DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS TANJUNGBATU
Jalan Diponegoro No.001 Tanjungbatu Kota Kecamatan Kundur 29662
0779-21329 fax 431140
E-mail : puskesmastanjungbatu150318@gmail.com
TENTANG
PEDOMAN TATA NASKAH DINAS UPT PUSKESMAS TANJUNGBATU
MEMUTUSKAN :
Ditetapkan di Tanjungbatu
Tanggal : Januari 2019
SURAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ketatalaksanaan pemerintah merupakan pengaturan tentang cara
melaksanakan tugas dan fungsi dalam berbagai bidang kegiatan
pemerintahan di lingkungan instansi pemerintah. Salah satu komponen
penting dalam ketatalaksanaan pemerintah adalah administrasi umum.
Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah dinas, penamaan
lembaga, singkatan dan akronim, kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
UPT Puskesmas Tanjungbatu merupakan salah satu instansi
pemerintah di lingkungan pemerintahan Kabupaten Karimun yang
melaksanakan komunikasi kedinasan sehingga memerlukan pedoman tata
naskah dinas.
Tata naskah dinas sebagai salah satu unsur administrasi umum
meliputi antara lain pengaturan jenis dan penyusunan naskah dinas,
penggunaan logo dan cap dinas, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, pengurusan naskah dinas korespondensi, kewenangan, perubahan,
pencabutan, pembatalan produk hukum, dan ralat.
Pedoman tata naskah dinas ini disusun untuk dapat digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan tata naskah dinas dan sebagai bahan bagi
FKTP untuk menyusun kelengkapan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan
oleh standar akreditasi.
2. Tujuan
Pedoman Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas Tanjungbatu bertujuan
menciptakan kelancaran komunikasi tulis yang efektif dan efisien dalam
penyelenggaraan pemerintahan serta tersedianya pedoman bagi Kepala
Puskesmas/Fasiltas Kesehatan Tingkat Pertama, Penanggung Jawab dan
Pelaksana Upaya Kesehatan di Puskesmas, dan Tim Mutu dalam
menyusun dokumen-dokumen yang dipersyaratkan dalam standar
akreditasi,
C. Sasaran
Sasaran penetapan Pedoman Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas
Tanjungbatu adalah ;
1. Tercapainya kesamaan pengertian dan pemahaman dalam
penyelenggaraan tata naskah dinas di lingkungan UPT Puskesmas
Tanjungbatu.
2. Terwujudnya keterpaduan penyelenggaraan tata naskah dinas dengan
unsur lainnya dalam lingkungan administrasi umum.
3. Terwujudnya kemudahan dan kelancaran dalam komunikasi tulis.
4. Tercapainya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan tata naskah dinas.
5. Berkurangnya tumpang tindih dan pemborosan penyelenggaraan tata
naskah dinas.
6. Terwujudnya kelengkapan pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-
dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi.
D. Asas
Asas tata naskah dinas terdiri atas:
1. Asas Efisien dan Efektif dilakukan melalui penyederhanaan dalam
penulisan, penggunaan ruang atau lembar naskah dinas, spesifikasi
informasi, serta dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik, benar
dan lugas.
2. Asas Pembakuan dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang telah
dibakukan.
3. Asas Akuntabilitas yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus dapat
dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur, kewenangan,
keabsahan dan dokumentasi.
4. Asas Keterkaitan yaitu tata naskah dinas diselenggarakan dalam satu
kesatuan sistem.
5. Asas Kecepatan dan ketepatan yaitu tata naskah dinas diselenggarakan
tepat waktu dan tepat sasaran.
6. Asas Keamanan yaitu penyelenggaraan tata naskah dinas harus aman
secara fisik dan substansi.
E. Prinsip
Prinsip-prinsip penyelenggaraan naskah dinas terdiri atas :
1. Prinsip Ketelitian diselenggarakan secara teliti dan cermat dari bentuk,
susunan pengetikan, isi struktur, kaidah bahasa dan penerapan kaidah
ejaan di dalam pengetikan.
2. Prinsip Kejelasan diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan aspek
fisik dan materi dengan mengutamakan metode yang cepat dan tepat.
3. Prinsip singkat dan padat diselenggarakan dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan diselenggarakan secara runtut dan logis dan
meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
F. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah Dinas UPT Puskesmas Tanjungbatu
meliputi pengaturan tentang jenis naskah dinas, penyusunan naskah dinas,
pengurusan naskah dinas korespondensi, pejabat penandatangan naskah
dinas, penggunaan logo dalam naskah dinas serta perubahan, pencabutan,
pembatalan, dan ralat naskah dinas.
G. Pengertian Umum
Pengertian umum dalam pedoman ini meliputi :
1. Administrasi umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang
meliputi tata naskah dinas, penamaan lembaga, singkatan dan akronim,
kearsipan, serta tata ruang perkantoran.
2. Naskah dinas adalah komunikasi tulis sebagai alat komunikasi kedinasan
yang dibuat dan/atau dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang di
lingkungan UPT Puskesmas Tanjungbatu dalam rangka penyelenggaraan
tugas pemerintahan.
3. Tata naskah dinas adalah penyelenggaraan komunikasi tulis yang
meliputi pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan,
pengabsahan, distribusi dan penyimpanan naskah dinas, serta media
yang digunakan dalam komunikasi kedinasan.
4. Format adalah susunan dan bentuk naskah yang menggambarkan tata
letak dan redaksional, serta penggunaan logo, dan cap dinas.
5. Logo adalah gambar dan/atau huruf sebagai identitas Puskesmas yang
meliputi logo Pemerintah Kabupaten Karimun dan/atau logo Puskesmas.
6. Stempel/cap dinas adalah tanda identitas Puskesmas Tanjungbatu
7. Kop Naskah Dinas adalah Kop surat Puskesmas Tanjungbatu yang
ditempatkan di bagian atas kertas.
8. Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan.
9. Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat
kepada pejabat atau pejabat dibawahnya.
10. Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada
bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang
memberi mandat.
11. Penandatanganan naskah dinas adalah hak, kewajiban, dan tanggung
jawab yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah
dinas sesuai dengan tugas dan kewenangan pada jabatannya.
12. Penanda tangan naskah dinas adalah pejabat yang menandatangani
naskah dinas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab kedinasan pada
jabatannya.
13. Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi
arah langkah-langkah yang harus dilakukan.
14. Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
15. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumberdaya yang
tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
16. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) diartikan sebagai proses
penyusunan rencana kegiatan Puskesmas pada tahun yang akan datang,
dilakukan secara sistematis untuk mengatasi masalah atau sebagian
masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.
17. Keputusan Kepala Puskesmas adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan
final.
18. Instruksi adalah naskah dinas yang memuat perintah atau arahan untuk
melakukan pekerjaan atau melaksanakan tugas yang bersifat sangat
penting.
19. Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu perangkat
instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses
kerja rutin tertentu.
20. Surat edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan
dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap
penting dan mendesak.
21. Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
22. Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pernyataan tertulis
dari pejabat sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan
kebenaran sesuatu hal.
23. Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.
24. Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang
25. Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama
antara dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau
perbuatan hukum yang telah disepakati bersama.
26. Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan
kepada bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
27. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas.
28. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
berisi pemberian dengan atas namanya untuk melakukan sesuatu
tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
29. Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang yang
berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
30. Surat Keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat
yang berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah
menjalankan tugas.
31. Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada seorang pegawai untuk menghadap.
32. Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi
kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari
bawahan kepada atasan.
33. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk tertulis kepada bawahan.
34. Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antar
lain berisi analisis pertimbangan, pendapat, dan saran-saran secara
sistematis.
35. Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum.
36. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas
kedinasan.
37. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima.
38. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
39. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan bahan
pertimbangan kedinasan.
40. Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan.
41. Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
42. Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang
telah mengikuti kegiatan tertentu.
43. Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas
44. Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah
dinas sejak ditetapkan pencabutan tersebut.
45. Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak
pernah dikeluarkan.
BAB II
Jenis naskah dinas terdiri dari dua macam, yaitu naskah dinas arahan dan
naskah dinas korespondensi, kedua jenis naskah dinas tersebut dijelaskan sebagai
berikut.
b. Susunan
1. Kepala
a) Nama surat ditulis simetris, diletakkan di tengah margin serta
ditulis dengan huruf kapital, “Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Tanjungbatu”
b) Nomor: ditulis sesuai sistem penomoran surat keputusan di FKTP,
c) “Tentang” diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf
kapital.
d) Judul diletakkan di tengah margin serta ditulis dengan huruf
capital.
e) Dicantumkan kata ”dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, dengan
huruf kapital dan diletakkan ditengah margin”
f) Jabatan pembuat keputusan ditulis simetris, diletakkan di tengah
margin serta ditulis dengan huruf kapital.
g) Konsideran, meliputi:
1) Menimbang: memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran
yang menjadi latar belakang dan alasan pembuatan keputusan.
Huruf awal kata menimbang ditulis dengan huruf kapital diakhiri
dengan tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan
huruf kecil abjad dan dimulai dengan kata bahwa dengan “b”
huruf kecil;
2) Mengingat: memuat dasar kewenangan dan peraturan
perundangan yang memerintahkan pembuat keputusan tersebut.
Perturan perundangnan yang menjadi dasar hukum adalah
peraturan yang tingkatannya sederajat atau lebih tinggi.
Konsideran ini diletakkan di bagian kiri tegak lurus dengan kata
menimbang. Konsideran yang berupa peraturan perundangan
diurutkan sesuai dengan hirarki tata perundangan diawali
dengan nomor dengan huruf angka 1, 2, dst.
2. Diktum
a) Diktum “Memutuskan” ditulis simetris di tengah, seluruhnya
dengan huruf capital, serta diletakkan di tengah margin;
b) Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan
disejajarkan ke bawah dengan kata menimbang dan mengingat,
huruf awal kata menetapkan ditulis dengan huruf capital, dan
diakhiri dengan tanda baca titik dua ( : );
c) Nama keputusan sesuai dengan judul (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca titik ( . ).
3. Batang Tubuh
a) Batang tubuh memuat semua substansi keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
b) Dicantumkan saat berlakunya peraturan/keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
c) Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran peraturan/
keputusan, dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat
yang menetapkan peraturan/keputusan.
4. Kaki
Kaki peraturan/keputusan merupakan bagian akhir substansi
peraturan/keputusan yang memuat penanda tangan penerapan
peraturan/keputusan, pengundangan peraturan/keputusan yang
teridiri atas tempat dan tanggal penetapan, nama jabatan, tanda
tangan pejabat, dan nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
a) Penandatanganan:
Peraturan/Keputusan Kepala UPT Puskesmas ditandatangani
oleh Kepala UPT Puskesmas, dituliskan nama tanpa gelar
menggunakan huruf kapital.
b) Lampiran peraturan/keputusan:
1) Halaman pertama harus dicantumkan judul dan nomor
peraturan/keputusan
2) Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala UPT
Puskesmas.
c. Format Penulisan.
1. Jenis Huruf yang digunakan untuk surat keputusan adalah Bookman
Old Style ukuran 12 pt
2. Keseluruhannya menggunakan spasi 1.15
3. Pada bagian kepala kecuali konsideran menggunakan rata tengah
(center), pada konsideran dan bagian batang tubuh menggunakan rata
kanan kiri (justify), dan bagian kaki menggunakan rata kanan (right).
d. Distribusi
Keputusan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang
berkepentingan.
c) Kaki
Bagian kaki petunjuk pelaksanaan terdiri dari
(1) Nama jabatan pejabat yang menetapkan kerangka acuan
kegiatan, yang ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri dengan
tanda baca koma;
(2) Tanda tangan pejabat penanda tangan;
(3) Nama lengkap pejabat penanda tangan, yang ditulis dengan
huruf kapital beserta NIP
4) Distribusi
Distribusi dilakukan dengan menggunakan daftar distribusi yang
berlaku.
d. Surat Edaran
1) Pengertian
Surat edaran adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan
tentang hal tertentu yang dianggap penting dan mendesak.
2) Wewenang Penetapan dan Penandatanganan
Kewenangan untuk menetapkan dan menandatangani surat edaran
oleh Kepala Puskesmas dapat dilimpahkan kepada Kepala Sub Bagian
Tata Usaha atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan substansi surat
edaran.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala surat edaran terdiri dari
(1) Kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama Puskesmas, yang
ditulis dengan huruf kapital, diletakkan secara simetris;
(2) Tulisan surat edaran, yang dicantumkan di bawah KOP
Puskesmas, ditulis dengan huruf capital, bold, underline serta
nomor surat edaran di bawahnya secara simetris.
(3) Kata tentang, yang dicantumkan di bawah frasa surat edaran
ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(4) Rumusan judul surat edaran, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di barah kata tentang.
b) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat edaran terdiri dari
(1) Alasan tentang perlunya dibuat surat edaran;
(2) Peraturan perundang-undangan atau naskah dinas lain yang
menjadi dasar pembuatan surat edaran;
(3) Pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
c) Kaki
Bagian kaki surat edaran terdiri dari
(1) Tempat dan tanggal penetapan;
(2) Nama jabatan pejabat penanda tangan, yang ditulis dengan huruf
kapital, diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) Tanda tangan pejabat penanda tangan;
(4) Nama lengkap pejabat penanda tangan, yang ditulis dengan
huruf kapital beserta NIP
(5) Cap dinas
4) Distribusi
Surat edaran disampaikan dengan surat dinas/nota dinas dari pejabat
yang berwenang kepada pejabat dan pihak terkait lainnya.
3. Surat Undangan
a. Pengertian
Surat undangan adalah surat dinas yang memuat undangan kepada
pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat tujuan untuk menghadiri
suatu acara kedinasan tertentu, seperti rapat, upacara, dan pertemuan.
b. Kewenangan
Surat undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi,
wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat undangan terdiri dari
a) Kop surat undangan, yang berisi logo dan nama Puskesmas;
b) Nomor, sifat, lampiran, dan perihal diketik di sebelah kiri di bawah
kop surat undangan;
c) Tempat dan tanggal pembuatan surat, diketik di sebelah kanan atas
sejajar/sebaris dengan nomor;
d) Kata Yth, ditulis di bawah hal, yang diikuti dengan nama jabatan,
dan alamat yang dikirimi surat (jika diperlukan).
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat undangan terdiri dari
a) Alinea pembuka;
b) Isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara;
c) Alinea penutup
3) Kaki
Bagian kaki surat undangan terdiri dari nama jabatan ditulis dengan
huruf kapital, tanda tangan, nama pejabat dan NIP ditulis dengan
huruf kapital.
2. Surat Kuasa
a. Pengertian
Surat kuasa adalah naskah dinas yang berisi pemberian wewenang
kepada badan hhukum/kelompok orang/perseorangan atau pihak lain
dengan atas namanya untuk melakukan suatu tindakan tertentu dalam
rangka kedinasan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat kuasa terdiri dari:
a) Kop naskah dinas yang berisi logo dan nama Puskesmas, yang
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) Kata Surat Kuasa, ditulis di tengah dengan huruf kapital;bold dan
underline
c) Kata nomor, ditulis di bawah kata Surat Kuasa dengan huruf kapital;
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat kuasa memuat identitas pemberi kuasa,
kata memberi kuasa ditulis dengan huruf kapital dengan rata tengah,
identitas penerima kuasa, dan materi yang dikuasakan.
3) Kaki
Bagian kaki surat kuasa memuat keterangan tempat, tanggal, bulan,
dan tahun pembuatan serta nama dan tanda tangan para pihak yang
berkepentingan, dan dibubuhi materai.
3. Berita Acara
a. Pengertian
Berita acara adalah naskah dinas yang berisi uraian tentang proses
pelaksanaan suatau kegiatan yang harus ditandatangani oleh para pihak
dan para saksi apabila diperlukan.
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala berita acara terdiri dari
a) Kop naskah dinas, yang berisi logo dan nama Puskesmas diletakkan
secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) Kata berita acara, ditulis di tengah dengan huruf kapital;bold dan
underline
c) Kata nomor, ditulis di bawah kata berita acara dengan diawali huruf
kapital;
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh berita acara terdiri dari
a) Tulisan hari, tanggal, bulan dan tahun serta nama dan jabatan
para pihak yang membuat berita acara;
b) Substansi berita acara.
3) Kaki
Bagian kaki berita acara memuat tempat pelaksanaan
penandatanganan, nama jabatan/pejabat dan tanda tangan para pihak
dan mengetahui pimpinan/para saksi apabila diperlukan.
4. Surat Keterangan
a. Pengertian
Surat keterangan adalah naskah dinas yang berisi informasi hal atau
seseorang untuk kepentingan kedinasan.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat keterangan dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat keterangan terdiri dari
a) Kop surat keterangan, yang berisi logo dan nama Puskesmas
diletakkan secara simetris dan ditulis dengan huruf kapital;
b) Kata Surat keterangan, ditulis di tengah dengan huruf kapital;bold
dan underline
c) Kata nomor, ditulis di bawah kata Surat keterangan dengan diawali
huruf kapital;
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat keterangan memuat pejabat yang
menerangkan dan pegawai yang diterangkan serta maksud dan tujaun
diterbitkannya surat keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan memuat keterangan tempat, tanggal,
bulan, tahun, nama jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang
membuat surat keterangan tersebut. Posisi bagian kaki terletak pada
bagian kanan bawah.
5. Surat Pengantar
a. Pengertian
Surat pengantar adalah naskah dinas yang digunakan untuk mengantar/
menyampaikan barang atau naskah.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Surat pengantar dibuat dan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan
tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala surat pengantar terdiri dari:
a) Kop naskah dinas;
b) Kata Surat pengantar, ditulis di tengah dengan huruf kapital;bold
dan underline
c) Kata nomor, ditulis di bawah kata Surat pengantar dengan diawali
huruf kapital;
d) Kata kepada Yth, ditulis di bawah judul surat diikuti dengan jabatan
yang dikirimi surat;
e) Alamat surat, ditulis di bawah Yth.
f) Nama jabatan/alamat yang dituju;
2) Batang Tubuh
Bagian batang tubuh surat pengantar dalam bentuk kolom terdiri dari
a) Nomor urut;
b) Jenis yang dikirim;uraian
c) Banyaknya naskah/barang;
d) Keterangan.
3) Kaki
Bagian kaki surat keterangan terdiri dari
a) Pengirim yang berada di sebelah kakan, yang meliputi :
(1) Nama jabatan pembuat pengantar;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama dan NIP;
(4) Stempel jabatan/Instansi.
b) Tembusan
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
Surat pengantar dikirim dua rangkap, lembar pertama untuk penerima
dan lembar kedua untuk pengirim.
e. Penomoran
Penomoran surat pengantar sama dengan penomoran surat dinas.
6. Pengumuman
a. Pengertian
Pengumuman adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan yang
ditujukan kepada semua pejabat/pegawai dalam Puskesmas atau
perseorangan dan golongan di dalam atau di luar Puskesmas.
b. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Pengumuman dibuat dan ditandatangani oleh pejabat yang
mengunmumkan atau pejabat lain yang ditunjuk.
c. Susunan
1) kepala
Bagian kepala pengumuman terdiri dari :
a) kop naskah dinas yang memuat logo dan nama Puskesmas, yang
ditulis secara simetris;
b) tulisan pengumuman dicantukan di bawah logo, yang ditulis dengan
huruf kapital secara simetris dan nomor dicantumkan bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis
dengan huruf kapital secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman, yang ditulis dengan huruf kapital
secara simetris di bawah tentang.
2) Batang Tubuh
Batang tubuh pengumuman hendaknya memuat:
a) Alasan tentang perlunya dibuat pengumuman;
b) Peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) Pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Kaki
Bagian kaki pengumuman terdiri dari:
a) Tempat dan tanggal penetapan;
b) Nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf
awal kapital. Diakhiri dengan tanda baca koma;
c) Tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) Nama lengkap yang menadatangani, yang ditulis dengan huruf awal
kapital;
e) Cap dinas.
d. Hal yang Perlu Diperhatikan
1) Pengumuman tidak memuat alamat, kecuali yang ditujukan kepada
kelompok/golongan tertentu;
2) Pengumuman bersifat menyampaikan informasi, tidak memuat tata
cara pelaksanaan teknis suatu peraturan.
7. Laporan
1. Pengertian
Laporan adalah naskah dinas yang memuat pemberitahuan tentang
pelaksanaan suatu kegiatan/kejadian.
2. Wewenang Pembuatan dan Penandatanganan
Laporan ditandatangani oleh pejabat yang diserahi tugas.
3. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala laporan memuat judul laporan yang ditulis dalam
huruf kapital dan diletakkan secara simetris.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubun laporan terdiri dari
1) Pendahuluan, memuat penjelasan umum, maksud dan tujuan,
serta ruang lingkup dan sistematika laporan;
2) Materi laporan, terdiri atas kegiatan yang dilaksanakan, faktor
yang mempengaruhi, hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang
dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
3) Kesimpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
4) Penutup, merupakan akhir laporan.
c. Kaki
Bagian kaki laporan terdiri dari
1) Tempat dan tanggal pembuatan laporan;
2) Nama jabatan pejabat pembuat laporan, ditulis dengan huruf awal
kapital;
3) Tanda tangan;
4) Nama lengkap, ditulis dengan huruf kapital.
8. Telaahan Staf
1. Pengertian
Telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat atau
staf yang memuat analisis singkat dan jelas mengenai suatu persoalan
dengan memberikan jalan keluar/pemecahan yang disarankan.
2. Susunan
a. Kepala
Bagian kepala telaahan staf terdiri dari
1) Judul telaahan staf dan diletakkan secara simetris di tengah atas;
2) Uraian singkat tentang permasalahan.
b. Batang Tubuh
Bagian batang tubuh telaahan staf terdiri dari
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang
persoalan yang akan dipecahkan;
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan
data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang
dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian di masa yang akan
datang;
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang menjadi
landasan analisis dan pemecahan persoalan;
4) Analisis pengaruh praagnggapan dan fakta terhadap persoalan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya,
pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan;
5) Kesimpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan
pilihan cara bertindak atau jaan keluar;
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas
saran atau usul tindakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
c. Kaki
Bagian kaki telaahan staf terdiri dari
1) Nama jabatan pembuat telaahan staf, yang ditulis dengan huruf
awal kapital;
2) Tanda tangan;
3) Nama lengkap;
4) Daftar lampiran.
9. Formulir
Formulir adalah bentuk pengaturan alokasi ruang atau lembar naskah dinas
untuk mencatat berbagai data dan informasi. Formulir dibuat dalam bentuk
kartu atau lembaran tercetak dengan judul tertentu berisi keterangan yang
diperlukan.
15. Notulen
1. Pengertian
Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan jalannya
kegiatan, sidang, rapat, mulai dari acara pembukaan, pembahasan
masalah sampai dengan pengambilan Peraturan serta penutupan.
2. Susunan
Bentuk dan susunan notulen adalah sebagai berikut
a) Kepala
Tulisan notulen di tulis di tengah margin seluruhnya huruf
kapital.
b) Isi notulen terdiri atas :
1) rapat/acara;
2) hari/tanggal;
3) waktu sidang/rapat;
4) tempat;
5) pimpinan sidang/rapat;
6) kegiatan sidang/rapat.
c) Kaki
Bagian kaki terdiri atas:
1) nama jabatan yang mengetahui;
2) nama pejabat;
3) NIP;
4) cap/stempel instansi;
5) Nama notulen;
6) tanda tangan.
A. Persyaratan Penyusunan
Setiap naskah dinas harus merupakan kebulatan pikiran yang jelas, padat,
dan meyakinkan dalam susunan yang sistematis. Dalam penyusunannya perlu
memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.
1. Ketelitian
Dalam menyusun naskah dinas harus tercermin ketelitian dan kecermatan,
dilihat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah bahasa, dan
penerapan kaidah ejaan di dalam pengetikan. Kecermatan dan ketelitian
sangat membantu pimpinan dalam mengurangi kesalahan pengambilan
putusan/kebijakan.
2. Kejelasan
Naskah dinas harus memperlihatkan kejelasan, aspek fisik, dan materi.
3. Singkat dan Padat
Naskah dinas harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
(bahasa formal, efektif, singkat, padat, dan lengkap).
4. Logis dan Meyakinkan
Naskah dinas harus runtut dan logis yang berarti bahwa penuangan gagasan
ke dalam naskah dinas dilakukan menurut urutan yang logis dan
meyakinkan. Struktur kalimat harus lengkap dan efektif sehingga
memudahkan pemahaman penalaran bagi penerima naskah dinas.
5. Pembakuan
Naskah dinas harus taat mengikuti aturan yang baku yang berlaku sesuai
dengan tujuan pembuatan, baik dilihat dari sudut format maupun dari
penggunaan bahasanya agar memudahkan dan memperlancar pemahaman
isi naskah dinas.
1 A ADMEN
2 B UKM
3 C UKP
j. Nomor Halaman
Nomor halaman naskah ditulis dengan menggunakan nomor urut angka latin
dan dicantumkan secara simetris di kanan bawah tanpa tanda penghubung,
kecuali halaman pertama naskah dinas yang menggunakan kop naskah tidak
perlu mencantumkan nomor halaman.
l. Penggunaan Huruf
Naskah dinas di UPT Puskesmas Tanjungbatu menggunakan jenis huruf
sebagai berikut :
1. Jenis huruf yang digunakan untuk surat Keputusan adalah bookman old
style.
2. Jenis huruf yang digunakan untuk surat menyurat adalah arial 12 atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
m. Lampiran
Jika naskah dinas memiliki beberapa lampiran, setiap lampiran harus diberi
nomor urut dengan angka Arab. Nomor halaman lampiran merupakan nomor
lanjutan dari halaman sebelumnya.
p. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan di dalam naskah dinas harus jelas, tepat, dan
menguraikan maksud, tujuan, serta isi naskah. Untuk itu, perlu diperhatikan
pemakaian kata dan kalimat dalam susunan yang baik dan benar, sesuai
dengan kaidah tata bahasa yang berlaku, yaitu Tata Bahasa Baku Indonesia dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Ejaan yang digunakan di dalam naskah dinas adalah ejaan bahasa Indonesia
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Sampul Surat
Sampul surat adalah sarana kelengkapan penyampaian surat, terutama
untuk surat keluar instansi. Ukuran, bentuk, dan warna sampul yang
digunakan untuk surat-menyurat di lingkungan Puskesmas, diatur sesuai
dengan keperluan Puskesmas dengan mempertimbangkan efisiensi.
1. Sampul naskah dinas UPT Puskesmas Tanjungbatu berbentuk empat
persegi panjang.
2. Ukuran sampul naskah dinas UPT sebagaimana dimaksud dalam pasal 33
meliputi :
a. Sampul kantong dengan ukuran panjang 41 cm dan lebar 30 cm;
b. Sampul folio/map dengan ukuran panjang 35 cm dan lebar 25 cm;
c. Sampul setengah folio dengan ukuran panjang 28 cm dan lebar 18 cm;
dan
d. Sampul seperempat folio dengan ukuran panjang 28 cm dan 14 cm.
3. Jenis kertas sampul naskah dinas UPT Puskesmas Tanjungbatu
menggunakan kertas dengan casing berwarna coklat.
Sampul UPT berisi nama pemerintah kabupaten karimun, nama OPD,
nama UPT , alamat, nomor telepon, faksimile, e-mail, website, dan kode
pos dibagian tengah atas, alinea pertama alamat tujuan mulai dicetak atau
ditulis pada bagian sampul kanan bawah.
4. Cara melipat dan memasukkan surat ke dalam sampul
Surat dinas dilipat dengan sudut saling bertemu dan lipatan harus lurus
dan tidak kusut. Sebelum surat dinas dilipat harus dipertimbangkan
sampul yang akan digunakan. Surat dinas dilipat dengan cara sepertiga
bagian bawah lembaran surat dilipat ke depan dan sepertiga bagian atas
dilipat ke belakang. Selanjutnya, surat dimasukkan ke dalam sampul
dengan bagian kepala surat menghadap ke depan ke arah
penerima/pembaca surat.
2. Tanggal Surat
Tanggal surat ditulis dengan tata urut sebagai berikut :
a. Tanggal ditulis dengan angka.
b. Bulan ditulis lengkap;
c. Tahun ditulis lengkap empat digit dengan angka.
3. Hal Surat
Hal adalah materi pokok surat yang dinyatakan dengan kelompok kata
singkat tetapi jelas.
Hal perlu dicantumkan dengan alasan berikut
a. Menyampaikan penjelasan singkat tentang materi yang dikomunikasikan
dan menjadi rujukan dalam komunikasi;
b. Memudahkan identifikasi;
c. Memudahkan pemberkasan dan penyimpanan surat.
4. Alamat Surat
Surat dinas ditujukan kepada nama jabatan pimpinan dari instansi
pemerintah yang dituju. Surat dinas tidak dapat ditujukan kepada identitas
nama individu dan nama instansi.
6. Warna Tinta
Tinta yang digunakan untuk surat-menyurat berwarna hitam, sedangkan
untuk penandatanganan surat berwarna hitam atau biru tua.
7. Salinan
Salinan surat dinas hanya diberikan kepada yang berhak dan terdapat pada
tembusan surat, yaitu salinan surat yang disampaikan kepada pejabat
terkait.
s. Ketentuan Surat-Menyurat
1. Komunikasi Langsung
Surat dinas dikirim langsung kepada pejabat yang dituju. Jika surat tersebut
ditujukan kepada pejabat yang bukan kepala instansi, untuk mempercepat
penyampaian surat kepada pejabat yang dituju tersebut, surat tetap
ditujukan kepada kepala instansi dengan mencantumkan untuk perhatian
(u.p.) pejabat yang bersangkutan.
2. Alur Surat-Menyurat
Alur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan tertinggi
instansi hingga ke pejabat struktural terendah yang berwenang sehingga
dapat dilakukan pengendalian penyelesaian.
3. Disposisi
Disposisi adalah petunjuk tertulis mengenai tindak lanjut pengelolaan
naskah dinas korespondensi, ditulis secara jelas pada lembar disposisi, tidak
pada naskah asli. Lembar disposisi merupakan satu kesatuan dengan naskah
dinas yang bersangkutan.
t. Tingkat Keamanan
1. Sangat rahasia disingkat (SR) : tingkat keamanan isi surat dinas yang
tertinggi, sangat erat hubungannya dengan keamanan dan keselamatan
Negara. Jika disiarkan secara tidak sah atau jatuh ke tangan yang tidak
berhak, surat ini akan membahayakan keamanan dan keselamatan Negara.
2. Rahasia disingkat (R) : tingkat keamanan isi surat dinas yang berhubungan
erat dengan keamanan dan keselamatan Negara. Jika disiarkan secara tidak
sah atau jatuh ke tangan yang tidak berhak, surat ini akan merugikan
Negara.
3. Biasa disingkat (B) : tingkat keamanan isi suatu surat dinas yang tidak
termasuk dalam butir a dan butir b. Namun, itu tidak berarti bahwa isi surat
dinas tersebut dapat disampaikan kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
4. Surat yang mengandung materi dengan tingkat keamanan tertentu (Sangat
Rahasia dan Rahasia) harus dijaga keamanannya dalam rangka keamanan
dan keselamatan Negara. Tanda tingkat keamanan ditulis dengan cap (tidak
diketik) berwarna merah pada bagian atas dan bawah setiap halaman surat
dinas. Jika surat dinas tersebut disalin, cap tingkat keamanan pada salinan
harus dengan warna yang sama dengan warna cap pada surat asli.
u. Kecepatan Penyampaian
1. Amat Segera/Kilat adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikan
pada hari yang sama dengan batas waktu 24 jam.
2. Segera adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikan dalam batas
waktu 2 x 24 jam.
3. Penting, dengan batas waktu 3x24 jam setelah surat diterima; dan
4. Biasa adalah surat dinas yang harus diselesaikan/disampaikan menurut
urutan yang diterima oleh bagian pengiriman
BAB IV
c. Penggandaan
1) Penggandaan adalah kegiatan memperbanyak surat dinas dengan
sarana reproduksi yang tersedia sesuai dengan banyaknya alamat yang
dituju.
2) Penggandaan hanya dilakukan setelah surat keluar ditandatangani oleh
pejabat yang berhak.
3) Cap dinas yang dibubuhkan pada hasil penggandaan harus asli (bukan
salinan).
4) Jumlah yang digandakan sesuai dengan alamat yang dituju (alamat
distribusi).
5) Penggandaan surat keluar yang tingkat kecepatan penyampaiannya
kilat dan sangat segera harus didahulukan.
6) Penggandaan surat keluar yang tingkat keamaannya sangat
rahasia/rahasia harus diawasi dengan ketat.
7) Kepala sub bagian tata usaha berkewajiban menjaga agar penggandaan
dilaksanakan menurut ketentuan.
d. Pengiriman
1) Surat keluar yang akan dikirimkan dimasukkan ke dalam sampul.
2) Pada sampul surat keluar yang tingkat keamanannya biasa (B), rahasia
(R), dan sangat rahasia (SR) dicantumkan alamat lengkap, nomor surat
dinas, dan cap yang sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaian.
3) Surat yang tingkat keamanannya SR atau R dimasukkan ke dalam
sampul, dibubuhi alamat lengkap, nomor surat dinas, cap dinas, cap
yang sesuai dengan tingkat kecepatan penyampaiannya dan cap tingkat
keamanan. Sampul ini dimasukkan ke dalam sampul kedua dengan
tanda-tanda yang sama kecuali cap tingkat keamanan.
4) Semua surat keluar yang dikirim dicatat dalam Buku Ekspedisi sebagai
bukti pengiriman.
e. Penyimpanan
1) Semua arsip surat keluar (pertinggal) harus disimpan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dalam kearsipan.
2) Naskah asli surat dinas keluar dan naskah yang diparaf harus
disimpan.
BAB V
A. Paraf
1. Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih dahulu di paraf.
2. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum
ditandatangani terlebih dahulu diparaf di setiap lembar.
3. Paraf merupakan tanda tangan singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas muatan materi, substansi, redaksi, dan pengetikan naskah dinas.
4. Paraf dilakukan oleh pejabat terkait secara horizontal dan vertikal.
5. Paraf meliputi paraf hierarki dan paraf koordinasi.
B. Penulisan Nama
1. Penulisan nama Kepala UPT Puskesmas pada naskah dinas :
a. Dalam bentuk dan susunan produk hukum tidak menggunakan gelar, dan
b. Dalam bentuk dan susunan surat menggunakan gelar dan nomor induk
pegawai
2. Penulisan nama pejabat selain nama Kepala UPT Puskesmas menggunakan
gelar, nomor induk pegawai
C. Penandatanganan
1. Penandatangan Naskah Dinas di UPT Puskesmas Tanjungbatu
a. Kepala UPT Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yaitu Surat Keputusan
b. Kepala UPT Puskesmas menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan
susunan surat terdiri atas:
1) Intruksi;
2) Surat Edaran;
3) Surat Biasa;
4) Surat Keterangan;
5) Surat Perintah;
6) Surat Izin;
7) Surat Perjanjian;
8) Surat Perintah Tugas;
9) Surat Perintah Perjalanan Dinas;
10) Surat Kuasa;
11) Surat Undangan;
12) Surat Keterangan Melaksanakan Tugas;
13) Surat Panggilan;
14) Surat Pengantar;
15) Telaahan Staf;
16) Lembar Disposisi;
17) Berita Acara;
18) Pengumuman;
19) Laporan;
20) Rekomendasi;
21) Notulen;
22) Daftar Hadir;
23) Sertifikat;
24) Memorandum.
G. Kewenangan Penandatanganan
1. Kewenangan untuk melaksanakan dan menandatangani surat dinas
antar/keluar instansi pemerintah yang bersifat kebijakan/ keputusan/
arahan berada pada Kepala Puskesmas.
2. Kewenangan untuk melaksanakan dan mendatangani surat yang tidak
bersifat kebijakan/ keputusan/ arahan dapat diserahkan/ dilimpahkan
kepada Kepala Sub Bagian Tata Usaha atau pejabat lain yang diberi
kewenangan untuk menandatanganniya.
BAB VI
Logo dan Stempel dinas digunakan dalam tata naskah dinas sebagai tanda
pengenal atau identifikasi yang bersifat tetap dan resmi. Untuk memperoleh
keseragaman dalam penyelenggaraan tata naskah dinas di Puskesmas, perlu
ditentukan penggunaan logo dan cap dinas pada kertas surat dan sampul.
A. Penggunaan Logo
1. Ketentuan Penggunaan Logo
a. Umum
1) Logo adalah tanda pengenal atau identitas berupa symbol atau huruf
yang digunakan dalam tata naskah dinas Puskesmas sebagai identitas
agar publik lebih mudah mengenalnya.
2) Puskesmas harus memiliki dan menggunakan logo.
b. Logo wajib digunakan untuk :
1) kop naskah dinas;
2) amplop dinas;
3) dokumen resmi yang diterbitkan Puskesmas;
4) stop map;
5) papan nama kantor;
6) kartu tanda pengenal pegawai;
7) label barang milik daerah; dan
8) situs resmi.
c. Logo dapat digunakan :
1) pada gedung kantor;
2) pada kartu nama pejabat/pegawai; dan
3) untuk hal-hal lain yang memerlukan simbol.
B. Stempel
1. Bentuk, Ukuran, dan Isi
a. Bentuk Stempel UPT Puskesmas Tanjungbatu berbentuk lingkaran.
b. Ukuran stempel UPT Puskesmas Tanjungbatu,meliputi :
1) Ukuran garis tengah lingkaran luar stempel UPT adalah 3,8 cm
2) Ukuran garis tengah lingkaran tengah stempel UPT adalah 3.6 cm
3) Ukuran garis tengah lingkaran dalam stempel UPT adalah 2.4 cm
4) Jarak antara 2 (dua) garis yang terdapat dalam lingkaran dalam
maksimal 1 cm.
c. Stempel UPT Puskesmas Tanjungbatu berisi nama Nama OPD yaitu Dinas
Kesehatan Karimun dan Nama UPT Puskesmas Tanjungbatu
2. Penggunaan
Pejabat yang berhak menggunakan stempel UPT Puskesmas
Tanjungbatu adalah Kepala UPT Puskesmas Tanjungbatu atau pejabat yang
diberi wewenang
Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan
dibubuhkan pada bagian kiri tanda tangan pejabat yang menandatangani
naskah dinas.
Perubahan, pencabutan, pembatalan, serta ralat naskah dinas harus jelas dan
dapat menunjukkan naskah dinas mana yang diadakan perubahan, pencabutan,
pembatalan, dan/atau ralat tersebut.
A. Pengertian
1. Perubahan
Perubahan berarti bagian tertentu dari naskah dinas diubah. Perubahan
dinyatakan dengan Lembar Perubahan.
2. Pencabutan
Pencabutan berarti bahwa naskah dinas itu tidak berlaku sejak pencabutan
ditetapkan. Pencabutan naskah dinas dinyatakan dengan penetapan naskah
dinas baru.
3. Pembatalan
Pembatalan berarti bahwa seluruh materi naskah dinas tidak berlaku mulai
saat naskah dinas ditetapkan. Pembatalan naskah dinas dinyatakan dengan
penetapan naskah dinas yang baru.
4. Ralat
Ralat adalah perbaikan yang dilakukan karena terjadi salah pengetikan atau
salah cetak sehingga tidak sesuai dengan naskah aslinya.
SURAWAN