Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita.
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, untuk menurunkan agka
kematian ibu (AKI) dan (AKB) .Dalam melaksanakan program KIA selalu
membudidayakan VISI yaitu: dalam memberikan pelayanan (tidak menimbulkan
resiko terhadap sasaran maupun petugas).
Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia subur, kehamilan,
persalinan, nifas, menyusui. Untuk kesehatan anak ditandai dengan anak yang
memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual
melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak-hak anak, mulai
dari bayi baru lahir sehat, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang
secara optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik. Hal ini terlihat
dengan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu pada hasil Riskesdas
2010 dan 2013. Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal telah
meningkat dari 92,7 % pada tahun 2010 menjadi 95,2 % pada tahun 2013.
Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0%
pada tahun 2010 menjadi 86,9 % pada tahun 2013.
Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yaitu
Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup. Target tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
akan sulit tercapai tanpa pelayanan kesehatan ibu yang optimal. Untuk itu perlu
adanya pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama yaitu
walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik,
tetapi cakupan dan kualitas belum optimal, terbatasnya ketersediaan sumber
daya strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal, masih rendahnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.
Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun 2012
oleh Kementerian Kesehatan bersama HOGSI POGI, IBI dan WHO
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai harapan.
Kepatuhan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap standart
pelayanan. Untuk itu diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.

B. Tujuan

1. Tujuan umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga
2. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga,
3. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan
keluarganya.
C. Sasaran
Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2018 adalah :
1. Ibu hamil
 Kelurahan Bane sebanyak 120 orang

2. Ibu bersalin
 Kelurahan Bane sebanyak 120 orang

3. Bayi
 Kelurahan Bane sebanyak 120

4. Balita
 Kelurahan Bane sebanyak 130
D. Ruang Lingkup
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu hamil ( Ante Natal Care Terpadu )
Pelayanan Antenatal Care terpadu merupakan pelayanan antenatal
komprehensif dan terpadu mencakup upaya promotif, preventif,
sekaligus kuratif dan rehabilitatif. Dalam melakukan pemeriksaan
antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai standar terdiri dari:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur lingkar lengan atas / LILA
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Pemberian imunisasi TT
7. Beri Tablet Tambah Darah ( tablet besi )
8. Periksa Laboratorium
 Pemeriksaan kadar Hemoglobin darah (Hb)
 Pemeriksaan protein dalam darah
 Pemeriksaan kadar gula darah
 Pemeriksaan HIV
 Pemeriksaan Hepatitis
9. Tatalaksana / penanganan kasus
10. Temu wicara ( konseling )

b. Calon Pengantin ( Catin )


Seorang pria dan seorang wanita yang akan membentuk keluarga (
rumah tangga ) sebagai suami istri yang bahagia dan kekal
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. (Undang-undang Nomor 1
tahun 1994 ) setiap pasangan yang hendak menikah idealnya menjalani
pemeriksaan kesehatan yang biasa disebut dengan pemeriksaan
kesehatan pranikah yang meliputi :
 Pemeriksaan HIV
 Pemberian imunisasi TT
 Pemeriksaan fisik
 Konseling tentang kesehatan reproduksi
2. Pelayanan KIA luar gedung :
a. Pendataan sasaran ( ibu hamil, ibu bersalin, bayi )
Pendataan dengan melibatkan kader posyandu setiap bulan untuk
memberikan pelayanan kesehatan
b. Kunjungan rumah ( kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas, kunjungan
neonatal, kunjungan kasus resti )
Pelayanan kesehatan sesuai dengan tatalaksana kasus masing-
masing
c. Penempelan stiker P4K.
Melibatkan kader posyandu ke semua sasaran ibu hamil di masing-
masing kelurahan
d. Posyandu (Pemeriksaan Ante Natal Care).
Pelayanan ANC sesuai standar 10 T
e. Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
Melaksanakan kelas ibu hamil di dua kelurahan dengan minimal dua
fasilitator dan minimal sepuluh sasaran ibu hamil
f. Kerjasama lintas program dan lintas sektor
.
E. Batasan Operasional
 Pelayanan kesehatan ibu dan anak merupakan upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang bisa dilakukan di dalam fasilitas
kesehatan maupun di luar fasilitas kesehatan untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal
 Ibu nifas adalah ibu dalam masa sesudah persalinan dan kelahiran
bayi,plasenta serta selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali
organ kandungan seperti sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6
minggu
 Ibu hamil adalah tumbuhnya janin dalam rahim seorang wanita
 Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau anak
kecil dengan ASI dari payudara ibu
 Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan yang paling
hebat dalam tumbuh kembang yaitu pada usia 1-5 tahun, masa ini
merupakan masa yang paling penting terhadap perkembangan
kepandaian dan pertumbuhan intelektual
 ANC ( Antenatal care ) adalah pemeriksaan kehamilan yang diartikan
sebagai pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim
 Antenatal care terpadu merupakan pelayanan antenatal komprehensif
dan terpadu mencakup upaya promotif, preventif, sekaligus kuratif dan
rehabilitatif
 Posyandu adalah kegiatan kesehatan dasar yang diselenggarakan dari,
oleh, dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan
 Kunjungan ibu hamil adalah kunjungan yang diberikan minimal 4 kali
kepada ibu hamil dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang
dianjurkan sebagai berikut :
1) Minimal 1 kali pada trimester pertama
2) Minimal 1 kali pada trimester kedua
3) Minimal 2 kali pada trimester ketiga
 Kunjungan ibu nifas adalah kunjungan pelayanan ibu nifas yang diberikan
sesuai pelayanan standar 6 jam sampai 42 hari setelah melahirkan.Untuk
mendeteksi dini komplikasi ibu nifas kunjungan minimal 3 kali yaitu :
1) Kunjungan nifas ke-1 masa 6 jam sampai 3 hari setelah melahirkan
2) Kunjungan nifas ke-2 dalam waktu 4 hari sampai hari ke 28 setelah
melahirkan
3) Kunjungan nifas ke-3 dalam waktu 29 hari sampai 42 hari setelah
melahirkan
 Kunjugan resti adalah kunjungan pelayanan yang diberikan kepada ibu
hamil resti
Bumil resti meliputi :
 Faktor usia < 20 tahun dan usia >35 tahun
 Ibu hamil anemia
 Ibu hamil riwayat obstetri jelek
 Bumil KEK

Bufas resti meliputi


 Bufas dengan riwayat persalinan dengan tindakan
 Bufas dengan anemia
Bayi resti meliputi
 Bayi dengan riwayat lahir dengan tindakan VE
 Ketuban keruh
 Ikterik dan BBLR
Balita resti meliputi
 Balita dengan gizi buruk/ kurus sekali
 Balita dengan kelainan tumbuh kembang
 Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 4 minggu sampai dengan 36 minggu ( menjelang
persalinan ) dengan jumlah minimal 10 orang
 Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak
berusia 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar
pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan ,
gizi dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh
fasilitator, dalam hal ini digunakan buku KIA.
Kegiatan pelayanan kesehatan ibu dan anak

Pelayanan Kegiatan
1. Pendataan Bumil dan Bufas
2. Kelas Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu 3. Pemasangan Stiker P4K
4. Pelacakan Kematian Ibu
5. Kunjungan Rumah Bumil, Bufas, Risti
1. Pendataan neonatal, bayi normal, resiko
tinggi
Pelayanan Kesehatan Anak 2. Kunjungan rumah neonatal dan bayi
resiko tinggi
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan
anak balita

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Berikut ini kualifikasi SDM dan realisasi tenaga upaya Kesehatan Ibu dan
Anak yang ada di Puskesmas Bane
Kegiatan Kualifikasi SDM Realisasi

Upaya Kesehatan Ibu dan Pendidikan minimal D III Di Puskesmas Bane 14


Anak orang dengan latar
belakang pendidikan D III
Kebidanan
B. Disitribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program Upaya Kesehatan Ibu dan Anak dan latar
belakang profesinya adalah sebagai berikut:

Kegiatan Petugas Profesi


Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di puskesmas
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Kelapa 2
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu BTN
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Tozai Baru
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Batu
Permata Raya
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Blok 2
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Handayani
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Kantor lurah
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Desa indah
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Naga Huta

Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan


Anak di posyandu Rindam
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Pasar Pagi
Upaya Kesehatan Ibu dan
Anak di posyandu Viyata Yuda Bidan
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Kavileri
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Cahaya
Upaya Kesehatan Ibu dan Bidan
Anak di posyandu Kenanga

C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan
bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini
bulanan maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Bane Adapun jadwal kegiatan
upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu Jadwal Rutin (POSYANDU)
dan Jadwal Kondisional.
Adapun jadwal yang selalu dilakukan dalam pelayanan KIA adalah
No Jenis pelayanan Senin –Kamis Jumat Sabtu
1 Pemeriksaan ANC 08.00-12.00 08.00-12.00 08.00-12.00
2 Catin 08.00-12.00 08.00-12.00 08.00-12.00
Jadwal posyandu
No Kelurahan Nama Posyandu Jadwal
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Jadwal kegiatan
N Kegiatan J F M A M J J A S O N D
o A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T P S
1 Pendataan √
sasaran(ibu
hamil, ibu nifas,
bayi)
2 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rumah ibu hamil
3 Kunjungan ibu √ √ √ √ √ √
nifas
4 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Neonatal
5 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kasus resti
6 Penempelan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
stiker P4K
7 Pelayanan ANC √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
di Posyandu
8 Kelas ibu hamil √ √ √ √ √ √
9 Kelas ibu balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

BAB III
STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruang
Ruang Persalinan Ruang KIA

11 7 1 3
4

8
2

5
10
6
9

Keterangan:
1. Pintu Ruang KIA
2. Meja
3. Timbangan
4. Tempat Tidur Pasien
5. Lemari
6. USG
7. Pintu Ruang Persalinan
8. Sterilisator
9. Wastafel
10. Bed Ginekolog
11. Tempat Tidur pasien

B. Standar Fasilitas
Ketersediaan peralatan sangat menentukan terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang optimal, efektif, dan efisien di Puskesmas. Berdasarkan Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 tentang prasarana dan peralatan Kesehatan Ibu dan Anak di
UPTD Puskesmas Bane adalah sebagai berikut :
Ruangan Kesehatan Ibu dan Anak
No Jenis Peralatan Standart Peralatan
Ada Tidak ada
I. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1 ½ Klem Kocher ─
2 Anuskop √
3 Bak instrument dengan tutup √
4 Baki logam tempat alat steril bertutup ─
5 Doppler ─
6 Gunting benang √

7 Gunting verband √
8 Kocher tang ─
9 Mangkok untuk larutan ─
10 Meja instrument alat √
11 Meja periksa ginekologi dan kursi pemeriksa √
12 Palu reflex √
13 Pen lancet √
14 Pinset anatomi panjang ─
15 Pinset anatomi pendek ─
16 Pinset bedah ─
17 Silinder korentang steril √
18 Sonde mulut ─
19 Speculum vagina (cocor bebek) besar ─
20 Speculum vagina (cocor bebek) kecil √
21 Speculum vagina (cocor bebek) sedang ─
22 Speculum vagina (sims) ─
23 Sphygmomanometer dewasa ─
24 Stand lamp untuk tindakan ─
25 Stetoskop dewasa √
26 Stetoskop janin/fotoscope √
27 Sudip lidah logam/spatult lidah logam ─
panjang12 cm
28 Sudip lidah logam/spatult lidah logam ─
panjang 16,5 cm
29 Tampon tang ─
30 Tempat tidur periksa √
31 Thermometer dewasa √
32 Timbangan dewasa √
33 Tornikuet karet ─

II. Bahan Habis Pakai


1 Alcohol √
2 Benang chromic cutgut ─
3 Cairan desinfektan ─
4 Disposable syringe 1 cc ─
5 Disposable syringe 2,5-3 cc ─
6 Disposable syringe 5 cc ─
7 Kain steril ─
8 Kapas √
9 Kasa non steril ─
10 Kasa steril ─
11 Lidi kapas steril ─
12 Lubrikan gel ─
13 Masker ─
14 Pofidone tincture 25% ─
15 Sabun tangan atau antiseptic ─
16 Sarung tangan √

III. Perlengkapan
1 Aer timer √
2 Bantal √
3 Baskom cuci tangan √
4 Celemek plastic ─
5 Duk lobang sedang ─
6 Kasur √
7 Kotak penyimpan jarum bekas √
8 Lemari alat √
9 Lemari obat ─
10 Meteran √
11 Perlak √
12 Pispot ─
13 Pita pengukur lila √
14 Pompa payudara untuk ASI √
15 Sarung bantal √
16 Selimut √
17 Seprei √
18 Set tumbuh kembang anak ─
19 Sikat untuk membersihkan peralatan ─
20 Tempat sampah tertutup √
21 Tirai √
22 Toples kaca / kasa steril ─
23 Tromol kasa / kain steril √
24 Waskom bengkok kecil √

IV. Meubelair
1 Kursi meja √
2 Lemari arsip √
3 Meja tulis ½ biro √

V. Pencatatan dan Pelaporan


1 Buku KIA √
2 Buku kohort ibu √
3 Buku register ibu √
4 Formulir dan surat keterangan lain sesuai ─
kebutuhan pelayanan yang diberikan
5 Formulir informed consent √
6 Formulir laporan √
7 Formulir rujukan ─
8 Buku Register Bayi √
9 Register Kohort Bayi √

Ruangan Persalinan
No Standar Peralatan
Jenis Peralatan
Ada Tidak Ada
1 Bak instrument tertutup besar (obgin) ─
2 Bak instrumen tretutup kecil √
3 Bak instrument tertutup medium ─
4 Doppler ─
5 Doyeri Probe Lengkung ─
6 Endotracheal Tube Dewasa 2,5 ─
7 Endotracheal Tube Dewasa 3 ─
8 Endotracheal Tube Dewasa 4 ─
9 Gunting Benang √
10 Gunting Episiotomi ─
11 Gunting Iris Lengkung ─
12 Gunting Operasi Lurus ─
13 Gunting Tali Pusat ─
14 Klem Fenster / Klem Ovum √
15 Klem Kasa (Korentang) √
16 Klem Kelly / Klem Kocher Lurus √
17 Klem Linen Backhauss ─
18 Klem Mosquito Halsted Lengkung √
19 Klem Mosquito halsted Lurus ─
20 Klem Pemasang klip Hegenbarth ─
21 Lampu periksa halogen ─
22 Masker oksigen + Kanula nasal Dewasa √
23 Meja instrumen √
24 Needle Holder Matheiu ─
25 Pelvimeter Obstetrik √
26 Pinset jaringan (Sirurgis) ─
27 Pinset Jaringan semken ─
28 Pinset Kasa (Anatomis) ─
29 Resusitator Dewasa ─
30 Retraktor Finsen Tajam ─
31 Setengah Kocher ─
32 Skalpel No. 3 ─
33 Skalpel No. 4 ─
34 Spekulum (Sims) Besar ─
35 Spekulum (Sims) Kecil ─
36 Spekulum (Sims) Medium ─
37 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar ─
38 Spekulum cocor Bebek Grave Kecil √
39 Spekulum Cocor Bebek Grave Medium ─
40 Standar Infus ─
41 Stetoskop Dewasa √
42 Stetoskop Janin / Fetoscope √
43 Stilet Untuk Pemasangan ETT ─
44 Tabung Oksigen dan Regulator ─
45 Tempat Klem Kasa (Korentang) √
46 Tempat Tidur Periksa (examination bed) √
47 Tempat Tidur Untuk Persalinan √
48 Tensimeter Dewasa √
49 Termometer Dewasa √

II. Set Resusitasi Bayi


1 Baby suction Pump Portable ─
2 Endotracheal Tube 2,5 ─
3 Endotracheal Tube 3 ─
4 Endotracheal Tube 3,5 ─
5 Endotracheal Tube 4 ─
6 Infant T Piece resusitator dengan PEEP √
7 Infant T piece System ─
8 Laringoskop Neonatus Bilah Lurus (3 ─
ukuran)
9 Meja Resusitasi dengan Pemanas (Infant ─
Radiant warmer)
10 Oxygen Concentrator ─
11 Penghisap Lendir DeLee(neonatus) ─
12 Pompa Penghisap Lendir Elektrik ─
13 Stetoskop Duplex Neonatus ─

III. Bahan Habis Pakai


1 Alkohol ─
2 Benang Chomic Catgut ─
3 Desinfektan ─
4 Gelang Bayi ─
5 Infus Set Dewasa ─
6 Infus Set dengan Wing Needle untuk Anak ─
dan Bayi nomor 23 dan 25
7 Jarum Jahit Tajam ─
8 Jarum Jahit Tumpul ─
9 Kantong Urin ─
10 Kapas ─
11 Kateter Folley Dewasa ─
12 Kateter Nelaton ─
13 Kateter intravena 16 G ─
14 Kateter intravena 18 G ─
15 Kateter intravena 20 G ─
16 Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 ─
17 Kateter Penghisap Lendir Dewasa 8 ─
18 Nasogatric Tube Dewasa ─
19 Nasogatric Tube Dewasa 5 ─
20 Pembalut ─
21 Pengikat Tali Pusat ─
22 Plester Non Woven ─
23 Sabun Cair untuk Cuci Tangan ─
24 Sarung Tangan √
25 Sarung tangan Panjang (Manual Plasenta) ─
26 Sarung Tangan Steril ─
27 Spuit Disposable Syringe (Steril) 20 ml ─
28 Spuit/ Disposable Syringe (Steril) 1 ml ─
29 Spuit/ Disposable Syringe (Steril) 10 ml ─
30 Spuit/ Disposable Syringe (Steril) 3 ml ─
31 Spuit/ Disposable Syringe (Steril) 5 ml ─
32 Three –way Stopcock (steril) ─

IV. Perlengkapan
1 Lemari Obat √
2 Lemari Alat √
3 Mangkok Iodin √
4 Pengukur Panjang Badan ─
5 Pengukur Tinggi Badan (microtoise) ─
6 Pisau Pencukur ─
7 Timbangan Bayi ─
8 Timbangan Dewasa √
9 Tromol Kasa √
10 Waskom Bengkok Ukuran 30 cm ─
11 Waskom Bengkok 23 cm ─

VI. Meubelair
1 Kursi Kerja ─
2 Lemari Arsip ─
3 Meja Tulis ½ biro ─

VII. Pencatatan dan Pelaporan


1 Formulir Informed Consent ─
2 Formulir dan Surat Keterangan lain sesuai ─
kebutuhan pelayanan yang diberikan
3 Formulir Laporan √
4 Formulir Partograf ─
5 Formulir Persalinan / nifas √
6 Formulir Rujukan ─
7 Formulir Surat Kelahiran ─
8 Formulir Surat Kematian ─
9 Formulir Surat Keterangan Cuti Bersalin √

Ruangan Rawat Pasca Persalinan


No Jenis Peralatan Standart Peralatan
Ada Tidak Ada

I. Set Perawatan Pasca Persalinan


1 ARI Timer √
2 Boks bayi ─
3 Sphygmomanometer Dewasa ─
4 Standar Infus ─
5 Stetoskop anak ─
6 Tabung Oksigen dan Regulator ─
7 Tempat Tidur Dewasa √
8 Termometer Anak ─
9 Termometer Dewasa √
10 Timbangan bayi ─

II. Bahan habis Pakai


1 Infus Set Dewasa ─
2 Kantong Urin ─
3 Kasa Non Steril √
4 Kasa Steril ─
5 Kateter Folley dewasa ─
6 Kateter intravena 16 G ─
7 Kateter intravena 18 G ─
8 Kateter intravena 20 G ─
9 Kateter Penghisap Lendir Dewasa 10 ─
10 Kateter Penghisap Lendir dewasa 8 ─
11 Sarung Tangan √
12 Sarung Tangan steril ─
13 Spuit Disposable (steril) 20 ml ─
14 Spuit / Disposable Syringe (steril) 1 ml ─
15 Spuit / Disposable Syringe (steril) 10 ml ─
16 Spuit / Disposable Syringe (steril) 3 ml ─
17 Spuit / Disposable Syringe (steril) 5 ml ─

III. Perlengkapan
1 Bantal √
2 Baskom Kecil √
3 Handuk Pembungkus Neonatus √
4 Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran ─
neonatus
5 Kasur √
6 Kotak Penyimpan Jarum bekas √
7 Lemari Obat ─
8 Lemari Alat ─
9 Lemari kecil Pasien √
10 Perlak √
11 Pispot ─
12 Pompa payudara Untuk Asi √
13 Sarung Bantal √
14 Selimut Bayi √
15 Selimut Dewasa √
16 Seprei √
17 Set Tumbuh kembang anak
18 Sikat Untuk Membersihkan Peralatan ─
19 Tempat Sampah Tertutup yang Dilengkapi √
dengan injakan pembuka penutup
20 Toples Kaca / Kasa Steril ─
21 Tromol Kasa / Kain steril √
22 Waskom Bengkok Kecil ─

IV. Meubelair
1 Kursi Kerja ─
2 Lemari Arsip ─
3 Meja Tulis ½ biro ─

Kit Bidan
No Jenis Peralatan
Ada Tidak ada

I. Kit Bidan
1 Alat Penghisap Lendir deLee / Bulb ─
2 Alat Penghisap Lendir Elektrik ─
3 Bak instrumen dengan tutup √
4 Baki logam tempat alat steril bertutup ─
5 Bengkok kecil ─
6 Bengkok Besar √
7 Doppler ─
8 Gunting Benang √
9 Gunting Episiotomi ─
10 Gunting Verband √
11 Gunting tali pusat ─
12 Pemeriksaan Hb √
13 Klem Pean / Klem Tali pusat √
14 Korcher Tang ─
15 ½ klem Korcher / Pemecah ketuban ─
16 Lancet √
17 Mangkok untuk Larutan ─
18 Meteran √
19 Palu Refleks √
20 Penjepit Uterus ─
21 Pelvimeter Obstetrik √
22 Pengukur Panjang badan Bayi ─
23 Pengukur Lingkar kepala ─
24 Pengukur Panjang badan bayi ─
25 Pengukur Tinggi badan (microtoise) ─
26 Pinset Anatomi pendek ─
27 Pinset anatomi panjang ─
28 Pinset Bedah ─
29 Pisau Pencukur ─
30 Pita pengukur Lila √
31 Peutup mata (okluder) ─
32 Stetoskop janin √
33 Stetoskop neonatus ─
34 Sudip lidah logam panjang 12 cm ─
35 Sudip lidah logam panjang 16,5 cm ─
36 Sonde mulut ─
37 Sonde Uterus / Penduga ─
38 Spekulum vagina (cocor bebek) besar ─
39 Spekulum vagina (cocor bebek) kecil √
40 Spekulum vagina (cocor bebek) sedang ─
41 Stetoskop √
42 Silinder korentang steril √

43 Spekulum vagina (sims) ─


44 Tabung untuk bilas vagina ─
45 Tampon tang ─
46 Termometer dahi dan Telinga ─
47 Termometer digital ─
48 Termometer Dewasa ─
49 Tensimeter Dewasa √
50 Timbangan Dewasa √
51 Timbangan Bayi ─
52 Toples kapas / Kasa steril ─
53 Torniket karet ─
54 Tromol kasa / kain steril √
55 Resusitasi dewasa beserta masker ─
56 Resusitasi bayi beserta masker ─
57 Waskom pendek ─
58 Waskom cekung ─
59 Weight baby scale + tray for 20 kg ─

II. Bahan habis pakai


1 Alkohol ─
2 Betadine Solution atau desinfektan lainnya ─
3 Chromic Catgut ─
4 Cairan Nacl ─
5 Disposable Syringe, 1cc ─
6 Disposable Syringe, 2,5 – 3 cc ─
7 Disposable Syringe, 5 cc ─
8 Disposable Syringe, 10 cc ─
9 Infus Set dengan wing Needle untuk anak ─
dan bayi no 23 dan 25
10 Kasa √
11 Kapas √
12 Kateter karet
13 Lidi kapas ─
14 Masker √
15 Pelumas ─
16 Sarung tangan √
17 Sabun tangan atau Antiseptik ─
18 Tes kehamilan strip √
19 Ultrasonic gel 250 ml ─
20 Umbilical cord klem plastik ─

III. Perlengkapan
1 Duk steril kartun ─
2 Kotak penyimpan jarum atau pisau bekas √
3 Senter + baterai besar ─
4 Sarung tangan karet untuk mencuci alat √
5 Sikat untuk membersihkan peralatan ─
6 Stop watch ─
7 Tas tahan air tempat kit ─
8 Tempat kain kotor ─
9 Tempat plasenta ─

BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK

A. Lingkup Kegiatan
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
dilakukan oleh penanggungjawab KIA yang menempati ruang KIA dari gedung
Puskesmas.Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Bane,
Untuk kegiatan luar gedung petugas mendatangi sasaran di rumahnya atau di
tempat yang sudah disepakati untuk melakukan kegiatan.
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
 . Pelayanan ibu hamil ( ANC Terpadu )
Anamnese pasien, melakukan pemeriksaan fisik, palpasi,
pemeriksaan HB, HIV, konseling
 Calon Pengantin ( Catin )
Anamnese pasien, melakukan pemeriksaan fisik, memberikan
imunisasi TT, test HIV, konseling
2. Pelayanan KIA luar gedung
 Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita) Pendataan
dengan melibatkan kader posyandu
 Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas,
kunjungan neonatal, kunjungan kasus resti ).
 Penempelan stiker P4K.
 Posyandu (Pemeriksaan ANC)
 Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
 Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
B. Metode
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak
diperlukan peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat. Metode
yang digunakan adalah :
1) Pendataan sasaran
2) Wawancara / anamnesa
3) Pemeriksaan
4) Penatalaksanaan kasus
5) Pencatatan dan pelaporan

C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
1) Wawancara/anamnesa
2) Pemeriksaan
3) Penatalaksanaan kasus
4) Pencatatan dan pelaporan

2.Kegiatan luar gedung


1) Perencanaan (P1) Petugas merencanakan kegiatan Kesehatan Ibu
dan Anak pada RUK JKN dan BOK
2) Penggerakan Pelaksanaan (P2) Pada kegiatan P2 petugas
melakukan:
 Membuat jadwal kegiatan
 Mengkoordinasikan dengan bendahara JKN dan
bendahara BOK
 Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang
kegiatan yang akan dilaksanakan
 Melaksanakan kegiatan
a. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
 Petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil
kegiatan
 Petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa
pertemuan
 Petugas mengevaluasi kegiatan

BAB V
LOGISTIK

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak membutuhkan bahan


logistik untuk menunjang keberhasilan pelayanan. Adapun bahan logistik yang
dibutuhkan adalah sebagai berikut :
1) Handscoen
2) Masker
3) Buku KIA
4) Buku register
5) Kohort ibu
6) Kohort bayi
7) Format kartu ibu
8) Blanko laporan

BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya.
Sistem keselamatan sasaran kesehatan ibu dan anak
Lokasi No Resiko sasaran Dampak /Akibat Pengendalian
Dalam 1 Transportasi menuju Kecelakaan lalu Memakai Alat
gedung Puskesmas lintas Perlindungan Diri ( Helm
) di perjalanan
2 Salah mendapat Ibu tidak mengerti Mendapatkan materi
informasi saat tentang materi yg yang benar dan tepat
konseling disampaikan
3 Jatuh / terpeleset di Luka / keseleo Di pasang handling
tangga yang menuju
ke ruang KIA
Luar 1 Duduk di lantai saat Tidak nyaman Pada saat kelas ibu hamil
gedung kelas ibu hamil pakai tikar atau matras
2 Jatuh / terpeleset Luka / keseleo Pakai sandal atau sepatu
yang nyaman

BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari
resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari
pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan
kerja di sini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Sistem Keselamatan Kerja Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Lokasi No Potensi / Faktor Resiko Dampak/ Akibat Pengendalian
Dalam 1 Transportasi menuju Kecelakaan lalu Memakai APD (alat
gedung lokasi kerja lintas perlindungan diri: Helm)
di perjalanan
2 Sewaktu melakukan Tertusuk jarum/ Memakai Alat
pemeriksaan darah, lancet bekas Perlindungan Diri (
petugas tidak hati-hati handscoen ) dan
waspada pada saat
melakukan pemeriksaan
3 Salah menyampaikan Salah Menyampaikan materi
materi pada saat menerapkan yang benar dengan
konseling/panyuluhan informasi yang menggunakan referensi
diterima yang benar
4 Pembuangan limbah ( Pencemaran Limbah di buang dalam
stik, handscoen bekas, lingkungan dan safety box
lancet ) sembarangan dapat
menyebarkan
kuman penyakit
Luar 1 Transportasi menuju Kecelakaan lalu Memakai Alat
gedung lokasi sasaran kerja lintas Perlindungan Diri
(Helm) di perjalanan
dan hati-hati

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan.Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
5. Terjaminnya keselamatan sasaran dan keselamatan kerja
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.

BAB IX
PENUTUP

Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Bane.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.
Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan
kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal. Keberhasilan program
pelayanan kesehatan ibu dan anak memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai
pihak, baik dukunga moril maupun materil. Selain itu diperlukan adanya kerjasama yang
baik dengan berbagai lintas program dan lintas sektor terkait, di samping ketekunan
dan pengabdian pelaksananya.

Anda mungkin juga menyukai