DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BENTENG
Jl. Dr. Muchtar No. 2 Benteng
Kode Pos 92812 No. Telp (0414) 22402 Email : puskesmas1Benteng@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPTD PUSKESMAS BENTENG
NOMOR : 002 / 001/SK/PKM-BTG/I/2023
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Benteng
Pada tanggal 02 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS BENTENG
FRENGKI WIJAYA
Nip : 19790926 200604 1 023
Lampiran
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Benteng
Nomor : 002/001/SK/PKM-BTG/I/2023
Tentang Tata Naskah Dokumen
UPTD Puskesmas Benteng
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata naskah dinas di lingkungan Puskesmas sebagai salah satu unsur
administrasi umum meliputi pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah
berupa penyusunan kebijakan, standar prosedur operasional, surat menyurat
dengan tata penomorannya.
Untuk membangun dan membakukan sistem manajemen mutu, sistem
pelayanan, perlu disusun pengaturan-pengaturan (regulasi) internal yang menjadi
dasar dalam pelaksanaan upaya kesehatan di Puskesmas, baik upaya kesehatan
masyarakat maupun upaya kesehatan perorangan. Regulasi internal tersebut
berupa Kebijakan, Pedoman, Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dokumen
lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-pedoman
eksternal yang berlaku.
Untuk mengantisipasi kebutuhan akan pedoman dan untuk menertibkan
penyelenggaraan administrasi di lingkungan Puskesmas Benteng diperlukan
suatu pedoman tata naskah dokumen dengan memperhatikan faktor legalitas.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Pedoman tata naskah dokumen dimaksudkan sebagai acuan
penyelenggaraan tata naskah pada UPTD Puskesmas Benteng.
2. Tujuan
Pedoman tata naskah dokumen ini bertujuan untuk menciptakan
kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien dalam penyelenggaraan
UPTD Puskesmas Benteng.
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dokumen di lingkungan UPTD
Puskesmas Benteng adalah :
1. tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan
tata naskah di lingkungan Puskesmas Benteng;
2. terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum;
3. terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah;
5. berkurangnya tumpang tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata naskah.
D. Asas
Pedoman Tata Naskah ini disusun berdasarkan asas sebagai berikut :
1. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah perlu dilakukan secara efektif dan efisien
dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah, spesifikasi
informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar, dan
lugas.
2. Pembakuan
Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah
dibakukan.
3. Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggung jawabkan dari segi
isi format, prosedur, kewenangan dan keabsahan.
4. Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah dilakukan dalam satu kesatuan
sistem administrasi umum.
5. Kecepatan dan Ketepatan
Tata Naskah harus dapat diselesaikan secara cepat, tepat waktu, dan
tepat sasaran dalam redaksional, prosedural, dan distribusi.
6. Keamanan
Tata naskah harus aman dalam penyusunan, klasifikasi, penyampaian
kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan, dan distribusi.
E. Ruang Lingkup
e) Kaki :
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir
substansi peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan
penerapan peraturan/keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri atas tempat dan tanggal
penetapan, nama jabatan, tanda tangan pejabat, dan nama lengkap
pejabat yang menandatangani ditulis dengan huruf kapital, tanpa
mencantumkan gelar.
f) Penandatanganan :
Peraturan/Keputusan Kepala Puskesmas ditanda tangani
oleh Kepala Puskesmas.
g) Lampiran peraturan/keputusan :
Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor dan
tanggal peraturan/keputusan;
Halaman terakhir harus ditanda tangani oleh Kepala
Puskesmas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen
Peraturan/Surat Keputusan yaitu :
i. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala Puskesmas tetap
berlaku meskipun terjadi penggantian Kepala Puskesmas
hingga adanya kebutuhan revisi atau pembatalan.
ii. Untuk Peraturan pada Batang Tubuh tidak ditulis dalam
diktum tetapi dalam Bab-bab dan Pasal-pasal.
2) Pedoman
Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang
member arah langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman
merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan kegiatan.
Pedoman adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat
diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya
mengatur 1 (satu) kegiatan. Pedoman/ panduan dapat diterapkan
dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi
pedoman/panduan maka FKTP menyusun/membuat sistematika buku
pedoman/panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau
panduan yaitu :
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan
atau keputusan Kepala FKTP untuk pemberlakuan
pedoman/panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala FKTP tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian Kepala FKTP.
3. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal 2
tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan
Pedoman/Panduan untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu, maka
FKTP dalam membuat pedoman/panduan wajib mengacu pada
pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman/panduan yang lazim digunakan
sebagai berikut :
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum FKTP
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB IV Struktur Organisasi FKTP
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
b. Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja
Kata Pengantar
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pedoman
C. Sasaran Pedoman
D. Ruang Lingkup Pedoman
E. Batasan Operasional
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
B. Distribusi Ketenagaan
C. Jadwal Kegiatan
BAB III STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
B. Standar Fasilitas
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Lingkup Kegiatan
B. Metode
C. Langkah Kegiatan
BAB V LOGISTIK
BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN
/PROGRAM
BAB VII KESELAMATAN KERJA
BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
BAB IX PENUTUP
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah :
nama Puskesmas dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal
terbit dan tanda tangan Kepala Puskesmas, sedangkan untuk
pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-langkah, dan unit
terkait boleh tidak diberi kotak/tabel.
Petujuk Pengisian SOP
a) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Kabupaten
Kepulauan Selayar, nama organisasi adalah nama Puskesmas,
atau logo dan nama dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama.
b) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP,
No. dokumen, No. revisi, Halaman, SOP, tanggal terbit,
ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi sebagai berikut :
Heading dan kotaknya dicetak pada setiap halaman. Pada
halaman pertama kotak heading harus lengkap, untuk hala-
man-halaman berikutnya kotak heading dapat hanya
memuat : kotak nama Puskesmas, judul SOP, No. dokumen,
No. Revisi dan halaman.
Kotak Puskesmas diberi nama Puskesmas dan Logo pemer-
intah daerah, atau logo dan nama Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama.
Judul SOP : diberi Judul/nama SOP sesuai proses kerjanya.
Nomor Dokumen : diisi sesuai dengan ketentuan penomeran
yang berlaku di Puskesmas yang bersangkutan, dibuat sis-
tematis agar ada keseragaman.
Nomor Revisi : diisi dengan status revisi, dapat menggu-
nakan huruf. Contoh : dokumen baru diberi huruf A, doku-
men revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi
dapat juga dengan angka, misalnya untuk dokumen baru da-
pat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama
diberi nomor 1, dan seterusnya.
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau
tanggal diberlakukannya SOP tersebut
Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga
total halaman untuk SOP tersebut. misalnya : halaman per-
tama : 1/5, halaman kedua : 2/5, halaman terakhir : 5/5.
Ditetapkan Kepala Pusksmas : diberi tandatangan Kepala
Puskesmas dan nama jelasnya.
Isi SOP
Isi dari SOP minimal adalah sebagai berikut :
a) Pengertian : yang paling awal diisi judul SOP adalah, dan berisi
penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit
dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan
multi persepsi.
b) Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata
kunci : “ Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi
dasar dibuatnya SOP tersebut. Dicantumkan kebijakan yang
mendasari SOP tersebut, contoh untuk SOP imunisasi pada bayi,
pada kebijakan dituliskan : Keputusan Kepala Puskesmas No
005/2014 tentang Pelayanan Imunisasi.
d) Referensi : berisikan dokumen eksternal sebagai acuan
penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-
undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Langkah-langkah prosedur : bagian ini merupakan bagian
utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk
menyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur
terkait dalam proses kerja tersebut.
Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antara lain: bagan alir, dokumen terkait, dsb.
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan : ? Ya
Tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
o Arsip :
Bagian batang tubuh surat dinas terdiri dari alinea pembuka, isi dan
penutup.
e. Kaki
Bagian kaki surat dinas terdiri dari :
1) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda baca
koma;
2) tanda tangan pejabat;
3) nama lengkap pejabat/penanda tangan, ditulis dengan huruf awal
kapital;
4) stempel/cap dinas, yang digunakan sesuai dengan ketentuan;
5) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada).
f. Distribusi
Surat dinas disampaikan kepada penerima yang berhak.
g. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Kop surat dinas hanya digunakan pada halaman pertama surat dinas;
2) Jika surat dinas disertai lampiran, pada kolom Lampiran di
cantumkan jumlahnya;
3) Hal berisi pokok surat sesingkat mungkin yang ditulis dengan huruf
awal kapital pada setiap unsurnya, tanpa diakhiri tanda baca.
BAB III
PROSEDUR PENYUSUNAN TATA NASKAH
Contoh :
001/001/SK/PKM-BTG/ I/2022
Klasifikasi Penomoran
Jenis Dokumen
Nama Puskesmas
Kode Bulan
Tahun Terbit
Klasifikasi penomoran terdiri sebagai berikut :
1. Kode 001 : Umum (Surat Masuk dan Keluar)
2. Kode 002 : Surat Keputusan (SK) dan Rekomendansi
3. Kode 003 : Kepegawaian dan Perencanaan
4. Kode 004 : Surat Tugas dan Surat Perintah Perjalanan Dinas
5. Kode 005 : Surat Keterangan
6. Kode 006 : Pelayanan (SOP)
1. ruang tepi atas : menggunakan kop naskah dinas atau tanpa kop naskah di-
nas, sekurang-kurangnya 4 cm dari tepi atas kertas;
2. ruang tepi bawah : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi bawah kertas;
3. ruang tepi kiri : sekurang-kurangnya 4 cm dari tepi kiri kertas; dan
4. ruang tepi kanan : sekurang-kurangnya 3 cm dari tepi kanan kertas.
BAB IV
PENUTUP
Ditetapkan di : BENTENG
pada tanggal : 02 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS BENTENG
FRENGKI WIJAYA
Nip : 19790926 200604 1 023
TATA NASKAH
UPTD PUSKESMAS BENTENG
TAHUN 2023