BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Profil Puskesmas Bane di Kecamatan Siantar Utara merupakan salah satu
produk Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang kelak diharapkan dapat digunakan
sebagai sarana penyedia data dari kecamatan yang akan dirangkum menjadi suatu
data dan informasi ditingkat kota, dimana data tersebut sangat penting artinya bagi para
pengambil keputusan dan penentu kebijakan di tingkat kota. Sistem informasi yang baik
harus dapat memberikan gambaran data yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan, untuk penentu kebijakan dapat mengambil keputusan yang berlandaskan
fakta (evidence based decision making).
1
Selain dua fungsi yang terdapat pada pasal 5, selanjutnya pasal 8 menyebutkan
bahwa puskesmas juga dapat berfungsi sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.
Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya
subsistem upaya kesehatan; Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan nasional
diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan
terpadu. Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama meliputi upaya kesehatan
masyarakat esensial dan upaya kesehatan masyarakat pengembangan. Upaya
kesehatan masyarakat esensial meliputi:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan;
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
c. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak, dan Keluarga Berencana;
d. Pelayanan Gizi;
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
2
B. Tujuan Pedoman
Pedoman Upaya kesehatan bertujuan untuk menjadi acuan bagi seluruh aktifitas
pelayanan upaya kesehatan yang dilaksanakan di Puskesmas Bane, sehingga pada
akhirnya pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian standar pelayanan
minimal (SPM).
D. Batasan Operasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat
melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat, agar mereka
dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber
daya masyarakat, sesuai sosial budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan adalah upaya yang dilakukan oleh Puskesmas
untuk menjadikan lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan terhadap
penyakit yang berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan
yang dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB adalah upaya kesehatan primer yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan
fungsi reproduksi yang berkualitas serta upaya kelangsungan hidup,
pengembangan dan perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan
anak usia pra sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat adalah kegiatan untuk mengupayakan
peningkatan status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari
berbagai profesi kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
5. Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit adalah suatu upaya untuk
mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam masyarakat, yang
dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan kepada host melalui
kegiatan penyuluhan kesehatan, surveilans dan imunisasi.
6. Upaya kesehatan gigi dan mulut
Upaya kesehatan gigi dan mulut adalah suatu upaya pembinaan dan
pengembangan kemampuan peran serta masyarakat dalam upaya pemeliharaan
diri serta pelayanan asuhan pada kelompok rentan yang meliputi anak sekolah,
ibu hamil, menyusui dan anak prasekolah.
7. Upaya kesehatan lansia
Upaya Kesehatan Usia Lanjut adalah upaya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berusia lanjut.
8. Upaya kesehatan jiwa
Upaya Kesehatan Jiwa adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan jiwa ODGJ
berat dan mencegah terjadinya kekambuhan pemasungan.dan agar setiap ODGJ
mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
9. Upaya kesehatan dan olahraga (kesorga)
Upaya kesorga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan
ilmu/pengetahuan fisik pada umumnya yang bertujuan meningkatkan derajat
kesehatan dan kesegaran jasmani olahragawan untuk mencapai prestasi
maksimal pada khususnya. Upaya kesehatan olahraga merupakan salah satu
cara memadukan latihan, gizi yang baik, perhatian terhadap aspek faal,
psikologis, dan lain-lain yang dapat memastikan keberhasilan peningkatan
kesegaran jasmani. Dengan latihan yang benar, didapat peningkatan derajat
kesehatna tubuh perorangan, maupun kesehatna masyarakat
10. Upaya pelayanan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
Upaya kesehatan kerja adalah suatu upaya yang berperan dalam proses
peningkatan kualitas tenaga kesehatan agar lebih responsif dan mampu
4
memberdayakan kliennya, sehingga akan tercapai pelayanan kesehatan kerja
yang bermutu, adil dan merata. Upaya kesehatan kerja mempunyai upaya yang
sangat penting dalam proses pemberdayaan masyarakat yaitu : melalui
pembelajaran dari, oleh dan bersama masyarakat sesuai dengan lingkungan
sosial pekerja setempat, agar masyarakat pekerja dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan kerja serta mengenali bahaya atau potensi bahaya di tempat
kerja. Sehingga masyarakat pekerja menghasilkan kesehatan kerja yang optimal
dan meningkatkan produktifitas kerjanya.
11. Upaya pelayanan Pengobatan Tradisional (Batra)
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah penerapan kesehatan tradisional yang
memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat
dan keamanannya terbukti secara ilmiah. Pengobatan tradisional merupakan
salah satu upaya pengobatan dan/atau perawatan cara lain di luar ilmu
kedokteran dan/atau ilmu keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan. Obat tradisional adalah obat-
obatan yang diolah secara tradisional, turun-temurun, berdasarkan resep nenek
moyang, adat-istiadat, kepercayaan, atau kebiasaan setempat, baik bersifat
magic maupun pengetahuan tradisional.
12. Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
Upaya Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) adalah upaya pembinaan
dan pengembangan kemampuan remaja tentang kesehatan remaja . misalnya
kesehatan reproduksi, dan yang berhubungan dengan pengetahuan obat obat
terlarang.
13. Upaya kesehatan penginderaan
Upaya kesehatan penginderaan adalah program kesehatan indera penglihatan
dan pendengaran yang dapat dikelola baik dari aspek management di tingkat
puskesmas maupun aspek pelayanan kepada masyarakat yang mencakup
promotif, prefentif dan kuratif.
14. Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat (perkesmas)
Upaya Perawatan Kesehatan Masyarakat upaya puskesmas dalam melakukan
perawatan bagi penderita yang dilakukan dirumah.
E. Landasan Hukum
1. Undang – undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No.75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 65 tahun 2013 tentang
Pedoman Pelaksanaan dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan
5
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
6
Upaya pelayanan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
Pengobatan minimal DIII pendidikan SPK
Tradisional (Batra)
Upaya Pelayanan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
Kesehatan Peduli minimal DIII pendidikan D III Kebidanan
Remaja (PKPR)
Upaya kesehatan Pendidikan Diampu oleh 1 orang dengan latar belakang
penginderaan minimal DIII pendidikan D III Keperawatan
B. Distribusi Ketenagaan
Penanggung jawab program upaya kesehatan dan latar belakang profesinya
adalah sebagai berikut:
Kegiatan Petugas Profesi
Pelayanan promosi kesehatan Lisna Saragi Perawat
Pelayanan kesehatan Rotua Perawat
lingkungan
Pelayanan kesehatan ibu, anak, Rayani Sinaga Bidan
dan keluarga berencana
Pelayanan gizi Mariati Munthe, AMG Ahli Gizi
Pelayanan pencegahan dan Nurcahaya Tambunan, A.M Keb Bidan
pengendalian penyakit
Upaya Perawatan Kesehatan Merry C Simangunsong, Perawat
Masyarakat S.Kep.Ners
Upaya Kesehatan Jiwa Renni H Saragih Perawat
Upaya Kesehatan Usia Lanjut Asni Purba, AM.Keb Bidan
Upaya Kesehatan Kerja Lismei Purba, S.Kep.Ners Perawat
C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para pemegang
program dalam kegiatan lokakarya mini bulanan maupun tri bulanan/ lintas
sektor, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu tahun, dan di
break down dalam jadwal kegiatan bulanan dan dikoordinasikan setiap pada awal
bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya kesehatan di
koordinasikan oleh Kepala Puskesmas Bane
7
BAB III
STANDAR FASILITAS
Kegiatan Sarana-prasarana
Pelayanan promosi kesehatan Leaflet
Kamera Handphone
Jadwal kegiatan
Buku
Pamflet
Form PHBS
Infokus dan laptop
Pelayanan kesehatan lingkungan Senter
Leaflet
Poster
Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan Tensimeter
keluarga berencana Stetoskop
Termometer
Doppler
KB set
Partus set
Spuit
Pita pengukur
Pelayanan gizi Leaflet
Timbangan badan dan Mikrotois
Infantometri
Pelayanan pencegahan dan Leaflet/Brosur penyuluhan penyakit
pengendalian penyakit Poster
8
Blanko surveilans
Senter
Alat kebersihan lingkungan
Upaya Perawatan Kesehatan Leaflets penyakit
Masyarakat
Upaya Kesehatan Jiwa Tensimeter
Stetoscope
Termometer
Upaya Kesehatan Usia Lanjut Leaflet
KMS lansia
Form laporan
Infokus
Laptop
Banner
Upaya Kesehatan Kerja Tensimeter
Stetoskop
Timbangan
Alat pemeriksaan HB
9
BAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
10
d. Advokasi program
Untuk mendapat dukungan pemangku kepentingan setempat seperti Camat,
Kepala Lurah, RT/RW.
Tatalaksana :
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan promosi kesehatan pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK (Rencana kegiatan
Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan Pengendalian Penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
11
b. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan sektor lain yang
bersangkutan, serta bertanggung jawab atas upaya peningkatan dan
pelestarian lingkungan hidup.
c. Terlaksananya peraturan perundangan tentang penyehatan lingkungan dan
permukiman yang berlaku.
d. Terselenggaranya pendidikan kesehatan guna menunjang kegiatan dalam
peningkatan kesehatan lingkungan dan pemukiman.
e. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sarana sanitasi
perumahan, kelompok masyarakat, tempat pembuatan/penjualan makanan,
perusahaan dan tempat-tempat umum.
4. Kegiatan
Kegiatan-kegiatan utama kesehatan lingkungan yang harus dilakukan
Puskesmas meliputi:
a. Penyehatan air
b. Penyehatan makanan dan minuman
c. Pengawasan SPAL, Jamban, air, TTU/TPM
d. Pengawasan dan pembuangan sampah dan limbah
e. Pengawasan sanitasi tempat umum
f. Pengawasan industri rumah tangga
5. Tata Laksana
a. Perencanaan (P1)
Petugas Kesling merencanakan kegiatan kesehatan lingkungan pada pada
RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK (Rencana
kegiatan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang
bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
12
III. Tatalaksana Upaya Kesehatan Ibu, Anak dan KB
1. Petugas Penanggung jawab
a. Bidan
2. Perangkat kerja
a. tensimeter
b. stetoskop
c. termometer
d. doppler
e. KB set
f. Partus set
g. Spuit
h. Pita pengukur
3. Tujuan
Tujuan Umum
Terciptanya pelayanan berkualitas dengan partisipasi penuh pengguna jasa dan
keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap ibu mempunyai kesempatan yang
terbaik dalam hal waktu dan jarak antar kehamilan, melahirkan bayi sehat yang
aman dalam lingkungan yang kondusif sehat, dengan asuhan antenatal yang ade
kuat, dengan gizi serta persiapan menyusui yang baik.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kebidanan dasar dan KIE kepada ibu hamil
termasuk KB berupa pelayanan antenatal, dan pelayanan nifas serta
perawatan bayi baru lahir.
b. Memberikan pertolongan pertama penanganan kedaruratan kebidanan
dan neonatal serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS) sesuai
kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kebidanan dasar dan penanganan
kedaruratan kebidanan neonatal
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KIA secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KIA
f. Melaksanakan pemeliharaan kesehatan kepada seluruh balita dan anak
pra sekolah yang meliputi pemeriksaan kesehatan rutin pemberian
imunisasi dan upaya perbaikan gizi
g. Melaksanakan secara dini pelayanan program dan stimulasi tumbuh
kembang pada seluruh balita dan anak pra sekolah yang meliputi
13
perkembangan motorik, kemampuan berbicara dan kognitif serta
sosialisasi dan kemandirian anak
h. Melaksanakan management terpadu balita sakit yang datang berobat ke
fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindak lanjutnya
Keluarga Berencana
a. Pengertian
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan
kesehatan pasangan usia subur dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas.
Prioritas pelayanan KB dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan
pasangan usia subur dan keluarganya dalam pengaturan kehamilan, baik jumlah
dan waktu kehamilan serta jarak antar kehamilan guna menurunkan angka
kelahiran nasional
b. Tujuan
Tujuan Umum
Adalah terciptanya pelayanan yang berkualitas dengan penuh pengguna jasa
pelayanan dan keluarganya dalam mewujudkan bahwa setiap pasangan usia
subur mempunyai kesempatan yang terbaik dalam mengatur jumlah, waktu dan
jarak antar kehamilan guna merencanakan dan mewujudkan suatu keluarga kecil,
bahagia dan sejahtra.
Tujuan Khusus
a. Memberikan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas dan KIE kepada
pasangan usia subur dan keluarganya
b. Memberikan pertolongan pertama/penanganan efek samping dan kegagalan
metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS) sesuai
dengan kebutuhan
c. Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi
d. Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan
e. Menumbuhkan, mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat
dalam upaya KB
f. Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia
subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas
kesehatan fungsi reproduksinya
g. Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas
dan merunjuk ke fasilitas rujukan primer sesuai dengan kebutuhan
14
h. Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang
berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk pelayanan pra rujukan dan tindakan
lanjutnya
4. Kegiatan
Prioritas pelayanan KIA dewasa ini adalah meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan anak. Pelayanan
KIA Puskesmas terdiri dari:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
2. Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin
3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
4. Pelayanan Kesehatan Neonatus, Bayi, Anak Balita Dan Anak Pra Sekolah
5. Pelayanan Keluarga Berencana
Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab KIA merencanakan kegiatan kesehatan ibu dan anak
pada pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK
(Rencana kegiatan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
15
3. Tujuan
Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat
Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan
benarsesuai denagn gizi seimbang
b. Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari
berbagai institusi pemerintahan serta swasta
c. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi/petugas
Puskesmas lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, membina,
memantau dan mengevaluasi upaya perbaikan gizi masyarakat
d. Terselenggaranya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga
terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi
e. Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
dan tersedianya informasi situasi pangan dan gizi.
4. Kegiatan
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi:
a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
b. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi Yang Terdiri Dari:
Pencegahan Dan Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan
Yodium (GAKY)
Pencegahan Dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB)
Pencegahan Dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein
(KEP) Dan Kurang Energi Kronis (KEK)
Pencegahan Dan Penaggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA)
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Kekurangan Gizi Mikro
Lain
Pemeriksaan garam beryodium
Pencegahan Dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih
c. Sistem Kewaspadaan Pangan Dan Gizi (SKPG)
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Nutrisionis merencanakan kegiatan penanggulangan gizi masyarakat
pada pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA
BOK (Rencana kegiatan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan)
pada kegiatan yang bersumber dana APBN.
16
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau
bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang
akan dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
Tujuan khusus
a. Memberikan perlindungan terhadap penyakit khususnya kepada bayi dan ibu
hamil melalui program imunisasi
b. Melakukan pengamatan secara terus menerus terhadap penyakit potensial
wabah
4. Kegiatan
Kegiatan upaya penanganan penyakit menular meliputi:
1. Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular (P2M)
Penanggulangan KLB penyakit menular dilaksanakan dengan upaya-upaya:
Pengobatan, dengan memberikan pertolongan penderita, membangun
pos-pos kesehatan di tempat kejadian dengan dukungan tenaga dan
sarana obat yang memadai termasuk rujukan.
17
Pemutusan rantai penularan atau upaya pencegahan DBD, diare, dsb.
Melakukan kegiatan pendukung yaitu penyuluhan,
pengamatan/pemantauan (surveinlans ) .
2. Program Pencegahan
Adalah mencegah agar penyakit menular tidak menyebar didalam
masyarakat, yang dilakukan antara lain dengan memberikan kekebalan
kepada host melalui kegiatan penyuluhan kesehatan dan imunisasi.
3. Surveilans Evidemiologi Penyakit Menular
Adalah suatu kegiatan pengumpulan data/informasi melalui pengamatan
terhadap kesakitan/kematian dan penyebarannya serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya secar sistematik, terus menerus dengan tujuan untuk
perencanaan suatu program, mengevaluasi hasil program, dan sistem
kewaspadaan dini.
4. Program Pemberantasan Penyakit Menular dan tidak menular
a. Program imunisasi
b. Program TB paru dengan kegiatan penemuan penderita TBC
c. Program ISPA dengan frekuensi penemuan dan penanggulangan
pneumonia
d. Program diare meliputi frekuensi penanggulangan diare
e. Program rabies
f. Program Surveilans
g. Pemberantasan demam berdarah
h. Program penyakit tidak menular
5. Tata laksana
a. Perencanaan (P1)
Penanggung jawab P3M merencanakan kegiatan pemberantasan penyakit
pada pada RKA (yang bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK
(Rencana kegiatan Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada
kegiatan yang bersumber dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
18
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
19
VII. Tatalaksana Upaya Kesehatan Jiwa
1. Penanggungjawab
Perawat
2. Perangkat Kerja
Tensimeter
Termometer
Stetoskop
3. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya status kesehatan orang dengan gangguan jiwa.
Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan keluarga pasien dengan gangguan jiwa
b. Meningkatnya akses pelayanan pasien dengan gangguan jiwa
c. Meningkatnya kemandirian keluarga pasien dengan gangguan jiwa
4. Kegiatan
a. Kunjungan rumah kasus gangguan jiwa
5. Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan kesehatan jiwa pada pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK (Rencana kegiatan
Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
20
VIII. Upaya Kesehatan Usia Lanjut (Usila)
1. Penanggung jawab:
Bidan
2. Perangkat Kerja
Leaflet
KMS Lansia
Form Laporan
Infokus
Laptop
Banner
3. Tujuan
Tujuan umum
Meningkatnya status kesehatan usia lanjut
Tujuan khusus
a. Meningkatnya pengetahuan kesehatan usia lanjut
b. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan para usia lanjut
c. Meningkatnya kemandirian usia lanjut dalam bidang kesehatan
4. Kegiatan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pembinaan posyandu usila
c. Pembinaan kader usila
5. Tatalaksana:
Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan usia lanjut pada pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK (Rencana kegiatan
Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
21
IX. Tatalaksana Upaya Kesehatan Kerja
1. Penanggungjawab
Perawat
2. Perangkat Kerja
Tensimeter
Timbangan
Stetoskop
Alat pemeriksaan HB
3. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatnya status kesehatan para pekerja
Tujuan Khusus
Meningkatnya pengetahuan para pekerja tentang kesehatan
Meningkatnya akses pelayanan pekerja
Melakukan pemantauan kesehatan para pekerja
4. Kegiatan
Pemeriksaan tempat kerja dan pekerja
5. Tatalaksana
a. Perencanaan (P1)
Petugas merencanakan kegiatan kesehatan kerja pada pada RKA (yang
bersumber dana APBD) dan atau melalui RKA BOK (Rencana kegiatan
Anggaran Bantuan Operasional Kesehatan) pada kegiatan yang bersumber
dana APBN.
b. Penggerakan pelaksanaan (P2)
Pada kegiatan P-2 petugas melakukan:
Membuat jadwal kegiatan
Mengkoordinasikan dengan bendahara pengeluaran atau bendahara
BOK
Mengkoordinasikan dengan lintas program tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan
Melaksanakan kegiatan
c. Pengawasan pengendalian penilaian (P3)
petugas mencatat hasil kegiatan dan melaporkan hasil kegiatan
petugas membuat notulen pada kegiatan yang berupa pertemuan
petugas mengevaluasi kegiatan
22
BAB V
PENUTUP
Salah satu keistimewaan puskesmas adalah bahwa institusi ini memiliki wilayah
kerja. Oleh karena itu selain pelayanan yang dilaksanakan di dalam gedung, dimana
pasien datang ke puskesmas, puskesmas menyelenggarakan pula kegiatan luar
gedung, yakni petugas puskesmas melakukan kegiatan di wilayah kerja seperti di lokasi
Kecamatan, Kelurahan, posyandu, sekolah dan lain-lain.
23