MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MELIAU
Pada tanggal : 04 AGUSTUS 2023
Lampiran : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Meliau
Pedoman Tata Naskah UPTD Puskesmas Meliau
Nomor : 445/KEP/003/PKM-SLG/VIII/2023
Tanggal : 04 Agustus 2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
D. Dasar Hukum
BAB II DOKUMEN UPT PUSKESMAS MELIAU
A. Jenis Dokumen berdasarkan Sumber
B. Jenis Dokumen
C. Jenis Dokumen Yang Perlu Disediakan
1. Penyelenggaraan manajemen UPT Puskesmas Meliau
2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
BAB III PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI
A. Tata Naskah
1. Pengertian
2. Asas Naskah Dinas
3. Prinsip Naskah Dinas
4. Penyelenggaraan Naskah Dinas
5. Kecepatan Proses Surat
6. Kepala Naskah
Contoh format kepala naskah yaitu kop surat keputusan
Kepala UPTD Puskesmas beserta cara pembuatan
Isi dan susunannya.
7. Metode Penomoran
8. Penulisan
B. Kebijakan
1. Contoh Format Surat Keputusan
2. Contoh Format Lampiran Keputusan
3. Pedoman (Manual) Mutu
4. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
a. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
b. Langkah-langkah Penyusunan Rencana Kinerja
Lima Tahunan Puskesmas
c. Matriks Rencana Kinerja Lima Tahunan
d. Penutup
5. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Tahunan
a. Mekanisme Perencanaan Tingkat Puskesmas
b. Tahap Penyusunan Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
c. Tahap penyusunan RUK
d. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan
e. Sistematika Penulisan Perencanaan Tingkat
Puskesmas (PTP)
6. Pedoman / Panduan
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
c. Format Pedoman Penyusunan Akreditasi
d. Format Panduan Pelayanan
e. Format Pedoman Pengendalian dokumen
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan
keberhasilan Akreditasi UPT Puskesmas Meliau adalah bagaimana mengatur
sistem pendokumentasian dokumen.
Pengaturan sistem dokumentasi dalam satu proses implementasi
akreditasi UPT Puskesmas Meliau dianggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan,
program dan kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan Akreditasi.
Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam suatu
institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-
bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama
dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud dalam Akreditasi secara garis besar dibagi
atas dua bagian yaitu dokumen internal dan dokumen eksternal. Dokumen
tersebut digunakan untuk membangun dan membakukan sistem manajemen
mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen internal tersebut berupa
Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur (SOP) dan
dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
Agar para pemangku kepentingan Akreditasi UPT Puskesmas Meliau
memiliki acuan dan memudahkan dalam melakukan dokumentasi perlu
disusun Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Meliau
kabupaten sanggau
C. SASARAN
a. Kepala UPT Puskesmas Meliau, Tim Mutu, Pelaksana dan Tim Akreditasi
UPTD Puskesmas Meliau
BAB II
DOKUMENTASI UPT PUSKESMAS MELIAU
2. Dokumen Eksternal
Dokumen eksternal yang berupa peraturan perundangan dan
pedoman-pedoman yang diberlakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Sekadau, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga
Berencana Kabupaten Sekadau, dan organisasi profesi, yang merupakan
acuan bagi UPT Puskesmas Meliau dalam menyelenggarakan
administrasi manajemen dan upaya kesehatan perorangan serta khusus
bagi Puskesmas untuk penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat.
Dokumen-dokumen eksternal sebaiknya ada di Puskesmas tersebut,
sebagai dokumen yang dikendalikan.
A. TATA NASKAH
Untuk ketentuan tata naskah UPT Puskesmas Meliau memberlakukan
terhadap semua dokumen yang akan disusun dalam akreditasi dengan
mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01 Tahun 2023
tentang Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah.
Adapun ketentuan yang dipergunakan oleh UPT Puskesmas Meliau
adalah sebagai berikut :
1. Pengertian
a. Tata Naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
distribusi dan penyimpanan naskah dinas serta media yang
digunakan dalam komunikasi kedinasan.
b. Naskah Dinas adalah Informasi tertulis sebagai alat komunikasi
kedinasan yang dibuat dan atau dikeluarkan oleh pejabat yang
berwenang di UPT Puskesmas Meliau.
c. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
d. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas dari suatu jabatan
e. Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan nama .
f. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
g. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari
pejabat ke pejabat atau pejabat dibawahnya.
h. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan
kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama
yang memberi mandat.
i. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan
tanggungjawab yang ada pada seorang pejabat untuk
menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan
pada jabatannya.
j. Keputusan kepala adalah naskah dinas dalam bentuk dan susunan
produk hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan final.
k. Logo adalah gambar atau huruf sebagai identitas instansi.
l. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
m. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan,
pertanyaan, permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
n. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap
suatu permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
o. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai tugas dan fungsinya.
p. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk
melaksanakan perjalanan dinas.
q. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
r. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi
komunikasi kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada
bawahan dan dari bawahan kepada atasan.
s. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
t. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima.
u. Notulen adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
catatan tertentu.
v. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
4. Pengendalian Naskah
Naskah pada UPT Puskesmas Meliau disusun dan dicetak menggunakan
ketentuan spasi Before 6pt dan At 1,15pt, yang terklasifikasi menjadi:
a. Dokumen
Dokumen adalah data yang memuat informasi penting terkait
pelaksanaan kegiatan di FKTP yang di cetak menggunakan font
“Bookman Old Style”, berupa:
1) Surat Keputusan;
2) Standar Operasional Prosedur;
3) Pedoman atau panduan; dan
4) Kerang Acuan Kegiatan.
Dalam pelaksanaan pengendalian dokumen, dokumen dibedakan
menjadi:
1) Dokumen Asli
a) Tanda tangan basah;
b) Stempel basah;
c) Pada kanan atas di stemple ASLI;
d) Jumlah hanya ada satu; dan
e) Disimpan di Tata Usaha dan koordinatornya adalah BAB I
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas sebagai pengendali
dokumen.
2) Dokumen Master
a) Tanda tangan basah;
b) Tidak di stemple;
c) Jumlah hanya ada satu;
d) Digunakan untuk menggandakan dokumen; dan
e) Disimpan di Tata Usaha dan koordinatornya adalah BAB I
Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas sebagai pengendali
dokumen.
3) Dokumen Terkendali
a) Tanda tangan kering;
b) Stempel basah;
c) Pada kanan atas di stemple TERKENDALI;
d) Jumlah sesuai kebutuhan;
e) Dicatat kemana didistribusikan; dan
f) Digunakan untuk kepentingan internal.
5) Dokumen Kadaluarsa
a) Jika dokumen perlu direvisi, dokumen lama di stemple
KADALUARSA kemudian di catat
b) Sedangkan dokumen baru sebagai pengganti dilakukan
pengendalian dokumen:
- Diterbitkan;
- Dicatat; dan
- Didistribusikan.
b. Rekaman
Rekaman adalah suatu catatan yang menyatakan bahwa suatu
kegiatan telah dikerjakan atau suatu bukti bahwa kegiatan telah
dilaksanakan yang dicetak dengan font “Arial”, berupa:
1) Notulen
2) Hasil monitoring
3) Hasil evaluasi kinerja
4) Buku kegiatan
5) Register
6) Rekam medis
5. Kecepatan proses surat :
a. Kilat (batas waktu 1 x 24 jam setelah surat diterima);
b. Segera (batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima);
c. Penting (batas waktu 3 x 24 jam setelah surat diterima); dan
d. Biasa (batas waktu maksmum 5 hari kerja setelah surat diterima).
Keterangan :
a. Lambang atau logo Puslesmas diletakkan di sebelah kanan.
b. Lambang atau logo Daerah Kabupaten Sekadau di letakkan di sebelah
kiri.
c. Tulisan “PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU” ditulis pada baris
pertama 12pt tebal, tulisan “DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN
PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA” di tulis pada baris
kedua menggunakan ukuran 14 pt tebal, tulisan UPTD PUSKESMAS
MELIAU” menggunakan ukuran 18 pt tebal.
d. Tulisan “Jl. Merdeka Selatan Km IV, Desa Selalong, Kecamatan Sekadau Hilir,
Kabupaten Sekadau” Hp. 082351358123, email: puskesmasselalong@gmail.com,
Kode Pos 79582” menggunakan ukuran 10pt italic, garis batas
menggunakan ukuran 3pt.
7. Metode Penomoran
a. Ditetapkan sebagai berikut :
1) Dokumen Kebijakan / Keputusan
Sebagai contoh : 445/KEP/00/PKM-SLG/I/2023
Keterangan :
445 : Menyatakan klasifikasi Surat Puskesmas
KEP : Menyatakan sebagai dokumen Surat Keputusan
00 : Menyatakan nomor urut penyusunan surat
PKM-SLG : Menyatakan identifikasi Puskesmas meliau
I : Menyatakan bulan dalam romawi
YYYY : Menyatakan tahun pembuatan SK
3) Penulisan
a) Memakai kertas dengan menggunakan ukuran A4 (21 cm x 29,7 cm)
dengan penulisan SK menggunakan margin atas 1,5 cm, margin kiri
2cm, margin kanan 2cm dan margin bawah 2cm.
b) Penulisan SOP menggunakan margin atas 1,5 cm, margin kiri 2 cm,
margin kanan 2 cm dan margin bawah 2 cm.
c) Pembukaan kebijakan ditulis dengan huruf capital
d) Naskah kebijakan ditulis dengan jenis huruf Bookman Old Style,
dengan ukuran font 12.
e) Naskah lainnya selain naskah kebijakan ditulis dengan jenis huruf
Arial, dengan ukuran font 12.
B. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/Surat Keputusan yang ditetapkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Meliau yang merupakan garis besar bersifat
mengikat dan wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun
pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun pedoman/panduan dan
standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan kejelasan langkah-
langkah dalam pelaksanaan kegiatan di UPT Puskesmas Meliau.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan
pada peraturan perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan
Menteri dan pedoman- pedoman teknis yang berlaku seperti yang ditetapkan.
Peraturan/ Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Meliau dapat
dituangkan dalam lampiran dari peraturan/ keputusan tersebut.
Format Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan Daerah
yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Meliau;
b. Nomor : Ditulis sesuai sistem penomoran di FKTP, yang
dituangkan dalam Tata Naskah Puskesmas;
c. Judul : Ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin.
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan keputusan;
2) Huruf awal kata “Menimbang” ditulis dengan huruf kapital
diakhiri dengan tanda baca titik dua( : ), dan diletakkan di bagian
kiri;
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf
kecil, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturanperundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut;
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi;
3) Huruf awal “Mengingat” ditulis dengan huruf kapital diletakkan di
bagian kiri sejajar kata Menimbang;
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai
dengan hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal
disebut lebih dulu, diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah,seluruhnya dengan
huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua
( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan
yang dirumuskan dalam diktum-diktum,
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan,
perubahan, pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan
lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat
Keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkan Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki :
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi
yang memuat penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan,
pengundangan peraturan/keputusan yang terdiri dari:
a. Tempat dan tanggal penetapan;
b. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,);
c. Tanda tangan pejabat; dan
d. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Meliau
ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas Meliau, dituliskan nama
tanpa gelar dan NIP.
BAB III.Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan
upaya Puskesmas
BAB IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukung dan penghambat
pencapaian kinerja
BAB V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan: berisi program-programkerja yang akan
dilakukan yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM,yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan,misalnya: pelatihan, pengusulan penambahan
SDM, seminar, workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan sarana,yang dijabarkan dalam
kegiatan-kegiatan,misalnya: pemeliharaan sarana, pengadaan
alat-alat kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen,dan seterusnya.
B. BAB VI. Pemantauan dan Penilaian Rencana anggaran: yang
merupakan rencanabiaya untuk tiap-tiap program kerja dan
kegiatankegiatanyang direncanakan secara garis besar.
BAB VII. Penutup
4. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantuKepala Puskesmas
dalam menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan
dalam rencana tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan
Rencana Pencapaian Kegiatan.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Visi Dan Misi
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II DATA DATA PUSKESMAS
1. Data umum
A. Peta Wilayah
(Format 1atau Gambar Peta Wilayah Kerja Puskesmas)
Data Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas (Di
Dalam dan Luar Gedung)
B. Data Sumber Daya
1) Ketenagaan Puskesmas (Format 2a)
2) Keadaan Obat dan Bahan Habis Pakai (Format 2b)
3) Keadaan Alat Kesehatan Format 2c)
4) Pembiayaan Kesehatan (Format 2d)
5) Keadaan Sarana dan Prasarana (Format 2e)
C. Data Peran Serta Masyarakat (Format 3)
D. Data Penduduk dan sasaran Program (Format 4)
E. Data Sekolah (Format 5)
F. Data Kesehatan Lingkungan (Format 6)
2. Data Khusus
A. Status Kesehatan
1) Data Kematian (Format 7)
2) Kunjungan Kesakitan (Format 8)
3) Data Sepuluh Penyakit terbesar (Format 9)
B. Kejadian Luar Biasa (Format 10)
C. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan 1 Tahun (Format 11)
D. Hasil Survey (Bila ada) – (Format 12)
BAB III ANALISI MASALAH
A. Identifikasi Masalah dan Prioritas Masalah
B. Menetatapkan Urutan Prioritas Masalah (Tabel skoring USG)
C. Merumuskan Masalah
D. Mencari Akar Masalah (Fish bone / diagram tulang ikan atau pohon
masalah)
E. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah
F. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar
untuk menentukan dan melaksanakankegiatan.
Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan
baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka
UPTD Puskesmas Meliau menyusun/membuat sistematika buku pedoman/
panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedomanatau
panduan yaitu:
Akhir kegiatan:
Simbol Keputusan:
Proses:
g) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait
dalam proses kerja tersebut.
h) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi
perubahan SOP yang akan diubah serta tanggal pemberlakuan.
d. Syarat penyusunan SOP:
a) Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang
melakukan pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau
panitia yang ditunjuk oleh Kepala UPT Puskesmas Meliau hanya untuk
menanggapi dan mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah
penting, karena komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh
dengan adanya keterlibatan personel/ unit kerja dalam penyusunan
SOP.
b) SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana
atau unit kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya
kemudian Tim Mutu diminta memberikan tanggapan.
c) Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan dan mengapa.
d) SOP jangan menggunakan kalimat majemuk. Subjek, predikat dan
objek SOP harus jelas.
e) SOP harus menggunakan kalimat perintah/instruksi bagi pelaksana
dengan bahasa yang dikenal pemakai.
f) SOP harus jelas, ringkas, dan mudah dilaksanakan. Untuk SOP
pelayanan pasien maka harus memperhatikan aspek keselamatan,
keamanan dan kenyamanan pasien. Untuk SOP profesi harus mengacu
kepada standar profesi, standar pelayanan, mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) kesehatan dan
memperhatikan aspek keselamatan pasien.
e. Evaluasi SOP
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/ kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
menilai tingkat kepatuhan terhadap langkah – langkah dalam SOP.
Untuk evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
tilik/check list:
b) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (checkmark).
c) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
d) Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
e) Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan
dan memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
f) Langkah-langkah menyusun daftar tilik:
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prosedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan danmonitoringnya.
1) Gambarkan flow-chart dariprosedur tersebut,
2) Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
3) Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
4) Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
5) Lakukan uji-coba,
6) Lakukan perbaikan daftar tilik,
7) Standarisasi daftar tilik.
g) Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SPO dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
I. REKAM IMPLEMENTASI
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan UPTD
Puskesmas Selalong dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan
yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga
harus dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi
untuk mendefinisikan pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama simpan dan
permusnahan. Catatan/ rekam implementasi harusdapat terbaca, segera
dapat teridentifi kasi dan dapat diakses kembali.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala instruksi terdiri dari :
a) Kop naskah dinas yang berisi gambar lambang negara dan
tulisan nama jabatan (untuk pejabat negara) atau logo instansi
dan nama instansi (untuk nonpejabat negara), yang ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
b) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan,
yang ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
c) Nomor instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
d) Kata tentang, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
e) Judul instruksi, yang ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
f) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca koma secara simetris.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans instruksi terdiri dari
a) Kata menimbang, yang memuat latar belakang penetapan
instruksi;
b) Kata mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai
landasan penetapan instruksi.
3) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh instruksi memuat substansi Instruksi.
4) Kaki
Bagian kaki instruksi terdiri dari
a) Tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan tanggal
penetapan instruksi;
b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda
koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan instruksi;
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani instruksi, yang
ditulis dengan huruf kapital, tanpa mencantumkan gelar.
d. Distribusi dan Tembusan
Instruksi yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1. Instruksi merupakan pelaksanaan kebijakan pokok sehingga
instruksi harus merujuk pada suatu peraturan perundang-
undangan.
2. Wewenang penetapan dan penandatanganan instruksi tidak
dapat dilimpahkan kepada pejabat lain.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh Surat Perintah Tugas terdiri dari
hal berikut:
a) Konsiderans meliputi pertimbangan
dan/atau dasar: pertimbangan memuat alasan
ditetapkannya surat tugas; dasar memuat
ketentuan yang dijadikan landasan
ditetapkannya surat tugas tersebut.
b) Diktum dimulai dengan frasa memberi tugas,
yang ditulis dengan huruf kapital dicantumkan
secara simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri
serta nama dan jabatan pegawai yang mendapat
tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata
untuk disertai tugas-tugas yang harus
dilaksanakan
3) Kaki
Bagian kaki surat tugas terdiri dari
a) Tempat dan tanggal surat tugas;
b) Nama jabatan pejabat yang menandatangani,
yang ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap
awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda baca
koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menugasi;
d) Nama lengkap pejabat yang menandatangani
surat tugas, yang ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurnya;
e) Cap dinas.
d. Distribusi dan Tembusan
1) Surat Tugas disampaikan kepada yang mendapat
tugas.
2) Tembusan surat tugas disampaikan kepada
pejabat/instansi yang terkait.
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Bagian konsiderans memuat pertimbangan atau dasar.
2) Jika tugas merupakan tugas kolektif, daftar
pegawai yang ditugasi dimasukkan ke dalam lampiran
yang terdiri dari kolom nomor urut, nama, pangkat,
NIP, jabatan, dan keterangan.
3) Surat tugas tidak berlaku lagi setelah tugas yang
termuat selesai dilaksanakan.
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses
pelaksanaan suatu kegiatan yang harus ditandatangani oleh para
pihak dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari
a) Kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama
instansi diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf
kapital;
b) Judul berita acara;
c) Nomor berita acara.
2) Batang tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari
a) Tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan
para pihak yang membuat berita acara;
b) Substansi berita acara.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para
pihak dan para saksi apabila diperlukan.
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) Kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama instansi
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) Judul surat keterangan;
c) Nomor surat keterangan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud
dan tujuan diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak
pada bagian kanan bawah.
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
b. Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk
mengantar/menyampaikan barang atau naskah.
c. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai
dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
e. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari :
a) Kop naskah dinas;
b) Nomor;
c) Tanggal;
d) Nama jabatan/alamat yang dituju;
e) Tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri
dari
a) Nomor urut;
b) Jenis yang dikirim;
c) Banyaknya naskah/barang;
d) Keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat pengantar terdiri dari :
a) Pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi
- Nama jabatan pembuat pengantar;
- Tanda tangan;
- Nama dan NIP;
- Stempel jabatan/instansi
b) Penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi :
- Nama jabatan penerima;
- Tanda tangan;
- Nama dan NIP;
- Cap instansi instansi;
- Nomor telepon/faksimile;
- Tanggal penerimaan.
f. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dalam dua rangkap: lembar pertama
untuk penerima dan lembar kedua untuk pengirim.
g. Penomoran
Penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat dinas.
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam instansi atau
perseorangan dan golongan di dalam atau di luar instansi.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
c. Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
mengumumkan atau pejabat lain yang ditunjuk.
d. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari :
a) Kop naskah dinas yang memuat logo dan nama instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
b) Tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, yang
ditulis dengan huruf kapital secara simetris dan nomor
pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d) Rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat
a) Alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) Peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman:
c) Pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari :
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan
huruf awal kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) Nama lengkap yang menandatangani, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
e) Cap dinas
e. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang
ditujukan kepada kelompok/golongan tertentu.
2) Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak
memuat tata cara pelaksanaan teknis suatu peraturan.
7. Laporan
a. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat
pemberitahuan tentang pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatangan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
c. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis
dalam huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b) Batang Tubuh
Bagian batang-tubuh laporan terdiri dari
1) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan
tujuan serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
2) Materi laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan,
faktor yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan,
hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
4) Penutup, merupakan akhir laporan.
c) Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari
1) Tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) Nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf
awal kapital;
3) Tanda tangan;
4) Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
8. Telaahan Staf
a. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat
atau staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu
persoalan dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang
disarankan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari :
a) Judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah
atas;
b) Uraian singkat tentang permasalahan.
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
- Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas
tentang persoalan yang akan dipecahkan;
- Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan,
berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai
dengan situasi yang dihadapi dan merupakan
kemungkinan kejadian di masa yang akan datang;
- Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
- Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap
persoalan dan akibatnya, hambatan serta keuntungan dan
kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang
mungkin atau dapat dilakukan;
- Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang
merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar;
- Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan
jelas saran atau usul tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
3) Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari:
- Nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan
huruf awal kapital;
- Tanda tangan;
- Nama lengkap;
- Daftar lampiran.
9. Notulen
a. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang membuat catatan jalannya acara
(kegiatan) mulai dari pembukaan, pembahasan masalah, sampai
dengan pengambilan keputusan, serta penutupan.
b. Fungsi Notulen
Notula/Notulen merupakan catatan ringkas, padat, sistematis, dari
suatu kegiatan sidang. Fungsi notula/notulen sangatlah penting
terhadap kegiatan rapat tersebut. Karena di dalam notulen/notula
semua kegiatan rapat akan dibuktikan secara tertulis, berikut fungsi
notulen :
Berfungsi sebagai bukti tertulis setelah diadakannya rapat/sidang
Sebagai pengukur sukses atau tidaknya suatu rapat
Dan berfungsi sebagai pelaksanaan kegiatan yang dihasilkan dari
keputusan rapat
c. Susunan
a) Kepala
Kepala notulen merupakan bagian awal dari penulisan notulen.
Adapun kepala notulen berisi tentang :
1) Nama atau tema yang di bahas.
2) Hari dan tanggal acara dilaksanakan
3) Waktu (Jam) pelaksanaan acara
4) Tempal pelaksanaan acara
5) Unsur - unsur yang terlibat dalam acara (Ketua dan wakil ketua,
sekertaris, notulis, peserta.)
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh atau isi dari notuen adalah bagian dari
notulen yang berupa hal-hal yang di bahas dan hasil keputusan
rapat. Isi Notulen ditulis agar dapat membedakan dari susunan
sistematis. Susunan sistematika dalam isi notulen dapat dibagi
menjadi 4 yaitu
1) Kata Pembuka
2) Pembahasan
3) Pembacaan keputusan
4) Waktu (Jam) Penutupan
c) Kaki
Bagian kaki dari notulen terdiri dari :
1) Nama jabatan
2) Tanda tangan
3) Nama pajabat, pangkat, atau NIP.
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH.
KESATU : Pedoman Tata Naskah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tata
naskah Puskesmas dilaksanakan oleh Kepala Tata
Usaha UPTD Puskesmas Selalong.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MELIAU
Pada tanggal : AGUSTUS 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS MELIAU,
NAMA
MASTER
CONTOH SURAT KEPUTUSAN KEPALA MASTER UPTD PUSKESMAS MELIAU
MEMUTUSKAN
MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH.
KESATU : Pedoman Tata Naskah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tata
naskah Puskesmas dilaksanakan oleh Kepala Tata
Usaha UPT Puskesmas Meliau.
KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat
kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : MELIAU
Pada tanggal : AGUSTUS 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS MELIAU,
NAMA
TERKENDALI
CONTOH SURAT KEPUTUSAN KEPALA TERKENDALI UPT PUSKESMAS MELIAU
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MELIAU
Pada tanggal : AGUSTUS 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS MELIAU
NAMA
TERKENDALI
CONTOH SURAT KEPUTUSAN KEPALA TIDAK TERKENDALI UPT PUSKESMAS MELIAU
TIDAK TERKENDALI
KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MELIAU
NOMOR : 445/KEP/ /PKM-SLG/ /2023
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH UPT PUSKESMAS MELIAU
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MELIAU
Pada tanggal : AGUSTUS 2023
KEPALA UPT PUSKESMAS MELIAU,
NAMA
CONTOH SURAT KEPUTUSAN KEPALA ASLI UPTD PUSKESMAS MELIAU ASLI
PEMERINTAH KABUPATEN SANGGAU
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS MELIAU
Jl. Merdeka Selatan Km IV, Desa Selalong, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau
Hp. 082351358123, email: puskesmasselalong@gmail.com, Kode Pos 79582
KADALUARSA
pedoman dalam pembuatan tata naskah yang
seragam dengan mengacu pada peraturan
yang berlaku;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan yang
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan
keputusan Kepala UPT Puskesmas Meliau
tentang Pedoman Tata Naskah di lingkungan
UPT Puskesmas Meliau.
Mengingat : 17. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2009 tetang Pelayanan Publik,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2009 Nomor 112;
18. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144;
19. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5071);
20. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
21. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
22. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001
tentang kedudukan, Tugas, Fungsi,
Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementrian;
23. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35
tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan;
24. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun
2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 135 Tahun 2017 tentang Tata
Kearsipan di Lingkungan Kementerian Dalam
Negeri dan Pemerintah Daerah;
26. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun
2019 tentang Puskesmas;
27. Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas;
28. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 tahun
2022 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama,Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
29. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 88
Tahun 2022 Tentang Kode Klasifikasi Arsip di
Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan
Pemerintah Daerah;
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 01
Tahun 2023 tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Pemerintah Daerah;
31. Peraturan Bupati Sekadau Nomor 8 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan Standar
Operasional Prosedur Administrasi Pemerintah
di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Sekadau;
32. Peraturan Bupati Sekadau Nomor 48 Tahun
2022 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana
Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat
Pada Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten
Sekadau.
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : MELIAU
Pada tanggal : AGUSTUS 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS MELIAU,
NAMA
CONTOH STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UPTD PUSKESMAS MELIAU
CAP DAN
TANDA TANGAN
KERANGKA ACUAN
PROGRAM ORIENTASI BAGI KEPALA PUSKESMAS, PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM DAN PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU
A. PENDAHULUAN
Orientasi adalah latihan yang dilaksanakan dengan menempatkan staf
/ pegawai baru untuk memangku jabatan dengan didampingi pegawai lama
yang telah berpengalaman. Pegawai baru mendapatkan petunjuk – petunjuk
bagaimana cara melaksanakan tugasnya, diselenggarakan dalam waktu
tertentu sehingga pegawai baru dapat berdiri sendiri dalam menjalankan
tugasnya. Kurangnya proses orientasi dapat menimbulkan masalah yaitu
kurangnya produktivitas kerja pegawai baru. Hal ini dapat disebabkan
karena kurangnya informasi serta pemahaman tentang peraturan, visi, misi,
nilai-nilai, budaya, struktur organisasi, dan sebagainya yang diperlu
diketahui oleh seorang pegawai baru.Oleh sebab itu, kegiatan orientasi
sangat diperlukan bila ada penanggungjawab maupun pelaksana program
baru di Puskesmas.
B. TUJUAN
Tujuan dari program orientasi adalah:
1. Mengenal dan Memahami serta mampu melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang baru.
2. Menyiapkan mental pegawai baru dalam menghadapi peralihan suasana
dari lingkungan tempat kerja lama/dunia pendidikan ke lingkungan
kerja yang baru.
3. Menghilangkan hambatan psikologis dalam memasuki kelompok dan
lingkungan baru.
4. Mengenal lingkungan pekerjaan yang baru.
C. MATERI
E. WAKTU
Program orientasi dilaksanakan minimal satu bulan dan maksimal 3 hari.
F. SASARAN
Sasaran program orientasi adalah Kepala Puskesmas, Penanggungjawab
program dan pelaksana kegiatan baru.
G. METODE
Kegiatan orientasi dilaksanakan dengan metode ceramah, praktik langsung,
dan pengenalan wilayah.
H. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan orientasi ini adalah penanggung jawab program
lama/pihak manajemen Puskesmas.
Mengetahui,
Kepala UPT Pskesmas Meliau,
NOTULEN RAPAT
LOKAKARYA MINI PROGRAM
Tempat Penyelenggaraan :
Hari dan Tanggal :
Pimpinan Rapat :
1. Agenda Rapat
a. ……..
b. ……..
c. ……..
3. Kesimpulan
Hasil kesimpulan
a. ……..
b. ……..
c. ……..
4. Saran
a. ……..
b. ……..
c. ……..
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Meliau,
2. Nama :…
Alamat :…
Jabatan :…
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama …
Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.
Kedua belah pihak secara Bersama – sama selanjutnya disebut “PARA PIHAK” sepakat
untuk mengadakan Kerjasama dalam bidang…. PIHAK KEDUA dengan fasilitas yang
tersedia memberikan pelayanan… kepada … PIHAK KESATU, serta melaksanakan…
kepada PIHAK KEDUA bila diperlukan sesuai ketentuan dan standar prosedur
pelayanan/administrasi yang berlaku di…
Berdasarkan ketentuan – ketentuan sebagai berikut:
PASAL 1
DASAR KERJASAMA
1. …
2. …
3. …
PASAL 2
PENGERTIAN
Dalam perjanjian ini, yang dimaksud dengan:
1. …
2. …
3. …
PASAL 3
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dilakukannya perjanjian kerjasama ini adalah untuk meningkatkan
pelaksanaan… dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan Kesehatan bagi pasien
PIHAK KESATU dan PIHAK KEDUA.
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN
1. PIHAK KESATU mempunyai hak:
a. …
b. …
c. …
2. PIHAK KESATU mempunyai kewajiban:
a. …
b. …
c. …
3. PIHAK KEDUA mempunyai hak:
a. …
b. …
c. …
4. PIHAK KEDUA mempunyai kewajiban:
a. …
b. …
c. …
PASAL 5
PROSEDUR PELAYANAN
1. …
2. …
3. …
PASAL 6
RUANG LINGKUP PELAYAN
1. …
2. …
3. …
PASAL 7
TARIF PELAYANAN
1. …
2. …
3. …
PASAL 8
TATA CARA PENAGIHAN
1. …
2. …
3. …
PASAL 9
JANGKA WAKTU
1. …
2. …
3. …
PASAL 10
MONITORING DAN EVALUASI
PARA PIHAK sepakat apabila diperlukan maka akan dilakukan evaluasi dan monitoring
setiap 6 (enam) bulan untuk mengevaluasi jalannya Kerjasama.
PASAL 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. …
2. …
3. …
PASAL 12
LAIN – LAIN
1. …
2. …
3. …
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), masing – masing dibubuhi materai
secukupnya dan masing – masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. Asli pertam di
pegang oleh PIHAK KESATU dan asli kedua dipegang oleh PIHAK KEDUA.
NAMA NAMA
NIP. NIP.
Nama :…
NIP :…
Jabatan :…
Nama :…
NIP :…
Jabatan :…
Demikianlah surat pendelegasian ini dibuat dengan sebenar – benarnya agar dapat
dipergunakan dengan sebaik – baiknya.
Meliau,…
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Meliau,
Meliau, …
Kepada
Yth. …
di –
Tempat
SURAT PENGANTAR
Nomor : 445/SP/ /PKM-SLG/ /2023
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmasm Meliau,
BERITA ACARA…
Nomor : 445/BA/ /PKM-SLG/ /2023
Pada hari ini, … tanggal … bulan … tahun … . Yang Bertanda Tangan Dibawah ini:
1. Nama :…
NIP :…
Pangkat/Gol. Ruang : …
Jabatan :…
Unit :…
(Selaku Pihak Kesatu)
2. Nama :…
NIP :…
Pangkat/Gol. Ruang :…
Jabatan :…
Unit :…
(Selaku Pihak Kedua)
Dengan ini Pihak Kesatu… kepada Pihak Kedua, dan selanjutnya Pihak Kedua
menyatakan telah… . Dengan rincian sebagai berikut:
No Nama Barang Jumlah Barang Tahun Peroleh Keterangan
.
1 … … … …
Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Meliau, …
Pihak Kedua, Pihak Kesatu,
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Meliau,
Yang bertanda tangan di bawah ini, Dokter UPTD Puskesmas Selalong, menerangkan
bahwa:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Demikian Surat Keterangan ini dibuat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Tinggi Badan : Cm
Berat Badan : Kg
Tekanan Darah : mmHg Selalong,
Nadi : X/Menit An. Kepala UPTD Puskesmas Meliau
Nafas : X/Menit Dokter Pemeriksa,
CONTOH SURAT KETERANGAN SAKIT UPTD PUSKESMAS SELALONG
PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS SELALONG
Jl. Merdeka Selatan Km IV, Desa Selalong, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau
Hp. 082351358123, email: puskesmasselalong@gmail.com, Kode Pos 79582
Yang bertanda tangan dibawah ini, Dokter Pemeriksa UPTD Puskesmas Selalong
menerangkan bahwa:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenar – benarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Selalong,
An. Kepala UPTD Puskesmas Selalong
Dokter Pemeriksa,
CONTOH LEMBAR DISPOSISI UPTD PUSKESMAS SELALONG
PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS SELALONG
Jl. Merdeka Selatan Km IV, Desa Selalong, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau
Hp. 082351358123, email: puskesmasselalong@gmail.com, Kode Pos 79582
LEMBAR DISPOSISI
Surat dari : Diterima Tgl :
No. Agenda :
No. Surat : Sifat :
Tgl. Surat : Sangat Segera Segera Rahasia
Perihal:
Catatan :
Kepala UPTD Puskesmas Selalong,
Memo Umum
Tanggal :
: Pribadi
Isi :
Telah secara nyata dan abash melaksanakan tugas sebagai… pada tanggal
… sampai dengan tanggal … dengan masa pengabdian selama … (…) tahun di
UPTD Puskesmas Selalong.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan benar –
benar untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya, apabila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar maka akan diadakan perbaikan.
Selalong,…
Kepala UPTD Puskesmas Selalong
3. …
Selalong,…
Kepala UPTD Puskesmas Selalong
Tembusan Yth.:
1. … NAMA DAN TITEL
2. …
NIP.
CONTOH SURAT KETERANGAN RAWAT INAP UPTD PUSKESMAS SELALONG
PEMERINTAH KABUPATEN SEKADAU
DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPTD PUSKESMAS SELALONG
Jl. Merdeka Selatan Km IV, Desa Selalong, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau
Hp. 082351358123, email: puskesmasselalong@gmail.com, Kode Pos 79582
Nama :
NIP/NRPTT/SIP :
Jabatan :
Menerangkan bahwa:
Nama Pasien :
Umur :
Alamat :
Diagnosa :
Selalong,
An. Kepala UPTD Puskesmas Selalong
Dokter Pemeriksa,
Selalong, …
Nomor : 445/SU/ /PKM-SLG/ /2023 Kepada,
Lampiran : … Yth. …
Perihal :… di –
Tempat
Dengan Hormat,
Dalam Rangka…
Kami UPTD Puskesmas Selalong mengundang bapak/ibu untuk…
dimana pertemuan tersebut akan diselenggarakan pada:
Hari / Tanggal :…
Waktu :…
Tempat :…
Pembahasan :…
Demikian pemberitahuan ini kami sampaikan, atas perhatian dan Kerjasama yang
baik, kami ucapkan terimakasih.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Selalong,
Selalong, …
Nomor : 445/SPM/ /PKM-SLG/ /2023 Kepada,
Lampiran : … Yth. …
Perihal :… di –
Tempat
Dengan Hormat,
Dalam Rangka…
dimana pertemuan tersebut akan diselenggarakan pada:
Hari / Tanggal :…
Waktu :…
Tempat :…
Pembahasan :…
guna menunjang kegiatan tersebut kami memohon kepada…
untuk dapat …
Demikian surat permohonan ini kami sampaikan, atas perhatian dan Kerjasama
yang baik, kami ucapkan terimakasih.
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Selalong,
Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala UPTD Puskesmas Selalong memberikan izin
kepada:
Nama :…
NIP :…
Jabatan :…
Unit Organisasi :…
Memberikan ijin selama … (…) hari kerja, mulai tanggal … sampai dengan tanggal …
Keperluan :…
Tempat :…
Selalong, …
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Selalong
NAMA DAN TITEL
NIP