersifat penetapan, dan memuat kebijakan pokok
atau kebijakan pelaksanaan yang merupakan penjabaran dari peraturan perundang-
undangan, yaitu kebijakan dalam rangka ketatalaksanaan, penyelenggaraan tugas
umum dan pembangunan, misalnya : penetapan organisasi dan tata kerja Unit
Pelaksana Teknis, penetapan ketatalaksaan organisasi, program kerja dan
anggaran, pendelegasian kewenangan yang bersifat tetap.
b. Standar Operasional Prosedur (SOP)
SOP adalah naskah yang memuat serangkaian petunjuk tentang cara serta urutan
suatu kegiatan operasional atau administratif tertentu yang harus diikuti individu
pejabat atau unit kerja.
2. Naskah yang dirumuskan dalam bentuk bukan produk hukum berupa surat.
a. Surat Biasa
Surat Biasa adalah alat penyampaian berita secara tertulis yang berisi
pemberitahuan, pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
b. Surat Tugas
Surat tugas adalah naskah yang dibuat oleh atasan kepada bawahan dan memuat
tugas yang harus dilakukan.
c. Surat Undangan
Surat undangan adalah surat yang memuat undangan kepada pejabat /pegawai
pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu acara tertentu, misalnya rapat,
pertemuan dan sebagainya.
d. Surat Keterangan
Surat keterangan adalah naskah yang berisi informasi mengenai hal atau seseorang
untuk kepentingan kedinasan.
e. Surat Pengantar
Surat pengantar adalah naskah yang berisikan penjelasan singkat atau informasi
mengenai suatu pengiriman yang digunakan untuk mengantar/ menyampaikan
barang atau naskah.
f. Notulen
Notulen adalah Naskah Dinas yang memuat catatan jalannya kegiatan sidang,
rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan masalah sampai dengan
pengambilan Peraturan serta penutupan.
g. Lembar Disposisi
Lembar Disposisi adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi informasi atau perintah.
c. Manual Mutu
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun,
ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi.
d. Pedoman / panduan teknis
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal,
sedangkan panduan hanya mengatur 1 kegiatan.
e. Standar Operasional Prosedur;
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah naskah yang memuat serangkaian
petunjuk tentang cara serta urutan suatu kegiatan operasional atau administratif
tertentu yang harus diikuti oleh individu pejabat atau unit kerja.
f. Kerangka Acuan Kegiatan / Program
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan dilakukan oleh
Puskesmas. Dalam menyusun kerangka acuan harus jelas tujuan dan kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan. Tujuan dibedakan atas
tujuan umum yang merupakan tujuan secara garis besar dari keseluruhan
program/kegiatan, dan tujuan khusus yang merupakan tujuan dari tiap-tiap
kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus dijelaskan bagaimana
cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai, dengan penjadualan yang jelas,
dan evaluasi serta pelaporan.
B. Bentuk
Dalam rangka penyeragaman tata naskah dilingkungan UPTD Puskesmas Se Kabupaten
Kediri, maka ditetapkan aturan umum sebagai berikut :
1. Penggunaan kertas pada penulisan naskah surat-menyurat adalah kertas ukuran F4
(21,59 cm x 33 cm) 70 gram, sedangkan makalah menggunakan ukuran kerta A4 (21
cm x 29,7 cm) 70 gram atau sesuai aturan khusus sesuai permintaan pihak luar.
2. Aturan pengetikan :
a. Penggunaan huruf Arial 12 atau disesuaikan kebutuhan.
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
c. Margin untuk penulisan naskah surat-menyurat adalah kiri 3 cm, kanan, atas, bawah
2 cm sedangkan untuk makalah kiri 4 cm, kanan, atas, bawah 3 cm.
d. Warna tinta hitam.
e. Menyelaraskan penggunaan kertas, ruang tepi, alinea, penomoran, pemberian
nomor halaman dan kata penyambung.
4. Naskah yang berbentuk makalah untuk keperluan akreditasi seperti Manual Mutu,
Pedoman, Panduan menggunakan cover/sampul dengan bentuk sebagai berikut :
a. Kertas untuk sampul depan menggunakan kertas buffalo A4 (21 cm x 29,7 cm).
b. Warna kertas untuk sampul depan adalah sebagai berikut:
1) Administrasi Manajemen berwarna orange.
2) Upaya Kesehatan Masyarakat berwarna hijau.
3) Upaya Kesehatan Perorangan berwarna kuning.
c. Sampul depan terdiri atas Kepala sampul dan kaki.
d. Kepala sampul berbentuk tabel (perhatikan contoh).
e. Kepala sampul terdiri atas :
1) Logo Pemerintah daerah dan logo Puskesmas berjejer di kiri atas.
2) Tulisan “AKREDITASI PUSKESMAS” tertulis pada baris dibawah dua logo,
menggunakan huruf Arial ukuran 18.
3) Tulisan “UPTD PUSKESMAS NGADI’ tertulis di samping kolom logo,
menggunakan huruf Arial ukuran 12.
4) Judul naskah terletak pada baris dibawah tulisan UPTD Puskesmas Ngadi
Kabupaten Kediri, tertulis menggunakan huruf Arial ukuran 16-18 sesuai
kebutuhan.
5) Nomor dokumen, Nomor revisi dan tanggal berlaku ditulis dalam satu kolom
paling kanan.
6) Ukuran tabel menyesuaikan dengan Panjang Judul Naskah.
7) Bentuk kepala sampul adalah sebagai berikut :
f. Kaki terdiri dari kota dan tahun pembuatan, ditulis menggunakan huruf Arial ukuran
24, huruf tebal (Bold).
Contoh bentuk sampul :
No. Dokumen :
Revisi :
UPTD PUSKESMAS NGADI
Tgl Berlaku :
KABUPATEN KEDIRI
AKREDITASI
(JUDUL BUKU)
PUSKESMAS
KEDIRI
TAHUN TERBIT
1. Naskah yang dirumuskan dalam susunan dan bentuk produk-produk hukum berupa
regulasi.
a. Keputusan Kepala Puskesmas
Naskah Surat Keputusan ditulis dalam kertas ukuran F4 (21,9 cm x 33 cm) berat 70
gram. Batas margin :
Atas : 2 cm
Bawah : 2 cm
Kiri : 3 cm
Kanan : 2 cm
Bentuk dan susunan naskah keputusan Kepala UPTD Puskesmas Se Kabupaten Kediri
adalah sebagai berikut :
1) Kepala
a) Kop surat keputusan dicetak tidak berwarna.
b) Tulisan “KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI” ditulis simetris di
tengah margin dengan huruf kapital Arial 12 tanpa tanda baca.
c) Nomor keputusan ditulis dengan huruf kapital. Penomoran Surat Keputusan
Kepala UPTD Puskesmas Ngadi menganut pada Pedoman Pengendalian
Dokumen dan Rekaman UPTD Puskesmas Ngadi Kabupaten Kediri.
d) Kata penghubung “TENTANG” ditulis dengan huruf kapital Arial 12 diletakkan
simetris di tengah margin tanpa tanda baca.
e) Judul keputusan ditulis dengan huruf kapital Arial 12 diletakkan simetris di tengah
margin tanpa tanda baca.
2) Pembukaan
a) Tulisan “KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI” ditulis seluruhnya, diletakkan
simetris di tengah margin dengan huruf kapital Arial 11, dicetak tebal (Bold) dan
diakhiri dengan tanda koma (,)
b) Konsiderans
(1) Konsiderans “Menimbang”, memuat uraian singkat tentang pokok-pokok
pikiran yang menjadi latarbelakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf
awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca titik
dua, dicetak tebal (Bold) dan diletakkan di bagian kiri.
(a) Jika konsideran memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap pokok
pikiran dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan
pengertian.
(b) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad (bukan kapital) dan
dirumuskan dalam satu kalimat yang diawali dengan kata “bahwa” dan
diakhiri dengan tanda baca titik koma (;)
(2) Konsiderans “Mengingat” memuat dasar kewenangan dan keputusan yang
memerintahkan pembuatan keputusan tersebut. Keputusan yang menjadi
dasar hukum adalah keputusan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
Huruf awal kata mengingat ditulis dengan huruf kapital, diakhiri tanda baca
titik dua, dicetak tebal (Bold) dan diletakkan di bagian kiri.
(a) Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hanya
peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih
tinggi.
(b) Pencantuman peraturan perundang-undangan memperhatikan tata
urutan peraturan perundang-undangan dan jika tingkatannya sama
disusun secara kronologis berdasarkan saat pengundangan atau
penetapannya.
3) Diktum
a) Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis seluruhnya dengan huruf kapital Arial ukuran
12 diletakkan di tengah margin, dicetak tebal (Bold), diakhiri tanda baca titik
dua (:).
b) Diktum “Menetapkan”, diletakkan di tepi sebelah kiri disejajarkan ke bawah
dengan kata menimbang dan mengingat, ditulis dengan huruf Arial 11, diawali
huruf capital, dicetak tebal (Bold) dan diakhiri tanda baca titik dua (:).
c) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala) keputusan seluruhnya ditulis
dengan huruf capital, dicetak tebal (Bold) dan diakhiri dengan tanda baca titik
(.).
4) Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum dan dicetak tebal (Bold) misalnya :
1) KESATU;
2) KEDUA;
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya keputusan, perubahan, pembatalan, pencabutan
ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran keputusan, dan pada halaman
terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan keputusan.
5) Kaki
Kaki memuat nama tempat, tanggal, bulan, dan tahun, nama jabatan, tanda tangan
dan nama lengkap pembuat keputusan tanpa gelar dan pangkat serta stempel
jabatan.
6) Penandatanganan
Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Ngadi ditandatangani oleh Kepala UPTD
Puskesmas Ngadi dan keabsahan salinan dilakukan oleh Kepala Sub Bagian Tata
Usaha.
7) Lampiran Surat Keputusan :
a) Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan judul Surat Keputusan
b) Tulisan Lampiran ..., Nama Dokumen, Nomor dan Judul keputusan dibuat masuk
ke kanan, ditulis dengan huruf kapital
Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Ngadi, ditulis nama
dengan seluruhnya huruf kapital tanpa gelar dan pangkat.
Contoh Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Ditetapkan di : ...........................
Pada tanggal : ...........................
KEPALA PUSKESMAS NGADI,
(Nama)
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR: ........./......./ 418.25.3.61.3/........
TENTANG (JUDUL SK)
..................................................
..................................................
..................................................
..................................................
Ditetapkan di : ...........................
Pada tanggal : ...........................
KEPALA PUSKESMAS NGADI,
(Nama)
Nomor :
Revisi ke :
Berlaku tgl. :
………………………… ………………………..
NIP……………………… NIP. …………………….
Standar Operasional Prosedur (SOP) yang terdiri dari lebih dari 1 halaman, dituliskan nomor
halaman di bagian bawah di tengah margin, menggunakan huruf Arial 12. Susunan naskah
Standar Operasional Prosedur (SOP) dilingkungan UPTD Puskesmas Se Kabupaten Kediri
adalah sebagai berikut :
1) Kepala/kop
a) Kepala / kop hanya pada lembar pertama.
b) Judul SOP yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital menggunakan jenis huruf Arial
ukuran 12 dan dicetak tebal (Bold).
c) Tulisan “SOP” ditulis dengan huruf kapital, jenis Arial ukuran 12 dan dicetak tebal (Bold).
d) Nomor Dokumen, Nomor Revisi, Tanggal terbit dan Halaman ditulis sesuai contoh diatas
menggunakan jenis huruf Arial ukuran 11 dengan spasi 1 atau penyesuaikan.
e) Tulisan “UPTD PUSKESMAS XXX” ditulis dalam 3 baris dengan huruf Arial ukuran 11
spasi 1 dan dicetak tebal (Bold).
f) Tulisan “ Kepala UPTD Puskesmas XXX”, nama Kepala UPTD Puskesmas dan NIP ditulis
dalam bentuk sesuai contoh diatas dengan huruf Arial ukuran 11.
h) Logo Pemerintah Kabupaten Kediri di sebelah kiri dan logo Puskesmas di sebelah kanan,
dicetak berwarna, dengan ukuran menyesuaikan ruang tabel.
2) Isi SOP
Bagian isi dibuat dalam bentuk tabel, dengan nomor urut 1, 2, 3, dan seterusnya. Penulisan
menggunakan huruf Arial ukuran 12, kecuali untuk diagram alir, dimana tulisan dalam
diagram alir menggunakan huruf jenis Arial ukuran 10. Isi standar operasional prosedur terdiri
atas:
a) Pengertian
Diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang
mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
b) Tujuan
Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci : “ Sebagai acuan penerapan
langkah-langkah untuk ……”
c) Kebijakan
Berisi kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Se Kabupaten Kediri yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan: Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Se Kabupaten Kediri Nomor 005 Tahun
2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi
Berisi dokumen sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, pedoman internal
atau pedoman eksternal yang berlaku nasional ataupun bentuk lain sebagai bahan
pustaka.
e) Alat dan bahan
Berisi alat dan bahan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan dalam SOP
f) Prosedur/Langkah-langkah
Bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu. Urutan penomoran menggunakan sistem 5.1, 5.2,
5.3…dst
g) Diagram Alir
Didalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkah kegiatan
dilengkapi dengan diagram alir/bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman
langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam,
yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses
yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok:
(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan diagram
makro, bentuk simbol sebagai berikut:
Awal kegiatan :
Akhir kegiatan :
Simbol keputusan : Ya
?
Tidak
Penghubung :
Dokumen :
Arsip :
(JUDUL)
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
(Nama
UPTD PUSKESMAS
(Tanda Tangan Kepala Puskesmas) Kepala Puskesmas)
NGADI
NIP.
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan Bahan a. ……………..
b. ……………..
6. Prosedur/ a. ………………
Langkah-langkah b. ………………
c. ………………
7. Diagram Alir
8. Hal-hal yang harus
diperhatikan
9. Unit Terkait
10. Pengertian
11. Tujuan
12. Kebijakan
13. Referensi
14. Alat dan Bahan a. ……………..
b. ……………..
15. Prosedur/ a. ………………
Langkah-langkah b. ………………
c. ………………
16. Diagram Alir
17. Hal-hal yang harus
diperhatikan
18. Unit Terkait
19. Dokumen Terkait
20. Rekaman Historis No. Yang Diubah Isi Perubahan Tgl. Mulai
Perubahan diberlakukan
c. Daftar Tilik
Untuk mengevaluasi tingkat kepatuhan dalam penerapan SOP, dapat digunakan daftar tilik. Daftar
tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara konsisten, diikuti dalam
pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
1) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung standarisasi
suatu proses pelayanan.
2) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
3) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan memonitor SOP,
bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
4) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi prosedur yang
membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah pelaksanaan dan monitoringnya.
(a) Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
(b) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
(c) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
(d) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
(e) Lakukan uji-coba,
(f) Lakukan perbaikan daftar tilik,
(g) Standarisasi daftar tilik.
5) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-langkah kegiatan, dengan
rumus sebagai berikut :
Σ Ya
Complience rate (CR) = x 100 %
Σ Ya+Tidak
Contoh Daftar Tilik :
(JUDUL)
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :
UPTD PUSKESMAS (Tanda Tangan Kepala Puskesmas) (Nama
NGADI KepalaPuskesmas)
NIP.
Unit :……………………………………………….............
Nama Petugas :……………………………………………….............
Tanggal Pelaksanaan :………………………………………………….........
3. Apakah petugas............................................. ?
4. Apakah petugas.............................................. ?
JUMLAH
Kediri, ……………….
Auditie Pelaksana/Auditor
(...............................................) (...............................................)
Kediri, ……………………
Kepada
Nomor : ........./......./ 418.25.3.61.3/........ Yth. ………………………
Sifat : …………… ……………………..
Lampiran : ……………………… di
Perihal : ……………………… ……………………….
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………
……………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Tembusan :
1. …………………………….
2. …………………………….
b. Surat Tugas
Susunan Surat Tugas terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat tugas terdiri dari :
a) Kop surat
b) Tulisan “Surat Tugas” yang ditulis dengan huruf kapital yang diletakkan di tengah
margin tanpa tanda baca
c) Nomor
2) Isi Surat
Isi surat tugas antara lain :
a) Dasar dan pertimbangan penugasan
b) Tulisan “Menugaskan” yang dituliskan seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengan margin diakhiri tanda baca titik dua (:)
c) Nama, Pangkat/golongan, NIP, Jabatan yang diberi tugas dan jenis tugas serta waktu
pelaksanaan tugas
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat tugas antara lain:
a) Nama tempat;
b) Tanggal, Bulan, Tahun;
c) Nama Jabatan;
d) Tanda tangan pejabat yang memberi tugas
e) Nama Jelas pejabat
f) Pangkat dan NIP
g) Stempel Puskesmas
h) Tembusan
Contoh format Surat Tugas :
SURAT TUGAS
NOMOR : 094/......./ 418.25.3.61.3/........
DASAR : 1. …………………………………………………….
2. …………………………………………………….
MENUGASKAN :
KEPADA : a. Nama :
b. Pangkat/Gol :
c. NIP :
d. Jabatan :
UNTUK : ……………………………………………………………………….
Dikeluarkan di : …………………………
Pada tanggal :………………………….
KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Tembusan :
1. …………………………
2. …………………………
c. Surat Undangan
Susunan Surat Undangan terdiri atas :
1. Kepala surat
Kepala surat Undangan terdiri dari :
a. Kop Surat
b. Nama tempat, tanggal, bulan, tahun ditempatkan di kanan atas;
c. Alamat Undangan yang dituju ditempatkan di bawah nama, tempat, tanggal, bulan dan
tahun;
d. Nomor, sifat, Lampiran dan perihal diketik secara vertikal ditempatkan di sebelah kiri
atas.
2) Isi Surat
Isi surat Undangan antara lain :
a) Maksud dan tujuan;
b) Hari penyelenggaraan;
c) Tanggal, waktu dan tempat penyelenggaraan;
d) Acara yang akan diselenggarakan;
e) Tulisan penutup
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Undangan antara lain:
a) Nama jabatan pengundang;
b) Tanda tangan pejabat pengundang;
c) Nama jelas Pejabat, pangkat dan NIP Pengundang;
d) Stempel Puskesmas
e) Catatan yang dianggap perlu
Kediri, ………………
Kepada
Nomor : 005/......./ 418.25.3.61.3/........ Yth. ……………………
Sifat : ………............……... di-
Lampiran : ……………………… ………………….
Perihal : Undangan
………………………………………………………………………………………………
…………………………………
Hari : ………………………………….
Tanggal : ………………………………….
Waktu : ………………………………….
Tempat : ………………………………….
Acara : ………………………………….
………………………………………………………………………………………………
…………………………………
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Catatan :
1. ……………………….
2. ……………………….
d. Surat Keterangan
Susunan Surat Keterangan terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat keterangan terdiri dari :
a) Kop surat
b) Tulisan “Surat Keterangan” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor dan tahun atau dapat menggunakan nomor panjang menurut kebutuhan.
2) Isi Surat
Isi surat Keterangan antara lain :
a) Nama dan jabatan yang menerangkan;
b) NIP, Pangkat/Golongan, umur, Kebangsaan; agama, pekerjaan, alamat dan identitas
yang diperlukan dari pihak yang diterangkan;
c) Maksud keterangan.
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Keterangan terdiri atas :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama jabatan;
e) Nama jelas pejabat
f) Pangkat dan NIP
g) Stempel Puskesmas
h) Tembusan
Contoh Format Surat Keterangan :
SURAT KETERANGAN
NOMOR : 400/......./ 418.25.3.61.3/........
Kediri, ……………………………
KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
Catatan :
1. ……………………….
2. ……………………….
e. Surat Pengantar
Sistematika Surat pengantar terdiri atas :
1) Kepala surat
Kepala surat pengantar terdiri dari :
a) Kop surat
b) Pejabat / alamat yang dituju;
c) Tulisan “Surat Pengantar” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan di tengah margin tanpa tanda baca;
c) Nomor
2) Isi Surat
Isi surat Pengantar terdiri dari :
a) Kolom Nomor Urut;
b) Kolom jenis yang dikirim;
c) Kolom banyaknya naskah/barang dan sebagainya;
d) Kolom keterangan
3) Bagian akhir surat
Bagian akhir Surat Pengantar terdiri atas :
a) Nama tempat;
b) Tanggal, bulan dan tahun;
c) Nama jabatan pembuat pengantar;
d) Tanda tangan;
e) Nama, pangkat dan NIP
f) Stempel Puskesmas
Contoh Surat Pengantar :
Kediri, ……………………
Kepada :
Yth. ……………………
di
…………………..
SURAT PENGANTAR
Kediri, ……………………………
KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI
NAMA JELAS
Pangkat
NIP.
f. Notulen
Sistematika Notulen terdiri atas :
1. Kepala Notulen
Kepala Notulen terdiri dari :
a. Tulisan “Notulen” yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakkan di
tengah margin tanpa tanda baca;
b. Keterangan tentang Notulen Rapat terdiri atas :
1) Hari, tanggal;
2) Waktu;
3) Acara;
4) Tempat
5) Peserta pertemuan;
2. Isi Notulen terdiri dari :
a. Pembukaan;
b. Pembahasan;
c. Kesimpulan;
3. Bagian akhir Notulen terdiri atas :
a. Nama Notulis;
b. Tanda tangan;
c. Jabatan;
d. Tanda tangan;
e. Nama, pangkat dan NIP
f. Stempel Puskesmas
Hal yang perlu diperhatikan antara lain :
1. Notulen ditanda tangani oleh :
a. Notulis
b. Kepala Puskesmas
Contoh format notulen :
NOTULEN
Hari/tanggal : ……………………………………………………..
Waktu : …………………………………………………….
Acara : …………………………………………………….
Tempat : …………………………………………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
4. dst
1. ……………………….
2. ……………………….
3. ……………………….
4. dst
SUSUNAN ACARA :
Mengetahui,
Notulis KEPALA UPTD PUSKESMAS NGADI
LEMBAR DISPOSISI
Surat dari : Diterima Tgl :
Tgl. Surat : No. Agenda :
No. Surat :
Perihal :
ISI DISPOSISI
g. Surat Perintah
1) Pengertian
Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan yang
berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
2) Susunan
Surat Perintah terdiri atas
a) Kepala Surat Perintah;
b) Isi Surat Perintah;
c) Bagian Akhir Surat Perintah.
Ad. a. Kepala Surat Perintah terdiri atas
(1) Tulisan "Surat Perintah"; yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan ditengah marjin tanpa tanda baca;
(2) Nomor.
Ad. b. Isi Surat Perintah terdiri atas
a) Tulisan "Memerintahkan"; yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang
diletakkan ditengah marjin tanpa tanda baca;
b) Nama Pejabat dan Jabatan yang memberikan perintah;
c) Nama Pejabat yang diberi perintah;
d) Jenis perintah khusus yang harus dilaksanakan dan waktu pelaksanaan.
Ad. c. Bagian Akhir Surat Perintah terdiri atas :
(1) Nama tempat;
(2) Tanggal, Bulan dan Tahun;
(3) Nama Jabatan;
(4) Tanda tangan Pejabat}
(5) Nama Jelas Pejabat berikut Pangkat dan NIP bagi PNS;
(6) Stempel Jabatan/ Stempel SKPD;
(7) Tembusan
3) Paraf dan Penandatanganan Naskah Dinas
a) Paraf Naskah Dinas
1. Setiap Naskah Dinas sebelum di tanda tangani terlebih dahulu di paraf
2. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum
ditandatangani terlebih dahulu diparaf pada setiap lembar
3. Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) di lakukan oleh
pejabat atau penanggung jawab terkait secara horizontal dan vertical.
4. Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) merupakan tanda
tangan singkat sebagai bentuk pertanggung jawaban atas muatan, materi,
substansi, redaksi dan pengetikan naskah dinas.
5. Paraf sebagaimana dimaksud pada ayat (4) meliputi :
a. Paraf hirarki; dan
b. Paraf koordinasi
b) Penandatanganan Naskah Dinas
1. Kepala UPTD Puskesmas berdasarkan kewenangan jabatannya
menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan surat berdasarkan
pemberian mandate dari Kepala SKPD yang meterinya memuat kegiatan yang
berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya yang bersifat informasi dan
koordinasi di tujukan kepada pejabat atau pihak pihak lain yang dianggap perlu
di lingkungan wilayah kerjanya dengan menggunakan kop naskah dinas dan
stempel UPTD Puskesmas, tembusan kepada Kepala Dinas yang
bersangkutan
2. Kepala UPTD Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan
susunan Surat sebagaimana di maksud pada ayat (1) terdiri atas ;
a. Surat biasa;
b. Surat keterangan;
c. Surat perintah;
d. Surat kuasa;
e. Surat undangan;
f. Nota dinas;
g. Nota pengajuan konsep naskah dinas
h. Lembar disposisi
i. Telaahan staf
j. Laporan
k. Memo; dan
l. Daftar hadir.
Huruf “a” sampai dengan “l” di atas Semua mengikuti Peraturan Bupati Nomor 32 tahun 2011
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Naskah terkait akreditasi meliputi :
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Ngadi Penanggungjawab Program
NIP. NIP.
e. Panduan/Pedoman
Sistematika pedoman dilingkungan UPTD Puskesmas Se Kabupaten Kediri :
Kata pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Sasaran Pedoman
D. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Sistematika Panduan yang ada dilingkungan UPTD Puskesmas Se Kabupaten Kediri :
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan pedoman dan panduan adalah :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau keputusan
Kepala FKTP untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala FKTP.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun
sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan untuk suatu
kegiatan/pelayanan tertentu,maka FKTP dalam membuat pedoman/ panduan wajib
mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
Bentuk cap :
DOKUMEN INDUK
Bentuk cap :
TIDAK TERKENDALI
Bentuk cap :
KEDALUWARSA
11. Dokumen yang terkait dengan setiap kegiatan yang ada di dalam UPTD Puskesmas
Ngadi harus berada di tempat yang telah ditentukan serta terjamin keabsahannya.
Setiap pemegang dokumen bertanggung jawab untuk menjamin bahwa hanya
dokumen yang masih berlaku saja yang digunakan, sedangkan dokumen yang tidak
berlaku lagi harus segera disingkirkan.
12. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapi, sesuai metode pengarsipan sehingga
mudah dicari kembali bila diperlukan.
13. Dokumen di unit kerja / ruang pelayanan harus diletakkan di tempat yang mudah dilihat,
mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
Jenis
Dibuat Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh
Dokumen
Kepala Sub
Bagian Tata Kepala
Surat Keputusan Bagian Tata
Usaha Puskesmas
Usaha
Kepala Sub
Surat-surat Bagian Tata Kepala
Bagian Tata
Kedinasan Usaha Puskesmas
Usaha
Rencana Lima Kepala Kepala
Tim Perencanaan
Tahunan Puskesmas Puskesmas
Perencanaan Tingkat Kepala Kepala
Tim Perencanaan
Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Manual Mutu Tim Manajemen Wakil Manajemen Kepala
Mutu Mutu Puskesmas
Panduan/ Pedoman Tim Masing- Wakil Manajemen Kepala
masing bagian Mutu Puskesmas
Standar Operasional Koordinator pada Wakil Manajemen Kepala
Prosedur Bagian masing- Mutu Puskesmas
masing
Kerangka Acuan Penanggung Wakil manajemen Kepala
Kegiatan / Program jawab kegiatan / Mutu Puskesmas
Program
2) Kode Klasifikasi khusus untuk Surat Keputusan (SK) dan surat keluar mengacu pada
Peraturan Bupati Kediri Nomor 76 Tahun 2016 tentang Pedoman Kode Wilayah Kearsipan
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Kediri.
a) Kode klasifikasi 001 untuk kode Undangan
b) Kode klasifikasi 094 untuk kode Perjalanan dinas (Surat tugas dan SPPD)
c) Kode klasifikasi 188 untuk kode Peraturan Perundangan
d) Kode klasifikasi 440 untuk kode Kesehatan
e) Kode klasifikasi 800 untuk kode Kepegawaian
f) Kode klasifikasi 900 untuk kode Keuangan
5) Untuk dokumen dari unit kerja administrasi manajemen ditambahkan kode bagian :
BAGIAN KODE
Tata Usaha TU
Manajemen Mutu MT
Sekretariat Akreditasi SAK
Tim Manajemen Mutu MM
Tim Audit Internal AI
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PMKP
Tim Survei Kepuasan dan Keluhan Pelanggan SP
Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien PPI
6) Untuk dokumen dari unit kerja Upaya Kesehatan Masyarakat, ditambahkan Kode Upaya,
yaitu :
7) Sedangkan untuk dokumen pelayanan Klinis, diperjelas dengan Kode ruang Pelayanan
yaitu sebagai berikut :
8) Urutan penomoran dokumen dibuat terpusat. Surat Keputusan dibuat sesuai urutan tanggal
pengesahan, sedangkan urutan penomoran dokumen terkait pelayanan seperti Manual mutu,
Pedoman, SOP, KAK, dan Formulir dibuat sesuai tanggal pembuatan.
Urutan nomor dokumen surat masuk dan surat keluar sesuai urutan tanggal pembuatan
surat.
9) Petugas memasukkan nomor kode dokumen dalam Buku Nomor Kode Dokumen.
8) Contoh penomoran :
a) Surat Undangan
001/001/418.25.3.61.3/2019
Keterangan :
001 = kode klasifikasi undangan
001 = Nomor urut dokumen
418.25.3.76.3 = kode wilayah Puskesmas
2019 = tahun pembuatan dokumen
e) Pedoman Laboratorium
ULB.PK.PDM.001/418.25.3.61.3/2019
Keterangan :
RLB = Ruang Laboratorium
PK = Kode unit kerja Pelayanan Klinis
PDM = Kode dokumen Pedoman
001 = Nomor urut dokumen
418.25.3.61.3 = Kode wilayah Puskesmas
2018 = Tahun pembuatan dokumen
2. PENYUSUNAN DOKUMEN
Dilakukan Oleh :
a. Kasubag Tata Usaha,
b. Pengelola administrasi,
c. penanggung jawab UKM dan UKP.
3. PENGESAHAN DOKUMEN
4. SOSIALISASI DOKUMEN
6. PENYIMPANAN DOKUMEN
7. PENATAAN DOKUMEN
8. RETENSI DOKUMEN
2) Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 3 (dua) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda :
c) Gratis : untuk resep yang diberikan kepada pasien yang dibebaskan dari
pembiayaan retribusi, meliputi Kader, anak sekolah (dengan membawa buku
berobat sekolah), penderita TB, Penderita IMS, Penderita HIV-AIDS yang telah
tegak diagnosisnya,
Rekaman adalah semua hasil atau bukti melaksanakan aktivitas sesuai dengan
prosedur kerja, instruksi kerja dan sesuai formulir yang telah ditetapkan. Pengendalian
rekaman adalah suatu proses terkendalinya kerahasiaan rekaman, proses perubahan,
penerbitan, distribusi dan sirkulasi rekaman. Masa simpan rekaman yaitu lamanya
rekaman (catatan) disimpan untuk memastikan sistem manajemen mutu berjalan secara
efektif. Masa simpan dapat ditentukan dapat ditentukan berdasarkan peraturan dari
pemerintah atau berdasarkan kesepakatan bersama.
1.2. Prosedur Pengendalian Rekaman
1) Masa berlaku rekaman secara sesuai dengan masa simpan yakni selama
3 tahun