Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN

PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK

( PPIA)

I. Pendahuluan
HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah retrovirus golongan RNA yang
spesifik menyerang system imun/kekebalan tubuh manusia. Penurunan
sietem kekebalan tubuh pada orang yang terinfeksi HIV memudahkan
berbagai infeksi, sehingga dapat menyebabkan timbulnya AIDS.
AIDS ( Acquired Immunodeficiency Syndrome ) adalah sekumpulan gejala
/tanda klinis pada pengidap HIV akibat infeksi tumpangan (oportunistik)
karena penurunan system imun. Penderita HIV mudah terinfeksi berbaga
ipenyakit karena imunitas tubuh yang sangat lemah, sehingga tubuh gagal
melawan kuman yang biasanya tidak menimbulakan penyakit.Infeksi
oportunistik ini dapat disebabakan oleh berbagai virus, bakteri, dan parasite
serta dapa tmenyerang berbagai organ, antar lain kulit, saluran cerna/usus,
paru-paru dan otak.Berbagai jenis keganasan juga mungkin timbul.
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) merupakaN bagian dari
rangkaian upaya pengendalian HIV dan AIDS.Tujuan utamanya adalah agar
bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HIV terbebas dari HIV, serta ibu dan bayi
tetap hidup dan sehat. Kebijakan umum PPIA sejalan dengan kebijakan
program nasional pengendalian HIV-AIDS dan IMS lainnya, serta kebijakan
program KIA. Layanan PPIA mempunyai sasaran, tujuan dan pendekatan
yang banyak persamaannya dengan upaya pencegahan sifilis kongenital,
karena itu kedua upaya ini diintegrasikan. Dalam menjangkau sasaran ibu
hamil dan wanita usia subur, layanan tersebut dilaksanakan melalui paket
layanan kesehatan reproduksi khususnya layanan KIA, Keluarga Berencana
(KB) dan kesehatan reproduksi remaja.
Lebih dari 90% bayi terinfeksi HIV tertular dari ibu HIV positif.Penularan
tersebut dapat terjadi pada masa kehamilan, saat persalinan dan selama
menyusui.Tanpa pengobatan yang tepat dan dini, separuh dari anak yang
terinfeksi HIV akan meninggal sebelum ulangtahun kedua. Pencegahan
penularan HIV dari ibu keanak (PPIA) atau Prevention of mother to child HIV
transmission ( PMTCT)merupakanintervensi yang sangat efektif untuk
mencegah penularan tersebut. Upaya ini diintegrasikan dengan upaya
eliminasi sifilis kongenital, karena sifilis dapat mengakibatkan berbagai
gangguan kesehatan pada ibu dan juga ditularkan kepada bayi seperti halnya
pada infeksi HIV.
Kajian WHO di beberapa Negara Asia pasifik menunjukkan bahwa skrining
sifilis pada ibu hamil yang dilaksanakan bersamaan dengan PPIA dalam
paket layanan Antenatal Terpadu sangat cost-effective. Hal ini penting untuk
mencapai tujuan Program Nasional Pengendalian HIV-AIDS dan IMS serta
mencapai tingkat eliminasi ganda HIV dan sifilis kongenital.Upaya ini
dilakukan melalui skrining pada ibu hamil melalui tes HIv dan tessifilis yang
diikuti dengan pengobatan bila hasilnya positif.
Dalam melakukan PPIA petugas selalu memberikan pelayanan kesehatan
pada ibu hamil sesuai dengan tata nilai Puskesmas Bane yaitu “ CERIA”
Cekatan dalam menangani setiap keluhan ibu hamil dan memberikan
pelayanan dengan efisien menggunakan waktu serta ramah dengan ibu
hamil dan inovatif dalam ide terhadap ibu hamil sehingga ibu merasa aman
dan melakukan kegiatan terpadu dengan lintas program.
II. Latar Belakang
Kasus HIV pertama kali dilaporkan di Indonesia pada tahun 1987.Sampai
dengan tahun 2012.Kasus HIV/AIDS telah tersebar di 345 dari 497 (69,4%)
Kabupaten/Kota di seluruh Provinsi Indonesia.Jumlah kasus HIV baru setiap
tahunnya telah mencapai sekitar 20.000 kasus.Padatahun 2012
tercatat21.511 kasusbaru, yang 57,1% di antaranyaberusia 20-39 tahun.
Sumbe rpenularan tertinngi (58,7%) terjadi melalui hubungan seksual tidak
aman pada pasangan heteroseksual. Pada tahun 2012 tercatat kasus AIDS
terbesar pada kelompok ibu rumah tangga (18,1%) yang apabila hamil
berpotensi menularkan infeksi HIV kebayinya. Pada tahun 2012 pula dari
43.624 ibu hamil yang melakukan konseling dan tes HIV terdapat 1,329
(3,05%) ibu dengan infeksi HIV.
Di wilayah Puskesmas Bane terdiri dari 3 kelurahan yaitu kelurahan
Bahkapul sasaran ibu hamil sebanyak 193 orang, kelurahan kebun Bukit
sofa sasaran ibu hamil sebanyak 122 orang, dan kelurahan Setia Negara
sasaran ibu hamil sebanyak 143 orang.Dan berdasarkan data tahun 2018
mulai januari sampai dengan oktober terdapat jumlah ibu hamil yang
dilakukan tes HIV dan sifilis yaitu kelurahan Bahkapul sebanyak 176 orang,
kelurahan Bukit Sofa sebanyak 77 orang dan kelurahan Setia Negara
sebanyak 36 orang dan tidak ada ibu hamil yang positif HIV.

III. Tujuan

Tujuan Umum

Pencegahan penularan HIV dan sifilis pada wanita reproduksi, ibu hamil dan
bayi baru lahir..
Tujuan Khusus :

1. pencegahan primer agar perempuan pada usia reproduksi tidak


tertular HIV.
2. Pencegahan kehamilan yang tak direncanakan pada perempuan
pengidap HIV.
3. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV kebayi yang
dikandungnya.
4. Pemberian dukungan psikologis, social dan perawatan kepada ibu
dengan HIV beserta anak dan keluarganya

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan pokok Rincian kegiatan
1 Pencegahan penularan HIV dari ibu  Pelacakan ibu hamil
kebayi  Anamnese ibu hamil
 Melakukan pemeriksaan fisik
ibu yang meliputi BB, TB, TD,
LILA
 Melakukan pemeriksaan
kehamilan yang meliputi tinggi
fundus uteri dan denyut jantung
janin
 Menjelaskan kepada ibu dan
keluarga tentang PPIA
 Melakukan skrining tes HIV
 Mencatat hasil pemeriksaan
 Konseling

V. Cara melaksanakan kegiatan dan sasaran :


No Kegiatan Pelaksana Program Lintas program Lintas sector Ket
Pokok terkait terkait
1 PPIA KIA Laboratorium Lurah
Melakukan test Kader
HIV

VI. Sasaran
1. Ibu hamil di kelurahan Bane sebanyak 193 orang
2. Ibu hamil di kelurahan Setia Negara sebanyak 143 orang
3. Ibu hamil di kelurahan Bukit Sofa sebanyak 122 orang
VII. Jadwal Kegiatan
No Kegiatan 2019
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
1 PPIA √ √ √ √ √ √

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan


jadwal kegiatan ,dengan pelaporan hasil yang dicapai pada bulan tersebut.

IX. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan.

Pencatatan dengan menggunakan register dan format laporan yang telah di


tetapkan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Pematangsiantar setiap tanggal
5 bulan berikutnya, evaluasi kegiatan di lakukan setiap tiga bulan sekali sesuai
dengan jadwal monitoring dan evaluasi Puskesmas Bane.

Diketahui

Kepala UPTD Puskesmas Bane Pelaksana kegiatan


PENCEGAHAN PENULARAN HIVDARI
IBU KE BAYI ( PPIA )

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :1/4
UPTD
PUSKESMAS
BANE
1. Pengertian Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) merupakan
bagian dari rangkaian upaya pengendalian HIV dan AIDS.
Tujuan utamanya dalah agar bayi yang dilahirkan dari ibu
dengan HIV terbebas dari HIV, serta ibu dan bayi tetap hidup
dan sehat.
2. Tujuan 1. pencegahan primer agar perempuan pada usia
reproduksi tidak tertular HIV.
2. pencegahan kehamilan yang tak direncanakan pada
perempuan pengidap HIV.
3. pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke
bayi yang dikandungnya.
4. pemberian dukungan psikologis, social dan perawatan
kepada ibu dengan HIV beserta anak dan keluarganya

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Bane No

4. Referensi Pedoman pelaksanaan pencegahan penularan HIV dan sifilis


dari ibu ke anak bagi petugas kesehatan.kemenkes RI 2014
5. Alat dan  Timbangan
Bahan  Pita pengukur LILA
 Tensimeter
 Meter pengukurtinggibadan
 Stetoskopmonoral
 Stetoskop
 Handscoon
 Kapas alcohol
 Rapid tes HIV
 Buku KIA
 Register kohort ibu

6. Prosedur 1.Petugas mempersiapakan alat yaitu


 Timbangan
 Pita pengukur LILA
 Tensimeter
 Meter pengukur tinggi badan
 Stetoskopmonoral
 Stetoskop
 Handscoon
 Kapas alcohol
 Rapid tes HIV
 Buku KIA
 Register kohort ibu
2.Petugas menganamnese ibu hamil
3.Petugas melakuk an pemeriksaan fisik ibu hamil seperti
 Mengukur berat badan
 Mengukur tinggi badan
 Mengukur LILA
 Mengukur tensi darah
4.Petugas melakukan pemeriksaan kehamilan seperti
 Melakukan palpasi
 Mendengar denyut jantung janin
5.Petugas menjelaskan tentang PPIA
6. petugas melakukan skrining tes HIV dengan menggunakan
rapid tes
HIV
7.Petugas mencatat hasil pemeriksaan kekartu ibu dan buku
KIA
(dipegang ibu hamil)
8.Petugas memberikan konseling

7.Diagram alir

Petugas
mempersiapakan
alat
Petugas menganamnese ibu
hamil

Petugas melakukan
pemeriksaan fisik ibu hamil

Petugas melakukan
pemeriksaan kehamilan

Petugas menjelaskan tentang


PPIA

petugasmelakukanskriningtes HIV
denganmenggunakan rapid tesHIV

Petugas mencatat hasil pemeriksaan


kekartu ibu dan buku KIA (dipegang ibu
hamil)

Petugas memberikan
konseling

8..Hal-hal yang
perlu diperhatikan
9. Unit terkait Laboratorium
Poli Umum
10.Dokumen terkait Buku Kia
Register Kohort ibu
11.Rekaman N Yang di Isi Perubahan Tanggal mulai perubahan
Historis o. ubah
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai