MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Pedoman Tata Naskah Dinas di UPT Puskesmas Pule.
KEDUA : Pedoman Tata Naskah yang termaktub dalam diktum KESATU sebagaimana
lampiran yang tidak terpisah dari Surat Keputusan ini.
KETIGA : Keputusan Kepala UPT Puskesmas Pule ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Trenggalek
pada tanggal Januari 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara melaksanakan tugas dan
fungsi dalam berbagai bidang kegiatan pemerintahan. Salah satu komponen penting dalam
ketatalaksanaan adalah administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata
naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang
perkantoran.
Tata Naskah Dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum meliputi, antara lain,
pengaturan tentang jenis dan penyusunan naskah dinas, penggunaan lambang negara, logo dan
Cap Dinas, pengurusan naskah dinas korespondensi, kewenangan, perubahan dan pencabutan
naskah dinas.
Dengan telah berlakunya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 80 Tahun 2012 tentang Pedoman Tata Naskah Dinas
Instansi Pemerintah, Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 104 Tahun 2010 tentang Tata
Naskah Dinas, Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 73 Tahun 2014 tentang Perubahan
Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 104 Tahun 2010 tentang Tata Naskah Dinas, dan Surat
Edaran Nomor : 065/ 2547 /406.013/2016 Tentang Tata Naskah Dinas Perangkat Daerah Di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Trenggalek maka perlu disusun Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Pule tentang Tata Naskah Dinas.
B. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas adalah :
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam penyelenggaraan tata naskah
dinas di Puskesmas Pule;
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan unsur lainnya
dalam lingkup administrasi umum;
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis;
4. Tercapainya efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas;
5. Berkurangnya tumpang-tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata naskah dinas.
C. Asas
Asas dalam tata naskah dinas terdiri dari :
1. Azas efisien dan efektif
Dilakukan melalui penyederhanaan dalam penulisan, penggunaan ruang atau lembar
naskah dinas, spesifikasi informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik,
benar atau lugas.
2. Azas pembakuan
Dilakukan melalui tata cara dan bentuk yang telah dibakukan.
3. Azas Akuntabilitas
Penyelenggaraan tata naskah dinas harus dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi,
format, prosedur, kewenangan, keabsahan dan dokumentasi.
4. Azas keterkaitan
Tata naskah dinas diselenggarakan dalam satu kesatuan sistem administrasi umum.
5. Azas kecepatan dan ketepatan
Tata naskah dinas diselenggarakan tepat waktu dan tepat sasaran dalam redaksional,
prosedural dan distribusi.
6. Azas keamanan
Penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman dalam penyusunan, klasifikasi,
penyampaian kepada yang berhak, pemberkasan, kearsipan dan distribusi.
D. Prinsip
Prinsip tata naskah dinas sebagai berikut :
1. Prinsip ketelitian
Diselenggarakan secara teliti dan cermat, baik dari bentuk, susunan pengetikan, isi,
struktur, kaidah bahasa maupun penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan.
2. Prinsip kejelasan
Diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan aspek fisik dan materi dengan
mengutamakan metode yang cepat dan tepat.
3. Prinsip singkat dan padat
Diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan
Diselenggarakan secara runtut, logis dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap
dan efektif.
BAB II
PENGELOLAAN NASKAH DINAS
C. Tingkat Keamanan
1. Untuk menentukan tingkat keamanan naskah dinas dilakukan dengan mencantumkan kode
pada sampul naskah dinas sebagai berikut :
a. Surat sangat rahasia disingkat SR, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki
tingkat keamanan yang tinggi, erat hubungannya dengan rahasia negara, keamanan dan
keselamatan negara.
b. surat rahasia disingkat R, merupakan surat yang materi dan sifatnya memiliki tingkat
keamanan yang tinggi yang berdampak pada kerugian negara dan disintegrasi bangsa.
c. surat biasa disingkat B, merupakan surat yang materi dan sifatnya biasa namun tidak
dapat disampaikan kepada yang tidak berhak.
2. Surat yang karena tingkat keamanannya tinggi, dapat tidak melalui mekanisme
sebagaimana tersebut dalam mekanisme pengelolaan surat masuk dan mekanisme
pengelolaan surat keluar.
D. Kecepatan Proses
Kecepatan proses tindak lanjut naskah dinas diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Amat segera / kilat, dengan batas waktu 24 jam setelah surat diterima;
2. Segera, dengan batas waktu 2 x 24 jam setelah surat diterima;
3. Biasa, dengan batas waktu maksimum 5 hari kerja setelah surat diterima.
E. Penggunaan Kertas
Kertas yang digunakan untuk keperluan naskah dinas adalah kertas HVS 70 gram sampai
80 gram Folio/ F4 (215 mm x 330 mm) dengan logo lambang daerah (hitam putih) untuk
naskah dinas yang bukan produk hukum
F. Pengetikan
Pengetikan naskah dinas dalam bentuk surat adalah sebagai berikut :
a. Memakai jenis huruf pica (sepuluh huruf dalan 1 inci). Arial 11, Times New Roman 12
atau disesuaikan dengan kebutuhan;
b. Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan;
c. Jarak tepi kertas :
Atas : 2,0 cm
Bawah : 2,5 cm
Kanan : 2,0 cm
Kiri : 3,0 cm
I. Penyimpanan Arsip
Penyimpanan naskah dinas dikelola oleh bagian Tata Usaha UPT Puskesmas. Setiap
naskah dinas yang masuk atau keluar ditulis dalam agenda naskah dinas. Naskah dinas asli
disimpan oleh bagian Tata Usaha, sedangkan unit atau program atau pegawai yang
membutuhkan mendapatkan salinannya.
Naskah Dinas dirumuskan dalam 2 (dua) bentuk dan susunan yaitu dalam bentuk dan
susunan produk hukum dan dalam bentuk dan susunan surat. Kewenangan penandatanganan
naskah dinas oleh Kepala UPT Puskesmas hanya dalam bentuk dan susunan surat sebagaimana
berikut.
1. Keputusan Kepala UPT;
2. Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran;
3. Keputusan Kuasa Pengguna Barang;
4. Surat Biasa;
5. Surat Keterangan;
6. Surat Pernyataan;
7. Surat Peringatan;
8. Surat Perjanjian;
9. Surat Perintah Tugas;
10. Surat Perintah Perjalanan Dinas ;
11. Surat Kuasa;
12. Surat Undangan;
13. Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
14. Surat Panggilan;
15. Nota Dinas;
16. Nota Pengajuan Konsep Naskah Dinas;
17. Lembar Disposisi;
18. Telaahan Staf;
19. Pengumuman;
20. Laporan;
21. Rekomendasi;
22. Surat Pengantar;
23. Berita Acara;
24. Notulen;
25. Memo;
26. Daftar Hadir;
BAB IV
PENGGUNAAN DAN KEWENANGAN SERTA PENEMPATAN
a.n., u.b., Plt., Plh. DAN Pj.
E. Pj. (Penjabat)
Pj. (Penjabat) digunakan oleh pejabat sementara untuk jabatan Bupati.
Contoh :
A. Paraf
1. Paraf merupakan tanda tangan singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas muatan
materi, substansi, redaksi dan pengetikan naskah dinas.
2. Paraf untuk surat perintah perjalanan dinas, dibubuhkan pada lembar pertama.
3. Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani oleh pejabat yang berwenang harus diparaf
terlebih dahulu oleh maksimal tiga orang pejabat secara berjenjang sebagai bentuk
pertanggungjawaban administratif.
4. Paraf sebagaimana dimaksud pada angka 4 adalah Paraf Hierarkhis
Paraf hierarkhis digunakan untuk penandatanganan naskah dinas dalam bentuk dan
susunan surat sebagai pertanggungjawaban administratif, dengan penempatan paraf diatur
sebagai berikut:
(2) Kepala UPT Puskesmas (3)
B. Penulisan Nama
Penulisan nama kepala Puskesmas, mencantumkan gelar, pangkat dan NIP kecuali apabila
ada peraturan lain.
C. Pendelegasian Penandatanganan
Kepala Puskesmas dapat mendelegasikan penandatanganan naskah dinas dalam bentuk dan
susunan surat kepada Kepala Tata Usaha.
D. Penggunaan Tinta
1. Tinta yang digunakan untuk penulisan naskah dinas berwarna hitam.
2. Tinta yang digunakan untuk penandatanganan dan paraf naskah dinas berwarna biru tua.
BAB VI
CAP DINAS
DINKESDALDUK KB
PUSKESMAS PULE
C. Penggunaan
Kop naskah dipergunakan untuk naskah dinas yang ditandatangani oleh Kepala Unit
Pelaksana Teknis atau pejabat yang diberi wewenang.
W. Berita Acara;
X. Notulen;
Y. Memo;
Z. Daftar Hadir;
c. Daftar Harian Bulanan
BAB IX
ALAMAT SURAT
A. Penulisan Alamat
1. Alamat surat dinas ditujukan kepada nama jabatan pimpinan dari instansi atau perorangan
yang dituju.
2. Alamat surat dinas dimaksud memuat nama jabatan, alamat instansi, kota, dan kode pos.
3. Alamat surat dinas dapat menggunakan u.p (untuk perhatian) untuk keperluan :
a) mempercepat penyelesaian surat yang cukup dilakukan oleh pejabat atau staf tertentu
di lingkungan instansi pemerintah;
b) mempermudah penyampaian oleh sekretariat penerima surat kepada pejabat yang
dituju dan untuk mempercepat penyelesaiannya sesuai dengan maksud surat;
c) mempercepat penyelesaian surat karena tidak harus menunggu kebijaksanaan
langsung pimpinan instansi.
Kepada
Yth. Sdr. Gubernur Jawa Timur
di
Jl. Pahlawan 110
SURABAYA 60174
Kepada
Yth. Sdr. Gubernur Jawa Timur
u.p.
Sdr. Kepala Biro Organisasi
di
Jl. Pahlawan 110
SURABAYA 60174
BAB X
SAMPUL NASKAH DINAS
A. Pengertian
Sampul naskah dinas adalah sampul atau alat pembungkus resmi naskah dinas yang sisi
depannya memuat :
1. Kop sampul naskah dinas sesuai dengan kop naskah dinas
2. Tujuan / alamat surat pada bagian sebelah kanan;
3. Nomor surat pada bagian sebelah kiri;
4. Cap dinas (sesuai cap dinas pada naskah dinas) dibawah nomor surat;
5. Kode tingkat keamanan surat (bilamana perlu) di bagian atas tujuan / alamat surat.
B. Jenis
Jenis sampul naskah dinas yang digunakan di UPT Puskesmas adalah sampul naskah
dinas Perangkat Daerah.
A. Pengertian
Papan nama adalah papan yang menunjukkan lokasi tempat kedudukan UPT.
B. Jenis
Jenis papan nama yang digunakan di UPT Puskesmas adalah papan nama perangkat
daerah.
D. Penempatan
Papan nama ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan serasi dengan
letak dan bentuk bangunannya.
1. Perubahan dan pencabutan naskah dinas sebagaimana dimaksud dalam bab ini dilakukan
dengan bentuk dan susunan naskah dinas yang sejenis.
2. Pejabat yang menandatangani naskah dinas adalah pejabat yang menetapkan, mengeluarkan
atau pejabat diatasnya.
BAB XIII
PELAPORAN, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. Kepala UPT Puskesmas Pule melaporkan pelaksanaan naskah dinas di UPT Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana.
2. Kepala UPT Puskesmas Pule melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
naskah dinas di UPT Puskesmas Pule.