DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS KOLELET
Jl. Kuntjoro Djakti KM 6 Kec. Rangkasbitung
Email : pkmkolelet@gmail.com – Telp: (0252) 5550938
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS
DI LINGKUNGAN UPTD PUSKESMAS KOLELET
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : Januari 2023
SUDARTO SETIAWAN
LAMPIRAN 1.
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS KOLELET
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN PUSKESMAS KOLELET
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengaturan tata naskah dan dokumentasi dalam satu proses kegiatan dianggap
penting karena dokumen merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan
kebijakan, program dan kegiatan. Dengan adanya sistem dokumentasi yang baik dalam
suatu institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian-bagian
dari organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya
mewujudkan kinerja yang optimal.
Dokumen yang dimaksud secara garis besar dibagi atas dua bagian yaitu
dokumen internal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun dan
membakukan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen pelayanan. Dokumen
internal tersebut berupa Kebijakan, Pedoman/Panduan, Standar operasional prosedur
(SOP) dan dokumen lain disusun berdasarkan peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman (regulasi) eksternal yang berlaku.
1. Maksud
Pedoman ini dimaksudkan agar semua pemangku kepentingan memiliki acuan dalam
melakukan standarisasi tata naskah seluruh dokumen di Puskesmas Kolelet.
2. Tujuan
C. KETENTUAN UMUM
Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan:
1. Puskesmas adalah Puskesmas Kolelet.
2. Kepala Puskesmas adalah Kepala Puskesmas Kolelet.Kepala Tata Usaha adalah
Kepala Tata Usaha Puskesmas Kolelet.
3. Lingkungan Puskesmas Kolelet. terdiri dari UPTD Puskesmas Kolelet..
4. Tata naskah dinas adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi pengaturan
jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan
naskah dinas serta media yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
5. Naskah dinas adalah informasi tertulis sebagai alat komunikasi kedinasan yang
dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
Pemerintah Daerah.
6. Format adalah naskah dinas yang menggambarkan tata letak dan redaksional, serta
penggunaan lambang/logo dan cap dinas.
7. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas UPTD Puskesmas Kolelet terdiri dari
UPTD Puskesmas Kolelet.Kop naskah dinas adalah kop surat yang menunjukan
nama UPTD Puskesmas Kolelet terdiri dari UPTD Puskesmas Kolelet yang
ditempatkan di bagian atas kertas.
8. Kop sampul naskah dinas adalah kop surat yang UPTD Puskesmas Kolelet terdiri
dari UPTD Puskesmas Kolelet yang ditempatkan di bagian atas sampul naskah.
9. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
10. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada
pejabat tertentu atau pejabat dibawahnya.
11. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada bawahan
untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat.
12. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban dan tanggungjawab yang ada
pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan tugas dan
kewenangan pada jabatannya.
13. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan dan/atau
petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
14. Surat biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan, permintaan
jawaban atau saran dan sebagainya.
15. Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis dari pejabat
sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal.
16. Surat perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaaan tertentu.
17. Surat izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu permohonan
yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
18. Surat perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara dua
belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum yang
telah disepakati bersama.
19. Surat perintah tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
20. Surat perintah perjalanan dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan perjalanan dinas.
21. Surat kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan
berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan
tertentu dalam rangka kedinasan.
22. Surat undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi undangan
kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri suatu
acara kedinasan.
23. Surat keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas.
24. Surat panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi panggilan
kepada seorang pegawai untuk menghadap.
25. Nota dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi kedinasan
antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan atau dari bawahan kepada atasan.
26. Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk menyampaikan
konsep naskah dinas kepada atasan.
27. Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi petunjuk
tertulis kepada bawahan.
28. Telaahan staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain berisi
analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis.
29. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
30. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi dan
pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan.
31. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi keterangan
atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan
kedinasan.
32. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang berfungsi
sebagai tanda terima.
33. Telegram adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi hal tertentu yang
dikirim melalui telekomunikasi elektronik.
34. Berita daerah adalah naskah dinas untuk mengundangkan peraturan kepala daerah.
35. Berita acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu hal yang
ditanda tangani oleh para pihak.
36. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat.
37. Kebijakan adalah adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
UPTD Puskesmas Kolelet, yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan
wajib dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana.
38. Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan,
dan dipelihara oleh organisasi.
39. Rencana Strategis atau Rencana Lima Tahunan adalah perencanaan yang disususn
sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang
ditetapkan oleh Bupati.
40. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah suatu proses penyusunan rencana
kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang, dilakukan secara sistematis
untuk mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan masyarakat diwilayah
kerjanya.
41. Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan,
sehingga dapat diartikan pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan
hanya mengatur 1 (satu) kegiatan
42. Kerangka Acuan Kegiatan adalah panduan disusun untuk menjadi acuan dalam
pelaksanaan program atau kegiatan yang akan dilakukan.
43. Standar Operasional Prosedur ( SOP ) adalah adalah serangkaian instruksi tertulis
yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
44. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu.
45. Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan
atas kehadiran seseorang.
46. Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi penghargaan atas
prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan.
47. Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan tertentu.
48. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas.
49. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak
ditetapkan pencabutan tersebut.
50. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak pernah
dikeluarkan.
2. PRINSIP
a. Prinsip ketelitian, artinya diselenggarakan secara teliti dan cermat dari
bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa dan penerapan kaidah
ejaan didalam pengetikan.
b. Prinsip kejelasan, artinya diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan
aspek fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan tepat.
c. Prinsip singkat, artinya diselenggarakan dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
d. Prinsip logis dan meyakinkan, artinya diselenggarakan secara runtut dan
logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
BAB II
TATA NASKAH DINAS
Demi keserasian dan kerapian (estetika) dalam penyusunan naskah dinas, diatur
supaya tidak seluruh permukaan kertas digunakan secara penuh. Oleh karena itu,
perlu ditetapkan batas antara tepi kertas dan naskah, baik pada tepi atas, kanan,
bawah, maupun pada tepi kiri sehingga terdapat ruang yang dibiarkan kosong.
Penentuan ruang tepi dilakukan berdasarkan ukuran yang terdapat pada peralatan
yang digunakan untuk membuat naskah dinas,yaitu:
1) Ruang tepi atas : 2 cm dari tepi atas kertas;
2) Ruang tepi bawah : 2 cm dari tepi bawah kertas;
3) Ruang tepi kiri : 2 cm dari tepi kiri kertas;
4) Ruang tepi kanan : 2 cm dari tepi kanan kertas.
Catatan:
Dalam pelaksanaannya, penentuan ruang tepi seperti tersebut di atas bersifat
fleksibel, disesuaikan dengan banyak atau tidaknya isi suatu naskah dinas.
B. NASKAH DINAS
1. Bentuk dan susunan naskah dinas produk hukum, terdiri atas:
a. Keputusan Kepala Puskesmas
2. Bentuk dan susunan naskah dinas surat, terdiri atas:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Surat Izin;
e. Surat Perjanjian;
f. Surat Perintah Tugas;
g. Surat Perintah Perjalanan Dinas;
h. Surat Kuasa;
i. Surat Undangan;
j. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
k. Surat Panggilan;
l. Pengumuman;
m. Laporan;
n. Rekomendasi;
o. Surat Pengantar;
p. Berita Acara;
q. Notulen; aa. Memo; ab. Daftar Hadir; ac. Piagam; ad. Sertifikat; dan ae.
Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan.
4) Penomoran
Penomoran menggunakan formasi : DD/CC/PKM/BB/XX/YY
Keterangan :
DD : Nomor urut (3 digit diawali angka 0….)
CC : Kode jenis naskah (SK, SOP, dll)
PKM : Puskesmas Kolelet (PKM-KOL)
BB : Bidang keluarnya naskah (TU, BOK, UKP, UKM, dll)
XX : Bulan ditulis dengan huruf romawi
YY : Tahun ditulis dengan angka internasional
Contoh : 001/SK/PKM-KOL/TU/I/2022
5) Stempel
Ukuran stempel untuk keperluan meliputi :
i Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel jabatan dan stempel perangkat
daerah adalah 1,8 cm;
ii Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel jabatan dan stempel perangkat
daerah adalah 1,7 cm;
iii Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel jabatan dan stempel perangkat
daerah adalah 1,2 cm; dan
iv Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam maksimal 0,5
cm.
v Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan
pada bagian kiri tandatangan pejabat yang menandatangani naskah dinas.
A. KEBIJAKAN
Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala UPTD
Puskesmas Kolelet yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana. Berdasarkan kebijakan tersebut,
disusun pedoman/ panduan dan standar operasional prosedur (SOP) yang memberikan
kejelasan langkah-langkah dalam pelaksanaan kegiatan di UPTD Puskesmas Kolelet.
Penyusunan Peraturan/Surat Keputusan tersebut harus didasarkan pada peraturan
perundangan, baik Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden, Peraturan
Daerah, Peraturan Kepala Daerah, Peraturan Menteri dan pedoman pedoman teknis yang
berlaku seperti yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri,
Dinas Kesehatan Provinsi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Peraturan/ Surat
Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kolelet dapat dituangkan dalam lampiran dari
peraturan/ keputusan tersebut. Format Surat Keputusan disesuaikan dengan Peraturan
Daerah yang berlaku atau dapat disusun sebagai berikut :
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
a. Kebijakan : Keputusan Kepala (sebutkan nama Kepala UPTD Puskesmas Kolelet),
b. Nomor : ditulis sesuai sistem penomoran,
c. Judul : ditulis judul Peraturan/Keputusan tentang
d. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
e. Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah margin diakhiri
dengan tanda koma (,)
2. Konsideran, meliputi :
a. Menimbang:
1) Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar belakang
dan alasan pembuatan keputusan,
2) Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf kapital diakhiri dengan tanda
baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3) Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf kecil
dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri dengan
tanda baca (;).
b. Mengingat:
1) Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang memerintahkan
pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2) Peraturan perundangan yang menjadi dasarhukum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3) Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4) Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan hirarki
tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu, diawali
dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
a. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan huruf kapital;
b. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar dengan kata
menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf kapital,
dan diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis dengan
huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
4. Batang Tubuh.
a. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan /Surat Keputusan yang dirumuskan
dalam diktum diktum,
misalnya:
Kesatu :
Kedua :
Dst.
b. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan /Surat Keputusan, perubahan, pembatalan,
pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/ Surat Keputusan, dan pada
halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat
penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan peraturan/keputusan
yang terdiri dari:
a. tempat dan tanggal penetapan,
b. nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
c. tanda tangan pejabat, dan
d. nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan /Surat Keputusan ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Kolelet,
dituliskan nama tanpa gelar.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
a. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/ Surat Keputusan,
b. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPTD Puskesmas Kolelet/Kepala
Puskesmas/Kepala UPT Labkesda
Hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen Peraturan / Surat Keputusan yaitu:
1. Kebijakan yang telah ditetapkan Kepala UPTD Puskesmas Kolelet tetap berlaku
meskipun terjadi penggantian Kepala UPTD Puskesmas Kolelet hingga adanya
kebutuhan revisi atau pembatalan.
2. Untuk format judul SK Times new roman Style 12 di bold huruf besar semua, sesuai
contoh di atas, jarak antara garis dan judul enter 2x, paragraf jarak antara menimbang
dan mengingat menggunakan after 6 spasi 1,5, dan jarak antara mengingat dan
memutuskan enter 2x, memutuskan menggunakan huruf besar semua, poin penetapan
dalam memutuskan dibuat dengan urutan : Kesatu, Kedua dan seterusnya (dengan huruf
kecil), menimbang, mengingat, menetapkan (dengan huruf kecil), jarak antara tulisan
ditetapkan dan poin urutan penetapan enter 3x, ditetapkan dan pada tanggal dan kepala
puskesmas spasi 1, tulisan Kepala UPTD Puskesmas Kolelet enter 3x.
B. MANUAL MUTU
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu disusun, ditetapkan, dan
dipelihara oleh organisasi.
Manual mutu tersebut meliputi :
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar belakang
1. Profil Organisasi
2. Kebijakan Mutu
3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
B. Ruang Lingkup
C. Tujuan
D. Landasan hukum dan acuan
E. Istilah dan definisi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Persyaratan umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung Jawab Manajemen:
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan mutu
D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu
E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil Manajemen Mutu/Penanggung Jawab Manajemen Mutu
G. Komunikasi internal
IV. Tinjauan Manajemen:
A. Umum
B. Masukan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan
V. Manajemen Sumber Daya:
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan:
A. Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM:
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
a. Umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
B. Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
1. Perencanaan Pelayanan Klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan klinis
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan ketelusuran
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesimen, rekam medis,
dsb)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan:
1) Umum
2) Pemantauan dan pengukuran:
a) Kepuasan pelanggan
b) Audit internal
c) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
d) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
3) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
4) Analisis data
5) Peningkatan berkelanjutan
6) Tindakan korektif
7) Tindakan preventif
VII. Penutup
Daftar Pustaka
B. Penyusunan rencana
1) Penetapan tujuan dan sasaran
2) Penyusunan rencana
a) Penetapan strategi pelaksanaan
b) Penetapan kegiatan
c) Pengorganisasian
d) Perhitungan sumber daya yang diperlukan
C. Penyusunan Rencana Pelaksanaan (Plan of Action)
1) Penjadwalan
2) Pengalokasian sumber daya
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
D. Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab III.Indikator dan standar kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
Bab IV. Analisis Kinerja
A. Pencapaian Kinerja untuk tiap jenis pelayanan dan upaya Puskesmas
B. Analisis Kinerja: menganalisis faktor pendukungdan penghambat pencapaian kinerja
Bab V. Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun
A. Program Kerja dan kegiatan : berisi program-program kerja yang akan dilakukan
yang meliputi antara lain:
1) Program Kerja Pengembangan SDM, yang dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan,
misalnya : pelatihan, pengusulan penambahan SDM, seminar, workshop, dsb.
2) Program Kerja Pengembangan sarana,yang dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan,
misalnya : pemeliharaan sarana, pengadaan alat-alat kesehatan, dsb.
3) Program Kerja Pengembangan Manajemen,dan seterusnya.
B. Rencana anggaran : yang merupakan rencana biaya untuk tiap-tiap program kerja
dan kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis besar.
Bab VI. Pemantauan dan Penilaian
Bab VII. Penutup
a. Membentuk tim penyusunan rencana kinerja lima tahun yang terdiri dari Kepala
Puskesmas bersama dengan penanggung jawab upaya Puskesmas dan Pelayanan
Klinis.
b. Tim mempelajari RPJMN, rencana strategis Kementerian Kesehatan, Dinas
Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, target kinerja lima tahunan yang harus dicapai
oleh Puskesmas.
c. Tim mengumpulkan data pencapaian kinerja.
d. Tim melakukan analisis kinerja.
e. Tim menyusun pentahapan pencapaian indikator kinerja untuk tiap upaya Puskesmas
dengan penjabaran pencapaian untuk tiap tahun.
f. Tim menyusun program kerja dan kegiatan yangakan dilakukan untuk mencapai
target pada tiap-tiap indikator kinerja.
g. Tim menyusun dokumen rencana kinerja lima tahunan untuk disahkan oleh Kepala
Puskesmas.
h. Sosialisasi rencana pada seluruh jajaran Puskesmas.
4. Penutup
Panduan ini disusun dengan harapan akan membantu Kepala Puskesmas dalam
menyusun rencana kinerja lima tahunan, yang kemudian diuraikan dalam rencana
tahunan dalam bentuk Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pencapaian Kegiatan.
E. PEDOMAN/ PANDUAN
Pedoman/ panduan adalah: kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-langkah
yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk menentukan dan melaksanakan
kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/ panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui penerapan SOP.
Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi pedoman/ panduan maka UPTD Puskesmas
Kolelet menyusun/membuat sistematika buku pedoman/ panduan sesuai kebutuhan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu:
1. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi denganperaturan atau keputusan Kepala
UPTD Puskesmas Kolelet untuk pemberlakuan pedoman/ panduan tersebut.
2. Peraturan Kepala UPTD Puskesmas Kolelet tetap berlaku meskipun terjadi penggantian
Kepala UPTD Puskesmas Kolelet.
3. Setiap pedoman/ panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap 2-3 tahun sekali.
4. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan untuk suatu kegiatan/
pelayanan tertentu,maka UPTD Puskesmas Kolelet dalam membuat pedoman/ panduan
wajib mengacu pada pedoman/ panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
5. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan sebagai berikut:
a. Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
Kata pengantar
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum
BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan
BAB IV Struktur Organisasi
BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB VI Uraian Jabatan
BAB VII Tata Hubungan Kerja
BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifi kasi Personil
BAB IX Kegiatan Orientasi
BAB X Pertemuan/ Rapat
BAB XI Pelaporan
1. Laporan Harian
2. Laporan Bulanan
3. Laporan Tahunan
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Sasaran
D. Dasar Hukum
A. Tata Naskah
B. Kebijakan
C. Manual Mutu
D. Rencana Lima Tahunan
E. Perencanaan Tingkat Puskesmas
F. Pedoman/ panduan
G. Penyusunan Kerangka Acuan
H. SOP
I. Rekam Implementasi
Bab IV Penutup
Daftar Pustaka
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Sasaran
D. Ruang Lingkup
A. Identifikasi Penyusunan
B. Proses Penyusunan Dokumen
A. Alur Pengesahan
B. Tabel Pengesahan
C. Pemberlakuan Dokumen
A. Pencatatan Dokumen
B. Penomoran Dokumen
C. Sosialisasi Dokumen
D. Distribusi Dokumen
E. Penarikan Dokumen
A. Penataan Dokumen
B. Pencarian Kembali
C. Perubahan/ Revisi Dokumen
b. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program tersebut
disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan diperlukan program
tersebut dapat lebih kuat.
c. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan.Tujuan umum adalah tujuan secara
garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara rinci.
d. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan. Oleh karena itu antara tujuan
dan kegiatan harus berkaitan dan sejalan.
e. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan pokok dan
rincian kegiatan. Metode tersebut bisa antara lain dengan membentuk Tim, melakukan
rapat, melakukan audit, dan lain-lain.
f. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk mencapai tujuan-
tujuan upaya/ kegiatan.
Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk merealisir
tujuan tertentu. Penyusunan sasaran program perlu memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
Sasaran yang baik harus memenuhi “SMART” yaitu:
1) Specific: sasaran harus menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, bukan cara
pencapaiannya. Sasaran harus memberikan arah dan tolok ukur yang jelas sehingga
dapat dijadikan landasan untuk penyusunan strategi dan kegiatan yang spesifik.
2) Measurable: sasaran harus terukur dan dapat dipergunakan untuk memastikan apa
dan kapan pencapaiannya. Akuntabilitas harus ditanamkan ke dalam proses
perencanaan. Oleh karenanya metodologi untuk mengukur pencapaian sasaran
(keberhasilan upaya/ kegiatan) harus ditetapkan sebelum kegiatan yang terkait dengan
sasaran tersebut dilaksanakan.
3) Agressive but Attainable: apabila sasaran harus dijadikan standar keberhasilan, maka
sasaran harus menantang, namun tidak boleh mengandung target yang tidak layak.
4) Result oriented: sedapat mungkin sasaran harus menspesifikkan hasil yang ingin
dicapai. Misalnya : mengurangi komplain masyarakat terhadap pelayanan rawat inap
sebesar 50%.
5) Time bound: sasaran sebaiknya dapat dicapai dalam waktu yang relatif pendek, mulai
dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (sebaiknya kurangdari 1 tahun). Kalau
ada Program/kegiatan 5 (lima) tahun dibuat sasaran antara. Sasaran akan lebih mudah
dikelola dan dapat lebih serasi dengan proses anggaran apabila dibuat sesuai dengan
batas-batas tahun anggaran di Puskesmas.
g. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan yang akan
dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan.
h. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan
kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan. Jadwal tersebut akan dievaluasi setiap
berapa bulan sekali (kurun waktu tertentu), sehingga apabila dari evaluasi diketahui ada
pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat segera diperbaiki sehingga
tidak mengganggu Program/ kegiatan secara keseluruhan. Karena itu yang ditulis dalam
kerangka acuan adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama) evaluasi pelaksanaan
kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan. Yang dimaksud dengan pelaporannya
adalah bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan
laporan tersebut harus dibuat.
Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana membuat laporan
evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada siapa.
7. Manfaat SOP
a. Memenuhi persyaratan standar pelayanan Puskesmas
b. Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
c. Memastikan staf Puskesmas memahami bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Contoh:
SOP Pemberian informasi, SOP Pemasangan infus, SOP Pemindahan pasien dari tempat tidur
ke kereta dorong.
8. Format SOP
a. Jika sudah terdapat Format baku SOP berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) masing-
masing, maka Format SOP dapat disesuaikan dengan Perda tersebut.
b. Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat
mengacu Permenpan No. 35 /2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku
Pedoman Penyusunan Dokumen ini.
c. Prinsipnya adalah “Format” SOP yang digunakan dalam satu institusi harus
“SERAGAM”
d. Contoh yang dapat digunakan di luar format SOP Permenpan terlampir dalam Pedoman
Penyusunan Dokumen Akreditasi UPTD Puskesmas Kolelet ini.
e. Format merupakan format minimal, oleh karena itu format ini dapat diberi tambahan
materi/kolom misalnya, nama penyusun SOP, unit yang memeriksa SOP. Untuk SOP
tindakan agar memudahkan di dalam melihat langkah-langkahnya dengan bagan alir,
persiapan alat dan bahan dan lain- lain, namun tidak boleh mengurangi item-item yang ada
di SOP.
Format SOP sebagai berikut :
1) Contoh Kop/heading SOP
a) Puskesmas:
JUDUL SOP
No. Dokumen :
Lambang Puskesmas
Logo Kabupaten No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman :
Nama dan gelar
Nama
Kepala
Puskesmas........
NIP............................
b) Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua dan seterusnya SOP
dibuat tanpa menyertakan kop/heading.
2) Contoh Komponen SOP
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah- langkah
6. Diagram Alir (jika dibutuhkan)
7. Unit terkait
8. Rekaman Historis Perubahan
9. Format SOP (Standar Operasional Prosedur) yang dibakukan oleh UPTD Puskesmas Kolelet
adalah dengan contoh sebagai berikut :
JUDUL SOP
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit:
Halaman :
UPTD Puskesmas Nama Kepala Puskesmas
Kolelet NIP.................................
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6. Diagram Alir
(bila perlu)
7. Unit terkait
8.Rekaman
Historis
Perubahan
● Penjelasan :
a. Penulisan SOP harus tetap di dalam kotak adalah : nama puskesmas dan logo, judul
SOP, nomor dokumen, tanggal terbit dan tanda tangan kepala puskesmas
b. Logo kabupaten dan lambang puskesmas baik surat keputusan maupun SOP
berdiameter 2 cm.
c. Tulisan judul SOP Times new roman 12 bold, spasi judul 1,5 cm, panjang kotak 7 cm
d. Kotak logo kabupaten lebar 3,5 cm, logo puskesmas lebar 5 cm
e. Nomer dokumen, nomer revisi, tanggal terbit, halaman spasi 1,5 lebar 6 cm, Times
new roman 12 cm.
f. Tulisan SOP Times new roman 12 bold, lebar kotak 1cm.
g. Penulisan UPTD Puskesmas Kolelet lebar 3,5 cm, panjang enter 2 kali, penulisannya
Times new roman Style 12 (center)
h. Penulisan Kepala Puskesmas Times new roman 12, dan penulisan NIP Times new
roman 12.
i. Kop SOP dan komponen SOP formatnya jadi satu, untuk garis tengah di komponen
SOP sejajar dengan garis kanan kop logo kabupaten.
j. Untuk pengertian, tujuan, kebijakan, referensi, prosedur, diagram alir (bila perlu), unit
terkait, rekaman historis perubahan, lebar kotak menyesuaikan isi materi.
a) Pengertian : diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang
istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/
menimbulkan multi persepsi.
b)Tujuan : berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai acuan
penerapan langkah-langkah untuk ……”.
c) Kebijakan : berisi kebijakan Kepala UPTD Puskesmas Kolelet yang menjadi dasar
dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan
dituliskan : Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kolelet No 005/2014 tentang
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
d) Referensi : berisi dokumen eksternal sebagaiacuan penyusunan SOP, bisa berbentuk
buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
e) Prosedur : bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah
kegiatan untukmenyelesaikan proses kerja tertentu.
f) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart) :
Di dalam penyusunan prosedur maupuni nstruksi kerja sebaiknya dalam langkah-
langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi
menjadidua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro.
(1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses
yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu
simbol balok :
(2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan dari tiap tahapan
diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut :
o Awal kegiatan :
o Akhir kegiatan :
o Simbol Keputusan :
ya
tidak
o Penghubung :
o Dokumen :
g) Unit terkait : berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut.
h) Rekaman Historis Perubahan : berisi rekaman tentang isi perubahan SOP yang
akan diubah serta tanggal pemberlakuan.
a) Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara konsisten,
diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan,
dan diberi tanda (checkmark).
b) Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk mendukung
standarisasi suatu proses pelayanan.
H. Rekam implementasi
1. Rekam implementasi adalah: dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang
dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan UPTD Puskesmas Kolelet dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/ rekam implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendallikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk mendefinisikan
pengendalian yang diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan,
pengambilan, lama simpan dan permusnahan. Catatan/ rekam implementasi harusdapat
terbaca, segera dapat teridentifi kasi dan dapat diakses kembali.
BAB IV
PENUTUP
KOP
INSTRUKSI KEPALA PUSKESMAS
NOMOR ………. …………
TENTANG
..........................................
KEPALA KEPALA PUSKESMAS,
Dalam rangka …...................................………………….................................
........................................... dengan ini
menginstruksikan:
Kepada : 1. ...................
2. ...................
3. ...................
Untuk :
KESATU : ........
KEDUA : ........
KETIGA : dan seterusnya;
Instruksi ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di :
Pada tanggal :
KEPALA UPTD PUSKESMAS KOLELET,
(ditandatangani)
KOP
Rangkasbitung,……………
Kepada
Yth. .......................................
……………………….
di - .........................
SURAT EDARAN
NOMOR :………………….……………….
TENTANG
............................................................................................ ...............................................................
............................. ............................................................................................
...............................................
(ditandatangani)
Kepada
....................................................................................... ..................................
..............................................................
...........................................
....................................................................................... ..................................
..............................................................
...........................................
....................................................................................... ..................................
..............................................................
...........................................
(ditandatangani)
KOP
SURAT KETERANGAN
NOMOR ……………………..
a. Nama : .....................
b. Jabatan : Kepala UPTD Puskesmas Kolelet
a. Nama/NIP : ................................../NIP...............
b. Pangkat/Golongan : .............................../...............................
c. Jabatan : .............................
d. Maksud : .................................................................
................................................................
(ditandatangani)
SURAT PERINTAH
NOMOR. ………………
MEMERINTAHKAN :
Kepada :
a. Nama : .....
b. Jabatan : ......
Untuk :
...........................................................................................
.........................................................................................
............................................................................................
................................................
Ditetapkan di …………………..
Pada tanggal …………………..
(ditandatangani)
-41-
F. Contoh Surat Izin
KOP
TENTANG
..................................................................
Dasar : a. ...........................................................................
..........................................................................
b. ..........................................................................
..........................................................................
MEMBERI IZIN:
Kepada :
Nama : ................................................................................
Jabatan : ...............................................................................
Alamat : ................................................................................
Untuk : ..............................................................................
Ditetapkan di ………………………
pada tanggal ………………………
KEPALA PUSKESMAS KOLELET,
(ditandatangani)
Dasar : ..........
..........
MEMERINTAHKAN :
Untuk : 1. ...................................................................
2. ...................................................................
3. ...................................................................
Ditetapkan di …………………..
pada tanggal ……………………..
KEPALA PUSKESMAS KOLELET,
(ditandatangani)
KOP
SURAT KUASA
Nomor ...............................
MEMBERI KUASA
Kepada :
a. Nama : .........................
b. Jabatan : .........................
c. NIP. : ...............................................
Untuk
: ............................................................................. ..........................................
................................... .............................................................................
Demikian Surat Kuasa ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Kepada
Hari : .....................
Tanggal : ......................
Pukul : ......................
Tempat : .....................
Acara : ................................
........................................................................................... .............................
(ditandatangani)
-46-
L. Contoh Surat Keterangan Melaksanakan Tugas
KOP
SURAT KETERANGAN MELAKSANAKAN TUGAS
NOMOR …………………………
(ditandatangani)
-47-
M.Panggilan
KOP
Tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun
Kepada
(ditandatangani)
-48-
N. Contoh Surat Pengumuman
KOP
PENGUMUMAN
NOMOR : ……………
TENTANG
......................................................................... ............................................
...........
...............................................................................................................
................................................................................
...............................................................................................................
................................................................................
...............................................................................................................
................................................................................
Ditetapkan di …………………….
Pada tanggal………………………
KEPALA PUSKESMAS KOLELET,
(ditandatangani)
-49-
O. Rekomendasi
KOP
REKOMENDASI ...............................
NOMOR ……………
....................................................................................................................
..................................................................................................
a. …………………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………….
b. …………………………………………………………………………………………………
.…………………………………………………………………………………….
....................................................................................................................
..............................................................................
(ditandatangani)
-50-
P. Contoh Surat Berita Acara
KOP
BERITA ACARA
................................................................
NOMOR : ………...................
Dibuat di ...................................
Mengetahui/Mengesahkan
Q. Contoh Surat Memo
KOP
MEMO
Dari : ...........................................
Kepada : ............................................
_____________________________________________________________
ISI : ..................................................................
...................................................................
....................................................................
..................................................................
.................................................................
(ditandatangani)
KOP
NOTA – DINAS
Kepada : .......................
Dari : .......................
Tanggal : .......................
Nomor : .......................
Sifat : .......................
Lampiran : .......................
Hal : ...........................
__________________________________________________________________
Disposisi ISI
...........................................................................................
...................................................................
(ditandatangani)
KOP
Kepada
Nomor : ............................... Yth. .....................................
......................................
di -
...................
LEMBAR DISPOSISI
Perihal :
Catatan :
Nama Jabatan
Paraf dan tanggal
Nama Pejabat
U. Contoh Surat Telaahan Staf
KOP
TELAAHAN STAF
Kepada : .............
Dari : .............
Tanggal : .............
Nomor : .............
Lampiran : .............
Hal : ......................
__________________________________________________________________
I. Persoalan.
II. Praanggapan
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
V. Contoh Surat Laporan
KOP
LAPORAN
TENTANG
...............................
I. Pendahuluan.
A. Umum/latar belakang
B. Landasan Hukum
V. Penutup.
Dibuat di
pada tanggal
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
W. Contoh Surat naskah Surat Pengantar
KOP
Kepada,
Yt................................
di –
.......................
SURAT PENGANTAR
NOMOR : ……………
Penerima Pengirim
Nama Jabatan, Nama Jabatan,
FORMULIR BERITA
Registrasi No : ………………
DARI : ...................
UNTUK : ...................
TEMBUSAN : ....................
KLASIFIKASI : SEGERA
Nomor : ………………………
....KMA .............
................................. TTK
Nama :
Jabatan :
Tanda tangan :
Y. Contoh Surat Notulen
KOP
NOTULEN
Sidang/Rapat : ................................
Hari/Tanggal : ................................
Waktu sidang/rapat : ................................
Acara : 1. ................................
2. dan seterusnya
3. Penutup.
Pimpinan Sidang/Rapat
Ketua : ................
Sekretaris : ................................ Pencatat : ................................
PIMPINAN SIDANG/RAPAT
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP
Z. Contoh Surat Daftar Hadir
KOP
Hari : ...................................
Tanggal : ...................................
Waktu : ...................................
Tempat : .....................................
Acara : .....................................
1. 2.
3.
dan
seterusnya.
NAMA JABATAN
NAMA PEJABAT
Pangkat
NIP.
AA. Contoh Surat Piagam Penghargaan
LAMBANG KABUPATEN
PIAGAM PENGHARGAAN
NOMOR ......................
Nama : .......................................
Tempat/Tanggal lahir : .......................................
NIP/NRP : .......................................
Jabatan : .......................................
Instansi : .......................................
(ditandatangani)
LAMBANG DAERAH
SERTIFIKAT
Diberikan kepada :
Nama : .......................................
Tempat/Tanggal lahir : .......................................
NIP : .......................................
Jabatan : .......................................
Instansi : .......................................
(ditandatangani)
PARAF KOORDINASI
Dinas ……
Badan ……
Kantor …..
dst
2. Penulisan nama pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas.
a. Penulisan nama Kepala Puskesmas pada naskah dinas dalam bentuk
produk hukum tidak menggunakan gelar;
b. Penulisan nama Kepala Puskesmas pada naskah dinas dalam bentuk surat
dapat menggunakan gelar;
c. Nama pejabat yang menduduki jabatan struktural dan fungsional
menggunakan gelar, NIP dan pangkat.
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS KOLELET
NOMOR :
TENTANG : PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI
LINGKUNGAN
UPTD PUSKESMAS KOLELET
2 ,7 cm 3 ,8 cm 4 cm
Lambang Negara/Daerah
FTO STEMPEL
Kepada
Nomor : …../…../…/……. Yth. Sdr. ………………………
Stempel di –
…………………
Kode Pos
e. CONTOH FO RMAT MAP
LAMBANG
LOGO
DAERAH