DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PULAU LAUT
Komplek Perkantoran Air Kundur, Kec. Pulau Laut
Provinsi Kepulauan Riau Kode Pos 29754 Telp: 0812-4146-5781
e-mail : puskespulaulaut@gmail.com
Pulau Laut
TENTANG
2
(Berita Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2020 Nomor 4);
13. Peraturan Bupati Kabupaten Natuna Nomor 39 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 3 Tahun
2020 Tentang Pembentukan Unit Pelaksana Tekhnis
Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat Pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Natuna (Berita Daerah Kabupaten
Natuna Tahun 2020 Nomor 39);
14. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna
Nomor 071/Dinkes/2022 tentang Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna.
MEMUTUSKAN
BAB 1
KETENTUAN UMUM
3
7) Kop Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukkan nama Puskesmas Pulau
laut yang ditempatkan di bagian atas kertas;
8) Kop Sampul Naskah Dinas adalah kop surat yang menunjukkan nama
Puskesmas Pulau Laut yang ditempatkan di bagian atas sampul naskah;
9) Kewenangan adalah kekuasaan yang melekat pada suatu jabatan;
10) Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada
pejabat atau pejabat di bawahnya;
11) Delegasi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab dari pejabat kepada
pejabat atau pejabat dibawahnya;
12) Mandat adalah pelimpahan wewenang yang diberikan oleh atasan kepada
bawahan untuk melakukan suatu tugas tertentu atas nama yang memberi mandat;
13) Penandatangan Naskah Dinas adalah hak, kewajiban dan tanggung jawab yang
ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah dinas sesuai dengan
tugas dan kewenangan pada jabatannya;
14) Keputusan Kepala Puskesmas Pulau Laut adalah naskah dinas dalam bentuk dan
susunan produk hukum yang bersifat penetapan, individual, konkrit dan final;
15) Surat Edaran adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, penjelasan
dan/atau petunjuk cara melaksanakan hal tertentu yang dianggap penting dan
mendesak;
16) Surat Biasa adalah naskah dinas yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya;
17) Surat Keterangan adalah naskah dinas yang berisi pertanyaan tertulis dari pejabat
sebagai tanda bukti untuk menerangkan atau menjelaskan kebenaran sesuatu hal;
18) Surat Perintah adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada bawahan
yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan tertentu;
19) Surat Izin adalah naskah dinas yang berisi persetujuan terhadap suatu
permohonan yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang;
20) Surat Perjanjian adalah naskah dinas yang berisi kesepakatan bersama antara
dua belah pihak atau lebih untuk melaksanakan tindakan atau perbuatan hukum
yang telah disepakati bersama;
21) Surat Perintah Tugas adalah naskah dinas dari atasan yang ditujukan kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan
tugas dan fungsinya;
22) Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang kepada bawahan atau pejabat tertentu untuk melaksanakan
perjalanan dinas;
23) Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada bawahan
berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk melakukan suatu
tindakan tertentu dalam rangka kedinasan;
4
24) Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang, berisi
undangan kepada pejabat/pegawai atau pihak lain yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan;
25) Surat Keterangan melaksanakan tugas adalah naskah dinas dari pejabat yang
berwenang berisi pernyataan bahwa seorang pegawai telah menjalankan tugas;
26) Surat Panggilan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
panggilan kepada pegawai untuk menghadap;
27) Nota Dinas adalah naskah dinas yang bersifat internal berisi komunikasi
kedinasan antar pejabat atau dari atasan kepada bawahan dan dari bawahan
kepada atasan;
28) Nota pengajuan konsep naskah dinas adalah naskah dinas untuk menyampaikan
konsep naskah dinas kepada bawahan;
29) Lembar disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
petunjuk, arahan dan atau perintah tertulis kepada bawahan untuk pelaksanaan
tugas tertentu;
30) Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan antara lain berisi
analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran secara sistematis;
31) Pengumuman adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
pemberitahuan yang bersifat umum;
32) Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi informasi
dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas kedinasan;
33) Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang saran disetujuinya/ditindaklanjutinya sesuatu
atau tidak disetujui/ditindaklanjuti sesuatu hal dan menjadi bahan pertimbangan
kedinasan;
34) Surat Pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang yang
berfungsi sebagai tanda terima;
35) Berita Acara adalah naskah dinas yang berisi keterangan atas sesuatu hal yang
ditandatangani oleh para pihak;
36) Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau rapat;
37) Memo adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi catatan tertentu;
38) Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang;
39) Piagam adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi penghargaan
atas prestasi yang telah dicapai atau keteladanan yang telah diwujudkan;
40) Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang telah
mengikuti kegiatan tertentu;
41) Perubahan adalah merubah atau menyisipkan suatu naskah dinas;
5
42) Pencabutan adalah suatu pernyataan tidak berlakunya suatu naskah dinas sejak
ditetapkan pencabutan tersebut;
43) Pembatalan adalah pernyataan bahwa suatu naskah dinas dianggap tidak pernah
dikeluarkan;
44) Dokumen Induk adalah Dokumen asli dan telah disahkan oleh Kepala FKTP;
45) Dokumen terkendali adalah Dokumen yang didistribusikan kepada sekretariat/ tiap
unit/ pelaksana, terdaftar dalam Daftar Distribusi Dokumen Terkendali, dan
menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila ada
perubahan(revisi). Dokumen ini harus ada tanda/stempel “TERKENDALI”;
46) Dokumen tidak terkendali adalah Dokumen yang didistribusikan untuk kebutuhan
eksternal atau atas permintaan pihak di luar FKTP digunakan untuk keperluan
insidental, tidak dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan
dan memiliki tanda/stempel “TIDAK TERKENDALI”. Yang berhak mengeluarkan
dokumen ini adalah Penanggung jawab Manajemen Mutu dan tercatat pada Daftar
Distribusi Dokumen Tidak Terkendali;
47) Dokumen Kedaluwarsa adalah Dokumen yang dinyatakan sudah tidak berlaku
oleh karena telah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak dapat lagi menjadi
acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini harus ada tanda/stempel
“KEDALUWARSA”. Dokumen induk diidentifikasi dan dokumen sisanya
dimusnahkan;
48) Kebijakan adalah Peraturan/ Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Kepala FKTP
yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh
penanggung jawab maupun pelaksana;
49) Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke dalam
maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu. Manual mutu
disusun,ditetapkan, dan dipelihara oleh organisasi;
50) Rencana Lima Tahunan Puskesmas adalah rencana kinerja lima tahunan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan target kinerja yang
ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;
51) Pedoman/ panduan adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah-langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
52) Panduan adalah petunjuk dalam melakukan kegiatan, sehingga dapat diartikan
pedoman mengatur beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu)
kegiatan;
53) Kerangka acuan kerja adalah panduan yang disusun untuk program atau kegiatan
yang akan dilakukan;
6
54) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang
dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan aktivitas organisasi,
bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
BAB 2
TATA NASKAH DINAS
7
1) Prinsip ketelitian sebagaimana dimaksud dalam huruf a, diselenggarakan
secara teliti dan cermat dari bentuk, susunan pengetikan, isi, struktur, kaidah
bahasa dan penerapan kaidah ejaan didalam pengetikan.
2) Prinsip kejelasan sebagaimana dimaksud dalam huruf b, diselenggarakan
dengan memperhatikan kejelasan aspek fisik dan materi dengan
mengutamakan metode yang cepat dan tepat.
3) Prinsip singkat dan padat sebagaimana dimaksud dalam huruf c,
diselenggarakan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
4) Prinsip logis dan meyakinkan sebagaimana dimaksud dalam huruf d,
diselenggarakan secara runtut dan logis dan meyakinkan serta struktur kalimat
harus lengkap dan efektif.
8
Surat keluar yang telah ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
diberi nomor, tanggal dan stempel oleh unit tata usaha.
Surat keluar sebagaimana dimaksud pada huruf b wajib segera dikirim.
Surat keluar diarsipkan pada unit tata usaha.
9
Ukuran kertas yang digunakan untuk pidato adalah A5 (165 x 297 mm).
6) Pengetikan sarana administrasi dan komunikasi perkantoran dimaksud dalam
huruf f, sebagai berikut:
Penggunaan jenis huruf adalah arial 12.
Margine 2, 2.5, 2, 2.5 cm.
Spasi 1 atau 1,5 sesuai kebutuhan.
7) Warna dan kualitas kertas sebagai mana dimaksud dalam huruf g, adalah
warna putih dengan kualitas baik.
10
BAB 3
NASKAH DINAS
11
BAB 4
PENGGUNAAN DAN KEWENENGAN ATAS NAMA, UNTUK BELIAU, PELAKSANA
TUGAS, PELAKSANA HARIAN DAN PEJABAT
a. Atas nama yang disingkat a.n. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam
hubungan internal antara atasan kepada pejabat setingkat dibawahnya.
b. Untuk beliau yang disingkat u.b. merupakan jenis pelimpahan wewenang dalam
hubungan internal antara atasan kepada pejabat dua tingkat dibawahnya.
c. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dan huruf (b) tetap berada
pada pejabat yang melimpahkan wewenang dan pejabat yang menerima pelimpahan
wewenang harus mempertanggungjawabkan kepada pejabat yang melimpahkan
wewenang.
d. Pelaksana tugas yang disingkat Plt merupakan pejabat sementara pada jabatan
tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah dinas,
karena pejabat definitif belum dilantik.
e. Plt sebagaimana dimaksud pada huruf (d) diangkat dengan keputusan keputusan
bupati natuna dan berlaku paling lama 1 (satu) tahun.
f. Plt sebagaimana dimaksud pada huruf (d) bertanggung jawab atas naskah dinas yang
dilakukannya.
g. Pelaksana tugas harian yang disingkat Plh merupakan pejabat sementara pada
jabatan tertentu yang mendapat pelimpahan wewenang penandatanganan naskah
dinas, karena pejabat definitif berhalangan sementara.
h. Plh sebagaimana dimaksud pada huruf (g) diangkat dengan keputusan kepala Dinas
Kesehatan kabupaten natuna atau keputusan bupati natuna dan berlaku paling lama 3
(tiga) bulan.
i. Plh sebagaimana dimaksud pada huruf (g) mempertanggungjawabkan pelaksanaan
atas naskah dinas yang dilakukannya kepada pejabat definitif.
12
BAB 5
PARAF, PENULISAN NAMA, PENANDATANGANAN DAN PENGGUNAAN TINTA
UNTUK TATA NASKAH
5.1 Paraf
a. Setiap naskah dinas sebelum ditandatangani terlebih dahulu diparaf.
b. Naskah dinas dalam bentuk dan susunan produk hukum sebelum ditandatangani
terlebih dahulu diparaf pada setiap lembar.
c. Paraf sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dan huruf (b) dilakukan oleh pejabat
terkait secara horizontal dan vertikal.
d. Paraf sebagaimana dimaksud pada huruf (a) dan huruf (b) merupakan tanda
tangan singkat sebagai bentuk pertanggungjawaban atas muatan materi,
substansi, redaksi dan pengetikan naskah dinas.
e. Paraf sebagaimana dimaksud pada huruf (d) meliputi:
paraf hierarki dan
paraf koordinasi.
13
m. Telaahan Staf;
n. Pengumuman;
o. Laporan;
p. Rekomendasi;
q. Berita Acara;
r. Memo;
s. Daftar Hadir.
Kepala Puskesmas Pulau Laut atas nama Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna
menandatangani naskah dinas dalam bentuk dan susunan sebagai berikut:
a. Surat Biasa;
b. Surat Keterangan;
c. Surat Perintah;
d. Nota Dinas;
e. Daftar Hadir;
14
BAB 6
STEMPEL
1 CM 2.7 CM 3.8 CM 4 CM
CM CM CM
2. Stempel Puskesmas Pulau Laut berisi nama: Kabupaten Natuna , nama Dinas
Kesehatan dan nama Puskesmas Pulau Laut.
3. Stempel untuk naskah dinas menggunakan tinta berwarna ungu dan dibubuhkan
pada bagian kiri tandatangan pejabat yang menandatangani naskah dinas.
15
BAB 7
KOP NASKAH DINAS
Kop naskah dinas Puskesmas Pulau Laut memuat sebutan sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten : Pemerintah Kabupaten Natuna
2. SKPD : Dinas Kesehatan
3. Instansi : Puskesmas Pulau Laut
4. Alamat : Komplek Perkantoran Air Kundur
Kec. Pulau Laut Provinsi Kepulauan Riau
5. Kode Pos : 29754
6. E-mail : puskespulaulaut@gmail.com
7. No Telepon : 0812-4146-5781
8. Kecamatan : Pulau Laut
7.2 Logo
Logo Pemerintah Daerah di sebelah kiri atas.
7.3 Huruf
Perbandingan huruf pada kop naskah dinas antara tulisan nama
pemerintahdaerah,SKPD dan Puskesmas adalah 3:3:4
1. Tulisan nama Pemerintah Daerah dengan huruf arial 14
2. Tulisan nama SKPD dengan huruf arial 14
3. Tulisan nama Puskesmas dengan huruf arial 18 Bold
4. Tulisan nama Alamat dengan huruf arial 11.
16
BAB 8
8.1 Bentuk
Sampul naskah dinas berbentuk empat persegi panjang.
8.2 Ukuran
Ukuran sampul naskah dinas Puskesmas Pulau Laut adalah sebagai berikut:
1. Sampul kantong dengan ukuran panjang 27 x 37 cm;
2. Sampul seperempat folio dengan ukuran 11 x 24 cm;
3. Jenis kertas sampul nakah dinas menggunakan kertas casing warna coklat.
8.3 Isi
Sampul puskesmas Pulau Laut berisi nama sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten : Pemerintah Kabupaten Natuna
2. SKPD : Dinas Kesehatan
3. Instansi : Puskesmas Pulau Laut
4. Alamat : Komplek Perkantoran Air Kundur Kec. Pulau
Laut
Provinsi Kepulauan Riau
5. Kode Pos : 29754
6. E-mail : puskespulaulaut@gmail.com
7. No Telp : 0812-4146-5781
8. Kecamatan : Pulau Laut
17
BAB 9
000 Umum
005 Undangan
020 Peralatan
028 Inventaris
090 Perjalanan Dinas
18
.4 Pemberantasan dan Pencegahan Penyakit Menular Sumber Binatang
(P2B)
.41 Malaria
.42 Dengue Haemorraghic Fever (Demam Berdarah DHF)
.43 Filaria
.44 Serangga
.5 Hygiene Sanitasi
.51 Tempat-tempat Pembuatan dan Penjualan dan Makanan Minuman
(TPPMM)
.52 Sarana Air Minum dan Jamban Keluarga (Samijaga)
.53 Pestisida
444 Gizi
.1 Kekurangan Makanan Bahaya Kelaparan, Busung Lapar
.2 Keracunan Makanan
.3 Menu Makanan Rakyat
.4 Badan Perbaikan Gizi Daerah (BPGD)
.5 Program Makan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS)
445 Rumah Sakit, Badan Kesehatan, PUSKESMAS, PUSKESMAS Keliling,
Poliklinik
446 Tenaga Medis
447 Alat Medis
448 Pengobatan Tradisional
.1 Pijat
.2 Tusuk Jarum
.3 Jamu Tradisional
.4 Dukun/Paranormal
449 -
470 KEPENDUDUKAN
472 Pencatatan Sipil
.1 Kelahiran, Kematian dan Advokasi
.11 Kelahiran
.12 Kematian
800 KEPEGAWAIAN
850 Cuti
Meliputi : Cuti Tahunan, Cuti Besar, Cuti Sakit, Cuti Hamil, Cuti Naik Haji,
Cuti di Luar Tanggungan Negara dan Cuti Alasan Lainnya
851 Cuti Tahunan
19
852 Cuti Besar
853 Cuti Sakit
854 Cuti Hamil
855 Cuti Naik Haji
856 Cuti di Luar Tanggungan Negara
857 Cuti Alasan Lain, Cuti Alasan Penting
862 Hukuman
.1 Teguran Peringatan
20
BAB 10
PAPAN NAMA
10.1 Bentuk
Papan nama berbentuk empat persegi panjang.
10.2 Ukuran
Ukuran papan nama Puskesmas Pulau Laut disesuaikan dengan ukuran bangunan.
10.3 Isi
Papan nama puskesmas Pulau Laut berisi nama sebagai berikut:
1. Pemerintah Kabupaten : Pemerintah Kabupaten Natuna
2. SKPD : Dinas Kesehatan
3. Instansi : Puskesmas Pulau Laut
4. Alamat : Komplek Perkantoran Air Kundur Kec. Pulau Laut
Provinsi Kepulauan Riau
5. No Telepon : 0812-4146-5781
6. Kode Pos : 29754
7. Provinsi : Kepulauan Riau
10.5 Penempatan
Papan nama ditempatkan pada tempat yang strategis, mudah dilihat dan serasi
dengan letak dan bentuk bangunan.
21
BAB 11
SURAT KEPUTUSAN
11.1 Format
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pulau Laut disusun sebagai berikut:
1. Pembukaan ditulis dengan huruf kapital:
1. Kebijakan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PULAU LAUT
2. Nomor : Nomor urut surat, SK-PKM dan Tahun pembuatan surat.
3. Judul : KEPUTUSAN tentang …
2. Konsideran, meliputi:
2.1 Menimbang:
1. Memuat uraian singkat tentang pokok-pokok pikiran yang menjadi latar
belakang dan diktum pembuatan keputusan,
2. Huruf awal kata “menimbang” ditulis dengan huruf capital diakhiri dengan
tanda baca titik dua ( : ), dan diletakkan di bagian kiri,
3. Konsideran menimbang diawali dengan penomoran menggunakan huruf
kecil dan dimulai dengan kata “bahwa” dengan “b” huruf kecil, dan diakhiri
dengan tanda baca (;).
2.2 Mengingat:
1. Memuat dasar kewenangan dan peraturan perundangan yang
memerintahkan pembuat Peraturan/Surat Keputusan tersebut,
2. Peraturan perundangan yang menjadi dasar diktum adalah peraturan yang
tingkatannya sederajat atau lebih tinggi,
3. Kata “mengingat” diletakkan di bagian kiri sejajar kata menimbang,
4. Konsideran yang berupa peraturan perundangan diurutkan sesuai dengan
hirarki tata perundangan dengan tahun yang lebih awal disebut lebih dulu,
diawali dengan nomor 1, 2, dst, dan diakhiri dengan tanda baca (;).
3. Diktum:
1. Diktum “MEMUTUSKAN” ditulis simetris di tengah, seluruhnya dengan
huruf besar;
2. Diktum Menetapkan dicantumkan setelah kata memutuskan sejajar
dengan kata menimbang dan mengingat, huruf awal kata menetapkan
ditulis dengan huruf besar dan diakhiri dengan tanda baca titik dua (:)
3. Nama keputusan sesuai dengan judul keputusan (kepala), seluruhnya ditulis
dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.).
4. Batang Tubuh.
22
1. Batang tubuh memuat semua substansi Peraturan/Surat Keputusan yang
dirumuskan dalam diktum-diktum, misalnya:
KESATU :
KEDUA :
dst
2. Dicantumkan saat berlakunya Peraturan/Surat Keputusan, perubahan,
pembatalan, pencabutan ketentuan, dan peraturan lainnya, dan
3. Materi kebijakan dapat dibuat sebagai lampiran Peraturan/Surat Keputusan,
dan pada halaman terakhir ditandatangani oleh pejabat yang menetapkan
Peraturan/Surat Keputusan.
5. Kaki:
Kaki Peraturan/Surat Keputusan merupakan bagian akhir substansi yang memuat
penanda tangan penerapan Peraturan/Surat Keputusan, pengundangan
peraturan/keputusan yang terdiri dari:
1. Tempat dan tanggal penetapan,
2. Nama jabatan diakhiri dengan tanda koma (,),
3. Tanda tangan pejabat, dan
4. Nama lengkap pejabat yang menanda tangani.
6. Penandatanganan:
Peraturan/Surat Keputusan Kepala FKTP ditandatangani oleh Kepala
FKTP,dituliskan nama dengan gelar, pangkat/ Gol dan NIP.
7. Lampiran Peraturan/Surat Keputusan:
1. Halaman pertama harus dicantumkan nomor dan Judul Peraturan/Surat
Keputusan,
2. Halaman terakhir harus ditandatangani oleh Kepala FKTP.
8. Bentuk
23
BAB 12
MANUAL MUTU
10.1 Format
Format manual mutu meliputi :
Kata Pengantar
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.1.1 Profil Organisasi
1.1.2 Kebijakan Mutu
1.1.3 Proses Pelayanan
1.2 Ruang Lingkup
1.3 Tujuan
1.4 Landasan hukum dan acuan
1.5 Istilah dan definisi
4. Tinjauan Manajemen:
4.1 Umum
4.2 Masukan Tinjauan Manajemen
4.3 Luaran Tinjauan
24
5. Manajemen Sumber Daya:
5.1 Penyediaan sumber daya
5.2 Manajemen sumber daya manusia
5.3 Infrastruktur
5.4 Lingkungan kerja
6. Penyelenggaraan Pelayanan:
6.1 Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas:
6.1.1.Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, akses dan pengukuran
kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP))
6.1.2 Proses yang berhubungan dengan sasaran:
1. Penetapan persyaratan sasaran
2. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
3. Komunikasi dengan sasaran
6.1.3 Pembelian (jika ada)
6.1.4 Penyelenggaraan UKM:
1. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
2. Validasi proses penyelenggaraan upaya
3. Identifikasi dan mampu telusur
4. Hak dan kewajiban sasaran
5. Pemeliharaan barang milik pelanggan (jika ada)
6. Manajemen risiko dan keselamatan
6.1.5 Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM:
6.1.5.1 Umum
6.1.5.2 Pemantauan dan pengukuran:
6.1.5.2.1 Kepuasan pelanggan
6.1.5.2.2 Audit internal
6.1.5.2.3 Penilaian Kinerja Puskesmas:
1. Pemantauan dan pengukuran proses
2. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
2. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
3. Analisis data
4. Peningkatan berkelanjutan
5. Tindakan korektif
6. Tindakan preventif
25
6.2 Pelayanan klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan):
6.2.1 Perencanaan Pelayanan Klinis
6.2.2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
6.2.3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
1. Proses pembelian
2. Verifi kasi barang yang dibeli
3. Kontrak dengan pihak ketiga
6.2.4 Penyelenggaraan pelayanan klinis:
1. Pengendalian proses pelayanan klinis
2. Validasi proses pelayanan
3. Identifikasi dan ketelusuran
4. Hak dan kewajiban pasien
5. Pemeliharaan barang milik pelanggan (spesiemen, rekammedis,
dsb)
6. Manajemen risiko dan keselamatan pasien
7. Penutup
Lampiran (jika ada).
26
BAB 13
RENCANA LIMA TAHUNAN PUSKESMAS
Kata Pengantar
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Keadaan Umum Puskesmas
1.2 Tujuan penyusunan rencana lima tahunan
27
3) Pelaksanaan kegiatan
4) Penggerak pelaksanaan
2.4 Penyusunan Pelengkap Dokumen
Bab 3. Indikator dan standar kinerja untuk tiap upaya dan jenis pelayanan
Puskesmas.
Puskesmas menetapkan indikator kinerja capaian tiap upaya/
program dan jenis pelayanan
Bab 7. Penutup
28
BAB 14
PEDOMAN PENGORGANISASIAN UNIT KERJA
Kata pengantar
BAB 1 Pendahuluan
BAB 2 Gambaran Umum FKTP
BAB 3 Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan FKTP
BAB 4 Struktur Organisasi FKTP
BAB 5 Struktur Organisasi Unit Kerja
BAB 6 Uraian Jabatan
BAB 7 Tata Hubungan Kerja
BAB 8 Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
BAB 9 Kegiatan Orientasi
BAB 10 Pertemuan/ Rapat
BAB 11 Pelaporan
12.1 Laporan Harian
12.2 Laporan Bulanan
12.3 Laporan Tahunan
29
BAB 15
FORMAT PEDOMAN PELAYANAN UNIT KERJA
15.1 Format
Format Pedoman Pelayanan Unit Kerja adalah sebagai berikut:
Kata pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Pedoman
1.3 Sasaran Pedoman
1.4 Ruang Lingkup Pedoman
1.5 Batasan Operasional
BAB 2 STANDAR KETENAGAAN
2.1 Kualifi kasi Sumber Daya Manusia
2.2 Distribusi Ketenagaan
2.3 Jadwal Kegiatan
BAB 3 STANDAR FASILITAS
3.1 Denah Ruang
3.2 Standar Fasilitas
BAB 4 TATA LAKSANA PELAYANAN
4.1 Lingkup Kegiatan
4.2 Metode
4.3 Langkah Kegiatan
BAB 5 LOGISTIK
BAB 6 KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
BAB 7 KESELAMATAN KERJA
BAB 8 PENGENDALIAN MUTU
BAB 9 PENUTUP
30
BAB 16
FORMAT PANDUAN PELAYANAN
31
BAB 17
KERANGKA ACUAN PROGRAM/KEGIATAN
15.1 Format
Format kerangka acuan program/kegiatan adalah sebagai berikut:
1. Pendahuluan
Yang ditulis dalam pendahuluan adalah hal-hal yang bersifat umum yang masih
terkait dengan upaya/ kegiatan.
2. Latar belakang
Latar belakang adalah merupakan justifikasi atau alasan mengapa program
tersebut disusun. Sebaiknya dilengkapi dengan data-data sehingga alasan
diperlukan program tersebut dapat lebih kuat.
3. Tujuan umum dan tujuan khusus
Tujuan ini adalah merupakan tujuan Program/kegiatan. Tujuan umum adalah
tujuan secara garis besarnya, sedangkan tujuan khusus adalah tujuan secara
rinci.
4. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan
Kegiatan pokok dan rincian kegiatan adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus dilakukan sehingga tercapainya tujuan Program/kegiatan.
5. Cara melaksanakan kegiatan
Cara melaksanakan kegiatan adalah metode untuk melaksanakan kegiatan
pokok dan rincian kegiatan.
6. Sasaran
Sasaran program adalah target pertahun yang spesifik dan terukur untuk
mencapai tujuan-tujuan upaya/ kegiatan.
Sasaran Program/ kegiatan menunjukkan hasil antara yang diperlukan untuk
merealisir tujuan tertentu.
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
Jadwal adalah merupakan perencanaan waktu untuk tiap-tiap rincian kegiatan
yang akan dilaksanakan, yang digambarkan dalam bentuk bagan Gantt.
8. Monitoring Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
Yang dimaksud dengan monitoring adalah melaksanakan pemantauan terhadap
pelaksanaan program/kegiatan agar tidak terjadi penyimpangan, sementara
evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap
jadwal yang direncanakan. Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
kapan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah bagaimana membuat laporan
evaluasi pelaksanaan kegiatan tersebut dan kapan laporan tersebut harus
dibuat. Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah cara bagaimana
32
membuat laporan evaluasi dan kapan laporan tersebut harus dibuat dan
ditujukan kepada siapa.
9. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan
Pencatatan adalah catatan kegiatan dan yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau membuat dokumentasi
kegiatan.
Pelaporan adalah bagaimana membuat laporan program dan kapan laporan
harus diserahkan dan kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi pelaksanaan Program/kegiatan secara
menyeluruh. Jadi yang ditulis di dalam kerangka acuan, bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
33
BAB 18
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
18.1 Format
Format Standar operasional prosedur (SOP) adalah sebagai berikut :
1. Kop
Kop SOP terdiri atas:
1. Logo Pemda : logo pemda Kabupaten Natuna
2. Nama Instansi pembuat SOP : Puskesmas Pulau Laut
3. Judul : ( Prosedur ….) sesuai dengan proses kerjanya
4. No. Dokumen : no urut surat/bagian yang membuat surat/bulan dalam romawi/
tahun
5. No. Revisi : dokumen baru diberi no 0, dokumen revisi pertama diberi angka 1
dst
6. Tanggal Terbit : tanggal mulai diberlakukannya SOP
7. Halaman : No halaman / jumlah halaman, misal 5 halaman, 1/5,halaman
selanjutnya dibuat footer, 2/5 dan halaman terakhir 5/5
8. Lambang Puskesmas : ada
9. Tanda tangan kepala Puskesmas
10. Nama kepala Puskesmas (tanpa gelar ) dan NIP
KOP hanya dicetak halaman pertama
Bentuk Kop SOP
No. Dokumen :
No. Revisi :
Tgl. Terbit :
SOP
Halaman :
Puskesmas Pulau Laut TTD KA PUSKESMAS
Arrany Rahmaning Safitri
NIP: 19910423 202012 2 014
2. Jika SOP disusun lebih dari satu halaman, pada halaman kedua KOP SOP dibuat
tanpa menyertakan logo
34
Judul
Puskesmas No. Dokumen :
Arrany Rahmaning Safitri
Pulau Laut No. Revisi :
NIP: 19910423 202012 2
SOP Tgl. Terbit :
014
Halaman :
3. Komponen SOP
1. Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi
tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah
pengertian/menimbulkan multipersepsi.
2. Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai
acuan penerapan langkah-langkah untuk …”.
3. Kebijakan: berisi kebijakan Kepala FKTP yang menjadi dasar dibuatnya SOP
tersebut
4. Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa
berbentuk buku, peraturan perundang-undangan, ataupun bentuk lain sebagai
bahan pustaka.
5. Prosedur/ langkah-langkah: bagian ini merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja
tertentu.
6. Bagan Alir : bagan alir terdiri atas 2 ( dua ) macam, Yakni :
a. Diagram alir makro: menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar
dari proses yang ingin kita tingkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu
simbol balok.
35
SOP yang memerlukan bagan alir silahkan menggunakan dan diseragamkan.
7. Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses
kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat
ditambahkan antara lain: bagan alir, dokumen terkait.
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ Langkah-Langkah
6. Diagram Alir (jika dibutuhkan)
7. Unit Terkait
8. Rekaman Historis Perubahan
36
16.2 Bentuk SOP
Bentuk SOP terdiri dari kop dan komponennya adalah sebagai berikut:
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tgl. Terbit :
Halaman :
Puskesmas Pulau Laut Arrany Rahmaning Safitri
NIP: 19910423 202012 2 014
1. Pengertian
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur/ langkah-
langkah
6. Diagram Alir
7. Unit terkait
8. 8. Rekaman Historis
Perubahan No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan
37
BAB 19
DAFTAR TILIK
19.1 Pengertian
Daftar tilik adalah adalah urutan kerja yang dikerjakan secara konsisten, diikuti dalam
pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk diingat, dikerjakan, dandiberi tanda
(check-mark). Daftar tilik merupakan bagian dari sistem manajemen mutu untuk
mendukung standarisasi suatu proses pelayanan
38
19.4 Format Daftar
Format daftar tilik adalah sebagai berikut :
DAFTAR TILIK
(judul)
Unit :…………………………………………………………………...
Nama Petugas :…………………………………………………………………...
Tanggal Pelaksanaan :.…………………………………………………………………..
Jumlah
CR: …………………………………………%.
Pelaksana/ Auditor
(……………………………)
39
LAMPIRAN
40
Lampiran 1. Contoh Surat Keputusan Tentang Penilaian Kinerja Puskesmas Pulau
Laut
41
42
43
Lampiran 2. Contoh Kerangka Acuan Kegiatan Promosi Kesehatan Puskesmas
Pulau Laut
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PULAU LAUT
Komplek Perkantoran Air Kundur, Kec. Pulau Laut
Provinsi Kepulauan Riau Kode Pos 29754 Telp: 0812-4146-6781
e-mail : puskespulaulaut@gmail.com
Pulau Laut
2. LATAR BELAKANG
Promosi Kesehatan adalah proses pemberdayaan masyarakat agar dapat
memelihara dan meningkatkan kesehatannya. (Health promotion is the process of
enabling people to control over and improve their health). Proses pemberdayaan
tersebut dilakukan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat; Artinya proses
pemberdayaan tersebut dilakukan melalui kelompok-kelompok potensial di
masyarakat, bahkan semua komponen masyarakat.
44
Gambaran pelaksanaan program Promosi Kesehatan secara garis besar
adalah Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatannya sehingga dapat mengidentifikasi masalah kesehatannya,
mencarikan solusi serta menjalankan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga derajat
kesehatannya semakin meningkat.
45
3. Musyawarah Tingkat Desa
Pertemuan dengan Kepala Desa, perangkat Desa dan masyarakat membahas
masalah kesehatan yang ada di masyarakat dan mencari pemecahan masalah
tersebut.
2. Gerakan Masyarakat
Melakukan senam bersama di Puskesmas Pulau Laut
6. SASARAN
Masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Pulau Laut yang terdiri dari Individu,
keluarga, karyawan, pelajar, kelompok atau golongan, serta masyarakat umum lainnya.
46
7. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
N BULAN KE
KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN
O 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
A. Meningkatkan cakupan desa siaga aktif
1 Penyegaran Kader Kesehatan
a. Kader posyandu Balita
b. Kader PHBS Rumah Tangga
c. Kader Posyandu Lansia
2 Survey Mawas Diri
3 Musyawarah Masyarakat Desa
4 Pendataan Program Indonesia Sehat
Dengan Pendekatan Keluarga
B. Meningkatkan cakupan PHBS RT
1 Penyuluhan kesehatan
a. Penyuluhan KB MJKP
b. Penyuluhan Vitamin A
c. Komitmen IMD dan Asi Eksklusif
d. Penyuluhan persalinan di faskes
e. Penyuluhan MP ASI
f. Penyuluhan SDIDTK
2 Gerakan Masyarakat
3 Pemantauan PHBS Rumah Tangga
4 Pemetaan PHBS Sekolah
5 Penjaringan Anak baru masuk Sekolah
47
Lampiran 3. Contoh SOP
48
7. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
melaporkan semua kegiatan perbaikan kinerja kepada
Kepala Puskesmas
8. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
mendokumentasi kan semua kegiatan perbaikan kinerja
Upaya Kesehatan Masyarakat
9. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
menyimpan dokumen kegiatan perbaikan kinerja Upaya
Kesehatan Masyarakat.
6. Bagan Alir
7. Unit terkait 1. Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Pelaksana Upaya Kesehatan Masyarakat.
8. Rekaman Historis
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
Perubahan Diberlakukan
49
Lampiran 4. Contoh Surat Undangan
PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PULAU LAUT
Komplek Perkantoran Air Kundur, Kec. Pulau Laut
Provinsi Kepulauan Riau Kode Pos 29754 Telp: 0812-4146-6781
e-mail : puskespulaulaut@gmail.com
Pulau Laut
Kepada,
Yth. Seluruh Staf Puskesmas
Nomor : /TU/005 di-
Sifat : Biasa
Tempat
Lampiran :-
Hal : Undangan
NOTULEN KEGIATAN
Kegiatan :
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
Jumlah Peserta : Orang (Daftar Hadir Terlampir)
Susunan Acara : 1. Pembukaan : ....................................................
2. Kata Sambutan : ....................................................
3. Doa : ...................................................
4. Pembahasan : ...................................................
5. Penutup : ...................................................
Hasil :
Kesimpulan :
51
............................................................... ...............................................................
Marziah, Amd.Keb
Penata / III.c
NIP. 19681211 198811 2 002
drg. Elhusni
52
Lampiran 7. Format Daftar Hadir
Hari/ Tanggal :
Tempat :
NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN
.
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.
11. 11.
12. 12.
53
13. 13.
14. 14.
15. 15.
16. 16.
17. 17.
18. 18.
19. 19.
20. 20.
21. 21.
22. 22.
23. 23.
24. 24.
25. 25.
26. 26.
27. 27.
28. 28.
29. 29.
30. 30.