DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS BANDAR BARU
Jl. Letjen DJamin Ginting Km 47,5 Bandar Baru, Kode Pos 20357
Email: bandarbarupuskesmas@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BANDAR BARU
NOMOR : 440/ /PKMBB/I/ 2023
TENTANG
PENETAPAN PEDOMAN PENYUSUNAN TATA NASKAH
PUSKESMAS BANDAR BARU TAHUN 2023
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT BANDAR BARU
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN PENETAPAN PEDOMAN PENYUSUNAN
DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS BANDAR
BARU TAHUN 2023.
Kesatu : Penetapan Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi
Puskesmas Bandar Baru sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.
BAB II
DOKUMENTAS AKREDITASI PUSKESMAS
1. Penggunaan kertas naskah dinas adalah kertas HVS 70 gram, warna putih, ukuran f4
(Legal) ukuran 21 x 33 cm.
2. Penggunaan warna tinta hitam, jenis huruf naskah dinas adalah Arial, font size 12, line
spacing 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan, untuk pengetikan pada tabel dan form pada
naskah dinas font size menyesuaikan sesuai kebutuhan, pengetikan naskah dinas
menggunakan marginsleft 2 cm, margins right 2 cm, marginstop 2 cm dan
marginsbottom 2 cm, khusus untuk pengetikan pada isi SOP margins left 2 cm, right 2
cm, top 2 cm, bottom 2 cm menggunakan line spacing 1,5.
3. Kop naskah dinas tidak berwarna dan mencantumkan logo Pemerintah Kabupaten
Deli Serdang sebelah kiri dengan ukuran height 3 cm width 2,5 cm, logo puskesmas
sebelah kanan dengan ukuran height 2,8 cm width 2,5 cm, ukuran huruf nama
pemerintah daerah fontsize 16, nama Dinas Kesehatan 16 cm dan nama puskesmas
fontsize 18 dan tebal serta alamat dan email Arial 8 spasi 1 pt.
4. Sistem Pengendalian Dokumen Akreditasi
Dokumen akreditasi adalah dokumen yang dibuat oleh puskesmas didalam
peningkatan mutu puskesmas dalam mempersiapkan akreditasi. Dokumen akreditasi
dibagi menjadi dua yakni dokumen internal dan dokumen eksternal.
Dokumen internal adalah dokumen yang dibuat oleh puskesmas yang meliputi
kebijakan pimpinan, pedoman/panduan, kerangka acuan, SOP, dan bukti- bukti
kegiatan.
Dokumen eksternal adalah dokumen pendukung dalam pembuatan dokumen internal
yang bersumber dari undang- undang, kebijakan kementerian, peraturan-peraturan
yang berlaku.
2. Penomoran Surat Keluar
Surat keluar adalah surat yang dibuat oleh puskesmas baik dalam berupa
undangan, pemberitahuan dan laporan.
Sistem penomoran surat keluar adalah sebagai berikut :
Format : AAA/BBB/PKMBB/CC/YYYY
Contoh Format : 440/ /PKMBB/VIII/2023
Keterangan
AAA : Kode Dinas Kesehatan
BBB : Nomor Surat
PKMBB : Puskesmas Bandar Baru
CC : Bulan saat surat keluar
YYYY : Tahun saat surat keluar
A. Kebijakan
Kebijakan adalah Peraturan/Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala FKTP yang
merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh:
penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut, disusun
pedoman/panduan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang memberikan
kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di Puskesmas.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan
perundangan baik Undang-undang, Peraturan Presiden/keputusan Presiden,
Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri, Peraturan Daerah, Peraturan Kepala
Daerah dan pedoman-pedoman klinis yang berlaku seperti yang di tetapkan oleh
Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Dinas Kesehatan Provinsi, dan
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Aturan penulisan kebijakan adalah sebagai berikut :
1. Kertas ukuran Folio (F4)
2. Jenis huruf Arial
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 2 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm
Format Peraturan/ surat keputusan dapat disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan:
b. Judul : Keputusan Kepala …………….…
c. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran surat keputusan di Puskesmas yaitu
sebagai berikut :
Format : AAA/BBB/PKMBB/CC/YYYY
Contoh Format : 440/ /PKMBB/VIII/2023
Keterangan
AAA : Kode Dinas Kesehatan
BBB : Nomor Surat
PKMBB : Puskesmas Bandar Baru
CC : Bulan saat surat keluar
YYYY : Tahun saat surat keluar
d. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta
ditulis dengan huruf kapital,tanpa mencantumkan gelar.
e. Konsideran, meliputi:
1) Menimbang : memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang
menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan. Huruf awal kata
menimbang ditulis dengan huruf capital diakhiri dengan tanda baca titik dua ( :
), dan diletakkan di bagian kiri, konsideran menimbang diawali dengan
penomoran menggunakan huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa
dengan “b” huruf kecil;
2) Mengingat : memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat keputusan tersebut. Peraturan perundangnan yang
menjadi dasar hukum adalah peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih
tinggi. Konsideran ini diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata
menimbang. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan
sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali dengan nomor dengan huruf
angka 1, 2, dst.
2. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf
capital, serta diletakkan di tengah margin.
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan disejajarkan ke
bawah dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : )
c. Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis dengan huruf
capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
3. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang dirumuskan dalam
diktum -diktum, misalnya:
Kesatu :
Kedua :
Dst
b. Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
peraturan/keputusan.
4. Kaki
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi peraturan/keputusan
yang memuat penandatanganan penerapan peraturan/keputusan, peraturan/
keputusan yang terdiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda
tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
5. Penandatanganan
Peraturan/ Keputusan Kepala Puskesmas ditandatangani oleh Kepala Puskesmas,
dituliskan nama dengan gelar tanpa stempel puskesmas.
a. Lampiran peraturan/keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor surat
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
6. Pemarafan
Sebelum penandatanganan oleh kepala puskesmas harus diperiksa kebenaran/
penulisan Surat Keputusan dengan membubuhkan paraf sebelah kanan atas oleh
KTU, sebelah kiri atas oleh penanggung jawab pokja ADMEN/UKM/UKP sesuai
asal Surat Keputusan dan paraf pembuat Surat Keputusan sebelah kiri, di samping
nama kepala puskesmas.
B. Manual Mutu
Manual Mutu adalah: dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi, yang meliputi:
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
1) Profil organisasi
2) Kebijakan mutu
3) Proses pelayanan (proses bisnis)
a) Ruang lingkup
b) Tujuan
c) Landasan hukum dan acuan
d) Istilah dan definisi
2. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
a) Persyaratan umum
b) Pengendalian dokumen
c) Pengendalian rekaman
3. Tanggung Jawab Manajemen
a) Komitmen manajemen
b) Fokus pada sasaran/pasien
c) Kebijakan mutu
d) Perencanaan sistem manajemen mutu dan pencapaian sasaran kinerja/mutu
e) Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
f) Wakil manajemen mutu/penanggung jawab manajemen mutu
g) Komunikasi internal
4. Tinjauan Manajemen:
a) Umum
b) Masukan tinjauan manajemen
c) Luaran tinjauan
5. Manajemen sumber daya:
a) Penyediaan sumber daya
b) Manajemen sumber daya manusia
c) Infrastruktur
d) Lingkungan kerja
6. Penyelenggaraan pelayanan:
a) Upaya kesehatan masyarakat
b) Pelayanan klinis (Upaya kesehatan perorangan)
7. Penutup
Lampiran (jika ada)
Aturan penulisan manual mutu adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran F4
2. Jenis huruf Arial
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1 atau 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 2 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm
C. Rencana Lima Tahunan Puskesmas
1. Pendahuluan
Sejalan dengan rencana strategik Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
puskesmas perlu menyusun rencana kinerja lima tahunan dalam memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Rencana lima tahunan tersebut harus sesuai dengan visi, misi, tugas pokok dan
fungsi puskesmas bedasarkan pada analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan
kesehatan sebagai upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
optimal.
Dalam menyusun rencana lima tahunan, Kepala Puskesmas bersama seluruh
jajaran karyawan yang bertugas di puskesmas melakukan analisis situasi yang
meliputi analisis pencapaian kinerja, mencari faktor -faktor yang menjadi pendorong
maupun penghambat kinerja, sehingga dapat menyusun program kerja lima tahunan
yang dijabatkan dalam kegiatan dan rencana anggaran.
2. Sistematika Rencana Kinerja Lima Tahunan Puskesmas
Sistematika Rencana kinerja lima tahunan puskesmas dapat disusun dengan
sistematika sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan
A. Keadaan Umum Puskesmas
B. Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
C. Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya
Puskesmas
Jika diperlukan, dapat ditambahkan butir-butir lain sesuai kebutuhan, tetapi tidak
diperbolehkan mengurangi, misalnya rencana pembiayaan dan anggaran
Petunjuk Penulisan
a. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang
harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan program/kegiatan. Oleh karena itu
antara tujuan dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk
tim, melakukan rapat, melakukan audit, dan lain-lain
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan .
Sasaran program/kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu :
1) Specific : sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan,
bukan cara pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur
yang jelas sehingga dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan
kegiatan yang spesifik.
2) Measurable : sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk
memastikan apa dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan
kedalam proses perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur
pencapaian sasaran (keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan
sebelum kegiatan yang terkait dengan sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable : apabila sasaran harus dijadikan standar
keberhasilan, maka sasaran harus menantang, namun tidak boleh
mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented : sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil
yang ingin dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap
pelayanan rawat inap sebesar 50%
5) Time bound : sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif
pendek, mulai dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya
kurang dari 1 tahun). Kalau ada program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat
sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah dikelola dan dapat lebih serasi
dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan batas-batas tahun
anggaran di puskesmas.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Skedul atau jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian
kegiatan yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan
dievaluasi setiap berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila
dari evaluasi diketahui ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka
dapat segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program/kegiatan secara
keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah kapan (setiap
kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa
yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana
membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan
ditujukan kepada siapa.
i. Penutup
Aturan penulisan kerangka acuan program/kegiatan adalah sebagai berikut
1. Kertas ukuran F4
2. Jenis huruf Arial
3. Ukuran huruf 12
4. Spasi 1 atau 1,5
5. Batas kertas:
a. Batas kanan : 2 cm
b. Batas kiri : 2 cm
c. Batas atas : 2 cm
d. Batas bawah : 2 cm
b. Manfaat SOP
c. Memenuhi persyaratan standar pelayanan puskesmas
d. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
e. Memastikan staf puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Contoh :
SOP pemberian informasi, SOP pemasangan infus, SOP pemindahan pasien dari
tempat tidur ke kereta dorong.
f. Format SOP
1) Format SOP dibakukan agar tidak terjadi banyak format yang digunakan, contoh
pada lampiran sesuai dengan pedoman penyusunan dokumen akreditasi
puskesmas.
2) Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi
tambahan materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa
SOP. Untuk SOP tindakan agar memudahkan didalam melihat langkah-
langkahnya dengan bagan alir, persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun
tidak boleh mengurangi item-tem yang ada di SOP.
Penjelasan :
Penulisan SOP yang harus tetap didalam tabel/kotak adalah : nama puskesmas
dan logo, judul SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tandatangan kepala
puskesmas, sedangkan untuk pengertian, tujuan, kebijakan, prosedur/langkah-
langkah, dan unit terkait boleh tidak diberi kotak/ tabel.
g. Petujuk Pengisian SOP
1) Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dan
logo Bakti Husada.
2) Kotak Heading : masing-masing kotak (Puskesmas, judul SOP, No. Dokumen, No.
Revisi, Halaman, SOP, Tanggal Terbit, ditetapkan Kepala Puskesmas) diisi
sebagai berikut :
a) Heading dicetak pada setiap halaman. Untuk halaman pertama heading
lengkap dengan logo Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dan logo
Bakti Husada. Untuk halaman kedua dan seterusnya heading tidak perlu diberi
logo.
b) Kotak Nama FKTP diberi nama Puskesmas.
c) Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya.
No. Dokumen: diisi dengan nomor urut SOP, AAA/BBB/PKMBB/CC/YYYY
Contoh Format : 440/ /PKMBB/VIII/2023
Keterangan
AAA : Kode Dinas Kesehatan
BBB : Nomor SOP
PKMBB : Puskesmas Bandar Baru
CC : Bulan saat SOP keluar
YYYY : Tahun saat SOP keluar
penomoran SOP dibuat oleh sekretariat umum akreditasi puskesmas
d) No. Revisi : diisi dengan status revisi, di isi menggunakan angka, misalnya
untuk dokumen baru dapat diberi nomor 00, sedangkan dokumen revisi
pertama diberi nomor 01, revisi kedua diberi nomor 02, dan seterusnya.
e) Halaman : diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman
untuk SOP tersebut (misalnya ; halaman pertama : 1/5, halaman kedua : 2/5,
dan seterusnya).
f) SOP diberi penamaan sesuai ketentuan (istilah) yang digunakan puskesmas,
misalnya : SOP.
g) Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal
diberlakukannya SOP tersebut.
h) Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tanda tangan Kepala Puskesmas dan
nama jelasnya.
a. Isi SOP
Isi dari SOP adalah sebagai berikut:
1. Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang
istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2. Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci :“Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk ……”
3. Kebijakan :berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut. Kata kunci : “ Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Bandar Baru
Nomor ..... tentang ..... “
4. Referensi: berisikan dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang–undangan yang berisi tentang pedoman atau
panduan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5. Alat dan Bahan: alat dan bahan yang diperlukan.
6. Langkah-langkah :bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan
langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu.
….?
o Akhir kegiatan :
…?
o Keputusan : ya
Tidak
o Penghubung :
….?
o Dokumen :
….?
o Arsip :
Tabel 1 : Daftar Simbol Diagam Alir
Komponen Keterangan
Untuk memulai dan mengakhiri suatu prosedur.
Setia Prosedur harus jelas MULAI dan Akhir.
Menunjukkan pilihan atas suatu kondisi. Harus diisi dengan
pertanyaan yang membutuhkan jawaban YA atau Tidak.
Contoh: apakah dokumen ini valid?
Untuk square ini selalu harus ada 1 (satu) aliran masuk dan
1 (satu) aliran keluar; tidak boleh hanya ada aliran masuk,
tanpa aliran keluar.
Menunjukkan bahwa ada dokumen atau multi-dokumen
yang terlibat.
Contoh: dalam proses permohonan anggaran harus ada
surat fisik yang menjadi bukti permohonan (tidak boleh surat
elektronik dalam sistem TNDE).
Cek
Anggaran
8. Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
9. Dokumen Terkait: dapat berupa kuisioner, daftar hadir dll
10. Rekaman Historis Perubahan: hal- hal yang perlu diperubahi dari SOP yang
sebelumnya.
Isi SOP bermacam- macam untuk itu dari keenam isi SOP wajib dimasukan
kedalam format, namun apabila ada yang akan menambahkan dipersilahkan,
contoh bagan alir, dokumen terkait dan lain- lain.
b. Tata Cara Pengelolaan SOP:
1) Agar ditetapkan siapa yang mengelola SOP,
2) Pengelola SOP harus mempunyai arsip seluruh SOP Puskesmas/Klinik,
3) Pengelola SOP agar membuat tata cara penyusunan, penomoran, distribusi,
penarikan, penyimpanan, evaluasi dan revisi SOP
c. Tata Cara Penyusunan SOP
Hal-hal yang perlu diingat :
1) Siapa yang harus menulis atau menyusun SOP
2) Bagaimana merencanakan dan mengembangkan SOP
3) Bagaimana SOP dapat dikenali
4) Bagaimana memperkenalkan SOP kepada pelaksana dan unit terkait
5) Bagaimana pengendalian SOP: penomoran, revisi yang keberapa, dan distribusi
kepada siapa.
6) Syarat penyusunan SOP :
Identifikasi kebutuhan, yakni mengidentifikasi apakah kegiatan yang
dilakukan saat ini sudah memiliki SOP atau belum, dan bila sudah agar
diidentifikasi apakah SOP masih efektif atau tidak, jika belum apakah
kegiatan tersebut perlu disusun prosedurnya.
Perlu ditekankan bahwa SOP harus ditulis oleh mereka yang melakukan
pekerjaan tersebut atau oleh unit kerja tersebut. Tim atau panitia yang
ditunjuk oleh kepala puskesmas/FKTP hanya untuk menanggapi dan
mengkoreksi SOP tersebut. Hal tersebut sangatlah penting, karena
komitmen terhadap pelaksanaan SOP hanya diperoleh dengan adanya
keterlibatan personel/unit kerja dalam penyusunan SOP.
SOP harus merupakan flow charting dari suatu kegiatan. Pelaksana atau unit
kerja agar mencatat proses kegiatan dan membuat alurnya kemudian Tim
Mutu diminta memberikan tanggapan.
Di dalam SOP harus dapat dikenali dengan jelas siapa melakukan apa,
dimana, kapan, dan mengapa.
b)Nomor urut SOP adalah urutan nomor SOP di dalam unit kerja upaya
puskesmas/FKTP.
c)Satu SOP dipergunakan oleh lebih dari satu unit yang berbeda misalnya SOP
rujukan pasien maka diberi kolom unit terkait/unit pemakai SOP.
7) Tata Cara Penyimpanan SOP
a) Penyimpanan adalah bagaimana SOP tersebut disimpan.
b) SOP asli (master dokumen/ SOP yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan di sekretariat Tim Akreditasi Puskesmas/FKTP
atau Bagian Tata Usaha Puskesmas/FKTP, sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di organisasi tersebut tentang tata cara pengarsipan dokumen yang
diatur dalam tata nasakh. Penyimpanan SOP yang asli harus rapi, sesuai
metode pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
c) SOP fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas/FKTP,
dimana SOP tersebut dipergunakan. Bila SOP tersebut tidak berlaku lagi atau
tidak dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan SOP yang sudah
tidak berlaku tersebut ke sekretariat Tim mutu atau Bagian Tata Usaha
sehingga di unit kerja hanya ada SOP yang masih berlaku saja. Sekretariat
Tim Mutu atau Bagian Tata Usaha organisasi dapat memusnahkan fotocopy
SOP yang tidak berlaku tersebut, namun untuk SOP yang asli agar tetap
disimpan, dengan lama penyimpanan sesuai ketentuan retensi dokumen yang
berlaku di puskesmas/FKTP.
d) SOP di unit upaya puskesmas/FKTP harus diletakkan ditempat yang mudah
dilihat, mudah diambil, dan mudah dibaca oleh pelaksana.
8) Tata Cara Pendistribusian SOP
a) Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan SOP kepada unit
upaya atau pelaksana yang memerlukan SOP tersebut agar dapat
digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini
dilakukan oleh tim mutu atau bagian tata usaha puskesmas/FKTP sesuai
pedoman tata naskah.
b) Distribusi harus memakai ekspedisi atau formulir tanda terima.
c) Distribusi SOP bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa juga untuk
seluruh unit kerja lainnya.
d) Bagi puskesmas/klinik yang sudah menggunakan e-file maka distribusi SOP
bisa melalui jejaring area local, dan diatur kewenangan otorisasi disetiap unit
kerja, sehingga unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam
membuka SOP.
9) Evaluasi SOP.
Evaluasi SOP dilakukan terhadap isi maupun penerapan SOP.
a) Evaluasi penerapan/kepatuhan terhadap SOP dapat dilakukan dengan
meniai tingkat kepatuhan terhadap langkah-langkah dalam SOP. Untuk
evaluasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan daftar tilik/check list
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark).
Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan.
Daftar tilik tidak dapat digunakan untuk SOP yang kompleks.
Daftar tilik digunakan untuk mendukung, mempermudah pelaksanaan dan
memonitor SOP, bukan untuk menggantikan SOP itu sendiri.
(1) Langkah-langkah menyusun daftar tilik
Langkah awal menyusun daftar tilik dengan melakukan Identifikasi
prsedur yang membutuhkan daftar tilik untuk mempermudah
pelaksanaan dan monitoringnya
Gambarkan flow-chart dari prosedur tersebut,
Buat daftar kerja yang harus dilakukan,
Susun urutan kerja yang harus dilakukan,
Masukkan dalam daftar tilik sesuai dengan format tertentu,
Lakukan uji-coba,
Lakukan perbaikan daftar tilik,
Standarisasi daftar tilik.
Daftar tilik untuk mengecek kepatuhan terhadap SOP dalam langkah-
langkah kegiatan, dengan rumus sebagai berikut.
Nomor : AAA/BBB/PKMBB/CC/YYYY
Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani pada hari …….. tanggal …… bulan …… tahun
……………. oleh dan antara :
1. …………………………. : Kepala UPT Puskesmas Bandar Baru, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama Puskesmas
Bandar Baru, berkedudukan di Jalan
………………., selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA;
2. …………………………. : Direktur (pimpinan) ……… dalam hal ini bertindak
untuk dan atas nama RS ……, berkedudukan di
Jalan ………….., selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA telah sepakat mengadakan perjanjian kerjasama dalam
pelayanan kesehatan sebagai berikut :
Pasal 1
Ruang lingkup Perjanjian
Pasal 2
Hak dan Kewajiban
PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk :
Pasal 3
Jangka Waktu
Perjanjian ini berlaku terhitung mulai tanggal ……….. dan akan terus berjalan secara otomatis
kecuali ada pemberitahuan tertulis selambat- lambatnya 1 (satu) bulan sebelumnya dan atas
kesepakatan kedua belah pihak.
Pasal 4
Indikator dan Standar Kinerja
Indikator dan standar kinerja ………………………………………………………………………. .
Pasal 5
Pembiayaan (Jika diperlukan)
Segala biaya yang timbul akibat perjanjian kerjasama ini, dibebankan kepada PIHAK PERTAMA
dan PIHAK KEDUA sesuai kesepakatan dan ketentuan PERDA yang berlaku. Pembiayaan oleh
pihak pertama meliputi :
a. Honor dan transport perjalanan dinas petugas puskesmas ke wilayah kecamatan dengan
tujuan melakukan pelayanan kesehatan untuk kegiatan rutin dan terjadwal
b. Biaya penyelenggaraan rapat atau pelatihan yang diselenggarakan di puskesmas sesuai
program kerja dan anggaran puskesmas.
Pasal 6
Penyelesaian Masalah
Apabila timbul perbedaan atau perselisihan dalam melaksanakan perjanjian ini maka kedua belah
pihak sepakat akan menempuh penyelesaian secara musyawarah.
Pasal 7
Force Majeur
1. Dalam hal terjadi peristiwa luar biasa yang disebabkan oleh karena kejadian diluar
kemampuan Kedua Belah Pihak, meliputi kebakaran, badai, banjir, gempa bumi, huru-hara,
gangguan keamanan, wabah penyakit dan pemogokan massal.
2. Apabila peristiwa sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 ayat (1) terjadi Kedua Belah Pihak
sepakat untuk tidak melakukan tuntutan dalam bentuk apapun.
3. Dalam hal Force Majeure berakhir, Kedua Belah Pihak kembali melanjutkan perjanjian ini,
dengan menyepakati penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan untuk melanjutkan kerjasama.
Pasal 8
Penutup
Hal-hal teknis yang belum cukup di atur atau memerlukan penyesuaian lebih lanjut akan
ditetapkan kemudian dan akan diselesaikan oleh kedua belah pihak yang akan dituangkan dalam
adendum yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
Demikian surat perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak sebagai tanda
persetujuan dan dibuat rangkap 2 (dua) diatas kertas bermaterai secukupnya dan masing-masing
pihak mempunyai kekuatan hukum yang sama.
1. TUJUAN PROSES
Pedoman ini disesuaikan sebagai acuan untuk melaksanakan pengedalian dokumen
dan rekaman agar terjadinya proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi
dokumen yang ada di UPT Puskesmas Bandar Baru sesuai dengan Perundangan dan
Peraturan yang berlaku serta memenuhi Persyaratan Akreditasi Puskesmas.
2. TANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG
2.1. Wakil Manajemen Mutu
2.2. Pengendali Dokumen
2.3. Penanggung Jawab Program
3. URAIAN UMUM
3.1. DOKUMEN PUSKESMAS adalah seluruh dokumen resmi yang berlaku di UPT
Puskesmas Bandar Baru yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi, meliputi:
a. Dokumen Internal
1. Surat Keputusan/Kebijakan (SK)
2. Manual Mutu (MM)
3. Kerangka Acuan Kegiatan (KAK)
4. Standar Operasional Prosedur (SOP)
b. Dokumen Eksternal
1. Dasar Hukum berupa Undang-Undang, Peraturan dan Keputusan yang
berasal dari supra sistem.
- Undang-Undang (UU)
- Keputusan Menteri Kesehatan (KMK)
- Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
- Lain-lain (X)
2. Buku-buku Pedoman atau buku lainnya yang menjadi referensi.
- Buku Pedoman atau panduan lain (Ped)
3.2. DOKUMEN INDUK
a. Dokumen asli.
b. Telah disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas Bandar Baru.
c. Didokumentasikan oleh Pengendali Dokumen.
d. Tidak memiliki cap “TERKENDALI” atau “TIDAK TERKENDALI” maupun
“KADALUARSA”.
KEPUTUSAN
Judul
KEPALA UPT PUKESMAS BANDAR BARU (kepala)
NOMOR : 440/ /PKM/X/2023 Font:
Arial 12 pt
1 enter Spasi 1,5
Keseluruhan
TENTANG huruf kapital.
............................................................... Rata tengah
(center).
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS BANDAR BARU
1 enter
Menimbang : a. bahwa dalam
…………………………………………………….....
………………………………………………………………….. ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana yang
dimaksud pada huruf a perlu ditetapkan Keputusan Kepala
UPT Puskesmas Bandar Baru tentang
……………………………… ;
Mengingat : 1. Undang-Undang
…………………………………..........................
…………………………………………….. ;
2. Peraturan Pemerintah
………………………………………………
…………………………………………….. ;
3. Peraturan Menteri ……..……………………...…………………
…………………………………………….. ;
4. Peraturan Daerah
……………………………………………………
…………………………………………….. ;
5. dan seterusnya ….………………..………………………………
…………………………………………….. ;
Konsideran
Font:
Arial 11 pt
Spasi 1,15
Rata Kanan-Kiri (Justify).
Menimbang :
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda baca
titik koma ( ; ) dan diletakkan di bagian kiri
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS BANDAR BARU
TENTANG .............................................. .
Kesatu : …………………………….. dalam Lampiran merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini ;
Kedua Batang : Pada saat surat keputusan ini mulai berlaku, Keputusan
tubuh Kepala UPT Puskesmas Bandar Baru Nomor …… Tentang
diktum …………………………… , dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku ;
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan atau perubahan sebagaimana
mestinya.
3 enter
1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM
wajib berpartisipasi dalam program mutu dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program mutu dan
keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran Puskesmas.
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPT Puskesmas Bandar Baru
dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
dst
Isi Lampiran
Font:
Arial 12 pt
Spasi 1,5
Format isi disesuaikan dengan kebutuhan.
3. FORMAT SOP
JUDUL
No. Dokumen : 440/ /PKMBB/X/2023
No. Revisi : 0..
SOP
Tanggal Terbit : 2023
Halaman : 1/…
UPT Puskesmas dr. Tomo Edy,MKes
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
Bandar Baru NIP. 197907222010011012
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Alat dan
Bahan
6. Langkah-
langkah
7. Bagan Alir
8. Unit terkait
9. Dokumen
terkait
10. Rekaman
historis Tanggal mulai
No Halaman Yang diubah Isi perubahan
perubahan diberlakukan
4. Format Cover atau dapat disesuaikan dengan kebutuhan
Ukuran font
PEDOMAN/ KAK Arial 20
UPT PUSKESMAS BANDAR BARU Keseluruhan
huruf kapital
TAHUN 2023
7 enter
Ukuran Logo
Puskesmas
Height = 9 cm
Widht = 7, 5 cm
10 enter
1 enter
Bandar Baru
2 enter
Dengan Hormat ,
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………. .
1 enter
Demikian disampaikan, atas perhatian kami ucapkan terimakasih.
3 enter
3 enter
1 enter
3 enter
1 enter
SURAT KUASA
NOMOR : 440/....../PKMBB/...../2023
2 enter
Yang bertandatangan dibawah ini :
a. Nama : ...............................................................
b. Jabatan : ...............................................................
MEMBERI WEWENANG
Kepada :
a. Nama : ...............................................................
b. Jabatan : ...............................................................
c. NIP : ...............................................................
Untuk :
...........................................................................................................................................
................................................. ............................................................... ..............................
................................. ............................................................... ..............................................
................. .
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bandar Baru, …… (tgl diterbitkan)
N A M A (lengkap) N A M A (lengkap)
NIP. …………………... NIP. ………………...
1 enter
SURAT PERINTAH TUGAS
NOMOR : .440/...../PKMBB/II/2023
2 enter
3 enter
NIP.
1 enter
Dasar :
MEMERINTAHKAN :
Kepada : 1. Nama :
Pangkat/ Gol :
NIP :
Jabatan :
1. Nama :
Pangkat/ Gol :
NIP :
Jabatan :
Untuk : 1.
2.
3.
3 enter
1 enter
NOTULEN
Pertemuan/ Rapat :
Hari / Tanggal :
Waktu Pertemuan/ rapat :
Tempat :
1. Pembahasan :
…………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……….
3 enter
1 enter
DAFTAR HADIR PERTEMUAN RAPAT
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
dst
3 enter
1 enter
DAFTAR HADIR PERTEMUAN RAPAT
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Acara :
dst
3 enter