PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui,
bayi dan anak balita.
Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan upaya pemerintah dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, untuk menurunkan agka
kematian ibu (AKI) dan (AKB) .Dalam melaksanakan program KIA selalu
membudidayakan VISI yaitu: dalam memberikan pelayanan (tidak menimbulkan
resiko terhadap sasaran maupun petugas).
Kesehatan ibu dimulai sejak periode masa usia subur, kehamilan,
persalinan, nifas, menyusui. Untuk kesehatan anak ditandai dengan anak yang
memiliki kebugaran jasmani, kecerdasan intelektual, emosional dan spiritual
melalui upaya pemenuhan, peningkatan dan perlindungan hak-hak anak, mulai
dari bayi baru lahir sehat, mempertahankan hidup, tumbuh dan berkembang
secara optimal sejak usia dini, usia sekolah, masa pubertas sampai usia dewasa.
Secara nasional dalam beberapa tahun ini akses dan kualitas terhadap
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak cenderung semakin membaik. Hal ini terlihat
dengan meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu pada hasil Riskesdas
2010 dan 2013. Cakupan ibu hamil yang memperoleh pelayanan antenatal telah
meningkat dari 92,7 % pada tahun 2010 menjadi 95,2 % pada tahun 2013.
Cakupan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan juga meningkat dari 79,0%
pada tahun 2010 menjadi 86,9 % pada tahun 2013.
Walaupun demikian, Indonesia masih menghadapi tantangan besar, yaitu
Angka Kematian Ibu (AKI) yang masih cukup tinggi yaitu 359 per 100.000
kelahiran hidup. Target tahun 2015 sebesar 102 per 100.000 kelahiran hidup
akan sulit tercapai tanpa pelayanan kesehatan ibu yang optimal. Untuk itu perlu
adanya pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Rencana percepatan penurunan AKI mempunyai 3 tantangan utama yaitu
walaupun akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan sudah membaik,
tetapi cakupan dan kualitas belum optimal, terbatasnya ketersediaan sumber
daya strategis untuk kesehatan ibu dan neonatal, masih rendahnya pengetahuan
dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan ibu.
Kajian kualitas Pelayanan Kesehatan Ibu yang dilakukan pada tahun 2012
oleh Kementerian Kesehatan bersama HOGSI POGI, IBI dan WHO
menunjukkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan serius dalam hal
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak yang belum sesuai harapan.
Kepatuhan tenaga dan fasilitas pelayanan kesehatan terhadap standart
pelayanan. Untuk itu diperlukan pedoman pelayanan kesehatan ibu dan anak.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tercapainya kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat
kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma
Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) serta meningkatkan derajat
kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh kembang optimal yang
merupakan landasan bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya.
2. Tujuan Khusus
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan, sikap dan perilaku)
dalam mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan
menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya pembinaan
kesehatan keluarga
2. Meningkatnya upaya pembinaan balita dan anak prasekolah secara
mandiri di dalam lingkungan keluarga,
3. Meningkatnya jangkauan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan ibu menyusui.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita,
anak prasekolah, terutama melalui peningkatan peran ibu dan
keluarganya.
C. Sasaran
Sasaran kegiatan Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2018 adalah :
1. Ibu hamil
Kelurahan Bane sebanyak 120 orang
2. Ibu bersalin
Kelurahan Bane sebanyak 120 orang
3. Bayi
Kelurahan Bane sebanyak 120
4. Balita
Kelurahan Bane sebanyak 130
D. Ruang Lingkup
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
a. Pelayanan ibu hamil ( Ante Natal Care Terpadu )
Pelayanan Antenatal Care terpadu merupakan pelayanan antenatal
komprehensif dan terpadu mencakup upaya promotif, preventif,
sekaligus kuratif dan rehabilitatif. Dalam melakukan pemeriksaan
antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang
berkualitas sesuai standar terdiri dari:
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
2. Ukur tekanan darah
3. Ukur lingkar lengan atas / LILA
4. Ukur tinggi fundus uteri
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
6. Pemberian imunisasi TT
7. Beri Tablet Tambah Darah ( tablet besi )
8. Periksa Laboratorium
Pemeriksaan kadar Hemoglobin darah (Hb)
Pemeriksaan protein dalam darah
Pemeriksaan kadar gula darah
Pemeriksaan HIV
Pemeriksaan Hepatitis
9. Tatalaksana / penanganan kasus
10. Temu wicara ( konseling )
Pelayanan Kegiatan
1. Pendataan Bumil dan Bufas
2. Kelas Ibu
Pelayanan Kesehatan Ibu 3. Pemasangan Stiker P4K
4. Pelacakan Kematian Ibu
5. Kunjungan Rumah Bumil, Bufas, Risti
1. Pendataan neonatal, bayi normal, resiko
tinggi
Pelayanan Kesehatan Anak 2. Kunjungan rumah neonatal dan bayi
resiko tinggi
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi dan
anak balita
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
C. Jadwal Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya Kesehatan Ibu dan Anak dilakukan
bersama oleh para pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini
bulanan maupun tri bulanan/ lintas sektor dengan persetujuan Kepala
Puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan rencana kegiatan upaya kesehatan
dikoordinasikan oleh Kepala Puskesmas Bane Adapun jadwal kegiatan
upaya kesehatan dibagi menjadi 2, yaitu Jadwal Rutin (POSYANDU)
dan Jadwal Kondisional.
Adapun jadwal yang selalu dilakukan dalam pelayanan KIA adalah
No Jenis pelayanan Senin –Kamis Jumat Sabtu
1 Pemeriksaan ANC 08.00-12.00 08.00-12.00 08.00-12.00
2 Catin 08.00-12.00 08.00-12.00 08.00-12.00
Jadwal posyandu
No Kelurahan Nama Posyandu Jadwal
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Januari-Desember
Jadwal kegiatan
N Kegiatan J F M A M J J A S O N D
o A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L S P T P S
1 Pendataan √
sasaran(ibu
hamil, ibu nifas,
bayi)
2 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
rumah ibu hamil
3 Kunjungan ibu √ √ √ √ √ √
nifas
4 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Neonatal
5 Kunjungan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kasus resti
6 Penempelan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
stiker P4K
7 Pelayanan ANC √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
di Posyandu
8 Kelas ibu hamil √ √ √ √ √ √
9 Kelas ibu balita √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. Denah Ruang
Ruang Persalinan Ruang KIA
11 7 1 3
4
8
2
5
10
6
9
Keterangan:
1. Pintu Ruang KIA
2. Meja
3. Timbangan
4. Tempat Tidur Pasien
5. Lemari
6. USG
7. Pintu Ruang Persalinan
8. Sterilisator
9. Wastafel
10. Bed Ginekolog
11. Tempat Tidur pasien
B. Standar Fasilitas
Ketersediaan peralatan sangat menentukan terselenggaranya pelayanan
kesehatan yang optimal, efektif, dan efisien di Puskesmas. Berdasarkan Permenkes
Nomor 75 Tahun 2014 tentang prasarana dan peralatan Kesehatan Ibu dan Anak di
UPTD Puskesmas Bane adalah sebagai berikut :
Ruangan Kesehatan Ibu dan Anak
No Jenis Peralatan Standart Peralatan
Ada Tidak ada
I. Set Pemeriksaan Kesehatan Ibu
1 ½ Klem Kocher ─
2 Anuskop √
3 Bak instrument dengan tutup √
4 Baki logam tempat alat steril bertutup ─
5 Doppler ─
6 Gunting benang √
7 Gunting verband √
8 Kocher tang ─
9 Mangkok untuk larutan ─
10 Meja instrument alat √
11 Meja periksa ginekologi dan kursi pemeriksa √
12 Palu reflex √
13 Pen lancet √
14 Pinset anatomi panjang ─
15 Pinset anatomi pendek ─
16 Pinset bedah ─
17 Silinder korentang steril √
18 Sonde mulut ─
19 Speculum vagina (cocor bebek) besar ─
20 Speculum vagina (cocor bebek) kecil √
21 Speculum vagina (cocor bebek) sedang ─
22 Speculum vagina (sims) ─
23 Sphygmomanometer dewasa ─
24 Stand lamp untuk tindakan ─
25 Stetoskop dewasa √
26 Stetoskop janin/fotoscope √
27 Sudip lidah logam/spatult lidah logam ─
panjang12 cm
28 Sudip lidah logam/spatult lidah logam ─
panjang 16,5 cm
29 Tampon tang ─
30 Tempat tidur periksa √
31 Thermometer dewasa √
32 Timbangan dewasa √
33 Tornikuet karet ─
III. Perlengkapan
1 Aer timer √
2 Bantal √
3 Baskom cuci tangan √
4 Celemek plastic ─
5 Duk lobang sedang ─
6 Kasur √
7 Kotak penyimpan jarum bekas √
8 Lemari alat √
9 Lemari obat ─
10 Meteran √
11 Perlak √
12 Pispot ─
13 Pita pengukur lila √
14 Pompa payudara untuk ASI √
15 Sarung bantal √
16 Selimut √
17 Seprei √
18 Set tumbuh kembang anak ─
19 Sikat untuk membersihkan peralatan ─
20 Tempat sampah tertutup √
21 Tirai √
22 Toples kaca / kasa steril ─
23 Tromol kasa / kain steril √
24 Waskom bengkok kecil √
IV. Meubelair
1 Kursi meja √
2 Lemari arsip √
3 Meja tulis ½ biro √
Ruangan Persalinan
No Standar Peralatan
Jenis Peralatan
Ada Tidak Ada
1 Bak instrument tertutup besar (obgin) ─
2 Bak instrumen tretutup kecil √
3 Bak instrument tertutup medium ─
4 Doppler ─
5 Doyeri Probe Lengkung ─
6 Endotracheal Tube Dewasa 2,5 ─
7 Endotracheal Tube Dewasa 3 ─
8 Endotracheal Tube Dewasa 4 ─
9 Gunting Benang √
10 Gunting Episiotomi ─
11 Gunting Iris Lengkung ─
12 Gunting Operasi Lurus ─
13 Gunting Tali Pusat ─
14 Klem Fenster / Klem Ovum √
15 Klem Kasa (Korentang) √
16 Klem Kelly / Klem Kocher Lurus √
17 Klem Linen Backhauss ─
18 Klem Mosquito Halsted Lengkung √
19 Klem Mosquito halsted Lurus ─
20 Klem Pemasang klip Hegenbarth ─
21 Lampu periksa halogen ─
22 Masker oksigen + Kanula nasal Dewasa √
23 Meja instrumen √
24 Needle Holder Matheiu ─
25 Pelvimeter Obstetrik √
26 Pinset jaringan (Sirurgis) ─
27 Pinset Jaringan semken ─
28 Pinset Kasa (Anatomis) ─
29 Resusitator Dewasa ─
30 Retraktor Finsen Tajam ─
31 Setengah Kocher ─
32 Skalpel No. 3 ─
33 Skalpel No. 4 ─
34 Spekulum (Sims) Besar ─
35 Spekulum (Sims) Kecil ─
36 Spekulum (Sims) Medium ─
37 Spekulum Cocor Bebek Grave Besar ─
38 Spekulum cocor Bebek Grave Kecil √
39 Spekulum Cocor Bebek Grave Medium ─
40 Standar Infus ─
41 Stetoskop Dewasa √
42 Stetoskop Janin / Fetoscope √
43 Stilet Untuk Pemasangan ETT ─
44 Tabung Oksigen dan Regulator ─
45 Tempat Klem Kasa (Korentang) √
46 Tempat Tidur Periksa (examination bed) √
47 Tempat Tidur Untuk Persalinan √
48 Tensimeter Dewasa √
49 Termometer Dewasa √
IV. Perlengkapan
1 Lemari Obat √
2 Lemari Alat √
3 Mangkok Iodin √
4 Pengukur Panjang Badan ─
5 Pengukur Tinggi Badan (microtoise) ─
6 Pisau Pencukur ─
7 Timbangan Bayi ─
8 Timbangan Dewasa √
9 Tromol Kasa √
10 Waskom Bengkok Ukuran 30 cm ─
11 Waskom Bengkok 23 cm ─
VI. Meubelair
1 Kursi Kerja ─
2 Lemari Arsip ─
3 Meja Tulis ½ biro ─
III. Perlengkapan
1 Bantal √
2 Baskom Kecil √
3 Handuk Pembungkus Neonatus √
4 Kantong Metode Kanguru sesuai ukuran ─
neonatus
5 Kasur √
6 Kotak Penyimpan Jarum bekas √
7 Lemari Obat ─
8 Lemari Alat ─
9 Lemari kecil Pasien √
10 Perlak √
11 Pispot ─
12 Pompa payudara Untuk Asi √
13 Sarung Bantal √
14 Selimut Bayi √
15 Selimut Dewasa √
16 Seprei √
17 Set Tumbuh kembang anak
18 Sikat Untuk Membersihkan Peralatan ─
19 Tempat Sampah Tertutup yang Dilengkapi √
dengan injakan pembuka penutup
20 Toples Kaca / Kasa Steril ─
21 Tromol Kasa / Kain steril √
22 Waskom Bengkok Kecil ─
IV. Meubelair
1 Kursi Kerja ─
2 Lemari Arsip ─
3 Meja Tulis ½ biro ─
Kit Bidan
No Jenis Peralatan
Ada Tidak ada
I. Kit Bidan
1 Alat Penghisap Lendir deLee / Bulb ─
2 Alat Penghisap Lendir Elektrik ─
3 Bak instrumen dengan tutup √
4 Baki logam tempat alat steril bertutup ─
5 Bengkok kecil ─
6 Bengkok Besar √
7 Doppler ─
8 Gunting Benang √
9 Gunting Episiotomi ─
10 Gunting Verband √
11 Gunting tali pusat ─
12 Pemeriksaan Hb √
13 Klem Pean / Klem Tali pusat √
14 Korcher Tang ─
15 ½ klem Korcher / Pemecah ketuban ─
16 Lancet √
17 Mangkok untuk Larutan ─
18 Meteran √
19 Palu Refleks √
20 Penjepit Uterus ─
21 Pelvimeter Obstetrik √
22 Pengukur Panjang badan Bayi ─
23 Pengukur Lingkar kepala ─
24 Pengukur Panjang badan bayi ─
25 Pengukur Tinggi badan (microtoise) ─
26 Pinset Anatomi pendek ─
27 Pinset anatomi panjang ─
28 Pinset Bedah ─
29 Pisau Pencukur ─
30 Pita pengukur Lila √
31 Peutup mata (okluder) ─
32 Stetoskop janin √
33 Stetoskop neonatus ─
34 Sudip lidah logam panjang 12 cm ─
35 Sudip lidah logam panjang 16,5 cm ─
36 Sonde mulut ─
37 Sonde Uterus / Penduga ─
38 Spekulum vagina (cocor bebek) besar ─
39 Spekulum vagina (cocor bebek) kecil √
40 Spekulum vagina (cocor bebek) sedang ─
41 Stetoskop √
42 Silinder korentang steril √
III. Perlengkapan
1 Duk steril kartun ─
2 Kotak penyimpan jarum atau pisau bekas √
3 Senter + baterai besar ─
4 Sarung tangan karet untuk mencuci alat √
5 Sikat untuk membersihkan peralatan ─
6 Stop watch ─
7 Tas tahan air tempat kit ─
8 Tempat kain kotor ─
9 Tempat plasenta ─
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK
A. Lingkup Kegiatan
Koordinasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
dilakukan oleh penanggungjawab KIA yang menempati ruang KIA dari gedung
Puskesmas.Pelaksanaan rapat koordinasi dilakukan di aula Puskesmas Bane,
Untuk kegiatan luar gedung petugas mendatangi sasaran di rumahnya atau di
tempat yang sudah disepakati untuk melakukan kegiatan.
1. Pelayanan KIA dalam gedung :
. Pelayanan ibu hamil ( ANC Terpadu )
Anamnese pasien, melakukan pemeriksaan fisik, palpasi,
pemeriksaan HB, HIV, konseling
Calon Pengantin ( Catin )
Anamnese pasien, melakukan pemeriksaan fisik, memberikan
imunisasi TT, test HIV, konseling
2. Pelayanan KIA luar gedung
Pendataan sasaran (ibu hamil, ibu bersalin, bayi, balita) Pendataan
dengan melibatkan kader posyandu
Kunjungan rumah (kunjungan ibu hamil, kunjungan nifas,
kunjungan neonatal, kunjungan kasus resti ).
Penempelan stiker P4K.
Posyandu (Pemeriksaan ANC)
Kelas ibu (ibu hamil, ibu balita).
Kerjasama lintas program dan lintas sektor.
B. Metode
Dalam upaya mencapai tujuan di bidang kesehatan Ibu dan Anak
diperlukan peran petugas kesehatan dan fasilitator, dimana petugas kesehatan
memberikan pelayanan dan fasilitator bertanggungjawab dalam
mengkomunikasikan inovasi dibidang kesehatan kepada masyarakat. Metode
yang digunakan adalah :
1) Pendataan sasaran
2) Wawancara / anamnesa
3) Pemeriksaan
4) Penatalaksanaan kasus
5) Pencatatan dan pelaporan
C. Langkah Kegiatan
1. Kegiatan dalam gedung
1) Wawancara/anamnesa
2) Pemeriksaan
3) Penatalaksanaan kasus
4) Pencatatan dan pelaporan
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN
Setiap kegiatan yang dilakukan pasti akan menimbulkan resiko atau dampak,
baik resiko yang terjadi pada masyarakat sebagai sasaran kegiatan maupun resiko
yang terjadi pada petugas sebagai pelaksana kegiatan.Keselamatan pada sasaran
harus diperhatikan karena masyarakat tidak hanya menjadi sasaran satu kegiatan saja
melainkan menjadi sasaran banyak program kesehatan lainnya.
Sistem keselamatan sasaran kesehatan ibu dan anak
Lokasi No Resiko sasaran Dampak /Akibat Pengendalian
Dalam 1 Transportasi menuju Kecelakaan lalu Memakai Alat
gedung Puskesmas lintas Perlindungan Diri ( Helm
) di perjalanan
2 Salah mendapat Ibu tidak mengerti Mendapatkan materi
informasi saat tentang materi yg yang benar dan tepat
konseling disampaikan
3 Jatuh / terpeleset di Luka / keseleo Di pasang handling
tangga yang menuju
ke ruang KIA
Luar 1 Duduk di lantai saat Tidak nyaman Pada saat kelas ibu hamil
gedung kelas ibu hamil pakai tikar atau matras
2 Jatuh / terpeleset Luka / keseleo Pakai sandal atau sepatu
yang nyaman
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja atau Occupational Safety merupakan rangkaian usaha
untuk menciptakan suasana kerja yang aman, kondisi keselamatan yang bebas dari
resiko kecelakaan dan kerusakan serta penurunan kesehatan akibat dampak dari
pekerjaan yang dilakukan, bagi petugas pelaksana dan petugas terkait. Keselamatan
kerja di sini lebih terkait pada perlindungan fisik petugas terhadap resiko pekerjaan.
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan
telah mengamanatkan antara lain setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya
kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga,
masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Sistem Keselamatan Kerja Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Lokasi No Potensi / Faktor Resiko Dampak/ Akibat Pengendalian
Dalam 1 Transportasi menuju Kecelakaan lalu Memakai APD (alat
gedung lokasi kerja lintas perlindungan diri: Helm)
di perjalanan
2 Sewaktu melakukan Tertusuk jarum/ Memakai Alat
pemeriksaan darah, lancet bekas Perlindungan Diri (
petugas tidak hati-hati handscoen ) dan
waspada pada saat
melakukan pemeriksaan
3 Salah menyampaikan Salah Menyampaikan materi
materi pada saat menerapkan yang benar dengan
konseling/panyuluhan informasi yang menggunakan referensi
diterima yang benar
4 Pembuangan limbah ( Pencemaran Limbah di buang dalam
stik, handscoen bekas, lingkungan dan safety box
lancet ) sembarangan dapat
menyebarkan
kuman penyakit
Luar 1 Transportasi menuju Kecelakaan lalu Memakai Alat
gedung lokasi sasaran kerja lintas Perlindungan Diri
(Helm) di perjalanan
dan hati-hati
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu adalah kegiatan yang bersifat rutin yang dirancang untuk
mengukur dan menilai mutu pelayanan.Pengendalian mutu sangat berhubungan
dengan aktifitas pengawasan mutu, sedangkan pengawasan mutu merupakan upaya
untuk menjaga agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan sesuai rencana dan
menghasilkan keluaran yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kinerja pelaksanaan dimonitor dan dievaluasi dengan menggunakan indikator
sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Ketepatan metoda yang digunakan
4. Tercapainya indikator
5. Terjaminnya keselamatan sasaran dan keselamatan kerja
Hasil pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi serta permasalahan yang
ditemukan dibahas pada tiap pertemuan lokakarya mini tiap bulan.
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelaksanaan kesehatan Ibu dan Anak ini dibuat untuk memberikan
petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Bane.
Pedoman ini digunakan sebagai acuan bagi petugas dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan Ibu dan Anak di puskesmas agar tidak terjadi penyimpangan atau
pengurangan dari kebijakan yang telah ditentukan.
Perubahan perbaikan, kesempurnaan masih diperlukan sesuai dengan
kebijakan, kesepakatan yang menuju pada hasil yang optimal. Keberhasilan program
pelayanan kesehatan ibu dan anak memerlukan dukungan yang kuat dari berbagai
pihak, baik dukunga moril maupun materil. Selain itu diperlukan adanya kerjasama yang
baik dengan berbagai lintas program dan lintas sektor terkait, di samping ketekunan
dan pengabdian pelaksananya.